PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI E-PURCHASING
Fadli Arif
Direktur Pengembangan Sistem Katalog
Disampaikan pada
Sosialisasi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah (ULPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dan Penggunaan Sistem e-Katalog
Tujuan
Presentasi
•
Menjelaskan Latar Belakang, Definisi,
Maksud dan tujuan, Kebijakan dan Aturan
Prosedur Proses Keputusan Penggunaan
Kontrak Payung, dan menetapkan Prioritas
dalam Pengembangan Sistem Katalog
Latar
Belakang
• Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah
aktifitas pemerintah yang paling rawan dengan korupsi (Kaufmann, World Bank 2006)
• Kasus korupsi pengadaan BJP sebanyak 38% dari
kasus yang ditangani oleh KPK (Lap Tah KPK 2012)
• Pengadaan barang/jasa pemerintah terus
meningkat dari tahun ke tahun seiring peningkatan belanja pemerintah
(APBN 2014 Rp. 1.842,5 T). PBJP lebih kurang 30% dari APBN
• Pembenahan manajemen pengadaan barang/jasa
pemerintah akan mengurangi korupsi pada belanja pemerintah (uang publik) sekaligus
Renungan
Sistem yang ada
melahirkan hasil
yang ada.
Jika diinginkan
hasil yang lain,
sistem harus
Legislative & Regulatory
Framework
Legislative & Regulatory
Framework
Institutional Framework & Management Capacity
Institutional Framework & Management Capacity
Integrity & Transparancy
(Anti Corruption)
Integrity & Transparancy
(Anti Corruption)
Procurement Operation and
Market Practice
Procurement Operation and
Market Practice
*Based on Indicators Form OECD DAC
• Perpres 54/2010 – Perpres 70/2012 • Berbagai PerKa LKPP (SBD, dsb) • RUU
1
2
3
4
• LKPP
• ULP/Pejabat Pengadaan • LPSE (E-Procurement) • PA/KPA – PPK – dsb
• Sertifikasi Ahli Pengadaan • Jabfung PB/J
(Professionalizing the Field)
Sistem Pengadaan
Publik
• Kewenangan Pengadaan Langsung
• E-Procurement (terdiri dari e-Tendering dan
e-Purchasing)
Tranparansi Pakta Integritas Kode Etik
Garis Besar
Pengadaan BJP
Dikerjakan Sendiri Instansi Pemerintah
Kel. Masyarakat
Penyedia
Pelelangan
Pelelangan Konvensional
e_Tendering
Non Lelang
E_Purchasing Penunjukan
Langsung Pengadaan
Perbedaan e_Puchasing, Pengadaan
Langsung dan Penunjukan Langsung
e_Purchasi
Batasan Nilai Pengadaan
Tidak Terbatas Sd. Rp 200 Juta (B/PK/Jl)
Sd. Rp 50 juta (JK)
Tidak Terbatas
Syarat
penggunaan
Barang/jasa yang dibeli tercantum dalam
e_Katalog
tidak ada, Memenuhi ketentuan penunjukan
langsung (Pasal 38 atau Pasal 44)
Proses Pemilihan
Melalui SPSE Konvensional (langsung
kepada Penyedia)
Konvensional (langsung
kepada Penyedia)
Pemilihan
Penyedia tanpa
Definisi
eKatalog adalah sistem informasi
elektronik yang memuat daftar, jenis,
spesifikasi teknis dan harga barang/jasa
tertentu.
Pencantuman harga dan spesifikasi
teknis suatu barang/jasa berdasarkan
pada kontrak payung antara LKPP
dan Penyedia Barang/Jasa
eKatalog sebagai dasar bagi K/L/D/I
Dasar Hukum
Kontrak
Payung
Dalam Perpres No. 70 Tahun 2012 terdapat 2
ketentuan yang terkait dengan Kontrak Payung, yaitu :
1.Pasal 53 (Bab : Pengadaan barang/jasa melalui
penyedia barang/jasa. Bagian Penetapan Jenis Kontrak. Ketentuan yang terkait dengan Jenis Kontrak berdasarkan Pendanaan); dan
2.Pasal 110 (Bab Pengadaan secara Elektronik,
Definisi
Kontrak Payung
Pasal 53 :
Kontrak Payung (Framework Contract) merupakan Kontrak Harga Satuan
antara Pejabat K/L/D/I dengan Penyedia Barang/Jasa yang dapat dimanfaatkan oleh K/L/D/I, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. diadakan untuk menjamin harga Barang/Jasa yang lebih efisien,
ketersediaan Barang/Jasa terjamin, dan sifatnya dibutuhkan secara berulang dengan volume atau kuantitas pekerjaan yang belum dapat ditentukan pada saat Kontrak ditandatangani; dan
b. pembayarannya dilakukan oleh setiap PPK/Satuan Kerja yang didasarkan pada hasil penilaian/ pengukuran bersama terhadap volume/kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa secara nyata.
Penjelasan Pasal 53 ayat (3) :
Pejabat K/L/D/I dimaksud adalah Pejabat yang berwenang
mewakili 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu) PPK untuk melakukan perjanjian.
Pengadaan Barang/Jasa dengan Kontrak Payung antara lain
dilakukan untuk pengadaan alat tulis kantor (ATK), pekerjaan
pengadaan kendaraan dinas, jasa boga, jasa layanan
Pasal 110 :
(1) Dalam rangka E-Purchasing, sistem katalog elektronik (E-Catalogue) sekurang-kurangnya memuat informasi teknis dan harga Barang/Jasa.
(2) (2) Sistem katalog elektronik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh LKPP. (2a) Barang/Jasa yang dicantumkan
dalam katalog elektronik ditetapkan oleh Kepala LKPP.
(3) Dalam rangka pengelolaan sistem katalog elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), LKPP melaksanakan Kontrak Payung dengan
Penyedia Barang/Jasa untuk Barang/Jasa tertentu.
(4) K/L/D/I melakukan E-Purchasing terhadap barang/jasa yang sudah dimuat dalam sistem katalog
elektronik.
Penjelasan Pasal 110 :
(Ayat 1) : E-Purchasing diselenggarakan dengan tujuan:
a. terciptanya proses Pemilihan Barang/Jasa secara langsung melalui sistem katalog elektronik (E-Catalogue) sehingga
memungkinkan semua ULP/Pejabat Pengadaan dapat memilih Barang/Jasa pada pilihan terbaik; dan
b. efisiensi biaya dan waktu proses
Pemilihan Barang/ Jasa dari sisi Penyedia Barang/Jasa dan Pengguna Barang/Jasa. (Ayat (2) : Cukup jelas
(Ayat (2a) : Barang/Jasa yang dapat dimasukkan ke dalam katalog adalah barang/jasa yang sudah tersedia dan sudah terjadi kompetisi di pasar, antara lain kendaraan bermotor, alat berat,
peralatan IT, alat kesehatan, obat-obatan, sewa penginapan/hotel/ruang rapat, tiket pesawat terbang, dan pengadaan benih. Ayat (3) : Berdasarkan Kontrak Payung (framework contract), LKPP menayangkan daftar barang beserta spesifikasi dan
harganya pada sistem katalog elektronik dengan alamat www.e-katalog.lkpp.go.id.
Ayat (4) : Cukup jelas
Tujuan Kontrak Payung
1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses dan
administrasi pengadaan;
2. Memperoleh cost reduction karena dilakukan agregasi belanja;
3. Menjamin ketersediaan supply untuk jenis
barang/jasa yang tertentu (critical items) atau yang bersifat mendesak (urgent);
4. Terstandarisasinya proses pengadaan dan
spesifikasi barang/jasa yang dicantumkan dalam Kontrak Payung;
5. Pengelolaan pengadaan yang lebih baik untuk pengadaan yang bersifat berulang atau volume kecil;
6. Pengelolaan rantai supply yang lebih baik;
7. Mendukung pelaksanaan kebijakan Pemerintah; 8. Meningkatkan kemampuan industri dalam
Lingkup Kontrak Payung
Kontrak Payung tepat digunakan untuk kondisi :
• Barang/jasa yang sudah standard (tidak kompleks), dan nilai
belanjanya besar
• Ketika waktu ataupun jumlah barang/jasa yang diperlukan
tidak dapat dipastikan (Indefinite Basis)
• Ketika barang/jasa diperlukan secara terus menerus dalam
waktu tertentu (Repeated Basis)
• Ketika barang/jasa diperlukan dalam keadaan Emergency
FA tidak tepat digunakan untuk kondisi :
complex goods and/or services
Proses
Keputusan
Penggunaan Kontrak Payung
(FA)
Kebutuhan yang Berulang?
Apakah anggaran
yang dikeluarkan cukup besar
dalam setahun
Strategis atau Kebutuhan
tidak terencana?
Bagaimana sifat alamiah demand dan
supply?
Highly Complex /
Apakah Barang/jasa yang bersifat
standar atau kompleks?
Apakah terdapat pengaruh
negatif terhadap
supply market?
Single buyer dengan Single or multi
suppliers Single buyer
dengan Single or multi
suppliers
Multi buyers dengan single
atau multi suppliers Multi buyers dengan single
atau multi suppliers materi
Menetapkan
Prioritas
Kemudahan dalam pelaksanaan
M
Priority 2
Prioritas 1
Prioritas 3
Potensi Manfaat
Potensi peningkatan efisiensi administrasi yang dapat diperoleh
Potensi penghematan (savings) yang diperoleh dari harga B/J yang
lebih murah
Manfaat yang diperoleh pemerintah karena dapat mengamankan
pasokan kebutuhan B/J dan mengurangi lead time
Kemampuan untuk mencapai tujuan prioritas pemerintah melalui
struktur FA (misalnya tujuan mendorong partisipasi UMKM, mendukung program KB atau kesehatan ibu-anak)
Kemudahan Pelaksanaan
Kemudahan untuk memperoleh informasi pasar terkait dengan B/J yang diusulkan (harga, spesifikasi,
tingkat persaingan, dll). Semakin mudah kita mendapatkan informasi tersebut maka penyusunan FA juga semaikin mudah
Kebutuhan spesifikasi yang sama pada seluruh K/L/D/I. Semakin umum dan standard B/J yang
dibutuhkan oleh K/L/D/I, semakin mudah pelaksanaan FA
Kemudahan dalam proses transaksi pada tahap pembelian (second stage process). Pelaksanaan FA
Contoh
Barang/Jasa yang tepat
melalui
Kontrak Payung
Barang/Jasa tercantum dalam FA di Belgia, Inggris, Denmark, Italia antara lain:
• Electricity
• Gas
• Fuel/heating • Fixed Telephony • Financial Services • PC Desktop
• Printers
• Servers/network
• Catering
• Photocopiers
• Furniture
• Official Cars
• Leasing of Vehicles
• Car Insurance
• Travel/hotels
Barang/Jasa tercantum dalam FA di Australia dan US antara lain :
• IT hardware and equipment; • IT software and Services; • Telekomunikasi;
• Kendaraan Bermotor; • Bahan Bakar;
• Utilities (listrik dan gas);
• Travel (termasuk travel agent);
• Jasa Profesi diantaranya Legal Service, Audit Service, Consulting
Service (contoh Management Consulting);
• Recruitment Services; • Security;
• Peralatan kantor dan ATK; • Alat kesehatan dan BMHP;
• Hardware and consumables (contoh : electrical appliances); • Mesin dan Peralatan;
• Materials (material konstruksi).
Contoh
Barang/Jasa yang tepat
melalui
Alur Proses –
Ecatalogue
LKPP K/L/D/I Penyedia
Barang/Jasa
Surat Permohonan Usulan Barang/Jasa untuk
E-Purchasing
Surat Usulan Barang/Jasa untuk E-Purchasing
Proses Usulan K/L/D/I akan dilaksanakan bersama-sama oleh LKPP dan K/L/D/I antara lain melalui :
study kebutuhan K/L/D/I, supply chain management, logistic management, memilih metoda pengadaan dan pra-katalog.
Diskusi proses bisnis,
distribution channel, pricing regulation
Pra Katalog melalui metoda pengadaan yang dipilih dan disepakati bersama.
Apabila metoda pengadaan yang dipilih adalah melalui lelang maka pra katalog akan mengikuti tatacara proses pelelangan. Namun apabila metoda pengadaan yang dipilih adalah non lelang
maka proses pra katalog adalah negosiasi harga dan framework contract.
SETUJU Framework Contract
Proses dan penandatangan
Framework Contract
oleh Kepala LKPP
Tayang E-Catalogue
(www.e-katalog.lkpp.go.id
E-Purchasing K/L/D/I membeli melalui
e-purhcasing
Alur Proses –
LKPP K/L/D/IE-Purchasing
Barang/JasaPenyediaE-Purchasing Surat Pesanan dari K/L/D/I melalui LPSE
Respon, Proses pesanan, (Negosiasi harga-jika
diperlukan), Kontrak
KONTRAK
Monitoring-Evaluasi untuk pelaksanaan Framework Contract dan penyerapan anggaran
Penutup
• Pencapaian Efisiensi pengadaan barang jasa
pemerintah tidak hanya diukur dari mendapatkan harga yang terendah. Yang tidak kalah penting
adalah bagaimana agar proses pengadaan
(pemilihan penyedia) tersebut juga berjalan secara efisien
• Penerapan Kontrak Payung dalam pengadaan
barang/jasa tertentu, dapat meningkatkan efisiensi proses pengadaan barang/jasa.
• Pemanfaatan Sistem Pengadaan Secara Elektronik
Terima kasih
Direktorat Pegembangan Sistem Katalog
Deputi Bidang Monitoring dan Pengembangan Sistem Informasi
SME Tower – Lantai 7
Jln. Jend Gatot Subroto Kav.94 – Jakarta Selatan 12780 Tel/Fax 021-7989517
Fadli
Arif
NIP : 19670704.199303.1.001 Pembina Tk. I/IV b
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
[LKPP]
Pengalaman
Direktur Pengembangan Sistem Katalog, LKPP ( Feb 2014-
sekarang)
Direktur Pelatihan Kompetensi, LKPP (Juni 2013- Feb 2014) Direktur Penyelesaian Sanggah, LKPP (Jan 2012- Juni 2013) Kasubdit Pelayanan Sanggah Wilayah Barat, LKPP ( Jan
2009-Jan 2012)
Kasie Rancang Bangun Pelabuhan SDP, Kementerian
Perhubungan (2008)
Kasie Anev Jaringan Transportasi SDP, Kementerian
Perhubungan (2002)
Kasie Perambuan SDP, Kementerian Perhubungan (1999)
Alamat : SME TOWER Lt. 7 Jl. Jenderal Gatot Soebroto Kav 94
Jakarta Selatan
Kontak : W : www.lkpp.go.id, E : fadli_arif@lkpp.go.id, P : 0812