• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NERACA pembayaran indonesia AKTIVA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS NERACA pembayaran indonesia AKTIVA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan diharuskan untuk menyajikan

laporan keuangan dalam bentuk neraca. Neraca biasanya disusun pada periode tertentu, misalnya satu tahun. Namun, neraca juga dapat dibuat pada saat tertentu untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini bila diperlukan. Biasanya hal ini sering dilakukan pihak manajemen pada saat tertentu.

Dalam pembahasan neraca pasti akan kita jumpai 2 hal, yaitu neraca aktiva dan neraca pasiva. Di dalam makalah ini pembahasannya akan dipersempit dengan neraca di sisi aktiva saja, dan untuk neraca di sisi pasivanya akan dibahas pada pertemuan selanjutmya. Dari latar belakang di atas, pemakalah akan menarik rumusan masalah sebagai berikut:

B. Rumusan Masalah

(2)

Analisis Neraca: Aktiva A. Definisi Aktiva

Pengertian atau definisi dari neraca dalam sebuah laporan keuangan adalah laporan yang memperlihatkan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada suatu saat.

Menurut James C. Van Horne, neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa neraca merupakan ringkasan laporan keuangan. Artinya,

laporan keuangan disusun secara garis besarnya saja dan tidak mendetail.

Kemudian, neraca juga menunjukkan posisi keuangan berupa aktiva (harta), kewajiban (utang) dan modal perusahaan (ekuitas) pada saat tertentu. Artinya neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi (jumlah dan jenis) harta, utang dan modal perusahaan. Maksud pada tanggal tertentu adalah neraca dibuat dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan, namun neraca dibuat biasanya akhir tahun atau kuartal.1

Ada beberapa hal yang termuat di dalam neraca yang diantaranya adalah: Neraca Aktiva dan Neraca Pasiva.2

Dan di dalam makalah ini akan membahas tentang neraca di sisi aktiva. Aktiva (aset) merupakan harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan, misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak berwujud dan lain-lain.3 Aktiva terbagi menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva berupa barang yang berwujud seperti tanah, gedung, peralatan kantor, uang

1http://www.laporankeuangan.co.id/blog/neraca/diakses pada tanggal 13-10-2014 jam 10-33 WIB

2http://www.pojokpedia.com/pengertian-neraca-dalam-laporan-keuangan.html. diakses pada tanggal 13-10-2014 jam 10:03 WIB

(3)

tunai, simpanan di bank dan sebagainya. Aktiva dapat pula berupa sesuatu yang tidak berwujud, misalnya hak paten, royalty, dll.4

B. Manfaat

Dengan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham, neraca merupakan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur modal perusahaan. Seperti diilusitrasikan dalam cerita pembuka, analisis juga menggunakan informasi dalam neraca untuk menilai risiko perusahaan dan arus kas masa depan. Dalam hal ini, neraca dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.

Likuiditas (liquidity) menguraikan “jumlah waktu yang diperkirakan akan dibutuhkan sampai suatu aktiva terealisasi atau sebaliknya dikonversi menjadi kas atau sampai kewajiban dibayar”. Kreditor sangat berkepentingan dengan rasio likuiditas jangka pendek, seperti rasio kas terhadap kewajiban jangka pendek. Rasio ini mengindikasikan apakah perusahaan, seperti amazon akan memiliki sember daya untuk melunasi kewajiban lancarnya dan yang akan jatuh tempo.demikian juga, pemegang saham menggunakan likuiditas untuk mengevaluasi kemungkinan deviden tunai dimasa depan atau pembelian kembali saham. Secara umum, semakin tinggi likuiditas amazon, semakin kecil resiko kegagalan.

Solvensi (solvency) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya pada saat jatuh tempo. Sebagai contoh, jika perusahaan memiliki utang jangka panjang yang tinggi relatif terhadap aktiva, maka perusahaan ini memiliki solvensi yang lebih rendah dibandingkan perusahaan serupa dengan utang jangka panjang yang rendah. Perusahaan yang memiliki banyak utang secara relatif lebih beresiko karena aktivanya akan diperlukan untuk membayar kewajiban tetap ini ( seperti pembayaran bunga dan pokok ).

(4)

Likuiditas dan solvensi mempengaruhi fleksibilitas keuangan ( financial flexibility ) entitas, yang mengukur “kemampuan perusahaan mengambil tindakan yang efektif untuk mengubah jumlah dan penetapan waktu arus kas sehingga bisa bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga”. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memiliki banyak utang tidak fleksibel secara keuangan mungkin memiliki sumber kas yang terbatas atau tidak sama sekali untuk membiayai ekspansi atau melunasi utang yang telah jatuh tempo. Sebuah perusahaan yang mempunyai tingkat fleksibilitas keuangan yang tinggi akan lebih mampu melalui periode yang buruk, memulihkan diri dari krisis, dan memanfaatkan peluang investasi yang tak terduga dan menguntungkan. Secara umum, semakin tinggi fleksibilitas keuangan, semakin kecil resiko kegagalan perusahaan.5

C. Current Assets

Current assets atau biasa disebut Aktiva lancar adalah bagian dari struktur aktiva. Aktiva lancar umumnya memiliki umur ataupun tingkat perputaran yang relatif singkat yang biasanya kurang dari satu tahun. Djarwanto (2004:25), membagi aktiva lancar sebagai berikut:

1) Kas, yaitu berupa uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.

2) Investasi jangka pendek (temporary investment), yaitu berupa obligasi pemerintah, obligasi perusahaan-perusahaan industri dan surat-surat hutang, dan saham perusahaan lain yang dibeli untuk dijual kembali, dikenal dengan investasi jangka pendek.

3) Wesel tagih (notes receivable), yaitu tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu promes.

(5)

4) Piutang dagang (account receivable), meliputi keseluruhan tagihan atas langganan perseroan yang timbul karena penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit.

5) Penghasilan yang masih akan diterima (accrual receivable), yaitu penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa-jasanya kepada pihak lain tetapi pembayarannya belum diterima sehingga merupakan tagihan.

6) Persediaan barang (inventories), yaitu barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali, yang masih ada di tangan pada saat penyusunan neraca.

7) Biaya yang dibayar dimuka, yaitu pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum menjadi biaya atau jasa dari pihak lain itu belum dinikmati oleh perusahaan pada periode yang sedang berjalan.6

D. Non-current Assets

Pengertian Aktiva tidak lancar ( Non-current Assets ) adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan). Yang termasuk kelompok aktiva tidak lancar adalah:

1. Investasi jangka panjang, bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebihi dari yang dibutuhkan, maka perusahaan ini dapat menanamkan modalnya dalam investasi jangka panjangnya di luar usaha pokoknya. Investasi ini dapat berupa saham dari perusahaan, aktiva tetap yang tidak ada hubungannya dengan perusahaan. Tujuannya adalah:

(6)

o Untuk dapat mengadakan pengawasan terhadap kebijaksanaan atau kegiatan perusahaan ini.

o Untuk memperoleh pendapatan yang tetap secara terus menerus

o Untuk membina hubungan baik dengan perusahaan lain

o Dan lain-lain.

2. Aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya merupakan syarat lain untuk dapat diklasifikasikan sebagai aktiva tetap selain aktiva itu dimiliki perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi yang bersifat permanen (aktiva tersebut mempunyai umur kegunaan jangka panjang atau tidak akan habis dalam satu periode kegiatan perusahaan.

3. Aktiva tetap tidak berwujud adalah kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak tampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam perusahaan.7

Aktiva tidak lancar lainnya (other non-current asset) adalah harta kekayaan perusahaan lain yang tidak termasuk pada kelompok-kelompok aktiva tersebut sebelumnya (Djarwanto, 2004:34). Yang termasuk dalam aktiva tidak lancar lainnya adalah uang kas pada bank tertutup atau di negara asing, investasi lain-lain yang tidak termasuk dalam investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang.

Perbedaan utama antara aktiva lancar atau jangka pendek dengan aktiva tidak lancaratau jangka panjang adalah:

a) Aktiva jangka panjang tidak habis digunakan dalamsiklus operasi tunggal.

b) Manajemen bermaksud memiliki atau menggunakanaktiva jangka panjang melebihi periode satu tahun dari tanggal neraca atau satu siklus operasi normal (jika lebihpanjang).8

7 http://ilmuakuntansi.web.id/aktiva-lancar-dan-aktiva-tidak-lancar/. diakses pada tanggal 12 Oktober 2014 jam 11.44 wib.

(7)

Contoh Neraca Aktiva:

(8)

Neraca adalah laporan yang memperlihatkan keadaan keuangan sebuah perusahaan pada suatu saat. Neraca juga menunjukkan posisi keuangan berupa aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) pada saat tertentu. Ada beberapa hal yang termuat di dalam neraca yang diantaranya adalah: Neraca Aktiva dan Neraca Pasiva.

Dengan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham, neraca merupakan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur modal perusahaan. Aktiva merupakan kekayaan fisik yang dimiliki perusahaan. Aktiva terbagi menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap.

Aktiva lancar adalah item pada neraca entitas yang baik kas, setara kas, atau yang dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun. Adapun pembagian aktiva lancar sebagai berikut:

1. Kas (cash),

2. Investasi jangka pendek (temporary investment),

3. Wesel tagih (notes receivable),

4. Piutang dagang (account receivable),

5. Penghasilan yang masih akan diterima (accrual receivable),

6. Persediaan barang (inventories),

7. Biaya yang dibayar dimuka.

Aktiva tidak lancar ( Non-current Assets ) adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang. Yang termasuk kelompok aktiva tidak lancar adalah:

o Investasi jangka panjang,

o Aktiva tetap

o Aktiva tetap tidak berwujud

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Sophar Lumbantoruan, Akuntansi Pajak¸(Jakarta: PT gramedia, 1996). Hal.15 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT.

Rajawali Pers, 2010).

http://www.laporankeuangan.co.id/blog/neraca/diakses pada tanggal 13-10-2014 jam 10-33 WIB

http://www.pojokpedia.com/pengertian-neraca-dalam-laporan-keuangan.html. diakses pada tanggal 13-10-2014 jam 10:03 WIB

http://ian171108.blogspot.com/2013/12/kegunaan-neraca.html. diakses pada tanggal 12 Oktober 2014 jam 10.45 wib.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37687/4/Chapter-II.pdf. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2014 jam 03.05 wib.

Referensi

Dokumen terkait

Mata Pelajaran Nilai Rata-rata Rapor1. Nilai

Peneliti mengambil sampel secara random, dari 8 rekam medis pasien BPJS rawat inap penyakit gastroenteritis terdapat 6 r ekam medis yang menunjukkan ketidaktepatan pengkodean

The first is to know the determinants of Josephine March’s masculinity based on the theory of traditional masculinity by Janet Saltzman Chavetz, and the second is to find out

Desa Mekar Jaya memiliki Sarana dan Prasarana untuk masyarakat yang terdapat di tiap dusun, yang meliputi sarana prasarana dibidang pemerintahan,

www.microsoft.com/express/download Free - - ฀฀ ฀฀ Windows only WYSIWYG visual editor with browser preview.. - ฀฀ FTP upload - ฀฀ Spell-checking -

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lain pada tabel keaslian diatas adalah perbedaan tempat, subjek dan waktu yang digunakan : Judul penelitian ini adalah “

Tes pertama atau pre tes dilakukan diawal kegiatan pelatihan dan hasilnya dari seluruh peserta yang mengikuti pelatihan yang dilakukan, hasilnya seluruh peserta

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penulisan skripsi ini adalah mempermudah perusahaan mendapatkan berita terbaru dari masyarakat untuk di cetak di