Pendimensian dan Optimasi Jaringan
Pendimensian dan Optimasi Jaringan
•
Data yang diperlukan
Data yang diperlukan
– Matriks trafikMatriks trafik – Matriks biayaMatriks biaya
– Ruting dan struktur jaringanRuting dan struktur jaringan
– Kinerja jaringan yang diinginkanKinerja jaringan yang diinginkan
•
Untuk menjamin keadilan
Untuk menjamin keadilan
optimasi
optimasi
Matriks trafik
Matriks trafik
Dari\ke
Dari\ke 11 22 33 44
1
1 -- A1.2A1.2 A1.3A1.3 A1.4A1.4
2
2 A2.1A2.1 -- A2.3A2.3 A2.4A2.4
3
3 A3.1A3.1 A3.2A3.2 -- A3.4A3.4
4
-Matriks biaya
Matriks biaya
Dari\ke
Dari\ke 11 22 33 44
1
1 -- C1.2C1.2 C1.3C1.3 C1.4C1.4
2
2 C2.1C2.1 -- C2.3C2.3 C2.4C2.4
3
3 C3.1C3.1 C3.2C3.2 -- C3.4C3.4
4
-Ruting dan pengendalian penyambungan
Ruting dan pengendalian penyambungan
Dari\ke
Dari\ke 11 22 33
1
1 -- 33 LangsungLangsung
2
2 33 -- langsunglangsung
3
-Konerja jaringan yang diinginkan
Konerja jaringan yang diinginkan
•
Untuk data : tidak toleran terhadap error (harus Untuk data : tidak toleran terhadap error (harus error free/tidak diinginkan ada blocking/degradasi)error free/tidak diinginkan ada blocking/degradasi)
dan tidak sensitif terhadap delay
dan tidak sensitif terhadap delay
•
Untuk telepon : toleran terhadap error (masih Untuk telepon : toleran terhadap error (masih memungkinkan terjadinya blocking denganmemungkinkan terjadinya blocking dengan
tingkatan tertentu) tetapi sensitif terhadap delay
tingkatan tertentu) tetapi sensitif terhadap delay – Kinerja jaringan yang diinginkanKinerja jaringan yang diinginkan
•
Blocking di final routeBlocking di final route•
NNGOS (end-to-end GOS) = end-to-end NNGOS (end-to-end GOS) = end-to-end blockingblocking
Tujuan optimasi
Tujuan optimasi
•
Menjamin keadilan bagi setiap aliran trafikMenjamin keadilan bagi setiap aliran trafik•
ContohContoh1 2
T
N1
N2 N3
3
N4
Tujuan optimasi (2)
Tujuan optimasi (2)
•
Untuk pasangan [1,2] :
Untuk pasangan [1,2] :
– A1.2 diambil dari matriks trafik dan misalnya N1 A1.2 diambil dari matriks trafik dan misalnya N1
diketahui, maka trafik luap a (dengan m1 dan
diketahui, maka trafik luap a (dengan m1 dan
v1) dapat dihitung
v1) dapat dihitung
– Berkas N2 merupakan berkas akhir (final route), Berkas N2 merupakan berkas akhir (final route), jadi trafik yang tak dapat dimuat disini akan
jadi trafik yang tak dapat dimuat disini akan
hilang
hilang
– Trafik yang ditawarkan ke berkas N2Trafik yang ditawarkan ke berkas N2
• A1.3 (dengan M1.3 dan V1.3) dimana M1.3=V1.3 A1.3 (dengan M1.3 dan V1.3) dimana M1.3=V1.3 (Poisson)
(Poisson)
• a memiliki harga m1 yang tidak sama dengan v1 a memiliki harga m1 yang tidak sama dengan v1 (non-Poisson dimana v1 > m1)
Tujuan optimasi (3)
Tujuan optimasi (3)
•
Sekarang harus didimensikan N2 dengan B di N2 = Sekarang harus didimensikan N2 dengan B di N2 = 1%1%
– Ini berarti bahwa R2=trafik yang hilang di N2=1%Ini berarti bahwa R2=trafik yang hilang di N2=1% (M1.3+m1)
(M1.3+m1)
– Jelas bahwa trafik hilang untuk A1.2 lebih kecil daripada Jelas bahwa trafik hilang untuk A1.2 lebih kecil daripada 1%
1%
– Misalnya m1=30%xA1.2, maka trafik hilang untuk A1.2 Misalnya m1=30%xA1.2, maka trafik hilang untuk A1.2 di N2 adalah kira-kira= 1%x30%xA1.2=0,3%A1.2
di N2 adalah kira-kira= 1%x30%xA1.2=0,3%A1.2 – Jadi untung buat trafik A1.2 (tidak adil bagi A1.3)Jadi untung buat trafik A1.2 (tidak adil bagi A1.3)
P Q T
1
2 3
Optimasi menurut Pratt
Optimasi menurut Pratt
•
Jaringan dasarJaringan dasar•
Yang menjadi acuan : biaya saluranYang menjadi acuan : biaya saluran– A = trafik yang ditawarkanA = trafik yang ditawarkan
– N1,N2,N3 = jumlah saluran yang diperlukan di berkas N1,N2,N3 = jumlah saluran yang diperlukan di berkas saluran 1,2,dan 3
saluran 1,2,dan 3
– C1,C2,C3 = biaya per saluran di berkas saluran 1,2, dan 3 C1,C2,C3 = biaya per saluran di berkas saluran 1,2, dan 3
Asal Tujuan
Tandem
•
Trafik A pertama kali ditawarkan ke berkas 1
Trafik A pertama kali ditawarkan ke berkas 1
(PQ)
(PQ)
•
Trafik yang tidak dapat diolah berkas 1
Trafik yang tidak dapat diolah berkas 1
diluapkan dan ditawarkan ke pilihan rute
diluapkan dan ditawarkan ke pilihan rute
ke-2 (PTQ)
2 (PTQ)
•
Selain menerima luapan dari berkas 1,
Selain menerima luapan dari berkas 1,
berkas PTQ juga dapat menerima trafik dari
berkas PTQ juga dapat menerima trafik dari
yang lain
•
Biaya untuk ruting trafik A dari P ke Q = CBiaya untuk ruting trafik A dari P ke Q = C•
C = C1.N1 + C2.N2 + C3.N3C = C1.N1 + C2.N2 + C3.N3•
Bila N1 diketahui, maka N2 dan N3 bisa dihitung Bila N1 diketahui, maka N2 dan N3 bisa dihitung dengan syarat C1, C2, dan C3 serta B di berkasdengan syarat C1, C2, dan C3 serta B di berkas
final route (berkas 2 dan 3) diketahui
final route (berkas 2 dan 3) diketahui
•
Untuk memperoleh C yang minimum, C diturunkan Untuk memperoleh C yang minimum, C diturunkan terhadap N1terhadap N1
•
Penurunan N2 dan N3 terhadap N1 dapat ditulisPenurunan N2 dan N3 terhadap N1 dapat ditulis•
disebut Marginal Occupancy (H), yaitu disebut Marginal Occupancy (H), yaitupertambahan trafik yang dimuat per pertambahan
pertambahan trafik yang dimuat per pertambahan
saluran bila trafik yang ditawarkan tetap,
saluran bila trafik yang ditawarkan tetap,
•
H = H = , dimana m = trafik luap rata-, dimana m = trafik luaprata-rata
rata
•
disebut Marginal Capacity (disebut Marginal Capacity (), yaitu ), yaitupertambahan trafik yang ditawarkan per
pertambahan trafik yang ditawarkan per
pertambahan saluran bila GOS (=B) tetap
pertambahan saluran bila GOS (=B) tetap
Perhitungan jumlah saluran dilakukan secara iterasi Perhitungan jumlah saluran dilakukan secara iterasi
1. Ambil harga
1. Ambil harga 22 dan dan 33 kira-kira antara 0,5 s.d. 0,8. kira-kira antara 0,5 s.d. 0,8. Biasanya ambil harga
Biasanya ambil harga = 0,8 = 0,8
2. Hitung harga H1 menggunakan harga biaya saluran yang
2. Hitung harga H1 menggunakan harga biaya saluran yang
diketahui
diketahui
3. Cari harga N1 yang memenuhi harga H1 tersebut.
3. Cari harga N1 yang memenuhi harga H1 tersebut.
(Lihat slide no.15)
(Lihat slide no.15)
4. Hitung harga trafik luap m1 dan setelah digabungkan
4. Hitung harga trafik luap m1 dan setelah digabungkan
dengan
dengan background trafficbackground traffic, hitung N2 dan N3 dengan GOS , hitung N2 dan N3 dengan GOS (B2=B3=B) yang diketahui
(B2=B3=B) yang diketahui
5. Cari harga
5. Cari harga 22 dan dan 3 3 dengan N2 dan N3 yang sudah dicaridengan N2 dan N3 yang sudah dicari
Bila berbeda ulangi dari langkah 1, sampai tidak ada
Bila berbeda ulangi dari langkah 1, sampai tidak ada
perbedaan (sedikit beda); Cara menghitung
perbedaan (sedikit beda); Cara menghitung dapat dilihat dapat dilihat pada slide no 16
Menghitung harga H
Menghitung harga H
•
Karena harga N bersifat diskrit, maka kita
Karena harga N bersifat diskrit, maka kita
dapat menghitung harga H dengan cara
dapat menghitung harga H dengan cara
berikut
berikut
– H1=[H1=[Y/Y/NN11]]AA
– Y=Y(N+1)-Y(N)Y=Y(N+1)-Y(N)
• Y(N+1)=A[1-BY(N+1)=A[1-BN+1N+1(A)](A)]
• Y(N)= A[1-BY(N)= A[1-BNN(A)](A)]
– NN11=(N=(N11+1)-N+1)-N11=1=1
– Maka HMaka H11=A[B=A[BNN(A)-B(A)-BN+1N+1(A)](A)]
• HH11=AB=ABNN(A)-AB(A)-ABN+1N+1(A)(A)
• Untuk mencari N dari harga HUntuk mencari N dari harga H
Menghitung harga
Menghitung harga
•
Dengan cara yang serupa dengan cara
Dengan cara yang serupa dengan cara
menghitung H, maka
menghitung H, maka
dapat dihitung
dapat dihitung
dengan cara berikut
dengan cara berikut
–
=[
=[
A/
A/
N]
N]
BB–
Untuk N=N
Untuk N=N
11didapat A
didapat A
11=f(N
=f(N
11)
)
BB–
Untuk N=N
Untuk N=N
22didapat A
didapat A
22=f(N
=f(N
22)
)
BBContoh
Contoh
A B
T
N1
N2 N3
Diketahui : AAB=18 Erlang, Blocking di N2=blocking di N3=1% C1=20, C2=15, C3=12
Hitung N1, N2, dan N3 Solusi
1. =0,8
2. C1/H1=(C2+C3)/ ; Jadi H1=C1./(C2+C3)=20.0,8/(15+12) = 0,593
3. Mencari N1 (caranya lihat slide no.15), kita sudah mengetahui relasi berikut
Bila kita lihat di tabel R
17
17 1818
18
18 3,593,59 33
A N
3,59 – 3 =0,59 Jadi N1=18
•
Pratt mendasarkan perhitungan pada
Pratt mendasarkan perhitungan pada
struktur jaringan segitiga yang sederhana,
struktur jaringan segitiga yang sederhana,
tetapi sebetulnya semakin kompleks struktur
tetapi sebetulnya semakin kompleks struktur
jaringannya, makin kompleks pula cara
jaringannya, makin kompleks pula cara
menghitungnya
Optimasi menurut Y.Rapp
Optimasi menurut Y.Rapp
•
Prinsipnya sama dengan Pratt
Prinsipnya sama dengan Pratt
•
Harga H didekati oleh suatu parameter yang
Harga H didekati oleh suatu parameter yang
disebut
disebut
improvement factor
improvement factor
•
Simbol
Simbol
improvement factor
improvement factor
: F(n,A)
: F(n,A)
•
F(n,A) memiliki pengertian yang sama
F(n,A) memiliki pengertian yang sama
dengan H (marginal occupancy):
dengan H (marginal occupancy):
pertambahan trafik yang dapat dimuat per
pertambahan trafik yang dapat dimuat per
pertambahan saluran
pertambahan saluran
Optimasi menurut Y.Rapp (2)
Optimasi menurut Y.Rapp (2)
•
F(n,A) juga dapat dihitung oleh persamaan berikut F(n,A) juga dapat dihitung oleh persamaan berikut iniini
F(n,A) = A[E
F(n,A) = A[Enn(A)-E(A)-En+1n+1(A)]=(A)]=
memiliki harga sekitar 0,6-0,9memiliki harga sekitar 0,6-0,9
•
sama dengan sama dengan pada Prattpada Pratt•
Cost ratio=Cost ratio==Cd/Ca=Cd/Ca– Cd = cost untuk direct routeCd = cost untuk direct route
– Ca = cost untuk rute alternatifCa = cost untuk rute alternatif
•
Jadi relasi antara Y.Rapp dengan PrattJadi relasi antara Y.Rapp dengan Pratt HH =(Cd/Ca)=(Cd/Ca)=F(n,A)==F(n,A)=[1-0,3(1-[1-0,3(1-22)])]
=A[E
•
Sebagai patokan praktis, dapat digunakan
Sebagai patokan praktis, dapat digunakan
hubungan berikut :
hubungan berikut :
– Bila (C2+C3)/C1 < 1 , maka N1 = 0Bila (C2+C3)/C1 < 1 , maka N1 = 0
– Bila 1 < (C2+C3)/C1 Bila 1 < (C2+C3)/C1 2 , maka N1 2 , maka N1 A A
– Bila (C2+C3)/C1 > 2 maka harga N2 = N3 = 0Bila (C2+C3)/C1 > 2 maka harga N2 = N3 = 0
Evaluasi NNGOS dengan
Evaluasi NNGOS dengan
metoda Gaudreau
metoda Gaudreau
•
Diperkenalkan pertama kali oleh Manon
Diperkenalkan pertama kali oleh Manon
Gaudreau pada majalah IEEE
Gaudreau pada majalah IEEE
Communication, Vol.28, No.3, bulan Maret
Communication, Vol.28, No.3, bulan Maret
tahun 1980
tahun 1980
Evaluasi NNGOS dengan
Evaluasi NNGOS dengan
metoda Gaudreau (2)
metoda Gaudreau (2)
•
Asumsi-asumsi
Asumsi-asumsi
– Tidak boleh ada trafik yang melalui sentral yang Tidak boleh ada trafik yang melalui sentral yang sama sampai 2 kali
sama sampai 2 kali
– Antara sentral paling sedikit harus ada satu ruteAntara sentral paling sedikit harus ada satu rute
– Tak ada pengulangan panggilanTak ada pengulangan panggilan
– Untuk setiap pasangan asal-tujuan, fungsi luap Untuk setiap pasangan asal-tujuan, fungsi luap T harus ada berkas terkahir (final link)
T harus ada berkas terkahir (final link)
– Probabilitas blocking dari berkas saluran tak Probabilitas blocking dari berkas saluran tak bergantungan
bergantungan
Evaluasi NNGOS dengan
Evaluasi NNGOS dengan
metoda Gaudreau (3)
metoda Gaudreau (3)
• Struktur dasar rumus rekursif GaudreauStruktur dasar rumus rekursif Gaudreau
• i=originating nodei=originating node
• d=destination noded=destination node
• F(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan sudah menduduki berkas F(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan sudah menduduki berkas (a,b)
(a,b)
– F(i,d,a,b)=d bila b=dF(i,d,a,b)=d bila b=d
• T(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan meluap dari berkas (a,b)T(i,d,a,b)=Sentral tandem berikutnya bila panggilan meluap dari berkas (a,b)
a b F
T
B(i,d,aT)
B(i,d,a,b)
Evaluasi NNGOS dengan
Evaluasi NNGOS dengan
metoda Gaudreau (4)
metoda Gaudreau (4)
•
F disebut
F disebut
Forward Matrix
Forward Matrix
•
T disebut
T disebut
Overflow Matrix
Overflow Matrix
•
Bila P(a,b) adalah probabilitas blocking dari
Bila P(a,b) adalah probabilitas blocking dari
berkas (a,b) dan B(i,d,a,b) merupakan
berkas (a,b) dan B(i,d,a,b) merupakan
probabilitas blocking dari sentral a ke d
probabilitas blocking dari sentral a ke d
melalui semua rute yang dikembangkan dari
melalui semua rute yang dikembangkan dari
F(i,d,a,b) dan T(i,d,a,b) atau dengan
F(i,d,a,b) dan T(i,d,a,b) atau dengan
perkataan lain, panggilan sudah sampai
perkataan lain, panggilan sudah sampai
sentral a dan berkas berikutnya yang dicoba
sentral a dan berkas berikutnya yang dicoba
untuk diduduki adalah berkas (a,b), maka
untuk diduduki adalah berkas (a,b), maka
Evaluasi NNGOS dengan
Evaluasi NNGOS dengan
metoda Gaudreau (5)
metoda Gaudreau (5)
• Bila probabilitas blocking di sentral diabaikanBila probabilitas blocking di sentral diabaikan
• Bila probabilitas blocking di sentral cukup besarBila probabilitas blocking di sentral cukup besar
– WWxx = probabilitas kongesti untuk = probabilitas kongesti untuk incoming incoming di sentral xdi sentral x
B(i,d,a,b) =
0 ; bila a = d
1 ; bila a d dan b = 0
{1-P(a,b)}.B(i,d,b,F(i,d,a,b)) + P(a,b).B(i,d,a,T(i,d,a,b)) ; bila a d dan b 0
B(i,d,a,b) =
0 ; bila a = d
1 ; bila a d dan b = 0
(1-W0
a)(1-P(a,b)).[(1-Wib).B(i,d,b,F(i,d,a,b))+ Wib] +[(1-W0
Evaluasi NNGOS dengan
Evaluasi NNGOS dengan
metoda Gaudreau (6)
metoda Gaudreau (6)
•
Contoh
Contoh
1 5
2 4
3
0,3 0,4 0,5
0,02
0,01 0,01
Evaluasi NNGOS dengan
Evaluasi NNGOS dengan
metoda Gaudreau (7)
metoda Gaudreau (7)
•
SolusiSolusi0 4 0 5 5 0 0 5 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0
F =
-1 0 -1 2 4 -1 -1 0 3 -1 -1 -1 -1 0 4 -1 -1 -1 -1 0 -1 -1 -1 -1 -1
T =
Untuk matriks F, bila tidak berkas maka beri nilai 0
Untuk matriks T, bila tidak ada berkas maka beri nilai -1
0,000 0,010 1,000 0,400 0,300 1,000 0,000 0,010 0,500 1,000 1,000 1,000 0,000 0,010 0,020 1,000 1,000 1,000 0,000 0,010 1,000 1,000 1,000 1,000 0,000
P =
Evaluasi NNGOS dengan
Evaluasi NNGOS dengan
metoda Gaudreau (8)
metoda Gaudreau (8)
• Iterasi perhitungan NNGOSIterasi perhitungan NNGOS
– B(1,5,1,5)=(1-PB(1,5,1,5)=(1-P1515).B(1,5,5,F(1,5,1,5))+P).B(1,5,5,F(1,5,1,5))+P1515.B(1,5,1,T(1,5,1,5)).B(1,5,1,T(1,5,1,5))
=(1-0,3).B(1,5,5,5)+0,3.B(1,5,1,4)
=(1-0,3).B(1,5,5,5)+0,3.B(1,5,1,4)
=0,3.B(1,5,1,4)
=0,3.B(1,5,1,4)
– B(1,5,1,4)=(1-PB(1,5,1,4)=(1-P1414).B(1,5,4,F(1,5,1,4))+P).B(1,5,4,F(1,5,1,4))+P1414.B(1,5,1,T(1,5,1,4)).B(1,5,1,T(1,5,1,4))
=(1-0,4).B(1,5,4,5)+0,4.B(1,5,1,2)
=(1-0,4).B(1,5,4,5)+0,4.B(1,5,1,2)
– B(1,5,4,5)=(1-PB(1,5,4,5)=(1-P4545).B(1,5,5,F(1,5,4,5))+P).B(1,5,5,F(1,5,4,5))+P4545.B(1,5,4,T(1,5,4,5)).B(1,5,4,T(1,5,4,5))
=(1-0,1).B(1,5,5,5)+0,01.B(1,5,4,0)
=(1-0,1).B(1,5,5,5)+0,01.B(1,5,4,0)
=0,01.1=0,01
=0,01.1=0,01
– Dan seterusnya, sampai akhirnya anda memperoleh hasilDan seterusnya, sampai akhirnya anda memperoleh hasil
– B(1,5,1,5) = 0,004211B(1,5,1,5) = 0,004211
=0
Beberapa parameter kinerja jaringan
Beberapa parameter kinerja jaringan
•
GOS (Grade of Service)
GOS (Grade of Service)
•
ASR (Answered Seizure Ratio)
ASR (Answered Seizure Ratio)
•
SCH (Seizure per Circuit per Hour)
SCH (Seizure per Circuit per Hour)
ASR
ASR
• ASR =ASR =
• ASR SLJJ (diukur di sentral toll)ASR SLJJ (diukur di sentral toll)
Call seizure: outgoing call dari suatu sentral toll ke arah
Call seizure: outgoing call dari suatu sentral toll ke arah
sentral toll lain
sentral toll lain
• ASR LokalASR Lokal
– Diukur di sentral tollDiukur di sentral toll
Jumlah
Jumlah Call AnsweredCall Answered
Jumlah
Jumlah Call SeizureCall Seizure x 100%x 100%
TE LE
Seizure Answered
TE TE LE
Kota A
Seizure Answered
• ASR Lokal (2)ASR Lokal (2)
– Diukur di sentral lokalDiukur di sentral lokal
Call seizure: outgoing call dari suatu sentral lokal ke sentral
Call seizure: outgoing call dari suatu sentral lokal ke sentral
lokal lain dalam suatu
lokal lain dalam suatu multi exchange areamulti exchange area
• Hasil pengukuran ASR diperingkatkan mulai dari yang Hasil pengukuran ASR diperingkatkan mulai dari yang tertinggi sampai terendah
tertinggi sampai terendah
• Prioritas pembenahan mulai dari urutan ASR terendahPrioritas pembenahan mulai dari urutan ASR terendah
LE LE
SCR (Succesful Call Ratio)
SCR (Succesful Call Ratio)
•
Macam-macam lossMacam-macam loss– Loss originating (tingkat pemanggil)Loss originating (tingkat pemanggil)
• Kegagalan karena : no dialling, incomplete dialling, invalid Kegagalan karena : no dialling, incomplete dialling, invalid dialling, wrong dialling, wrong prefix
dialling, wrong dialling, wrong prefix
– Loss terminatting (tingkat pemanggil)Loss terminatting (tingkat pemanggil)
• Kegagalan karena : yang dipanggil sibuk, yang dipanggil tak Kegagalan karena : yang dipanggil sibuk, yang dipanggil tak menjawab (no answer)
menjawab (no answer)
– Loss di sentralLoss di sentral
• Kegagalan karena : tidak berhasilnya proses penyambungan di Kegagalan karena : tidak berhasilnya proses penyambungan di sentral selain Loss originating (dihitung terhadap call yang masuk
sentral selain Loss originating (dihitung terhadap call yang masuk
ke sentral)
ke sentral)
– Loss di berkas saluranLoss di berkas saluran
SCR (2)
SCR (2)
•
Perhitungan SCRPerhitungan SCRME lokal Call attempt
Loss Orig. Loss Sentral Call seizure
Call Attempt x 100%x 100%
SCR =
SCR =
Call Answered Call Answered
Call Seizure
Call Seizure x 100%x 100%
SCR =
SCR = Call SeizureCall Seizure
Call Attempt
SCR = Call SeizureCall Seizure
Call Attempt
SCR = Call Attempt – Loss Orig. – Loss SentralCall Attempt – Loss Orig. – Loss Sentral
Call Attempt
SCR (3)
SCR (3)
•
Jadi SCR = ASR x [1-Lo-Le]Jadi SCR = ASR x [1-Lo-Le]– SCR Lokal ME = ASR(lokal ME)[1-Lo-Le]SCR Lokal ME = ASR(lokal ME)[1-Lo-Le]
– SCR SLJJ= ASR(SLJJ)[1-Lo-Le]SCR SLJJ= ASR(SLJJ)[1-Lo-Le]
– SCR Internasional= ASR(Internasional)[1-Lo-Le]SCR Internasional= ASR(Internasional)[1-Lo-Le]
={(Call Term-Loss Term)/Call Term}x
={(Call Term-Loss Term)/Call Term}x
[1-Lo-Le]
[1-Lo-Le]
= (1-Lt) [1-Lo-Le]