DASAR PANASBUMI
Nugroho Budi R.
Geo
= Bumi
Thermal
= Panas
Geothermal / Panasbumi
“Energi
yang secara alami berasal dari panas yang
dihasilkan
bumi”
UU no 27 tahun 2008
465 Juta
321 miliar
barel 1,2 % 5 miliar
500 juta
barel 10 tahun habis
Gas bumi 507 TSCF 3,3 % 90 TSCF 3 TCF 30 tahun habis
Panas bumi 27 GW 40% 2305 MW 807 MW 30 tahun ++
Pemanfaatan Tidak Langsung
yaitu memanfaatkan energi panas bumi untuk pembangkit listrik
Pemanfaatan Langsung
Kota Reykjavik Iceland,
http://geothermal.marin.org/index.html
Earth
The heat from the earth's core continuously flows outward. It
transfers (conducts) to the surrounding layer of rock, the
mantle. When temperatures and pressures become high
enough, some mantle rock melts, becoming magma. Then,
because it is lighter (less dense) than the surrounding rock, the
magma rises (convects), moving slowly up toward the earth's
crust, carrying the heat from below.
fumaroles hot springs
Fumarole adalah lubang kecil yang memancarkan uap panas kering (dry steam) atau uap panas yang mengandung butiran-butiran air
(wet steam). Apabila uap tersebut mengandung gas H2S maka
manifestasi permukaan tersebut disebut Solfatar. Fumarole yang
memancarkan uap dengan kandungan asam boric tinggi umumnya disebut Soffioni.
Geyser didefinisikan sebagai mata air panas yang menyembur ke udara secara intermitent (pada selang waktu tak tentu) dengan ketinggian air sangat beraneka ragam, yaitu dari kurang dari satu
meter hingga ratusan meter. Geyser merupakan manifestasi
Silika sinter adalah endapan silika di permukaan yang berwarna keperakan. Silika sinter merupakan manifestasi pernukaan dari sistim panasbumi yang didominasi air. Endapan ini dapat digunakan sebagai indikator yang baik bagi keberadaan reservoir bersuhu >175 0C.
Travertin adalah jenis karbonat yang diendapkan di dekat atau permukaan; ketika air meteorik yang sedang bersirkulasi mengalami pemanasan oleh magma dan bereaksi dengan batuan karbonat. Biasanya terbentuk sebagai timbunan/gundukan di sekitar mata air panas, dapat digunakan sebagai indikator reservoir panas bumi termperatur rendah.
Kajian geologi
menyelidiki sistem vulkanis, struktur
geologi, umur batuan, jenis dan tipe batuan ubahan
dalam kaitannya dengan sistem panas bumi.
Kajian geokimia
menyelidiki tipe dan tingkat maturasi
air, asal mula air panas, model hidrologi dan sistem
fluidanya.
Kajian geofisika
menyelidiki parameter fisis batuan dan
struktur bawah permukaan sistem panas bumi.
METODA EKSPLORASI PANAS BUMI GEOLOGI
TARGET
1. MODEL GEOLOGI & VULKANISME
2. MODEL HIDROTERMAL / PANASBUMI
3. MENENTUKAN DAERAH PROSPEK
METODE SURVEI
1. PENJAJAGAN (REKONESAN)
2. STUDI GEOLOGI REGIONAL
3. GEOLOGI FOTO
4. PEMETAAN GEOLOGI VULKANOSTRATIGRAFI (1 : 25.000)
5. PEMETAAN ALTERASI (1 : 10.000)
6. PEMETAAN HIDROGEOLOGI
7. STUDI GEOKRONOLOGI DAN EVOLUSI MAGMATIK
8. BOR DANGKAL / “AUGER”
KENDALA
PELAKSANAAN LAPANGAN .
ANALISIS LABORATORIUM PERSIAPAN
.studi literatur
.analisis peta topografi .analisis foto udara .analisis citra satelit
.pengamatan singkapan .analisis profil
.ploting data
.pengambilan contoh batuan
.petrografi, XRD, PIMA, dating
PETA GEOLOGI/LAPORAN ANALISIS STUDIO/
Sumber daya panas bumi
adalah besarnya potensi panas bumi yang ditentukan dengan dasar estimasi parameter terbatas, untuk dibuktikan menjadi potensi cadangan.
Cadangan panas bumi
adalah jumlah kandungan panas bumi yang tersimpan di bawah permukaan dan diestimasikandengan ilmu-ilmu kebumian, kelistrikan yang dapat
Sumber Daya
(resources)
Cadangan
(reserve)
Kelas Potensi Energi Panas Bumi
Spekulatif
(Speculative)
Hipotetis
(Hypothetic)
1)
Kelas sumber daya
spekulatif
adalah kelas sumber daya yang estimasi potensi energinya didasarkan pada studi literatur serta penyelidikan pendahuluan.2)
Kelas sumber daya
hipotetis
adalah kelas sumber dayayang estimasi potensi energinya didasarkan pada hasil
1)
Kelas cadangan terduga
adalah kelas cadangan yang
estimasi
potensi
energinya
didasarkan
pada
hasil
penyelidikan rinci.
2)
Kelas cadangan mungkin
adalah kelas cadangan yang
estimasi
potensi
energinya
didasarkan
pada
hasil
penyelidikan rinci dan telah diidentifikasikan dengan bor
eksplorasi (wildcat) serta hasil prastudi kelayakan.
3)
Kelas cadangan terbukti
adalah kelas cadangan yang
estimasi
potensi
energinya
didasarkan
pada
hasil
penyelidikan
rinci, diuji dengan sumur eksplorasi,
deliniasi
dan
pengembangan
serta dilakukan
studi
Klasifikasi Tingkat
Penyelidikan Metoda/Kegiatan Keluaran
Sumber Daya
Spekulatif
I. Penyelidikan
Pendahuluan
Studi literatur dan tinjauan
lapangan
1. Peta geologi tinjau dan sebaran
manifestasi
2. Suhu fluida di permukaan
3.Suhu bawah permukaan
(estimasi)
4. Potensi sumber daya spekulatif
Sumber Daya Hipotetis
Penyelidikan Pendahuluan
Lanjutan
Geologi (skala 1:25.000)
1. Geokimia
2. Geofisika (Pemetaan) 3. Geohidrologi & hidrologi
(tidak dilakukan rinci)
1. Peta geologi pendahuluan 2. a) Peta anomali unsur kimia
b) Tipe fluida dan c) Sistem panas bumi
3. Peta geofisika (grav, magnet) 4. Peta hidrogeologi
5. Potensi sumber daya hipotetis
MATRIKS KLASIFIKASI POTENSI ENERGI PANAS BUMI
Klasifikasi Tingkat
Penyelidikan Metoda/Kegiatan Keluaran
Cadangan
b. bawah permukaan
2. Geokimia :
a. permukaan
b. bawah permukaan
3. Geofisika :
a. pemetaan
b. Pendugaan
c. logging (landaian suhu) 4. Pengeboran Landaian Suhu
(tidak menjadi syarat penghitungan potensi)
1. a) Peta geologi rinci
b) Peta zona ubahan 1 peta
c) Peta struktur geologi
d) Peta identifikasi bahaya geologi (tambahan) e) Penampang batuan sumur landaian suhu
(tambahan)
2. a) Peta anomali kimia
b) Model hidrologi/ Peta zonasi hidrologi
3. a) Peta anomali dan penampang tegak
pendugaan sifat fisis batuan
b) Sifat fisis batuan dan fluida sumur landaian suhu (tambahan)
4. Sumur Landaian suhu (tambahan)
5. Model panas bumi tentatif
6. Saran lokasi titik bor landaian suhu
(tambahan)
7. Potensi Cadangan Terduga
Catatan : pada tahapan penyelidikan rinci ini dilakukan survei 3G sehingga dapat dideliniasi daerah prospek dan dimensi reservoir
MATRIKS KLASIFIKASI POTENSI ENERGI PANAS BUMI
Klasifikasi Tingkat Penyelidikan Metoda/Kegiatan Keluaran
Cadangan
Mungkin
IV.
Pengeboran Eksplorasi
1. Pengeboran eksplorasi (wild
cat)
2. Geologi
3. Pengujian sumur (geokimia,
geofisika)
1. Sumur eksplorasi
2. a) Model geologi bawah
permukaan
b) Zona ubahan
3. Sifat fisis dan kimia sumur
4. Model panas bumi tentatif
5. Potensi sumur eksplorasi
V. Prastudi Kelayakan Evaluasi potensi 1. a) Potensi cadangan mungkin
b) Pemanfaatan langsung atau
tidak langsung
2. Rencana pengembangan
MATRIKS KLASIFIKASI POTENSI ENERGI PANAS BUMI
Klasifikasi Tingkat Penyelidikan Metoda/Kegiatan Keluaran
VI.
Pengeboran Delineasi
1. Pengeboran eksplorasi
tambahan
2. Pengujian sumur
1. Sumur delineasi
2. Model panas bumi
3. Potensi sumur
4. Karakteristik reservoir
Cadangan
Terbukti
VII.
Studi Kelayakan
1.Evaluasi cadangan
(simulasi)
2.Perancangan Teknis
1. Potensi cadangan terbukti
2.a) Rancangan sumur produksi dan
injeksi
b) Rancangan pemipaan sumur produksi
c) Rancangan sistem pembangkit listrik
3. Layak atau tidak layak untuk
dikembangkan
VIII.
Pengeboran
Pengembangan
1. Pengeboran sumur
pengembangan
2. Pengujian sumur
1. Sumur pengembangan
2. Kapasitas produksi lapangan panas
bumi (ton/jam)
MATRIKS KLASIFIKASI POTENSI ENERGI PANAS BUMI
PLTP: 7 lokasi
SPB berdasarkan fluida yang terlibat :
SPB vulkanik (ada pengaruh fluida magmatik). SPB hidrotermal (ada air meteorik).
SPB vulkanik hidrotermal (fluida campuran meteorik dan fluida magmatik).
SPB berdasarkan temperatur/entalphi (Hochstein, 2000) : Low Entalphi = <125 oC
Medium entalphi = 125-225 oC
High Entalphi = >225 oC
SPB berdasarkan fluida :
Dominasi air (Awibengkok-G. Salak, Dieng).
Dominasi uap (e.g Kamojang, Darajat, Larderello).
Dua fasa (e.g Wayang Windu, sebagai transisi dari dominasi air ke uap).
SPB lainnya :
SPB geopressure (memanfaatkan tekanan tinggi dalam formasi batuan sedimen).
a. Sistem Hidrotermal Konvektif b. Sistem Panas bumiGeopressured
c. Sistem Panas Bumi Sedimentary d. Sistem Panas Bumi Hot dry rock (a)
(b)
(d)
Tipe Sistem Geothermal (John W. Lund, 2007)
(e) (c)
Batuan Radioaktif
Hydrothermal Reservoirs: consists of heated water and/or steam stored in
permeable rock at depths reachable by commercial drilling , typically less
than 4 km (Subir K. Sanyal, 2005)
Pada dasarnya sistim panas bumi jenis hidrothermal terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi. Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi karena adanya kontak antara air dengan suatu sumber panas. Perpindahan panas secara konveksi pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy).
Air karena gaya gravitasi selalu mempunyai kecenderungan untuk bergerak kebawah, akan tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber panas maka akan terjadi perpindahan panas sehingga temperatur air menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan. Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang lebih dingin bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus konveksi.
Adanya suatu sistim hidrothermal di bawah permukaan sering kali ditunjukkan oleh adanya manifestasi panasbumi di permukaan (geothermal surface manifestation), seperti mata air panas, kubangan lumpur panas (mud pools), geyser dan manifestasi panasbumi lainnya.
There are four main conditions for the existence of a geothermal reservoir :
1. A heat source: This heat source can be a magmatic body (> 600
°C) as well as the normal geothermal gradient of the earth as in the case of low-temperature geothermal sources.
2. A heat carrier: This carrier is generally the rainwater seeping the deeper section of the earth.
3. A porous and permeable (fractured) reservoir rock.
Topografi datar
• Berhubungan dengan gunungapi maar.
• Sumber panas adalah magma asam.
• Manifestasi permukaan yang berbeda terletak saling berdekatan.
Topografi tinggian
• Berhubungan dengan gunungapi strato.
• Sumber panas adalah magma intermediet.
Sistem tersimpan (storage system) = tertutup
• Air tersimpan dalam akuifer dan terpanaskan di tempat
• Tidak ada gejala di permukaan
• Gradien tekanan : hidrostatik + unsur litostatik/tektonik =
geopressure
• Terdapat lapisan penutup atau impermeabel.
Sistem berputar (cyclic system) = terbuka
• Air (permukaan) masuk, terpanaskan dan muncul kembali ke permukaan
• Akibat adanya sumber panas di dalam (e.g. magma) = konfeksi fluida
• Akibat gravitasi = adanya gejala artesis
• Gradien tekanan : hidrostatik atau hidrodinamik = hydropressure
TEMPERATUR
RESERVOIR
RESERVOIR TEMPERATURE IN A NUMBER OF
GEOTHERMAL FIELDS
Lapangan Negara Temp. (oC)
Krafla Iceland 300-350
Laugarnes Iceland 130
Laugaland Iceland 80-100
Nesjavellir Iceland 300-400
Svartsengi Iceland 240
Larderello Italy 240
Olkari Kenya 300
Cerro Prieto Mexico 280-340
Broadlands NZ 270
Wairakei NZ 270
BacMan Phillipines 300-320
Tongonan Phillipines 300-350
The Geyser USA 240
Baca USA 270
RESERVOIR CHARACTERISTIC IN A NUMBER OF IDENTIFIED GEOTHERMAL RESERVOIRS IN INDONESIA
Field Province Type of Reservoir Temp. (oC)
Kamojang1) West Java Vapor Dominated 245oC
Darajat1) West Java Vapor Dominated 245oC
Lahendong1) North Sulawesi Water Dominated 260 - 330oC
Salak1) West Java Water Dominated 240 - 310oC
Sibayak1) Morth Sumaters Water Dominated 240- 275oC
Dieng1) Centra java Water Dominated 280- 330oC
Sarulla1) North Sumatera Water Dominated 250- 270oC
Karaha Bodas1) West Java Water Dominated 230 - 245oC
Ulubelu2) Lampung (Sumatera) Water Dominated 280oC
Lumut Balai2) South Sumatera Water Dominated 260oC
• Geothermal reservoirs containing fluids is highly fractured and mostly of volcanic type.
Lengkapilah file
“Classification of Geothermal System
in Indonesia”
:
Potential ?
Geothermal System ?
Explanation ?
Referensi Paper : Manfred P. Hochstein and Sayogi
Sudarman
“History of Geothermal Exploration in
Indonesia From 1970 To 2000”
.
Thank You
Terima Kasih
Kancah
Ciater
Reservoar - a porous or fractured body of rock carrying cold or hot water.
Fumarole - a flow of steam from the ground. Fumaroles can be weak
or strong, noisy and superheated (temperature above boiling).
Solfatara - a natural volcanic steam vent in which sulfur gases are the dominant constituent along with hot water vapour
Hot spot - a relatively small area of a plate heated by a rising plume of magma from deep within the mantle which produces local volcanic activity over a long time period.
Hydrothermal alteration is a general term embracing the mineralogical, textural, and chemical response of rocks to a changing thermal and chemical environment in the presence of hot water, steam, or gas (Henley and Ellis, 1983.
Summary of temperature ranges for common aluminosilicate minerals.
Siliceous sinter deposits are common to many high-temperature hydrothermal areas. The mound-like or terraced deposits are associated with boiling hot springs and serve as excellent indicators of the presence of hydrothermal reservoirs with temperatures of >175°C.
Travertine Meteoric water, heated either around magma bodies or
during deep circulation along faults, reacts with carbonate rocks and liberates CO2 . The hot waters are subsequently cooled as they mix with cooler groundwater and reach chemical equilibrium with the aquifer rocks at ~70°C (Bargar, 1978). If the water reaches the
ground surface through fractures, CO2 escapes and the water
becomes supersaturated with CaCO3 ; precipitation of the carbonate
forms travertine near or above the ground surfaceournier and Rowe,
1966). Travertine deposits are indicators of low-temperature