• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presentasi SILASE UBI KAYU 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Presentasi SILASE UBI KAYU 2008"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN SILASE DAUN UBIKAYU (

Manihot sp.

)

UNTUK PAKAN TERNAK KAMBING

UNTUK PAKAN TERNAK KAMBING

Oleh :

Ir. Eko Marhaeniyanto, MP.

Ir. Sri Susanti, MP.

(2)

Daun ubikayu : bahan pakan banyak mengandung protein.

Kandungan protein berkisar antara

g

p

16,7 - 39,9 %

,

,

dari bahan

kering dan hampir 85 % protein merupakan senyawa protein

yang sebenarnya ( Ravindran, 1991).

• Ketersediaannya cukup banyak

terutama pada saat panen

• Ketersediaannya cukup banyak, terutama pada saat panen.

Kendala sebagai pakan ternak Æ

kandungan HCN cukup tinggi

289 mg per kg BK daun ubikayu

(Kavana et al., 2005).

K

i HCN

l l

i

i

b bk

k

• Konsumsi HCN yang terlalu tinggi menyebabkan keracunan

pada ternak.

(3)

Pembuatan silase

• mrp. cara yang sangat cocok untuk

mengawetkan pakan

(Limon, 1992 ; Bui Van Chinh

et al.,

1992 ; Du Thanh Hang,

1998 ; Ly dan Rodriguez, 2001).

• mrp. cara yang efektif untuk

menurunkan kadar HCN

pada

daun ubikayu (Tewe, 1991 ; Loc

et al.,

1996).

dau ub ayu ( e e, 99 ; oc

et a ,

996)

Kavana

et al

(2005) :

Kavana

et al.,

(2005) :

penyimpanan daun ubikayu dalam bentuk silase selama tiga

bulan

Æ

menurunkan Kadar HCN dari

289 mg per kg BK

daun ubikayu menjadi

20 mg per kg BK silase

daun ubikayu.

Nhi

et al.

(2001) :

kandungan HCN daun ubikayu dapat turun hingga mencapai

g

y

p

gg

p

(4)

T j

li i

Tujuan penelitian

1. Mempelajari teknik pengolahan silase daun ubikayu

(

Manihot sp

) untuk bahan pakan ternak

(

p

)

p

2. Mempelajari pemanfaatan pakan yang dibuat dari silase

daun ubikayu (

Manihot sp

) untuk pakan ternak.

Manfaat penelitian

(5)

Bahan-bahan :

1. Daun ubikayu (

Manihot sp

) dari Kampung Baru

P d

d

Kl

k Si

i

t k

b

t

Prodo, desa Klampok Singosari untuk pembuatan

silase.

2 Kambing Peranakan Etawa Jantan lepas sapih

2. Kambing Peranakan Etawa Jantan lepas sapih

sebanyak 9 ekor, dengan kisaran umur 3 – 6 bulan

dan bobot badan 15,767 ± 2,516 kg; KK 13,674%.

g

3. Pakan hijauan.

4. Pakan konsentrat

5 Ob t

i

k

Alb

d

l

(6)

Alat-alat :

Alat alat :

• Kandang individu 9 unit, ukuran 1m x 0,5m x 1m.

Setiap kandang dilengkapi tempat pakan dan tempat

minum.

Ti b

t k

i b

k

d

• Timbangan untuk menimbang pakan dengan

kepekaan 0,01 Kg

• Timbangan untuk menimbang bobot badan kambing

• Timbangan untuk menimbang bobot badan kambing

dengan kepekaan 0,1 Kg kapasitas 50 Kg.

• Seperangkat peralatan untuk membersihkan

p

g

p

kandang.

(7)

1. Daun Ubi Kayu 2 Bahan Additive 3. Alat -alaty

SILASE DAUN UBI KAYU

PENELITIAN

DOSEN MUDA

(8)

Percobaan Tahap I

Teknik Prosesing Daun Ubikayu (Manihot sp)

Æ Metode percobaan dengan 7 macam perlakuan sbb. : P-0 : Silase daun Ubikayu (Manihot sp) tanpa bahan additive P-0 : Silase daun Ubikayu (Manihot sp) tanpa bahan additive

P-1 : Silase daun Ubikayu (Manihot sp), bahan additive empok jagung P-2 : Silase daun Ubikayu (Manihot sp), bahan additive dedak (rice bran) P-3 : Silase daun Ubikayu (Manihot sp), bahan additive molasses

P-4 : Silase daun Ubikayu (Manihot sp), bahan additive Ubikayu (Manihot sp) segar

P-5 : Silase daun Ubikayu (Manihot sp) dengan bahan additive ampas tapioka (gamblong)

(gamblong)

P-6 : Silase daun Ubikayu (Manihot sp) dengan bahan additive tepung gaplek

Æ Rancangan Acak Lengkap dengan 6 ulangan pada masing-masing perlakuan.

Variabel yang diukur :

‰ K d t i i il Æ BK BO PK ‰ Kandungan nutrisi silase Æ BK, BO, PK

(9)

Percobaan Tahap II

Pemanfaatan Daun Ubikayu (Manihot sp ) untuk ternak

Æ

Perlakuan yang diberikan adalah sbb. :

P-2

: Pakan hijauan + silase daun Ubikayu (dg additive dedak ) + konsentrat

P-5

: Pakan hijauan + silase daun Ubikayu (dg additive gamblong) + konsentrat

P-6

: Pakan hijauan + silase daun Ubikayu (dg additive gaplek) + konsentrat

— P k d i i dib ik d libit

— Pakan dan air minum diberikan secara ad-libitum. — Pemberian pakan dan air minum : dua kali sehari,

Variabel yang diukur :

Variabel yang diukur :

‰

Konsumsi BK dan Konsumsi PK ransum.

Konsumsi ransum = Pakan Pemberian – Pakan Sisa Konsumsi BK ransum = (%BK x Pemberian)– (%BK x Sisa)

Konsumsi PK ransum = (%PK x BK Pemberian)-(%PK x PK Sisa)

‰

Pertambahan bobot badan harian (PBBH)

‰

Pertambahan bobot badan harian (PBBH)

(10)

4. Persiapan pembuatan silase daun ubi kayu

dengan berbagai bahan additive

SILASE DAUN UBI KAYU

PENELITIAN

DOSEN MUDA

FAPET - UNITRI

(11)

Tabel 1. pH, Kandungan Bahan kering (BK), Bahan Organik (BO) dan Protein Kasar (PK) daun ubi kayu dengan berbagai bahan additive sebelum

difermentasikan difermentasikan.

Perlakuan Silase dengan (bahan additive) pH Kandungan BK Kandungan BO Kandungan PK

P-0 (tanpa additive) 6,5 24,34 90,43 25,65

P-1 (empok jagung) 5,8 26,69 91,40 23,97

P-2 (dedak) 5 5 25 69 88 83 20 23 P 2 (dedak) 5,5 25,69 88,83 20,23

P-3 (molasses) 5,3 26,72 88,68 20,48

P-4 (ubi kayu segar) 5,5 24,86 90,92 23,04

P-5 (gamblong) 6,5 23,18 89,00 25,45

(12)

Tabel 2. pH, Kandungan Bahan kering (BK), Bahan Organik (BO) dan Protein Kasar (PK) daun ubi kayu dengan berbagai bahan additive setelah difermentasikan selama 21 hari.

Perlakuan Silase dengan (bahan additive) pH Kandungan BK Kandungan BO Kandungan PK

(13)

1450.0 1500.0 Kontrol Empok 1350.0 1400.0 rat s e gar Empok Dedak Molases 1250.0 1300.0 Be Molases UKS Gamblong

0 1 2 3 4 5

Minggu Ke

Gamblong

Gaplek

Gambar 1. Pola penurunan berat segar silase dengan bahan additive

(14)

Tabel 3 Penurunan / peningkatan (+) kandungan (BK) Tabel 3. Penurunan / peningkatan (+) kandungan (BK),

Bahan Organik (BO) dan Protein Kasar (PK) daun ubi kayu dengan berbagai bahan additive setelah difermentasikan selama 21 hari (g).

Perlakuan Silase dengan (bahan additive) Kandungan BK Kandungan BO Kandungan PK

P 0 (tanpa additive) 27 5d 6 9b + 13 9b

P-0 (tanpa additive) 27,5d 6,9b + 13,9b

P-1 (empok jagung) 5,8c 4,7b 10,4c

P-2 (dedak) + 40,2a +1,8b + 33,1a

P-3 (molasses) 31,8d 6,5b + 38,8a

P-4 (ubi kayu segar) 13,6c 0.9b + 2,0b

P-5 (gamblong)(g g) +13,6, b +27,5, a 31,5, d

(15)

5. Penimbahan bahan silase 6. Pengukuran pH awal Silase

7. Penyimpanan silase 8. Penimbangan berat silase 9. Hasil pH silase

SILASE DAUN UBI KAYU

PENELITIAN

DOSEN MUDA

(16)

10. Hasil silase 11. Sampel untuk analisis proksimat

SILASE DAUN UBI KAYU

PENELITIAN

DOSEN MUDA

(17)

T b l 4 R t k i BK d PK d 3 l k l liti Tabel 4. Rataan konsumsi BK dan PK pada 3 perlakuan selama penelitian

Perlak an

Konsumsi BK Konsumsi PK Perlakuan

(g/ekor/hr) (% BB 0.75) (g/ekor/hr) (% BB 0.75)

P- 2 421,61 ± 64,15 3,07 45,20 ± 9,21 3,29

P- 5 430,61 ± 55,37 3,14 47,51 ± 6,78 3,46

(18)

T b l 5 R t t b h b b t b d h i ( / k /h i) Tabel 5. Rataan pertambahan bobot badan harian (g/ekor/hari)

Perlakuan

Pertambahan Bobot Badan Harian (g/ekor/hari)

Perlakuan (g/ekor/hari)

P- 2 58,50 ± 20,44

P- 5 61,20 ± 25,40

(19)

12. Silase untuk uji in-vivo 13. Kandang dan Uji in-vivo silase

14. Pakan Basal Hijauan 15. Penimbangan BB. 16. Data Konsumsi dan PBB

SILASE DAUN UBI KAYU

PENELITIAN

DOSEN MUDA

(20)

K

i

l

Ke sim pula n

P

enggunaan silase memberikan respon yang

sama terhadap konsumsi BK dan PK ransum serta

p

pertambahan bobot badan harian (PBBH) pada anak

kambing PE lepas sapih.

Sa ra n

Untuk penelitian lebih lanjut disarankan menggunakan

t

k d

t t

fi i l

i

d

t

b h

d

ternak dengan status fisiologis sedang pertumbuhan dan

dengan jangka waktu penelitian yang lebih lama, sehingga

pengaruh penggunaan silase terhadap pertambahan

p

g

p

gg

p p

(21)

1. DP2M Dirjen DIKTI Depdiknas

2. LPPM UNITRI , KPS. Produksi Ternak, Dekan

Fak. Peternakan

(22)

Gambar

Tabel  1.    pH, Kandungan Bahan kering (BK), Bahan Organik (BO) dan Protein
Tabel 2.      pH, Kandungan Bahan kering (BK), Bahan Organik (BO) dan
Gambar 1. Pola penurunan berat segar silase dengan bahan additive
Tabel 3.  Penurunan / peningkatan (+) kandungan (BK), Tabel 3
+3

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan perhitungan terhadap data jumlah keluhan hardware bulan sebelumnya pada perangkat komputer dengan menggunakan 6 himpunan fuzzy dan panjang

9.Sebutkan 2 alat yang dipakai Yono untuk membersihkan rumahnyac. 10.Saat membersihkan rumah, Yono bernyanyi

Berdasarkan otonomi daerah yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintahan daerah khususnya Aceh dalam UUPA, memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya

Perhitungan efisiensi dapat dilakukan dengan membandingkan selisih tegangan, arus, dan daya yang diperoleh dari pengendali T2FSMC dibandingkan dengan PID pada waktu

materi pelajaran, selalu mengulang materi dan merasa tertantang dalam mengerjakan tugas yang sulit, percaya diri dalam bertanya jika ada yang belum dipahami. Pada siswa

Results of the first experiment revealed that Malay apple semi-hardwood cuttings could be categorized as a difficult-to-root species, since after 8 weeks, the control

(2) Terwujudnya pencapaian indikator kesehatan yang mendukung peningkatan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadlian. Percepatan

Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang pada tanggal 24 Januari 2014, melalui wawancara kepada siswa tentang motivasi belajar biologi