• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Pencocokan Kartu Indeks pada Peserta Didik Kelas IX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Pencocokan Kartu Indeks pada Peserta Didik Kelas IX"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Info Artikel: Diterima 07/11/2016 Direvisi 10/11/2016 Dipublikasikan 18/11/2016

Volume 4 Nomor 3, November 2016, Hlm 75-81

Upaya Meningkatkan

Model Pembelajaran

Kelas IX

1

SMP

Ismet

GuruSMP Negeri 3 Pasaman

Abstrak

Pembelajaran matematika cen jelaskan. Hal ini membuat pe peserta didik berada di bawah setelah pahampun malas meng terlihat peserta didik jenuh dan menggunakan model pembela gambaran tentang model pemb Metode penelitian yang digu berikut: adanya peningkatan k menjadi 77%. Sedangkan jika menemukan pasangan dari 63 77% menurun menjadi 71%. meningkat dari 74 menjadi 77% meningkat menjadi 83%. Hasil 75. Berdasarkan hasil penelitia dapat meningkatkan beberapa a

Kata kunci: aktivitas belajar, h

Copyright © 2016 IICET (Indonesia) - All Rights Reserved

Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan h tertuang dalam Undang- undan suatu hal yang fundamental da potensi serta kemampuan ag Selanjutnya Ali, M. (2009) se membiayainya. Sependapat d Indonesia. Kemudian Saefull merupakan pengembangan pote dapat dinikmati oelh dirinya. A usia sekolah Bastian, I., & Had

Volume 4 Nomor 3, November 2016, Hlm 75-81

kan Aktivitas dan Hasil Belajar Matem

ran Pencocokan Kartu Indeks pada Pes

n

cenderung di laksanakan guru dengan pola memberi pesertadidik kurang termotivasi untuk belajar. Hal in ah KKM. Selainitu peserta didik cenderung tidak mau ngerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru. Pada p

an bosan belajar matematika. Salah satu cara yang dapa elajaran Pencocokan Kartu Indeks. Tujuan penelitia mbelajaran pencocokkan kartu indeks pada peserta di d igunakan adalah tindakan kelas. Hasil dari penelitian ketuntasan hasil belajar peserta didik dari siklus I ke ika ditinjau dari aktivitas peserta didik pada item peser 63% meningkat menjadi 69%. Peserta didik yang mau . Peserta didik yang mau menjawab pertanyaan dari 77%. Sedangkan peserta didik dapat menjawab kuis den

sil belajar peserta didik juga meningkat dari rata-rata 65 litian dapat disimpulkan bahwa penerapan model penco a aktivitas dan dapat meningkatkan hasil belajar matema

r, hasil belajar dan model pembelajaran pencocokan kart

Copyright © 2016 IICET (Indonesia) - All Rights Reserved

Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

hal penting yang harus dinikmati setiap warga negar dang Dasar 1945. Menurut Tangkudung, G. F. C. (201 l dan mutlak harus dinikmati setiap insan, pendidikan m

agar bermanfaat dan kompeten sebagai individu d ) setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan das t dengan Giyanto, B. (2008) pendidikan harus terjang ulloh, A. (2009) juga mengemukakan pendidikan da potensi dan kreativitas, yang menggarap kekayaan yang a. Apalagi pemerintah telah melaksanakan wajib belajar Hadiwidjaja, R. D. (2014).

Volume 4 Nomor 3, November 2016, Hlm 75-81

tematika Melalui

Peserta Didik

eri latihan setelah di l ini terlihat dari nilai u bertanya, terkadang a proses pembelajaran apat dilakukan dengan litian ini mendapatkan i dikkelas IX1 SMPN. litian ini adalah sebagai ke siklus II yaitu 69% serta didik yang dapat au memberikan kuis ari peserta didik lain engan benar dari 77% 65 meningkat menjadi ncocokan kartu indeks matika peserta didik.

artu indeks

Copyright © 2016 IICET (Indonesia) - All Rights Reserved

Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

(2)

baik. Setiap wagra negara ditu Lembaga formal yang me menyelenggarakan pendidikan (2003).

Sekolah bertanggung jaw (2013) mengungkapkan guru m terbaik dalam mendidik anak memajukan dan memacu kreatif untuk kreatif dan inovatif. Gu perannya dalam mengelola, m khususnya. Kemudian Kepend (2008) guru juga berperan seb S. (2009) guru merupakan pend

Selain guru pembelajar (Ningrum, E. 2009 ; Werdaya pendidik bukan hanya mamp senantiasa meningkatkan kem menghasilkan keputusan.

Pemerintah tentu tidak sumber daya manusia yang d pemerintah antara lain deng pengembangan diri, adanya wa Pelajaran), adanya tunjangan pelatihan- pelatihan, seminar d Namun kenyataanya masih nilai peserta didik berada diba Pasaman.Selainitu peserta did mengerjakan soal-soal latihan bosan belajar matematika.

Permasalahan yang terja beberapa faktor, diantaranya: dipelajarikurang dipahami. Ha modelpembelajaran yang co pelajaran matematika, seperti t

No Kelas 1. IX1

2.

Sumber : Arsip guru mata pela

Masalah di atasperludiata model pembelajarandenganme peserta didik. Guru perlu mem memudahkan peserta didik d pemantapan materi bagi pes terjemahan Raisul Muttaqien

saya sedikit ingat.Saya denga paham.Saya dengar, lihat, bah

kepada orang lain saya kuasai”

dituntut untuk bisa berkompetensi memacu diri agar tid melaksanakan pendidikan adalah sekolah. Setiap an berbasis masyarakat baik pendidikan formal maupun

awab terhadap perkembangan dan kemajuan anak didik u meupakan tombak pendidikan seharusnya selalu beru nak bangsa. Guru sebagai ujung tombak pendidikan eatifitas anak didiknya. Selanjutnya menurut Murwani, E Guru sebagai pendidik dituntut untuk mau dan mampu , merencanakan dan melaksanakan pendidikan pada um

ndidikan, D. T., Jenderal, D., Kependidikan, P. M. P. ebagai pemberi informasi. Sependapat dengan Mahmud endidik profesional dengan tugas utamanya mendidik.

jaran menjadi ujung tombak bagi tercapainya pend ayanti, A. 2008). Menurut Sanaky, H. A. (2005) meng mpu mentransfer pengetahuan, karna guru yang pr mampuan, wawasan dan keterampilan berfikir kritis, k

k tinggal diam, banyak hal yang dilakukan pemerin g ditujukan langsung pada guru sebagai pendidik. Upa engan adanya regulasi tentang kenaikan pangkat wadah untuk pengembangan diri dalam forum MGMP (

an sertifikasi guru yang dikenal dengan tunjangan p r dan lain-lain.

asih jauh dari harapan khususnya pada mata pelajaran M ibawah KKM. KKM ini sudah disepakati dalam lokak

didik cenderung tidak mau bertanya, terkadang s an yang diberikan guru. Pada proses pembelajaranterliha

erjadidalampembelajaranmatematikadikelas IX1 SMPN

a: peserta didik kurang aktif dalam belajar matemati Hal ini terlihat sewaktu proses pembelajaran, g

cocokuntukmaterimateri yang dipelajari. Hasiltes form ti tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 1. Rata-Rata Tes Formatif Peserta Didik

Jumlah Peserta didik Tes Formatif

27 1.

2. elajaran matematika SMPN 3 Pasaman.

iatasi agar tidak terjadi terus-menerus.Hal yang perludila memperhatikan karakteristik materi matematika yang d

emilih dan menggunakan model, strategi atau motode dalam mempelajari suatu topik dan mengerjakan peserta didik. Pandanganbelajaraktifmenurutsalahsatua

n (2006:23)menyatakanbahwa “saya dengar, saya lup ngar, lihat dan pertanyakan atau diskusikan dengan ahas danterapkan,saya dapatkan pengetahuan dan kete

ai”.

tidak tergilas dan tertindas. tiap warga negara berhak un nonformal Nasional, S. P.

idiknya. Menurut Sani, R. A. erupaya melaksanakan yang kan berperan aktif dalam i, E. D. (2006) guru dituntut pu melaksanakan tugas dan umumnya dan matematika P. D. T., & Nasional, D. P. udi, A. (2009), Subandowo, .

endidikan yang berkualitas engungkapkan guru sebagai profesional dituntut untuk is, kreatif dan inovatif untuk

rintah dalam meningkatkan Upaya nyata yang dilakukan at yang berkaitan dengan P ( Musyawarah Guru Mata profesional , memberikan

Matematika. Masih banyak akarya di sekolah SMPN 3 setelah pahampun malas lihat peserta didik jenuh dan

PN 3 Pasaman disebabkan atika sehingga materi yang guru belummenggunakan ormatif peserta didik pada

Rata-rata

68 65

(3)

Berdasarkan pendapat te pembelajaran tergantung sebe bersifat memfasilitasi peserta d Berdasarkan pendapat dia dapat memilih dan menggunak tujuan proses pembelajaran d dalampembelajaranmatematika Model pembelajaran penc agar peserta didik mengingat mendatang.Dengan adanya mo dipelajaripeserta didik tidakmu

Berdasarkan uraian di a

Belajar Matematika melalui M

SMPN 3 Pasaman. Rumusan pencocokan kartu indeks dapa

penelitian ini untuk mendapatk peserta didik kelas IX1 SMPN

METODE PENELITIAN

Penelitian ini mengg oleh Kemmis dan Mc. Taggart. siswasebagaisubjekpenelitianse perempuan.Penelitianinidilaksa ini dilaksanakan sebanyak 2 diadakan kuis. Kuis ini dilaku materi yang dipelajari. Jika has

SIKLUS 1

1. Persiapan

Beberapa hal yang perlu dip a. Guru menyiapkan R b. Guru menyiapkan ba c. Guru menyiapkan ka d. Menyiapkan soalkui

dipelajari. 2. Tindakan.

Tindakan yang dilakukan a. Guru menjelaskan m b. uru menyiapkan kar c. Guru mengocok sem d. Setiap peserta didik e. Guru mengintruksik terbentuk pasangan f. Bila semua pasang

memberikan kuis k mereka dan menanta g. Guru membimbing s h. Guru memberikan tu i. Setelah selesai satu

diperiksa.

j. Pada pertemuan berik 3. Pengamatan

Pengamatandilakukanoleh diberikan.

t tersebut dapat diketahui bahwa penguasaan peserta eberapa jauh keterlibatan langsung dalam pembelajar ta didik untuk menguasai materi pembelajaran tersebut. t diatas guru sebagai ujung tombak pendidikan bagi pes

nakan variasi terkait penggunaan model, strategi atau m dapat tercapai secara optimal. Salah satu model yan ikaadalah model pembelajaran pencocokan kartu indeks. encocokan kartu indeks merupakan cara-cara untuk me gat apa yang telah dia pelajari dan memahami cara model pembelajaran pencocokan kartu indeks diharapka mudah dilupakan.

i atas maka penelitian ini berjudul “Upaya Meningka

i Model Pembelajaran Pencocokan Kartu Indeks pada P

san masalah dalam penelitian ini adaah “bagaimanak pat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matemati

patkan gambaran tenatng model pembelajaran pencoc N 3 Pasaman.

ggunakan Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action art. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX1SMP Ne

nsebanyak26 orang yang terdiri dari 14 ksanakanpada tahun ajaran 2016-2017 semester I pada m

2 siklus. Setiap siklus terdiridari 3 kali pertemuan. kukan untuk mendapatkan gambaran tentang pemaham hasilnya belum memuaskan maka berlanjut pada siklus b

ipersiapkan adalah: RPP dan buku sumber bahan ajar.

kartu indeks berisi soal dan jawaban

lkuisuntukmengetahui penguasaan pesertadidik terhadap

an pada penelitian ini adalah: n materi Peluang.

artu indeks (sebagian kartu berisi soal dan sebagiannya la emua kartu agar tercampur aduk.

ik diberikan sebuah kartu indeks secara acak.

sikan kepada peserta didik untuk mencari kartu pasanga an kartu peserta didik mencari tempat duduk bersama. angan yang cocok telah duduk bersama, perintahka

kepada peserta didik yang lain dengan membacaka ntang peserta didik lain untuk memberikan jawaban. g siswa mengambil kesimpulan.

n tugas sebagai pekerjaan rumah.

satu pertemuan, pada pertemuan berikutnya dibagika

erikutnya diawal pertemuan membahas PR.

leh observer.Observer mencatat aktivitas belajar yang

erta didik terhadap materi jaran tersebut. Guru hanya t.

peserta didik dituntut untuk u metode pembelajaran agar yang dapat digunakan guru

ks.

mengakhiri sebuah pelajaran ra menerapkannya di masa kan materimatematika yang

katkan Aktivitas dan Hasil

a Peserta Didik Kelas IX 1

nakah model pembelajaran atika peserta didik?” tujuan

cocockan kartu indeks pada

tion Research) dikembangkan P Negeri 3 Pasaman. Jumlah 14 laki-laki dan 12 a materi Peluang. Penelitian n. Untuk setiap pertemuan aman peserta didik terhadap

s berikutnya.

ap materi matematika yang

a lagi berisi jawaban).

ngan mereka dan bila sudah

hkan tiap pasangan untuk kan keras-keras pertanyaan

ikan buku PR yang telah

(4)

4. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti dilakukan peserta didik pada s hasil belajar peserta didik ya maka diadakan revisi tindakan

Hasil Penelitian dan Pembah Hasil penelitian

siklus I

Siklus I dilaksanakan sela sebagai berikut:

Pertemuan ke

Pokok Ba

1. Statistika dan

2. Statistika dan

3. Statistika dan

Sub pokokbahasaninim dilaksanakan, Aktivitas siswa d

Hasil yang diperoleh dar menjadi fokus penelitian seban

Tabel 3. Ha

No Aktivitas peserta y

1. Peserta didik yang da menemukan pasangan duduk bersama

2. Peserta didik yang ma kuis kepada peserta did

3. Peserta didik yang ma pertanyaan dari peserta

4. Peserta didik yang dap kuis dengan benar

Jumlah peserta didik

N = banyak siswa yang akti P = % peserta didik yang ak Tabel 3 diatas menunju

turun.Aktivitaspeserta didik pa

bersama”dan “peserta didikya

pertemuan ke 2 tetapi menuru kuis kepada peserta didiklain

penurunanaktivitaspadapertem Hasil belajar pada siklus kuis dan 1 kali tes.Sajian data h

Tab

No Banyak peserta

Kuiz I 26

Tes 1 26

liti mendiskusikan hasil observasi dengan teman sejaw a setiap pertemuan. Data yang digunakan adalah hasil le yang terjadi pada siklus I. Jika hasilnya belum sesuai

an pada siklus ke II.

ahasan

selama 3 kali pertemuan dengan satu kali tes. Materi yan

Tabel 2. Materi Siklus I

Bahasan Sub Pokok Bahasan

dan Peluang Populasi dan Sampel

dan Peluang Penyajian data tunggal dan kelompok dan Peluang Penyajian data dalam bentuk diagram

imenjadimateri yang dipelajarisiswa. Berdasarkan a dalam pembelajaran dapat dilihat pada table berikut in ari hasil observasi berupa aktivitas yang dilakukan pes anyak empat jenis. Sajian data aktivitas ini dapat dilihat

Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Peserta Didik PadaS

a yang diamati Hasil Pengamatan Pe

I II

N P N

dapat an kartu dan

16 62 18

mau memberikan didiklainnya

20 77 17

mau menjawab erta didik lain

19 73 20

dapat menjawab 20 77 18

idik hadir 26 26

ktif aktif

njukkan adanya aktivitas peserta didik yang meningk

pada item 1“peserta didik yang dapat menemukan p

yangmau menjawab pertanyaan dari peserta didik lain” urun lagi pada pertemuan 3. Padaaktivitas “peserta didik lainnya” dan “peserta didik yang dapat menjawab k

temuan ke-2.Padapertemuan ke-3 terjadilagipeningkatan. lus Idiperoleh setelah selesai proses pembelajaran kem ta hasilbelajarpesertadidikpadasiklus I dapatdilihatpadata abel 4. Data nilai kuiz dan nilai tes matematika siklus I

Nilai terendah Nilai tertinggi

Nilai rata- rata

Ben pes

tun

40 70 55 1

40 80 65 1

awat tentang aktivitas yang l lembaran observasi dan tes ai dengan yang diharapkan

yang diberikan pada siklus I

Waktu

2 x 40 2 x 40 2 x 40

anhasilpembelajaran yang ini.

eserta didik. Aktivitas yang at pada tabel berikut ini.

aSiklus I.

Pertemuan ke

III

P N P

69 16 62

65 23 88

77 19 73

69 22 85

25

ngkat tetapi ada pula yang

pasangan kartu dan duduk in” terjadi peningkatan pada idik yang mau memberikan kuis dengan benar”terjadi

n.

emudian dilanjutkan dengan atabelberikutini.

I

Benyak peserta tuntas

Persentase Ketuntasan

15 58

(5)

Nilai rata- rata yang dip tuntas sebanyak 15 orang den terjadi peningkatan. Nialai rata 69%. Hasil observasi dan ref pembelajaran tercapai. Langka a. Pasangan kartu dibuatber

kelompok aktif.

b. Sistempengambilankartud siklus II mendapat kartu j c. Bagi pasangan yang kuran

Siklus II

Proses pembelajaran pad merupakan lanjutan dari mate aktivitas yang diamati pada sik II ini tergambar dari tabel diba

T

Pertemuan ke Komponen yang dia Peserta didik yang dapat m pasangan kartu dan duduk

Peserta didik yang mau mem kepada peserta didik

Peserta didik yang mau men pertanyaan dari peserta did Peserta didik yang dapat m dengan benar

Jumlah peserta didik y

Catatan :

N = Banyaknya peserta did P = Persentase peserta didik

Pada tabel 5 terlihat perte pasangan kartu dan duduk be

77%.Walaupun belum semua pertemuan sebelumnya. Untuk menjawab pertanyaan dari pes yang dapat menjawab kuis den

Hasil belajar pada siklus I

No Banyak peserta

Nilai teren

Tes 25

Pada tabel 6 initerlihatbah Tingkat ketuntasan sebesar 77% didik yang nilainya sudah diba dilanjutkan ke materi berikutn diberikan perbaikan.

diperoleh siswa saatdiadakan kuiz pada siklus I sebesa dengan persentase ketuntasan 58%. Saat dilaksanakan

ata-rata siswa saat dilaksanakan tes sebesar 65 dan pers refleksi perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran kah perbaikan yang harus dilakukan pada diskusi kedua berdasarkan kemampuan dan keaktifan peserta didik se

tudibalik. Jika pada siklus I peserta didik mendapat kar u jawaban.

rang aktif guru membimbing langsung pasangan tersebu

pada siklus kedua ini menggunakan materi ukuran pe ateri padasiklus I. Aktivitas siswayang diamati pada s siklus I. Data aktivitas peserta didik yang diamati di setia ibawah ini.

Tabel 5. Aktivitas Belajar Peserta Didik Pada Siklus II

ke I

diamati N P

t menemukan uk bersama

18 69

emberikan kuis 17 65

enjawab didik lain

20 77

menjawab kuis 21 81

k yang hadir 26

idik yang aktif idik yang aktif.

rtemuam pertamapadasiklus II ini, aktivitas “pesertadidi bersama” sebesar 69%. Aktivitas ini meningkat pada ua siswa dapat menemukan pasangan, paling tidak sud tuk aktivitas lain sudah terlihat ada peningkatan. Aktivita

peserta didik lain” tidak terjadi peningkatan. Sedangka enganbenar” cenderungmenurun.

us II terlihat pada table 6 berikut ini

Tabel 6. Nilai tes Matematika siklus II

Nilai rendah

Nilai tertinggi

Nilai rata-rata

Banyak pe tuntas

50 85 75 20

bahwa nilai terendah diperoleh pesertadidiksebesar50 sed 77%, hal ini berarti ada 5 lima orang peserta didik yang b ibatas KKM atau diatas KKM artinya mereka sudah m tnya sementara untuk nilai peserta didik yang masih dib

esar 55, peserta didik yang n tes, nilai rata-rata siswa ersentase ketuntasan sebesar an agar tujuan pelaksanaan ua sebagai berikut.

sehingga diharapkan semua

kartu pertanyaan maka pada

but.

pemusatan data. Materi ini a siklus II ini sama dengan setiap pertemuan pada siklus

II

II

N P

20 77

20 77

20 77

22 85

26

idik yang dapatmenemukan da pertemuan ke-2 sebesar sudah ada peningkatan dari

itas“peserta didik yang mau gkan aktivitas “pesertadidik

peserta Persentase ketuntasan

0 77

(6)

Pembahasan

Hasil analisis terhadap a naik turun. Hal ini maksudny pertemuan tertentu siswa sang Sementara dalam proses pem pengamatan penelitian dan ob mencari pasangan sesuai kartu Mereka biasanya hanya duduk peserta didik masihadayang terlihat riuh dan ribut, tapi ke peserta didik terlihat hanya dud Kuiz yang diberikan kepa diberikan. Gambaran hasil be siswa. Hal ini membutikan ba sekitar 5 orang pesertadidik ya dianalisis diketahui bahwa ada mengikuti tes. Ada juga peserta maupun pada siklus II. Hal in tidak lengkap diikutinya.

Hasil tes yang diperoleh p

Tabel 7. Perbandin Nilai

Nilai terendah Nilai tertinggi Nilai rata- rata Persentase ketuntasa

Pada tabel 7 terlihathasil 8%.Hal inimemperlihatkanba rata-rata pesertajugameningka yang cukuptinggi. Hasil penga perbandingan aktivitas belajar

Tabel 8. Perband

No Aktivitas yang diamat

1. Peserta didik yang dap pasangan kartu dan dud

2. Peserta didik yang mau kepada peserta didik

3. Peserta didik yang mau pertanyaan dari peserta

4 Peserta didik yang dapa dengan benar

Dari tabel 8 dapat terliha Untuk setiap komponen menga

maumemberikankuiskepadapes

dengan diagram batang seperti

aktivitas belajar peserta didik bahwa masih terjadi ak dnya adalah jumlah siswa melakukan aktivitas terseb angat bersemangat, sedangkan pertemuan berikutnya b embelajaran diharapkan semua peserta didik terlibat observasi di lapangan masih ada peserta didik yang rtu yang dimiliki, hal ini dikarenakan peserta didik belu

uk diam mendengarkan keterangan dari guru. Pada ak belum terbiasa dan mereka masih kebingungan men

kebahagian tergambar dari raut wajahmereka. Padasik duduk diam, hal ini disebabkan karena peserta didik terse epada peserta didik sebagai gambaran pemahaman mere belajar yang dilakukan melalu ites, terlihat adanya p

bahwa siswa sudah dapat memahami materi pembela yang belum tuntas dalam mempelajari materi pembelaj da peserta didik yang sedang sakit sehingga kurang kon erta didik yang kehadirannya tidak lengkap saat pembe l ini menyebabkan materi yang di milikinya tidak utuh

h pada siklus I dan siklus II perbandingannyadapatdiliha

ndingan HasilBelajarMatematika Peserta Didik Siklus I d Siklus I Siklus II

40 50

i 80 85

a 65 75

asan 69 77

sil belajar peserta didik. Adanyapeningkatanketuntasanb bahwapenggunaankartuindeksadalampembelajaranmatem gkatsebesar 10 poin.Begitujuganilaitertinggidanterend

gamatan dari observer terhadap proses pembelajaranpad ar peserta didik seperti yang terdapat pada tabel dibawah

ndingan aktivitas belajar peserta didik antar siklus I deng

ati Siklus I

(dalam %)

Siklus II (dalam %

apat menemukan uduk bersama

62 78

au memberikan kuis 77 71

au menjawab rta didik lain

74 77

apat menjawab kuis 77 83

lihat perbandingan rata-rata setiap komponen aktivitas ngalami peningkatan walau hanya sedikit.Sedangkanak pesertadidiklainnya” mengalamipenurunan.Tabel 8 dia

rti berikut:

aktivitas pesertadidik yang sebut tidak konsisten. Pada a belum tentu bersemangat. at secara aktif. Dari hasil ng duduk diam tanpa mau belum terbiasa belajar aktif. aktivitas berikutnya terlihat encari pasangan saat kelas siklus I, terdapatsatu orang rsebut sedang sakit.

ereka terhadap materi yang peningkatan rata-rata nilai belajaran dengan baik. Ada elajaran matematika. Setelah onsentrasi dalam belajar dan belajaran baik pada siklus I uh dan proses pembelajaran

ilihatpada tabel berikut ini:

I dan Siklus II Keterangan

meningkat meningkat meningkat meningkat

anbelajarpesertadidiksebesar tematikacukupberhasil.Nilai endahterjadijugapeningkatan ada penelitian ini tergambar ah ini.

engan siklus II

II %)

Keterangan

8 meningkat

1 Menurun

7 meningkat

3 meningkat

itas pesertadidikyang diamati.

aktivitas “pesertadidik yang

(7)

Ga

SIMPULAN

1. Penerapan model pembela didik

2. Dengan adanya model pem hasil belajar matematika p

SARAN

1. Untuk meningkatkan aktiv matematika dapatmengguna 2. Membuatpasanganpesertadid

Referensi

Ali, M. (2009). Pendidikan u berdaya saing tinggi. Arikunto, Suharsimi. 2003. Da Almash, Lutfian. 1998. Pedom Bastian, I., & Hadiwidjaja, R. D. Fauzan, Ahmad. 2008. Modul Giyanto, B. (2008). STATEGI Jurnal Borneo Adminis Kependidikan, D. T., JENDE

Strategi Pembelaja Mahmudi, A. (2009). Meng Kependidikan FKI Murwani, E. D. (2006). Peran

59-68.

Nasional, S. P. (2003). Unda Pendidikan Nasional R Ningrum, E. (2009). Kompete

Nusantara.

Riza, S. (2008).Konsep Pendi Elemen Kemasyar Malaysia).

Saefulloh, A. (2009). Membac

547-559.

Sanaky, H. A. (2005). Sertifik Islam,1, 1-13. Sani, R. A. (2013). Inovasi pem Silbermen, Melvin L. 2006. Ac Slameto. 1995. Belajar Dan Fa Subandowo, S. (2009). Pening Era Global.KHAS Tangkudung, G. F. C. (20

PENDIDIKAN PA Werdayanti, A. (2008). Penga

Guru Terhadap Mo 100

Gambar 1. PerbandinganAktivitasBelajarPesertaDidik

elajaran Pencocokan kartu indeks dapat meningkatkan

embelajaran Pencocokan kartu indeks dapat meningkatk a peserta didik kelas IX1SMPN 3 Pasaman.

tivitas dan hasil belajar peserta didik maka peneliti unakanmodel pembelajaranmenggunakankartuindeksinip tadidiksebaiknyadiperhatikantingkatkemampuanmasing-m

n untuk pembangunan nasional: menuju bangsa Indo gi. Grasindo.

Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Universitas. oman Penelitian Tindakan Kelas. Padang: IKIP Padang.

. D. (2014). Laboraturium Akuntansi Pendidikan. ul Proses Pembelajaran Matematika. UNP Padang.

GI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (STUDI KA ministrator,4(2).

NDERAL, D., KEPENDIDIKAN, P. M. P. D. T., & NA lajaran MIPA.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasiona

ngembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson S KIP UNSRI(Vol. 28).

an guru dalam membangun kesadaran kritis siswa.Jurna

dang-undang republik Indonesia nomor 20 tahun 20 al Republik Indonesia.

etensi Profesional Guru dalam Konteks Strategi Pembe

ndidikan Islam Menurut Pemikiran Ibn Khaldun: Suatu K yarakatan Islam [BP174. S984 2008 f rb](Doctoral diss

baca “Paradigma” Pendidikan dalam Bingkai Multikult

tifikasi dan profesionalisme guru Di era reformasi pendid

embelajaran.Jakarta: Bumi Aksara. Active Learning. Bandung: Nuansa.

Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka ingkatan Produktivitas Guru dan Lembaga Pendidikan T HASANAH PENDIDIKAN,1(2).

(2016). AKTUALISASI NILAI BUDAYA SEI R N PADA MASYARAKAT TONDANO.JURNAL HOLIS garuh Kompetensi Guru Dalam Proses Belajar Mengaj Motivasi Belajar Siswa.Dinamika Pendidikan,3(1).

0 20 40 60 80 100

Siklus I Siklus 2

Peserta didik yang dapat menemukan pasangan Paserta didik yang mau memberi kuis pada klp

tkan aktivitas belajar peserta

atkan persentase ketuntasan

liti menyarankan agar guru nipadamateri yang lain.

g-masing.

ndonesia yang mandiri dan

s. g.

KASUS DKI JAKARTA).

NASIONAL, D. P. (2008). nal.

Study. In Jurnal Forum

rnal Pendidikan Penabur,6,

2003. Jakarta, Depertemen

belajaran. Bandung: Buana

tu Kajian Terhadap Elemen-dissertation, Universiti Sains

ulturalisme. Insania,14(3),

ndidikan. Jurnal Pendidikan

ka Cipta

Tenaga Kependidikan pada

REEN DALAM ASPEK ISTIK.

gajar Di Kelas dan Fasilitas Peserta didik

Gambar

Tabel 2. Materi Siklus I
Tabel 6. Nilai tes Matematika siklus II
Tabel 7. Perbandinndingan HasilBelajarMatematika Peserta Didik Siklus I d I dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

D.. mempelajari materi pelajaran yang telah ditetapkan untuk diselesaikan secara bersama-sama. Pada umumnya materi pelajaran yang harus dikerjakan secara bersama-sama dalam kelompok

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa, belanja desa adalah semua pengeluaran dari rekening

1) Mampu melihat jauh kedepan yaitu selalu melakukan yang terbaik pada masa kini, sambil membayangkan masa depan yang lebih baik. Seorang wirausaha cenderung

Pendapatan dari luar usaha yang diterima petani juga tidak lebih baik dari pendapatan dalam usahatani, sehingga rumahtangga hendaknya mengalokasikan waktu kerja

Pengujian dilakukan pada jaringan syaraf tiruan yang telah dilatih terhadap 20 data baru (data rekam medis 9 faktor risiko penderita penyakit jantung dan orang sehat yang

Program Kemitraan Masyarakat tentang pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan plastik bekas menjadi bantal hias di Desa Ngempit, Kecamatan Kraton, Kabupaten

Sehingga diharapkan penelitian ini dapat menghasilkan sediaan farmasi topikal krim M/A yang efektif sebagai anti-inflamasi, tidak mengiritasi kulit, dan memiliki

Penelitian ini bertunjuan untuk melakukan pengujian apakah kualitas sistem yang dilihat dari reability, ease of use, flexibility dan functionality berpengaruh kepuasan