• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Pertumbuhan Bibit Mucuna (Mucuna Bracteata D.C) Secara Stek Pada Media Tanam Limbah Kelapa Sawit dan Mikoriza

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Respons Pertumbuhan Bibit Mucuna (Mucuna Bracteata D.C) Secara Stek Pada Media Tanam Limbah Kelapa Sawit dan Mikoriza"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Mucuna Bracteata

Legum yang berasal dari india ini termasuk tanaman jenis baru yang masuk ke Indonesia untuk digunakan sebagai tanaman penutup tanah di areal perkebunan. Karena Mucuna bracteata memiliki kelebihan dibandingkan dengan tanaman penutup tanah lainnya. Legume ini merupakan kelompok legume perennial atau tahunan, tumbuh menjalar diatas permukaan tanah, merambat ke arak kiri pada ajir atau tanaman lainnya (Purwanto, 2011).

Mucuna bracteata memiliki sistem perakaran tunggang berwarna putih kecokelatan, tersebar di atas permukaan tanah dan dapat mencapai kedalaman 1 meter di bawah permukaan tanah. Tanaman ini juga memiliki bintil akar yang menandakan adanya simbiosis mutualisme antara tanaman kacangan dengan bakteri Rhizobium sehingga dapat memfiksasi nitrogen bebas menjadi nitrogen yang tersedia bagi tanaman (Dutta, 1970).

Batang tanaman ini tumbuh menjalar, merambat/membelit, berwarna hijau muda sampai hijau kecokelatan. Batang ini memiliki diaeter 0,4-1,5 cm berbentuk bulat berbuku dengan panjang buku 25-34 cm, tidak berbulu, teksturnya cukup lunak, lentur, mengandung banyak serat dan berair. Jika batang dipotong akan mengeluarkan banyak getah yang berwarna putih dan akan berubah menjadi cokelat setelah kering (Subronto dan Harahap, 2002).

(2)

lingkungan tinggi (termonastik), sehingga sangat efisien dalam mengurangi penguapan di permukaan daun tanaman (Sebayang, et al, 2004).

Bunga tanaman penutup tanah ini berbentuk tandan menyerupai rangkaian bunga anggur dengan panjang 20–35 cm, terdiri dari tangkai bunga 15-20 tangkai dengan 3 buah bunga setiap tangkainya. Bunga ini berwarna ungu, dengan bau

yang sangat menyengat untuk menarik perhatian kumbang penyerbuk (Subronto dan Harahap, 2002).

Dalam satu rangkaian bunga Mucuna bracteata, yang berhasil menjadi polong sebanyak 4–15 polong, tergantung dari umur tanaman dan lingkungan setempat termasuk perubahan musim. Polong diselimuti bulu halus berwarna merah keemasan yang berubah warna menjadi hitam ketika matang. Polong ini memiliki panjang 5-8 cm, lebar 1-2 cm, dan memiliki 2-4 biji untuk setiap polongnya (Harahap, et al, 2008).

Syarat Tumbuh

Iklim

Tanaman Mucuna bracteata dapat tumbuh baik di berbagai daerah, baik dataran tinggi maupun dataran rendah. Tetapi untuk dapat melakukan pertumbuhan generatif atau berbunga tanaman ini memerlukan ketinggian > 1000 m dpl, jika berada di bawah 1000 m dpl maka pertumbuhan akan subur tetapi tidak dapat terjadi pembentukan bunga (Harahap dan Subronto, 2004).

(3)

Curah hujan yang dibutuhkan agar pertumbuhan tanaman mucuna baik berkisar antara 1000 - 2500 mm/thn dan 3 - 10 merupakan hari hujan setiap bulannya. Sedangkan untuk kelembaban tanaman ini adalah 80%. Jika kelembaban terlalu tinggi akan berakibat bunga busuk, layu dan kering. Untuk panjang penyinaran, Mucuna bracteata membutuhkan lama penyinaran penuh antara 6 - 7 jam/hari (Harahap dan Subronto, 2004).

Tanah

Mucuna bracteata dapat tumbuh baik pada semua tekstur tanah, baik tanah

liat, liat berpasir, lempung, lempung berpasir atau tanah pasir. Tanaman ini juga dapat tumbuh pada kisaran pH yang cukup luas yaitu 4,5-6,5. Pertumbuhan vegetatif akan sedikit terganggu jika Mucuna bracteata ditanam di areal yang tergenang air (Subronto dan Harahap, 2002).

Tanaman mucuna dapat tumbuh baik hampir setiap jenis tanah, pertumbuhan akan lebih baik apabila tanah mengandung bahan organik yang cukup tinggi, gembur serta tidak jenuh. Apabila mucuna di tanam pada tanah yang tergenang akan mengakibatkan pertumbuhan vegetatif sedikit serta lambat. Untuk pertumbuhan tanaman mucuna secara umum dapat tumbuh baik pada kisaran pH 4,5 - 6,5 (Harahap dan Subronto, 2004).

Media Tanam

Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)

(4)

Keunggulan kompos TKKS meliputi: kandungan kalium yang tinggi, tanpa penambahan starter dan bahan kimia, memperkaya unsur hara yang ada di dalam tanah, dan mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi. Selain itu kompos TKKS memiliki beberapa sifat yang menguntungkan antara lain: (1) memperbaiki struktur tanah berlempung menjadi ringan; (2) membantu kelarutan unsur-unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman; (3) bersifat homogen dan mengurangi risiko sebagai pembawa hama tanaman; (4) merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air yang meresap dalam tanah dan (5) dapat diaplikasikan pada sembarang musim (Simamora dan Salundik, 2006).

Darmoko dan Sutarta (2006) menyatakan bahwa dalam kompos TKKS terdapat beberapa kandungan nutrisi penting bagi tanaman yaitu :

(5)

nilai kalor serabut jauh lebih tinggi yaitu 4.586 kcal/kg karena lebih kering dan rendemen seratnya lebih tinggi. Kandungan kimia serabut didominasi oleh glucan (219 kg/ton BK), xylan (153 kg/ton BK), lignin (234 kg/ ton BK), SiO2 (632

kg/ton BK), K2O (90 kg/ ton BK), dan CaO (72 kg/ton BK) (Wahyono et al., 2003).

Serat sisa perasan buah sawit merupakan serabut berbentuk seperti benang. Bahan ini mengandung protein kasar sekitar 4% dan serat kasar 36% (lignin 26%) (Lubis et al., 2000).

Sludge

Sludge atau lumpur berasal dari dua sumber yaitu dari proses pemurnian minyak (clarification) yang biasanya menggunakan decanter dan dari instalasi pengolahan limbah cair. Sludge dari decanter merupakan kotoran minyak yang bercampur dengan kotoran yang lainnya. Sedangkan sludge dari instalasi pengolahan limbah cair berasal dari endapan suspensi limbah cair dan mikroorganisma yang hidup di dalamnya (Wahyono et al., 2003).

Berat kering sludge dari proses pemurnian relatif tinggi yaitu 175 kg/m3 dengan kandungan abu sebanyak 240 kg/ ton (berat kering). Kandungan kimianya didominasi oleh N (27,03 kg/ton BK), P (2,54 kg/ton BK), K (15,5 kg/ton BK), Ca (14,20 kg/ton BK) dan Mg (7,36 kg/ton BK). Berat kering sludge dari proses pengolahan limbah cair antara 24,2 – 68 kg/m3 dengan kandungan bahan organik

(6)

Solid Decanter

Decanter solid (DS) adalah limbah padat yang dihasilkan dari pengolahan TBS di PKS yang memakai sistem decanter. Untuk pemanfaatannya sebagai bahan pengganti pupuk, DS segar biasanya dikeringkan dulu, untuk itu diperlukan dryer yang investasi dan biaya operasinya cukup besar. DS kering yang dihasilkan, kadar airnya tidak boleh lebih dari 15%, kalau lebih maka bahan cepat berjamur dan tidak dapat disimpan lama. Produksi DS segar adalah sekitar 5.7% dari TBS. Sedangkan produksi DS kering adalah sekitar 2% dari TBS. Baik DS segar maupun DS kering dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti pupuk pada TM (Lubis et al., 2000).

Decanter solid dihasilkan dari decanter dari stasiun klarifikasi dan solid ini dari pabrik akan diaplikasikan ke perkebunan sawit, solid ini merupakan bahan organik yang mengandung sejumlah hara terutama Nitrogen(N). Kandungan hara dapat bervariasi, tetapi secara umum 1 ton DS segar (setara dengan 0.35 ton DS kering) mengandung sekitar 17 kg Urea, 3 kg TSP, 8 kg MOP dan 5 kg Kiserit (Schucardt et al., 2001).

Mikoriza

Mikoriza merupakan asosiasi simbiotik antara akar tanaman dengan jamur. Secara umum mikoriza di daerah tropis tergolong ke dalam dua tipe yaitu ektomikoriza (ECM) dan endomikoriza/arbuscular mycorrhiza (AM). Jamur ektomikoriza pada umumnya tergolong ke dalam kelompok Ascomysetes dan Basidiomycetes. (Pujiyanto, 2001).

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk Tindak Tutur Ilokusi yang digunakan Ustaz Yusuf Mansur dalam Acara Wisata Hati di Stasiun Televisi ANTV. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bentuk-bentuk

Primananda, Djanali, dan Shiddiqi — Analisa Kualitas Layanan Sistem Komunikasi Tetra Pada Kereta Api Indonesia akan dianalisis juga mengenai Quality of Service (QoS) yang

Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Stock Selection Skill, Market Timing Ability, Fund Age, dan Fund Size Terhadap Kinerja Reksa Dana Syariah Saham di Indonesia Pada Tahun

Diperoleh: (1) hasil belajar handspring secara keseluruhan yang diajar dengan gaya mengajar resiprokal lebih baik daripada yang diajar dengan menggunakan gaya mengajar latihan

dengan metode ini pengondisiannya sama dengan pembelajaran yang biasa dilakukan anak yaitu dengan duduk melingkar dan melakukan kegiatan apersepsi pada umumnya dan

lalulintas sesuai dengan umur rencana, maka perlu diadakan perencanaan perkerasan yang baik, karena dengan begitu konstruksi perkerasan jalan mampu memikul beban

Sebaliknya, penderita semacam ini juga sering membanding-bandingkan protesa barunya dengan yang pernah dipakai sebelumnya.Mereka yang belum pernah memakai geligi tiruan,

Melaksanakan acara yang melibatkan pihak eksternal Pena Bangsa 2. Membuat acara yang melibatkan pihak eksternal dengan tujuan memperluas jejaring sosial Pena Bangsa dan