• Tidak ada hasil yang ditemukan

10 2 pendimensian dan evaluasi kinerja jaringan 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "10 2 pendimensian dan evaluasi kinerja jaringan 2"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Pendimensian dan Optimasi Jaringan

Pendimensian dan Optimasi Jaringan

Data yang diperlukan

Data yang diperlukan

– Matriks trafikMatriks trafik – Matriks biayaMatriks biaya

– Ruting dan struktur jaringanRuting dan struktur jaringan

– Kinerja jaringan yang diinginkanKinerja jaringan yang diinginkan

Untuk menjamin keadilan

Untuk menjamin keadilan

optimasi

optimasi

(2)

Matriks trafik

Matriks trafik

Dari\ke

Dari\ke 11 22 33 44

1

1 -- A1.2A1.2 A1.3A1.3 A1.4A1.4

2

2 A2.1A2.1 -- A2.3A2.3 A2.4A2.4

3

3 A3.1A3.1 A3.2A3.2 -- A3.4A3.4

4

(3)

-Matriks biaya

Matriks biaya

Dari\ke

Dari\ke 11 22 33 44

1

1 -- C1.2C1.2 C1.3C1.3 C1.4C1.4

2

2 C2.1C2.1 -- C2.3C2.3 C2.4C2.4

3

3 C3.1C3.1 C3.2C3.2 -- C3.4C3.4

4

(4)

-Ruting dan pengendalian penyambungan

Ruting dan pengendalian penyambungan

Dari\ke

Dari\ke 11 22 33

1

1 -- 33 LangsungLangsung

2

2 33 -- langsunglangsung

3

(5)

-Konerja jaringan yang diinginkan

Konerja jaringan yang diinginkan

Untuk data : tidak toleran terhadap error (harus Untuk data : tidak toleran terhadap error (harus error free/tidak diinginkan ada blocking/degradasi)

error free/tidak diinginkan ada blocking/degradasi)

dan tidak sensitif terhadap delay

dan tidak sensitif terhadap delay

Untuk telepon : toleran terhadap error (masih Untuk telepon : toleran terhadap error (masih memungkinkan terjadinya blocking dengan

memungkinkan terjadinya blocking dengan

tingkatan tertentu) tetapi sensitif terhadap delay

tingkatan tertentu) tetapi sensitif terhadap delay – Kinerja jaringan yang diinginkanKinerja jaringan yang diinginkan

Blocking di final routeBlocking di final route

NNGOS (end-to-end GOS) = end-to-end NNGOS (end-to-end GOS) = end-to-end blocking

blocking

(6)

Tujuan optimasi

Tujuan optimasi

Menjamin keadilan bagi setiap aliran trafikMenjamin keadilan bagi setiap aliran trafik

ContohContoh

1 2

T

N1

N2 N3

3

N4

(7)

Tujuan optimasi (2)

Tujuan optimasi (2)

Untuk pasangan [1,2] :

Untuk pasangan [1,2] :

– A1.2 diambil dari matriks trafik dan misalnya N1 A1.2 diambil dari matriks trafik dan misalnya N1

diketahui, maka trafik luap a (dengan m1 dan

diketahui, maka trafik luap a (dengan m1 dan

v1) dapat dihitung

v1) dapat dihitung

– Berkas N2 merupakan berkas akhir (final route), Berkas N2 merupakan berkas akhir (final route), jadi trafik yang tak dapat dimuat disini akan

jadi trafik yang tak dapat dimuat disini akan

hilang

hilang

– Trafik yang ditawarkan ke berkas N2Trafik yang ditawarkan ke berkas N2

• A1.3 (dengan M1.3 dan V1.3) dimana M1.3=V1.3 A1.3 (dengan M1.3 dan V1.3) dimana M1.3=V1.3 (Poisson)

(Poisson)

• a memiliki harga m1 yang tidak sama dengan v1 a memiliki harga m1 yang tidak sama dengan v1 (non-Poisson dimana v1 > m1)

(8)

Tujuan optimasi (3)

Tujuan optimasi (3)

Sekarang harus didimensikan N2 dengan B di N2 = Sekarang harus didimensikan N2 dengan B di N2 = 1%

1%

– Ini berarti bahwa R2=trafik yang hilang di N2=1%Ini berarti bahwa R2=trafik yang hilang di N2=1% (M1.3+m1)

(M1.3+m1)

– Jelas bahwa trafik hilang untuk A1.2 lebih kecil daripada Jelas bahwa trafik hilang untuk A1.2 lebih kecil daripada 1%

1%

– Misalnya m1=30%xA1.2, maka trafik hilang untuk A1.2 Misalnya m1=30%xA1.2, maka trafik hilang untuk A1.2 di N2 adalah kira-kira= 1%x30%xA1.2=0,3%A1.2

di N2 adalah kira-kira= 1%x30%xA1.2=0,3%A1.2 – Jadi untung buat trafik A1.2 (tidak adil bagi A1.3)Jadi untung buat trafik A1.2 (tidak adil bagi A1.3)

(9)

P Q T

1

2 3

Optimasi menurut Pratt

Optimasi menurut Pratt

Jaringan dasarJaringan dasar

Yang menjadi acuan : biaya saluranYang menjadi acuan : biaya saluran

– A = trafik yang ditawarkanA = trafik yang ditawarkan

– N1,N2,N3 = jumlah saluran yang diperlukan di berkas N1,N2,N3 = jumlah saluran yang diperlukan di berkas saluran 1,2,dan 3

saluran 1,2,dan 3

– C1,C2,C3 = biaya per saluran di berkas saluran 1,2, dan 3 C1,C2,C3 = biaya per saluran di berkas saluran 1,2, dan 3

Asal Tujuan

Tandem

(10)

Trafik A pertama kali ditawarkan ke berkas 1

Trafik A pertama kali ditawarkan ke berkas 1

(PQ)

(PQ)

Trafik yang tidak dapat diolah berkas 1

Trafik yang tidak dapat diolah berkas 1

diluapkan dan ditawarkan ke pilihan rute

diluapkan dan ditawarkan ke pilihan rute

ke-2 (PTQ)

2 (PTQ)

Selain menerima luapan dari berkas 1,

Selain menerima luapan dari berkas 1,

berkas PTQ juga dapat menerima trafik dari

berkas PTQ juga dapat menerima trafik dari

yang lain

(11)

Biaya untuk ruting trafik A dari P ke Q = CBiaya untuk ruting trafik A dari P ke Q = C

C = C1.N1 + C2.N2 + C3.N3C = C1.N1 + C2.N2 + C3.N3

Bila N1 diketahui, maka N2 dan N3 bisa dihitung Bila N1 diketahui, maka N2 dan N3 bisa dihitung dengan syarat C1, C2, dan C3 serta B di berkas

dengan syarat C1, C2, dan C3 serta B di berkas

final route (berkas 2 dan 3) diketahui

final route (berkas 2 dan 3) diketahui

Untuk memperoleh C yang minimum, C diturunkan Untuk memperoleh C yang minimum, C diturunkan terhadap N1

terhadap N1

Penurunan N2 dan N3 terhadap N1 dapat ditulisPenurunan N2 dan N3 terhadap N1 dapat ditulis

(12)

disebut Marginal Occupancy (H), yaitu disebut Marginal Occupancy (H), yaitu

pertambahan trafik yang dimuat per pertambahan

pertambahan trafik yang dimuat per pertambahan

saluran bila trafik yang ditawarkan tetap,

saluran bila trafik yang ditawarkan tetap,

H = H = , dimana m = trafik luap rata-, dimana m = trafik luap

rata-rata

rata

disebut Marginal Capacity (disebut Marginal Capacity (), yaitu ), yaitu

pertambahan trafik yang ditawarkan per

pertambahan trafik yang ditawarkan per

pertambahan saluran bila GOS (=B) tetap

pertambahan saluran bila GOS (=B) tetap

(13)
(14)

Perhitungan jumlah saluran dilakukan secara iterasi Perhitungan jumlah saluran dilakukan secara iterasi

1. Ambil harga

1. Ambil harga 22 dan dan 33 kira-kira antara 0,5 s.d. 0,8. kira-kira antara 0,5 s.d. 0,8. Biasanya ambil harga

Biasanya ambil harga = 0,8 = 0,8

2. Hitung harga H1 menggunakan harga biaya saluran yang

2. Hitung harga H1 menggunakan harga biaya saluran yang

diketahui

diketahui

3. Cari harga N1 yang memenuhi harga H1 tersebut.

3. Cari harga N1 yang memenuhi harga H1 tersebut.

(Lihat slide no.15)

(Lihat slide no.15)

4. Hitung harga trafik luap m1 dan setelah digabungkan

4. Hitung harga trafik luap m1 dan setelah digabungkan

dengan

dengan background trafficbackground traffic, hitung N2 dan N3 dengan GOS , hitung N2 dan N3 dengan GOS (B2=B3=B) yang diketahui

(B2=B3=B) yang diketahui

5. Cari harga

5. Cari harga 22 dan dan 3 3 dengan N2 dan N3 yang sudah dicaridengan N2 dan N3 yang sudah dicari

Bila berbeda ulangi dari langkah 1, sampai tidak ada

Bila berbeda ulangi dari langkah 1, sampai tidak ada

perbedaan (sedikit beda); Cara menghitung

perbedaan (sedikit beda); Cara menghitung dapat dilihat dapat dilihat pada slide no 16

(15)

Menghitung harga H

Menghitung harga H

Karena harga N bersifat diskrit, maka kita

Karena harga N bersifat diskrit, maka kita

dapat menghitung harga H dengan cara

dapat menghitung harga H dengan cara

berikut

berikut

– H1=[H1=[Y/Y/NN11]]AA

Y=Y(N+1)-Y(N)Y=Y(N+1)-Y(N)

• Y(N+1)=A[1-BY(N+1)=A[1-BN+1N+1(A)](A)]

• Y(N)= A[1-BY(N)= A[1-BNN(A)](A)]

NN11=(N=(N11+1)-N+1)-N11=1=1

– Maka HMaka H11=A[B=A[BNN(A)-B(A)-BN+1N+1(A)](A)]

• HH11=AB=ABNN(A)-AB(A)-ABN+1N+1(A)(A)

• Untuk mencari N dari harga HUntuk mencari N dari harga H

(16)

Menghitung harga

Menghitung harga

Dengan cara yang serupa dengan cara

Dengan cara yang serupa dengan cara

menghitung H, maka

menghitung H, maka

dapat dihitung

dapat dihitung

dengan cara berikut

dengan cara berikut

=[

=[

A/

A/

N]

N]

BB

Untuk N=N

Untuk N=N

11

didapat A

didapat A

11

=f(N

=f(N

11

)

)

BB

Untuk N=N

Untuk N=N

22

didapat A

didapat A

22

=f(N

=f(N

22

)

)

BB

(17)

Contoh

Contoh

A B

T

N1

N2 N3

Diketahui : AAB=18 Erlang, Blocking di N2=blocking di N3=1% C1=20, C2=15, C3=12

Hitung N1, N2, dan N3 Solusi

1.  =0,8

2. C1/H1=(C2+C3)/ ; Jadi H1=C1./(C2+C3)=20.0,8/(15+12) = 0,593

3. Mencari N1 (caranya lihat slide no.15), kita sudah mengetahui relasi berikut

(18)

Bila kita lihat di tabel R

17

17 1818

18

18 3,593,59 33

A N

3,59 – 3 =0,59 Jadi N1=18

(19)

Pratt mendasarkan perhitungan pada

Pratt mendasarkan perhitungan pada

struktur jaringan segitiga yang sederhana,

struktur jaringan segitiga yang sederhana,

tetapi sebetulnya semakin kompleks struktur

tetapi sebetulnya semakin kompleks struktur

jaringannya, makin kompleks pula cara

jaringannya, makin kompleks pula cara

menghitungnya

(20)

Optimasi menurut Y.Rapp

Optimasi menurut Y.Rapp

Prinsipnya sama dengan Pratt

Prinsipnya sama dengan Pratt

Harga H didekati oleh suatu parameter yang

Harga H didekati oleh suatu parameter yang

disebut

disebut

improvement factor

improvement factor

Simbol

Simbol

improvement factor

improvement factor

: F(n,A)

: F(n,A)

F(n,A) memiliki pengertian yang sama

F(n,A) memiliki pengertian yang sama

dengan H (marginal occupancy):

dengan H (marginal occupancy):

pertambahan trafik yang dapat dimuat per

pertambahan trafik yang dapat dimuat per

pertambahan saluran

pertambahan saluran

(21)

Optimasi menurut Y.Rapp (2)

Optimasi menurut Y.Rapp (2)

F(n,A) juga dapat dihitung oleh persamaan berikut F(n,A) juga dapat dihitung oleh persamaan berikut ini

ini

F(n,A) = A[E

F(n,A) = A[Enn(A)-E(A)-En+1n+1(A)]=(A)]=

 memiliki harga sekitar 0,6-0,9memiliki harga sekitar 0,6-0,9

 sama dengan sama dengan pada Prattpada Pratt

Cost ratio=Cost ratio==Cd/Ca=Cd/Ca

– Cd = cost untuk direct routeCd = cost untuk direct route

– Ca = cost untuk rute alternatifCa = cost untuk rute alternatif

Jadi relasi antara Y.Rapp dengan PrattJadi relasi antara Y.Rapp dengan Pratt H

H =(Cd/Ca)=(Cd/Ca)=F(n,A)==F(n,A)=[1-0,3(1-[1-0,3(1-22)])]

=A[E

(22)

Sebagai patokan praktis, dapat digunakan

Sebagai patokan praktis, dapat digunakan

hubungan berikut :

hubungan berikut :

– Bila (C2+C3)/C1 < 1 , maka N1 = 0Bila (C2+C3)/C1 < 1 , maka N1 = 0

– Bila 1 < (C2+C3)/C1 Bila 1 < (C2+C3)/C1 2 , maka N1 2 , maka N1 A A

– Bila (C2+C3)/C1 > 2 maka harga N2 = N3 = 0Bila (C2+C3)/C1 > 2 maka harga N2 = N3 = 0

(23)

Evaluasi NNGOS dengan

Evaluasi NNGOS dengan

metoda Gaudreau

metoda Gaudreau

Diperkenalkan pertama kali oleh Manon

Diperkenalkan pertama kali oleh Manon

Gaudreau pada majalah IEEE

Gaudreau pada majalah IEEE

Communication, Vol.28, No.3, bulan Maret

Communication, Vol.28, No.3, bulan Maret

tahun 1980

tahun 1980

(24)

Evaluasi NNGOS dengan

Evaluasi NNGOS dengan

metoda Gaudreau (2)

metoda Gaudreau (2)

Asumsi-asumsi

Asumsi-asumsi

– Tidak boleh ada trafik yang melalui sentral yang Tidak boleh ada trafik yang melalui sentral yang sama sampai 2 kali

sama sampai 2 kali

– Antara sentral paling sedikit harus ada satu ruteAntara sentral paling sedikit harus ada satu rute

– Tak ada pengulangan panggilanTak ada pengulangan panggilan

– Untuk setiap pasangan asal-tujuan, fungsi luap Untuk setiap pasangan asal-tujuan, fungsi luap T harus ada berkas terkahir (final link)

T harus ada berkas terkahir (final link)

– Probabilitas blocking dari berkas saluran tak Probabilitas blocking dari berkas saluran tak bergantungan

bergantungan

(25)

Evaluasi NNGOS dengan

Evaluasi NNGOS dengan

metoda Gaudreau (3)

metoda Gaudreau (3)

• Struktur dasar rumus rekursif GaudreauStruktur dasar rumus rekursif Gaudreau

• i=originating nodei=originating node

• d=destination noded=destination node

• F(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan sudah menduduki berkas F(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan sudah menduduki berkas (a,b)

(a,b)

– F(i,d,a,b)=d bila b=dF(i,d,a,b)=d bila b=d

• T(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan meluap dari berkas (a,b)T(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan meluap dari berkas (a,b)

a b F

T

B(i,d,aT)

B(i,d,a,b)

(26)

Evaluasi NNGOS dengan

Evaluasi NNGOS dengan

metoda Gaudreau (4)

metoda Gaudreau (4)

F disebut

F disebut

Forward Matrix

Forward Matrix

T disebut

T disebut

Overflow Matrix

Overflow Matrix

Bila P(a,b) adalah probabilitas blocking dari

Bila P(a,b) adalah probabilitas blocking dari

berkas (a,b) dan B(i,d,a,b) merupakan

berkas (a,b) dan B(i,d,a,b) merupakan

probabilitas blocking dari sentral a ke d

probabilitas blocking dari sentral a ke d

melalui semua rute yang dikembangkan dari

melalui semua rute yang dikembangkan dari

F(i,d,a,b) dan T(i,d,a,b) atau dengan

F(i,d,a,b) dan T(i,d,a,b) atau dengan

perkataan lain, panggilan sudah sampai

perkataan lain, panggilan sudah sampai

sentral a dan berkas berikutnya yang dicoba

sentral a dan berkas berikutnya yang dicoba

untuk diduduki adalah berkas (a,b), maka

untuk diduduki adalah berkas (a,b), maka

(27)

Evaluasi NNGOS dengan

Evaluasi NNGOS dengan

metoda Gaudreau (5)

metoda Gaudreau (5)

• Bila probabilitas blocking di sentral diabaikanBila probabilitas blocking di sentral diabaikan

• Bila probabilitas blocking di sentral cukup besarBila probabilitas blocking di sentral cukup besar

– WWxx = probabilitas kongesti untuk = probabilitas kongesti untuk incoming incoming di sentral xdi sentral x

B(i,d,a,b) =

0 ; bila a = d

1 ; bila a d dan b = 0

{1-P(a,b)}.B(i,d,b,F(i,d,a,b)) + P(a,b).B(i,d,a,T(i,d,a,b)) ; bila a d dan b 0

B(i,d,a,b) =

0 ; bila a = d

1 ; bila a d dan b = 0

(1-W0

a)(1-P(a,b)).[(1-Wib).B(i,d,b,F(i,d,a,b))+ Wib] +[(1-W0

(28)

Evaluasi NNGOS dengan

Evaluasi NNGOS dengan

metoda Gaudreau (6)

metoda Gaudreau (6)

Contoh

Contoh

1 5

2 4

3

0,3 0,4 0,5

0,02

0,01 0,01

(29)

Evaluasi NNGOS dengan

Evaluasi NNGOS dengan

metoda Gaudreau (7)

metoda Gaudreau (7)

SolusiSolusi

0 4 0 5 5 0 0 5 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0

F =

-1 0 -1 2 4 -1 -1 0 3 -1 -1 -1 -1 0 4 -1 -1 -1 -1 0 -1 -1 -1 -1 -1

T =

Untuk matriks F, bila tidak berkas maka beri nilai 0

Untuk matriks T, bila tidak ada berkas maka beri nilai -1

0,000 0,010 1,000 0,400 0,300 1,000 0,000 0,010 0,500 1,000 1,000 1,000 0,000 0,010 0,020 1,000 1,000 1,000 0,000 0,010 1,000 1,000 1,000 1,000 0,000

P =

(30)

Evaluasi NNGOS dengan

Evaluasi NNGOS dengan

metoda Gaudreau (8)

metoda Gaudreau (8)

• Iterasi perhitungan NNGOSIterasi perhitungan NNGOS

– B(1,5,1,5)=(1-PB(1,5,1,5)=(1-P1515).B(1,5,5,F(1,5,1,5))+P).B(1,5,5,F(1,5,1,5))+P1515.B(1,5,1,T(1,5,1,5)).B(1,5,1,T(1,5,1,5))

=(1-0,3).B(1,5,5,5)+0,3.B(1,5,1,4)

=(1-0,3).B(1,5,5,5)+0,3.B(1,5,1,4)

=0,3.B(1,5,1,4)

=0,3.B(1,5,1,4)

– B(1,5,1,4)=(1-PB(1,5,1,4)=(1-P1414).B(1,5,4,F(1,5,1,4))+P).B(1,5,4,F(1,5,1,4))+P1414.B(1,5,1,T(1,5,1,4)).B(1,5,1,T(1,5,1,4))

=(1-0,4).B(1,5,4,5)+0,4.B(1,5,1,2)

=(1-0,4).B(1,5,4,5)+0,4.B(1,5,1,2)

– B(1,5,4,5)=(1-PB(1,5,4,5)=(1-P4545).B(1,5,5,F(1,5,4,5))+P).B(1,5,5,F(1,5,4,5))+P4545.B(1,5,4,T(1,5,4,5)).B(1,5,4,T(1,5,4,5))

=(1-0,1).B(1,5,5,5)+0,01.B(1,5,4,0)

=(1-0,1).B(1,5,5,5)+0,01.B(1,5,4,0)

=0,01.1=0,01

=0,01.1=0,01

– Dan seterusnya, sampai akhirnya anda memperoleh hasilDan seterusnya, sampai akhirnya anda memperoleh hasil

– B(1,5,1,5) = 0,004211B(1,5,1,5) = 0,004211

=0

(31)

Beberapa parameter kinerja jaringan

Beberapa parameter kinerja jaringan

GOS (Grade of Service)

GOS (Grade of Service)

ASR (Answered Seizure Ratio)

ASR (Answered Seizure Ratio)

SCH (Seizure per Circuit per Hour)

SCH (Seizure per Circuit per Hour)

(32)

ASR

ASR

• ASR =ASR =

• ASR SLJJ (diukur di sentral toll)ASR SLJJ (diukur di sentral toll)

Call seizure: outgoing call dari suatu sentral toll ke arah

Call seizure: outgoing call dari suatu sentral toll ke arah

sentral toll lain

sentral toll lain

• ASR LokalASR Lokal

– Diukur di sentral tollDiukur di sentral toll

Jumlah

Jumlah Call AnsweredCall Answered

Jumlah

Jumlah Call SeizureCall Seizure x 100%x 100%

TE LE

Seizure Answered

TE TE LE

Kota A

Seizure Answered

(33)

• ASR Lokal (2)ASR Lokal (2)

– Diukur di sentral lokalDiukur di sentral lokal

Call seizure: outgoing call dari suatu sentral lokal ke sentral

Call seizure: outgoing call dari suatu sentral lokal ke sentral

lokal lain dalam suatu

lokal lain dalam suatu multi exchange areamulti exchange area

• Hasil pengukuran ASR diperingkatkan mulai dari yang Hasil pengukuran ASR diperingkatkan mulai dari yang tertinggi sampai terendah

tertinggi sampai terendah

• Prioritas pembenahan mulai dari urutan ASR terendahPrioritas pembenahan mulai dari urutan ASR terendah

LE LE

(34)

SCR (Succesful Call Ratio)

SCR (Succesful Call Ratio)

Macam-macam lossMacam-macam loss

– Loss originating (tingkat pemanggil)Loss originating (tingkat pemanggil)

• Kegagalan karena : no dialling, incomplete dialling, invalid Kegagalan karena : no dialling, incomplete dialling, invalid dialling, wrong dialling, wrong prefix

dialling, wrong dialling, wrong prefix

– Loss terminatting (tingkat pemanggil)Loss terminatting (tingkat pemanggil)

• Kegagalan karena : yang dipanggil sibuk, yang dipanggil tak Kegagalan karena : yang dipanggil sibuk, yang dipanggil tak menjawab (no answer)

menjawab (no answer)

– Loss di sentralLoss di sentral

• Kegagalan karena : tidak berhasilnya proses penyambungan di Kegagalan karena : tidak berhasilnya proses penyambungan di sentral selain Loss originating (dihitung terhadap call yang masuk

sentral selain Loss originating (dihitung terhadap call yang masuk

ke sentral)

ke sentral)

– Loss di berkas saluranLoss di berkas saluran

(35)

SCR (2)

SCR (2)

Perhitungan SCRPerhitungan SCR

ME lokal Call attempt

Loss Orig. Loss Sentral Call seizure

Call Attempt x 100%x 100%

SCR =

SCR =

Call Answered Call Answered

Call Seizure

Call Seizure x 100%x 100%

SCR =

SCR = Call SeizureCall Seizure

Call Attempt

SCR = Call SeizureCall Seizure

Call Attempt

SCR = Call Attempt – Loss Orig. – Loss SentralCall Attempt – Loss Orig. – Loss Sentral

Call Attempt

(36)

SCR (3)

SCR (3)

Jadi SCR = ASR x [1-Lo-Le]Jadi SCR = ASR x [1-Lo-Le]

– SCR Lokal ME = ASR(lokal ME)[1-Lo-Le]SCR Lokal ME = ASR(lokal ME)[1-Lo-Le]

– SCR SLJJ= ASR(SLJJ)[1-Lo-Le]SCR SLJJ= ASR(SLJJ)[1-Lo-Le]

– SCR Internasional= ASR(Internasional)[1-Lo-Le]SCR Internasional= ASR(Internasional)[1-Lo-Le]

={(Call Term-Loss Term)/Call Term}x

={(Call Term-Loss Term)/Call Term}x

[1-Lo-Le]

[1-Lo-Le]

= (1-Lt) [1-Lo-Le]

(37)

Occupancy per Circuit (OCC)

Occupancy per Circuit (OCC)

Referensi

Dokumen terkait

Faktor penyebab belum berhasilnya kegiatan pembelajaran karena anak kurang atau tidak tertarik dengan media yang dipakai dalam penyampaian waktu kegiatan proses

Adanya antibodi pada sperma menyebabkan sperma tidak dapat menembus lendir serviks Kegagalan dalam proses penetrasi sperma karena tidak baiknya proses reaksi

Kelas streaming meliputi layanan real time seperti video streaming sehingga HHO cocok untuk QoS 1 karena menerima packet loss lebih sedikit daripada SHO, Hal ini

Pengukuran nilai BER tidak di-lakukan sebelum proses swap karena data yang diambil tidak akan digunakan lagi dan hanya akan memperlambat proses swap, akan tetapi

Di dalam proses penambahan device pada Cacti, user tidak perlu memasukkan deskripsi OID yang digunakan karena Cacti memiliki database tentang MIB dari berbagai host seperti

Proses ini dilakukan apabila SMS yang dikirimkan oleh SMSC gagal yang disebabkan kegagalan sementara karena MS yang dituju sedang tidak aktif, sehingga SMSC akan meminta HLR

Proses penyambungan pada area longitudinal tidak akan mempengaruhi kualitas sistem kelongsong pada aplikasi pipa penyalur disebabkan tekanan operasi yang tergolong

Pada variasi nilai eksponen path loss, nilai packet loss mengalami kenaikan dan penurunan karena jumlah paket informasi yang dikirim maupun paket yang drop tidak signifikan