MAKALAH PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Kasus Penelantaran Anak di Cibubur
Disusun oleh:
Daniel Christianto Setyo Prihangkoso
14/363234/TK/41412
FAKULTAS TEKNIK
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak semua anak beruntung dan memperoleh kebutuhan dasarnya dengan layak, akan tetapi dewasa ini sebagian anak mengalami perlakuan yang tidak wajar, yaitu tindak kekerasan dan penelantaran yang dilakukan oleh orang-orang terdekat di lingkungannya, seperti orang-orang tua, yang sebenarnya harus memberikan perlindungan serta kasih sayang kepada mereka. Kasus-kasus seperti ini mengejutkan publik, serta sering dibahas di berbagai media akhir-akhir ini. Sebenarnya kasus penelantaran anak sudah ada sejak dahulu, tidak hanya satu atau dua kasus, tetapi sangat banyak, namun banyak yang tidak dilaporkan ke instansi terkait dan diangkat ke dalam media massa.
Kasus penelantaran anak merupakan masalah yang besar, yang perlu akan perhatian publik dan perlu ditangani secara cepat dan tepat. Sungguh disayangkan ketika orang tua gagal dalam membesarkan dan merawat anak-anak mereka, apalagi tega menelantarkan anak-anak mereka. Kebutuhan akan kasih sayang orang tua sangat diperlukan anak-anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangan mereka.
istri dengan inisial T dan N diduga menelantarkan kelima anak mereka, yaitu L (10), C (10), AD (8), AL (5), dan DN (4), tetapi penelantaran terutama terjadi pada bocah berinisial AD yang tidak diperbolehkan masuk ke rumah T dan N (oleh karena sering membuat kesal orangtua dari AD), sehingga AD terpaksa menetap sementara di pos satpam kompleks sebulan lebih lamanya dan berkeliaran tanpa adanya pengasuhan dari pihak keluarga. Tidak jarang, AD sering menginap di rumah tetangga secara bergiliran.
Hingga tindak lanjutnya, setelah tetangga sekitar menduga adanya kasus penelantaran anak yang dilakukan pasangan suami istri T dan N, tetangga sekitar dan RT setempat melaporkan dugaan kasus tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan kepolisian. Tetangga sekitar sering melihat AD dalam kondisi kelaparan. Keadaan AD sangat berbanding terbalik dengan keadaan orang tuanya yang kaya serta fasilitas-fasilitas dalam rumah yang begitu memanjakan.
Ketika orang tua penelantar anak diperiksa, seringkali T bersama dengan N membantah tuduhan bahwa mereka menelantarkan kelima anak mereka. Salah satu putra dari T dan N, yaitu AD, merupakan anak yang lahirnya tidak direncanakan, sehingga ia dititipkan kepada ibu T (nenek dari AD) sejak kecil.
dugaan kasus penelantaran anak. Hingga saat ini belum ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ini, namun dalam kasus penyalahgunaan narkoba, mereka menjadi tersangka. Dalam makalah ini, penulis tidak membahas mengenai penyalahgunaan narkoba, namun lebih ke arah penelantaran anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penyebab utama dugaan kasus penelantaran anak di Cibubur?
2. Apakah dampak utama yang terjadi akibat dugaan kasus penelantaran anak di Cibubur?
3. Bagaimana solusi yang tepat untuk menangani dugaan kasus penelantaran anak seperti kasus lima anak di Cibubur?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. memenuhi tugas pengganti Ujian Akhir Semester
Pendidikan Kewarganegaraan;
2. mengetahui penyebab dugaan kasus penelantaran anak di Cibubur;
Berikut ini manfaat makalah yang penulis buat, antara lain: 1. penulis mampu memperdalam dan memahami kasus
2. orang tua lebih memperhatikan kondisi tumbuh kembang anak, faktor kesejahteraan anak, dan memiliki peran penuh dalam mengasuh mereka.
E. Metode Penyusunan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teoretis
Menurut Helfer (1987), penelantaran atau neglect adalah interaksi atau kurangnya interaksi antar anggota keluarga keluarga (terutama dalam hal ini: orang tua) dalam merawat anak-anaknya.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, penelantaran anak adalah kegagalan dalam menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya, seperti: kesehatan, pendidikan, perkembangan emosional, nutrisi, rumah atau tempat bernaung, dan keadaan hidup yang aman yang layaknya dimiliki oleh keluarga atau pengasuh.
Berikut ini disajikan data kasus kekerasan dan penelantaran anak di Indonesia tahun 2004-2006.
dilihat pada grafk tersebut, setiap jenis kasus meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun, diperkirakan hingga sekarang terus meningkat dengan begitu pesatnya.
Adapun dasar-dasar hukum yang dipakai dalam menindaklanjuti kasus penelantaran anak adalah sebagai berikut:
1) UUD 1945 pasal 28 yang mengatur hak asasi manusia, pasal 28B ayat (2) dan pasal 28H ayat (1).
2) UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. 3) UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 4,
pasal 9, dan pasal 17 ayat (1).
bahwa hukuman yang diberikan kepada orang tua kepada anak-anak mereka (khususnya AD) adalah hukuman kekerasan.
2. Dampak Penelantaran Anak
Berry, Cash, dan Mathiesen (2003) mengemukakan faktor-faktor yang dapat dijadikan sebagai indikator untuk mengkaji adanya penelantaran anak ada 3 pada umumnya.
a. Kondisi lingkungan kurang bertumbuh dan berkembang dengan baik, malah membuat anak-anak menjadi takut terhadap orang tua mereka. T dan N juga tidak begitu mempedulikan anak-anak mereka, yang dibuktikan dengan keadaan kelima anak T dan N yang secara psikis sangat tertekan.
Dampak yang terjadi akibat penelantaran anak di Cibubur yaitu dampak psikologis, yaitu kondisi anak-anak yang sangat tertekan, yang membuat mereka harus dibawa ke safehouse untuk dipulihkan kondisinya. Terlebih lagi pada AD, terdapat beberapa luka fsik pada bagian tubuhnya. Hal-hal seperti ini tidak akan menumbuh-kembangkan anak menjadi lebih baik lagi, justru malah efek traumatis yang akan dibawa oleh anak-anak T dan N.
3. Solusi Menurut Penulis
Faktor perencanaan keluarga merupakan suatu faktor yang penting bagi keberhasilan membangun suatu keluarga, seperti jarak umur antaranak, jumlah anak, serta bagaimana orang tua mampu bertanggungjawab memenuhi setiap kebutuhan anak, entah kebutuhan kasih sayang, kebutuhan materiil dan lain sebagainya. Harapan penulis ialah, ketika membangun keluarga, faktor itu harus dipertimbangkan.
b. Bagi pemerintah dan lembaga terkait
Menurut penulis, kinerja pemerintah sudah baik, hanya saja perlu memfungsikan pemerintah daerah dan Komisi Perlindungan Anak setempat hingga 100%. Sebab dalam kasus ini, penulis melihat bahwa peran KPAI tingkat pusat lebih dominan. Upaya yang dilakukan KPAI (yaitu memasukkan anak-anak ke dalam safehouse) sudah baik, dan keadaan mereka semakin pulih. Ketika salah satu anggota Komisi VIII DPR RI Desy Ratnasari mengunjungi anak-anak korban penelantaran di rumah aman, beliau mendapati kondisi mereka yang semakin baik, yang mampu diajak berinteraksi.
Selain itu, penulis tidak melihat kinerja secara signifkan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak saat ini, Yohana Susana Yembise. Penulis belum melihat campur tangan Menteri Yohana dalam kasus penelantaran anak di Cibubur ini. Harapan penulis untuk ke depannya, menteri terkait mampu turun tangan dan tanggap dalam menangani masalah seperti ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penelantaran anak adalah kegagalan dalam menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.
2. Penyebab utama terjadinya dugaan kasus penelantaran anak di Cibubur adalah karena faktor pola asuh yang salah.
3. Dampak kasus yang diduga penelantaran anak di Cibubur adalah dampak psikologi, yaitu kondisi anak-anak korban penelantaran yang sangat tertekan.
B. Saran
1. Peran pemerintahan pusat dan daerah lebih ditingkatkan dalam menegakkan hak-hak anak, sebagaimana yang diatur dalam berbagai konvensi dan undang-undang.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, Singgih D. 2004. Seri Psikologi: Bunga Rampai Psikologi Perkembangan – Dari Anak sampai Usia Lanjut.
Jakarta: BPK Gunung Mulia.
http://digilib.stikesmuhgombong.ac.id/fles/disk1/28/ jtstikesmuhgo-gdl-wikarispud-1377-2-hal.99--7.pdf http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=253230&val=6820&title=KEKERASAN %20TERHADAP%20ANAK%20%E2%80%9CBOM %20WAKTU%E2%80%9D%20MASA%20DEPAN http://e-journal.uajy.ac.id/1627/2/1HK09421.pdf
http://fh.unram.ac.id/wp-content/uploads/2014/05/JURNAL-DEWI-HAPRIYANTI.pdf
http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/3593/1/
Kasus.Lima.Bocah.Ditelantarkan.Orangtuanya?sort=desc http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/
123456789/4388/1/FARHAN-FSH.pdf
http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/ 2011/01/PEDOMAN-RUJUKAN-KASUS-KtA-BAGI-PETUGAS-KESEHATAN.pdf
http://www.unicef.org/indonesia/id/ 01_mengenal_hak_hak_anak.pdf
http://www.unicef.org/indonesia/id/A7_-_B_Ringkasan_Kajian_Perlindungan.pdf http://www.unicef.org/magic/media/documents/