• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PENERAPAN BURSA KERJA ONLINE BKOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KAJIAN PENERAPAN BURSA KERJA ONLINE BKOL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PENERAPAN BURSA KERJA ONLINE ( BKOL ) PADA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KOTABARU

Awangga Febian Surya A. Puslitbang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika

Jl. Medan Merdeka Bara Moethia Faridha, tIwan Krisnadi

awangga.febian@gmail.com

Abstract-This study discusses readiness Disnakertrans Kotabaru district in Jobs Online application. With the implementation of the online job market information through the internet and sms gateways provide great opportunities to the community Kotabaru especially job seekers to more easily access information appropriate job qualification standards sought about Kotabaru industry and job fairs online application readiness by District Disnakertrans Kotabaru as officers, so it needs to be seen how the readiness and constraints facing the implementation of the online job market. Therefore, in this study will be seen in the application readiness Disnakertrans Kotabaru online job market with a quantitative approach to the industry through the distribution of questionnaires about (job offer and job seekers (job seekers) and officers also interview Disnakertrans Kotabaru premises officers. In this study will look obstacles to the implementation of the employment exchange online using

swot analysis.

Keywords-Readiness Office, Online Jobs

Abstrak— Penelitian ini membahas tentang kesiapan Disnakertrans Kabupaten Kotabaru dalam hal penerapan Bursa Kerja Online. Dengan adanya penerapan bursa kerja online yaitu memberikan informasi melalui internet dan sms gateway memberi peluang yang besar kepada masyarakat Kotabaru khususnya para pencari kerja untuk lebih mudah mengakses info lowongan kerja sesuai standar kualifikasi yang dicari industri sekitar Kotabaru dan kesiapan penerapan bursa kerja online oleh Disnakertrans Kabupaten Kotabaru sebagai pelaksananya, sehingga perlu dilihat bagaimana kesiapan dan kendala yang dihadapi penerapan bursa kerja online tersebut. Oleh karena itu dalam studi ini akan dilihat kesiapan Disnakertrans Kotabaru dalam penerapan bursa kerja online dengan cara pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada industri sekitar (job offer dan pencari kerja (job seeker) dan petugas Disnakertrans Kotabaru juga wawancara denga petugasnya. Dalam studi ini akan terlihat kendala-kendala penerapan bursa kerja online dengan menggunakan analisis swot.

Keywords— Kesiapan Dinas, Bursa Kerja Online

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Layanan ketenagakerjaan merupakan layanan yang sangat penting sekali dalam rangka mendukung program pembangunan dengan mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang kondusif. Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dikembangkan sistem informasi untuk mendukung operasional dan pembuatan keputusan dalam hal ketenagakerjaan. Pusat dalam hal ini Kemenakertrans bertugas melakukan koordinasi dan pengelolaan yang berkesinambungan dari informasi ketenagakerjaan dari berbagai daerah diseluruh Indonesia. Untuk memudahkan pusat dalam melakukan tugasnya dalam hal ini pengelolaan data dan proses yang berasal dari daerah maka diperlukan sistem yang berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan aplikasi yang ada di daerah dan pusat.

Dasar Pelaksanaan

1. Undang – undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan 2. Undang – undang No. 4/1997 tentang Penyandang Cacat 3. Undang – undang No. 7/1981 tentang wajib lapor

Ketenagaan di Perusahaan

4. Keppres No. 36/2002 tentang pengesahan Konvensi ILO No. 88 Mengenai Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja

5. Kepress No. 4/1980 tentang wajib lapor di Perusahaan 6. Permenakertans No. 7/2008 Tentang Penempatan Tenaga

Kerja

7. Keputusan Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga No. 257/PPTK/IX/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Informasi Pasar Kerja.

Dalam memberikan pelayanan kepada pencari kerja dan pengguna kerja (perusahaan) dalam mencari dan menyampaikan lowongan kerja. Peranan Bursa Kerja Online Pemerintah yang dilaksanakan oleh Dinas yang membidangi ketenagakerjaan di Kabupaten dan Kota sangat strategis dalam upaya menanggulangi pengangguran dengan mempertemukan antara pencari kerja dan pengguna kerja. Kabupaten Kotabaru yang memiliki wilayah seluas 9.422,46 km2 merupakan kabupaten terluas di Propinsi Kalimantan Selatan dengan luas lebih dari seperempat (25,11%).

Dengan luas daerah tersebut dan memiliki lebih dari 250 industri yang berkembang tentu saja memerlukan tenaga kerja yang banyak. Seperti halnya kota – kota dan kabupaten yang ada di Indonesia.

(2)

Apa kendala yang membuat Bursa Kerja On Line melalui intenet dan sms gate way pada Disnakertrans Kabupaten Kotabaru tidak dapat dijalankan dengan menggunakan analisis swot ?

C. Tujuan dan Sasaran

Apa kendala yang membuat Bursa Kerja On Line melalui intenet dan sms gate way pada Disnakertrans Kabupaten Kotabaru tidak dapat dijalankan dengan menggunakan analisis swot ?

Sasaran penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk Dinas Sosial, tenaga kerja dan transmigrasi Kotabaru dalam penerapan Bursa Kerja Online.

D. Ruang Lingkup

Dalam penelitian ini batasan masalah membahas kendala yang membuat Bursa Kerja On Line melalui internet dan sms gateway pada Disnakertrans Kabupaten Kotabaru tidak dapat dijalankan dengan menggunakan analisis swot, serta bagaimana cara menyampaikan informasi tersebut menggunakan internet dan sms gateway.

II. KAJIAN LITERATURDAN GAMBARAN UMUM

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang terkait dengan bursa kerja online antara lain adalah “Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Kota Makassar” yang dilaksanakan oleh Aulia Fitriani dan Muhammad Rusdi. Unhas. Kajian tersebut bertujuan untuk memberikan pelayanan yang prima terhadap para pencari kerja karena belum tersedianya bursa kerja secara online. B. Customer Behavior (Teori Maslow)

Teori hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow merupakan salah satu teori yang diperhatikan oleh manager, karena sifatnya relative sederhana dan praktis. Proposisi yang dikemukakan Maslow mengenai motivasi dalam kaitannya dengan perilaku manusia adalah sebagai berikut (Winardi, 2001:32)

1. Manusia merupakan makhluk yang serba berkeinginan. Manusia sebantiasa menginginkan sesuatu dan lebuih banyak. Jika suatu kebutuhan telah terpenuhi akan timbul kebutuhan baru dan proses ini tidak akan berhenti sebelum manusia meninggal.

2. Sebuah kebutuhan yang terpenuhi bukanlah sebuah motivator perilaku.

Hanya kebutuhan – kebutuhan yang tidak terpenuhi yang akan memotivasi individu untuk melakukan suatu perilaku atau tindakan tertentu.

3 Kebutuhan manusia tersusun secara berjenjang.

Menurut Maslow manusia memiliki lima macam kebutuhan yang tersusun secara berjenjang (hirarkis), mulai dari kebutuhan fisiologis hingga kebutuhan aktualisasi diri. Secara lengkap gambaran hirarki kebutuhan disajikan pada gambar dibawah.

Gambar 2.1 Teori Hirarki Kebutuhan dari A. Maslow

C. Alat Analisis dalam Perencanaan Strategi

1. Analisis Eksternal

Menurut David (2006) analisis eksternal merupakan analisis lingkunganeksternal perusahaan yang meliputi dua lingkungan, lingkungan makro dan lingkungan persaingan. Kedua analisis tersebut untuk mendapatkan peluang danancaman yang berpengaruh kepada perusahaan. Lingkungan makro meliputi (1)politik dan kebijakan pemerintah; (2) perekonomian; (3) sosial budaya; dan (4)perkembangan teknologi.

2. Analisis Internal

Menurut David (2006) analisis lingkungan internal dilakukan untuk mendapatkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis lingkungan internal adalah dengan menggunakan pendekatan 7S Mckinsey, yaitu: Share value, Strategy, Style, Structure, System, Skill, dan Staff. Selain dengan menggunakan pendekatan tersebut, maka dapat pula dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis fungsional yang meliputi fungsi pemasaran, operasional, keuangan, SDM, dan teknologi.

3. Analisis SWOT

Kata Strategi, berasal dari bahasa Yunani kuno, strategos

atau strategy dalam bahasa Inggris, yang mempunyai konotasi militer, yaitu : penerapan seni dan ilmu berperang dengan mengerahkan kekuatan militer untuk mengalahkan musuh atau memperkecil efek dari kekalahan. Caranya antara lain dengan melakukan analisa SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity dan Threat) untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan lawan serta mencari peluang-peluang yang bisa diambil untuk meraih tujuan.

(3)

yang selanjutnya akan menentukan strategi perusahaan dalam menanggapi persaingan, mengantisipasi situasi serta mencapai tujuan.

Dalam teori SWOT, analisa lingkungan dibagi menjadi 2 : 1. Lingkungan Internal (di dalam perusahaan) :

a. Strength / Kekuatan b. Weakness / Kelemahan

2. Lingkungan Eksternal (di luar dalam perusahaan) : a. Opportunity / Peluang

b. Threat / Tantangan

E. Teori-teori Internet

Pengertian Internet dan Sejarah Perkembangannya Menurut Strauss (2003, p8), internet adalah sebuah jaringan global dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Media penghubung tersebut bisa melalui kabel, satelit, maupun frekuensi radio. Dengan demikian, komputer-komputer yang saling terhubung dapat saling berkomunikasi. Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang memiliki arti hubungan berbagai komputer dengan berbagai tipe yang membentuk suatu sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan computer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon. Jaringan internet terbentuk melalui berjuta-juta komputer yang berintegrasi yang letaknya tersebar di seluruh dunia.

F. Konsep Dasar SMS (Short Message Service)

Short Message Service (SMS) adalah sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel (wireless), yang memungkinkan kita untuk melakukan pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antara terminal pelanggan dengan sistem eksternal seperti e-mail, paging, voice e-mail, dan lain-lain. SMS mulai diperkenalkan di eropa sejak tahun 1991 dengan adanya standardisasi dalam bidang wireless digital yang disebut Global System for MobileCommunication (GSM). GSM adalah sistem pelopor seluler yang dikembangkan secara universal oleh European Telecomunication Standards Institute (ETSI) dan dengan GSM inilah aplikasi SMS dapat dijalankan.

Mekanisme dalam sistem SMS adalah melakukan pengiriman short message dari terminal pelanggan ke terminal lain. Layanan SMS merupakan sebuah layanan yang bersifat nonreal time dimana sebuah short message dapat disubmit ke suatu tujuan, tidak peduli apakah tujuan tersebut aktif atau tidak. Bila dideteksi bahwa tujuan tidak aktif, maka sistem akan menunda pengiriman ke tujuan hingga tujuan aktif kembali.

Prinsip dasar sistem SMS akan menjamin delivery dari short message hingga sampai tujuan. Kegagalan pengiriman yang bersifat sementara seperti tujuan tidak aktif akan selalu teridentifikasi sehingga pengiriman ulang short message akan selalu dilakukan kecuali bila aturan bahwa short message yang telah melampaui batas waktu tertentu harus dihapus dan dinyatakan gagal dikirim. Karakteristik utama

SMS adalah SMS merupakan sebuah sistem pengiriman data dalam paket yang bersifat out-of-band dengan bandwidth yang kecil. Dengan karakteristik ini, pengiriman dengan suatu burst data yang pendek dapat dilakukan dengan efesiensi yang sangat tinggi (Rozidi, 2004).

G. SMS Gate Way

Manfaat dan Keuntungan Mempunyai SMS Gateway. SMS Gateway dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan dan suara konsumen melalui layanan SMS Center Perusahaan Anda. Manfaatnya antara lain adalah :

1. Memberikan info tentang produk baru

2. Mengirimkan pengumuman kepada anggota/karyawan 3. Jual beli barang / property

4. Promo Produk dan diskon

5. Menyebarkan informasi alamat website usaha anda 6. Memberikan info jadwal rapat/pertemuan kepada

karyawan

7. Memberikan info jatuh tempo Cicilan Kepada nasabah 8. Menyebarkan info bantuan dana untuk pembangunan

H. SMS Gateway Dapat Digunakan Untuk Mengirim : 1. SMS Promosi 8. SMS Kampanye dan Lain Lain 9.

III. METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif .Sementara, data kualitatif diperlukan untuk dukungan analisis data.

E. Teknik Pengumpulan dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui teknik wawancara dan observasi langsung di lapangan kepada pegawai Disnakertrans Kab. Kotabaru, menggunakan daftar pertanyaan (Quisioner). Data sekunder diperoleh dari instansi terkait, yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten.

(4)

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT. Analisis SWOT untuk penerapan bursa kerja on line pada Dinas Sosial, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kotabaru.

Tahap Masukan :

Matriks Faktor Internal/eksternal

1. Mengidentifikasi faktor internal yang dimiliki oleh institusi dengan cara penelusuran literatur, wawancara dan observasi.

2. Penentuan bobot setiap faktor internal Faktor-faktor internal (IFAS) yang digunakan, diberikan bobot sesuai dengan tingkat kekuatan atau kelemahannya. Pembobotan tersebut dilakukan dengan menggunakan skor dalam bentuk angka sebagai berikut:

4 = sangat setuju, 3 = setuju, 2 = cukup setuju, 1 = tidak setuju.

Menurut hasil yang diperoleh pada matriks factor internal, diketahui bahwa: keterangan:

x = a – b

x = total nilai pembobotan faktor internal a = total nilai pembobotan faktor kekuatan b = total nilai pembobotan faktor kelemahan

IV. HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN

A. Uraian Faktor Internal

Faktor-faktor Internal yang berpengaruh dalam kajian penerapan bursa kerja online pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kotabaru adalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan adalah :

Faktor Kekuatan (Strengths), yaitu menganalisis variabel-variabel kekuatan yang dimiliki oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigraasi dalam penerapan bursa kerja online. Adapun variable kekuatan tersebut adalah :

a. Uraian Faktor Sarana Ruangan

Pemerintah Kabupaten Kotabaru dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi bersedia menyediakan ruangan seluas 7x6 m untuk keperluan Bursa Kerja Online (BKOL). Dimana ruangan tersebut juga dilengkapi dengan 1 (satu) buah air conditioner (ac) untuk memberikan kenyaman bagi para job seeker yang mendaftarkan diri sebagai calon tenaga kerja.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah tersedianya sarana ruangan untuk proses kegiatan BKOL mempunyai pengaruh yang baik dan penting.

b. Uraian Faktor Model Tata Ruang BKOL

Model tata ruang untuk Bursa Kerja Online sudah cukup memadai untuk memberikan pelayanan bagi jobseeker yang mendaftarkan identitas dirinya, dengan adanya fasilitas tempat duduk untuk menunggu antrian yang nyaman, fasilitas ac 1 pk untuk mendinginkan ruangan seluas 7 x 6 m, 4

(empat) unit computer + 1 server. Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah faktor model tata ruang untuk proses kegiatan BKOL mempunyai pengaruh yang baik dan penting.

c. Uraian Faktor Power Electrik

Pemerintah Kabupaten Kotabaru dalam hal ini Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi bersedia menyediakan daya listrik untuk pelayanan Bursa kerja online (BKOL) sebesar 2200 VA, sudah sangat cukup memberikan power untuk pelayanan BKOL. Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah faktor power electrik untuk proses kegiatan BKOL mempunyai pengaruh yang baik dan penting.

d. Uraian Faktor Biaya Operasional dan Maintenance.

Pemerintah Kabupaten Kotabaru khususnya Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi bersedia menganggarkan biaya operasional dan maintenance setiap tahunnya untuk menunjang kegiatan Bursa Kerja Online (BKOL) sebesar Rp. 114.000.000 anggaran 2011-2012. Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah faktor biaya operasional dan maintenance untuk proses kegiatan BKOL mempunyai pengaruh yang baik dan penting.

2 Faktor-faktor yang menjadi Kelemahan (weakness) adalah :

a. Uraian Faktor SDM

Dalam penyediaan sumber daya manusia Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi bersedia menetapkan petugas pengantar kerja BKOL sebanyak 3 (tiga) orang dan ketiga petugas tersebut bersedia untuk tidak dipindahkan selama 3 (tiga) tahun. Kelemahan yang dihadapi dari semua petugas BKOL, masing-masing tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam proses input data jobseeker dan joboffer. Tidak adanya pelatihan yang intensif bagi petugas pelayanan BKOL juga merupakan kendala yang meyebabkan kelemahan BKOL.Serta belum adanya kerjasama dengan content provider untuk pelaksanaan pelayanan sms gateway.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4 artinya adalah variabel ini dirasakan memiliki kelemahan yang besar dalam sumber daya manusianya untuk penerapan Bursa Kerja Online di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kotabaru.

b. Uraian Faktor IT

Kemajuan informasi teknologi untuk jaringan internetnya sudah menjangkau kepelosok kecamatan walaupun tidak semua daerah dapat dilayani oleh semua operator.

Dalam hal penyediaan jaringan internet Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi bekerja sama dengan Telkom untuk pemasangan jaringan internet Telkom flexi sebesar 3 Mbps. Tetapi dikarenakan masih adanya kendala penerapan BKOL jaringan tersebut diputuskan oleh pihak Disnakertrans Kabupaten Kotabaru.

(5)

kelemahan yang sangat besar dalam jaringan Informasi teknologinya untuk penerapan Bursa Kerja Online di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kotabaru. B. Uraian Faktor Eksternal.

Faktor-faktor Eksternal yang berpengaruh dalam kajian penerapan bursa kerja online pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kotabaru adalah sebagai berikut:

1. Faktor Peluang (Opportunities)

Yaitu menganalisis variabel-variabel peluang yang dimiliki oleh Disnakertrans Kabupaten Kotabaru. Adapun variabel peluang tersebut adalah :

a. Undang – undang No 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah sudah ada peluang dukungan penuh dari pemerintah tentang tenaga kerja sehingga untuk proses kelancaran, kemudahan dan kenyamanan dan demi kemajuan Kotabaru diperlukan penerapan Bursa Kerja Online.

b. Rapat Koordinasi Nasional Program Penempatan Tenaga Kerja tanggal 20 - 22 Januari 2011 di Surabaya yang mana dalam rangka menunjang pelayanan penempatan tenaga kerja, sesuia yang diamanatkan RPJPN 2009- 2-14.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah sudah ada peluang dukungan penuh dari pemerintah tentang tenaga kerja sehingga untuk proses kelancaran, kemudahan dan kenyamanan dan demi kemajuan Kotabaru diperlukan penerapan Bursa Kerja Online.

c. Wilayah Kabupaten Kotabaru yang strategis.

secara administratif Kabupaten Kotabaru berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur disebelah utara, sebelah selatan dengan Laut Jawa, sebelah timur dengan selat Makassar, sebelah barat dengan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Banjar dan Tanah Bumbu.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah berpeluang sekali dengan wilayah yang startegis akan sangat banyak menyerap tenaga kerja sangat baik pengaruhnya demi kemajuan Kotabaru dan penerapan Bursa Kerja Online.

d. Berdirinya 276 Industri besar, menengah dan kecil yang memerlukan tenaga kerja atau jobseeker.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah banyak menyerap tenaga kerja tersebut dirasakan cukup baik peluangnya demi kemajuan Kotabaru dan penerapan Bursa Kerja Online.

e. Kemudahan bagi Jobseeker informasi kerja melalui internet dan informasi kualifikasi pekerjaan melalui sms gate way.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah faktor ini dirasakan sangat baik pengaruh peluangnya untuk penerapan Bursa Kerja Online.

2. Faktor Ancaman (Threats),

yaitu menganalisis variabel-variabel ancaman yang dimiliki oleh Disnakertrans Kaupaten Kotabaru. Adapun variable ancaman tersebut adalah :

a. Informasi kerja langsung dari joboffer ke job seeker melalui perguruan tinggi local di daerah.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 3, artinya adalah banyak menyerap tenaga kerja yang langsung dari joboffer ke jobseeker tanpa melalui Disnakertrans, dirasakan cukup banyak pengaruhnya terhadap ancaman penerapan Bursa Kerja Online.

b. Terbatasnya kemampuan atau keahlian dari jobseeker mengenai internet.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 3, artinya adalah terdapat jobseeker yang masih belum mengerti tentang penggunaan internet, dirasakan cukup banyak pengaruhnya terhadap ancaman penerapan Bursa Kerja Online.

c. Apabila tidak ada kaderisasi dari petugas BKOL akan sangat berpengaruh apabila pertugas yang sudah diberikan pelatihan di mutasi.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah akan terdapat ancaman yang sangat besar apabila tidak ada pelatihan berlanjut dari pemerintah apabila petugas BKOL sekarang dimutasi.

d. Kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai Jobseeker ke Disnakertrans Kabupaten Kotabaru.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah akan terdapat ancaman yang sangat besar apabila tidak ada kesadaran untuk mendaftarkan diri sebagai calon tenaga kerja ke Disnakertrans.

e. Kesadaran jobseeker untuk mendaftar ulang / melaporkan apabila sudah mendapatkan pekerjaan ke Disnakertrans Kabupaten Kotabaru.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah akan terdapat ancaman yang sangat besar apabila tidak ada kesadaran untuk mendaftar ulang atau sudah mendapatkan pekerjaan ke Disnakertrans.

f. Pentingnya kerjasama Disnakertrans dengan Industri sekitar Kotabaru dalam hal info lowongan kerja.

Hasil analisis pada variabel ini didapatkan nilai bobot sebesar 4, artinya adalah akan terdapat ancaman yang sangat besar apabila tidak ada kesadaran dari pihak joboffer untuk memberikan informasi lowongan kerja ke Disnakertrans.

g. Kebijakan Pemerintah dalam memberikan pelatihan intensif untuk menunjang kelancaran BKOL.

(6)

besar apabila tidak ada pelatihan intensif kepada petugas BKOL.

C. Matrik IFAS dan EFAS

Berdasarkan faktor kekuatan dan kelemahan maka dapat dilakukan analisa dengan melakukan pembobotan faktor-faktor internal dan matrik IFAS (Internal Strategic Analysis Sumary) seperti yang terlihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Matrik IFAS

2 Faktor Model Tata Ruang BKOL 4

3 Faktor Power Electrik 4

4 Faktor Biaya Operasional dan Maintenance 4

Weakness / Kelemahan

1 Faktor IT 4

2 Faktor Sumber Daya Manusia 4

Pada tabel 4.1 diperlihatkan bahwa nilai pada matriks IFAS adalah +8, nilai ini memberikan indikasi bahwa faktor kekuatan yang dimiliki Disnakertrans Kabupaten Kotabaru untuk penerrapan Bursa Kerja Online lebih besar nilainya dibandingkan faktor-faktor kelemahan, atau dengan kata lain faktor Kekuatan lebih dominan dari faktor kelemahan. Sehingga di dalam melakukan penerapan Bursa Kerja Online perlu melakukan evaluasi atasi faktor kelemahan tersebut.

Tabel 4.2 Matrik IFAS Januari 2011 di Surabaya yang mana dalam

4

rangka menunjang pelayanan penempatan tenaga kerja, sesuia yang diamanatkan RPJPN 2009- 2-14.

Threats / Ancaman

1 Informasi kerja langsung dari joboffer ke job seeker melalui perguruan tinggi local di

4 Kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai Jobseeker ke Disnakertrans Kabupaten Kotabaru.

4

5 Kesadaran jobseeker untuk mendaftar ulang / melaporkan apabila sudah mendapatkan pekerjaan ke Disnakertrans Kabupaten Kotabaru.

4

6 Pentingnya kerjasama Disnakertrans dengan Industri sekitar Kotabaru dalam hal info lowongan kerja.

4

7 Kebijakan Pemerintah dalam memberikan pelatihan intensif untuk menunjang kelancaran BKOL.

4

Pada tabel 4.2 diperlihatkan bahwa nilai EFAS yang didapat untuk penerapan Bursa Kerja Online adalah sebesar

-14, nilai ini memberikan indikasi bahwa faktor-faktor ancaman lebih besar potensinya daripada faktor-faktor peluangnya. Sehingga secara eksternal rencana strategis Bursa kerja online tidak bias jalankan apabila tidakdilakukan ecaluasi dan tindakan yang cepat.

D. Matrik SWOT

Untuk mendapatkan berbagai alternatif prioritas dalam penerapan Bursa Kerja Online, maka dilakukan analisis menggunakan matriks SWOT di table 4.3.

Tabel 4.3 Matrik SWOT

Strengths Weakness

Oppurtunites S-O Strategies W-O Strategies

Suatu peluang yang besar karena sudah ada dukungan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat

Untuk mengatasi kelemahan yang ada diberikan pelatihan kepada petugas Bursa Kerja online oleh pemerintah pusat serta pelatihan berlanjut kepada petugas selanjutnya.

Threats S-T Strategies W-T Strategies

Diperlukan strategi dengan menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman yaitu adanya kerjasama antara Industri di sekitar Kotabaru dengan Disnakertrans. Diperlukan promosi adanya Bursa kerja online untuk sarana pemberitahuan kepada calon tenaga kerja.

(7)

Sesuai dengan alternatif rencana strategik tersebut, maka untuk menjalankan rencana strategi penerapan Bursa Kerja Online Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kotabaru, maka aspek-aspek yang perlu menjadi perhatian dalam perencanaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penyiapan perangkat bursa kerja online.

2. Pengembangan kualitas SDM dalam mendukung teknologi Inrformasi teknologi (internet dan sms gate way).siaran digital

3. Kerjasama yang baik antara Disnakertrans, job offer dan job seeker.

E. Matriks Grand Strategy

Atas dasar hasil penilaian pada matrik IFAS dan EFAS maka dapat diperoleh posisi strategis dari penerapan Bursa Kerja Online pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kotabaru dapat dilihat pada matrik

grand strategy analysis seperti yang terlihat pada Gambar di bawah.

Gambar 4.1

E. Informasi pasar kerja secara On Line berbasis Internet.

1 Arsitektur

Gambar 4.2

Informasi bkol menggunakan internet (aplikasi web secara global)

2. Fitur – Fitur Data Input pendukung Sistem Bursa Kerja On Line (BKOL)

Sistem informasi ketenagakerjaan dan jobmatching merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang menyediakan fasilitas untuk mengelola data – data

ketenagakerjaan yang dapat digunakan oleh semua Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sistem Bursa Kerja On Line mempunyai 5 (lima) fitur yang digunakan yaitu :

Tabel 4.6 Fitur Bursa Kerja On Line dan Kategori user (Sumber : User manual Direktorat Pengembangan Pasar Kerja)

BKOL

(8)

3. Cara informasi pasar kerja secara On Line berbasis sms gate way.

SMS gate way pada dasarnya arsitekturnya terdiri atas beberapa bagian pihak yang terlibat: Pelanggan, Operator Selular, server, dan content provider.

Berdasarkan arus data, layanan SMS dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu Layanan Pull dan Layanan Push

a. Layanan Pull

Gambar 4.3. SMS Gateway Layanan pull

Layanan Pull adalah layanan SMS yang dimulai oleh pelanggan. Dalam hal ini pelanggan mengirimkan sebuah SMS request dengan nomer singkat untuk memperoleh informasi tertentu yang diinginkannya. Gambar di atas menggambarkan aliran data untuk layanan Pull ini.

a. Tampak bahwa pelanggan mengirimkan sebuah pesan singkat SMS untuk meminta informasi dengan menggunakan nomer singkat ke Operator Selular dengan sintaks khusus.

b. Kemudian operator mengenali permintaan dari pelanggan dengan nomer singkat dan isi sms dengan sintaks khusus tersebut dan meneruskan ke Gateway Server yang sesuai.

c. Gateway server mengenali header dalam SMS dan kemudian mengirimkannya ke Content Provider Server yang sesuai lewat jaringan internet.

d. Selanjutnya Content Provider menerima pesan SMS dan memproses pesan dan memberikan jawaban yang sesuai dengan permintaan dalam format tertentu.

e. Jawaban dari Content Provider diberikan ke Gateway Server.

f. Saat menerima jawaban, Gateway memperbaharui status pesan di tabel log-nya.

g. Selanjutnya jawaban tadi diteruskan oleh Gateway ke operator selular yang bersangkutan.

h. Operator selular meneruskan jawaban ke pelanggan yang sesuai.

4. Layanan Push

Berbeda dengan Layanan Pull yang dimulai dengan SMS permintaan dari pelanggan, maka layanan Push dimulai dari CP (Content Provider). Gambar memperlihatkan aliran data dari layanan Push ini.

Gambar 4.4. layanan Push dimulai dari CP (Content Provider).

a. Layanan Push ini digunakan untuk menyebarkan suatu berita atau informasi kepada pelanggan selular yang telah meregistrasikan diri ke server Gateway.

b. Informasi yang dikirimkan hanya akan dikirimkan kepada pelanggan selular yang telah meregistrasikan diri ke server Gateway sehingga agar dapat memperoleh berita atau informasi dari Content Provider, seorang pelanggan selular harus mendaftarkan diri.

c. Sedangkan Content Provider hanya mengirimkan request dengan format tertentu ke Gateway Server.

(9)

pesan tersebut ke semua pelanggan selular yang telah meregistrasikan diri.

Layanan Push ini cocok untuk membuat layanan seperti langganan berita atau pesan-pesan khusus lainnya. Untuk berlangganan SMS berita, pelanggan selular perlu meregistrasikan diri kepada Content Provider dari layanan tersebut dengan mengirimkan pesan REG (Register) ke Content Provider. Sedangkan jika pelanggan ingin menghentikan langganan layanan, maka pelanggan perlu melakukan proses keluar dari berlangganan dengan mengirim pesan UNREG (Unregister).

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. BKOL Disnakertrans Kab. Kotabaru belum bisa dijalankan karena SDM jumlah kelemahan yang dimiliki merupakan kendala yang cukup besar sehingga mempengaruhi penerapan kajian Bursa kerja on line Disnakertrans Kab. Kotabaru.

2. Informasi BKOL menggunakan internet memudahkan bagi industri dalam menginformasikan lowongan dan pencaker lebih mudah mengakses informasi lowongan sesuai kualifikasinya.

3. Informasi melalui sms gate way. Pilihan layanan Push ini lebih cocok untuk membuat layanan seperti langganan berita atau pesan-pesan khusus lainnya. Untuk berlangganan SMS berita, pelanggan selular perlu meregistrasikan diri kepada Content Provider dari layanan tersebut dengan mengirimkan pesan REG (Register) ke Content Provider. Sedangkan jika pelanggan ingin menghentikan langganan layanan, maka pelanggan perlu melakukan proses keluar dari berlangganan dengan mengirim pesan UNREG (Unregister).

B. Saran

1. Bersikap realistis tentang kekuatan dan kelemahan BKOL. Bedakan keadaan BKOL sekarang dengan keadaan BKOL pada masa yang akan datang.

2. Bersikaplah spesifik: hindarkan wilayah yang bertumpang tindih (gray areas).

3. Selalu lakukan analisis dalam kaitannya dengan misi utama BKOL. Buatlah SWOT BKOL singkat dan sederhana. Hindarkan kompleksitas dan penekanan yang berlebihan. Berdayakan SWOT dengan kerangka konseptual yang logis.

4. Suatu analisis SWOT dapat terlalu menekankan kekuatan internal dan mengabaikan ancaman eksternal. Suatu analisis SWOT dapat bersifat statis dan dapat beresiko untuk mengabaikan perubahan keadaan di sekitar.

5. Gunakan hasil analisis SWOT sebagai pedoman bukan sebagai resep.

6. Diperlukan kajian lebih lanjut mengenai tingkat pertumbuhan pencari kerja yang mendapat lowongan kerja sesuai kualifikasinya melalui bursa kerja on line.

DAFTAR PUSTAKA

(1). Aulia Fitriani“Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Kota Makassar” Unhas. 2011

(2) Budidoyo, Agung. SMS Gate Way Overview. November 2012

(2). Nazir, Moh. 1997. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta

(3). Rangkuti, F.2004. Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. (4) Simon Siregar. Rancang bangun Aplikasi Sistem

Kontrol Lampu Berbasis SMS Gate way. Program Studi Manajemen Informatika. Politeknik Telkom Bandung.2011

(5) Tatik Suryani. Perilaku Konsumen (Implikasi pada Strategi Pemasaran). Edisi pertama.2008

Gambar

Gambar 2.1 Teori Hirarki Kebutuhan dari A. Maslow
Tabel 4.3 Matrik SWOT
                                       Gambar 4.2Informasi bkol menggunakan internet (aplikasi web secara global)
Gambar 4.3. SMS Gateway Layanan pull

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengoperasian boiler, jarang terjadi bahaya berupa kontak dengan pipa uap air yang panas hal ini dikarenakan pekerja telah menggunakan APD, sehingga nilai Likelihood adalah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sembelit pada ibu post partum 3 hari di Desa Margorejo

sebagai berikut: sebuah struktur yang sangat organik dengan minimal formalisasi; spesialisasi pekerjaan yang tinggi berdasar pendidikan formal; para spesialis akan memiliki

Sementara yang menyatakan tidak hanya 3 responden atau 7,5%, hanya saja evaluasi yang dilakukan berdasarkan hasil wawancara dan peng- amatan adalah evaluasi terhadap

Menurut Zulkardi (2003), Pendidikan Matematika Realistik (PMR) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang bertitik tolak dari hal-hal yang

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul: “ PENGARUH KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA, PARTISIPASI ANGGOTA DAN SISTEM PELAYANAN TERHADAP KEBERHASILAN KOPERASI SERBA

Setelah itu pengguna tinggal memilih button yang tersedia untuk masuk ke menu utama.Setelah pengguna memasukkan nama ke menu login, akan muncul tampilan menu utama,

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh