• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efisiensi Faktor Produksi Usaha Tani Kentang (Solanum tuberosum) di Desa Ajibuhara Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis Efisiensi Faktor Produksi Usaha Tani Kentang (Solanum tuberosum) di Desa Ajibuhara Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI USAHATANI

KENTANG (

Solanum tuberosum

) DI DESA AJIBUHARA

KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO

SKRIPSI

OCTA ELISA MANURUNG 100304126

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI USAHATANI

KENTANG (

Solanum tuberosum

) DI DESA AJIBUHARA

KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO

SKRIPSI

OCTA ELISA MANURUNG 100304126

AGRIBISNIS

Hasil Penelitian sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara

Disetujui oleh : Komisi Pembimbing

Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

(Ir. Thomson Sebayang, M.T.)

NIP. 195711151986011001 NIP. 196703031998022001 (Ir. Diana Chalil, M.Si,PhD)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

ABSTRAK

OCTA ELISA MANURUNG. Analisis Efisiensi Faktor Produksi Usaha Tani Kentang (Solanum tuberosum) di Desa Ajibuhara Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, dibimbing oleh Ir. Thomson Sebayang, M.T dan Ir. Diana Chalil, M.Si, PhD

Hortikultura merupakan salah satu subsektor penting dalam pembangunan pertanian. Secara garis besar, komoditas hortikultura terdiri dari kelompok tanaman sayuran, buah, tanaman berkhasiat obat dan tanaman hias. Salah satu komoditas hortikultura unggulan Provinsi Sumatera Utara adalah komoditas kentang (Solanum tuberosum). Kabupaten Karo merupakan salah satu sentral penghasil kentang terbesar di Sumatera Utara dengan luas lahan 3.272 ha dan produktivitas mencapai 16,49 ton/ha pada tahun 2012. Luas lahan Kabupaten Karo pada tahun 2012 lebih besar dibandingkan daerah sentra produksi kentang lainnya misalnya Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Dairi, namun produktivitasnya paling rendah dibanding kedua kabupaten tersebut.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pengaruh faktor-faktor produksi terhadap jumlah produksi tanaman kentang, serta untuk menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi dalam usahatani kentang. Desa Ajibuhara dipilih dengan metode purposive, penarikan sampel dilakukan dengan metode sensus. Data yang digunakan adalah data primer. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi model Cobb-Douglas untuk menganalisi faktor produksi yang mempengaruhi produksi kentang dan uji efisiensi dengan menggunakan fungsi produksi stokastik frontier untuk manganalisis tingkat efisiensi penggunaan factor produksi di daerah penelitian ini yang ditinjau dari efisiensi teknik, harga dan ekonomis.

Berdasarkan pengolahan data diketahui bahwa secara serempak (bersamaan) faktor produksi usahatani kentang yaitu bibit (X1), pupuk alami (X2), pupuk kimia (X3), insektisida (X4), fungisida (X5) dan tenaga kerja (X6) berpengaruh secara nyata terhadap produksi kentang. Tingkat efisiensi dari usahatani kentang ditinjau secara teknis mencapai 60 %, dari harga mencapai 13 % dan secara ekonomis mencapai 7,8 % dari potensial produksi yang diperoleh dari kombinasi faktor produksi yang dikorbankan. Sehingga dalam usahatani kentang perlu diperhatikan penggunaan faktor produksi yang sesuai anjuran atau dosis yang ditentukan.

(4)

RIWAYAT HIDUP

OCTA ELISA MANURUNG, lahir di Balige pada tanggal 07 Oktober 1991. Anak pertama dari Ayahanda P. Manurung (+) dan Ibunda N.L. Doloksaribu.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah :

1. Tahun 1998 masuk Sekolah Dasar di SD Katolik “Sanfrancesco” Balige dan

tamat tahun 2004.

2. Tahun 2004 masuk Sekolah Menengah Pertama di SMP Katolik “Budi

Dharma” Balige dan tamat tahun 2007.

3. Tahun 2007 masuk Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Balige dan

tamat tahun 2010.

4. Tahun 2010 diterima di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Selama dalam masa perkuliahan, penulis mengikuti PKL (Praktik Kerja

Lapangan) di Desa Adolina, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai

(5)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 8

2.1. Kerangka Teori ... 8

2.1.1. Tanaman Kentang ... 8

2.2. Landasan Teori ... 11

2.2.1. Teori Produksi ... 11

2.2.2. Fungsi Produksi ... 12

2.2.3. Fungsi Produksi Cobb-Douglas ... 13

2.2.4. Faktor Produksi Frontier ... 13

2.2.5. Return To Scale ... 16

2.2.6. Faktor Produksi ... 17

2.2.7. Efisiensi ... 19

2.3. Penelitian Terdahulu ... 23

(6)

2.5. Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 27

3.2. Metode Penentuan Sampel ... 28

3.5. Definisi dan Batasan Operasional ... 37

3.5.1. Definisi Operasional ... 37

3.5.2. Batasan Operasional ... 38

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH DAN KARATERISTIK SAMPEL ... 39

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian ... 39

4.1.1. Luas dan Letak Geografis Desa Ajibuhara ... 39

4.1.2. Keadaan Penduduk ... 40

4.2. Karakteristik Sampel ... 42

4.2.1. Usia ... 42

4.2.2. Tingkat Pendidikan ... 43

4.2.3. Jumlah Tanggungan Keluarga ... 44

4.2.4. Pengalaman Berusahatani ... 44

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46

5.1. Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Kentang ... 46

5.2. Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Produksi Usahatani Kentang . 49 5.2.1. Uji Linearitas ... 49

(7)

5.3. Tingkat Efisiensi Teknik, Harga, dan Ekonomi ... 58

5.3.1. Efisiensi Teknik ... 58

5.3.2. Efisiensi Harga ... 60

5.3.3. Efisiensi Ekonomis ... 61

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 62

6.1. Kesimpulan ... 62

6.2. Saran ... 62

(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal.

1.1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kentang di Sumatera Utara Tahun 2009-2012

2

1.2. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tiga Kabupaten Penghasil Kentang 2012

4

3.1 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kentang Kabupaten Karo berdasarkan Kecamatan Tahun 2011 – 2012

28

4.1.2.1 Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Desa Ajibuhara, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo

41

4.1.2.2 Jumlah Penduduk menurut Mata pencaharian di Desa Ajibuhara, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo

41

4.1.2.3 Sarana dan Prasarana di Desa Ajibuhara, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo

42

4.2.1 Jumlah Petani Sampel menurut Kelompok Umur di Desa Ajibuhara, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo

43

4.2.2 Tingkat Pendidikan Petani Kentang di Desa Ajibuhara, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo

43

4.2.3 Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Kentang di Desa Ajibuhara, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo

44

4.2.4 Pengalaman Berusahatani Petani Kentang di Desa Ajibuhara, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo

44

5.1.1 Penggunaan dan Biaya Bibit Rata-rata Per Petani dan Per Hektar 46

5.1.2 Penggunaan dan Biaya Pupuk Rata-rata Per Petani dan Per Hektar 47

5.1.3 Penggunaan dan Biaya Pestisida Rata-rata Per Petani dan Per Hektar

48

5.1.4 Penggunaan dan Biaya Tenaga Kerja Rata-rata Per Petani dan Per Hektar

48

5.2 Nilai Regresi dan Variabel Input Produksi Usahatani Kentang di Desa Ajibuhara, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, 2014

55

5.2.1 Nilai Signifikansi Linearitas antara Bibit, Pupuk Alami, Pupuk Kimia, Insektisida, Fungisida dan Tenaga Kerja terhadap Produksi

50

5.2.2a Hasil Uji Multikolinearitas Masing-masing Faktor Produksi Usahatani Kentang

51

5.2.2c Hasil Uji Autokorelasi 54

5.3.1 Hasil Distribusi Tingkat Efisiensi Teknis Usahatani Kentang di Desa Ajibuhara, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo

(9)

5.3.2 Hasil Distribusi Tingkat Efisiensi Harga Usahatani Kentang di Desa Ajibuhara, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Hal.

1.1. Daerah Sentra Produksi Tanaman Kentang di Sumatera Utara Tahun 2012

3

2.2.4 Fungsi Produksi Stochastik Frontier 16

2.2.7 Efisiensi Teknis dan Alokatif (orientasi input) 22

2.4 Skema Kerangka Pemikiran 26

4.4.1 Peta Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo 40

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul

1 Identitas Petani Kopi Sampel di Desa Ajibuhara, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, 2014

2 Penggunaan Bibit dan Total Biaya Per Petani dan Per Hektar

3 Penggunaan Pupuk Alami dan Total Biaya Per Petani dan Per Hektar

4 Penggunaan Pupuk Kimia dan Total Biaya Per Petani dan Per Hektar

5 Penggunaan Insektisida dan Total Biaya Per Petani dan Per Hektar

6 Penggunaan Fungisida dan Total Biaya Per Petani dan Per Hektar

7 Penggunaan TK Pengolahan Lahan-Penanaman serta Total Upah Per Petani dan Per Hektar

8 Penggunaan TK Pemupukan serta Total Upah Per Petani dan Per Hektar

9 Penggunaan TK Pembasmian Hama Penyakit serta Total Upah Per Petani dan Per Hektar

10 Penggunaan TK Panen serta Total Upah Per Petani dan Per Hektar

11 Total Biaya Penyusutan Per Petani dan Per Hektar

12 Total Biaya Usahatani Kentang di Desa Ajibuhara

13 Penggunaan Faktor Produksi dan Produsi Usahatani Kentang di Desa Ajibuhara

14 Hasil Output Uji Linearitas dengan Menggunakan SPSS 16

15 Hasil Output Uji Asumsi Klasik dengan Menggunakan SPSS 16

16 Hasil Output Analisis Regresi Linear Berganda dengan Menggunakan SPSS 16

17 Hasil Output Efisiensi Teknik dengan Menggunakan Frontier 4.1c

Referensi

Dokumen terkait

dan sejumlah LSM. Dalam pernyataan sikap, diantaranya GBN meminta DPR, MPR dan pemerintah mempertahankan TAP MPRS No XXV tahun 1966 tentang larangan Ajaran

Hal tersebut mengingat bahwa ketentuan Pasal 24C UUD NRI Tahun 1945 dan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 hanya memberikan kewenangan kepada Mahkamah Konstitusi

Eka Putri Primawanti.201310315088.Pengendalian Intenal Atas Penerapan Sistem Aplikasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Barang Milik Negara Terhadap Anggaran Direktorat Prasarana

Berdasarkan PSAK 45 Laporan keuangan organisasi nirlaba terdiri dari 4 macam laporan yakni: (1) Laporan Posisi Keuangan Organisasi Laporan posisi keuangan atau

Indra Suhendra (2003) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Faktor Fundamental, Faktor resiko dan Ekspektasi Nilai Tukar terhadap Nilai Tukar Rupiah (Terhadap

NTP-Padi terhadap biaya produksi dan barang modal juga menunjukan penurunan (koefisien regressi -0,22), yang mengindikasikan bahwa dalam periode tahun 2006-2008 laju peningkatan

Hasil analisis ragam menunjukan bahwa tidak ada interaksi antara bokashi blotong dan pupuk ZA pada semua perbandingan yang sama pada parameter luas daun.. Rerata

besar benih biji kakao belum terstandarisasi dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan benih kakao yang bermutu dan telah disertifikasi. 2) Diperlukan riset untuk