• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS EKSPLORASI SUMBER DAYA LAUT IKAN L

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS EKSPLORASI SUMBER DAYA LAUT IKAN L"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS EKSPLORASI SUMBER DAYA LAUT

“Eksplorasi Sumberdaya Ikan Tuna”

DISUSUN OLEH : Kelompok I (Satu)

 M. Akbar Trysaputra (08081005003)

 Mutia (08101005042)

 Riani Yunita Simatupang (08101005013)

 Prayudha Fajar Ramadhan (08101005035)

 Rachmat Adi Philipus (08101005021)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWJAYA

(2)

2013 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan dan biota akuatik (air) umumnya merupakan bahan pangan bergizi tinggi dan telah dimanfaatkan umat manusia sejak manusia mulai berburu. Manusia yang hidup disekitar sungai, danau, dan laut menangkap dan memungut berbagai biota akuatik untuk dikonsumsi dalam keadaan mentah atau dimasak.

Ikan dan biota akuatik mengandung protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat, selenium, kalsium, dan magnesium. Rata-rata ikan dan biota akuatik mengandung protein 20% dan kandungan lemak omeg-3 yang sangat bermmanfaat bagi kesehatan manusia.

Asam lemak omega-3 pada ikan, khususnya eicosapentaenoat acid atau EPA (10:5n-3) dan dekosheksaenoatacid atau DHA (22:6n-3) diidentifikasi mempunyai kegunaan yang sangat penting bagi kesehatan manusia. EPA merupakan asam lemak tak jenuh yang mempunyai khasiat antara ain (a) memperlebar saluran darah, (b) mencegah pergeseran cairan darah, atau menurunkan kekentalan cairan darah yang dapat merusak otak dan jantung, (c) menurunkan tekanan darah, (d) menurunkan lemak netral dalam cairan darah, (e) meningkatkan HDL (high density lipoprotein) yang merupakan kolesterol yang baik menekan LDL (low density protein) yang merupakan kolesterol yang jahat, sehingga dapat mencegah penyakit jantung, (f) mencegah kegemukan karena menekan bertambahnya sel-sel lemak (g) mencegah timbulnya beberapa jenis alergi. Sedangkan DHA yang juga merupakan salah satu asam lemak tak jenuh bersama-sama dengan EPA merupakan vitamin F, berkhasiat mengaktifkan sel-sel otak. Khasiat lain dari DHA adalah (a) menurunkan kepekatan kolesterol dalam cairan darah, (b) mencegah pergeseran cairan darah sehingga dapat mencegah pergeseran pembuluh darah, (c) mencegah kanker, (d) mencegah hitamin penyebab alergi, dan (e) memperlambat proses penuaan dan kepikunan.

(3)

kepala yang lancip. Tubuhnya licin, sirip dada melengkung, dan sirip ekor bercagak dengan celah yang lebar. Dibelakang sirip punggung, dan sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil dan terpisah-pisah. Sirip punggung, dubur, perut, dan dada, pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga dapat memperkecil daya gesekan air pada saat ikan sedang berenang dengann kecepatan penuh. Ikan tuna terkenal sebagai perenang hebat, bisa mencapai sekitar 50km/jam (Nontji, 1987).

Tuna adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies dari famili

Scombridae, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang andal (pernah diukur mencapai 77 km/jam). Tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih, daging tuna berwarna merah muda sampai merah tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandungmyoglobin dari pada ikan lainnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam. Kebanyakan bertubuh besar, tuna adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi. Tuna memiliki bentuk tubuh yang sedikit banyak mirip dengan torpedo, disebut fusiform, sedikit memipih di sisi-sisinya dan dengan moncong meruncing.

Yang disebut tuna ada empat spesies, yaitu madidihang atau tuna sirip kuning/yellowfin tuna (Thunnus albacares), tuna mata besar/ bigeye tuna (T. Obesus), albakor/albacore tuna (T. Alalunga), dan tatihu atau tuna sirip biru/southern bluefin tuna (T. maccoyi). Disamping itu, dikenal pula ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dan tongkol atau kumo (Euthynnus affinis, Auxis thazard).

I.2. Tujuan Makalah

1. Mengetahui jenis-jenis ikan tuna yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

2. Mengetahui manfaat ikan tuna.

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) Klasifikasi :

Filum: Chordata Kelas: Actinopterygii Order: Perciformes Keluarga: Scombridae Genus: Thunnus Spesies: T. albacares

Tuna sirip kuning merupakan tuna berukuran besar, bisa mencapai ukuran lebih besar dari 260 cm, tetapi yang umum tertangkap antara 50-150 cm. Madidihang tersebar luas di Samudera Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Diketiga samudera dan mendekati daerah tropis, madidihang ditangkap sepanjang tahun pada perairan dengan suhu 10-31 0C.

Madidihang mempunyai tubuh gemuk dan kuat. Pada sirip punggung kedua dan sirip duburnya melengkung panjang ke arah ekor yang ramping dan runcing berbentuk sabit. Ujung sirip dada berakhir pada permulaan sirip dubur. Linea lateralisnya berombak. Semua sirip berwarna kuning keemas-emasan cerah, dengan pinggir berwarna hitam dan ujungnya tajam. Badan bagian atas berwarna kehijau-hijauan dan semakin kebawah berwarna keperak-perakan.

2.2. Tuna Mata Besar (Thunnus obesus) Klasifikasi :

(5)

Tuna mata besar dapat mencapai ukuran 230 cm dan berta 225 kg, namun ukuran minimum yang tertangkap antara 60-180 cm. Ikan ini dapat mencapai ukuran dewasa pada ukuran 90-100 cm dan dapat mengandung telur sebanyak 2,8-3,6 juta butir. Tuna mata besar banyak ditemukan di samudera pasifik dan samudera hindia. Di indonesia tuna ini banyak tertangkap disebelah selatan jawa, barat daya Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Laut Banda, dan Laut Maluku.

Ciri-cirinya adalahsirip punggung tuna mata besar berwarna keabu-abuan dengan jari-jari sirip berwarna kuning, yang pada pinggirannya berwarna cokelat tua dan tidak teratur. Sirip dada atas hitam dengan bagian bawah keabu-abuan. Siri dubur putih dengan ujung kuning dan jari-jari yang berwarna abu-abu. Pada umumnya badan bagian atasberwarna biru tua, dan bagian bawah berwarna keperak-perakan dengan batas yang cukup jelas.

2.3. Albakor (Thunnus alallunga) Klasifikasi :

Filum: Chordata Kelas: Teleostei Ordo: Perciformes Genus: Thunnus Spesies: T. allalunga

Albakor menyebar luas di utara Samudera Pasifik barat daya Samudera Hindiasampai selatan Nusa Tenggara, daerah Mediteranian dan sekitar Teluk Meksiko di Samudera Atlantik. Albakor hidup pada kisaran suhu 10-31 0C dan

(6)

Pada bagian punggung badannya berwarna dan berwarna perak semakin memudar ke arah perut.

2.4. Tuna sirip biru (Thunnus maccoyi) Klasifikasi :

Filum: Chordata Kelas: Teleostei Ordo: Perciformes Genus: Thunnus Spesies: T. maccoyi

Ikan ini menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya untuk bermigrasi antara dalamnya lautan Pasifik dan wilayah perairan air hangat laut mediteranian dimana ia meletakkan telurnya. Bluefin tuna adalah salah satu bonefish terbesar yang ada; kenyataan, ukurannya bisa mencapai panjang tiga meter, dan beratnya mencapai hampir 700 kg. Bentuknya yang kerucut dan ramping, dengan struktur otot yang kuat, layak jika ikan ini memiliki kemampuan luar biasa dalam bermigrasi antar samudera , bahkan hingga beberapa mil. Tuna ini mampu menjaga temperatur tubuhnya lebih tinggi daripada air. Dilaporkan memiliki fenomena endotermis sama seperti mamalia dan dengan alasan tersebut tuna ini digambarkan mirip mamalia. Meskipun demikian temperatur tubuh ikan ini tidak konstan, sama seperti pada mamalia, yaitu bervariasi antara 4 derajat C sampai maksimum 20 derajat C.

2.5. Cakalang (Katsuwonus pelamis) Klasifikasi :

Filum: Chordata Kelas: Teleostei Ordo: Perciformes Genus: Katsuwonus

Spesies: Katsuwonus pelamis

(7)

berukuran terbesar, panjang tubuhnya bisa mencapai 1 m dengan berat lebih dari 18 kg. Cakalang yang banyak tertangkap berukuran panjang sekitar 50 cm. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai skipjack tuna. Gerombolan ikan cakalang. Tubuh berbentuk memanjang dan agak bulat, dengan dua sirip punggung yang terpisah. Sirip punggung pertama terdiri dari 14-16 jari-jari tajam. Sirip punggung kedua yang terdiri dari 14-15 jari-jari lunak. Sirip dubur berjumlah 14-15 jari-jari. Bagian punggung berwarna biru keungu-unguan hingga gelap. Bagian perut dan bagian bawah berwarna keperakan, dengan 4 hingga 6 garis-garis berwarna hitam yang memanjang di samping badan. Badan tidak memiliki sisik kecuali pada bagian barut badan (corselet) dan garis lateral. Cakalang dikenal sebagai perenang cepat di laut zona pelagik. Ikan ini umum dijumpai di laut tropis dan subtropis di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik. Cakalang tidak ditemukan di utara Laut Tengah. Hidup bergerombol dalam kawanan berjumlah besar (hingga 50 ribu ekor ikan). Makanan mereka berupa ikan, crustacea, cephalopoda, dan moluska.

2.6. Tongkol (Thunnus affinus) Klasifikasi :

Filum: Chordata Kelas: Teleostei Ordo: Perciformes Genus: Thunnus Spesies: T. affinus

(8)

ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacores)

Tuna sirip kuning tersebar di daerah tropis di seantero dunia. Di Jepang mereka hidup di perairan hangat pada pertemuan arus panas di Hokkaido dan dapat ditangkap pada awal musim panas saat bluefin tuna sedikit. Philipina dan Guam mengekspor jenis tuna ini ke jepang. Dinamakan yellowfin karena pada sisi samping dan sirip ikan ini berwarna kuning. jumlahnyadan pertemuan arus Umumnya yellowfin tuna dimanfaatkan untuk ikan tuna kaleng dan harganya lebih rendah dari tuna albacore.

3.2 Tuna Mata Besar (Thunnus obesus)

Wilayah sebarannya cukup luas yang tersebar mulai dari daerah tropis hingga ke daerah beriklim empat kecuali laut mediteranian. Disebut ikan tuna mata besar sebab memiliki ukuran mata yang besar. Mereka bermigrasi musiman pada daerah selatan, samudera pasifik ,lautan hindia dan utara , Lautan Atlantik untuk mencari makanan dan memijah. Ia lebih kecil dari bluefin tuna. Jumlah hasil tangkapan adalah yang terbanyak dibanding jenis ikan tuna lainnya.

Karena jumlahnya yang banyak, harga ikan ini lebih murah dibanding bluefin tuna. Ukuran panjang tuna mata besar berkisar antara 20 - 37 inchi dan dapat hidup panjang lebih dari 9 tahun. Mereka dapat memijah sepanjang tahun dalam gerombolannya dengan menghasilkan telur pada induk betina berkisar antara 3 - 6 juta telur. Ikan ini biasa makan pada malam hari dari jenis ikan (mackerel), cumi-cumi, udang yang ada dipermukaan hingga kedalaman 500 kaki.

(9)

Memiliki beberapa nama seperti Pasifik albacore, tombo dan “tuna putih”, tersebar luas pada perairan hangat dunia di utara Pasifik dan Kepulauan Hawaii. Mereka mempunyai daging yang agak kemerahan, namun sebagian besar dagingnya berwarna agak putih seperti susu semisal ayam saat dimasak. Umumnya ikan ini dimanfaatkan untuk ikan kaleng tuna putih. Akhir-akhir ini ukuran tuna yang tertangkap lebih kecil, dan ditangkap pada pasang tinggi, pada suhu perairan dingin. Daging tuna ini dijual di restoran-restoran sushi Jepang dan dikenal dengan nama bintoro.

3.4 Tuna Sirip Biru (Thunnus maccoyi)

Di Jepang dikenal sebagai “Indian tuna”, ikan ini mirip dengan bluefin tuna hanya sedikit lebih kecil. Yang paling besar dapat mencapai panjan 2 meter dan berat kurang dari 200 kg. Wilayah sebarannya meliputi belahan dunia selatan yang bisa ditangkap di wilayah perairan sekitarAustralia, Selandia Baru dan Afrika Selatan.

Australia mengekspor sekitar 8000 ton ke jepang. Telah dibudidayakan di daerah selatan Australia, tepatnya di Port Lincoln. Kualitas dagingnya mirip dengan bluefin tuna dan seperti halnya bluefin tuna, dagingnya dimanfaatkan sebagai sushi dan sashimi bernilai tinggi.

3.5 Cakalang (Katsuwo pelamis)

(10)

histidin yang dihasilkan dari degradasi protein pada saat ikan tersebut mengalami pembusukan (Hartono 2005).

3.6 Tongkol (Euthynnus affinis)

Ikan tongkol merupakan salah satu sumberdaya hayati laut di Indonesia yang memiliki potensi ekonomi cukup baik di pasaran. Akan tetapi saat ini belum ada pengkajian yang lengkap mengenai berbagai aspek potensi atau persediaan ikan tongkol tersebut. Ikan yang paling banyak ditemui di tempat pelelangan ikan adalah ikan tongkol, karena hasil tangkapan bisa sampai 1 ton per hari. Ikan tongkol ini dijual sampai 1 minggu, selama waktu penjualan tersebut ikan diawetkan dengan menggunakan es.

Industri pengolaahan pada umumnya mengolah tuna menjadi produk segar dalam bentuk utuh disiangi; produk beku dalam bentuk utuh disiangi, loin, dan steak; serta produk dalam kaleng. Produk – produk itu sebagian besar diekspor ke manca negara dan hanya sebagian kecil saja yang dipasarkan di dalam negeri. Komposisi kimia ikan tuna bervariasi sari satu spesies dengan spesies lainnya. Perbedaan kandungan lemak yang utama terlihat pada saat sebelum dan sesudah memijah. Kandungan lemak juga berbeda untuk bagian tubuh yang berbeda. Konsentrasi lemak yang paling tinggi biasanya terdapat di bagian dinding perut. Ini juga yang menjadi bagian paling mahal untu produk sashimi dan sushi.

Ikan tuna dengan lemak yang tinggi dianggap sebagai bahan baku terbaik untuk sashimi, terutama pada saat sebelum ikan memijah. Ikan tuna menyebar luas di dunia dengan berbagai macam jenis yang mempunyai nilai ekonomis bila dibandingkan dengan produk lainnya. Potensi perairan Indonesia yang memiliki berbagai macam jenis ikan, mempunyai kesempatan besar dalam usaha pengembangan produk ikan tuna. Secara umum, jenis utama dari produk ikan tuna yang digemari oleh pasar internasional dan diperdagangkan dalam bentuk segar (fresh/chilled), beku (frozen), dan olahan baik dalam bentuk olahan (preserved) maupun dalam wadah vakum (airlight container).

(11)

suasana tertentu di dalam wadah. Cara pemindangan ada tiga, yaitu pemindangan dalam larutan garam atau pemindangan cue, pemindangan garam, dan pemindangan presto. Jenis ikan yang bisa dipindang cukup beragam. Mulai dari ikan kecil hingga ikan besar dan dari ikan air tawar sampai ikan air laut.

Pindang air garam adalah suatu produk hasil hasil teknik pengolahan dan pengawetan ikan, dimana ikan dan garam tersusun dalam wadah dan dicelupkan ke dalam larutan garam mendidih dan direbus dalam jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengurangan kadar air. Pindang garam adalah suatu produk hasil teknik pengolahan dan pengawetan ikan , dimana ikan dan garam yang telah tersusun dalam wadah perebusan yang telah diberi air kemudian direbus dalam jangka waktu tertentu dan pengurangan air (Widiastuti 2005).

Pembuatan pindang merupakan suatu cara pengolahan tradisional yang sangat sederhana yaitu merebus ikan dalam suasana bergaram selama jangka waktu tertentu di dalam suatu wadah (Ilyas dan Hanafiah 1980). Penggunaan garam khususnya untuk produk perikanan tampaknya masih diandalkan, karena garam tidak saja berfungsi sebagai pengawet yang baik, tetapi pada konsentrasi tertentu dapat memberikan citarasa serta dapat menjaga kelembutan daging ikan. Banyaknya garam yang digunakan tergantung dari ukuran ikan dan tingkat keasinan yang diinginkan. Untuk ikan yang berukuran sedang jumlah garam yang digunakan adalah 15% – 25%.

(12)

Ikan tuna dalam perdagangannya dikelompokkan menurut standar atau kualitas daging yang terbagi menjadi empat tingkat mutu yaitug grade A, B, C, dan D. Pengujian tingkatan mutu ikan dilakukan dengan cara menusukkan coring tube yaitu suatu alat berbentuk batang, tajam, dan terbuat dar besi. Coring tube dimasukkan pada kedua sisi ikan (bagian belakang sirip atau ekor kanan dan kiri, sehingga didapatkan potongan daging ikan tuna. Ciri-ciri untuk masing-masing grade adalah sebagai berikut (Fadly 2009):

1) Grade A

Ciri-ciri ikan tuna grade A adalah sebagai berikut:

a) Warna daging untuk yellowfin tuna adalah merah seperti darah segar dan untuk bigeye tuna dagingnya berwarna merah tua seperti bunga mawar, serta tidak ada pelangi (yak e)

b) Mata bersih, terang, dan menonjol c) Kulit normal, warna bersih, dan cerah

d) Tekstur daging untuk yellowfin tuna keras, kenyal, dan elastis dan untuk bigeye tuna dagingnya lembut, kenyal dan elastik

e)Kondisi ikan (penampakannya) bagus dan utuh 2) GradeB

Cirri-ciri ikan tuna grade B adalah sebagai berikut:

a)Warna daging merah, terdapat pelangi (yak e), otot daging agak elastic, jaringan daging tidak pecah

b) Mata bersih, terang dan menonjol

c)Kulit normal, bersih, dan sedikit berlendir d) Tidak ada kerusakan fisik

3) Grade C

Ciri-ciri ikan tuna grade C adalah sebagai berikut: a)Warna daging kurang merah dan ada pelangi (ya ke) b) Kulit normal dan berlendir

c)Otot daging kurang elastic

(13)

4) Grade D

Cirri-ciri ikan tuna grade D adalah sebagai berikut:

a)Warna daging agak kurang merah dan cenderung berwarna coklat dan pudar

b) Otot daging kurang elastic, lemak sedikit dan ada pelangi (yak e) c)Teksturnya lunak dan jaringan daging pecah

d) Terjadi kerusakan fisik pada tubuh ikan, seperti daging ikan yang sudah sobek, mata ikan yang hilang, dan kulit terkelupas

Contoh salah satu olahan makanan dengan menggunakan ikan tuna :

Adonan Kulit BAHAN A:

750 gram Terigu Kunci Biru 7,5 gram Instan Yeast 2 gram Bread improver 4 gram Baking powder

BAHAN B:

150 gram Gula pasir 330 gram Air

2 gram Garam 30 gram Putih telur

(14)

Bahan isi :

± 500 gram ikan tuna segar

300 gram Tuna Segar tanpa tulang (dikukus sampai matang ± 20 Menit ) 10 gram Minyak Bimoli Spesial

5 Siung Bawang putih (digeprak lalu dicincang) 1 bh Bawang bombay (dipotong cincang) 5 gram Lada putih bubuk

10 bh Cabe rawit merah (dipotong kecil-kecil ) 3 gram Bumbu Masak Maggi

5 gram Saos Sambal Indofood 5 gram Saos Tiram Maggi 3 gram Gula Pasir

5 gram Garam 25 gram Air

Cara Membuat Adonan:

1. Masukkan semua bahan A ke dalam mangkuk mixer, aduk rata.

2. Campur semua bahan B lalu masukkan ke dalam mangkuk bahan A, aduk hingga tercampur rata.

3. Tambahkan White Palmia Shortening, aduk hingga kalis/licin (bisa juga menggunakan mesin dough break).

4. Gulung memanjang. Istirahatkan selama ± 10 menit.

5. Potong dan timbang ± 30 gram. Isi dengan ikan tuna dan bentuk sesuai dengan selera. 6. Istirahatkan selama ± 60 menit lalu kukus dengan api besar selama ± 8-10 menit.

Cara Membuat Isian :

1. Panaskan minyak, lalu masukkan bawang bombay tumis hingga layu. 2. Masukkan bawang putih ditumis sampai harum.

3. Masukkan ikan tuna yang sudah dicabik-cabik, tumis hingga harum

Referensi

Dokumen terkait

Pengolahan Data Bantuan Beasiswa Siswa Miskin (BSM) di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara saat ini belum terkomputerisasi terkesan lambat, dalam

Keterbatasan lahan pada ruang publik di Kampung Muararajeun Lama RW 14 dapat disiasati dengan mengelola kembali ruang publik yang sudah ada serta melengkapi sarana dan

Hipotesis 3 yang diajukan dalam penelitian eksperimen ini adalah diduga manajer yang mengalami kondisi Adverse Selection dan Locus Of Control akan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka sebagai usaha untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik khususnya untuk keterampilan berbicara bahasa Jerman

Dengan demikian secara keseluruhan hasil perhitungan melalui percobaan Broomstick ini dapat disimpulkan bahwa tampang lintang total Nitrogen- 14 yang terkandung padafile

Berdasarkan penelitian, penulis menyarankan Keberadaan kendaraan pribadi sebagai angkutan umum di Kota Samarinda banyak didapati dikarenakan kurangnya keinginan para

2007 “Perbaikan Kondisi Kerja Dengan Pendekatan Ergonomi Total Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal Dan Kelelahan Serta Meningkatkan Produktivitas Dan Penghasilan Perajin

Produksi bioekonomik dalam usaha tani kacang tanah yang utama adalah biji dan polong kacang tanah yang memberikan kontribusi pendapatan petani lahan kering mencapai 60%, sehingga