• Tidak ada hasil yang ditemukan

324513341 Laporan pemetaan Kelompok 18 Fix pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "324513341 Laporan pemetaan Kelompok 18 Fix pdf"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

HAYATI LAUT

Program Studi Ilmu Kelautan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Malang

(2)

OLEH :

KELOMPOK 18

Chatur Marhaendarto

(135080600111030 / IO4 )

Kiki Andreas

(135080600111010 / IO3 )

M. Miftahul Huda

(135080600111016 / IO3 )

Putri Rahmawati W

(135080601111105 / IO3 )

Rahmad Saleh

(135080600111006 / IO3 )

Rama Khaleda W

(135080600111026 / IO6 )

Supriyadi

(135080600111011 / IO1 )

Tomi Aris

(135080600111012 / IO3 )

Yoga Pratama

(135080600111008 / IO3 )

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU

KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Pemetaan Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Menyelesaikan Praktikum Pemetaan dan Lulus Mata Kuliah Pemetaan

Malang,10 Desember 2014

Koordinator Asisten Asisten Pendamping

( Yusak Firmana ) ( M.Rizky Putra )

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Pertama tama kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas

rahmad-Nya Laporan Praktikum Mata Kuliah Pemetaan Sumberhayati Laut dapat

diselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan

kita nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan kita ajaran Walapun

dalam melakukan praktikum dan menyusun laporan ini mengalami beberapa

yang benar yaitu Agama Islam. Kendala teknis dan non teknis, tetapi kendala

tersebut tidaklah berat sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.

Laporan ini menjelaskan mengenai teori yang ada berkembang saat ini.

Selain itu juga menjelaskan prosedur kerja dalam praktikum pemetaan selama

kurun waktu dua hari. Selain itu dalam laporan ini juga memberikan gambaran

alur dari sebuah pengerjaan peta maupun GPS.

Kami mengharapkan dari laporan ini dapat digunakan sebagai referensi

dalam praktikum selanjutnya. Selain itu agar data laporan ini menjadi lebih

berkembang maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

rekan rekan sekalian.

Malang, 10 Desember 2014

(5)

iv

2.2.1 sistem koordinat geografik ... 5

2.2.2 sistem koordinat UTM ... 6

BAB 3 Hasil dan pembahasan ... 11

3.1 pembacaan koordinat ... 11

3.2 GPS ... 20

(6)

v

3.2.2 Penjelasan kondisi wilayah lokasi ... 20

3.3 pembuatan peta ... 27

BAB 4 Kesimpulan dan saran ... 30

4.1 Kesimpulan ... 30

4.2 saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31

(7)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pembagian Koordinat Bumi ... 6

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Table 1 Koordinat Sidoarjo ... 11

Table 2 Koordinat Sidoarjo ... 12

Table 3 Koordinat Sedati ... 13

Table 4 Koordinat Sidoarjo ... 14

Table 5 Kordinat bangil ... 15

Table 6 Kordinat Porong ... 16

Table 7 Koordinat Sidoarjo ... 17

Table 8 Koordinat Sitiarjo ... 18

Table 9 Krdianat Sedati ... 19

Table 10 Koordinat Lokasi ... 20

Table 11 Penggunaan GPS di Gedung B FPIK ... 20

Table 12 Penggunaan GPS di Gedung FIB ... 22

Table 13 Table Penggunaan GPS di Gedung Rektorat ... 23

Table 14 Penggunaan GPS di Gedung MIPA ... 24

(9)

1

BAB 1

Pendahuluan

1.1 latar belakang

Pembangunan dalam bidang perikanan dan kelautan merupakan salah

satu langkah strategis yang bertujuan untuk mendukung pembangunan ekonomi

nasional.Sumberdaya laut merupakan bagian dari sumberdaya alam yang harus

dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kemakmuran rakyat

Indonesia.Dalam hal ini diupayakan agar berdaya guna dan berdaya hasil

dengan memperhatikan kelestariannya (Sukandar et al,2005).

Istilah pemetaan berkaitan dengan kartografi, pengertian dari kartografi

adalah ilmu yang mempelajari tentang peta yang meliputi pengumpulan dan

pengolahan data,simbolisasi,penggambaran,analisa peta dan interpretasi

peta.Orang yang membuat peta disebut kartografer dengan syarat 50%

pengetahuan geografi,30% bidang seni,10% pengetahuan matematis,10%

pengetahuan peta.Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kartografi merupakan

ilmu,seni dan teknik pembuatan peta (Sariyono dan Nursa’ban,2010).

Peta memiliki peran penting dan strategis sebagai media penyajian

fenomena spasial atau keruangan.Peta juga merupakan sarana untuk

memahami potensi suatu wilayah, baik bagi para geografiwan, perencana,

sejarawan, ekonom, petani, geologiwan, dan bagi yang terlibat dalam ilmu dasar

ataupun rekayasa.Peta adalah sebuah representasi grafis dan petunjuk lokasi

tentang fenomena geografis,termasuk lingkungan, budaya, dan abstraksi mental,

baik pada media kertas secara analog, dalam bentuk digital, maupun taktil.

(Handoyo,2009).

1.2 Tujuan praktikum

Kegiatan praktikum Pemetaan Sumberdaya Hayati Laut bertujuan agar

praktikan dapat mengetahui cara penggunaan GPS dan dapat melakukan digitasi

(10)

2

1.3 Waktu dan Tempat Praktikum

Kegiatan praktikum Pemetaan Sumberdaya Hayati Laut dilaksanakan pada

hari selasa ,tanggal 18 November 2014 dengan materi Penggunaan GPS dan

tanggal 25 November 2014 dengan materi Digitasi yang bertempat di

Laboratorium Pemetaan Sumberdaya Hayati Laut Gedung D lantai 2 Fakultas

(11)

3

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Peta

2.2 Pengertian Peta

Peta merupakan penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan

keruangan antara berbagai perwujudan yang diwakili. Menurut ICA ( International

Cartography Association), peta adalah gambaran konvensional yang dibuat

dengan mengambarkan elemen elemen yang ada di permukaan bumi dan gejala

yang ada hubungannya dengan elemen elemen tersebut ( Sariyono, 2010 ).

Peta adalah sebuah gambar dua dimensi yang memberikan informasi

mengenai posisi suatu wilayah, suatu potensi daerah maupun informasi wilayah

tersebut. Disebut peta apabila dilengkapi dengan atribut pendukungnya seperti

legenda, inset, judul peta, skala dan sebagainya. Peta sendiri juga dapat

menunjukkan suatu kondisi wilayah misalnya peta daerah banjir, tanah longsor,

maupun peta daerah Gunung aktif.

2.3 fungsi peta

Fungsi peta menurut Sariyono, ( 2010 ) adalah sebagai berikut

• Menunjukkan posisi atau lokasi relarif ( letak suatu tempat dalam

hubungannya dengan tempat lain di permukaan bumi ).

• Memperlihatkan ukuran ( dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak

jarak di atas permukaan bumi).

• Memperlihatkan bentuk ( misalnya bentuk dari benua-benua, Negara,

gunung, dan lain – lainnya), sehingga dimensinya dapat terlihat dalam

peta.

• Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan

menyajikannya dalam suatu peta. Dalam hal ini dipakai simbol simbol

sebagai “wakil” dari data-data tersebut, dimana kartografer menganggap

symbol tersebut dapat dimengerti pengguna peta.

Fungsi peta adalah dapat menunjukkan posisi relatif suatu wilayah

dengan wilayah lainnya, dapat menunjukkan potensi suatu daerah, dapat

menunjukkan luasan maupun jarak suatu wilayah karena pada peta biasanya

disebutkan berapa ukuran luas atau jarak suatu wilayah. Selain itu peta juga

dapat berfungsi sebagai gambaran dari muka bumi. Hal ini dikarenakan peta

(12)

4

2.1.3 macam-macam peta

Jenis – jenis peta menurut Murtianto ( 2008 ) adalah sebagai berikut

1. Berdasarkan skalanya dibedakan menjadi

• Peta kadaster, yaitu peta dengan skala 1 : 100 s/d 1 : 5000

• Peta Skala Geografis, yaitu peta dengan skala lebih besar dari

1 : 1.000.000

2. Berdasarkan data yang ditonjolkan peta dibagi menjadi

a) Peta Umum adalah peta yang mengambarkan segala sesuatu

secara umum.

Peta Topografi adalah peta yang mengambarkan relief/

bentuk permukann bumi serta kenampakannya ( baik

alam maupun buatan ) juga dengan garis kontur. Garis

kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik

dengan ketinggian yang sama.

Peta Chorografi, yaitu peta umum yang berskala

sedang sampai kecil,

Contohnya : Peta kecamatan, kabupaten.

Peta dunia, yaitu peta umum yang menggambarkan

kenampakan dunia. Peta ini menggunakan skala 1 :

1.000.0000 ke atas.

b) Peta khusus/ tematik adalah peta yang menggambarkan

sesuatu secara khusus, seperti : peta penggunaan lahan, peta

iklim, peta kepadatan penduduk dan sebagainya.

(13)

5 a) Peta dinamik, yaitu peta yang mengambarkan keadaan obyek

secara labil,

Conohnya : Peta perkembangan pemukiman, peta

transmigrasi.

b) Peta stationer, yaitu peta yang mengambarkan keadaan obyek

yang relative tetap,

Contohnya peta geologi, peta wilayah.

Selain jenis jenis peta yang telah disebutkan diatas. Peta juga dapat

dibedakan berdasarkan proses pembuatannya. Pertama adalah peta manuskrip

yaitu produk pertama suatu peta yang akan diproduksi dalam keseluruhan proses

pemetaan. Peta dasar adalah peta yang dijadikan dasar untuk pembuatan

peta-peta tematik. Peta dasar untuk peta-peta topografi dan peta-peta turunan disebut peta-peta

induk.Sebagai Selanjutnya adalah peta turunan yang merupakan peta yang

diturunkan dari peta induknya.

2.2 sistem koordinat

2.2.1 sistem koordinat geografik

Sistem koordinat geografis terdiri dari garis lintang yang melintang dari utara ke

selatan dan garis bujur yang membujur dari timur ke barat. Garis bujur yang konstan

disebut median, dan garis lintang yang konstan disebut paralel. Paralel tersebut tersusun

secara paralel dengan yang lain dengan arah timur-barat mengelilingi bumi. Meridian

merupakan garis geografis utara/selatan yang berkumpul di kutub. Ekuator dijadikan

sebagai lintang 0°, dan lintang akan bertambah ke n ilai maksimal yaitu 90 derajat di

selatan dan utara. Untuk bujur, nilai 0 atau pangkal dari garis utara ke selatan telah

diketahui sebagai prime atau meridian Greenwich. Bujur timur dan barat ditentukan

sebagai sudut rotasi dari Meridian Prime, dari -180 (angin barat) ke +180 (angin timur)

(14)

6 Sering sekali terjdi pembingungan antara utara magnetis dengan utara

geografis. Utara magnetis dan utara geografis tidak bertepatan. Utara magnetis

terletak hampir di titik kompas. Kutub Utara geografis berada di kutub northern

sumbu rotasi bumi. Karena kutub utara magnetis dan geografis tidak berada di

tempat yang sama, kompas tidak menunjuk utara geografis ketika di observasi

dari kebanyakan tempat di bumi. Kompas biasanya akan menunjukkan barat

atau timur dari utara geografis, menggambarkan perbedaan siku (angular

difference) terhadap arah ke kutub. Angular difference ini disebut deklinasi

magnetis (magnetic declination).

2.2.2 sistem koordinat UTM

UTM (Universal Transverse Mercator) merupakan proyeksi melintang

Mercator yang memiliki parameter tertentu, seperti garis bujur atau meridian

utama yang telah diterapkan. Dengan kata lain, UTM (Universal Transverse

Mercator) adalah sebuah metode berbasis grid untuk menentukan suatu lokasi di

permukaan bumi yang merupakan penerapan praktis dari sistem koordinat

Cartesian 2-dimensi. UTM membagi permukaan bumi antara 80°LS dan 84°LU

menjadi 60 zona/bagian, lebar masing-masing bujur adalah 6° dan berpusat di

atas meridian bujur. Zona 1 dibatasi oleh bujur barat 180° sampai 174° dan

berpusat pada meridian barat ke 177. Zona penomoran akan semakin bertambah

ke arah timur. Dengan menggunakan zona sempit yang lebarnya 6° (lebih dari

800 km), dan mengurangi faktor skala di sepanjang meridian pusat (central)

hanya 0.0004 sampai 0.9996 (reduksi 1:2500), jumlah distorsi 1,000 dalam setiap

zona. Distorsi skala akan meningkat menjadi 1.0010 pada batas zona terluar di

(15)

7 sepanjang khatulistiwa. Pada setiap zona, fakor skala meridian pusat

mengurangi diameter silinder transversal untuk menghasilkan proyeksi garis

potong dengan dua garis standar atau garis skala yang benar, yang terletak

sekitar 180 km di kedua sisi dan kira-kira sejajar dengan meridian pusat (arccos

0,9996 1,62° di khatulistiwa). Faktor skala tersebu t kurang dari 1 jika berada di

dalam baris dan lebih besar dari satu jika di luar garis, namun distorsi

keseluruhan skala dalam semua zona diminimalkan (Mohammed dan Abbas,

2013).

Pada proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) proyeksinya

memiliki lebar zona 6° dengan sumbu pertama (ordina t/Y) adalah meridian

sentral dari tiap zona dan sumbu kedua (absis/X) adalah ekuator atau

khatulistiwa. UTM memiliki satuan meter. UTM memiliki absis semu (T) 500.000

meter pada meridian sentral dan ordinat semu (U) 0 meter di khatulistiwa untuk

belahan bumi bagian utara dan 10.000 meter di ekuator untuk belahan bumi

bagian selatan. Pada meridian sentral faktor skalanya adalah 0,9996. Wilayah

Indonesia terbagi dalam 9zona UTM, dimulai dari meridian 90° BT sampai

meridian 144° BT dengan batas lintang 11° LS sampai 6° LU. Sehingga wilayah

Indonesia berada dalam zona 46 sampai dengan zona 54.

2.3 GPS

2.3.1 pengertian GPS

GPS adalah sebuah alat yang diguanakan untuk menentukan lokasi

dengan bantuan satelit yang ditentukan dengan titik acuan. Sistem GPS ini

pertama kali dikembangan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat untuk

keperluan Militer dan keperluan kependudukan. Sistem GPS memiliki nama asli

NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning

System). GPS memliki 3 segemen utama yakni Satelit, pengontrol dan penerima.

Dalam menentukan posisi GPS, Satelit GPS mengorbit Bumi dengan

Kedududkan yang tetap. Satelit tersebut berjumlah 24 kutub dengan 21 aktif

sedangkan 3 sebagai cadangan.

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan

penentuan posisi, dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain

untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai

(16)

8 banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di

seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang

posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti (Pranomo, 2014)

2.3.1 fungsi GPS

GPS memiliki banyak fungsi, di semua bidang kajian atau ilmu

pengetahuan. Dalam dunia perikanan dan kelautan GPS bias digunakan dalam

navigasi kapal, penentuan lokasi daerah tangkapan, penentuan lokasi

perminyakan, penentuan lokasi terujmbu karang dan beberapa aplikasi lainnya

yang membutuhkan data spasial atau suatu Posisi relative antara tempat satu

dengan tempat yang lain. Dengan adanya GPS akan memudahkan kita

mengetahui lokasi di Bumi yang luas ini.

GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari

beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter. Hingga saat ini

GPS merupakan sistem satelit navigasi yang paling populer dan paling banyak

diaplikasikan di dunia, baik di darat, laut, udara, maupun angkasa. Disamping

aplikasi-aplikasi militer, bidang-bidang aplikasi GPS yang cukup banyak saat ini

antara lain meliputi survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik,

transportasi dan navigasi, pemantauan deformasi, pertanian, kehutanan, dan

bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi (Pranomo, 2014)

2.3.2 jenis-jenis GPS

Ada tiga jenis alat GPS. Tipe pertama adalah GPS Navigasi, GPS

Navigasi biasanya memiliki tingkat kesalahan dibawah 10 m (rata-rata GPS tipe

ini memiliki kesalahan 3 sampai dengan 6 meter), Harga GPS Navigasi berkisar

dari Rp 750 ribu sampai dengan Rp 10 juta-an). Tipe kedua adalah tipe GPS

Geodesi single frekuensi, GPS Geodesi single frekuensi biasanya digunakan

untuk pemetaan, tingkat kesalahan dibawah 1 m, GPS Geodesi tipe ini dijual

sekitar 20 -30 jutaan. GPS tipe terakhir adalah GPS tipe Geodetik dual frekuensi,

GPS ini memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan tingkat kesalahannya di bawah

1 cm. GPS Geodesi dual frekuensi digunakan untuk mengukur pergerakan tanah

(Nugroho, 2014)

Salah satu tipe GPS handheld adalah GPSMap 76CSx biasanya

digunakan untuk orang yang hobi memancing di laut. Sayangnya GPSMap

76CSx ini cenderung kehilangan sinyal bila sedang berada di bawah pohon/di

(17)

9 laut, langit tidak ada halangan (kecuali sedang mendung). Keunggulan GPSMap

76CSx adalah kemampuannya untuk mengapung, hal ini mungkin dibutuhkan

saat alat secara tidak sengaja terjatuh ke laut.

2.4 google earth

Google earth merupakan software yang dibuat oleh google yang berupa

atlas digital yang di dalamnya dapat menyajikan gambaran-gambaran

permukaan bumi melalui pengindraan jauh satelit dan juga dari aplikasi GIS

(Geographic Information System). Google earth banyak digunakan dalam

penentuan lokasi dan titik koordinat suatu tempat dalam bidang pemataan dan

penginderaan jauh. Dan dengan adanya google earth memudahkan kita dalam

menentukan letak geografis suatu tempat.

Google Earth (GE) adalah Atlas Digital Dunia dan merupakan software buatan

Google yang mampu memberikan gambar-gambar dari satelit menjadi salah satu

Applikasi GIS (Geographic Information System) gratis yang paling mudah untuk

digunakan. Layaknya sebuah applikasi GIS maka data yang tersimpan di GE

mengunakan konsep Overlay. Oleh karena sebagai pengguna kita dapat

menambahkan sebuah layer untuk mendapatkan informasi raster yang

lebihmenarik. Ada beberapa format file gambar yang bisa ditampilkan di Google

Earth seperti jpg, bmp, gif, tiff, tga, png, dan beberapa tipe lainnya. Artinya disini

kita dapat memasukan USGS topografi quadrangles, meninggikan areal

photografi atau melakukan remote sense image, histori peta, export file raster

image dari MapInfo atau software GIS lainya (Charter,2007).

2.5 arcgis

ArcGIS merupakan aplikasi data yang dibuat oleh ESRI (Environmental

Systems Research Institute) YANG Menyediakan layanan untuk menganalisis

ilmu pengetahuan tentang data geograpis tuntuk menguji hubungan, prediksi

suatu percobaan. Fungsi Arcmap diantaranya Integrated map display, editing,

and production environment. ArcMap is used to display, query, edit, create, and

analyze your geographically referenced data (NYU,2012)

ArcGIS Merupakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG)

yang berbasiskan system operasi Windows yang dikembangkan oleh ESRI

(18)

10 pengembang perangkat lunak Sistem Informasi Geografis. Perangkat lunak ini

Terdiri dari ArcMap, ArcCatalog, ArcGlobe, ArcReader, ArcScene.

2.6 map source

MapSource merupakan software / perangkat lunak dari Garmin untuk melihat

peta, titik arah, rute dan trek, dan mentransfernya ke atau dari perangkat GPS

Garmin. Hal ini termasuk dengan beberapa perangkat GPS Garmin, dan dengan

beberapa peta produk Garmin. MapSource berjalan pada Windows, dapat juga

berjalan di Linux menggunakan Wine MapSource . Versi terbaru dari MapSource

tersedia untuk men-download secara gratis. Tapi ini tidak akan menginstal

kecuali Anda memiliki versi sebelumnya sudah terpasang. Ada cara untuk

menghindari permasalahan ini, misalnya install Garmin Training Center atau

basecamp pertama, kemudian menginstal MapSource akan bekerja. Peneliti

menggunakan bantuan program Map Source sebelum inputing ke dalam

program IRM. Dari MapSource kemudian diubah ke file DXF untuk mengedit

gambar pada Program IRM. Proses pengeditan peta dengan Program IRMS

bertujuan merapikan gambar Peta Jaringan Jalan yang ada. Berdasarkan

pelaksanaan di lapangan metode survai dengan panduan IRMS membutuhkan

waktu survai di lapangan yang lebih lama dimana proses inputing data kordinat

jalan dilakukan dengan menginput satu persatu jika tidak menggunakan

program Map Source (Bonny,2012).

MapSource merupakan software yang biasa dipakai dalam upload dan

transfer data di GPS Garmin ka dalam komputer. sofware ini kita bisa

menyimpan data yang kita dapatkan setelah penelitian menggunkanan GPS dan

dari GPS ke komputer dan kita juga bisa mengupload data peta, waypoint atau

route ke GPS. MapSource memiliki beberapa ke unggulan antaranya, Back up

data penting perjalanan terpisah dari perangkat Garmin, Merencanakan rute dari

kenyamanan komputer, bukan pada perangkat, Membuat, melihat, dan mengedit

titik arah, rute, dan trek, Rencanakan luas atau rumit rute, Mentransfer titik arah,

rute dan trek antara komputer dan perangkat, Mentransfer peta yang dipilih dari

komputer ke perangkat, Cari item, alamat dan tempat menarik termasuk dalam

(19)

11

BAB 3

Hasil dan pembahasan

3.1 pembacaan koordinat

Sidoarjo

Pada desa Kepuhkemiri terletak dititik koordinat WGS bagian Lintang

Timur 112038’08” dan Lintang Selatan 07027’03”.Dan pada dititik koordinat

WGS bagian Lintang Timur 112038’45” dan Lintang Selatan 07025’47” itu adalah

titik koordinat desa Wonokasian.Desa Kepatihan terletak dititik koordinat WGS

bagian Lintang Timur 112039’33” dan Lintang Selatan 07028’56”.Sedangkan

desa Jambangan dititik koordinat WGS bagian Lintang Timur 112041’07” dan

Lintang Selatan 07027’46”. Pada titik koordinat WGS bagian Lintang Timur

112023’13” dan Lintang Selatan 07023’40”ini desa Panggul.

(20)

12 Bangil

Dititik koordinat WGS bagian Lintang Timur 112046’43” dan Lintang

Selatan 07031’28” ini adalah dari titik koordinat desa Plumbon.Pada desa

Permisan terletak dititik koordinat WGS bagian Lintang Timur 11204’16” dan

Lintang Selatan 07031’59”. Sedangkan di Kelurahan Kalianyar terletak dititik

koordinat WGS bagian Lintang Timur 112048’57” dan Lintang Selatan

07034’27”.Di ititik koordinat WGS bagian Lintang Timur 112050’12” dan

Lintang Selatan 07031’28” ini adalah titik koordinat dari desa Kupang.Pada

desa Kedungpandan dititik koordinat WGS bagian Lintang Timur 112051’15”

(21)

13 Sedati

Desa Sawohan Kecamatan Sedatii terletak dititik koordinat WGS

Lintang Timur 112046’45” dan di Lintang Selatan 07026’40”.Desa

Kalanganyar terletak dititik koordinat WGS Lintang Timur 112048’25” dan

di Lintang Selatan 07023’20”. Dititik koordinat WGS Lintang Timur

112046’07” dan di Lintang Selatan 07024’25” ini adalah titik koordinat dari

desa Pepe.Pada titik koordinat WGS Lintang Timur 112048’45” dan di

Lintang Selatan 07022’55” diketahui desa Banjarkemuning.Desa Tambak

Cemandi terdapat dtitik koordinat WGS Lintang Timur 112049’25” dan di

Lintang Selatan 07023’45”.

No Nama desa WGS UTM

4 Banjarkemuning T 112

048’45” U 9167000

(22)

14 Sidoarjo

Pada desa Tambak Rejo terletak dititik koordinat WGS bagian

Lintang Timur 112029’15” dan Lintang Selatan 07032’42”.Sedangkan

desa Wates Negoro terleta dititik koordinat WGS bagian Lintang Timur

112029’45” dan Lintang Selatan 07033’30”. Dititik koordinat WGS bagian

Lintang Timur 112040’51” dan Lintang Selatan 07033’30” ini adalah titik

koordinat dari desa Cabat.Desa Kesambi terletak dititik koordinat WGS

bagian Lintang Timur 112041’18” dan Lintang Selatan

07031’57”.Sedangkan desa Gempol terletak dititik koordinat WGS bagian

Lintang Timur 112041’33” dan Lintang Selatan 07033’36”.

(23)

15 Bangil

Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan ,terdapat di sebelah selatan

Kabupaten Pasuruan dan terletak di titik koordinat WGS pada Lintang Timur

112045’44” dan Lintang Selatan 07030’37”.Pada waktu kami melihat peta

kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan,dibagian selatan Kabupaten

Pasuruan dan terletak di titik koordinat WGS pada Lintang Timur 112046’05”,

Lintang Selatan 07032’25”. Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan ,terdapat

di sebelah selatan Kabupaten Pasuruan dan terletak di titik koordinat WGS

pada Lintang Timur 112045’45”, Lintang Selatan 07036’03”.Lalu saat kami

melihat titik koordinat WGS Lintang Timur 112050’14” dan Lintang Selatan

07035’29”,ini adalah Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan yang terletak

sebelah selatan Kabupaten Pasuruan.Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan

(24)

16 Porong

Kabupaten Mojokerto Desa Jerukpurut terletak dititik koordinat WGS

bagian Lintang Timur 112040’15” dan Lintang Selatan 07035’47”.Kabupateng

Pasuruan Kecmatan Beji Desa Cangkringmalang terltang dititik koordinat

WGS bagian Lintang Timur 112044’21” dan Lintang Selatan 07034’40”.

Sedangkan desa Wotanmasjedong dititik koordinat WGS bagian Lintang Timur

112037’42” dan Lintang Selatan 07034’40”. Dititik koordinat WGS bagian

Lintang Timur 112042’39” dan Lintang Selatan 07032’20” ini adalah titik desa

Pejarakan.Desa Besuki terletak dititik koordinat WGS bagian Lintang Timur

112043’19” dan Lintang Selatan 07032’12”.

No Nama desa WGS UTM

1. watanmasjedog T 112

(25)

17 Sidoarjo

Kabupaten Sidoarjo Kecematan Sukodono Desa Pademonegoro,terletak

disebelah timur Desa Cangkringsari dan disebelah barat Desa Pekarungan.Desa

Pademonegoro terlihat di titik koordinat WGS Lintang Timur 112038’45” dan

Lintang Selatan 07024’16”.Setelah melihat desa Pademonegoro,kita melihat titik

koordinat WGS Lintang Timur 112039’45” dan Lintang Selatan 07025’15” ini

adalah titik koordinat dari desa Wilayut.Desa Wonokasian terletak di titik

koordinat WGS bagian Lintang Timur 112038’45” dan Lintang Selatan

07025’43”.Pada desa Lebo titik koordinat WGS – Nya disebelah Lintang Timur

112039’51” dan Lintang Selatan 07027’16”.Kabupaten Sidoarjo Kecamatan

Sidoarjo desa Prasung titik koordinat WGS bagian Lintang Timur 112044’20” dan

Lintang Selatan 07025’45”.

(26)

18 Sitiarjo

Kabupaten Sitiarjo,Kecamatan Gedangan desa Gajahrejo,terletak dititik

koordinat WGS bagian Lintang Timur 112037’45” dan Lintang Selatan

07023’24”.Sedangkan desa Sitiarjo terletak di titik koordinat WGS bagian Lintang

Timur 112040’10” dan Lintang Selatan 07024’25”.Pulau Sempu Kecamatan

Sumbermanjing Wetan berada dibagian titik koordinat WGS bagian Lintang

Timur 112041’45” dan Lintang Selatan 07026’43”.Desa Tambakrejo terdapat di

Kecamatan Sumbermanjing Wetan,dititik koordinat WGS bagian Lintang Timur

(27)

19 Sedati

Kabupaten Sedati Kecamatan Candi desa Kedungpeluk terdapat di

sebelah pojok kiri atas (barat laut) terdapat dititik koordinat WGS bagian Lintang

Timur 112037’45” dan Lintang Selatan 07029’38”.Sedangkan desa Kemiri

terdapat di titik koordinat WGS bagian Lintang Timur 112045’15” dan Lintang

Selatan 07026’45”.Dititik koordinat WGS bagian Lintang Timur 112045’15” dan

Lintang Selatan 07026’45” ini adalah desa Pepe.Desa Sedatigede terletak dititik

koordinat WGS bagian Lintang Timur 112046’14” dan Lintang Selatan

07022’42”.Sedangkan desa Piranti terletak dititik koordinat WGS bagian Lintang

(28)

20

3.2 GPS

3.2.1 titik koordinat lokasi

Table 10 Koordinat Lokasi

No Nama Lokasi

Titik koordinat Lokasi

1

Titik I

S 07

̊

57’ 193” dan E 112

̊

36’ 701”

2

Titik II

S 07

̊

57’ 172” dan E 112

̊

36’ 762”

3

Titik III

S 07

̊

57’ 144” dan E 112

̊

36’ 803”

4

Titik IV

S 07

̊

57’ 137” dan E 112

̊

36’ 713”

5

Titik V

S 07

̊

57’ 169” dan E 112

̊

36’ 677”

3.2.2 Penjelasan kondisi wilayah lokasi

Table 11 Penggunaan GPS di Gedung B FPIK

Foto – foto di depan Gedung B FPIK

Pada koordinat (

S 07

̊

57’ 193”

dan

E 112

̊

36’ 701” )

di arah sebelah

timur Gedung B FPIK terlihat ada

banyak mobil terpakir di

selatan Gedung B FPIK terdapat

pos pembangunan gedung B untuk

gedung baru selain itu juga terdapat

(29)

21

Pada koordinat (

S 07

̊

57’ 193”

dan

E 112

̊

36’ 701” )

di Bagian barat

Gedung B FPIK terdapat pintu

masuk menuju gedung B tersebut.

Pada koordinat (

S 07

̊

57’ 193”

dan

E 112

̊

36’ 701” )

di arah sebelah

utara dari Gedung B FPIK

merupakan Fakultas Pertanian.

(30)

22

Table 12 Penggunaan GPS di Gedung FIB

Foto – foto di depan Fakultas Ilmu Budaya

Pada koordinat (S 07̊ 57’ 172” dan E

112̊ 36’ 762”) di arah sebelah timur

Fakultas Ilmu Budaya terlihat beberapa

objek diantaranya ada beberapa pohon

berjajar, taman, tempat parkir, dan

perpustakaan pusat.

Pada koordinat(S 07̊ 57’ 172” dan E

112̊ 36’ 762”) di arah sebelah selatan

Fakultas Ilmu Budaya terlihat beberapa

objek diantaranya ada beberapa pohon

berjajar, taman, dan fakultas MIPA.

Pada koordinat(S 07̊ 57’ 172” dan E

112̊ 36’ 762”) di arah sebelah barat

Fakultas Ilmu Budaya hanya terlihat

bangunan dari Fakultas Ilmu Budaya.

Pada koordinat (S 07̊ 57’ 172” dan E

112̊ 36’ 762”) di arah sebelah utara

Fakultas Ilmu Budaya terlihat beberapa

objek diantaranya ada beberapa pohon

berjajar, taman, tempat parkir, dan

(31)

23

Table 13 Table Penggunaan GPS di Gedung Rektorat

Foto – foto di depan gedung rektorat

Pada koordinat (S 07̊ 57’ 144” dan E

112̊ 36’ 803”) di arah sebelah selatan

Gedung Rektorat terlihat beberapa

objek diantaranya ada beberapa pohon

berjajar, taman, dan Perpustakaan

(32)

24

Pada koordinat (S 07̊ 57’ 144” dan E

112̊ 36’ 803”) di arah sebelah barat

Gedung Rektorat terlihat bangunan

Gedung Rektorat bagian depan.

Foto kelompok di depan Gedung Rektorat

Table 14 Penggunaan GPS di Gedung MIPA

Foto – foto di Hutan MIPA

Pada koordinat (S 07̊ 57’ 137” dan E

112̊ 36’ 713”) di arah sebelah timur

Hutan MIPA terlihat beberapa objek

diantaranya ada beberapa pohon,

tempat parkir, dan Gedung Bagian

Fakultas Ilmu Budaya.

Pada koordinat (S 07̊ 57’ 137” dan E

112̊ 36’ 713”) di arah sebelah barat

Hutan MIPA terlihat beberapa objek

diantaranya ada beberapa pohon,

tempat parkir , dan Gedung Fakultas

(33)

25

Pada koordinat (S 07̊ 57’ 137” dan E

112̊ 36’ 713”) di arah sebelah utara

Hutan MIPA terlihat beberapa objek

diantaranya ada beberapa pohon,

tempat parkir, dan Gedung Bagian

Fakultas MIPA.

Pada koordinat (S 07̊ 57’ 137” dan E

112̊ 36’ 713”) di arah sebelah selatan

Hutan MIPA terlihat beberapa objek

diantaranya ada beberapa pohon,

tempat parkir, dan Gedung Bagian

Fakultas MIPA.

Foto kelompok di Hutan MIPA

Table 15 Penggunaan GPS di Beringin FPIK

Foto – foto di Bawah Beringin

Pada koordinat (S 07̊ 57’ 169” dan E

112̊ 36’ 677”) di arah sebelah utara

Bawah Pohon Beringin terlihat

beberapa objek diantaranya ada

beberapa pohon, tempat parkir, dan

Gedung Bagian Fakultas MIPA dan

(34)

26

Pada koordinat (S 07̊ 57’ 169” dan E

112̊ 36’ 677”) di arah sebelah timur

Bawah Pohon Beringin terlihat

beberapa objek diantaranya ada

beberapa pohon, tempat parkir, dan

Gedung Bagian Fakultas Perikanan

pohon beringin, taman, dan Gedung

Bagian Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan.

Pada koordinat (S 07̊ 57’ 169” dan E

112̊ 36’ 677”) di arah sebelah barat

Bawah Pohon Beringin terlihat

beberapa objek diantaranya ada

beberapa pohon, tempat parkir, dan

Gedung Bagian Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan.

(35)

27

3.3 pembuatan peta

Google earth pro

ARCGIS

Run google earth pro yang telah terinstall

Cari tempat yang diinginkan dan dibuat empat penanda tempat dengan cara klik aad place mark

File akan tersimpan dalam bentuk file jpg

Disimpan peta dengan cara klik file –save –save image -pilih resolusi-rename-save

Dicatat keempat koordinat penanda dan simpan di notepad dalam bentuk file .txt

Dijalnkan ArcMap yang telah teristall

Diberi way poin di tiap ujung tanda dengan cara zoom ujung penanda-klik ikon way point- klik kiri kanan di ujung penanda - masukan x dan yang di note

(36)

28

file

Atur coordinate dengan cara Klik kanan pada gambar - Data Frame Properties - Coordinate System - Predefined - Geographic Coordinate

System-World - WGS 1984 – Apply - Ok

Dibuat grid dengan cara View - data frame properties – grid – new grid – pilih jenis grid-klik next – apply -ok

Klik icon ArcCatalog, buat shape file difolder penyipanan file gambar tadi dengan cara Klik kanan- pilih Shapefile-Pilih nama dan tipe shapefile - Edit –

select- Geographic Coordinate System – World – WGS 1984 – Apply – Ok. Shape file dibuat sesuai kebutuhan

Lakukan georeferancing dan diatur gambar jika terbalik. Setelah itu lakukan update georeferancing dan dilakukan rectify untuk menyimpan file dalam

Simpan gambar peta dengan cara klik file – export map – save- ok

Hasil pembuatan peta

(37)

29 Dalam pembuatan peta menggunakan arcgis dan google earth, diperlukan

ketelitian dan kesabaragn. Setiap langkah langkanya harus dikerjakan dengan

baik dan benar, seringkali terjadi kesalahan dalam pembuatan sehingga

mempengaruhi hasil akhir, misalnya dalam memasukan koordinat dan digitasi

(38)

30

BAB 4

Kesimpulan dan saran

4.1 Kesimpulan

Dalam praktikum pemetaan kita diberikan pembekalan mengenai cara

pembacaan koordinat UTM dan WGS selain itu kita juga diajarkan mengenai

pembuatan digitasi petadan juga layouting. Proses digitasi kita menggunakan

software ARGISC 9.3. Dalam praktikum ini kita juga belajar mengenai

penggunaan GPS yang dimana sanga berguna sekali dalam bidang ilmu

kelautan dan perikanan. Misalnya adalah mengetahui posisi kapal di samudera

atau di laut yang sangat luas.

4.2 saran

Dari praktikum Pemetaan Sumbedaya Hayati Laut yang telah dilakukan

diharapkan para praktikan untuk lebih memperhatikan ketika di beri penjelasan

langkah – langkah dalam pelaksanaan praktikum. Selain itu praktikan sebaiknya

mencatat materi – materi yang sekiranya penting supaya praktikan juga

mempunyai arsip untuk dipelajari kembali. hal yang juga perlu diperhatikan

praktikan adalah ketika menggunakan alat diharapkan ketelitian supaya hasil

(39)

31

DAFTAR PUSTAKA

• Bolstad, Paul.2002.GIS Fundamentals:A First Textbook on Geographic

Information System. Eider Press.

• Handoyo, Sri.2009.Kaidah Kartografis : Sebuah Kontemplasi

Profesi.Jakarta: Asosiasi Kartografi Indonesia.

• Mohammed, Nagi Zomrawi dan Aiad Abbas Maghoul Abbas. 2013. The

Effect of Ellipsoidal Reference Datum on Projected Coordinates in Sudan

International Journal of Multidiciplinary Sciences and Engineering ,Vol. 4.

Sudan University of Science and Technology (SUST.edu).

Murtianto, Hendro. 2008. Modul belajar Geografi. Jakarta : Universitas

Pendidikan Indonesia.

Nugroho, Arfian Eko. 2014. Pengenalan Alat Ukur GPS. Diakses dari

bpkh3.dephut.go.id/pdf/pengenalan_alat_ukur_gps.pdf pada 30

November 2014

Pramono, Herlambang Sigit. 2014. Pembacaan Posisi Koordinat dengan

GPS (Global Positioning System) sebagai Pengendali Palang Pintu Rel

Kereta Api secara Otomatis untuk Penambahan Aplikasi Modul Praktek

Mikrokontroler. Diakses tanggal 26 November 2014

• Sariyono, K.Endro dan Muhammad Nursa’ban.2010.Kartografi

Dasar.Yogyakarta :Universitas Negeri Yogyakarta.

• Sukandar, Daduk S dan Didik Y.2005.Diktat Mata Kuliah Pemetaan

Sumberdaya Hayati Laut.Malang:Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

(40)

32

(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)

Gambar

Gambar 1 Pembagian Koordinat Bumi
Table 1 Koordinat Sidoarjo
Table 2 Koordinat Sidoarjo
Table 3 Koordinat Sedati
+7

Referensi

Dokumen terkait

Annetaan siis pa- rametrin n suhteen määritelty ominaisuus, joka voidaan ilmaista julkisen tie- don logiikassa luvun n suhteen lineaarisen mittaisella kaavalla, ja osoitetaan

Sanksi hukum dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu- Lintas dan Angkutan Jalan perspektif konsep ta’zir dalam Islam adalah dengan peringatan tertulis yang

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Lama Penyimpanan pada Suhu Beku dan Metode Thawing Terhadap Tekstur Daging Sapi Bagian Has

dari ke 4 kelas tersebut yang akan dibahas dalam pedoman ini adalah rumah sakit kelas B yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang- kurangnya

Perbedaan konteks yang mempengaruhi pembentukan identitas telah menjadi isu utama dalam penelitian identitas pada abad 21 sehingga sudah banyak penelitian yang

Handijani, J., Supartinah, Al, dan Budiningsari, D., 2005, Hubungan Asupan Protein dan Lemak dengan Status Kesehatan Mulut Anak Usia Prasekolah di Kecamatan Jetis

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa semakin lama waktu simpan plastik biodegradble maka semakin cepat pula perubahan warna dan pertumbuhan jamur pada plastik

Pendekatan bottom-up merupakan pengembangan model yang menganalisis suatu proses yang dimulai dari level yang paling dasar kemudian naik hingga tingkat hirarki yang paling