• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK PROYEKSI BISNIS.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEKNIK PROYEKSI BISNIS.doc"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNIK PROYEKSI BISNIS

Oleh :

(2)

TEKNIK PROYEKSI BISNIS

A. Proyeksi dengan cara Subjektif a. Metode intuisi

b. Metode jajak opini public c. Metode judgement pakar d. Metode survey pelanggan

B. Cara Objektif = Berdasarkan data historis (data time series) I. Non Kausalitas

a. Metode rata-rata kumutatif b. Metode single moving average c. Metode weighted moving average

d. Metode single exponential smoothing

e. Metode linier exponential smoothing f. Metode trend linier

g. Metode trend kuadratik h. Metode trend exponential i. Metode variasi musim

II. Kausalitas

a. Metode regresi sederhana b. Metode regresi berganda

c. Metode persamaan simultan (Ekonometrika) d. Metode box Jenkins

(3)

B . I. a) Metode Rata-rata kumulatif

Contoh Tabel 1. Proyeksi penjualan barang X

Bulan Realisasi Penjualan

Proyeksi Penjualan

Error Varians

Januari Februari

Maret April

Mei Juni Juli Agustus September

45 56 51 60 58 54 75 41

-45 51 51 53 54 54 57 55

-11

0 9 5 0 21 -16

-121

0 81 25 0 441 256

-30 924

Std= 30,4

Proyeksi bulan Mei = 53

Misalkan realisasi bulan Mei bukan 53, tetapi 58

Proyeksi bulan Juni = 54

(4)

B . I. b) Metode Single Moving Average

Contoh : Tabel 2. Proyeksi penjualan barang X

Bulan

Realisasi

Penjualan

Proyeksi Penjualan

(rata-rata bergerak 3

bulanan)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

45

56

51

60

58

54

75

41

-=51

=56

=56

=57

=62

=57

realisa

si proyek si Unit

penjualan

(5)

Bulan

Proyeksi Penjualan

(rata-rata bergerak 5 bulanan)

1 januari

2 februari

3 Maret

4 April

5 Mei

6 Juni

7 Juli

8 Agustus

9 September

-=54

=56

=60

=58

B . I. c) Metode Weighted Moving Average

Secara matematis proyeksi dengan single moving average diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :

F

t+1

=

Atau

F

t+1

=

+

+

+. . .+

Dimana :

F

t+1= Proyeksi pada periode t+1

N = Periode rata-rata bergerak

(6)

Dengan pembobotan yang sama ini merupakan kelemahan metode Single Moving Average (SMA). Kelemahan metode (SMA) ini diatasi oleh metode Weighted Moving Average (WMA), yaitu dengan memberikan pembobotan yang tidak sama sebagai proyeksi lebih akurat.

Misalnya : dengan bobot

F

t+1

=

+

+

+

F

bulan Mei

=

+

+

+

= 51

F

bulan Juni

=

+

+

+

= 58

B

. I. d) Metode Single Exponential Smoothing (SES)

Model dasar metode proyeksi ini adalah :

F

t+1

=

(7)

F

t+1

=

+(1-Dimana Ft

=

+(1-Dengan demikian Formula proyeksi untuk metode SES ini adalah :

F

t+1

= + α (

Contoh :

Bulan

Realisasi penjualan

( )

Proyeksi dengan (F)

SES , jika α=0,2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

45

56

51

60

58

54

75

41

-45

45+0,2(56-45)=47

47+0,2(51-47)=48

48+0,2(60-48)=50

50+0,2(58-50)=52

52+0,2(54-52)=52

57+0,2(75-52)=57

57+0,2(41-57)=54

B

. I. e) Linier Exponential Smoothing (LES)

( Double Smoothing Value )

(8)

=

=2

=

=

value of SES

=

value of LES

Contoh :

Proyeksikan permintaan barang A berikut ini jika =0,2 dengan metode LES

Bulan Realisasi permintaan

Januari 1

2

Januari 3

Januari 4

Januari 5

Januari 6

Januari 7

Januari 8

Januari 9

Januari 10

Januari 11

Desember 12

Januari 13

Januari 14

Januari 15

150 160 155 165 160 170 190 180 190 200 220 215 240 225

-S11’= 0,2 X11 +0,8 S10

= 0,2(220)+0,8(177,96) = 186,37

S11”= 0,2 S11’+0,8 S10”

= 0,2(186,37)+0,8(164,61) = 168,96

= 203,78 =0,25 (17,41)

= 4,35 F12 = + m

= 203,78+4,35 (1)

= 208,13

Table Proyeksi Permintaan Barang A

(9)

atau Metode double Smoothing / Btown’s one Parameter

Bulan Realisasi SES Value

(S’)

LES Value

(S”)

Nilai Nilai b ProyeksiHasil

Jan 1 2 3

J 4

Ja 5

Ja 6

Jan 7

Ja 8 9

Jan 10

Jan 11 Des 12 Jan 13

Jan 14

Jan 15

150 160 155 165 160 170 190 180 190 200 220 215 240 225 -150,00 152,00 152,60 155,08 156,06 158,85 165,08 168,06 172,45 177,96 186,37 192,10 201,68 206,34 -150,00 150,40 150,84 151,69 152,56 153,82 156,07 158,47 161,27 164,61 168,96 173,59 179,21 184,63 -153,60 154,36 158,47 159,56 163,88 174,09 177,66 183,63 191,31 203,78 210,60 224,15 228,05 -0,40 0,44 0,85 0,88 1,26 2,25 2,40 2,80 3,34 4,35 4,63 5,62 5,43 -154 155 159 160 165 176 180 186 195 208 215 224 223

S2’= 0,2X2+0,8 S1’= 0,2(160)+0,8(150)= 152

S3’= 0,2X3+0,8 S2’= 0,2(155)+0,8(152)= 152,6

S2”= 0,2S2’+0,8 S1”= 0,2(152)+0,8(150)= 150,4

S3’= 0,2S3’+0,8 S2’= 0,2(152,6)+0,8(150,4)= 150,84

2’= 2S2’- S1”= 0,2(152)-150,4= 153,6

3’= 2S3’– S2”= 0,2(152,6)-150,84= 154,36

= = = 0,4

= = = 0,44

F3 = +

(10)

B

. I. f) Trend Linier

Y= a + bX +. . .+Et

Y= Variabel yang diramalkan

X = Variabel waktu, dalam bentuk skor

A a = – b

a =

b=

n = jumlah satuan observasi

contoh :

Proyeksikan unit penjualan barang Z berikut ini dengan Trend Linier

No Bulan Realisasi Penjualan

1 2 3 4 5 6 Januari Februari Maret April Mei Juni 110 125 120 135 140 160

-Proyeksikan Penjualan Bulan Juli dan Agustus ? . . .

Table Perhitungan Peramalan ( Proyeksi )

Dengan Trend Linier

No Bulan Yi Skor

Waktu (Xi)

Xi2 Yi2 XiYi

1 2 3 4 5 6 Januari Februari Maret April Mei Juni 110 125 120 135 140 160 0 1 2 3 4 5 0 1 4 9 16 25 12100 15625 14400 18225 19600 25600 0 125 240 405 560 800

790 15 55 10550 2130

(11)

=

=8,86

=

= 109,52 Garis Trendnya Y=a+bX

= 109,52 m+8,86 X

Uji dulu signifikansi a & b

ta =

ta =

=09,52 + 8,86 (0) = 109,52

=09,52 + 8,86 (1) = 118,38

Table Perhitungan Uji a & b

Yi Bulan Yi- (Yi-

(Xi-110 125 120 135 140 160

1 2 3 4 5 6

109,52 118,38 127,24 136,10 144,96 153,82

0,48 6,62 -7,24 -1,10 -4,96 -6,18

0,2304 43,8244 52,4176 1,2100 24,6016 38,1924

(0- = 6,25

(1- 2,5)2 = 2,25

(2- 2,5)2 = 0,25

(3- 2,5)2 = 0,25

(4- 2,5)2 = 2,25

(5- 2,5)2 = 6,25

160,47 17,50

ta =

=

=

= 2,5858

ta =

=

= 1,5141

Ttabel pada = 0,05 db: 6-2

Sebelum digunakan untuk proyeksi, uji dulu signifikansi a & b

(12)

T( : 0,05; db: 4) =2,78

=

Se =

=

=

= = 10550- = 153,33

= = 55- = 17,5

Se =

Sb =

= 2,58

(13)

Se =

= = 159450- = 4935,71

= = 91- = 28

= = 2275- = 1092

Se =

Karena a dan b yang signifikan maka volume penjualan barang Z dapat diproyeksikan melalui garis trend tab

Volume Penjualan bulan Juli :

Y=log 52 + 8,86 (6) =162,68

Volume Penjualan bulan Agustus :

Y=log 52 + 8,86 (7) =171,54

Volume Penjualan bulan September :

Y=log 52 + 8,86 (8) =180,40

Karenanya garis Trend akan ditulis

Sb…(2,58) (1,52)

Y = log 52 +8,86 X

t… (42,35) (5,85)

(14)

B

. I. g) Trend Kuadratik

Y=a+bX+CX

2

+. . .+Et

Misalkan data Historis Volume Penjualan Produk X bulan Januari s/d Juli 2010 sebagai berikut :

No Bulan Realisasi Penjualan 1 2 3 4 5 6 7 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 150 125 110 130 160 175 190

Dari diagram diatas Pancer berikut dapat disimpulkan Trendnya

Perhitungan Nilai-Nilai a, b, dan c

No Yi Xi Xi2 Xi3 Xi4 XiYi Xi2Y

(15)

5 6 7

160 175 190

4 5 6

14 25 36

64 125 216

257 625 1296

640 875 1140

2560 4375 6840

1040 21 91 441 2275 3290 15510

1040=7a+21b+91c

3290= 21a+91b+441c

15510= 91a+441b+2275c

1040=7a+21b+91c *3 3120=21a+63b+273c

3290= 21a+91b+441c *1 3290= 21a+91b+441c

-170 = -28b – 168 c

1040=7a+21b+91c *13 13520=91a+252b+1183c

15510= 91a+441b+2275c *1 15510= 91a+441b+2275c

-1990= -168b-1042c

-170= -28b - 168c *6 1020=168b+1008c

-1990= -168b-1042c *1 1990= 168b+1092c

--970= -84c

C= = 11,55

170= 28b + 168c

170= 28b + 168(11,55) 28b= 170 – 1940,4

b= = -63,23

1040=7a+21b+91c

1040=7a+21(-63,23)+91(11,55) 7a= 1040+276,78

a= = 188,11

2

Perhitungan Nilai-Nilai a, b, dan c dengan Matrix

7a+21b+91c =1040

(16)

91a+441b+2275c=15510

*

=

A B = C

AB = C A-1 =

* =

K11 = (k22.k33)- ((k23.k32)

=91(2275)-(441)2

=12544

K12 =

=-=-7644

K12 =

=-=980

K21 =

=-=-7644

K22 =

=

=7644

K23 =

=-=1176

K31=K13= 980 K32=K23= -1176

K33=(k11.k22)- (k12.k21)

= 7(91)-(21)2

= 196

k

K

(17)

K1

det = k11.K11+k12.K12+k13.K13

= 7(12544) + 21(-7644) + 91(980)

= 16464

=

*

=

*

=

Sbi. .(12,36) (6,18) (0,9897)

=188,11- 63,23Xi + 11,55Xi2

t= (15,2) (-10,23) (11,67)

Uji Signifikan a, b, dan c

ta=

tb=

tc=

ta= 15,2 tb= -10,23 tc= 11,67

Yi i (Y- i)2 (Xi- i)2 (Xi2- i2)2

150 125 110 130 160 175 190

188,11 136,43 107,85 102,37 119,99 160,71 224,53

1452,37 130,64

4,62 763,42 1600,80

204,20 1192,32

9 4 1 0 1 4 9

169 144 81 16 9 144 529

(18)

Proyeksi dengan Trend Kuadratik

Untuk selanjutnya memproyeksi dengan trend kuadratik ini, prosedurnya sama dengan trend linier, yakni terlebih dahulu di uji signifikasi dari a, b, dan c.

Jika ketiganya terbukti signifikan maka proyeksi dapat dilakukan sebagai berikut :

Proyeksi Volume Penjualan bulan Agustus :

Y = 188,11 – 63,23 Xi + 11,55 Xi2 Xi Agustus = 7

Y = 188,11 – 63,23 (7) + 11,55 (7)2 = 311,50

Proyeksi Volume Penjualan bulan September :

Xi September = 8

Y = 188,11 – 63,23 (8) + 11,55 (8)2 = 421,50

Proyeksi Volume Penjualan bulan Oktober :

Xi Oktober = 9

(19)

B

. I. h) Trend Exponential

Bentuk fungsi proyeksi dengan Trend exponential adalah :

Log Y = a + b log X

Diagram pencari data untuk proyeksi dengan metode ini kurang lebih sebagai berikut :

Bulan Yi

1 2 3 4 5 6 7

100 130 160 175 190 225 200

No Log Yi Log Xi

1 2 3 4 5 6 7

2 2,113434 2,204119 2,243038 2,278754 2,352183 2,301030

0 0 0,30103 0,4771213

(20)

Dengan prosedur yang sama dengan B . I. f) Trend Linier diperoleh fungsi trend log Yi = 2, 0683 + 0,3553 log X

Proyeksi Yi bulan Agustus

Log Y = 2, 0683 + 0,3553 log 7

Gambar

Table Proyeksi Permintaan Barang A
Table Perhitungan Peramalan ( Proyeksi )
Table Perhitungan Uji a & b

Referensi

Dokumen terkait

Namun dalam melakukan peramalan, metode ini menggunakan pembobotan pada setiap data aktual sebelumnya yang akan diramalkan, sehingga lebih dikenal dengan Weighted Moving

Dalam model rata-rata bergerak (Moving Average) dapat dilihat bahwa untuk semua data obesrvasi memiliki bobot yang sama yang membentuk rata-ratanya. Padahal, data observasi

Namun dalam melakukan peramalan, metode ini menggunakan pembobotan pada setiap data aktual sebelumnya yang akan diramalkan, sehingga lebih dikenal dengan Weighted Moving

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4 artinya adalah variabel ini dirasakan memiliki kelemahan yang besar dalam sumber

Dengan tujuan untuk mengurangi bullwhip effect di level delivery, maka penulis menggunakan metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan Single

Kelemahan lain dari algoritme ini adalah pembobotan dengan metode ini tidak selalu akurat untuk semua kondisi misalnya jika frekuensi kemunculan data suatu atribut

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penjualan dari UMKM Storing Coffee dengan menggunakan metode peramalan least square dan untuk mengetahui indeks

Kemudian pada penelitian ini, dalam penentuan bobot kriteria dihitung menggunakan metode pembobotan Rank Order Centroid yang dimana bobot kriteria dihitung berdasarkan tingkat prioritas