• Tidak ada hasil yang ditemukan

Serunya Bamboo Rafting PANDU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Serunya Bamboo Rafting PANDU"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Serunya Bamboo Rafting

PANDU

MENUJU

LOKSADO

BULOK

ARUH GANAL

PERSEMBAHAN UNTUK ALAM

CATPER

AKSESORIS : ALAT RINGKAS I KOMUNITAS : KASKUS-OANC I TIPS : KUAT SAMPAI PUNCAK

W W W . B A C K P A C K I N M A G A Z I N E . C O M B A C K P A C K I N ’ M A G A Z I N E . E D I S I V I I . J A N U A R I - F E B R U A R I 2 0 1 1

B C K

P A C K I N ’

F U N I R E L A X I L O W B U D G E T

(2)

DAFTAR ISI

Percikan air sungai berlompatan di kakiku yang memijak pada rakit bambu. Loksado yang meru-pakan salah satu bagian dari pegunungan mer-atus di kalimantan selatan mungkin tak setenar puncak di jawa barat. Tentu juga tak “semapan” bali jika dilihat dari segi akomodasinya.

3

ARUH GANAL,

PERSEMBAHAN UNTUK ALAM

Ribuan orang suku dayak meratus yang men-diami loksado masih setia memangku adat dan budaya yang temurun diwariskan. Mereka

me-nyebutnya Aruh Ganal.

13

GALERI LOKSADO

Loksado dalam sorot kamera. Mengintip keinda-han salah satu kecamatan di Pulau Kalimantan.

23

PANDU LOKSADO

1. Tersedia pesawat dari jakarta batavia, sriwi-jaya, garuda & lion. 2. Dari surabaya tersedia lion, citylink, sriwijaya & mandala

11

KETUPAT KANDANGAN, TAK HANYA JAGO KANDANG

Kandangan adalah nama sebuah kota antara banjarmasin dan loksado. Jaraknya sekitar 3 jam dari banjarmasin.

21

SATU KECAMATAN PULUHAN PILIHAN

Loksado adalah nama kecamatan di kabupaten hulu sungai selatan dengan ibukota di kandan-gan, sebuah tempat yang menjadi titik transit terakhir menuju loksado dari banyak kota sekitar.

25

KASKUS-OANC :

TEMAN MENIKMATI ALAM

Puncak sejati gunung raung tidak dapat diraih secara cuma-cuma. Yang menjadi masalah adalah membiasakan diri di atas ketinggian, bergantung pada seutas tali yang tak lebih be-sar dari jempol tangan.

35

AKSESORIS

ALAT SERBA RINGKAS

Ketika melakukan perjalanan, atau ekspedisi ke suatu tempat yang membutuhkan waktu lama, tentu banyak alat-alat yang perlu kita bawa.

41

Redaksi menerima saran, kritik, dan artikel dari BM Readers yang bisa dikirim

melalui alamat email kami.

Salam Ransel,

Genap satu tahun Backpackin’ terbit.

Diawali sebuah gagasan kecil dari salah satu

anggota Backpacker Indonesia,

perlahan-la-han namun pasti, kami terus tumbuh.

Majalah online ini dimulai dari dengan

konsep yang sangat sederhana, dengan blog

ezinebackpackerindonesia.wordpress.com

sebagai rumah awal kami.

Sekarang Backpackin’ sudah

sema-kin besar dan matang, dengan komitmen

menampilkan satu spot yang elok di

belah-an bumi Indonesia ini pada setiap edisinya.

Rumah kami pun semakin mantap di

www.backpackinmagazine.com

Sebagai penanda satu tahun majalah

online Backpackin’, sekaligus untuk

menga-wali tahun yang baru, kami persembahkan

keindahan Loksado untuk Anda. Ditulis

khu-sus oleh salah satu sahabat kita, Nasrudin

Ansori, langsung dari Kalimantan Selatan.

(3)

J

ANU

ARI-FEBR

U

ARI

I

2011

3

BACKPACKIN’ PACKIN’BACK

4

LOKSADO

OLEH : NASRUDIN ANSORI

Serunya

Bamboo

Rafting

di

Loksado

PERCIKAN AIR SUNGAI berlompatan di kakiku yang memijak pada rakit bambu. Loksado yang merupakan salah satu bagian dari Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan mungkin tak setenar Puncak di Jawa Barat. Tentu juga tak “semapan” Bali jika dilihat dari segi akomodasinya. Tapi Loksado tetap saja menawan bagiku. Jaraknya hanya sekitar empat jam perjalanan darat dari Banjarmasin, kota tempat Aku bermukim selama ini.

CATPER

Ada wahana tradisional milik suku Dayak Meratus, warga lokal Loksado, yang selama ini membuat Loksado banyak dikunjungi wisatawan. Tidak afdol kalau belum merasakannya. Ibarat ke Yogyakarta tanpa ke Malioboro.

Bamboo rafting nama populernya. Ini meru-pakan cara terbaik menikmati keindahan alam khas Loksado yang masih sangat terjaga. Tak seperti be-rarung jeram (rafting) pada umumnya yang

menggu-nakan perahu karet, bamboo rafting menggumenggu-nakan rakit dari jejeran batang bambu yang diikat dengan kulit bambu. Treknya adalah susur Sungai Amandit, salah satu sungai eksotis di Kalimantan.

(4)

LOKSADO

5

BACKPACKIN’ PACKIN’BACK

6

JULI - A

GUSTUS

I

2010

dari Jakarta dan Bali. Mereka berdua sedang bertu-alang keliling Kalimantan.

Luar dalam bagian mobil angkutan yang ku-tumpangi berwarna putih, tampak tidak meyakink-an. Pintu untuk penumpang masuk berkarat hampir seluruhnya. Tak ada bis eksekutif menuju Kandan-gan, kota kecil yang merupakan ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kabupaten ini menaungi

Lok-sado, sebagai andalan pariwisata.

Aku harus berbagi tempat duduk dengan pu-luhan penumpang lainnya. Deru mesin mobil terden-gar berisik. Bau solar terkadang menusuk hidungku. Tarif murah mungkin masih menjadi alasan kenapa angkutan sederhana ini tetap mengepulkan asap knalpotnya.

Kota Intan, Martapura, kujumpai setelah 1

jam perjalanan. Pertokoan permata Cahaya Bumi Selamat terlihat ramai. Pusat penjualan cindera-mata serta intan ini wajib dikunjungi para wisa-tawan di Kalsel. Arsitektur bangunan mengadopsi

ciri Timur Tengah dengan adanya kaligrafi raksa -sa di sekitarnya. Sementara atap-atap bangunan utamanya mencerminkan budaya khas Banjar.

Tak jauh dari sana, Aku menjumpai

se-buah masjid megah, Masjid Agung Al Karomah. Motif yang melapisi kubahnya diwarnai antara perpaduan hijau muda dan biru malam. Bangunan utama mas-jid berwarna krem. Selasar masmas-jid berlapis marmer yang tampak licin. Mobil terus melaju, membelah jalur Trans Kalimantan yang menghubungkan kota-kota di Kalsel dan Kaltim.

Sampai di Kandangan, lapar menyerang. Aku bergegas menuju sebuah warung Ketupat Kan-dangan. Usai menyantap kuliner khas tersebut, Aku kembali ke jalanan beraspal menuju Loksado. Kali ini Aku berganti moda angkutan. Aku menumpang mobil pick up yang disulap menjadi alat transpor-tasi. Bagian belakang mobil dilengkapi jejeran kursi yang saling berhadapan. Tarifnya Rp13 ribu untuk perjalanan sekitar 40 menit saja menuju Loksado.

Jika sebelumnya hanya dataran rendah yang Aku jumpai di sepanjang perjalanan menuju Kan-dangan, maka apa yang Aku lihat sekarang adalah pegunungan hijau yang sangat indah.Pegunungan Meratus membentang hingga mencapai beberapa kabupaten sekaligus di Kalsel. Salah satu tem-pat yang tetem-pat untuk menyaksikan kekokohannya adalah Loksado.

5

BACKPACKIN’ PACKIN’BACK

6

(5)

JULI - A

GUSTUS

I

2010

7

BACKPACKIN’ PACKIN’BACK

8

JULI - A

GUSTUS

I

2010

Hingga kini, Pegunungan Meratus masih rela-tif terjaga dari aktivitas pertambangan dan perkebu-nan kelapa sawit. Aku berharap, kondisi tetap seper-ti ini. Semoga anak cucuku juga bisa menikmaseper-tinya. Karena pegunungan tak ternilai tersebut merupak-an warismerupak-an berharga bagi mereka.

Mobil agak terbatuk-batuk saat dihadang tanjakan curam. Kiri kanan jalan, Aku menyaksikan jurang terjal. Jika mobil oleng, bukan tidak mungkin kami akan terjungkal ke jurang menganga itu. Asap makin mengepul. Adrenalinku meningkat. Namun begitu, Aku tetap menikmatinya.

Desa Muara Hatip menyambut kami beber-apa saat kemudian. Dari sini Aku menyaksikan Gu-nung Kentawan yang menjulang tinggi di sebelah kanan jalan. Kentawan bukanlah gunung aktif, tapi hanya bukit cadas yang ukurannya sangat besar, sehingga tampak mencolok di antara perbukitan di sekitarnya. Di Muara Hatip, tersedia hotel yang hala-mannya langsung menghadap ke Gunung Kentawan dan aliran Sungai Amandit.

Pepohonan semakin rimbun, membuat mataku bertambah segar. Kami melewati pintu ger-bang tanpa penjagaan. Tak jauh dari sana, Aku men-jumpai sebuah jembatan pertama di Loksado. Pa-pan petunjuk bertuliskan Sumber Air Panas Tanuhi bertengger di sebuah pertigaan. Mobil kami membe-lok ke arah kanan jalan. Dari sini perjalanan masih sekitar 7 km lagi. Tak sabar rasanya menyentuh air Sungai Amandit yang jernih itu, sambil ber-bamboo rafting.

Akhirnya kami tiba di sebuah dermaga bam-boo rafting di sekitar Wisma Loksado. Gemuruh riuh Sungai Amandit menjalar ke telingaku. Gem-uruh tersebut terus terdengar selama sepanjang ta-hun. Benar-benar nyanyian alam yang sangat indah didengar.

Aku segera menghubungi dua orang teman

lainnya yang telah tiba pada hari sebelumnya. Mere-ka hanya Aku kenal via internet dan SMS saja. Sam-bil menunggu, Aku beranjak ke tepi sungai. Menyak-sikan aliran kencang sungai berpadu jejeran batu alam yang berserakan di sekitarnya. Di seberang sana, Aku melihat salah seorang wanita Dayak Mer-atus asyik mencuci pakaian.

Tak berapa lama, dua orang teman dari Ja-karta dan Bali itu pun tiba. Kami saling menjabat tangan, berkenalan, berbagi pengalaman hingga menyeruput kopi panas bersama. Kami juga mem-baur dengan warga Dayak Meratus di sekitarnya.

Sang joki rakit memberi kode bahwa rakit telah siap. Dua buah rakit tampak kokoh tertambat di tepi sungai. Aku bersama kawan dari Jakarta dan Bali menumpang dalam satu rakit. Sementara rakit yang lainnya diisi dua orang teman lainnya. Rakit ke-mudian meluncur bebas.

Percikan air sungai segera berlompatan ke kakiku, sejuk. Air sungai tersebut berasal dari pe-gunungan di atas-nya. Saking jernihnya, Aku bisa melihat batu alam yang berserakan di bawah sun-gai. Sebuah jembatan gantung menghadang kami di sekitar sekolah dasar di desa Malaris. Sungai makin melebar di sekitar sini. Jeram agak berkurang. Bari-san bukit yang hijau begitu mudah kusaksikan.

Di sudut lain, Aku bertemu dengan beberapa anak-anak suku Dayak Meratus yang tengah asyik berburu ikan sungai. Mereka cukup menggunakan

LOKSADO

7

BACKPACKIN’ PACKIN’BACK

8

(6)

sebuah pistol dari kayu. Sebuah jarum panjang di-jadikan sebagai senjata pembunuh ikannya. Sambil menyelam ke dalam sungai, mereka dengan teliti mencari ikan. Jika ada ikan, dengan sigap jarum panjang tersebut diarahkan menuju target.

Meski tak semua bidikan tepat sasaran, na-mun keranjang sederhana yang mereka bawa telah terisi beberapa ikan sungai. Kehidupan anak-anak suku pedalaman seperti mereka ini mengajarkanku betapa pentingnya peran alam bagi manusia. Ter-masuk anak-anak suku Dayak Meratus.

Rakit kami kembali merayap di atas sungai. Pepohonan sangat rimbun menyambut kami. Tebing

batu cadas di kiri kanan sungai menunjukan betapa alaminya sungai ini. Kadang kepalaku harus merun-duk, jika ada batang pohon menjuntai. Karena ter-kadang laju rakit agak menepi ke tebing-tebing yang di sekitarnya banyak batang pohon bergelantungan.

Rakit terus melaju. Jeram kembali mengha-dang. Arus semakin kencang. Gumpalan air di sekitar batu-batu besar pun seakaan-akan ingin menantang adrenalin kami. Joki terus mengarahkan rakit kami agar tetap pada jalur yang diinginkan. Jeram ganas pun kami lalui. Semburan air bertubi-tubi menghan-tam kami. Untung kamera sudah aman, karena telah kami bungkus dengan wadah anti air. Salah seorang

teman kami dengan kencangnya berteriak lepas. Kami lalu menemui sebuah perkampungan kecil milik suku Dayak Meratus. Di sana hanya ada beberapa rumah sederhana. Rata-rata pekerjaan warga yang mendiaminya adalah sebagai petani. Tak hanya itu, kadang mereka menanam kayu ma-nis di sekitar desa. Mereka sangat bergantung pada limpahan hasil alam. Bahkan rakit bambu pun meru-pakan hasil alam yang mereka dapatkan dari ribuan batang pohon bambu di Loksado.

Menjelang finish, arus sungai terasa ten -ang. Tak ada jeram ganas seperti jalur sebelumnya. Gunung Kentawan makin jelas terlihat. Bentuknya

seperti piramida. Tampak kokoh di antara deretan perbukitan lainnya. Rakit kami segera menepi di Desa Tanuhi. Di sinilah rute populer bamboo raft-ing setiap harinya dijajal oleh para wisatawan yang berkunjung ke Loksado. Tapi sebenarnya, jalur bamboo rafting tak hanya rute yang Aku lalui itu saja. Ada jalur lain yang lebih jauh, yaitu rute der-maga tujuan desa Muara Hatip.

Sensasi menaiki rakit bambu sambil menik-mati indahnya alam Loksado merupakan pengala-man yang tak terlupa. Benar-benar cara unik untuk menikmati pesona Loksado.(FOTO : NASRUDIN ANSORI)

LOKSADO

9

BACKPACKIN’ PACKIN’BACK

10

(7)

11

BACKPACKIN’

12

1. Tersedia pesawat dari Jakarta Batavia, Sriwijaya, Garuda & Lion

2. Dari Surabaya tersedia Lion, Citylink, Sriwijaya & Mandala

3. Dari Balikpapan tersedia Batavia, Mandala, Sri-wijaya

4. Dari Jogja dan Semarang, Mandala dan Lion Air. 5. Bus bisa juga diakses dari Palangkaraya : Bis Can-di Agung, Bis Yessoe

6. Dari Balikpapan ada bis tujuan Banjarmasin na-mun bisa juga melayani tujuan Kandangan, karena Kandangan adalah salah satu kota yang dilewati bis. Bis Pulau Indah dan Bis Seroja.

Tarif sekitar Rp. 100 ribu.

MENUJU KANDANGAN

Dari Banjarmasin, bisa menggunakan seje-nis Colt warna putih (Rp 35 ribu, 3 jam). Colt ini ada di terminal Pal 6 (terminal terbesar di Banjarmasin). Jika malas mencari angkutan di Pal 6, angkutan Colt tujuan Kandangan bisa dihadang di tepi jalan raya dekat Bandara Syamsudin Noor, tepatnya di sekitar bundaran yang ada tugu pesawatnya.

WAKTU TERBAIK

Oktober hingga Juni. Saat tidak memasuki kemarau panjang, Debit Sungai Amandit sangat ide-al untuk menjajide-al bamboo rafting.

AKTIVITAS PILIHAN

1. Bamboo rafting.

2. Tracking ke banyak tempat

3. Body rafting/tubing dengan menggunakan donat boat di sekitar Sungai Amandit di dekat Wisma Lok-sado, karena arus sungai tidak terlalu berbahaya. 4. Bikin gelang simpay di Malaris dengan warga suku Dayak Meratus

5. Dan masih banyak aktivitas lain di Loksado

MENUJU BANJARMASIN

hanya ada sampai pukul 1 siang.

2. Ojeg (Rp 50 ribu, sekitar 40 menit)

Keduanya akan berhenti di lahan parkir sekitar der-maga bamboo rafting Loksado.

3. Sewa mobil dari Banjarmasin. Tarif untuk Avanza Rp 250 ribu/24 jam, Kijang Innova Rp 350 ribu/24 jam. BBM dari Banjarmasin-Loksado sekitar Rp 150 ribu pp untuk mobil Avanza, sedangkan Kijang Inno-va sebesar Rp 200 ribu pp. Untuk jasa sopir, tarifnya Rp 100 ribu/24 jam.

(8)

TIPS

NOMOR KONTAK

1. Jika tidak melakukan jungle trekking, tak perlu menggunakan jasa guide.

2. Bawa dry bag untuk menyimpan barang selama rafting.

3. Jangan bicara sembarangan apalagi bernada jorok dan menghina, terutama saat berada di kam-pung Dayak Meratus.

4. Jangan meninggalkan sampah di atas Sungai Am-andit

5. Hindari terlalu banyak bekal makanan selama rafting.

6. Pesan rakit bambu sehari sebelumnya, karena rakit bambu tak selalu stand by di dermaga.

7. Jika tak punya banyak waktu, trip ke Loksado bisa dilaksanakan cukup sehari saja tanpa perlu mengi-nap. Cukup untuk bamboo rafting dan menuju air terjun Haratai. Berangkat pagi dari Banjarmasin, pu-lang sore dari Loksado.

LOKSADO

Pak Santoso

(Rental Mobil di Banjarmasin)

085251492186 / 08125198334

Pak Amat

(Guide, Wisma Loksado & bamboo rafting)

081348766573

Pak Sadri

(Wisma Alya & bamboo rafting)

081348943728

Nama Iwan

(Tukang ojeg Loksado- Air Terjun Haratai)

(9)

BACK PACKIN’

16

RIBUAN ORANG SUKU DAYAK MERATUS yang mendiami Loksado masih setia memangku adat dan budaya yang temurun diwariskan. Mereka me-nyebutnya Aruh Ganal.

Aruh berarti acara, sedangkan ganal berarti besar. Aruh Ganal bisa diartikan sebuah perhelatan yang diadakan secara besar-besaran sebagai tanda syukur warga Dayak Meratus kepada Tuhan atas lim-pahan hasil alam berupa padi dan tanaman lainnya. Dalam acara adat yang sakral tersebut, mereka juga berdoa agar limpahan hasil alam pada panen beri-kutnya lebih meningkat.

Perayaan Aruh Ganal juga diadakan di desa Malaris, salah satu desa yang ada di Loksado. Di sana terdapat sebuah balai adat milik suku Dayak Meratus. Biasanya balai adat berdesain etnis terse-but digunakan sebagai pusat perayaan Aruh Ganal

ARUH GANAL

BULOK

ARUH GANAL

di Malaris. Setiap desa di Loksado memiliki masing-masing balai adat dengan fungsi sama dengan yang ada di Malaris. Seperti di desa Uruy, Tanuhi, Haratai, Loa Panggang dan puluhan desa kecil lainnya. Desa-desa yang berada di sisi-sisi Pegunungan Meratus.

Warung-warung sederhana di sekitar gem-uruh Sungai Amandit tampak sepi pengunjung wak-tu dilaksanakan Aruh Ganal, kemungkinan karena banyak tenaga dan perhatian yang tersedot ke sana. Warga lokal selalu antusias menyambut datangnya perayaan Aruh Ganal. Bagi mereka, Aruh Ganal tak sekedar ritual ibadah saja. Tapi juga berfungsi seb-agai penjalin silarurahmi antar warga, baik dengan warga di sekitarnya maupun warga yang datang dari desa lainnya.

Orang-orang menyemut di balai adat Malaris. Bangunannya kokoh, berdiri di atas lahan yang

beru-OLEH : NASRUDIN ANSORI

J

ANU

ARI-FEBR

U

ARI

I

2011

ARUH GANAL

(10)

17

BACKPACKIN’

Uniknya, tabuhan gendang

terse-but dilakukan oleh beberapa wanita

paruh baya yang disebut balian.

kuran seperti lapangan sepak bola. Ratusan sepeda motor tersusun rapi di halaman nya. Pintu utama balai di sesaki oleh pengunjung yang keluar masuk balai. Perayaan ini didominasi oleh pengunjung dari kalangan Dayak Meratus. Wajah-wajah mereka san-gat khas. Mata agak sipit dengan kulit muka agak putih merona. Ada beberapa turis asing, di antaran-ya dari Amerika dan Polandia.

Ketika acara dimulai, beberapa tokoh adat di Loksado segera berkumpul di tengah-tengah ba-lai. Pakaian mereka sangat sederhana. Di masing-masing kepala mereka terlilit sebuah kain dengan berbagai motif. Tampak bersahaja. Gendang mulai ditabuh. Riuh rendah suara pengunjung terganti-kan dengan bunyi-bunyian gendang tradisional khas Dayak Meratus itu. Uniknya, tabuhan gendang terse-but dilakukan oleh beberapa wanita paruh baya yang disebut balian. Mereka juga mengenakan pak-aian sederhana, meski bukan pakpak-aian adat.

BULOK

ARUH GANAL

BADUY

J

ANU

ARI-FEBR

U

ARI

I

2011

ARUH GANAL

BACK PACKIN’

18

J

ANU

ARI-FEBR

U

ARI

I

(11)

JULI - A

GUSTUS

I

2010

19

PACKIN’BACK

20

JULI - A

GUSTUS

I

2010

BULOK

BADUY

Para lelaki pun beraksi. Berkeliling sam-bil mengitari ancak, bangunan dari daun kelapa muda yang dihiasi aneka jenis bunga. Daun-daun kelapa tersebut terlihat berjuntaian. Di sekitar ancak terdapat banyak makanan sesaji berupa lamang, darah ayam, telur rebus dan lain-lain. Pengunjung tidak diperbolehkan memakan sesaji khas Dayak Meratus itu.

Sambil berkeliling, lelaki yang disebut pangulu itu tak hentinya membacakan mantra. Bahasa yang digunakan cukup asing, bagi orang lokal Kalimantan sekalipun. Bacaan mantra itu bermakna pemujaan, permohonan, dan harapan agar kehidupan Dayak Meratus selalu terlindungi. Tak hanya itu, harapan agar hasil panen berikut-nya semakin meningkat. Karena inti dari acara adat Aruh Ganal tersebut adalah syukuran dan pengharapan hasil panen ala Dayak Meratus.

Acara berlangsung hingga pagi. Tabuhan gendang dan mantra terus menggema ke se-luruh sudut balai adat Malaris. Warga Loksado menyediakan hidangan sederhana berupa ayam kampung berbumbu mirip masak habang pada masakan suku Banjar. Juga, segelas teh hangat. Bagi pengunjung yang tidak kuat untuk ikut acara sampai pagi, itu tidak masalah bagi warga. Pen-gunjung bisa beristirahat dengan menumpang rumah salah satu penduduk Loksado. Lokasinya tak jauh dari balai adat Malaris.

Bahkan beberapa pengunjung meman-faatkan lantai kayu sederhana di dalam balai untuk dijadikan tempat tidur malam itu. Dengan selimut seadanya, sebagian warga menghabis-kan sisa malam di Balai Malaris. Sementara para balian dan pangulu terus melanjutkan aruh ganal hingga esok harinya. (FOTO : NASRUDIN ANSORI)

(12)

21

BACKPACKIN’ PACKIN’BACK

22

KANDANGAN ADALAH NAMA sebuah kota antara

Banjarmasin dan Loksado. Jaraknya sekitar 3 jam dari Banjarmasin. Karena ada masakan berbahan ketupat yang khas berasal dari Kandangan, maka kemudian disebut-sebut Ketupat Kandangan.

Ada sebuah warung ketupat yang direko-mendasikan di kota kecil yang menjadi kota terakhir menuju Loksado ini. Warung Kaganangan namanya. Lokasinya di tepi jalan yang menghubungkan

Kan-KETUPAT KANDANGAN

Tak Hanya Jago Kandang

dangan dan Barabai. Letaknya berdampingan den-gan puluhan warung penyedia ketupat lainnya.

Ketupat Kandangan mempunyai keunikan dalam cara penyajian, cita rasa, serta cara meyan-tapnya. Ketupat Kandangan tidak disajikan dengan sayur. “Cukup dimakan dengan kuah santan dan tangan ataupun sendok, potongan ketupat yang sebelumnya utuh akan terpecah-pecah mirip nasi putih biasa. Warga Banjar, dalam menyantap ketu-pat, menggunakan tangannya (bukan sendok) untuk menghancurkan ketupat. Bagi sebagian orang cara tersebut terlihat agak menjijikan, tapi sebenarnya di situlah letak keunikan cara menyantap Ketupat Kan-dangan.

Semakin unik dengan adanya ikan Haruan (gabus). Ikan Haruan untuk Ketupat Kandangan adalah berbumbu cabai kering, kunyit, garam yang dihaluskan, lalu dilumur pada ikan haruan. Kemu-dian dibakar dengan menggunakan batok kelapa. Proses pembakarannya dengan cara diasapi.

Setelah dibakar, ikan Haruan dicampur den-gan kuah santan yang sebelumnya sudah dimasak dengan aneka bumbu. Adapun bumbu kuah ketupat adalah campuran dari cabai kering, kemiri, kunyit, kencur, daun serai, terasi udang, bawang merah, dan gula merah yang dihaluskan. Lalu kemudian direbus bersamaan dengan air kelapa hingga men-didih. Ikan Haruan yang sudah dibakar akan dicam-pur dengan kuah santan yang sudah dicamdicam-pur ane-ka bumbu tersebut. Hanya dengan Rp 12 ribu, kita bisa menikmatinya. (FOTO : NASRUDIN ANSORI)

OLEH : NASRUDIN ANSORI

(13)

GALERI

Loksado dalam Sorot Kamera

SUNGAI AMANDIT

Menjadi wahana rekreasi bamboo rafting bagi Loksado

ARUH GANAL

Membuat orang Suku Dayak sibuk satu hari satu malam

AIR TERJUN HARATAI

Salah satu obyek wisata pilihan wisatawan

FOTO : NASRUDIN ANSORI

(14)

Loksado adalah nama

ke-camatan di Kabupaten Hulu

Sungai Selatan dengan ibukota

di Kandangan, sebuah tempat

yang menjadi titik transit

ter-akhir menuju Loksado dari

ba-nyak kota sekitar.

OLEH : NASRUDIN ANSORI

LOKSADO

ORDINAT

SATU

KECAMATAN

PULUHAN

PILIHAN

25

BACKPACKIN’

J

ANU

ARI-FEBR

U

ARI

I

(15)

ORDINAT

BADUY

27

BACKPACKIN’

Alamnya yang masih murni dan bentang alamnya yang penuh pegunungan membuatnya menjadi salah satu daerah pariwisata andalan di Kalimantan Selatan. Karena di Kalsel tak hanya pasar terapung Lok Baintan, pendulangan dan perngrajin intan Martapura, susur Sungai Barito dan beberapa pan-tai serta pulau di Kotabaru saja, tapi Loksado juga sangat layak untuk dijelajahi. Banyak hal yang bisa dilakukan dan dilihat di Loksado, seperti terjabar se-bagai berikut.

SUNGAI AMANDIT

Sungai berair jernih yang sangat indah. Membentang sepanjang ratusan kilometer dengan membelah Pegunungan Meratus, Kalsel. Salah satu lokasi yang dilewatinya adalah Loksado. Kiri kanan sungai terdapat perbukitan hijau, tebing batu,

kam-pung Dayak Meratus, perkebunan milik warga, batu-batu alam yang berserakan hingga pohon langsat liar.

BAMBOO RAFTING

Wahana tepat dan terbaik untuk menikmati pesona Sungai Amandit. Rakit bambu akan memba-wa wisatamemba-wan menyusuri sungai, sambil menerjang jeram-jeram yang terdapat di titik-titik tertentu di atas sungai. Harga sewa satu rakit Rp 200 ribu, bisa menampung 3 orang penumpang sekaligus. Jika debit sungai sedang tinggi, maka 4 orang penum-pang bisa diangkut dengan hanya 1 rakit saja. Rute populer bamboo rafting adalah Dermaga tujuan Desa Tanuhi, dengan lama perjalanan sekitar 3 jam. Tubing

Merupakan cara lain menikmati segarnya air Sungai Amandit. Dengan hanya Rp 5 ribu saja, sebuah ban dalam mobil/donat boat bisa diman-faatkan untuk menjajal riam-riam sedang di sekitar Wisma Loksado.

AIR TERJUN HARATAI

Sebuah air terjun di desa Haratai. Ketinggian air terjun sekitar 35 meter dengan tumpahan air yang cukup deras. Air terjun tersebut memiliki telaga beukuruan sekitar lapangan bola voli, yang digunak-an untuk sekedar menceburkdigunak-an baddigunak-an di dalam-nya. Tapi telaga tersebut cukup berbahaya, karena arusnya sangat kencang. Ada dua cara menuju spot tersebut, dengan naik ojek sebesar Rp 50 ribu pp atau tracking selama 3 jam sekali jalan.

DESA MALARIS

Salah satu perkampungan suku Dayak Mera-tus di Loksado. Dari Wisma Loksado, desa ini han-ya berjarak sekitar 30 menit berjalan kaki. Malaris mengoleksi beberapa spot cukup menarik, yakni

AIR TERJUN RIAM HANAI

(16)

29

BACKPACKIN’ PACKIN’BACK

30

Balai Adat Malaris yang biasa digunakan sebagai pusat acara adat, Air Terjun mini Riam Hanai, sentra pembuatan gelang simpay khas suku Dayak,serta penjualan buah-buahan seperti durian, kapul, ram-butan, langsat (sesuai musim buah).

AIR TERJUN

PEMANDIAN ANGGANG

Objek alam yang sangat perawan, belum disentuh oleh dinas wisata setempat. Akses satu-satunya hanya dengan jalan kaki selama 5 jam. Tak heran, jika air terjun ini hanya pernah dikunjungi anak-anak pecinta alam dan segelintir turis asing. Menggunakan jasa pemandu wisata adalah wajib, karena rutenya membingungkan. Air terjun Peman-dian Anggang lebih besar dan tinggi dibandingkan Haratai. Bahkan memiliki beberapa tingkatan curam di atasnya.

JUNGLE TREKKING

Banyak rute yang ditawarkan Loksado seb-agai ajang untuk menjajal petualangan dengan men-empuh tracking panjang. Hutan tropis khas Kaliman-tan cukup berlimpah di sekitar Loksado. PerbukiKaliman-tan, puluhan anak sungai, kampung Dayak Meratus, pu-luhan jembatan gantung, dan lainnya adalah paket yang ditawarkan Loksado selama tracking. Ada yang dapat ditempuh sekitar enam jam saja, bahkan bisa berhari-hari, tergantung rute yang dituju. Jasa guide wajib selama jungle tracking.

GUNUNG KENTAWAN

Bukan merupakan gunung aktif, melainkan sebuah bukit raksasa yang berlokasi di tepi Sun-gai Amandit, Loksado. Bentuknya seperti piramida. Gunung Kentawan tampak sangat mencolok bila dibandingkan dengan ratusan perbukitan hijau di sekitar Loksado. Tak salah, jika foto cantik Kentawan

sering terpampang di brosur-brosur, situs hingga majalah nasional tentang wisata.

SUMBER AIR

PANAS TANUHI

Bagi kalangan backpacker, mungkin tempat ini kurang menarik, karena di dalamnya terdapat banyak bangunan beton berupa cottage, kolam re-nang berbagai ukuran, lapangan tenis, aula, bunker hingga (tentu saja) kubangan air panas yang su-dah disulap seperti kolam renang di sebuah hotel di perkotaan. Tarif masuknya sebesar Rp3.500. Tak jauh dari sana, terdapat Air Terjun Kilat Api. Ukuran tumpahan air nya sedikit, namun tebing batunya cu-kup tinggi dan bertingkat-tingkat.

DESA HARATAI

Perkampungan lain yang dikoleksi Loksado. Di dalamnya terdapat banyak komunitas suku Dayak Meratus. Tak hanya air terjun, di sini juga terdapat Balai Adat Haratai yang berfungsi sama seperti ba-lai adat di desa Malaris. Banyak kaum perempuan di Haratai berprofesi sebagai pengrajin butah, se-buah tas tradisional khas Dayak yang terbuat dari

kulit bambu dan jenis tanaman lainnya. Butah bisa dibeli oleh pengunjung sebagai cinderamata, harg-anya berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu. Bentuknya adalah tas punggung yang dilengkapi tali di bagian belakang tas.

AGROWISATA

Antara bulan Desember hingga Januari, Lok-sado akan dibanjiri beraneka buah, seperti durian, kapul, langsat, hingga rambutan. Banyak kebun mi-lik warga Dayak Meratus tersebar di sekitar Loksa-do. Di antaranya adalah desa Loa Panggang. Durian Loksado bentuknya kecil, tapi rasanya sangat legit. Bagi penggemar durian, Loksado adalah tempat yang tepat. Buah khas lain yang tak kalah nikmat adalah kapul. Bentuk dan ukurannya mirip bawang bombay. Isi buahnya mirip kecap dan rasanya cam-puran antara manis dan asam.

BALAI URUY

Lokasi ini merupakan salah satu tempat di Loksado yang terdapat balai adat sekaligus sebagai rumah oleh beberapa kepala keluarga sekaligus. Rumah panggung yang di dalam nya terdapat pulu-han bilik kamar. Setiap kamar diisi oleh berlainan kepala keluarga beserta anggota nya. Di tengah-ten-gah balai terdapat ancak yang biasanya digunakan sebagai salah satu properti pada perayaan acara adat Aruh Ganal.

BIKIN GELANG SIMPAY

Sebagian warga desa Malaris memiliki keahl-ian menganyam gelang simpay, gelang khas Loksa-do. Gelang berbahan alami dari pohon lang’am itu, dipatok hanya Rp10 ribu saja. Ketahanannya bisa mencapai tahunan. Gelang simpay tidak tersedia dalam bentuk sudah jadi, tapi harus dianyam ter-lebih dahulu di tangan atau di kaki pemesan.

(17)

AMAT

AMAT

TOKOH

31

BACKPACKIN’ PACKIN’BACK

32

BERBEKAL BAHASA INGGRIS yang lancar serta mengenal seluk beluk kawasan Pegunungan Mera-tus, khususnya Loksado, pria kelahiran 1972 terse-but telah lama dikenal ribuan petualang dunia yang pernah berkunjung ke Loksado. Hampir seluruh pet-ualang yang membutuhkan jasa pemandu, menggu-nakan kelihaian pria kelahiran Loksado tersebut.

Namanya disebut-sebut pada buku Lonely Planet. Berikut wawancara Nasrudin Ansori dengan Pak Amat di rumahnya di dataran tinggi Loksado.

AMAT

Duta Loksado

Sejak kapan Bapak menjadi pemandu wi-sata?

Tahun 1992, saat saya memiliki keingi-nan untuk memajukan dunia ekowisata di seki-tar Loksado dan Pegunungan Meratus.

Apa enaknya jadi guide di Loksado?

Lebih banyak sukanya, karena saya bisa lebih mengenal banyak orang dari berb-agai penjuru dunia. Dari sana, saya juga bisa menghargai alam dan isinya khususnya di

seki-tar kawasan Pegunungan Meratus. Dan tentu saja, dengan menjadi guide saya bisa mendapat rezeki untuk kebutuhan hidup.

Kalau dukanya ?

Semua pekerjaan pasti mempunyai hal-hal yang tidak menyenangkan. Menjadi pemandu di ka-wasan hutan dan pegunungan liar di kaka-wasan Pegu-nungan Meratus, tentu banyak tantangannya. Mulai dari ancaman kekurangan logistik hingga ancaman binatang liar selama jungle tracking & camping ber-sama tamu.

Rintangan apa yang paling diingat?

Ketika menyaksikan lintah belang menempel di tubuh turis asing sewaktu mendaki ke Gunung Halau-Halau. Lintah menjijikan tersebut mengisap darah manusia. Jumlahnya sekitar 30 ekor!

Nah, loh, terus bagaimana solusinya?

Lintah yang sedang mengisap darah jangan langsung dilepaskan dari tubuh dengan tangan atau kayu. Karena jika dilepas secara kasar, akan menye-babkan bisa lintah tertinggal di dalam tubuh. Cukup di semprot dengan spray anti nyamuk, agar lintah tersebut lepas secara perlahan-lahan dan tidak me-ninggalkan bisa di dalam tubuh. Bisa lintah yang tertinggal dapat menyebabkan gatal berhari-hari di sekitar bekas gigitannya.

Apa hal paling unik dan menarik bagi petual-ang selama di Loksado dan sekitarnya?

Bamboo rafting di Sungai Amandit, jungle tracking ke perbukitan Meratus, berkunjung ke desa-desa kecil milik suku Dayak Meratus, dan tentu saja menyaksikan acara adat Aruh Ganal yang magis dan unik. Tidak afdol ke Loksado kalau tidak mencoba salah satu dari yang saya sebutkan itu, khususnya

bamboo rafting di sepanjang Sungai Amandit yang sangat alami.

Kenapa bisa nama Anda masuk di salah satu halaman Lonely Planet ?

Saya pernah memandu seorang turis asing yang ternyata perwakilan Lonely Planet yang tengah meliput Indonesia khusus nya Pegunungan Meratus termasuk bamboo rafting ala Suku Dayak Meratus. Tak heran jika nama saya dicantumkan di Lonely Planet, berikut nomor ponsel saya.

Berapa jumlah hari yang ideal untuk menikma-ti alam dan budaya Loksado?

Sebagian besar turis asing yang datang akan bertahan hingga satu minggu di Loksado. Karena di dalam nya akan terdapat banyak kegiatan yang bisa dijajal, diantaranya jungle trekking hingga Gunung Halau-Halau, bamboo rafting, desa-desa terpencil di balik Pegunungan Meratus, menyaksikan anggrek Loksado tumbuh liar di hutan dan lain sebagainya.

Jika tak punya banyak waktu, 1 hari pun bisa menikmati sebagian alam Loksado. Misalnya pagi berangkat dari Banjarmasin, siang tiba di Loksado. Setibanya di Loksado segeralah berbamboo rafting. Jika memungkinkan setelah rafting, pengunjung bisa naik ojek ke air terjun Haratai. Pemandangan alam saat menuju Haratai sangat alami. Banyak pepohonan dan sungai berair jernih banyak dite-mui selama perjalanan. Sore hari nya bisa langsung kembali ke Banjarmasin. Karena angkutan umum

OLEH : NASRUDIN ANSORI

Sebagian besar turis asing yang

datang akan bertahan hingga satu

(18)

33

BACKPACKIN’ PACKIN’BACK

34

dari Kandangan ke Banjarmasin masih bisa ditemui hingga pukul 8 malam.

Gimana perilaku wisatawan yang datang ke Loksado? Terutama soal sampah?

Dari beberapa jenis wisatawan yang datang, ada perbedaan yang saya lihat bila dilihat dari perilaku membuang sampah. Turis asing akan san-gat anti membuang sampah sembarangan, begitu juga pengunjung domestik yang berselera ala back-packer (yang hobi berpetualang). Tapi jika wisatawan domestik biasa misal rombongan keluarga, instansi pemerintah dan swasta akan sangat rentan mem-buang sampah sembarangan.

Khawatir tidak, Loksado akan rusak jika ke-banyakan dikunjungi wisatawan?

Imbas dari sering nya Loksado dipromosi-kan melalui media tentu saja ada sisi baiknya. Ke-beradaannya makin banyak dikenal. Dan pasti akan menambah jumlah kunjungan wisatawan. Namun hal itu pasti akan mengancam kealamian Loksado. Saya berharap tak ada penambahan hotel lagi. Cu-kup Loksado seperti ini apa adanya.

AMAT

AMAT

J

ANU

ARI-FEBR

U

ARI

I

2011

SEARCH GOOGLE BOOKS :

(19)

KASKUS-OANC

KOMUNITAS

Kas

kus-

OANC

The Fellowship of The Nature

(20)

37

BACKPACKIN’

PUNCAK SEJATI GUNUNG RAUNG tidak dapat diraih secara cuma-cuma. Yang menjadi masalah adalah membiasakan diri di atas ketinggian, bergan-tung pada seutas tali yang tak lebih besar dari jem-pol tangan. Untuk itu, tiga bulan lamanya ketujuh orang ini berlatih, bergelantungan seperti monyet di balik wall climbing Pasar Festival, Jakarta. Berharap menggapai Puncak Sejati, berteman pacet dan ber-hiaskan duri.

Sebenarnya ada jalur wisata yang biasa dile-wati, dengan puncak bernama Sumberwringin. Na-mun, titik tertinggi gunung Raung yang terletak di Banyuwangi, Jawa Timur, ini adalah Puncak Sejati. Puncak yang selalu membuat deg-deg-ser para pen-daki gunung dan pemanjat tebing.

Adalah komunitas Kaskus Outdoor Adven-ture and NaAdven-ture Clubs (Kaskus OANC) yang terhipno-tis untuk menjamah puncak tersebut. Muncul pada 2004, komunitas ini merupakan pendahulu grup-grup lain di Kaskus yang bertemakan backpacking dan travelling. Bermula dengan acara camping ceria pada 2004, komunitas ini selanjutnya didominasi

oleh kegiatan pendakian.

Selain pendakian, kegiatan komunitas ini an-tara lain gathering, camping ceria, buka bersama, dan bakti sosial. Anggota Kaskus OANC pada saat ini berjumlah 788 orang, dan masih tentatif. Kaskus OANC tidak harus beanggotakan orang-orang yang hobi mountaineering atau wall climbing, namun juga siapa pun yang senang berkegiatan di alam bebas.

Komunitas ini “dipimpin” oleh seorang mod-erator, istilah yang akrab rasanya di telinga para kaskuser. Ada pula person in charge di beberapa kota, seperti Jogja dan Surabaya. Tujuannya, se-bagai tuan rumah jika anggota lainnya mampir ke daerah tersebut.

Tahun depan, Kaskus OANC berencana mem-buat semacam pelatihan dalam bentuk fun camp, tentu saja di bidang outdoor. Hal ini juga menekank-an bahwa Kaskus OANC tak sebatas tempat berkum-pulnya para pendaki gunung atau pemanjat tebing. Komunitas ini ada untuk mencari teman, sahabat, juga keluarga baru yang memiliki hobi sama. Bukan sebatas dunia maya, tapi juga dunia nyata.

KASKUS-OANC

Komunitas ini ada untuk mencari

teman, sahabat, juga keluarga baru

yang memiliki hobi sama.

J

ANU

ARI-FEBR

U

ARI

I

(21)

BACK PACKIN’

40

PANDUAN PENDAKI

PANDUAN PENDAKI

RESENSI

ALAM MENAWARKAN BANYAK KEINDAHAN, mu-lai dari bawah laut, pantai, curug, hingga puncak gunung. Namun, tidak seperti yang lainnya, untuk dapat menikmati gunung memerlukan tenaga dan persiapan yang lebih.

Seperti dikatakan almarhum Norman Edwin, pendaki senior Indonesia, setidaknya ada dua jen-is rintangan yang dihadapi setiap pendaki gunung. Rintangan pertama bersifat objektif, yaitu rintangan yang datang dari luar diri kita, seperti medan yang berat, serta cuaca yang tidak bersahabat. Sedan-gkan rintangan kedua datang dari dalam diri kita sendiri, disebut dengan rintangan subjektif,

con-tohnya antara lain adalah kurangnya persiapan fisik,

mental, dan wawasan mengenai gunung yang akan didaki.

Untuk menghadapi rintangan-rintangan tersebut, Harley Bayu Sastha menghadirkan buku ‘Mountain Climbing for Everybody : Panduan Men-daki Gunung’ kepada kita. Buku ini menyajikan in-formasi lengkap tentang sembilan gunung di Jawa Barat, mulai dari Gunung Gede-Pangrango, Gunung Ciremai, Gunung Salak, Gunung Cikurai, Gunung Papandayan, Gunung Guntur, Gunung Burangrang, hingga Pegunungan Halimun.

Diawali dengan tips-tips umum mendaki gu-nung, selanjutnya halaman demi halaman buku ini memberikan gambaran jelas kepada pembaca ten-tang segala hal penting dari masing-masing gunung. Mulai dari jalur, medan, waktu tempuh, akomodasi, perizinan, hingga peta rute pendakian tiap gunung.

Di Indonesia, buku sejenis ini masih sangat jarang ada, padahal tiap tahun semakin banyak anak muda yang semangat mendaki gunung. Kare-na itu, buku ini bisa dibilang wajib dimiliki siapapun yang ingin mendaki gunung-gunung di Jawa Barat. Bahkan Herman Lantang, salah seorang pendiri MA-PALA UI menuliskan dalam kata pengantar buku ini

“Walau buku ini bersifat kisah perjalanan pribadi, namun sangat informatif sehingga bisa merupakan panduan yang sangat berguna.”

Mendaki gunung memang memerlukan tena-ga dan persiapan yang lebih, namun percayalah, apa yang akan kita dapat ketika di puncak nanti, akan jauh lebih indah melebihi apapun.

Judul buku :

MOUNTAIN CLIMBING FOR EVERYBODY : PANDUAN MENDAKI GUNUNG

Pengarang :

HARLEY BAYU SASTHA

Penerbit :

HIKMAH (PT MIZAN PUBLIKA)

Harga Buku :

Rp49.500

Tebal Buku:

302 HALAMAN

MCFE

Buku Wajib Pendaki Gunung

OLEH : AMBAR ARUM

(22)

41

BACKPACKIN’ PACKIN’BACK

42

KETIKA MELAKUKAN PERJALANAN, atau eks-pedisi ke suatu tempat yang membutuhkan waktu lama, tentu banyak alat-alat yang perlu kita bawa. Mulai dari sleeping bag, matras, tenda, hingga kom-por, baju, dan lain sebagainya. Belum lagi makanan, lengkap dengan alat makannya. Bawaan yang ban-yak itu tentu akan melelahkan dan berpotensi men-cederai pundak kita apabila terlalu berat.

Untuk mensiasati hal tersebut, kita dapat menggunakan alat-alat serba ultralight. Pemakai

ALAT RINGKAS

ALAT

SERBA RINGKAS

ALAT MASAK

Agar praktis, kita dapat menggunakan kom-por spiritus ukuran kecil, lengkap dengan misting dan penutupnya. Ketimbang membawa kompor gas, kompor spiritus tentu lebih praktis dan ringan.

WADAH AIR

Ketimbang membawa botol minuman, atau botol bekas air mineral, akan lebih ringan dan ring-kas bila kita membawa wadah minum dari bahan plastik atau kulit. Apabila tidak digunakan, wadah dapat dilipat dan diselipkan di tas, sehingga san-gat praktis. Salah satu contohnya adalah Platypus drinking tube.

Selain 3 alat diatas, masih ada 1. Tenda,

2. Matras, dan

3. Jaket tipe ultralight.

Peralatan ultralight memang mahal dan be-lum banyak ada di pasaran, namun apa salah nya keluar uang lebih untuk bisa menikmati perjalanan dengan lebih baik? Happy tracking, guys!

SLEEPING BAG

Sekarang sudah gak jaman lagi pakai sleep-ing bag yang besar. Selain berat, juga boros tempat. Sekarang sudah banyak sleeping bag ultralight den-gan ukuran nyaris setengah sleeping bag regular. Namun perlu diingat, harga menentukan kualitas. Maka jangan heran apabila sleeping bag ultralight kita tidak hangat karena kita membeli dengan harga yang murah. Sleeping bag ultralight yang baik um-umnya memiliki harga sekitar 400-500 ribu keatas. alat ini sering disebut dengan ultralight hiker atau

trekker. Mereka membawa alat-alat yang super ringan, sehingga dapat menghemat energi. Kita pun dapat lebih menikmati pemandangan alam ciptaan-Nya.

Walaupun ringan, barang-barang tersebut sama sekali tidak kehilangan fungsinya masing-masing. Berikut ini adalah contoh beberapa barang ultralight.

(23)

BACK

OLEH : SRI ANINDIATY NURSASTRI

TIPS

mendaki ketika lelah menghampiri, dan kamu ter-paksa turun lagi. Jika memaksakan terus jalan, apa daya tangan tak sampai. Mendaki gunung membutuhkan stamina dan tenaga yang tidak sedikit, oleh karena itu pergunakanlah prinsip menabung: menyimpan dan mengirit. Berikut ini adalah langkah-langkahnya.

1. Sebelum mendaki, pastikan kamu telah makan cukup nutrisi.

Namun jangan terlalu kenyang, karena kekenyangan akan membuat perut Anda sakit ke-tika berjalan.

2. Minumlah seperlunya.

Jika haus, tenggak satu atau dua tegukan saja. Masih banyak keperluan lainnya yang me-merlukan air putih.

3. Lakukan pemanasan sebelum kamu mulai mendaki.

Beberapa gerakan stretching dapat mem-persiapkan otot-otot Anda untuk melakukan pe-kerjaan mendaki.

4. Jangan berjalan terlampau cepat.

Pergunakan langkah yang stabil dan kon-sisten ketika kamu mendaki. Ketika kamu berja-lan cepat, akan cepat letih.

5. Jangan istirahat terlampau lama ketika dalam perjalanan.

Lima atau sepuluh menit adalah waktu maksimal, lebih dari itu maka tubuhmu akan

“din-gin” dan dibutuhkan waktu untuk kembali mem-anaskan badanmu agar siap mendaki.

6. Luruskan kaki kamu ketika beristirahat.

Kalau memungkinkan, letakkan diatas ses-uatu sehingga tidak sejajar dangan badan tempat anda berpijak. Hal ini akan membantu menormal-kan kembali aliran darah di dalam tubuhmu.

7. Atur nafas kamu ketika mendaki.

Usahakan hembusan nafasmu konstan dan tidak terlampau cepat.

8. Usahakan makan camilan.

Terutama yang mengandung gula, seperti cokelat, permen, atau gula merah untuk menam-bah tenaga.

Tidak sulit bukan? Semuanya akan men-jadi lebih mudah apabila kita rajin melatih stami-na dan perstami-napasan kita. Selamat mendaki!

(24)

TERUS NGE-TRIP

BACK PACKIN’

46

JULI - A

GUSTUS

I

2010

TERUS NGE-TRIP

INFO BI

MERAPI MELETUS DAN Krakatau mulai aktif, serta 18 gunung berstatus waspada, pendakian ke ber-bagai gunung ditutup, air laut pasang, cuaca tidak bersahabat. Semua itu sangat akrab ditelinga kita dua bulan terakhir ini. Alhasil banyak rencana pen-dakian dan perjalanan menyebrang pulau terpaksa dibatalkan.

Namun tidak kehabisan akal, teman-teman dari berbagai komunitas tetap mengadakan perjala-nan. Tempat-tempat alternatif pun muncul, gunung-gunung yang tidak sepopuler Merapi, Semeru, atau Rinjani, kini menjadi destinasi para backpacker un-tuk sekedar menghabiskan akhir pekan. Toh, ternya-ta teternya-tap menarik. Selama masih di Indonesia, tentu kita akan selalu menemukan alam yang indah, dian-taranya :

1. Gunung Padang dan Gunung Pangrango oleh ODONG-ODONG TRAVELLER,

2. Gunung Ungaran oleh TIM SERGAP, dan 3. Gunung Galunggung oleh Share Traveller

Indonesia tidak sebatas Merapi dan 18 gu-nung aktif lainnya. Juga dalam kondisi apapun, semangat untuk terus bertualang menjelajah In-donesia akan selalu ada di dalam hati kami, para backpacker!

Bagaimana dengan BM Readers? Ceritakan perjalanan kamu, baik sendiri maupun bersama te-man-teman atau komunitas. Kirimkan ke :

redaksiezinebi@yahoo.com. Selalu ada kesan dalam setiap perjalanan, mari berbagi cerita!

FOTO KIRIMAN:

1. TIM SERGAP

2. SHARE TRAVELLER

3. ODONG-ODONG TRAVELLER

TERUS NGE-TRIP!

Meski Alam Sedang Tidak Bersahabat

PULAU BIAWAK

TELAGA BODAS

SEEKOR BIAWAK AIR TERJUN CIANJUR

(25)

WWW.B

ACKPACKINMAGAZ

INE.COM

YOUR

ADS HERE

Safe Travels!

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian tentang Pengaruh Macam Dan Cara Aplikasi Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis ( Zea mays saccharata Sturt. )

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa besar kecilnya pendapatan usahatani padi beras merah yang diterima oleh petani dipengaruhi oleh penerimaan dan

Kalau neraca pembayaran suatu negara mengikhtiarkan semua transaksi ekonomi luar negeri yang diadakan oleh oleh penduduk negara bersangkutan dengan penduduk negara lain,

%esain penelitian ini adalah penelitian kualitati6 denan pendekatan dari sudut 6enomenolois! Metode ini dipilih karena denan pendekatan 6enomenolois seoran

pemerintah sangat sulit mencegah pengaruh nilai- nilai dan kepentingan umum yang semestinya lebih diutamakan pelayanannya dan kepuasaan para pengguna pelayanan, karena

Salah satu sumber belajar peningalan sejarah antara lain adalah situs , karena dalam pemanfaatan situs sebagai sumber belajar sejarah dapat memotivasi belajar

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan lapangan yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

bahwa Hylobates agilis banyak menghabiskan waktunya di vegetasi tingkat pohon stratum B (15-30 m di atas permukaan tanah) dan sedikit menghabiskan waktunya pada pohon dengan