• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pltg-u

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Pltg-u"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PEMBANGKIT LISRIK TENAGA

GAS (PLTG) DAN PEMBANGKIT LISRIK

TENAGA GAS UAP (PLTGU)

Oleh

IRHAS MUFTI FIRDAUS 321 11 030

YULIA REZKY SAFITRI 321 11 078

HARDIANA 321 11 046

MUH SYIFAI PIRMAN 321 11 034

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

(2)

PEMBAHASAN

1.1 Defenisi

1.1.1 PLTG

Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik

yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin gas

dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang

dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan

selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya.

Sistem PLTG menggunakan prinsip siklus Brayton yang dibagi atas siklus terbuka dan siklus

tertutup. Pada siklus terbuka, fluida kerja adalah udara atmosfer dan pengeluaran panas di

atmosfer karena gas buang dari turbin dibuang ke atmosfer. Adapun kekurangan dari turbin

gas adalah sifat korosif pada material yang digunakan untuk komponen-komponen turbinnya

karena harus bekerja pada temperature tinggi dan adanya unsur kimia bahan bakar minyak

yang korosif (sulfur, vanadium dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material

yang terus berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat secara

keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal ini merupakan salah satu

dari kekurangan sebuah turbin gas juga dan pada perkembangannya untuk menaikkan

efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja siklus dengan menggunakan material

turbin yang mampu bekerja pada temperature tinggi dan dapat juga untuk menaikkan

efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin gas dengan pembangkit turbin

uap dan hal ini biasa disebut dengan combined cycle.

1.1.2 PLTGU

PLTGU adalah gabungan antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang

dari PLTGdigunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU.

Dan bagian yangdigunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery

Steam Generator).PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk

mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik

yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistemPLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG

dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panasdan uap dari gas buang hasil pembakaran di

PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat RecoverySteam Genarator), sehingga menjadi

uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakanuntuk memutar sudu

(baling-baling) Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada Pusat Listrik TenagaGas (PLTG) akan

menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadienergi

(3)

listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun

gas(gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan

prosesnya. Prinsipkerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan dalm

kompresor dengan melalui air filter / penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke

dalam kompresor tersebut.

Padakompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar

bersama bahan bakar. Disini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung

dibakar dengan udara atau tidak.turbin uap.Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung

dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jikamenggunakan BBM harus dilakukan proses

pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dandibakar. Pembakaran bahan bakar

dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggiyang berenergi

(enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh

turbinmenjadi energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah

melalui turbin sisagas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang

disemprotkan ke turbin bersuhutinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan

turbin dengan udara pendingin dari lubangudara pada turbin.Untuk mencegah korosi akibat

gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yangdigunakan tidak boleh mengandung logam

Potasium, Vanadium, dan Sodium yang melampaui 1 part per mill (ppm)

(4)

1.2 Prinsip Kerja

1.2.1 Prinsip Kerja PLTG

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini :

Gambar 1.1. Skema PLTG

Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut :

Pertama, turbin gas berfungsi menghasilkan energi mekanik untuk memutar kompresor

dan rotor generator yang terpasang satu poros, tetapi pada saat start up fungsi ini terlebih dahulu dijalankan oleh penggerak mula (prime mover).

Penggerak mula ini dapat berupa diesel, motor listrik atau generator turbin gas itu sendiri yang menjadi motor melalui mekanisme SFC (Static frequency Converter). Setelah kompresor berputar secara kontinu, maka udara luar terhisap hingga dihasilkan udara bertekanan pada sisi discharge (tekan) kemudian masuk ke ruang bakar.

Kedua, proses selanjutnya pada ruang bakar, jika start up menggunakan bahan bakar

cair (fuel oil) maka terjadi proses pengkabutan (atomizing) setelah itu terjadi proses pembakaran dengan penyala awal dari busi, yang kemudian dihasilkan api dan gas panas bertekanan. Gas panas tersebut dialirkan ke turbin sehingga turbin dapat menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran. Selanjutnya gas panas dibuang ke atmosfir dengan temperatur yang masih tinggi.

(5)

Sedangkan untuk PLTGU menggunakan combined cycle dimana gas buang dari

turbin gas akan dimanfaatkan kembali untuk mengoperasikan turbin uap. Dibutuhkan HRSG

(Heat Recovery Steam Generator) yang prinsip kerjanya sama dengan boiler. Gas buang dari

turbin gas tidak langsung dibuang melalui bypass stack akan tetapi masuk ke HRSG. Setelah

masuk ke HRSG maka gas tadi akan berubah menjadi uap bertekanan tinggi yang kemudian

digunakan untuk memutar High Pressure Steam Turbine (HPST), kemudian HPST memutar

Low Pressure Steam Turbine (LPST) yng akhirnya akan membangkitkan generator. Hasil

pembuangan LPST akan dikondensasi dan dialirkan ke pompa. Dari pompa kemudian

dilairkan kembali ke HRSG. Begitu seterusnya sehingga terbentuk siklus tertutup.

(6)

1.3 Komponen

1.3.1 Komponen PLTGU

PLTGU yang merupakan siklus kombinasi mempunyai komponen utama yang terdiri dari : a. PLTG dan alat bantunya serta generator

b. HRSG dan alat bantunya

c. Turbin uap dan alat bantunya serta generator

Apabila PLTG akan digunakan dalam siklus kombinasi, maka panas gas buang harus mempunyai suhu sekitar 500 0C agar dapat dimanfaatkan untuk menguapkan air didalam “Heat

Recovery Steam Generator”. Apabila PLTD (Diesel) akan digunakan dalam siklus kombinasi, maka

kapasitasnya harus cukup besar, yaitu sekitar 25 MW agar air pendingin mesin dapat dimanfaatkan untuk pemanas awal air pengisi boiler.

2. SISTEM-SISTEM PLTGU

Peralatan bantu PLTGU selain terdiri dari peralatan yang berbentuk komponen juga terdapat peralatan bantu berupa suatu siklus atau sirkit yang disebut sistem. Adapun sistem tersebut diantaranya:

2.1. Sistem Udara Pendingin dan Perapat

Sebagaimana telah disebutkan diatas sistem udara berfungsi untuk menyediakan udara untuk pembakaran, dimana udara dihasilkan oleh kompresor. Tetapi udara dari kompresor ini sebagian juga digunakan sebagai pendingin dan perapat. Udara pendingin berfungsi untuk mendinginkan sudu-sudu turbin.

Material turbin gas akan mengalami stress karena dilalui oleh gas yang temperaturnya sangat tinggi hasil dari pembakaran bahan bakar. Untuk mencegah agar tidak terjadi overheating, maka bagian turbin yang dilalui oleh gas panas tersebut didinginkan dengan udara. Sudu-sudu gerak (moving blade) didinginkan dengan udara yang diambil dari kompresor tingkat tertentu. Udara pendingin ini sebelum digunakan, didinginkan terlebih dahulu dengan media udara atau air (air cooler atau water cooler).

Fungsi udara perapat adalah mencegah bocornya minyak pelumas dari ujung bantalan (celah antara rumah bantalan dan poros). Sebagaimana pada udara pendingin, udara perapat sebelum digunakan juga didinginkan terlebih dahulu.

(7)

Gambar 2.1 Diagram sistem udara pendingin dan perapat

2.2. Sistem Udara Pengabut (Atomizing)

Untuk mempermudah pencampuran antara bahan bakar dan udara dalam proses pembakaran, maka bahan bakar harus dipecah menjadi partikel yang sangat kecil. Proses memecah bahan bakar menjadi partikel yang kecil ini disebut atomisasi (pengabutan).

Bahan bakar minyak pada turbin gas umumnya diatomisasi dengan udara. Pada saat start, udara pengabut biasanya diambil dari kompresor khusus, dan setelah operasi normal udara pengabut diambil dari kompresor utama.

2.3. Sistem Pendingin

Sistem pendingin berfungsi untuk mendinginkan peralatan bantu dan sistem PLTG. Peralatan yang mendapat pendinginan antara lain adalah minyak pelumas, udara pendingin, mesin diesel start

up, generator dan sebagainya. Media pendingin menggunakan air demin yang diberi bahan kimia.

Pemberian bahan kimia bertujuan untuk mencegah korosi dan pengerakan. Jenis bahan kimia yang digunakan adalah magnesium chromat.

Sirkulasi air pendingin merupakan siklus tertutup. Setelah mendinginkan peralatan, air pendingin ini didinginkan dengan udara dari kipas (fin fan) didalam radiator.

(8)

2.4. Sistem Bahan Bakar

a. Bahan bakar minyak

Bahan bakar minyak yang banyak digunakan di PLTG adalah HSD (High Speed Diesel), walaupun minyak IDO (Industrial Diesel Oil) dan residu juga dapat digunakan apabila unit PLTG

dilengkapi dengan sarana pengolah bahan bakar, misalnya dengan memasang pemanas b. Bahan Bakar Gas

Bahan bakar yang umum dipakai untuk PLTG adalah natural gas (gas alam), namun demikian beberapa macam gas lainnya juga dipakai, diantaranya blast furnace gas dan coke oven gas.

Penggunaan bahan bakar gas untuk turbin gas (PLTG) akan lebih menguntungkan dibanding dengan bahan bakar minyak karena :

 Lebih bersih, sehingga periode pemeliharaan lebih panjang .

 Titik nyala rendah, sehingga mengurangi faktor kegagalan start.

 Tidak memerlukan tangki penampungan dari pompa, sehingga akan lebih hemat dalam biaya investasi maupun biaya operasi.

Disamping ada keuntungannya, penggunaan bahan bakar gas juga mempunyai kelemahan yaitu :

 Kebocoran gas dari intalasi tidak dapat terlihat langsung, dan ini mengundang bahaya kebakaran .

 Hanya dapat diperoleh ditempat–tempat tertentu saja, atau harus disuplai dengan memasang instalasi pipa yang panjangnya sampai ratusan kilometer.

Untuk mencegah agar kondensat dan kotoran lain tidak terbawa masuk ke dalam intalasi gas PLTG, maka terlebih dahulu bahan bakar gas tersebut dialirkan melalui fuel gas separator dan Filter (Gas treatment).

Disini kondensat dan kotoran dipisahkan dari gas dan ditampung didalam condensate tank atau langsung dibuang melalui Cold Stack atau burning pit. Selanjutnya bahan bakar gas yang sudah bersih dialirkan ke instalasi gas PLTG untuk digunakan didalam proses pembakaran.

(9)

2.5 Sistem Kelistrikan

Bila ditinjau dari sisi luar (jaringan luar), maka pasokan listrik dari bus 70 atau 150 kV melewati CB (circuit breaker) kemudian trafo utama (generator transformer). Dari trafo utama tegangan diturunkan dan dicabang menjadi dua saluran. Satu saluran ke generator dan saluran yang lain ke alat bantu (auxiliary).

Saluran ke generator melewati PMT (generator circuit breaker) dan digunakan untuk kebutuhan penyaluran daya keluar generator. Energi listrik yang dibangkitkan dari generator disalurkan ke pelanggan melalui saluran ini.

Saluran ke alat bantu melewati CB dan auxiliary transformer (trafo alat bantu). Pada auxiliary

transformator tegangan diturunkan sesuai dengan tegangan alat-alat bantu. Setelah diturunkan

tegangannya energi listrik didistribusikan ke alat-alat bantu berupa motor-motor listrik dan sebagainya melalui motor control center (MCC).

Karena percabangan saluran listrik dari sistem jaringan terjadi setelah PMT generator, maka pasokan listrik untuk alat bantu selalu tersedia sekalipun generator dalam keadaan stop (tidak menghasilkan listrik).

MCC untuk alat bantu biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu MCC untuk peralatan yang berada menjadi satu dengan unit PLTG dan MCC untuk peralatan yang terpisah dari unit PLTG, seperti misalnya sistem pendingin atau pompa forwading.

Sistem kelistrikan untuk alat bantu dilengkapi dengan batere charger dan station batere yang berfungsi sebagai sumber pasok listrik DC. Kebutuhan listrik DC antara lain digunakan untuk :

 Tegangan kontrol

 Pompa darurat

 Penerangan darurat

3. HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG)

HRSG berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan panas gas buang dari turbin gas sehingga dihasilkan uap dengan tekanan dan temperatur tertentu yang konstan. HRSG merupakan penghubung antara PLTG (siklus Brayton) dengan PLTU (siklus Rankine).

Ditinjau dari sumber panasnya, HRSG dibagi menjadi dua, yaitu unfired dan fired (auxiliary

burner atau supplementary burner). HRSG unfired adalah HRSG yang seluruh sumber panasnya

diperoleh dari gas buang (exhaust gas) turbin gas. Sedangkan HRSG supplementary burner adalah HRSG yang dilengkapi dengan peralatan pembakaran bahan bakar (burner) sehingga sumber panas nya dapat diperoleh dari gas buang turbin gas dan atau dari pembakaran bahan bakar. Tetapi pada

(10)

umumnya HRSG yang terpasang tidak dilengkapi dengan burner karena penerapan HRSG pada PLTGU tujuan utamanya adalah memanfaatkan panas gas buang dari PLTG yang masih tinggi temperaturnya untuk menghasilkan uap yang akan memutar turbin uap. Dengan cara ini diperoleh peningkatan efisiensi termal yang besar. HRSG juga disebut Waste Heat Recovery Boiler (WHRB).

3.1. Prinsip Kerja HRSG

Gas buang dari turbin gas yang temperaturnya masih tinggi (sekitar 550 0C) dialirkan masuk ke HRSG untuk memanaskan air didalam pipa-pipa pemanas, kemudian gas buang ini dibuang ke atmosfir melalui cerobong dengan temperatur yang sudah rendah (sekitar 130 0C). Campuran air dan uap selanjutnya masuk kembali ke dalam drum. Di dalam drum, uap dipisahkan dari air menggunakan separator.

Agar dapat memproduksi uap yang banyak dalam waktu yang relatif cepat, maka perpindahan panasnya dilakukan dengan aliran berlawanan atau cross flow, dan sirkulasi airnya harus cepat.

3.2 Konstruksi dan Tata Letak HRSG

Sistem tata letak HRSG mempunyai banyak variasi baik jenis maupun jumlahnya. Ditinjau dari sistem sirkulasi airnya HRSG dibedakan menjadi :

 HRSG sirkulasi alam

 HRSG sirkulasi paksa.

Bila ditinjau dari tekanan kerjanya, HRSG dapat dibedakan menjadi :

 HRSG dengan satu tekanan (single pressure)

 HRSG dengan dua tekanan (dual pressure)

 HRSG dengan tekanan bertingkat (multi pressure)

Sedangkan bila ditinjau dari sumber panasnya, HRSG dapat dikelompokkan menjadi:

 HRSG tanpa bantuan pembakaran (nonfire)

(11)

3.2 Keuntungan dan kekurangan PLTGU

Siklus kombinasi selain meningkatkan efisiensi termal juga akan mengurangi pencemaran udara.

Dengan menggabungkan siklus tunggal PLTG menjadi unit pembangkit siklus kombinasi (PLTGU) maka dapat diperoleh beberapa keuntungan, diantaranya adalah :

 Efisiensi termalnya tinggi, sehingga biayaoperasi (Rp/kWh) lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit thermal lainnya.

 Biaya pemakaian bahan bakar (konsumsi energi) lebih rendah

 Pembangunannya relatif cepat

 Kapasitas dayanya bervariasi dari kecil hingga besar

 Menggunakan bahan bakar gas yang bersih dan ramah lingkungan

 Fleksibilitasnya tinggi

 Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya investasi lahan lebih sedikit.

 Pengoperasian PLTGU yang menggunakan komputerisasi memudahkan pengoperasian.

 Waktu yang dibutuhkan: untuk membangkitkan beban maksimum 1 blok PLTGU relatif singkat yaitu 150 menit.

 Prosedur pemeiliharaan lebih mudah dilaksanakan dengan adanya fasilitas sistern diagnosa.

Namun dari beberapa keuntungan diatas PLTGU memiliki kekurangan yaitu

 Memerlukan penggerak mula dari luar seperti diesel, atau motor listrik.

 Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar. Khususnya di indonesia kendala pasokan gas utamanya adalah kekurangan infrastruktur (www.tempointeraktif.com).

Gambar

Gambar 1.1. Skema PLTG

Referensi

Dokumen terkait

Jadi pengertian dari sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

Bukti empiris berasal dari pengamatan atas informasi konkret terkait dengan keputusan investasi yaitu informasi harga saham, karena dianggap semua informasi yang berpengaruh

Untuk itu, artikel ini berupaya mengkaji gagasan tentang epistemologi Psikologi Islam yang dibentuk berdasarkan pandangan wahyu tentang kemungkinan manusia memiliki

The teaching of all these classical books to all the students would be useless and time wasting, because there were a number of students who came to study in the Pesantren not to

Dari serangkaian uraian pembahasan tentang penelitian perbandingan potensi biosida antara ekstrak akar dan batang pisang ambon untuk mencegah kontaminasi pada kultur i n

Hasil analisis pengaruh faktor risiko kejadian depresi pada lanjut usia dari panti wreda pemerintahmendapatkan hasil bahwa hubungan antara semua faktor risiko

Kampung Budaya Sindangbarang sendiri mempunyai nilai sejarah yang cukup kental dan dapat dijadikan potensi untuk mengembangkan wisata spiritual dengan mengemas dari nilai

"Upaya meningkatkan penguasaan konsep dan kompetensi sosial siswa melalui pembelajaran aktif berbasis model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada marta