• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS SMA NEGERI 1 BINUANG TAHUN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS SMA NEGERI 1 BINUANG TAHUN 2010"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS

SMA NEGERI 1 BINUANG

TAHUN 2010

PROVINSI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan

rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan hasil analisis konteks

SMA Negeri 1 Binuang dapat kami susun.

Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang Kurikulum (TPK)

SMA Negeri 1 Binuang menghimpun hasil analisis yang dilakukan oleh Kelompok kerja

yang terdiri dari para guru dan karyawan. Laporan dari kelompok kerja dibahas oleh TPK

SMA Negeri 1 Binuang, kemudian dirangkum dan disusun menjadi laporan oleh TPK.

Tujuan dari anlisis konteks adalah untuk mengkaji kodisi riil sekolah dan dibandingkan

dengan kondisi ideal seperti yang tercantum dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan).

Analisis konteks disusun bertujuan untuk mengetahui secara detail kondisi sekolah dan

dapat dijadikan sebagai acuan sekolah untuk menyusun dokumen I Kurikulum, juga

sebagai bahan pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan

tentang SMA Negeri 1 Binuang. Dengan tersusunnya laporan hasil analisis konteks ini,

maka kami mengucapkan terima-kasih kepada ;

1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan

2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin

3. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin

4. Komite SMA Negeri 1 Binuang

5. Dewan Pendidik dan karyawan SMA Negeri 1 Binuang

Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat bermanfaat bagi

kemajuan SMA Negeri 1 Binuang khususnya dan Dunia Pendidikan pada umumnya.

Amiin.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan pertimbangan Komite SMA Negeri 1 Binuang, Laporan Hasil Analisis Konteks SMA Negeri 1 Binuang telah disetujui dan disahkan pada tanggal 11 Juni 2010, kemudian digunakan sebagai salah satu acuan penyusunan untuk Dokumen Kurikulum SMA Negeri 1 Binuang Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

Oleh:

Ketua Komite Sekolah, Kepala SMA Negeri 1 Binuang,

K a s m a n Drs. Muhammad Nurdin

NIP 19670222 199203 1 007

Mengetahui :

Kepala Dinas Pendidikan Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin, Kabupaten Tapin,,

H. Ahmad Nabhani, S.Pd Hj. Pramita Agusmiati, M.Pd

Pembina Tk. I Pembina Tk. I

(4)

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar . . . . . .. . . .. . . .. i

2. Daftar Isi . . . ii

3. Bab I Pendahuluan . . . 1

A. Latar Belakang . . . 5

B. Dasar Kebijakan . . . 6

C. Tujuan dan Manfaat . . . . . . 7

4. Bab II Hasil Analisa . . . .. . . 8

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi

delapan ( 8 ) standar, yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3

Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar

Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.

Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga

untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat

kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,

kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang

harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar

kompetensi lulusan. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria

pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam

jabatan. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang

berkait dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat

beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat

berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi,

atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

(6)

biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu. Standar

penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Standar

isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam

kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata

pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada

jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar proses adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar pendidik dan

tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik

maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Standar sarana dan prasarana

adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal

tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,

laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi,

serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses

pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar

pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan

pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan

pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan

efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar

yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang

berlaku selama satu tahun. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian

hasil belajar peserta didik.Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya

dengan keuangan yang hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua siswa,

sementara siswa SMA Negeri 1 Binuang tidak banyak dan kemampuan ekonomi

orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai

kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar

dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas

pelayanan kepada peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan

(7)

menjadi sekolah pilihan masyarakat Binuang dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa

yang banyak dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya

mencapai delapan standar Nasional pendidikan dapat tercapai.

B. Dasar Kebijakan

Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang

PembiayaanPendidikan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar

Isi;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetisi Lulusan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang

Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang

Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar

(8)

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar

Standar Proses;

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang

Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Pembinaan Kesiswaan;

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar

Biaya;

17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.

C. Tujuan dan manfaat

Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;

1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan Standar nasional Pendidikan

2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar

nasional pendidikan

3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan

kepada SMA Negeri 1 Binuang.

Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan

pertimbangan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMA Negeri 1 Binuang untuk

(9)

BAB II

HASIL ANALISIS

Hasil Analisis Konteks SMA Negeri 1 Binuang, terdiri dari ;

I. Analisis Konteks Standar Nasional Pendidikan

A. Analisis Konteks Standar Isi

B. Analisis Konteks Standar Proses

C. Analisis Konteks Standar Kompetensi Lulusan

D. Analisis Konteks Standar Pengelolaan

E. Analisis Konteks Standar Penilaian

II. Analisis Konteks Satuan Pendidikan

A. Peserta Didik

B. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

C. Standar Sarana dan Prasarana

D. Standar Biaya

E. Program Kerja

III.Analisis Konteks Lingkungan Satuan Pendidikan.

A. Komite Sekolah

B. Dewan Pendidik

C. Dinas Pendidikan

D. Asosiasi Profesi

E. Dunia Usaha

F. Sumber Daya Alam

Dari delapan Standar Nasional Pendidikan, untuk SMA Negeri 1 Binuang sampai

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengadakan observasi mahasiswa dapat belajar banyak dari proses pembelajaran yang sesungguhnya di SMA Negeri 1 Pleret. Maka kemudian mahasiswa mengikuti

Setelah mengadakan observasi mahasiswa dapat belajar banyak dari proses pembelajaran yang sesungguhnya di SMA Negeri 1 Pleret. Maka kemudian mahasiswa mengikuti

Setelah mengadakan observasi mahasiswa dapat belajar banyak dari proses pembelajaran yang sesungguhnya di SMA Negeri 1 Pleret. Maka kemudian mahasiswa mengikuti

Setelah mengadakan observasi mahasiswa dapat belajar banyak dari proses pembelajaran yang sesungguhnya di SMA Negeri 1 Pleret. Maka kemudian mahasiswa mengikuti kuliah

Skripsi ini berjudul “Hubungan Paparan Pornografi dengan Perilaku Seksual Remaja di Kelas XI SMA Negeri 1 Hutabayuraja Kabupaten Simalungun Tahun 2014 ”, disusun

Dokumen ini merupakan laporan tentang acara Evaluasi Pelaksanaan Hari Ulang Tahun ke 62 SMA Negeri 1 Magetan dan Pembubaran

Laporan tugas tambahan piket di SMA Negeri 1

Laporan evaluasi pelaksanaan dan hasil supervisi guru serta tenaga kependidikan SMA Negeri Mojoagung tahun pelajaran 2022/2023 oleh tim komite pembelajaran pemerintah provinsi Jawa