• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab dan IV dan editing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bab dan IV dan editing"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KONSEP TEORI DAN PENERAPAN

4.1. Tinjauan Pustaka

Pusat listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) atau dikenal juga dengan Combine Cycle Power Plant (Pusat Listrik dengan Siklus Gabungan) ada merupakan gabungan antara PLTG dan PLTU. Gas panas keluar turbin gas yang suhunya relatif tinggi, (500o C) digunakan untuk memnaskan ait dan memproduksi uap yang kemudian digunakan untuk mendorong sudu-sudu turbin generator untuk menghasilkan listrik. Dengan demikian diperoleh effisien gabungan yang lebih tinggi dibandingkan effisiensi masing-masing PLTU maupun PLTG.

Proses pemanasan air dan pembentukan uap terjadi di Heat Recovery Steam Generator (HRSG) yang berfungsi menggantikan boiler seperti pada PLTU. HRSG sebagai penukar kalor, akan memindahkan panas yang terkandung dalam gas bekas ke air dan uap. Karena sebagai penukar kalor, HRSG harus memiliki luasan yang besar untuk menangkap sebagian besar panas. Untuk memenuhi tujuan tersebut, konstruksi HRSG terdiri dari pipa-pipa yang dilengkapi sirip diseluruh luasannya.

(2)

Didalam PLTGU berlangsung dua siklus sekaligus, yaitu siklus udara dan gas panas yang berlangsung didalam turbin gas dan siklus air dan uap yang berlaku untuk turbin uap. Siklus udara dan gas panas dikenal sebagai siklus Brayton yang terjadi pada proses gas turbin generator (GTG) dan siklus air - uap dikenal sebagai siklus Rankine yang terjadi pada proses steam turbin generator (STG).

4.1.1. Siklus Udara Dan Gas Panas (Siklus Brayton)

Secara ideal prinsip kerja pada turbin gas mengikuti siklus Brayton. Dimana dapat diketahui dari diagram bahwa:

Gambar 4.2 Siklus Brayton dalam diagram p-v dan t-s.

1 – 2 : Udara luar dihisap dan ditekan di dalam kompresor, menghasilkan udara bertekanan (langkah kompresi)

2– 3: Udara bertekanan dari kompresor dicampur dengan bahan bakar, terjadi reaksi pembakaran yang menghasilkan gas panas (langkah pemberian panas)

3– 4 : Gas panas hasil pembakaran dialirkan untuk memutar turbin (langkahekspansi)

(3)

Udara atmosfer dihisap masuk ke dalam kompresor dan dinaikkan tekanannya. Selanjutnya udara tersebut 95% mengalir ke dalam ruang bakar dan sisanya digunakan untuk mendinginkan sudu turbin. Kemudian di dalam ruang bakar (combustor), terjadi penambahan panas pada tekanan konstan. Udara yang masuk ke dalam combustor dibagi menjadi dua, 30% disebut sebagai udara primer yang digunakan untuk proses pembakaran dan sebagian lagi, 15% digunakan sebagai pencampur dan penurunan suhu nyala api. Sehingga nyala api tidak membakar sudu turbin. Disebabkan oleh pemanasan yang terjadi di ruang bakar, maka udara dari kompresor memulai atau berekspansi. Sehingga menghasilkan kecepatan yang tinggi dan mampu mendorong sudu turbin gas. Tenaga mekanik yang dihasilkan sebagian besar digunakan untuk memutar kompresor dan sisanya digunakan untuk menghasilkan listrik. Lalu gas panas keluar turbin dibuang kembali ke atmosfer.

4.1.1. Siklus Air – Uap (Siklus Rankine)

Gambar 4.3 Siklus Rankine dalam diagram p-v dan t-s.

(4)

3–4: Proses pemompaan air masuk ke dalam boiler (HRSG). Disini tekanan bertambah tinggi dan suhu sedikit naik.

4–1: Proses pemberian kalor dengan tekanan konstan, menjadikan air menjadi uap panas lanjut. Volume, suhu dan entropi bertambah tinggi.

1–2: Proses ekspansi isentropis/adiabatis uap di dalam turbin. Disini volume uap bertambah besar, tekanan menurun, suhu menurun dan entropi konstan.

2–3: Proses pengembunan uap keluar turbin menjadi air kembali didalam kondensor pada tekanan yang konstan

Jika pada PLTU menggunakan bahan bakar untuk menghasilkan panas pada siklus rankine, lain halnya pada PLTGU yang menggunakan prinsip rankine, merubah boiler yang biasa di PLTU menjadi HRSG. Kemudian memanfaatkan gas sisa keluar turbin yang suhunya relatif tinggi. Gas sisa ini digunakan untuk memanaskan air di dalam HRSG. Proses penyerapan panasini menyebabkan air berubah fasa menjadi uap secara bertahap, lalu berekspansi mendorong sudu-sudu turbin uap. Kemudian uap keluar turbin dikondensasi sehingga menjadi air kondensat.

4.1.3 Siklus Gabungan (Combine Cycle)

(5)

Gambar 4.4 Siklus kombinasi dalam digram T-S. Tekanan uap tunggal (kiri), dengan tekanan uap ganda (kanan).

Secara umum, dapat diketahui dari diagram bahwa:

1 – 2: Proses kompresi isentropis yang terjadi di kompresor.

2 – 3: Penambahan panas pada ruang bakar.

3 – 4: Ekspansi terjadi pada turbin gas.

4 – 1: Proses pembuangan gas bekas yang dimanfaatkan untuk memanaskan air di HRSG.

1’ – 2’: Proses pemompaan air pengisi.

2’ – 3’: Proses pemanasan air hingga mencapai titik didih pada ekonomiser.

3’ – 4’: Air mendidih dipanaskan sehingga menjadi uap kenyang di evaporator.

4’ – 5’: Proses pemanasan lanjut pada superheater.

5’ – 6’: Proses ekspansi pada turbin uap.

6’ – 1’: Proses pengembunan di kondensor.

(6)

1”2’3’4’5’6”1”. Panas yang dibuang didalam siklus air uap adalah sebesar luas 1” -1’– 6’- 6”–1”, sehingga besarnya kerja yang diperoleh didalam siklus air uap adalah sebesar luas 1’-2’-3’-4’-5’-6’-1’.

Dari gambar 4.4 terlihat bahwa tidak semua panas yang dilepas turbin gas dapat diserap oleh air dan uap didalam HRSG, karena sifat alami air dan uap itu sendiri. Panas yang tidak bisa diserap tersebut adalah sebesar luasan 3’-4-5’-4’-3’.Untuk memperkecil jumlah panas yang tidak bisa diserap tersebut, maka siklus air uap dibuat menjadi dua tingkat tekanan yaitu tingkat rendah dan tingkat tinggi sebagaimana ditunjukkan didalam gambar 4.4 (kanan). Untuk lebih memperkecil lagi besarnya panas yang tidak bisa diserap, maka tingkat tekanan air dan uap dibuat lebih dari dua tingkat atau disebut juga sebagai multiple pressure. Dengan gambar 4.4 ini nampak jelas bahwa siklus gabungan yang berlaku bagi sebuah PLTGU mempunyai effisiensi yang lebih baik dibanding PLTG maupun PLTU.

4.1.4. Keuntungan Dan Kerugian PLTGU

Dibandingkan jenis pembangkit lain, PLTGU memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

1. Effisiensi lebih baik dari jenis pembangkit yang lain. Dibandingkan PLTU yang mempunyai effisiensi 40% dan PLTG 30%, PLTGU memiliki effisiensi sampai 60%. PLTN yang dikhususkan untuk beban dasar.

(7)

memerlukan lahan yang lebih sedikit dibandingkan PLTU.

4.1.5. Kerugian PLTGU

Namun dibalik keutnungannya, PLTGU juga memiliki beberapa kerugian, yaitu:

1. Jenis bahan bakar terbatas pada jenis bahan bakar gas dan cair saja yang harganya relatif lebih mahal.

2. Bahan bakar cair memerlukan treatment terlebih dahulu untuk menghindari korosi suhu tinggi pada bagian turbin gasnya.

3. Umur turbin gas dan HRSG lebih pendek dibandingkan PLTU.

4.2. Penerapan Kerangka Teori

Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTG, PLTU, PLTGU, PLTN, PLTA, PLTS, dan lain-lain.

Bagian utama dari pembangkit listrik ini sebenarnya adalah generator, yakni mesin berputar yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik. Namun, sebelum menuju ke generator masih banyak proses harus dilalui. Generator dapat bergerak karena ada energi gerak yang ditransfer (dipindahkan) dari mesin penggerak seperti turbin gas dan turbin uap. Kemudian ada mesin lagi yang membantu agar tubin tersebut bisa bergerak. Ini adalah sebuah siklus dan instalasi yang terbentuk satu kesatuan tugas agar dapat menghasilkan energi yang diinginkan. Seperti yang ada pada pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Keramasan.

(8)

didapatkan selama melakukan kerja magang di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan Pusat Listrik Keramasan.

4.2.1. Komponen Utama PLTGU

PLTGU yang merupakan siklus kombinasi mempunyai komponen utama yang terdiri dari :

1. Gas Turbine (GT)

2. Heat Recovery Steam Generator (HRSG) 3. Steam Turbine (ST)

4. Generator

PLTG akan digunakan dalam siklus kombinasi, maka panas gas buang harus mempunyai suhu sekitar 500 0C agar dapat dimanfaatkan untuk menguapkan air didalam “Heat Recovery Steam Generator”. Kemudian air tadi berubah menjadi uap jenuh dan digunakan untuk memutar sudu-sudu turbin uap. Setelah itu turbin uap akan menggerakkan generator agar dapat menghasilkan listrik.

4.2.1.1. Gas turbin (GT)

Gas turbin atau sebutan untuk PLTG merupakan salah satu komponen yang sangat penting pada PLTGU Keramasan. Hal ini didasari dengan adanya siklus gabungan dari PLTGU ini. PLTGU ini tidak menggunakan damper atau bisa disebut pintu penghubung siklus antara PLTG dan PLTU. Apabila GTG bermasalah maka STG otomatis berenti juga dan begitu sebaliknya.

(9)

juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik.

Gambar 4.5 Skema turbin gas.

Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas. Semua terhubung dalam satu instalasi turbin gas dimana terdapat fungsi yang tidak dapat dipisahkan.

Spesikasi Turbin Gas:

o Manufacture : Hitachi

o Type : Single Sharf

o Power Output : 27.920 KW

(10)

o Turbine Exhaust Gas Pressure Drop : 34,9hPa

o Turbine Exhaust Gas Temperature : 568oC

o Compressor : 17 Stage Axial Type.

o Turbine : 3 Stage

o Sharf Speed : 7.258 rpm

4.2.1. 1. 1. Kompressor

Gambar 4.6 Kompresor Axial 17 tingkat.

Di unit PLTGU Keramasan, digunakan kompresor jenis Axial. Pada kompresor jenis ini, arah aliran sejajar sumbu poros. Kompresor jenis ini banyak digunakan untuk turbin gas berkapasitas relatif besar. Karena udara mengalir sejajar poros, menyebabkan udara yang masuk terlempar ke belakang. Keceparan gerak sudu mengakibatkan aliran udara bertambah tinggi, atau dengan kata lain mempunyai tekanan dinamis yang lebih tinggi. Tekanan yang dihasilkan kompresor axial tergantung pada jumlah tingkat dan kecepatan putar rotor.

(11)

Gambar 4.7 Ruang bakar.

Ruang bakar (Combustion Chamber) adalah ruang pembakaran sebuah turbin gas dimana bahan bakar mengalami proses sebagai berikut:

 Pencampuran dengan udara sehingga membentuk campuran mudah

terbakar.  Penyalaan.

 Pebentukan nyala api.

 Pendinginan nyala api dengan udara.

Turbin gas umumnya mempunyai combustion chamber yang terdiri dari banyak combustion basket (liner) yang dipasang melingkari compressor discharge. Volume gas panas produksi combustion chamber jumlahnya besar karena proses pembakaran nya memberikan excess air yang tinggi hingga mencapai sekitar 350 %.

4.2.1. 1. 3. Turbin

(12)

Proses transformasi energi panas menjadi energi mekanik terjadi di dalam turbin. Turbin bisa berupa jenis turbin impuls atau turbin reaksi tergantung dari pertimbangan pabrik pembuat, dengan jumlah tingkat antara 1 sampai 5. PLTGU Keramasan menggunakan turbin gas H-25 Ax merk Hitachi yang terdiri dari 3 tingkat.

4.2.1.1. Heat Recovery Steam Generator (HRSG)

HRSG berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan panas gas buang dari turbin gas sehingga dihasilkan uap dengan tekanan dan temperature tertentu yang konstan.

Gambar 4.9 Heat recovery steam generator PLTGU Keramasan.

(13)

pembakaran bahan bakar. Tetapi pada umumnya HRSG yang terpasang tidak dilengkapi dengan burner karena penerapan HRSG pada PLTGU tujuan utamanya adalah memanfaatkan panas gas buang dari PLTG yang masih tinggi temperaturnya untuk menghasilkan uap yang akan memutar turbin uap, seperti pada instalasi HRSG unfired PLTGU Keramasan Gambar 4.9. Dengan cara ini diperoleh peningkatan efisiensi termal yang besar.

4.2.1.3 Steam Turbin (ST)

Steam turbin atau PLTU-nya PLTGU berfungsi menghasilkan daya listrik dengan memanfaatkan uap yang berasal dari pemanasan air di HRSG. Uap yang dihasilkan pun bertingkat mulai dari uap kenyang sampai uap panas lanjut atau uap jenuh. Uap jenuh tersebut akan digunakan sebagai energi untuk memutar steam turbin (turbin uap).

Gambar 4.10 Turbin uap PLTGU #2 Keramasan.

(14)

menjadi kerja mekanik berupa gerak putar tsb dapat dilihat di dalam gambar 4.11.

Gambar 4.11 Cara kerja turbin uap.

Prinsip kerja turbin uap yaitu pertama-tama uap dengan suhu dan tekanan yang ada padanya masuk ke dalam nozzle atau sudu tetap yang terpasang di dalam rumah turbin. Didalam nozzle, uap berekspansi (tekanan turun dan volumenya bertambah besar) sehingga diperoleh kecepatan yang tinggi dan masuk kedalam laluan diantara sudu-sudu jalan. Akibat dari perjalanan yang membelok maka sudu-sudu jalan tersebut akan terdorong kearah belakang (tanda panah).

(15)

pemanasan air masuk boiler. Juga terpasang katup uap masuk turbin, perapat poros, dan lain-lain.

Specification Steam Turbine:

o Manufacture : SHIN NIPPON MACHINERY CO., LTD

o Model : SNM/C8-R15-ARNX

o Power Output : 13,520 MW

o Speed : 6000 rpm

Karena siklus PLTGU merupakan gabungan antara siklus PLTG dengan PLTU, maka komponen utama PLTGU adalah PLTU beserta sistem dan peralatan bantunya. Bagian penunjang kinerja PLTU (steam turbin) tetap baik pada siklus PLTGU tersebut diantaranya: pompa air pengisi, kondensor, dan deaerator.

4.2.1.3.1. Pompa Air Pengisi

Fungsi pompa air pengisi adalah untuk menciptakan tekanan pada air pengisi dan mengalirkannya ke boiler HRSG. Jenis pompa yang digunakan adalah pompa sentrifugal, dengan tekanan stabil pada aliran yang berubah naik turun.

(16)

Pada blok PLTGU Keramasan hanya ada dua unit BFP. Karena pada kerjanya sesuai manual book BFP, satu BFP sudah cukup untuk kebutuhan blok PLTGU Keramasan sehingga satu BFP beroperasi dan satu lagi stan-by. 4.2.1.3.2. Kondensor

Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air. Proses perubahannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air sebagai pendingin mengalir didalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut surface (tubes) condenser. Sebagai pendingin digunakan air sungai yang didinginkan terlebih dahulu di cooling tower. Seperti pada gambar 4.13.

Gambar 4.13. Kondensor.

4.2.1.3.3. Deaerator

(17)

didalam air pada suhu jenuh adalah nol, sehingga oksigen yang terbawa dalam tetesan air akan terlepas dan berada bersama uap disekelilingnya. Karena uap mengkondensasi pada air, maka konsentrasi oksigen di daerah sekitar penyemprot menjadi naik sehingga memungkinkan membuang (vent out) sejumlah uap yang konsentrasi oksigennya relatif tinggi.

4.2.1.4. Generator

Gambar 4.14 Generator.

(18)

kumparan-kumparan. Sehingga pada ujung penghantar terjadi gaya gerak listrik (GGL).

Pada PLTGU Keramasan dalam satu unit terdapat dua genearator, yaitu generator yang membangkit daya dari turbin gas sebesar 28 MW dan generator yang membangkitkan daya dari steam turbin sebesar 12 MW.

- Specfication Gas Turbin Generator:

o Manuacture : Brush/HMA

o Type : DG215Z-04

o Apparent Power : 35,250 kVA

o Active Power : 27,920 kW

o Rated Voltage : 11 kV

o Rated Current : 1.850 A

o Rotation Speed : 1.500 rpm

o No. of Phase : 3 Phase

- Specification Steam Turbine Generator:

o Manufacture : T D POWER SYSTEMS

LIMITED, India

o Type : TD–1294–01

o Apparent Power : 13.250 kW

o Active Power : 12.000 kW

o Rated Voltage : 11.000 V

o Rated Current : 887 A

o Rotation Speed : 1500 rpm

o No. of Phase : 3 Phase

(19)

Peralatan bantu PLTGU selain terdiri dari peralatan yang berbentuk komponen juga terdapat peralatan bantu berupa suatu siklus atau sirkit yang disebut sistem. Adapun sistem PLTGU tersebut diantaranya:

4.2.1.5.1 Sistem Udara Pendingin dan Perapat

Udara pendingin dan perapat diambil dari kompresor melalui saluran pengambilan blow-off tingkat pertama. Adapun untuk pendingin poros dan susu-sudu gerak turbin, udaranya diambil dari keluaran kompresor melalui sisi dalam poros, dan untuk dudukan sudu tetap dan sudu-sudu tetap udaranya diambil dari keluaran kompresor sebelum melalui ruang bakar.

4.2.1.5.2. Sistem Udara Pengabut (Atomizing Air)

Sistem udara pengabut berfungsi untuk menghasilkan udara bertekanan tinggi yang digunakan untuk menyemprotkan bahan bakar minyak di ruang bakar, sehingga bahan bakar minyak terkabutkan (atomized), untuk memudahkan serta menyempurnakan pembakaran. Sistem udara pengabut hanya digunakan pada unit turbin gas menggunakan bahan bakar minyak yang bertekanan rendah. Pada unit turbin gas yang menggunakan bahan bakar minyak bertekanan tinggi, pengabutan dilakukan secara mekanik oleh nosel dan tekanan minyak itu sendiri, disebut mechanical atomizing. 4.2.1.5.3. Sistem Bahan bakar (Minyak atau Gas)

Sistem bahan bakar berfungsi untuk menyediakan/mensuplai bahan bakar ke unit turbin gas sesuai tekanan, suhu dan kebersihan yang dibutuhkan, juga ketersediaan bahan bakar; baik bahan bakar minyak maupun bahan bakar gas.

4.2.1.5.4. Sistem Minyak Pelumas (Lube Oil)

(20)

(bearing pedestal); Minyak untuk pengangkat poros (jacking oil); Minyak untuk pemutar poros (turning/barring oil); Minyak untuk pengaturan (control oil); Minyak untuk pengaman turbin (hydraulic trip/emergency oil). 4.2.1.5.5. Sistem Air Pengisi

Sistem air pengisi pengisi dilakukan oleh pompa yang disebut Boiler Feed Pump mengalirkannya ke boiler HRSG. Air ini adalah calon uap jenuh yang akan menggerakkan steam turbin (turbin uap).

4.2.1.5.6. Sistem Air Pendingin

Berdasarkan siklusnya, terdapat 2 macam sistem air pendingin utama yang lazim diterapkan di PLTGU yaitu :

1. Sistem siklus terbuka (once through) 2. Sistem siklus tertutup (recirculation – cooling tower)

Pada umumnya sistem air pendingin utama terdiri dari komponen: Intake (untuk sistem air pendingin siklus terbuka), Saringan (strainer), Pompa (cooling water pump – CWP), Katup dan Pemipaan (piping), Menara pendingin (cooling tower)

4.2.2. Langkah-Langkah Start PLTGU

4.2.2.1. Pre-Start Up Operation and Ready to Start Conditio n

Persiapan ini dapat dilakukan secara manual oleh operator dari Central Control Room (CCR), ataupun satu demi satu pengecekan dilakukan pada masing-masing lokal. Meliputi semua hal, mulai dari komponen utama, alat bantu, pompa serta katup-katup. Sehingga unit PLTGU dapat

dinyatakan ‘Ready to Start’.

4.2.2.2. Start Gas Turbine

1. Starting device energized, terhubung ke turbin dan start

(21)

4. PLTG mampu berputar dengan kemampuan sendiri dan Starting Device lepas dan berhenti.

5. Putaran bertambah dan mencapai full speed no load (100,3%) 6. Sinkronisasi generator

7. Pembebanan

4.2.2.3. Start Steam Turbin

Dengan proses air uap dari HRSGyang memanfaatkan gas buang sisa turbin gas maka turbin uap dapat bergerak dan dapat distart, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pastikan kondisi HP dan LP by pass valve open “auto” mode “start-up”

2. Untuk main steam temperature >300°C (cold/warm) dan 410°C (hot), kemudian nyalakan HP steam purity oil

3. Steam Turbin start (perhatikan vibrasi turbin)

4. Idle speed = 0 menit (hot), 5 menit (warm), 10 menit (cold) 5. Steam Turbin speed naikkan ke full speed Sinkron Steam Turbin

”semiauto start”, kemudian akan menghasilkan beban ± 3,5 MW 6. Klik “load-up” kemudian beban dapat naik maksimal

7. Sinkronisasi generator 8. Pembebanan

4.2.3. Langkah-Langkah Shut Down PLTGU

Setelah mendapat perintah Shut Down, prosedur ini harus dilakukan secara perlahan dan dapat dipastikan bahwa komponen pendukung yang diperlukan tetap bekerja untuk melindungi sistem utama. Langkah-langkah shut down PLTGU:

1. Pastikan kondisi HRSG “auto” Lakukan penurunan beban - Pastikan beban GT turun ke 14 MW

(22)

- Pastikan ST lepas system - GT bebannya turun - ST stop auto

- ST speed 90% (katup governor full close, turning device pastikan running ± 600 Rpm, katup HP dan LP mode ”RELOAD” kemudian offline tracking.

3. Lakukan shutdown turbin gas

- Pastikan GT lepas system di 2,5 MW

- Pastikan GT stop (shutdown) auto, flame off, gas heater stop - HP dan LP bypass valve mode offline tracking (full close) “auto” - Pastikan turning gear GT running

4. Kemudian lakukan pemberhentian auxiliary steam.

4.2.4. Sistem Air Pendingin PLTGU

Seperti dijelaskan pada sistem air pendingin pada sistem-sistem PLTGU, terdapat 2 macam sistem air pendingin utama yang lazim diterapkan di PLTGU yaitu :

1. Sistem siklus terbuka (once through)

2. Sistem siklus tertutup (recirculation – cooling tower)

Pada umumnya sistem air pendingin utama terdiri dari komponen : - Intake (untuk sistem air pendingin siklus terbuka)

- Saringan (strainer)

- Pompa (cooling water pump – CWP) - Katup dan Pemipaan (piping)

- Menara pendingin (cooling tower)

(23)

tidak dibutuhkan intake yang dipasangi saringan-saringan, cukup dengan satu saringan sederhana.

Gambar 4.15 Sistem air pendingin terbuka dan tertutup.

4.2.4.1. Prinsip Kerja Air Pendingin Cooling Tower PLTGU Keramasan

(24)

Gambar 4.16 Sistem penambah air cooling tower basin PLTGU Keramasan

Gambar 4.17 Sistem air pendingin tertutup PLTGU Keramasan.

Sirkulasi air pendingin prinsipnya adalah air disedot dari sungai Keramasan dan dialirkan melewati strainer ke bak penampung menara pendingin (cooling tower). Kemudian dipompakan ke kondensor oleh pompa air pendingin utama menggunakan Circulating Water Pump untuk mengkondensasikan uap bekas dengan cara menyerap panas laten dari uap bekas tersebut. Akibat proses dikondensor, temperatuir air pendingin keluar kondensor akan mengalami kenaikkan. Karena air akan disirkulasikan kembali ke kondensor, maka air pendingin ini harus didinginkan terlebih dahulu di cooling tower. Kemudian sistem air pendingin cooling tower

(25)

berfungsi untuk mendinginkan komponen bantu menggunakan Auxiliary Water Pump yang melalui heat Exchanger.

Gambar

Gambar  4.1 Unit combined cycle PLTGU.
Gambar 4.3 Siklus Rankine dalam diagram p-v dan t-s.
Gambar 4.4 Siklus kombinasi dalam digram T-S. Tekanan uap tunggal (kiri),
Gambar 4.5 Skema turbin gas.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Energi yang masuk ke dalam siklus PLTGU adalah panas yang masuk pada saat proses pembakaran di ruang bakar turbin gas dan daya yang dihasilkan adalah daya dari semua PLTG di

Siklus gabungan adalah suatu siklus yang memanfaatkan gas buang dari turbin gas (PLTGU) untuk memanaskan air dalam ketel, dengan menggunakan heat exchanger berupa HRSG dan uap

Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) adalah pembangkit siklus ganda (combined cycle) yang peralatan utamanya terdiri dari turbin dengan generatornya, HRSG (Heat Recovery

Meskipun pembangkit berbahan bakar gas yang terdiri dari PLTG, PLTMG, dan PLTGU memiliki kapasitas terpasang paling besar, namun berdasarkan optimasi penyediaan,

Prinsip kerja dari turbocharger adalah memanfaatkan panas gas buang hasil pembakaran dari tiap tiap silinder sebagai tenaga untuk memutar turbin pada sisi turbocharger,Gas buang

Economizer adalah komponen yang berfungsi untuk memanaskan air umpan boiler dengan memanfaatkan sisa panas dari gas buang boiler sebelum gas buang tersebut

Dimana proses pemanasan oli dengan memanfaatkan panas dari sisa hasil pembakaran mesin atau gas buang. Temperatur gas buang

sehingga proses penguapan lebih ringan dengan memanfaatkan gas buang dari HRSG yang masih tinggi sehingga memperbesar efisiensi HRSG karena dapat memperkecil