BUDIDAYA
IKAN RAWA KALIMANTAN
SELATAN
Pembenihan dan Pembesaran Ikan
Tambakan(
Helostoma temminckii
)
Ahmad Fadilah Dan Andri Kharisma Wibawa
i
BUDIDAYA IKAN RAWA KALIMANTAN SELATAN
Pembenihan dan Pembesaran Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)
Ahmad Fadilah dan Andri Kharisma Wibawa
Copyright@Ahmad Fadilah dan Andri Kharisma Wibawa
Hak Cipta Dilindungi Undang –Undang All Rights Reserved
Editor: Ahmad Fadilah,
Layout : Ahmad Fadilah, Andri Kharisma Wibawa Desain Sampul : Ahmad Fadilah,
Penerbit UNLAM University Press iii+13 hal; 14x20 cm
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat, rahmat serta karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Buku ini dengan tepat waktu. Selain menambah pengetahuan dan menjadikan sebagai bahan referensi bagi orang banyak, Itulah yang mendorong penyusun untuk menyusun Buku ini.
Buku ini menyajikan atau membahas tentang ‘Budidaya Ikan Tambakan’ yang ada Provinsi
Kalimantan Selatan.
Banjarbaru, April 2017
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ... 1
BAB 2. IKAN ... 3
BAB 3. PEMBENIHAN ... 7
1
BAB 1. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Indonesia merupakan negara bahari dan tepatnya dikatakan negara kepulauan. Indonesia ditutupi dua pertiga oleh air, wilayah tanah air Indonesia memiliki potensi sumberdaya hayati perikanan yang besar dan belum seluruhnya dapat dikelola Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi yang besar di bidang Perikanan. Luas wilayah Indonesia sebesar 7,9 juta km2 atau sekitar 81 % dari wilayah seluruh Indonesia.
Ikan tambakan sudah sejak lama membawa
manfaat bagi manusia. Di wilayah aslinya di Asia
Tenggara, ikan ini dibudidayakan untuk diambil
dagingnya. Ikan tambakan juga biasa dipancing di
alam liar. Belakangan, ikan tambakan menjadi salah
satu komoditas ikan hias air tawar karena wujud dan
perilakunya yang unik.[1] Sebagai dampak dari
2
tambakan yang masih berukuran kecil diekspor ke
negara-negara lain seperti Jepang, Eropa, Amerika
Utara, dan Australia.[1]
Mengonsumsi ikan tambakan setiap hari
dapat mencegah osteoporosis atau pengeroposan
tulang. Sebab terpenuhinya kebutuhan kalsium
dalam tubuh anda. Selain itu juga dapat bermanfaat
dalam mengaktifkan pankreas, dan menjaga
3
BAB 2. IKAN TAMBAKAN
Klasifikasi dan Morfologi Ikan Tembakang Menurut Saanin (1984) susunan taksonomi ikan tembakang adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia Filum :Chordata Kelas : Pisces Sub kelas : Teleostei Ordo : Labyrinthici Sub ordo : Anabantoidei Famili : Anabantidae Genus : Helostoma
4
Gambar ikan Tambakan (Helostoma temminckii)
Ciri-ciri ikan tembakang yaitu memiliki badan pipih dan berbentuk oval lonjong. Mulut monyong dan dapat disembulkan, celah mulut horisontal sangat kecil. Rahang atas dan bawah sama, bibir tebal, memiliki deretan gigi yang pada ujungnya berwarna hitam. Sisik tergolong stenoid, pada daerah punggung bewarna kehijauan dan mempunyai garis sisik (linea lateralis). Kesukaannya menempelkan bibir tebalnya pada benda apapun atau pada bibir pasangannya menjadikan ikan tembakang disebut kissing gourami (Saanin, 1984).
M
akananIkan tambakan adalah ikan omnivora yang mau
memakan hampir segala jenis makanan. Makanannya
bervariasi, mulai dari lumut, tanaman
5
makanan dari permukaan benda padat
semisal batu.[1] Ikan tambakan juga memiliki tapis
insang (gill raker) yang membantunya menyaring
partikel plankton dari air. Saat sedang mencabut makanan yang menempel di permukaan benda padat memakai mulutnya itulah, ikan ini bagi manusia terlihat seolah-olah sedang "mencium" benda tersebut.
Reproduksi
7
BAB 3. PEMBENIHAN
Pemijahan Induk.
Kegiatan pemijahan induk tambakan dilakukan secara alami pada wadah terkontrol, dengan perbandingan jantan : betina adalah 2:1. Sebelum induk dipijahkan maka dilakukan seleksi induk yang siap memijah. Induk jantan yang siap memijah ditandai dengan kelurnya cairan sperma bila diurut bagian ujung alat genitalnya. Selain itu dipilih induk jantan yang tidak sakit dan cacat. Sedangkan induk betina yang siap memijah ditandai dengan ciri-ciri : perutnya mengembang dan terasa lembut bila diraba. Badannya lebih lebar dibandingkan dengan induk jantan.
8
Induk dipijahkan pada waktu sore hari. Proses pemijahan berlangsung pada malam hari, apabila induk telah memijah akan ditandai dengan bau amis pada wadah pemijahan dan adanya minyak pada permukaan air. Apabila dalam 24 jam induk belum memijah maka tunggu hingga 48 jam. Hingga 48 jam induk belum memijah maka angkat induk dan ganti dengan induk yang lain.
Penetasan Telur.
9
Telur ikan tambakan akan menetas antara 18-22 jam setelah pembuahan. Telur yang menetas akan terapung dipermukaan air dan warna larva yang menetas adalah kehitaman. Larva tambakan yang menetas kemudian dihitung dengan cara sampling, sehingga dapat diketahui persentase derajat penetasan larva. Selama proses penetasan berlangsung yaitu dari mulai pemijahan hingga penetasan telur diusahakan seminimal mungkin telur mengalami kontak langsung dengan tangan maupun benda luar lainnya seperti serok, gayung ataupun sendok. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya tetas telur.
Pemeliharaan Larva.
Larva ikan tambakan setelah menetas dipelihara diakuarium selama 5-7 hari. Selama dipelihara diakuarium larva tambakan diberi makan kuning telur ayam. Larva diberi makan setelah kuning telurnya habis, yakni pada hari kedua setelah menetas. Frekwensi pemberian makan sebanyak 3 kali sehari, banyaknya kuning telur ayam yang diberikan adalah 1 butir telur untuk 100.000 larva. Selama diakuarium penyiponan dilakukan setiap hari dan pergantian air dilakukan setiap 2 hari sekali.
10
terjadi proses pemijahan pada induk ikan tambakan. Pengolahan kolam dilakukan dengan cara pengeringan kolam kemudian di tebar kapur tohor sebanyak 250 gr/m2 dan pemberian pupuk organik sebanyak 500 gr/m2. Pada kolam pemeliharaan larva diberi substrat berupa hapa dan pancang kayu untuk tempat berkembangnya perifiton yang nantinya diharapkan bisa menjadi makanan bagi larva tambakan. Selain itu pada kolam saat pengisian air juga diberi probiotik sebanyak 1 liter/250 m2. Larva dipelihara dikolam ini selama 30 hari, diharapkan ukurannya sudah mencapai 2-3 cm.
11
BAB 4. PEMBESARAN
Untuk mendapatkan ikan tambakan yang berukuran konsumsi, maka benih yang baru berumur 30 hari perlu dirawat dan di besarkan dalam kolam. Sebelum kolam dipergunakan, kolam harus dikeringkan hingga dasar kolam sedikit retak. Pengeringan ini bertujuan untuk mematikan bibit penyakit dan hama misalnya gabus maupun mujahir. Kemudian tebarkan pupuk kandang (kotoran ayam, kambing, kerbau, sapi) sebanyak 1 kuintal untuk luas kolam 100 m2 koam. Kemudian air dimasukan dengan terlebih dahulu memasang saringan pada pintu pemasukan air untuk mencegah hama yang tidak dikehendaki masuk bersama air. Pemasukan air ini sebaiknya tidak terburu–buru hingga penuh cukup sedalam 20 cm saja. Ini sengaja dengan maksud agar pembusukan (penguraian) pupuk cepat sehingga jika masih ada binatang yang masuk ke dalam kolam akan mati.
12
sudah dapat menempatinya yang sudah ditumbuhi oleh makanan alami.
Anak ikan yang telah berumur 1 bulan dapat dibesarkan di kolam selama 40 hari untuk mendapatkan benih tambakan sebesar 3-5 cm atau berat per ekornya 2 gr.
Benih-benih yang berukuran 3-5 cm (2 gr) dengan kepadatan 3.000 ekor per 100 m2 kolam, dapat dibesarkan lagi untuk mendapatkan benih yang berukuran 5 gr/ekor hanya dalam jangka waktu 30 hari. Tentunya persiapan kolam seperti sediakala lagi untuk menjaga makanan bagi benih.
Untuk mendapatkan ikan yang berukuran komsumsii berukuran 50 gr setiap ekornya, maka ikan-ikan yang berukuran berat 5 gr harus dipelihara selama 60 hari lagi, dengan persiapan kolan seperti waktu-waktu sebelumnya.
13
BAB V ANALISA USAHA DAN PEMASARAN
Data Usaha Budidaya Ikan Tambakan Kolam ukuran 7 x 10 meter dengan kedalaman air 120 cm dengan air mengalir Ukuran bibit 35 sebesar kuku kelingking sebanyak 3.500 ekor Pakan apung merek pf.1000 isi 10kg/sak. harga persak 130 ribu membutuhkan 2 sak Pakan tambahan bisa di berikan limbah rumah tangga dan sayuran busuk dari pasar dll
N O
14
Total modal keseluruhan Rp. 670.000,- meliputi:
o Benih Ikan Tambakan = Rp.385.000 o Pakan pf.1000 = Rp.260.000
o Obat = Rp.25.000 Keuntungan
o Harga konsumsi ikan Tambakan Rp. 25.000 o Prakiraan hasil penghitungan umum selama 8
bulan,panen 1kg isi 2 ekor. jadi 3.500 ekor ikan Tambakan di bagi 2 ekor = 1.750 kg dikalikan harga konsumsi Rp.25.000/kg =Rp.43.750.000
o Pendapatan jual = Rp.43.750.000 di kurangi
modal Rp.670.000
o Keuntungan = Rp
DAFTAR PUSATAKA
Alamikan.com/2014/05/cara-pembenihan-ikan-tambakan-helostoma.html di akses pada tanggal 19 April 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_tambakan di Akses pada tanggal 19 April 2017 http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.co.id/2
013/11/budidaya-ikan-tambakan.html di akses pada tanggal 19 April 2017 https://indonesia4fisheries.blogspot.co.id/2012/11/c
Ahamad FAdilah Mahasisawa PS. Budidaya perairan FPK
ULM..Banjarnaru. Pendidikan Furmal SDN 4 BABAI.Lulusan 2008. MTS AHSANUL HUDA Bahalayung .Kec Bakumpai Kab. Barito Kula Lulusan 2011 . SMANDA. BABAI Kalimantan Tengah Lulusan 2014.