• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN BIOGAS DAN PUPUK ORGANIK DARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBUATAN BIOGAS DAN PUPUK ORGANIK DARI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMBUATAN BIOGAS DAN PUPUK ORGANIK DARI KOTORAN SAPI UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN SUNGAI

BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

Diusulkan oleh:

ADITYA WILDAN (1301551/2013) AEF NUR MUHAMMAD RIYANTO (1301818/2013) IMAM MURDIKAH (1305305/2013)

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada hadirat Allah SWT karena atas berkat dan limpahan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah ini dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul " pembuatan biogas dan pupuk organik dari kotoran sapi untuk mengurangi

pencemaran sungai” yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar dari adanya biogas ini adalah diharapkan masyarakat dapat menjadikan biogas dan pupuk organik untuk meningkatkan ekonomi warga dan mengurangi pencemaran sungai untuk terpenuhinya kebutuhan air bersih.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat. Penulis berharap adanya kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Semoga makalah dapat berguna bagi pembaca dan memberikan sumbangsih positif bagi kita semua dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Bandung, Maret 2015

(4)

DAFTAR ISI

Halaman Judul...i

Lembar Pengesahan...ii

Kata Pengantar………..…...iii

Daftar Isi………...…...iv

Ringkasan...v

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………...1

1.2 Tujuan ………...1

1.3 Manfaat ………...1

2. GAGASAN 2.1 Kondisi Perkembangan Biogas di Bandung Utara...2

2.2 Solusi yang Pernah di Tawarkan Pemerintah………...………...2

2.3 Seberapa Jauh Gagasan Dapat Memperbaiki Kondisi Terkini Permasalahan yang ada...3

2.4 Gagasan Baru yang itawarkan...3

2.5 Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan dalam Implementasi Gagasan serta Uraian Peran Masing - Masing Pihak ... 3

2.6 Langkah-Langkah Strategis yang Harus Dilakukan...4

3. SIMPULAN 3.1 Inti Gagasan...5

3.2 Langkah-Langkah Strategis yang Harus Dilakukan...5

3.3 Prediksi Keberhasilan Gagasan...5

4. DAFTAR PUSTAKA………...5 5. LAMPIRAN-LAMPIRAN

(5)

RINGKASAN

. Daerah Bandung Utara merupakan daerah peternakan sapi dan pertanian. Sehingga terbentuk suatu desa pertanian dan peternakan di daerah tersebut. Pada kenyataannya penduduk di daerah bandung utara kebanyakan hanya memelihara sapi, dan kotorannya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk desa bahkan ada yang membuangnya ke sungai sehingga sungai tersebut tercemar . Selain itu daerah Bandung Utara juga merupakan daerah resapan air dimana banyak sumber mata air yang mengalirkan air ke banyak sungai salah satunya daerah Lembang yang mengalirkan air ke daerah kota bandung seperti ledeng, ciwaruga, sukajadi dan masih banyak lagi, Oleh karena itu bahwa air di daerah lembang harus tetap terjaga kualitas airnya sampai ke hilir, salah satu cara untuk membuat kualitas air tetap terjaga yaitu tidak membuang kotoran hewan ternak seperti sapi ke sungai, Padahal kotoran sapi sendiri dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang sangat berguna yaitu dengan cara biogas dimana kotoran sapi dikumpulkan dan di endapkan di tempat yang tertutup sehingga keluarlah gas yang disebut gas metana dan dapat digunakan menjadi listrik untuk lampu ataupun gas untuk memasak, dan sisa biogas dapat digunakan menjadi pupuk.

Gagasan ini bertujuan untuk merumuskan konsep meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas air sungai yang harus dipertahankan dengan cara mengolah kotoran sapi menjadi biogas yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga terjadi penghematan gas untuk memasak, penghematan listrik, dan juga dapat meningkatkan hasil pertanian dengan pupuk organik dari sisa biogas yang menjadi solusi bagi harga gas yang mahal dan solusi pencemaran air sungai. Gagasan ini ditulis dengan dengan analisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sungai-sungai di daerah lembang, yang dikombinasi dengan solusi yang logis.

(6)

Adapun metode yang dilakukan yaitu dengan cara Penyuluhan sekaligus Pelatihan secara langsung kepada warga di daerah bandung utara seperti lembang dan cisarua bahwa kotoran sapi dapat dimanfaatkan untuk banyak hal seperti biogas ini dibandingkan dengan membuang kotoran sapi langsung ke sungai yang menurunkan kualitas air sungai tersebut. Dengan demikian warga dapat menyaksikan pembuatan alat untuk biogas ini yang akan digunakan dalam pengerjaan PKM ini. Hasil yang dicapai dalam program ini adalah warga di daerah bandung utara dapat membuat biogas sendiri yang dapat menggantikan bahan bakar minyak untuk memasak, dan untuk pembuatan pupuk organik tersendiri dari olahan kotoran sapi , penerapannya yaitu sebagai pengganti pupuk kimia yang dirasa kurang ramah terhadap lingkungan serta hasil yang dapat dicapai juga adalah bahwa kotoran sapi mampu dimanfaatkan dan menjaga kualitas air sungai tetap dalam kondisi yang baik tidak tercemar oleh kotoran sapi. Diharapkan dengan diadakanya pelatihan dan pembuatan biogas dan pupuk cair ini mampu mengurangi beban masyarakat dari krisis bahan bakar minyak, menciptakan pupuk organik yang terjangkau dan mampu menaikan kualitas air sungai.

(7)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan analisis yang telah diketahui bahwa Sungai merupakan sumber air bagi kehidupan sehari-hari masyarakat yang digunakan secara turun temurun dan dari generasi ke generasi . Zaman akan terus berjalan dan ketersediaan air bersih akan makin semakin sulit didapatkan dengan tingginya pencemaran air dan kebutuhan air akan meningkat di kalangan masyarakat karena populasi masyarakat yang terus bertambah.Beban hidup masyarakat untuk energi sudah menjadi biaya tinggi. Penggunaan bahan bakar gas untuk kebutuhan rumah tangga sudah sejak lama dicanangkan oleh pemerintah dalam menggantikan minyak tanah. Ketersedian listrik oleh pemerintah tidak merata dan makin hari makin mahal biayanya bagi masyarakat pedesaan. Kesulitan ekonomi dan langkanya lapangan pekerjaan makin menjerat masyarakat hingga memunculkan masyarakat miskin baru dalam.. Daya dukung ekonomi mikro terhadap ekonomi makro yang semakin lemah dikarenakan ketidak berdayaan masyarakat dalam berusaha juga menjadi seperti sebuah lingkaran setan tak ubahnya seperti ayam dan telur, mana yang harus didahulukan.

Oleh karena itu diperlukanya pengolahan kotoran sapi menjadi biogas, dan diharapkan bisa mengoptimalkan kembali kotoran sapi sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat sebagai biogas dan pupuk organik dan mengurangi pencemaran sungai akibat dari kotoran sapi tersebut yang di buang langsung ke sungai, karena apabila kotoran sapi tidak dimanfaatkan dengan baik dan langsung di buang ke sungai yang berakibat aliran sepanjang sungai tercemar , padahal sungai tersebut adalah salah satu sumber kehidupan sebagian warga di kota Bandung.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan gagasan ini adalah implementasi konsep pengembangan biogas sebagai penghematan energi lokal daerah Bandung Utara sehingga terjadi kestabilan perekonomian warga lokal dan juga mengurangi pencemaran sungai dari daerah hulu atau lembang sehingga kualitas air sungai tetap terjaga .

1.3 Manfaat

1. Memberikan gagasan bagi pemerintah daerah Bandung Utara untuk lebih mengembangkan biogas untuk kesejahteraan masyarakat lokal.

2. Memberikan dorongan kepada pemerintah dan masyarakat Bandung Utara agar lebih serius dalam membuat konsep pengembangan potensi limbah peternakan di Bandung Utara.

(8)

1. GAGASAN

2.1Kondisi Perkembangan Biogas di Bandung Utara

Indonesia merupakan Negara yang memiliki ketergantungan energi fosil dengan jumlah yang sangat tinggi namun tidak disertai dengan cadangan energi fosil yang memadai. Konsumsi energi fosil yang tinggi dengan nilai rata-rata meningkat 7% per tahun. Namun penggunaan energi fosil yang banyak tersebut, pemanfaatannya di kalangan masyarakat masih belum optimal, terbukti dengan nilai rasio elektrifikasi Indonesia pada tahun 2011 yang masih rendah yaitu hanya berkisar pada nilai 72.92% sehingga sekitar 27.05% rumah tangga di Indonesia belum diterangi listrik.

Solusi dari itu semua adalah biogas, Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya, kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organic yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.

Biogas dihasilkan dengan bantuan bakteri metanogen atau metanogenik . Bakteri ini secara alami terdapat dalam limbah yang mengandung bahan organik, seperti limbah ternak dan sampah organik. Umumnya, biogas diproduksi menggunakan alat yang disebut reaktor biogas (digester) yang dirancang agar kedap udara (anaerobik), sehingga proses penguraian oleh mikroorganisme dapat berjalan secara optimal.

Bandung utara sendiri sebenernya merencanakan pemanfaatan limbah peternakan ini namun masih belum menyeluruh dan masih banyak warga yang masih belum tahu dan memahami fungsi dari biogas ini, sehingga hanya membuang begitu saja limbah peternakan itu dan membiarkan manfaatnya.

2.2. Solusi yang Pernah di Tawarkan Pemerintah

(9)

2.3. Seberapa Jauh Gagasan Dapat Memperbaiki Kondisi Terkini Permasalahan yang Ada

Meski telah menerima solusi dengan adanya pengolahan menjadi pupuk organik namun hanya beberapa masyarakat yang kotoran hewan tersebut menjadi pupuk organik. Oleh karena itu,gagasan Biogas ini diajukan sebagai salah satu pemanfaatan yang efektif dan efisien untuk menghemat listrik dan mengurangi pencemaran sungai . Konsep biogas ini adalah menampung limbah rumahan sehingga mampu meningkatkan penghematan listrik dan gas bagi setiap rumah. Biogas ini sendiri ditekankan juga untuk mampu mengurangi pencemaran sungai akibat kotoran hewan, termasuk penyampaian informasi - informasi mengenai keunggulan biogas ini yang kemungkinan masih belum banyak diketahui oleh masyarakat sehingga masyarakat mengetahui multifungsi biogas ini. Selain itu untuk memberikan efek ketertarikan setiap warga atau peternak memiliki biogasnya tersendiri, dan apabila setiap rumah memiliki biogasnya sendiri maka listrik dan gas dalam kebutuhan rumahan mampu di hemat.

2.4. Gagasan Baru yang Ditawarkan

Gagasan baru yang ditawarkan sebagai trobosan untuk pengolahan limbah peternakan dapat dilakukan melalui strategi sebagai berikut :

Konsep pembangunan biogas

Konsep pembangunan biogas ini didesain dengan semenarik mungkin dan seekonomis mungkin namun tetap tidak mengurangi fungsi biogas itu tersendiri, pembangunan ini direncanakan untuk setiap peternakan agar manfaat yang terasa lebih besar.

Multifungsi Biogas

(10)

2.5. Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan dalam Implementasi Gagasan serta Uraian Peran Masing-Masing Pihak

Dalam merealisasikan gagasan ini tentunya dibutuhkan banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang nantinya akan memegang peranannya masing-masing. Pihak-pihak yang diharapkan dapat membantu merealisasikan gagasan biogas ini adalah

a. Pemerintah Daerah Bandung Utara

Dalam gagasan biogas ini, Pemerintah Daerah Bandung utara memiliki peran yang sangat penting, karena Pemerintah memiliki kewajiban untuk mensejahterakan rakyat, salh satunya dengan biogas ini, apabila pemerintah melihat ke sungai dan melihat bahwa air sungai itu tercemar salah satu penyebabnya adalah kotoran hewan atau limbah peternakan, dan apabila implementasi biogas berjalan lancar maka bukan hanya mengatasi pencemaran sungai tapi juga menaikan ekonomi lokal

b. Pihak Peternak Bandung Utara

Dalam hal ini pihak peternak Bandung Utara ikut bertanggungjawab langsung untuk mengelola dan memelihara biogas ini serta menyadari bahwa membuang kotoran hewan langsung ke sungai sangatlah tidak baik dapat mencemari sungai dan dapat menyebabkan sedimentasi. Pihak-pihak peternak sapi juga dapat memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pembangunan biogas ini agar pembangunanya tepat .

c. Masyarakat Bandung Utara

Gagasan biogas ini juga memerlukan dukungan penuh dari seluruh masyarakat Bandung Utara. Tidak hanya sebagai pemerhati lokal saja, namun masyarakat harus mampu menjaga dan melestarikan seluruh potensi yang dapat dimanfaatkan ketimbang membuang begitu saja.

2.6. Langkah-Langkah Strategis yang Harus Dilakukan

(11)

3 KESIMPULAN

3.1Inti Gagasan

Gagasan tentang biogas ini meliputi pembangunan biogas dengan konsep pengetahuan tentang biogas dan di desain dengan konsep menarik namun ekonomis sebagai penghematan energi lokal dan menaikan tingkat hasil panen lokal. Biogas ini diterapkan di setiap rumah peternak sehingga efeknya akan lebih terasa sangat besar dalam penghematan energi .

3.2. Teknik Implementasi Gagasan

Teknik implementasi untuk mewujudkan gagasan biogas ini sebagai conoth daerah peternakan yang berbasis biogas sebagai penghematan ekonomi dan kesejahteraan warga lokal yaitu

1. Membentuk sinergisme tim ahli khusus yang terdiri dari perwakilan pihak-pihak yang terlibat misalnya Komunitas pecinta lingkungan, akademisi (dosen teknik lingkungan, atau mahasiswa), serta masyarakat peternak sapi pada khususnya.

2. Meningkatkan kerjasama yang telah terjalin sebelumnya antara Peternak dengan Pemda Bandung Utara, Departemen Pekerjaan Umum, serta dinas-dinas terkait untuk melakukan sosialisasi dan realisasi dari pembangunan biogas ini.

3. Mengalokasikan dana guna merealisasikan program biogas yang telah dicanangkan.

3.3. Prediksi Keberhasilan Gagasan

Output dari adanya biogas ini adalah diharapkan masyarakat dapat menjadikan biogas sebagai awal untuk inovasi baru dan tempat belajar yang berharga, serta dengan adanya gagasan ini menjadikan pengolahan Limbah peternakan menjadi biogas dan pupuk organik untuk meningkatkan ekonomi warga dan mengurangi pencemaran sungai untuk terpenuhinya kebutuhan air bersih.

4. DAFTAR PUSTAKA

Dachlan, Diella . 2009 . Kotoran Ternak : Masalah dan Peluang . viewed 29 March 2015 < http://www.citarum.org/node/730>.

Irfan, Muhammad. 2011. Penulisan Daftar Pustaka dengan harvard style. Viewed 30 March 2015 < http://blogs.itb.ac.id/irf4n/2011/10/05/ penulisan-daftar-pustaka-dengan-harvard-style/>

L. Widarto & FX. Sudarto. 1997. Teknologi Tepat Guna: Membuat Biogas. Yogyakarta: Kanisius.

(12)
(13)

Lampiran 1. Biodata Ketua

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan Gelar) : Aditya Wildan 2 Jenis Kelamin : Laki-Laki 3 Program Study : Teknik Sipil S1

4 NIM : 1301551

5 Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 6 April 1995 6 E-mail : adityawildan64@gmail.com

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Gagasan Tertulis.

Bandung, Maret 2015

(14)

Lampiran 2. Biodata Anggota

Biodata

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan Gelar) : Imam Murdikah 2 Jenis Kelamin : Laki-Laki 3 Program Study : Teknik Sipil S1

4 NIM : 1305305

5 Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 05 Mei 1994 6 E-mail : imam.murdikah@gmail.com

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Gagasan Tertulis.

(15)

Lampiran 3. Biodata Anggota

Biodata

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan Gelar) : Aef Nur Muhammad Riyanto 2 Jenis Kelamin : Laki-Laki

3 Program Study : Teknik Sipil S1

4 NIM : 1301818

5 Tempat, Tanggal Lahir : Kuningan, 21 Mei 1995 6 E-mail : aefnur@ymail.com 7 No Telepon / HP : 089654904084

B. Riwayat Pendidikan 1. SD

Nama Institusi : SDN 1 Kertaungaran Tahun Masuk-Lulus : 2001-2007

2. SMP

Nama Institusi : SMPN 2 Kuningan Tahun Masuk-Lulus : 2007-2010

3. SMA

Nama Institusi : SMAN 1 Kuningan Tahun Masuk-Lulus : 2010-2013

Jurusan : IPA

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

-

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan variasi nilai konsentrasi yang cukup kecil ini dimaksudkan untuk mendapatkan faktor kalibrasi yang akurat sekaligus memeriksa linearitas spektrometer FA laser CO 2

Penilaian status gizi lansia diukur dengan antropometri atau ukuran tubuh, yaitu tinggi badan (TB) dan berat. badan (BB). Akan tetapi, pengukuran tinggi badan lansia sangat

Setelah semua Al(OH) 3 larut kemudian diencerkan sampai 250 ml. Kemudian dilakukan sintesis pada temperatur 80˚C selama 8 jam. Cuplikan hasil sintesis dikarakterisasi

Luas lingkup manual penetapan standar pendidikan tinggi Universitas Medan Area adalah merancang, merumuskan dan menetapkan standar pendidikan tinggi dan standar

Kertas kerja ini bertujuan untuk membentangkan kepada para peserta seminar mengenai sebahagian daripada penemuan hasil kajian yang telah dilakukan pada tahun 2000

Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan negatif antara ketakutan akan kegagalan dengan

Alasan lain adalah, mengingat pentingnya cakupan yang diatur, pengadilan HAM yang merupakan mandat lebih lanjut dari ketentuan mengenai HAM (UU No. 39/1999) seharusnya diatur