• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Filum PORIFERA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Filum PORIFERA INDONESIA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

FILUM PORIFERA LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Zoologi Invertebrata Dosen Pengampu :

Dra. Ammi Syulasmi, M.S. Dr. Yayan Sanjaya, M.Si.

oleh: Kelas C/2016

Kelompok 4

Delian Junior (1601185) Melya Puspitasari (1603469) Nurfazri Oktavia S (1601227) Siti Triani Rakhmirianti (1604578) Yusi Yustami (1604377)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

A. Judul

Filum Porifera

B. Waktu dan Tempat

1. Hari, Tanggal : Selasa, 3 Oktober 2017 Waktu : 07.00 – 09.30 WIB

Tempat : Laboratorium Struktur Hewan FPMIPA A

C. Tujuan

1. Mengenal keanekaragaman hewan-hewan Porifera.

2. Observasi morfologi dan struktur-struktur tubuh hewan-hewan Porifera.

3. Mengelompokkan hewan-hewan Porifera ke dalam classis yang berbeda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri.

4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis.

D. Landasan Teori 1. Pengertian Porifera

Porifera berasal dari dua kata yaitu porus dan faro. Porus berarti lubang dan faro berarti membawa atau mengandung. Sehingga porifera dapat diartikan sebagai hewan yang tubuhnya mengandung lubang-lubang kecil. Lubang-lubang kecil ini ini juga disebut sebagai pori-pori, oleh karena itu porifera lebih dikenal dengan sebutan hewan berpori-pori. Untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya, porifera memiliki sistem kanal atau saluran air.

2. Struktur Tubuh Porifera

(3)

a) Sel amoebosit, merupakan sel yang tidak mempunyai bentuk tetap dan bergerak dengan pseudosipodia. Fungsi sel ini adalah mengambil makanan dari air dan dari sel koanosit, membentuk serat-serat rangka keras dalam mesohil, mencerna makanan yang diambil dari air, membawa dan mengedarkan makanan ke sel lain. b) Sel sklerobla, merupakan sel-sel yang memiliki unttuk dalam membentuk

spikula.

c) Sel Archeosit, merupakan sel amoebosit embrional yang berubah fungsi menjadi sel sperma dan ovum.

d) Sel spikula, merupakan sel-sel yang berfungsi sebagai sel penyusun kerangka tubuh.

Berdasarkan struktur tubuhnya porifera dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :

Tipe Ascon, merupakan porifera yang memiliki struktur tubuh paling sederhana, yaitu tempat masuknya air atau ostium langsung berhubungan dengan spongosol (rongga tubuh), dan langsung keluar melalui oskulum.

Tipe Sycon, merupakan Porifera yang struktur tubuhnya sedikit kompleks, yaitu tempat masuknya air atau ostium berhubungan terlebih dahulu dengan cabang cabang rongga tubuh yang disebut saluran inkuren, kemudian menuju saluran radier, lalu baru masuk ke spongosol dan keluar melalui oskulum.

Tipe Leucon (Rhagon), merupakan porifera yang struktur tubuhnya paling kompleks, yaitu tempat masuknya air atau ostium berhubungan terlebih dahulu dengan rongga-rongga menuju saluran yang dibatasi oleh sel koanosit, kemudian masuk ke salurang berbentuk lingkaran yang berhubungan satu sama lain, setelah itu baru masuk ke spongosol, dan keluar melalui oskulum.

3. Sistem Organ Porifera

 Sistem pernapasan, dengan memasukkan air melalui pori-pori ke dalam tubuhnya, terjadi pertukaran karbondioksida dan oksigen yang dilakukan oleh sel koanosit.  Sistem Reproduksi, porifera dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.

(4)

 Sistem Pencernaan, dilakukan oleh sel koanosit. Ketika air telah masuk ke rongga tubuh (spongosol) maka sel koanosit akan menyerap makanan dari air, lalu makanan tersebut dicerna dan didistribusikan ke sel lain oleh sel amoebosit. Umumnya porifera memakan plankton.

 Sistem Persarafan, porifera tidak mempunyai sel saraf, namun ia mampu bereaksi

terhadap perubahan lingkungan dan sentuhan pada beberapa area tertentu. Fungsi ini dilakukan oleh sel lain dalam tubuhnya.

4. Klasifikasi Porifera

a) Kelas Calcareae (Calcispongiae), merupakan porifera yang memiliki kerangka tubuh (spikula) dari kalsium karbonat. Calcareae biasanya hidup di laut dangkal. Secara bahasa Calcaspongiae disusun oleh dua kata dari bahasa latin, yaitu Calca yang artinya kapur, dan spongiae yang artinya porifera. Contoh Kelas ini adalah Leucosolenia

b) Kelas Hexatinellidae, merupakan porifera yang memiliki kerangka tubuh (spikula) dari silika. Umumnya hewan ini hidup di laut dalam. Contohnya adalah Regadrela.

(5)

E. Alat dan Bahan

Tabel E.1. Daftar Alat

No. NamaAlat Jumlah

1. Jurnal Praktikum Zoologi Invertebrata 1 buah

2. Mikroskop listrik 1 buah

3. Pisau silet 1 buah

4. Pinset 1 buah

5. Object glass 8 buah

6. Cover glass 16 buah

7. Alat tulis 1 buah

8. Handphone 2 buah

9. Tisu 1 gulung

Tabel E.2. Daftar Bahan

No. NamaBahan Jumlah

1. Awetan basah Porifera 8 buah

2. Spesimen Porifera 6 buah

3. Aquades 5 ml

4. HCl 5 ml

F. Langkah Kerja

Untuk pengamatan morfologi.

Spesimen porifera disiapkan

Informasi yang didapat dicatat dalam buku catatan dan

didokumentasikan

Laporan disusun

Hasil pengamatan disusun dalam laporan Spesimen diamati

(6)

Untuk kerangka tubuh.

G. Hasil Pengamatan

Tabel G.1. Hasil Pengamatan dan Gambar Literatur

Klasifikasi Objek Gambar Pengamatan Gambar Referensi Regnum : Animalia

Phylum : Porifera Classis : Demospongiae Ordo : Keratosa

Familia: Hippospongiadae Genus : Hippospongia Species: Hippospongia sp.

Gambar 1. Hippospongia sp. (Dok. Kelompok

4,2017) Gambar 6 Hippospongia sp.

(Guam,tanpa tahun) Awetan

basah disiapkan

Keranga tubuh di object glass

Kerangka yang sudah disayat diletakkan dalam object glass lalu dibagi 2. Disebelah kanan ditetesi aquades dan disebelah kiri

ditetesi Hcl. Lalu tutup menggunakan cover glass.

Informasi yang didapat dicatat dalam buku catatan dan

(7)

Regnum : Animalia Phylum: Porifera Classis : Demospongiae Ordo : Halichondrida Familia: Halichondridae Genus : Halichondria Species: Halichond\ria sp.

Gambar 2. Halichondria sp. (Dok. Kelompok

4,2017) Gambar 7. Halichondria sp. (Anonim,2012) Regnum : Animalia

Phylum: Porifera Classis : Calcarea Ordo : Leucosolenida Familia: Sycettidae Genus : Scypha Species: Scypha sp.

Gambar 3. Scypha sp. (Dok. Kelompok 4,2017)

Gambar 8. Scypha sp. (Bryant,tanpa tahun) Regnum : Animalia

Phylum: Porifera Classis : Demospongiae Ordo : Haploscerida Familia: Chalinidae Genus : Haliclona Species: Haliclona sp.

Gambar 3. Haliclona sp. (Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 9. Haliclona sp. (Anonim,2006)

Regnum : Animalia Phylum: Porifera Classis : Demospongiae Ordo : Haplosderida Familia: Chalinidae Genus : Halichona Species: Halichona sp.

Gambar 5. Halichona sp. (Dok. Kelompok 4,2017)

(Literatur tidak ditemukan)

Regnum : Animalia Phylum: Porifera Classis : Demospongiae Ordo : Haplosderida Familia: Spongillidae Genus : Spongilla Species: Spongilla sp.

Gambar 6. Spongilla sp. (Dok. Kelompok 4, 2017)

(8)

Tabel G.2. Klasifikasi Porifera

Klasifikasi Objek Gambar Pengamatan

Ditetesi Aquades Ditetesi HCl Regnum : Animalia

Phylum: Porifera Classis : Demospongiae Spesimen A

Gambar 11. Spesimen A (Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 19. Spesimen A (Dok. Kelompok 1,2017) Regnum : Animalia

Phylum: Porifera Classis : Calcarea Spesimen B

Gambar 12. Spesimen B (Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 20. Spesimen B (Dok. Kelompok 1,2017) Regnum : Animalia

Phylum: Porifera Classis : Demospongiae Spesimen C

Gambar 13. Spesimen C (Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 21. Spesimen C (Dok. Kelompok 1,2017) Regnum : Animalia

Phylum: Porifera Classis : Demospongiae Spesimen D

Gambar 14. Spesimen D (Dok. Kelompok 1,2017)

(9)

Klasifikasi Objek Gambar Pengamatan

Ditetesi Aquades Ditetesi HCl Regnum : Animalia

Phylum: Porifera Classis : Demospongiae Spesimen E

Gambar 15. Spesimen E (Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 23. Spesimen E (Dok.Kelompok 1,2017) Regnum : Animalia

Phylum : Porifera Classis : Calcarea Spesimen F

Gambar 16. Spesimen F (Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 24. Spesimen F (Dok. Kelompok 1,2017) Regnum : Animalia

Phylum : Porifera Classis : Hexactinellidae Spesimen G

Gambar 17. Spesimen G (Dok.Kelompok 1,2017)

Gambar 25. Spesimen G (Dok.Kelompok 1,2017) Regnum : Animalia

Phylum : Porifera Classis : Demospongiae Spesimen H

Gambar 18. Spesimen H (Dok. Kelompok 4,2017)

(10)

Tabel G.3. Identifikasi Awetan Basah Porifera

No. Nama Species Bentuk Tubuh

Lubang

Pori Osculum Spongocoel Classis 1. Hipposongia sp. Tabung Ada Ada Ada Demospongiae 2. Halicondria sp. Pipih

bervolume Ada Ada Ada Demospongiae

3. Scypha sp. Tabung

bercabang Ada Ada Ada Calcareae

4. Haliclona sp. Tabung Ada Ada Ada Demospongiae 5. Halichona sp. Tabung Ada Ada Ada Demospongiae 6. Spongilla sp. Pipih Ada Ada Ada Demospongiae

Tabel G.4. Identifikasi Awetan Kering Porifera

No. Nama Species

Kerangka Tubuh

Classis Spongin Zat

Kapur Silikat

Bentuk Spikula

1. A Ada - Ada Spongin

Bersilikat Demospongiae

2. B - Ada - Monoakson Calcarea

3. C Ada - Ada Spongin

Bersilikat Demospongiae

4. D Ada - Ada Spongin

Bersilikat Demospongiae

5. E - Ada - Monoakson Calcarea

6. F - Ada - Monoakson Calcarea

7. G - - Ada Amphidisc Hexactinellidae

8. H Ada - Ada Spongin

(11)

H. Pembahasan

Dari hasil pengamatan, Porifera dapat di amati struktur tubuhnya menjadi sebagai berikut. 1. Spesies-spesies awetan basah

a. Hippospongia sp.

Hippospongia sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk

tubuh seperti tabung. Hewan ini memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya. Tubuhnya terdiri atas rangka yang terbuat dari sponging. Hippospongia sp. juga memiliki oskulum dan spongocoel. Oleh karena itu, Hippospongia sp. termasuk ke dalam Classis Demospongia.

b. Halichondria sp.

Halichondria sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk tubuh

tabung bercabang. Hewan ini memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya. Tubuhnya terdiri atas rangka yang terbuat dari spongin . Halichondria sp. juga memiliki oskulum dan spongocoel. Oleh karena itu, Halichondria sp. termasuk ke dalam Classis Demospongia.

c. Scypha sp.

Scypha sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk tubuh

tabung bercabang. Hewan ini memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya. Tubuhnya terdiri atas rangka yang terbuat dari kapur. Scypha sp. juga memiliki oskulum dan spongocoel. Oleh karena itu, Scypha sp. termasuk ke dalam Classis Calcarea.

d. Haliclona sp.

Haliclona sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk tubuh

seperti tabung . Hewan ini memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya. Tubuhnya terdiri atas rangka yang terbuat dari sponging. Haliclona sp. juga memiliki oskulum dan spongocoel. Oleh karena itu, Haliclona sp.termasuk ke dalam Classis Demospongia.

e. Halichona sp.

Halichona sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk seperti

(12)

f. Spongilla sp.

Spongilla sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk pipih.

Hewan ini memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya. Tubuhnya terdiri atas rangka yang terbuat dari sponging. Spongilla sp. juga memiliki oskulum dan spongocoel. Oleh karena itu, Spongilla sp. termasuk ke dalam Classis Demospongia.

2. Spesies-spesies awetan kering a. Spesimen A

Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen A memiliki kerangka tubuh yang terbentuk dari spongin serta bersilikat dan bila diteteskan HCl bentuknya tetap. Spesimen A juga tidak memiliki spikula sehingga termasuk ke dalam Classis Demospongia.

b. Spesimen B

Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen B ini memiliki kerangka tubuh yang tersusun dari zat kapur karena bila diteteskan HCl bentuknya berubah dan sebagian hancur, memiliki bentuk spikula monoaxson bergerigi sehingga spesimen B ini termasuk kedalam Classis Calcarea.

c. Spesimen C

Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen C memiliki kerangka tubuh yang terbentuk dari spongin serta bersilikat dan bila diteteskan HCl bentuknya tetap. Spesimen C juga tidak memiliki spikula sehingga termasuk ke dalam Classis Demospongia.

d. Spesimen D

Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen D memiliki kerangka tubuh yang terbentuk dari spongin serta bersilikat dan bila diteteskan HCl bentuknya tetap. Spesimen D juga tidak memiliki spikula sehingga termasuk ke dalam Classis Demospongia.

e. Spesimen E

(13)

f. Spesimen F

Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen F termasuk ke dalam Classis Calcarea karena kerangka tubuhnya tersusun dari zat kapur dan bila di tetesi HCl mengalami perubahan dan sebagian hancur . Bentuk spikula dari spesimen ini merupakan tipe monoaxon.

g. Spesimen G

Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen D ini termasuk kedalam Classis Hexactinellida yang memiliki ciri kerangka tubuh tersusun dari zat kapur dan apabila di teteskan HCl mengalami perubahan dan sebagian hancur. Memiliki bentuk spikula Amphidisc.

h. Spesimen H

Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen H memiliki kerangka tubuh yang terbentuk dari spongin serta bersilikat dan bila diteteskan HCl bentuknya tetap. Spesimen H juga tidak memiliki spikula sehingga termasuk ke dalam Classis Demospongia.

I. Jawaban Pertanyaan

1. Dapatkah Anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap species yang Anda temukan? Tuliskan persaman-persamaan tersebut!

Ya, dapat ditemukan beberapa persamaan-persamaan yang dimiliki oleh species yang satu dengan yang lainnya. Yaitu dari bentuk tubuh ada yang sama berupa tabung bercabang. Dan semua species yang telah diamati memiliki lubang pori, osculum, spongocoel dan Demospongiae kecuali Scyhpha sp. yaitu Calcarea.

2. Dapatkah Anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap species tersebut sehingga dimasukkan pada classis yang berbeda? Tuliskan perbedaan-perbedaannya!

(14)

3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap classis pada kolom berikut!

Classis Ciri khas

Calcarea Spikula terbuat dari zat kapur, tipe monoaxon, triaxon, atau tetraaxkon.

Hexactinellida Spikula dari silikat tipe hexaxon atau dari zat kersik.

Demospongiae Spikula dari silikat atau sponging atau campuran keduanya, spikula bukan hexaxon.

4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari species-species Porifera yang Anda temukan :

- Haliclona sp. memiliki manfaat sebagai penyusun biodiservitas, sebagai dasar pembuatan bahan-bahan industri, dan sebagai alat penggosok.

- Scypha sp. memiliki manfaat sebagai sebagai alat penggosok untuk mandi atau kaca.

- Spongilla sp. memiliki manfaat sama dengan Scyhpa sp. yaitu sebagai alat penggosok untuk mandi atau kaca.

- Hipposngia sp. memiliki manfaat sama dengan Spongila sp. yaitu sebagai alat gosok.

- Halichondria sp. memiliki manfaat sebagai anti jamur, anti bakteri dan anti tumor.

- Halichona sp. memiliki manfaat sebagai alat penggosok.

(15)

Filum Pencernaan Makanan

Eksresi Pernapasan Sistem Saraf

Reproduksi

Porifera Makanannya terdiri

1. Setelah diamati terdapat berbagai macam species dari filum Porifera yang dibedakan berdasarkan sifat kerangka tubuhnya.

2. Menurut hasil pengamatan semua species termasuk kedalam classis Demospongiae yang spikula nya dari silikat atau sponging atau campuran keduanya dan spikula nya bukan hexaxon, kecuali pada Scypha sp yang termasuk kedalam classis Calcarea. 3. Ciri khas yang terlihat dari semua species dapat dibedakan dari bentuk tubuhnya yang

berupa tabung bercabang kecuali Spongilla sp yang berbentuk piph dan Halichondria sp yang berbentuk pipih bervolume.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Tanpa Nama. (2017). Porifera : Pengertian, Ciri, Struktur Tubuh, Klasifikasi. [Online]. Diakses dari : http://www.ilmudasar.com/2017/03/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-dan-Klasifikasi-Porifera-adalah.html

Hadi, Abdul. (2015). Pengertian, Ciri, dan Klasifikasi Porifera. [Online]. Diakses dari :

http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Klasifikasi-Porifera-Adalah.html

DAFTAR GAMBAR

Guam. (Tanpa tahun). Hippospongia sp. [Online]. Diakses dari: http://www.palaeontologie.geo.uni-muenchen.de/sbd/specimen.php?id=865 (7 Oktober 2017)

Anonim. (Tanpa tahun). Halichondria sp. [Online]. Diakses dari: http://pt-lobos.com/inverts.html (7 Oktober 2017)

Bryant. (Tanpa tahun). Scypha sp. [Online]. Diakses dari: http://nathistoc.bio.uci.edu/Porifera/Scypha/index.html (7 Oktober 2017)

Anonim. (2006). Haliclona sp. [Online]. Diakses dari: http://www.alamy.com/stock-photo-blue-sponge-haliclona-sp-on-daisy-flower-pot-coral-goniopora-sp-apo-4122741.html (7 Oktober 2017)

Gambar

Tabel E.1. Daftar Alat
Tabel G.1. Hasil Pengamatan dan Gambar Literatur
Gambar 2.   Halichondria
Gambar Pengamatan
+2

Referensi

Dokumen terkait