• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ON THE JOB TRAINING (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN ON THE JOB TRAINING (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN ON THE JOB TRAINING

DIVISI PENGEMBANGAN PRODUK DANA DAN JASA

Disusun oleh :

PRASTOWO JATI PRASETYO (20275068)

MANAGEMENT DEVELOPMENT PROGRAM XVII

PT.BANK BUKOPIN, Tbk

(2)

DIVISI PENGEMBANGAN PRODUK DANA DAN JASA

I.

PENDAHULUAN

Perkembangan bisnis perbankan nasional yang disertai dengan revolusi teknologi komunikasi dan inovasi keuangan telah mengakibatkan semakin sengitnya persaingan antar bank dalam merebut calon nasabah. Persaingan itu juga membuat setiap Bank harus mampu berinovasi dalam membuat produk yang menarik dan sesuai keinginan konsumen sehingga memutuskan menggunakan produk Bank tertentu.

Di Bank Bukopin, terkait pembuatan produk khususnya produk yang terkait dana dan jasa, dibentuk Divisi yang menangani pembuatan dan mengevaluasi produknya, yaitu Divisi Pengembangan Produk Dana dan Jasa.

Divisi Pengembangan Produk Dana dan Jasa tersebut memiliki tugas antara lain mengembangkan produk-produk dana dan jasa. Produk dana merupakan produk terkait

funding sedangkan produk jasa adalah produk yang menghasilkan fee based income bagi Bank.. Selain itu, Divisi Pengembangan Produk Dana dan Jasa juga memiliki peran penting dalam membuat dan mereview kebijakan-kebijakan yang terkait dengan produk dana dan jasa yang telah ada. Pengembangan produk dan layanan dana dan jasa ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan untuk dapat memberikan solusi kepada nasabah akan produk perbankan yang disesuaikan dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

II. LATAR BELAKANG PENULISAN

Penulisan ini dibuat berdasarkan hasil dalam melaksanakan OJT peserta MDP Internal XVII, khususnya kelompok 3, pada Divisi Pengembangan Produk Dana dan Jasa Pada tanggal 8 - 12 Agustus 2016.

(3)

III. STRUKTUR ORGANISASI DPPD

Divisi Pengembangan Produk Dana & Jasa dibagi menjadi 2 (dua) bagian dengan tanggung jawab, antara lain :

III.1. Bagian Pengembangan Dana Ritel & Komersial

- Melakukan pengembangan produk dana ritel dan komersial.

- Dalam menjalankan fungsi ini dan untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan spesifikasi produk yang akan dikembangkan, Unit Pengembangan Dana Ritel dan Komersial melakukan koordinasi dengan divisi bisnis dan divisi terkait seperti DSTA, DPTI, DOPS, DMPN, DPEL .

- Melakukan review produk dana ritel dan komersial yang sudah ada. Kemudian hasil review ini akan dijadikan pedoman untuk pengembangan produk tersebut baik untuk penambahan fitur produk atau penghapusan produk.

- Membuat kebijakan terkait produk dana ritel dan komersial.

Kepala Divisi DPPD

(Dhani Tresno)

Manager Pengembangan Produk Prioritas / Wealth Mgt

(4)

III.2. Bagian Pengembangan Perbankan Prioritas dan Wealth Management

- Melakukan pengembangan produk dan layanan prioritas dan wealth management.

Dalam menjalankan job desk ini diperlukan koordinasi dengan divisi lainnya seperti Divisi Manajemen Risiko, Divisi Kepatuhan, DMPN, DPTI, DOPS dll.

- Menjadi helpdesk untuk transaksi terkait produk dan layanan prioritas dan

wealth management yang dilakukan cabang. Produk dan layanan wealth management di Bank Bukopin merupakan hal baru sehingga masih diperlukan sosialisasi terkait produk dan layanannya.

- Membuat laporan progress kinerja produk kepada Regulator maupun pihak ketiga seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mitra bancassurance (AIA), dan mitra reksadana (Trimegah Securitas dan Manulife).

III.3. Produk Atau Aktivitas Baru

Kebijakan Umum Produk atau Aktivitas Baru merupakan Kebijakan yang mengatur tentang mekanisme yang harus dipenuhi sebelum dan sesudah Produk atau Aktivitas Baru diluncurkan.

Produk atau Aktivitas Baru Bank memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Tidak pernah dilakukan atau diterbitkan sebelumnya oleh Bank

2. Bank telah menerbitkan sebelumnya namun perlu dilakukan pengembangan yang mengubah fitur produk dan risiko baru pada Bank.

Pembuatan Produk atau Aktivitas Baru Bank harus mempertimbangkan manfaat dan risiko bagi Bank dan Nasabah serta kemampuan Bank dalam menjalankan Produk atau Aktivitas Baru dari segala sisi.

Tujuan dari penerbitan Produk atau Aktivitas Baru antara lain :

1. Memberikan tingkat keuntungan bagi Bank

2. Memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan nasabah sehingga dapat memperoleh pangsa pasar dan memberikan nilai tambah.

Alur Proses Pembuatan Produk atau Aktivitas Baru (PAB) digambarkan sebagai berikut :

(5)

Alur pembuatan Produk atau Aktivitas Baru (PAB) di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. DPPD membuat inisiasi pengembangan produk berupa hasil review kinerja produk existing beberapa bulan terakhir, maupun usulan, ide, perancangan produk baru.

2. DPPD membuat rancangan pengembangan produk yang akan dipresentasikan dalam rapat divisi terkait

3. DPPD meminta opini kepada Divisi terkait produk untuk mendapat pandangan, masukan dan koreksi atas produk yang telah dirancang. Opini tersebut antara lain kepada Divisi Manajemen Resiko, Kepatuhan, DPEL,DHKP (apabila terkait kerjasana dengan pihak ke 3), DOPS maupun Divisi yang terkait dengan Produk tersebut.

4. Selanjutnya dibuatkan Memo Direksi maupun Surat Edaran Direksi terkait produk atau aktifitas tersebut. Hal ini digunakan sebagai ketetapan atas Produk tersebut.

(6)

yaitu di DSTA maupun DPTI untuk aplikasinya.

Proses tersebut meliputi User requirement (UR), Bussiness Requirement Development (BDR), User acceptance test (UAT), Roll out.

6. Pada saat yang bersamaan, DPPD akan melakukan koordinasi dengan DOPS untuk membuat PKO, dan koordinasi dengan DMPN dan DMAS untuk membuat marketing tools.

7. Setelah semua dokumen dan aplikasi pendukung produk baru telah selesai dibuat oleh divisi terkait, akan dilakukan launching produk jika pengembangan yang dilakukan adalah pada produk existing. Namun jika pengembangan yang dilakukan untuk PAB maka setelah semua dokumen pendukung selesai, akan dilakukan rapat komite support manajemen risiko. Untuk itu DPPD harus melengkapi form memorandum komite support manajemen risiko sebelum rapat dilakukan dan mengusahakan agar semua dokumen pendukung seperti surat edaran, PKO, marketing tools, dan aplikasi sudah tersedia.

8. Setelah memorandum komite support manajemen risiko disetujui oleh semua anggota komite dan semua dokumen pendukung telah sesuai dengan compliance checklist, maka akan dilakukan pelaporan ke BI untuk memperoleh izin atas produk tersebut.

9. Setelah izin BI/ OJK telah diterima, akan dilakukan launching produk.

III.3. Produk Atau Jasa yang dikembangkan DPPD

Jenis Produk Layanan Jasa

Tabungan Tabungan SiAga Bukopin Tabungan SiAga Bukopin Dollar

TabunganSiAgaBukopinBisnis

Tabungan SiAga Haji & Umroh Bukopin Tabungan SiAga Bukopin Kerja Sama

Tabungan SiAga Bukopin Premium Tabungan Siaga Bukopin Rencana Tabungan Simpel

TabunganKu

Deposito Deposito Rupiah Bukopin

(7)

Giro Giro Rupiah Bukopin Giro Valas Bukopin

Layanan Bukopin Prioritas

Wealth Management

IV. HASIL BENCHMARK TABUNGAN PENDIDIKAN

Bank

Fitur

Nama Produk

TSBR Pendidikan

BNI Tapenas

Tabungan

Pendebetan setoran

Tgl.5 , 10 , 15

Tgl. 5 setiap bulan bebas pilih

Bunga

4 persen

4 persen

6 persen

biaya kelolaan / tahun

- 18.000

-biaya tutup rekg sbl jatuh

tempo

1 % atau min.100.000 1 % atau min.100.000 7% dari saldo

Asuransi

Iuran / Maks. 500 juta 1.5 M (jiwa)

maks 1,69 M

(jiwa)

Maksimal Penarikan

Ses saldo tarik (50 % saldo) 30 % dari setoran tambahan maks 3 x setahun

50 % saldo pada 3,6,12 tahun

Rekening Disposisi

Tabungan Tabungan, Giro Tabungan

(8)

Tabungan Siaga Bukopin Rencana Pendidikan

Keunggulan :

1. Setoran awal ringan.

2. Bunga tinggi dibandingkan Tabungan Siaga

3. Biaya tutup sebelum jatuh tempo rendah (1 % atau min 100.000)

4. Diberikan proteksi Asuransi Jiwa (dilakukan setoran sampai jatuh tempo atau maksimal 500 juta )

Kekurangan :

1. Tidak dapat dilakukan penyetoran diluar setoran bulanan

2. Jangka waktu yang relative lama, waktu pencairan saldo tarik tidak ada informasi kepada nasabah, sehingga pencairan tersebut terlambat dilakukan oleh

nasabah.

3. Rekening Disposisi hanya dari rekening tabungan.

Tabungan BNI Tapenas

Keunggulan :

1. Setoran awal ringan.

2. Bunga tinggi dibandingkan Taplus BNI

3. Dapat dilakukan setoran diluar setoran bulanan

4. Biaya tutup sebelum jatuh tempo rendah (1 % atau min 100.000) 5. Diberikan proteksi Asuransi Jiwa sebesar maksimal 1,5 M

6. Rekening disposisi dapat berupa Giro perorangan

Kekurangan :

1. Tidak dapat dilakukan penyetoran diluar setoran bulanan 2. Pencairan hanya dapat dilakukan sebesar 30 persen saldo.

Tabungan Pendidikan CIMB Niaga

Keunggulan :

1. Tanggal pendebetan dapat disesuaikan pilihan nasabah 2. Bunga tinggi sebesar 6 persen

3. Diberikan proteksi Asuransi Jiwa sebesar maksimal 1,69 M 4. Pencairan pada tahun ke 3,6,12 dapat secara otomatis

Kekurangan :

1. Pinalti penutupan sebelum jatuh tempo tinggi (7 persen)

2. Tidak dapat dicairkan kecuali pada tahun yang telah ditentukan.

(9)

1. Divisi Pengembangan Produk Dana dan Jasa memiliki peran dan tanggungjawab yang sangat penting dalam menciptakan Produk maupun Kebijakan yang berhubungan dengan funding maupun pendapatan Fee based Bank.

2. Divisi Pengembangan Produk Dana dan Jasa terbagi menjadi 2 bagian yaitu Pengembangan Produk Retail & Komersial dan Pengembangan Perbankan Prioritas & Wealth Management.

3. Terkait Benchmark produk tabungan Rencana Pendidikan, dapat di lihat bahwa selling point TRB adalah setoran awal yang ringan, biaya penutupan diluar jatuh tempo ringan,bunga yang relative tinggi dibandingkan Tabungan Siaga dan adanya proteksi asuransi.

4. Namun demikian TSBR apabila dibandingkan produk dari Bank BNI yang bernama Tapenas, yang mempunyai kelebihan dapat menggunakan rekening disposisi Giro serta memfasilitasi adanya setoran diluar setoran bulanan hal ini dibutuhkan pada nasabah yang mempunyai penghasilan non rutin yang dapat menambah tabungan pendidikannya saat mendapat penghasilan sewaktu waktu.

5. Selain hal itu, TSBR Pendidikan sebaiknya diberikan fasilitas SMS reminder saat akan diberikan fasilitas pencairan saldo tarik, sehingga nasabah mengetahui bahwa TSBR nya telah dapat dilakukan penarikan. Hal ini sebagai pengingat nasabah agar tidak terlambat melakukan penarikan.

VI. SARAN

1. Untuk mempermudah dan memperluas kemudahan nasabah sebaiknya rekening disposisi TSBR, selain menggunakan rekening tabungan, sebaiknya juga bisa menggunakan rekening Giro khususnya Giro perorangan.

2. Untuk menghindari terlambatnya pencairan saldo tarik yang akan dilakukan oleh nasabah, sebaiknya ditambahkan fasilitas SMS reminder minimal satu bulan sebelum dapat dilakukannya penarikan saldo tarik TSBR.

Referensi

Dokumen terkait

Serat Wedhatama, yang merupakan karya besar Sri Mangkunegara IV dapat dijadikan rujukan utama dalam pembelajaran muatan lokal Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa,

Tako mora biti strategija menedžmenta bolnišnice usmeľjena v inteľprofesionalno izgraďnjo timov in izgradnjo kulture pľehajanja znanja in delitve odgovornosti Risseľ, 1999,

Menurut Whitten & Bentley (2007:246), Use-case narrative adalah sebuah deskripsi yang lebih jelas dari sebuah Use-case diagram, dimana pada use-case narrative ini

Bilamana struktur industri menghasilkan tahap penurunan yang menguntungkan karena tingkat ketidakpastian yang rendah, hambatan pengunduran diri yang rendah dan lain-

Kurang lengkap dan kurang tersusun secara proporsional tetapi tidak dengan analisis status tanah secara tepat dan benar.

Bentuk perbandingan dipilih karena ingin memaparkan informasi mengenai dua usaha tenun lurik yang berbeda yaitu usaha yang masih mempertahankan menenun menggunakan alat

Kesan-kesan buruk lain : Tiada kesan yang penting atau bahaya kritikal yang diketahui.. Maklumat ekologi

telah melaksanakan penulisan ilmiah pada program studi Sistem Informasi sejak November 2010 - Maret 2011 dengan baik. Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk