• Tidak ada hasil yang ditemukan

V HASOP VILLAGE HEALTHY SCHOOLS PROGRAMM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "V HASOP VILLAGE HEALTHY SCHOOLS PROGRAMM"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Lomba Karya Tulis Ilmiah 2012

JUDUL LKTI

V-HASOP (VILLAGE HEALTHY SCHOOLS PROGRAMMES BY USING

DREALL HEALTHY): PENANAMAN PENDIDIKAN KESEHATAN

MELALUI PERMAINAN DREALL HEALTHY PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI PEDESAAN.

BIDANG KEGIATAN : PENDIDIKAN

Diusulkan oleh :

Muhammad Rezky/1107001/2011 Doni Purnawi Hardiyanto/97613/2009

UNIVERSITAS NEGERI PADANG PADANG

(2)

ii HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : V-HASOP (Village Healthy Schools Programmes by Using Dreall Healthy): Penanaman Pendidikan Kesehatan Melalui Permainan Dreall Healthy pada Anak Usia Sekolah Dasar di Pedesaan. 2. Bidang Kegiatan

Jl. Srigunting No. 2, ATB, Padang /08982611849 NIP. 19820514 200604 2 001

Ketua Kelompok NIP. 19550703 197903 1 001

Pembantu Dekan III Fakultas Teknik UNP

(3)

iii KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan segenap kekuatan dan kesanggupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dalam Lomba Karya Tulis Mahasiswa Tingkat Nasional PPIPM FAIR 2012 ini.

Kegiatan Lomba Karya Tulis Mahasiswa ini, penulis mengangkat judul V-HASOP (Village Healthy Schools Programmes by Using Dreall Healthy): Penanaman Pendidikan Kesehatan Melalui Permainan Dreall Board pada Anak Usia Sekolah Dasar di Pedesaan. Judul ini penulis angkatkan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan kesehatan pada anak-anak usia sekolah dasar di daerah pedesaan dan terpencil melalui sebuah permainan edukatif Dreall Healthy.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Panitia Pelaksana PPIPM FAIR 2012 Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa UNP yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.

2. Bapak Dr.Alizamar, M.Pd, Kons selaku Pembantu Rektor III Universitas Negeri Padang.

3. Bapak Drs. Hasan Maksum M.T selaku Pembantu Dekan III Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

4. Ibu Friyatmi selaku Dosen Pembimbing karya tulis yang telah memberikan kritik dan saran dalam proses pembuatannya.

Tak ada karya manusia yang benar-benar sempurna, demikian pula dengan tulisan ini. Saran dan kritik yang membangun begitu kami harapkan untuk menjadikan karya tidak hanya sekedar ide yang berujung pada sebuah gagasan tertulis, namun menjadi sebuah kretivitas dan karya nyata yang bermanfaat untuk menuju MDG’s 2015 melalui pemberian pendidikan untuk semua.

Padang, 30 Oktober 2012

(4)

iv

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penulisan ... 4

F. Manfaat Penulisan ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Kesehatan ... 6

B. Pendidikan Kesehatan di Sekolah Dasar ... 7

C. Hubungan Penanaman Nilai-Nilai Karakter dalam Pendidikan Kesehatan ... 10 erancangan dan Implementasi Dreall Healthy sebagai Media Pendidikan Kesehatan pada Anak Usia Sekolah Dasar di Pedesaan ... 13

B. Langkah Strategis dalam Penerapan Permainan Dreall Healthy ... 16

(5)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.Gambar 1. Papan Permainan Dreall Healthy ... 14

2.Gambar 2. Desain Latar yang Berhubungan dengan DBD ... 14

3.Gambar 3. Latar Kesehatan Gigi dan Mulut ... 14

4.Gambar 4. Latar Dreall Healthy yang Berhubungan dengan DBD ... 15

(6)

vi DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(7)

vii RINGKASAN

Pendidikan kesehatan merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan otak dan fisik anak.. Hal ini dikarenakan pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya menanamkan pengetahuan, pandangan dan kebiasaan hidup sehat agar berperilaku hidup sehat dan dapat ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri serta lingkungannya, termasuk pada siswa sekolah, khususnya siswa usia Sekolah Dasar (SD).

Untuk menanamkan nilai-nilai karakter tentang kesehatan yang baik bagi siswa, dibutuhkan waktu yang tidak instan dan perlu konsistensi yang tinggi dari semua pihak yang berwenang dalam pelaksanaanya terutama melakukan pendidikan sejak dini. Penanaman nilai-nilai ini menjadi begitu penting karena usia tersebut merupakan fase dimana setiap anak/siswa sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan, budaya, dan pola pikir yang berkembang di sekitarnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan yang menyenangkan dalam mengenal dunia kesehatan atau lebih dikenal dengan pendidikan kesehatan.. Ketercapaian sebuah hasil pendidikan erat berhubungan dengan media yang digunakan pada proses pembelajarannya. Oleh karena itu untuk memberikan pembalajaran yang menyenangkan bagi siswa sekolah dasar, dibuatlah konsep pembelajaran yaitu bermain sambil belajar.

Permainan Dreall Healty merupakan sebuah permainan puzzle yang dirancang dengan sebuah latar yang berisikan kontent kesehatan. Permainan ini dilakukan untuk melihat siapa yang paling cepat dalam menyelesaikan atau menyusun kepingan-kepingan puzzle menjadi satu keutuhan yang sempurna yang membentuk objek yang jelas. Permainan ini dilengkapi dengan sebuah paper dream dimana anak-anak yang melakukan permainan ini diharapkan mempunyai keinginan atau mimpi yang ada di pikiran pada saat permainan berlangsung. Salah satunya yaitu merokok, sehingga pemain akan mempunyai harapan tentang bagaimana harapan mereka agar tidak terjerumus dalam pola hidup yang tidak sehat yaitu merokok.

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada tahun 2015.Salah satu aspek yang menjadi tujuan MDGs ini adalah mencapai pendidikan dasar untuk semua dimana setiap penduduk dunia memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dasar secara merata. Hal yang sangat penting mendukung ketercapaian pendidikan itu sendiri adalah kesehatan.

Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam promosi kesehatan. Melalui pendidikan kesehatan, siswa mendapatkan pengetahuan dan informasi mengenai perilaku dan gaya hidup bersih dan sehat, sekaligus juga mendapatkan akses mengenai berbagai masalah kesehatan. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya menanamkan pengetahuan, pandangan dan kebiasaan hidup sehat agar berperilaku hidup sehat dan dapat ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri serta lingkungannya, termasuk pada siswa sekolah, khususnya siswa usia Sekolah Dasar (SD). Hal ini dikarenakan betapa pentingnya kesehatan bagi siswa SD, karena siswa SD merupakan penentu keberhasilan atau kesejahteraan bangsa di masa mendatang. Hal ini dikarenakan, kesehatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan otak dan fisik anak. (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2009).

Namun, diketahui bahwa pemberian pendidikan kesehatan pada usia sekolah masih belum diperhatikan dengan seksama khususnya anak-anak yang sekolah di pedesaan. Hal ini terlihat dari hasil analisis data Riskesdas tahun 2007 menunjukan secara nasional masih rendahnya kualitas kesehatan

(9)

dan perilaku tidak sehat pada anak sekolah usia dasar (AUS) yaitu anak-anak yang berada pada usia 6-14 tahun. Rata-rata status gizi pada AUS adalah 13,3% laki-laki dan 10,9% perempuan. Prevalensi anemia pada anak-anak (5-14 tahun) sebesar 9,4%. Sebaliknya kelebihan berat badan dan obsitas juga mulai menjadi masalah kesehatan masyarakat. Perliku hidup bersih juga masih rendah, yaitu yang benar berperilaku buang air besar 68,2% dan yang benar cuci tangan hanya 17,2%. AUS (10-14 tahun) mengkonsumsi makanan bersiko, yaitu mengandung penyedap 75,4% dan makanan/minuman manis 63,1% (Depkes 2008).

Kurangnya pengetahuan akan pendidikan kesehatan pada anak daerah pedesaan dan terpencil ini menyebabkan anak usia sekolah dasar tidak dapat menanamkan kebiasaan hidup sehat secara optimal. Hal ini dikarenakan dalam proses belajar peserta didik mengalami berbagai kendala dalam menyerap materi pelajaran yang disampaikan guru serta tidak fokus dalam menjalani proses pendidikan. Munculnya fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya pertama kurang optimalnya upaya pemerintah dalam pemerataan pendidikan kesehatan terutama di daerah pedesaan dan terpencil, yang kedua kurangnya pengetahuan serta perhatian orang tua akan pendidikan kesehatan anak di daerah pedesaan dan terpencil seperti seringnya rang tua merokok disembarang tempat, yang ketiga minimnya sarana dan prasarana dalam pendidikan kesehatan yang terdapat disekolah, yang kesempatan kurangnya kreatifitas guru pedesaan dan daerah terpencil dalam menyampaikan dan memberikan materi kesehatan disekolah serta kurangnya pengimplementasian sumber belajar dan alat permainan yang edukatif.

(10)

pembahasan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes) dan materi bersifat penjabaran teori sehingga belum secara maksimal mengenai sasaran dari pendidikan.

Pernyataan di atas melatarbelakangi perlunya penanaman pendidikan kesehatan bagi anak usia sekolah dasar. Media yang digunakan haruslah media yang menarik dan menyenangkan agar mudah diserap oleh anak. Salah satu media yang dapat digunakan adalah permainan edukatif yang dapat memberikan pengetahuan untuk anak salah satunya yaitu permainan puzzle. Permainan puzzle ini merupakan permainan yang didalamnya terdapat sebuah latar yang dipotong-potong menjadi beberapa bagian sehingga dapat membentuk objek yang sempurna. Namun, saat ini permainan puzzle belum secara maksimal memberikan nilai-nilai pendidikan khususnya pemberian nilai kesehatan pada anak.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin menerapkan permainan dreall healthy yaitu sebuah permainan puzzle yang diinovasikan dengan menambahkan nilai-nilai pendidikan kesehatan didalamnya. Selain itu dalam permainan ini juga diberikan pertanyaan yang harus dijawab pemain agar dapat menyelesaikan permainan pada sebuah kertas yang disebut dengan istilah paper dream dengan memberikan harapan/mimpi pemain tentang dunia kesehatan. Oleh karena judul pada makalah ini adalah V-HASOP (Village Healthy Schools Programmes by Using Dreall Healthy): Penanaman Pendidikan Kesehatan melalui Permainan Dreall Healthy pada Anak usia Sekolah Dasar di Pedesaan. Penerapan permainan ini tidak hanya memberikan sebuah pengetahuan tentang kesehatan, namun mampu membentuk motifasi anak dalam menerapkan nilai-nilai kesehatan pada permainan dengan harapan anak usia sekolah dasar di daerah pedesaan dan terpencil dapat menanamkan kebiasaan hidup sehat secara optimal.

B. Identifikasi Masalah

(11)

1. Kurang optimalnya upaya pemerintah dalam pemerataan pendidikan kesehatan terutama di daerah pedesaan dan terpencil.

2. Masih kurangnya pengetahuan serta perhatian orang tua akan pendidikan kesehatan anak di daerah pedesaan dan terpencil.

3. Kurangnya pengetahuan akan pendidikan kesehatan pada anak daerah pedesaan dan terpencil dalam menanamkan kebiasaan hidup sehat secara optimal.

4. Kurangnya penerapan permainan-permainan yang memiliki unsur edukatif seperti dreall healthy sebagai alat atau media pembelajaran pendidikan kesehatan bagi anak-anak sekolah dasar di daerah pedesaan dan terpencil. C. Batasan Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah di atas, untuk mempermudah pembahasan dalam makalah ini, maka permasalahan ini dibatasi pada “Kurangnya penerapan permainan-permainan yang memiliki unsur edukatif sebagai media pembelajaran bagi anak-anak usia sekolah dasar pada daerah pedesaan dan terpencil dalam pengenalan nilai-nilai kesehatan”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka perumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimana penerapan permainan dreall healthy sebagai media pembelajaran kesehatan bagi anak sekolah dasar di daerah pedesaan dan terpencil.

2. Bagaimana kelebihan permainan dreall healthy dibandingkan dengan permainan lain dalam pengenalan dan penanaman nilai kesehatan pada anak usia sekolah dasar di daerah pedesaan dan terpencil.

E. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk mengungkapkan tentang:

(12)

2. Kelebihan permainan dreall healthy dibandingkan dengan permainan lain dalam pengenalan dan penanaman nilai kesehatan pada anak usia sekolah dasar di daerah pedesaan dan terpencil.

F. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan guru Sekolah Dasar untuk menciptakan media

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa..

2. Sebagai bahan masukan mahasiswa Pendidikan untuk menerapkan permainan sebagai salah satu cara dalam proses pembelajaran yang menyenangkan bagi anak sekolah dasar dan pengembangan perencanaan media pembelajaran dari permainan yang dapat dibuat dalam bentuk aplikasi bagi mahaiswa nantinya.

3. Sebagai sumber dan bahan bagi peneliti lain untuk menggalih dan melakukan eksperimen beberapa permaianan dalam proses pembelajaran. 4. Sebagai pertimbangan bagi pemerintah dalam mengembangkan dan

(13)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan, yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, dan sosial) agar dapat berubah dan berkembang secara harmonis (Mu′rifah dan Hardianto Wibowo, 1992: 5). Pendapat lain mengatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah upaya pendidikan yang bertalian dengan kesehatan, apakah berlangsung di sekolah atau di luar sekolah. Dengan kata lain pendidikan kesehatan adalah segala bentuk upaya sengaja dan terencana yang mencakup kombinasi metode untuk memfasilitasi perilaku untuk beradaptasi yang kondusif bagi kesehatan (Rusli Lutan dkk, 2000: 16).

1. Tujuan Pendidikan Kesehatan.

Pendidikan kesehatan memiliki beberapa tujuan, yaitu memiliki pengetahuan tentang isu kesehatan, memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat, memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan, memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu menularkan perilaku hidup sehat, peserta didik tumbuh kembang secara harmonis, menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit, memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar, memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal (European Network of Health Promoting Schools dikutip dalam Thurston, 2006).

Selain itu, tujuan dan manfaat pendidikan kesehatan menurut Mu′rifah dan Hardianto Wibowo (1992: 5-6) adalah sebagai berikut: a. Adapun tujuan pendidikan kesehatan adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan pengetahuan anak didik tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur

2) Menanamkan dan membina nilai dan sikap mental yang poisitif terhadap prinsip hidup sehat.

(14)

3) Menanamkan dan membina kebiasaan hidup sehat sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan.

4) Meningkatkan keterampilan anak didik dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan.

b. Manfaat pendidikan kesehatan

Adapun manfaat pendidikan kesehatan yaitu agar siswa dapat berperilaku hidup sehat, dan dapat ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri maupun lingkungannya. Memiliki daya tangkal terhadap hal-hal yang buruk, termasuk kebiasaan merokok dan penyalahgunaan minuman keras, narkotika, obat dan zat berbahaya, serta ikut aktif dalam usaha-usaha kesehatan.

2. Prinsip Pendidikan Kesehatan.

Adapun beberapa prinsip pendidikan kesehatan antara lain: 1) Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan, 2) Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri, 3) Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran agar individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan tingkah lakunya sendiri, dan 4) Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Denman, 2002).

B.Pendidikan Kesehatan di Sekolah Dasar

(15)

2000: 8). Dengan demikian pendidikan kesehatan yang dilaksanakan di SD tidak hanya menghafal jenis-jenis penyakit, penyebab dan cara mengobatinya. Namun yang terpenting adalah membekali siswa untuk melakukan tindakan dengan tepat untuk kesejahteraan hidupnya.

Pendidikan kesehatan di sekolah memiliki beberapa tujuan, yaitu memiliki pengetahuan tentang isu kesehatan, memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat, memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan, memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu menularkan perilaku hidup sehat, peserta didik tumbuh kembang secara harmonis, menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit, memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar serta memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal.

Menurut Skiner yang dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo (2007: 136) , pencapaian pendidikan kesehatan pada diri siswa dapat dilakukan dalam beberapa integerasi sehingga dapat membantu siswa dalam membentuk keadaan sehat baik fisik, mental dan sosial dan siswa dibiasakan berperilaku kesehatan. Beberapa model pendidikan kesehatan yang dapat dikembangakan di sekolah diantaranya yaitu; pertama dengan materi dan strategi pembelajaran pendidikan kesehatan dan kedua yaitu pengajaran materi yang sensitif.

1. Materi dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Kesehatan.

Perencanaan pendidikan kesehatan sebaiknya disesuaikan dengan usia siswa, tahap perkembangannya, latar belakang, norma dan budaya sosial di sekelilingnya, perhatian sekolah dan kebutuhan siswa. Untuk menentukan cakupan materi pendidikan kesehatan di suatu sekolah, harus pula diperhatikan faktor pendidikan karakter seperti nilai-nilai kepercayaan di masyarakat, sikap dan aspirasi warga sekolah, serta pendapat orang tua dan tokoh masyarakat sekitar (Smith, 2003).

(16)

merupakan bagian dari kurikulum sekolah, dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri seperti mata pelajaran ilmu kesehatan atau disisipkan dalam ilmu–ilmu lain seperti olah raga dan kesehatan, ilmu pengetahuan alam dan sebagainya. Kegiatan ekstrakurikuler disini adalah pendidikan kesehatan dimasukkan dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka menanamkan perilaku sehat peserta didik. Penyuluhan kesehatan dari petugas puskesmas yang berkaitan dengan higiene personal yang meliputi pemeliharaan gigi dan mulut, kebersihan kulit dan kuku, mata, telinga, lomba poster sehat dan perlombaan kebersihan kelas.

Materi pendidikan kesehatan yang diajarkan di sekolah berbeda-beda disesuaikan dengan kemampuan sekolah. Khusus untuk siswa SD, materi pendidikan kesehatan dapat mencakup perilaku higienis bersih sehat, kesehatan gigi dan mulut, demam berdarah, flu burung, pelayanan gizi, pengelolaan sampah, pengelolaan tinja, sarana pembuangan limbah, pengelolaan air bersih, penyediaan air bersih, air dan sanitasinya, pengenalan pada penyakit menular dan pencegahannya. Selain itu, dapat ditambahkan bahan pengayaan seperti materi kesehatan reproduksi, bahaya rokok dan deteksi dini penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman keras, dan bahan-bahan yang berbahaya serta zat adiktif (NAPZA) pada siswa SD tingkat akhir. Beberapa topik dapat menjadi prioritas seperti NAPZA, reproduksi, gizi, dan olahraga. Di awal Sekolah Dasar, topik dasar yang harus diberikan terlebih dahulu adalah tentang identitas diri dan mengenali struktur tubuh sendiri. Perilaku makan yang sehat dan hygienes dapat diajarkan di berbagai tahap perkembangan (Morrison, 2002).

2. Pengajaran Materi yang Sensitif.

(17)

sekolah adalah mendiskusikan dahulu kerangka materi program ini, memberikan informasi mengenai seluk beluk materi yang akan diberikan, strategi dan pendekatan yang akan dipakai, serta media pembelajaran yang dibuat. Orang tua sebaiknya memberikan lembar persetujuan (informed consent) dan dianjurkan untuk mendiskusikan materi yang telah didapatkan siswa.

C.Hubungan Penanaman Nilai-Nilai Karakter dalam Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan di SD perlu diprioritaskan, karena jenjang pendidikan

dasar merupakan fondasi yang banyak menentukan perkembangan bahkan karier

seseorang di masa mendatang. Dalam konteks membangun fundasi kebiasaan

hidup aktif dan positif, maka pendidikan kesehatan perlu diselenggarakan

sebaik-baiknya di jenjang pendidikan dasar (Rusli Lutan dkk. 2000: 8). Dengan demikian

pendidikan kesehatan yang dilaksanakan di SD tidak hanya menghafal jenis-jenis

penyakit, penyebab dan cara mengobatinya. Namun yang terpenting adalah

membekali dalam membangun karakter siswa untuk melakukan tindakan dengan

tepat untuk kesejahteraan hidupnya.

SD merupakan penentu keberhasilan/kesejahteraan bangsa di masa

mendatang. Apabila siswa banyak yang kesehatannya terganggu, maka siswa

dalam melakukan berbagai aktivitas (terutama dalam belajar) banyak mengalami

hambatan, sehingga hasilnya tidak optimal. Agar hal tersebut tidak terjadi, salah

satu cara untuk membantu siswa supaya dalam keadaan sehat baik fisik, mental

dan sosial, maka siswa dibiasakan berperilaku kesehatan. Menurut Skiner yang

dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo (2007: 136) perilaku kesehatan adalah suatu

respons seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan

dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan makanan dan minuman

serta lingkungan.

Menurut Becker yang dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo (2007: 137)

perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Perilaku hidup sehat

Perilaku hidup sehat adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau

kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.

(18)

a. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang di

sini dalam arti kualitas (mengandung zat-zat gizi yang diperlukan

tubuh), dan kuantitas dalam arti jumlahnya cukup untuk memenuhi

kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga tidak lebih).

b. Olahraga teratur.

c. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan

berbagam macam penyakit.

d. Tidak minum minuman keras dan narkoba.

e. Istirahat yang cukup.

f. Mengendalikan stress.

g. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan.

2. Perilaku sakit (illness behaviour).

Perilaku sakit ini mencakup respons seseorang terhadap sakit dan penyakit,

persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala

penyakit, pengobatan penyakit, dan sebagainya.

3. Perilaku peran sakit

Dari segi sosiologi, orang sakit (pasien) mempunyai peran yang mencakup

hak-hak orang sakit (right) dan kewajiban sebagai orang sakit (obligation).

Perilaku ini meliputi:

a. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan.

b. Mengenal/mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan/penyembuhan

penyakit yang layak.

c. Mengetahui hak (misalnya: hak memperoleh perawatan, memperoleh pelayanan kesehatan, dan sebagainya) dan kewajiban orang sakit

(memberitahukan penyakitnya kepada orang lain terutama kepada

dokter/petugas kesehatan, tidak menularkan penyakitnya kepada orang

lain, dan sebagainya).

Perilaku-perilaku diatas merupakan salah satu bentuk penanaman karakter

anak yang hubungannya dengan kesehatan mereka. Dengan penanaman karakter

perilaku hidup sehat ini, semua aktifitas yang akan dijalani dapat berlangsung secara

optimal terutama dalam belajar demi pencapaian kesuksesan mereka pada masa yang

(19)

BAB III

METODE PENULISAN

A. Jenis Penulisan

Dalam penulisan ini menggunakan jenis penulisan deskriptif kualitatif yaitu memberikan gambaran menyeluruh tentang suatu masalah yang berkembang dengan suatu masalah yang akan dijadikan sebsagi solusi yang preventif.

B. Sumber Data

Data-data yang diperlukan dalam sebuah penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan sebuah pemikiran tentang pendidikan kemudian dalam penulisan ini penulis menggunakan metode penulisan Librari reseach (Riset Kepustakaan) sebagai metode pengumpulan data dengan membaca dan menelaah literature-literatur yang berhubungan dengan permasalahanpermasalahan yang telah disebutkan diatas. Bahan-bahan itu penulis jadikan sebagai bahan yang melengkapi, agar penulisan makalah ini lebih dalam dan obyektif.

C. Analisis Data

Metode yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah metode deskriftif kualitatif. Metode deskriftif merupakan suatu metode yang digunakan untuk membuat gambaran secara sistematis mengenai hubungan antara fenomena yang diselidiki dan hasilnya tidak dinyatakan dengan angka dan metode kualitatif artinya, metode ini memadukananalisis data-data dengan analisis kualitatif.

(20)

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Perancangan dan Implementasi Dreall Healthy sebagai Media Pendidikan Kesehatan pada Anak Usia Sekolah Dasar di Pedesaan.

1. Perancangan Dreall Healhty.

Permainan dreall healthy merupakan permainan papan yang didalamnya terdapat sebuah latar yang berisikan konten pendidikan kesehatan. Latar belakang pada permainan ini dipotong-potong menjadi beberapa bagian yang harus disusun menjadi pola tertentu seperti halnya permainan puzzle namun dengan bentuk yang berbeda yakni persegi enam. Selain itu dalam permainan ini juga diberikan pertanyaan yang harus dijawab pemain agar dapat menyelesaikan permainan. Jawaban-jawaban tersebut dituliskan pada sebuah kertas yang disebut dengan istilah paper dream kemudian menuliskan harapan/mimpi mereka berdasarkan latar belakang pada permainan agar nantinya dapat memotifasi peserta didik dan dapat menstimulus pola pemikiran mereka dalam menerapkan nilai-nilai kesehatan yang termuat pada permainan tersebut.

Kelebihan pada permainan ini tidak hanya pada nilai edukatifnya saja, selain itu keunikannya juga terdapat pada latar belakang yang dapat diganti-ganti dengan latar yang berbeda atau bersifat portable. Hal ini memungkinkan pergantian materi-materi kesehatan yang akan diberikan, misalnya latar awalnya berhubungan dengan bahaya rokok bisa diganti dengan latar lingkungan rumah sehat atau materi lainnya, sehingga permainan ini lebih bersifat dinamis dan tidak membosankan apabila latar belakangnya hanya satu saja. Tentu pengganti dari latar tersebut juga memiliki pola yang sama terdiri dari potongan-potongan persegi enam.

Adapun desain dalam permainan dreall healthy ini yakni sebagai berikut:

(21)

a. Desain Papan Permainan

Gambar 1. Papan Permainan Dreall Healthy. b. Desain Latar

Latar yang masih terpotong Latar yang telah utuh

Gambar 2. Desain Latar yang Berhubungan dengan DBD.

(22)

Gambar 4. Latar Dreall Healthy yang Berhubungan dengan DBD. c. Desain Dream Paper

Gambar 5. Desain Paper Dream. 2. Langkah-langkah Pelaksanaan Permainan.

Adapun petunjuk permainan dreall healthy adalah sebagai berikut: a. Mula-mula guru membentuk kelompok permainan dengan membagi

jumlah peserta didik menjadi beberapa kelompok.

b. Kemudian guru memberikan instruksi dan simulasi kepada peserta didik tentang langkah-langkah dan aturan permainan dreall healthy yakni sebagai berikut:

1) Pada permainan terdapat sebuah latar yang harus disusun.

2) Susun potongan-potongan latar menjadi gambar seperti gambar yang berada disamping kiri bawah papan (hasil akhir).

(23)

4) Guru melihat hasil kerja peserta didik, jika latarnya telah benar guru memberikan lembaran dream paper yang didalamnya terdapat pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta.

5) Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan secara berkelompok.

6) Setelah pertanyaan terjawab kelompok memberikan hasil permainan dan juga jawaban dari pertanyaan.

7) Masing-masing peserta didik diminta untuk menuliskan mimpi/harapan mereka masing-masing terkait latar permainan yang ada.

8) Kelompok yang tercepat mendapat hadiah dari guru. c. Peserta didik memperhatikan instruksi dan simulasi dari guru. d. Kemudian peserta didik memulai permainan berdasarkan instruksi. e. Setelah permainan selesai masing-masing peserta didik diminta untuk

membacakan mimpi/harapan yang telah ia tuliskan didepan kelas. Setiap mimpi/harapan yang dibacakan peserta didik guru memberi komentar yang bersifat positif kepada peserta didik.

f. Langkah akhir dari permainan yakni guru memberikan arahan atau penjelasan kepada peserta didik tentang latar dan makna dari permainan.

B. Langkah Strategis dalam Penerapan Permainan Dreall Healthy.

Telah dijelaskan bahwa Pendidikan kesehatan dapat diterintegrasi dalam tiga hal, yaitu pengajaran mata pelajaran mengenai kesehatan, program pengembangan diri dan budaya sekolah, maka melalui ketiga hal itu pula permainan Dreall Healhty dapat mengambil peranan sebagai media pembelajaran yang inovatif.

1. Mata Pelajaran tentang Kesehatan

(24)

dipalikasikan pada sebuah materi ajar seperti tentang kesehatan jasmani yaitu olahraga pagi, senam dan pada IPA dapat diaplikasikan dalam materi pengenalan pendidikan seks sejak dini.

2. Program Pengembangan Diri

Salah satu program pengembangan diri yang dapat dilakukan dan diterapkan pada siswa sekolah dasar yaitu kelompok anak sehat (KAS). KAS merupakan sebuah kegiatan yang memberikan sebuah pengetahuan-pengetahuan dasar suatu dasar kesehatan anak dan mengajari tentang memberikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Permainan dreall healthy bisa menjadi salah satu sarana pendukung dalam kegiatan KAS. Dimana permainan ini akan membantu instruktur yaitu guru dalam memberikan pengetahuan tentang kesehatan dasar bagi anak-anak dan P3K. Permainan dreall healthy dapat dimodifikasi pada semua konten kesehatan bagi siswa usia sekoalah dasar. Hal ini sesuai sebuah program yang mengajurkan siswanya melakukan hidup sehat baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Pembentukan yang dilakukan dalam sebuah penananaman nilai-nilai kesehatan itu sendiri diperoleh siswa dengan bermain dreall healthy secara berulang-ulang dan kontiniu. Namun demikian, pelaksanaan program ini tetap membutuhkan pendampingan dari guru agar proses penanaman nilai-nilai kesehatan yang terkandung dalam permainan dreall healthy dapat berjalan optimal pada diri peserta didik dan nilai tersebut dapat berkembang secara optimal dalam diri peserta didik khususnya nilai-nilai kesehatan baik untuk diri sendiri ataupun orang lain.

3. Budaya Sekolah

1. Budaya Istirahat Sekolah

(25)

Melalui permainan, anak akan belajar lebih santai, tanpa terbebani oleh hal-hal yang cenderung ke arah kognitif sehingga anak tidak merasa diberatkan.

2. Budaya Classmetting.

Penanaman nilai-nilai kesehatan dapat pula dilakukan dengan berbagai kegiatan yang bersifat kondisional, misalnya ketika classmetting. Waktu yang cukup lama untuk menerapkan permainan dreall healthy dan waktu tepat setelah selesai ujian semester. Kegiatan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan perlombaan kompetsisi DRES (Dreall Healthy of School). Biasanya ada waktu satu minggu sebelum menerima rapor yang dihabiskan oleh siswa Sekolah Dasar dengan bermain-main. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk ajang perlombaan DRES antar kelas. Kegiatan ini sebaiknya melibatkan seluruh elemen sekolah, baik kepala sekolah, guru, peserta didik, dan tenaga kependidikan agar mampu saling memaknai. Namun, hal yang perlu digarisbawahi, walaupun bersifat kondisional, kegiatan ini harus tetap memberikan kesan sepanjang proses pembelajaran anak.

C. Penerapan Nilai-Nilai Kesehatan yang Dapat Dibentuk pada Permainan Dreall Healthy Terhadap Anak-Anak Sekolah Dasar.

(26)

Tabel 1.Karakter yang diharapkan dapat terbentuk dalam permainan dreall

Permainan ini dapat dibuat dengan sebuah latar belakang mengenai makanan-makanan sehat dan seimbang dan beberapa pertanyaan mengenai makanan sehat. Agar nantinya anak tidak lagi mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat seperti: menggunakan bahan baku yang tidak lazim, zat berbahaya, makanan kadaluarsa dan lain sebagainya.

2. Olahraga Teratur

Permaianan ini merupakan sebuah bentuk permainan olahraga yang membutuhkan sebuah strategi sama halnya dengan permainan catur, sehingga kecepatan dalam menyusun menjadi kuncinya.

3. Tidak Merokok

Membuat sebuah larangan keras, dalam melakukan permainan ini dilarang merokok. Pada saat sekarang ini, perilaku merokok merupakan suatu hal yang wajar. Padahal merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan gangguan lainnya. 4 Tidak

Permainan ini merupakan sebuah bentuk peringatan dan penegasan dalam bahayanya mengkonsumsi minuman keras dan narkoba. Selai itu permainan ini akan mempertagaskan untuk meghindari dengan memberikan himbauan katakan tidak untuk NAPZA.

5 Istirahat Cukup

Mengikuti setiap aturan-aturan dalam permainan menjadikan setiap pemain diharuskan patuh dan disiplin dalam bermain. Sehingga dapat diaplikasikan dalam beristirahat yaitu istirahat tepat waktu.

6 Mengendal ikan Stress

Ketika dihadapkan pada potongan yang sedikit rumit akan menumbuhkan kesabaran peserta didik dalam meyusun potongan-potongan puzzle.

7 Perilaku gaya hidup sehat

(27)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.

Permainan Dreall Healthy merupakan sebuah permainan puzzle yang dirancang dengan sebuah latar yang berisikan kontent kesehatan. Permainan ini dilakukan untuk melihat siapa yang paling cepat dalam menyelesaikan atau menyusun kepingan-kepingan puzzle menjadi satu keutuhan yang sempurna yang membentuk objek yang jelas. Permainan ini dilengkapi dengan sebuah papaer dream dimana anak-anak yang melakukan permainan ini diharapkan mempunyai keinginan atau mimpi yang ada di pikiran pada saat permainan berlangsung. Salah satunya yaitu merokok, sehingga pemain akan mempunyai harapan tentang bagaimana harapan mereka agar tidak terjerumus dalam pola hidup yang tidak sehat yaitu merokok.

Permainan Dreall Healthy ini terintegrasi pada pendidikan kesehatan. Hal ini dikarenakan dengan adanya pengetahuan khusus tentang kesehatan merupakan sebuah kebutuhan yang penting bagi setiap perkembangan anak-anak pada usia sekolah dasar. Permainan ini di inovasikan dalam bentuk pendidikan kesehatan yang dibutuuhkan oleh siswa usia sekoah dasar. Hal ini nantinya akan bermanfaat dan diharapkan akan membetuk nilai-nilai karakter dalam pendidikan kesehatan seperti mampu memilih makanan yang sehat, olahraga teratur, tidak merokok, mengendalikan stress, pola gaya hidup sehat dan sebagainya.

B. Saran.

1. Guru sebagai pendamping anak-anak di Sekolah Dasar diharapkan dapat menciptakan media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

2. Pihak sekolah memfasilitasi peserta didik dalam memperoleh pendidikan kesehatan.

3. Pemerintah diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan pendidikan kesehatan melalui pemanfaatan permainan yang bersifat edukatif.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Denman, S. (2002).The Health Promoting School: Policy, Research and Practice. London: Routledge

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2009. Gizi dan Kesehatan Masyarakat Edisi i.Jakarta:Rajawali Pers

[Depkes RI] Departemen Kesehatan RI.2008.Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta:Depkes RI

Morrison, M. et al. (2002).Joined-up thinking in theory and practice: the case of healthy schools?Curriculum Journal 13(3): 313-337

Mu′rifah dan Hardianto Wibowo. (1992). Pendidikan Kesehatan. Jakarta. Depdikbud

Rusli Lutan, dkk. (2000). Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Depdiknas.

Smith, J. (2003). Education and Public Health: Natural Partners in Learning for Life. Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD). USA: Alexandra, Virginia

Soekidjo Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta

(29)

LAMPIRAN BIODATA PENULIS A. Ketua Kelompok

1. Nama Lengkap : Muhammad Rezky

2. NIM : 1107003/2011

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Padang, 29 Mei 1993

4. Fakultas/Program Studi : Teknik/Pendidikan Teknik Informatika 5. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Padang

6. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :

a. Blogger (Blog Gembira): Inovasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Berupa Blogger Sebagai Media Menulis yang Menyenangkan bagi Siswa Tunagrahita Ringan.

b. Indonesia Menuju Mdgs 2015 Pendidikan untuk Semua, Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Blogger sebagai Media Pembelajaran Menulis Kreatif Anak Tunagrahita Ringan.

c. Penerapan Permainan Monohara (Monopoly Heritage Of Nusantara) sebagai Implementasi Nilai-Nilai Kebhinekaan Tunggal Ika padaAnak-Anak Sekolah Dasar di Indonesia.

7. Prestasi Ilmiah:

a. Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional EXIST Fair Uiversitas Jambi 2012.

B. Anggota Kelompok

a. Nama Lengkap : Doni Purnawi Hardiyanto

b. NIM/BP : 97613/2009

c. Fakultas/Program Studi : Teknik/Pendidikan Teknik Elektronika d. Perguruan Tinggi Negeri : Universitas Negeri Padang

e. Karya yang Pernah Dibuat :

a. Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Teknologi

No Judul Tahun Penyelengara

1. Ranger (Radio Mini Pengusir Nyamuk) Berbasis Gelombang Elektromagnetik Sebagai Inovasi Teknologi Hiburan Dan Kesehatan

2011 DIKTI

b. Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian

No Judul Tahun Penyelengara

1. Limbokat(Limbah Botol Kaca dan Ampas Tebu) Sebagai Alternatif Bahan Komposit Material Pembuatan Batako Rumah Daerah Rawan Gempa

2011 DIKTI

2. Uji Efektifitas Gelombang Elektromagnetik Pada Ranger (Radio Mini Pengusir Nyamuk) Sebagai Inovasi Pengusir Nyamuk

(30)

c. Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan

No Judul Tahun Penyelengara

1. Master Sule (Manisan Terong Susu Kedelai) Makanan Sehat Khas Kota Padang Panjang

2010 DIKTI

2. Stick Balado Biji Durian Sebagai Cemilan Sehat Dan Bergizi Bagi Masyarakat.

2011 DIKTI

3. Rosa Nesa: Terong Sale Aneka Rasa Sebagai Peluang Bisnis Baru Bagi

Mahasiswa Untuk Mewujudkan

Kemadirian Finansial Mahasiswa

2011 DIKTI

d. Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat

No Judul Tahun Penyelengara

1. Pelatihan Pembuatan KEPANG (Kerajinan Pasir Dan Kerang) Di Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai

2009 DIKTI

2. Pekat Belut di Padut: Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berusia Lanjut di Kec. Padang Utara

2010 DIKTI

3. Pelatihan Pembuatan Manisan Terong

Kepada Ibu-Ibu Rumah Tangga Dan Remaja Putus Sekolah Di Jorong

Binsungan Panyalaian Kecamatan

Sepuluh Koto Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat.

2011 DIKTI

4. Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pasar Sayur Sebagai Pakan Ternak Sapi dalam Bentuk Sekolah Di Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Kota Padang

2011 DIKTI

e. Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan Tertulis

No Judul Tahun Penyelengara

1. Menciptakan Peluang Usaha Melalui Pemanfaatan Aloe Vera (lidah buaya) Sebagai Bahan Dodol Di Kota Pariaman Sumatra Barat

2010 DIKTI

2. Grammarian: Permainan Berlatar Budaya Minangkabau berbasiskan Teknologi dengan Pengaplikasian Pada Telepon Selular (Handphone) Rejang Indonesia Inggris berbasiskan

(31)

Teknologi JAVA MOBILE dengan Pengaplikasian Pada Telepon Selular (Handpone).

5. Penerapan Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) Sebagai Jalur Masuk Perguruan Tinggi Negeri Berbasis Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

2011 DIKTI

6. GENTONG ( Gundu Tuyul To Young

Enterpreniur): Penerapan Permainan

Tradisional Gundu Tuyul untuk

Menanamkan Karakter Wirausaha Siswa Kelas V dan VI Sekolah Dasar.

2012 DIKTI

7. Home Sikere : Pelatihan Kesehatan Untuk

Guide Dengan Kombinasi Pengobatan

Tradisional Dan Modren Bagi Wisatawan

2012 Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana

f. Penghargaan Karya Tulis Ilmiah

No Judul Tahun Penyelengara Ket

1. Master Sule (Manisan Terong Susu Kedelai) Makanan Sehat Khas Kota Padang Panjang

2010 DIKTI Didanai

2. Grammarian: Permainan Berlatar Budaya Minangkabau berbasiskan Teknologi dengan

Pengaplikasian Pada Telepon Selular

(Handphone)

2010 DIKTI Didanai

3. Imaginary Photo : Perangsang Imajinasi dan Kreatifitas Berpikir Siswa Membuat Cerita

2010 DIKTI Didanai

4. Home Sikere : Pelatihan Kesehatan Untuk Guide Dengan Kombinasi Pengobatan Tradisional Dan Modren Bagi Wisatawan

5. Ko’Belayar (Kombinasi Benteng Galaxy dan Key

Card ): Penerapan Permainan Tradisional Benteng dalam Pembentukan dan Pengembangan Karakter pada Siswa Sekolah Dasar

2012 Universitas

Muhammadiyah Makasar

(32)

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA PESERTA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Ketua Tim : Muhammad Rezky

Asal Universitas : Universitas Negeri Padang

NIM : 1107003

Alamat : Jln. Srigunting No. 2, ATB, Padang.

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul V-HASOP (Village Healthy Schools Programmes by Using Dreall Healthy): Penanaman Pendidikan Kesehatan Melalui Permainan Dreall Healthy pada Anak Usia Sekolah Dasar di Pedesaan, yang diikutsertakan dalam Karya Tulis Ilmiah (LKTI) UNP 2012 adalah benar merupakan karya kami dan karya tulis tersebut belum pernah

menjadi finalis atau memenangkan perlombaan sejenis di tempat yang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Jika kemudian

menyalahi aturan, karya saya berhak didiskualifikasi dari perlombaan tersebut.

Padang, 30-Oktober-2012

Diketahui, Yang Membuat Pernyataan

Pembimbing Ketua TIM

Friyatmi, S.Pd, M.Pd Muhammad Rezky

Gambar

Gambar 3. Latar Kesehatan Gigi dan Mulut.
Gambar 4. Latar Dreall Healthy yang Berhubungan dengan DBD.

Referensi

Dokumen terkait

Adanya kerjasama tersebut tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak, perajin yang kelebihan order tidak perlu menambah tenaga kerja tapi produksinya selesai,

Memberikan aliran proses perpindahan kendaraan menjadi lebih efektif dengan memperpendek jarak tempuh kendaraan selama proses persiapan kendaraan antar station mulai

6. Informed consent yang sudah di tanda tangani oleh pasien atau keluarga pasien disimpan dalam rekam medic.. Bila informed consent yang diberikan oleh pihak lain atau pihak ke

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa substitusi 92:8 lebih mendekati kualitas yoghurt yang diharapkan dari segi sifat organoleptiknya, yaitu rasa, warna dan

Mengenai struktur kehidupan sosial yang terjadi pada masyarakat di Kampung Kauman, kini Kauman telah mengalami perubahan yang sangat besar seiring dengan

Ergonomi adalah suatu cabang keilmuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem

Dalam hal ini perusahaan asuransi yang ada perlu meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam menjalankan aktivitas perusahaan secara maksimal.Penelitian

Dimyati dan Mudjiono (2006: 157) mendefinisikan pembelajaran sebagai “proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar