LAPORAN PRAKTIKUM
Analisis Statistik Deskriptif (Crosstab) untuk Menyajikan Data Wilayah dan Kota
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Teknologi Informasi (TPW 21221)
Dosen Koordinator : Sri Rahayu, S.Si., M.Si. Anang Wahyu Sejati, ST, MT,
Disusun oleh: Khoirotun Hisan 21040117120026
Kelas B
DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Ilmu statistik dapat ditemui di berbagai disiplin ilmu seperti perencanaan wilayah dan kota, psikologi, ekonomi, dll. Statistik merupakan suatu metode atau ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang ada. Menurut J. Supranto dalam arti sempit, statistik adalah data ringkasan yang berbentuk angka (kuantitatif). Dalam arti luas, statistik adalah ilmu yang mempejari cara pengumpulan, penyajian, serta analisa data, dan pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil dari penelitian yang menyeluruh.
Saat melakukan penelitian, tentu tidak terlepas dari data -data berupa angka yang harus diolah. Pada zaman modern seperti sekarang ini, menganalisis data statistik dapat menggunakan aplikasi statistik untuk membantu melakukan pengolahan data sesuai penelitian. Salah satunya dengan adanya
software SPSS.
SPSS yang merupakan kepanjangan dari Statistical Package for Social Science. SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat. SPSS dibuat oleh Norman H. Nie, C. Hadlai (Tex) Hull dan Dale H. Bent pada tahun 1968. Pada awalnya digunakan untuk menganalisis data-data sosial kemasyarakatan. Program olah data SPSS ini telah digunakan dalam berbagai bidang persoalan seperti riset pasar, pengendalian dan perbaikan mutu, serta riset-riset sains.
1.2. Tujuan
Dapat mengetahui aplikasi SPSS itu apa
Dapat mengoperasikan aplikasi SPSS
Dapat membuat analisis deskriptif untuk menyajikan data wilayah dengan SPSS
Dapat memanfaatkan software SPSS
1.3. Landasan Teori
(mengeksplorasi data yang telah terkumpul), dan predictive analytic.
Pada SPSS ada dua jenis data statistik menurut bentuknya yang dapat diolah, yaitu kualitatif dan kuantitatif.
a. Data kualitatif adalah data yang dapat dinyatakan dalam bentuk bukan angka. Data kualitatif biasa didapatkan melalui cara kuisioner, wawancara, observasi, pemotretan, maupun rekaman video yang dituangkan kedalam transkip.
b. Data kuantitatif merupakan suatu data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka, misalnya tinggi badan seseorang, dll. Dapat diolah menggunakan perhitungan matematika.
Dalam aplikasi SPSS juga dilengkapi dengan berbagai analisis statistik seperti analisis statistik deskriptif, mean, modus, median, minimum, maksimum, range, distribusi, standar deviasi, standar error, bahkan sampai analisis inferensial. Penampilan data dalam bentuk grafk sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna juga dapat dilakukan dalam program ini. Hal tersebut merupakan kelebihan dari SPSS dalam pengolahan data – data.
Kelebihan yang dimiliki oleh software SPSS antara lain :
1. Mampu mengakses data dari berbagai macam format yang tersedia, seperti pada dBase, Lotus, Text fle, dll. Sehingga data yang sudah ada dari berbagai format data dapat langsung digunakan untuk dianalisis.
2. SPSS memberikan tampilan data yang lebih informatif. 3. Memberikan informasi lebih akurat dengan memberikan
kode alasan jika terjadi missing data.
4. Mudah digunakan, pengguna tidak perlu belajar bahasa pemrograman.
Kekurangan dari software SPSS antara lain:
1. Meskipun tergolong program yang mudah digunakan, namun untuk dapat menjalankan program ini, pengguna minimal harus mengetahui dasar ilmu statistik terlebih dahulu.
Ada beberapa jenis data di dalam statistik, yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio. Crosstab merupakan salah satu data kualitatif yang berskala nominal. Crosstab atau tabulasi silang digunakan untuk data dalam bentuk tabulasi, yang terdiri dari baris (row) dan kolom (coloum). Crossrab berfungsi melihat adakah korelasi antara dua variabel atau lebih. Terkadang menghitung hubungan antara baris (sebuah variabel) dengan kolom (variabel yang lain).
2. Data
Pengambilan data melalui website BPS Kabupaten Banyumas
Kecamatan
Lumbir 4.406 562 350 44 054
Wangon 6.243 830 572 74 904
Jatilawang 5.311 755 557 58 411
Rawalo 5.180 989 401 46 617
Kebasen 4.772 775 392 57 257
Kemranjen 4.315 859 561 64 712
3. Hasil dan Pembahasan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent Kepadatan_penduduk *
Angka_kelahiran 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%
Kepadatan_penduduk *
Angka_kematian 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%
Kepadatan_penduduk *
Jumlah_penduduk 6 100,0% 0 0,0% 6 100,0%
Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa input yang dimasukan adalah benar. Karena, tidak ada data yang tertinggal dan dapat dilihat dari kolom Missing. Disana tertera jumlah data (N) sama dengan 0 dan Percentnya adalah 0,0%. Sedangkan dalam kolom valid jumlah data (N) sama dengan 6 dan percentnya adalah 100%.
1) Korelasi /Hubungan antara kepadatan penduduk * angka kelahiran
Crosstab
Count
Angka_kelahiran
Kepadatan_penduduk 4315 0 0 0 0 1 0 1
Dilihat pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk berkolerasi dengan angka kelahiran. Terdapat pada kepadatan penduduk berjumlah 4315 berkolerasi dengan angka kelahiran berjumlah 859. Begitu pula seterusnya, sehingga mendapat total 6.
Uji Chi Square, mengamati ada tidaknya hubungan antara variabel kesesuaian Harapan Lama Sekolah dengan Jumlah Penduduk Miskin. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada hubungan antara baris dengan kolom H1 : Ada hubungan antara baris dengan kolom Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0.05 maka H1 diterima
Tabel diatas menunjukan bahwa Pearson Chi-Square dengan
Asymptotic Signifcance (2-sided) memiliki nila 0,224 yang melebihi 0,005, artinya Ho diterima sedangkan H1 ditolak. Tabel tersebut
Errora Approximate Tb
Approximate
Interval by Interval Pearson's R ,329 ,224 ,696 ,524c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,029 ,424 ,057 ,957c
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic Significance
(2-sided) Pearson Chi-Square 30,000a 25 ,224
Likelihood Ratio 21,501 25 ,664 Linear-by-Linear Association ,541 1 ,462 N of Valid Cases 6
N of Valid Cases 6
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Menurut tabel diatas value berjumlah 0,913 yang memiliki arti mendekati angka 1. Jika valuenya mendekati angka 1 berarti variable memiliki korelasi yang sangat erat.
2) Korelasi/Hubungan antara kepadatan penduduk * angka kematian
Crosstab
Count
Angka_kematian Total
350 392 401 557 561 572
Kepadatan_penduduk 4315 0 0 0 0 1 0 1
4406 1 0 0 0 0 0 1
Dilihat pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk berkolerasi dengan angka kematian. Terdapat pada kepadatan penduduk berjumlah 4315 berkolerasi dengan angka kematian berjumlah 561. Begitu pula seterusnya, sehingga mendapat total 6.
Pearson Chi-Square 30,000a 25 ,224
Likelihood Ratio 21,501 25 ,664 Linear-by-Linear Association 1,075 1 ,300 N of Valid Cases 6
Uji Chi Square, mengamati ada tidaknya hubungan antara variabel kesesuaian Harapan Lama Sekolah dengan Jumlah Penduduk Miskin. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada hubungan antara baris dengan kolom H1 : Ada hubungan antara baris dengan kolom Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0.05 maka H1 diterima
Tabel diatas menunjukan bahwa Pearson Chi-Square dengan
Asymptotic Signifcance (2-sided) memiliki nila 0,224 yang melebihi 0,005, artinya Ho diterima sedangkan H1 ditolak. Tabel tersebut
Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,913 ,224 Interval by Interval Pearson's R ,464 ,329 1,047 ,354c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,429 ,495 ,949 ,397c
N of Valid Cases 6
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.
3) Korelasi/Hubungan antara kepadatan penduduk * jumlah 44054 46617 57257 58411 64712 74904
Kepadatan_penduduk 4315 0 0 0 0 1 0 1
4406 1 0 0 0 0 0 1
Dilihat pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk berkolerasi dengan jumlah penduduk. Terdapat pada
Pearson Chi-Square 30,000a 25 ,224
Likelihood Ratio 21,501 25 ,664 Linear-by-Linear Association 1,594 1 ,207 N of Valid Cases 6
Uji Chi Square, mengamati ada tidaknya hubungan antara variabel kesesuaian Harapan Lama Sekolah dengan Jumlah Penduduk Miskin. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada hubungan antara baris dengan kolom H1 : Ada hubungan antara baris dengan kolom Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0.05 maka H1 diterima
Tabel diatas menunjukan bahwa Pearson Chi-Square dengan
Asymptotic Signifcance (2-sided) memiliki nila 0,224 yang melebihi 0,005, artinya Ho diterima sedangkan H1 ditolak. Tabel tersebut
Nominal by Nominal Contingency Coefficient ,913 ,224 Interval by Interval Pearson's R ,565 ,326 1,368 ,243c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,371 ,495 ,800 ,468c
N of Valid Cases 6
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. a. Based on normal approximation.
4. Kesimpulan
SPSS merupakan aplikasi analisis data yang dapat membantu peneliti terutama planner untuk mengerjakan penelitian atau kegiatan kesehariannya dalam memproses data-data statistik. SPSS memberikan tampilan data yang lebih informatif dengan tingkat keakuratan yang tinggi.
Analisis data crosstab sangat membantu dalam mengetahui hubungan antara satu variable dengan variable yang lain. Dengan demikian keterkaitan antar variable dapat diketahui sehingga pengambilan keputusam atau strategi untuk bertindak dapat disusun dengan baik dan benar.
5. Daftar Pustaka
Armandhani, Herdian. 2012. Olah Data Statistik Menjadi Mudah dengan Program Aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). dalam www.kompasiana.com. diakses pada 25 Oktober 2017.
Setiawan, Parta. 2015. Pengertian Statistik Lengkap menurut Para Ahli. dalam www.gurupendidikan.co.id. diakses pada 25 Oktober 2017.
Putri, Digitha Oktaviani. 2015. Mengenal Apa Itu SPSS. dalam
6. Lampiran
1) Mencari data yang akan dianalisis yang terdapat pada website BPS Kabupaten Banyumas, dan save.
3) Klik Variable View, setelah itu masukan variable data pada kolom “Name”. dengan mencopy atau menulis ulang data. Contoh menulis variable pertama “Kecamatan” pada kolom “Name”. Setelah itu menentukan “Type”, karena kecamatan berupa tulisan. Maka typenya “String”. Tapi jika variablenya berupa angka, typenya “Numaric”. Selanjutnya menentukan Width, Decimals, Label, Values, Missing, Columns, Align, Measure dan Role sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Begitu pula seterusnya.
4) Buka “Data View”, kolom tabel otomatis sudah ada. Copy data yang akan diolah dari Excel ke SPSS.
6) Tentukan variable untuk kolom dan baris.
7) Klik statistics, ceklis/klik Chi-square, Correlations, dan Contingency coefficient, lalu Continue.