KURANGNYA STRATEGI PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP DI KOTA KENDARI
A. PENGANTAR
Saya menulis artikel dengan judul ini karena Perairan laut Sulawesi Tenggara memiliki
potensi sumber daya ikan yang sangat besar. Khususnya Kota Kendari adalah daerah yang
memiliki sumber daya perairan yang sangat melimpah yang kaya dengan potensi ikan, kepiting
dan juga terumbu karangnya. Tetapi daerah ini masih kurang dalam beberapa aspek social dan
ekonominya.Sehigga dibutuhkan strategi produksi perikanan tangkap yang baik. Dan memiliki
potensi yang sangat besar jika dilakukan produksi penangkapan ikan dengan strategi yang baik.
Sehingga memerlukan perhatian, baik dari pemerintah maupun masyarakat
Tujuan penulisan ini adalah agar sebaiknya kita bisa membenahi segala hal yang kurang
dalam dunia kemaritiman. Salah satu hal yang perlu dibenahi dan ditingkatkan lebih jauh. Saya
sebagai generasi muda utamanya sebagai mahasiwa perikanan, perlunya perhatian terhadap
metode dan strategi dalam periakanan tangkap di Indonesia khusunya daerah yang dekat dengan
tempat saya dilahirkan dan tumbuh besar dimana daerah tersebut memiliki potensi ikan yang
sangat besar.Pengolahan menjadi hal yang sangat penting karena proses ini pun jika
dikembangkan dengan strategi dan sarana yang baik maka akan memajukan daerah Kota Kendari
dari segala aspek khususnya sosial ekonomi,
NAMA : FAUZIYAH SALSABILYANA
NIM : L041171313
PRODI/FAK : SOSIAL EKONOMI PERIKANAN/FIKP
TOPIK : TEKNOLOGI SARANA
PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP JUDUL : KURANGNYA STRATEGI
Menurut para ahli, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kendari Agusalim, di Kendari “Jumlah armada perikanan tangkap yang banyak akan berimplikasi pada peningkatan produksi perikanan tangkap di daerah itu. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi
perikanan tangkap di daerah ini, pertama-tama meningkatkan jumlah armada tangkap. Jumlah
armada perikanan tangkap di Kota Kendari saat ini berjumlah 1.075 unit.Armada perikanan
tangkap di Kota Kendari tersebut merupakan milik para nelayan serta perusahaan perikanan
tangkap di daerah ini, armada perikanan tangkap itu terdiri dari perahu motor tempel 209 unit,
perahu tanpa motor/mesin sebanyak 400 unit, kapal motor 466 unit dan kapal dengan kapasitas
di bawah lima gress ton (GT) 127 unit. Selebihnya adalah armada kapasitas besar yakni kapal
ukuran lima sampai sepuluh GT berjumlah 225 unit, kapal ukuran 10 sampai 30 GT sebanyak 67
unit, kapal kapasitas 30 sampai 50 GT sebanyak 12 unit dan kapal kapasitas di atas 50 GT
sebanyak 35 unit. Setiap tahun, pemerintah Kota Kendari selalu menyiapkan anggaran untuk
pemberian bantuan pengadaan sarana perikanan tangkap bagi kelompok nelayan daerah ini,
jumlah pengadaan atau penambahan tergantung permintaan para nelayan atau kelompok nelayan,
sebelumnya harus diverifikasi kelayakan kelompok nelayan untuk mendapatkan bantuan
tersebut, produksi perikanan tangkap di Kota Kendari selama ini rata-rata 25.500 ton per tahun.
Permasalahan yang terjadi di daerah ini adalah kurangnya sarana penangkapan ikan
meskipun pemerintah Sulawesi Tenggara telah melakukan berbagai upaya tetapi penangkapan
ikan masih tetap pada tempatnya dengan kata lain tidak terjadi peubahan yang
signifikan,sehingga dibutuhkan strategi yang tepat dalam pengolahan sumber daya perairan Kota
Kendari khususnya perikanan tangkap.
B. METODE PENULISAN
Pada awalnya saya masih bingung dengan topik dan judul yang akan saya bahas dalam
artikel saya, tetapi saya teringat dengan suatu Kota Kendari ibukota Sulawesi Tenggara yang
dapat dikatakan dekat dengan Kabupaten tempat saya tinggal. Dimana daerah tersebut terkenal
sebagai ibukota, tetapi Kota Kendari ini tidak masuk dalam kota besar di Indonesia tetapi potensi
dala startegi dan produksi perikanan tangkap. Sehingga saya pun mencari informasi tentang
pengolahan ikan di kota tersebut melalui internet. Sehingga metode penulisan yang saya gunakan
termasuk metode sekunder dimana saya mendapatkan sumber tentang masalah ini dari internet.
C. PEMBAHASAN
Industri perikanan tangkap merupakan salah satu industri yang berpotensi untuk
dikembangkan. Potensi perikanan tangkap di Indonesia secara spesifik tergolong besar dan
sangat beragam. Arah pengolahan perikanan saat ini ada kecenderungan ke arah peningkatan
produksi tanpa memperhatikan aspek nilai tambahnya, sehingga terjadi eksploitasi sumber daya
ikan secara berlebihan. Eksploitasi besar – besaran tersebut umumnya tidak diikuti dengan
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan yang signifikan pada masyarakat pesisir. Sebagai
contoh , kasus pembuangan ikan yang terjadi di Ternate , Maluku Utara sebagai akibat adanya
kesiapan pasar untuk menerima hasil tangkapan.1
Perbedaan karakteristik sumber daya ikan, sumber daya manusia, sumber daya teknologi
di setiap daerah mengakibatkan potensi pengembangan industri perikanan juga berbeda-beda.
Penting untuk mengidentifikasi potensi suatu wilayah dalam upaya pengembangan industri.
Dengan mengetahui potensi yang dimiliki, maka dapat dibuat strategi yang tepat guna
mendorong pengembangan industri yang sesuai. Strategi adalah cara penyusunan
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan untuk mencapai misi, sasaran dan tujuan
perusahaan2
Berdasarkan potensi perikanan tangkap yang dimiliki oleh Kota Kendari telah memiliki
keunggulan komperatif,namun potensi tersebut dirasa belum teroptimalkan dengan baik. Hal ini
tergambar dengan kondisi Kota Kendari dimana sarana dan prasarana yang menunjang aktivitas
sector perikanan tangkap terutama pada bidang yang mneyokong subsistem hilir agribisnis
perikanan di Kota kendari dirasakan masih kurang memadai . Hal ini dapat dilihat denag kurang
memadainya berbagai fasilitas seperti : trasportasi, industri pengolahan, dan tempat pemasaran.
Adanya sifat mudah rusak pada komoditas perikanan tangkap, dapat membuat daya saing
1
Kompas. 2012. Tidak Terjual Ikan dikubur di Pasir
2 Lubis E, Sumiati. 2011. Pengembangan Industri Pengolahan Ikan Ditinjau dari Produksi Hasil
komoditas perikanan tangkap menjadi rendah, sehingga mengakibaatkan rendahnya kinerja
ekonomi berbasis sector perikanan tangkap di Kota Kendari.3
Sumber daya perikanan yang mempengaruhi daya saing komoditas unggulan perikanan
tangkap di Kabuapten Bombana meliputi : ketersediaan daerah penangkapan, sarana produksi
perikanan (kapal, alat tangkap, dan perlengkapan penangkapan), biaya-biaya yang terkait dalam
penangkapan komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari. Berdasarkan data Dinas
Kelautan dan Perikanan Kota Kendaritahun 2014 ratarata jumlah produksi perikanan tangkap
Kota Kendarimengalami peningkatan sebesar 1,1%. Adapun jumlah nelayan yang berdomisili di
Kota Kendaricenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya, tercatat pada tahun 2012
sebanyak 6.896 orang dan meningkat di tahun 2013 menjadi 6.926 orang (BPS,2014).4
Kondisi faktor sumber daya dengan industri terkait dan pendukung memiliki hubungan
keterkaitan yang saling mendukung. Hal ini berdasarkan pada ketersediaan industri sarana
produksi seperti bahan bakar, alat tangkap dan lainnya untuk menunjang usaha penangkapan
ikan yang didukung oleh pihak pemerintah, swasta, kelompok usaha dan koperasi nelayan.
Selain itu karena terdapatnya industri pengolahan ikan yang menjadi sarana peningkatan nilai
tambah produk perikanan baik skala besar untuk memenuhi kebutuhan antar pulau dan ekspor
seperti fillet dan pembekuan, maupun skala kecil(KUB atau UMKM) yang memenuhi
kebutuhan lokal dan antar pulau seperti abon, bakso, ikan asap, ikan kering, pindang ikan, nuget
dan lain-lain.
Kondisi pada sektor ini memiliki hubungan keterkaitan yang saling
mendukung. Hal ini disebabkan industri terkait dan pendukung terutama industri hilir yakni
pengolahan dan pemasaran telah mampu memenuhi permintaan domestik walaupun dengan skala
usaha kecil. Berdasarkan survey di lapangan, pasar produk-produk olahan hasil perikanan di
Kota Kendarididominasi oleh hasil olahan dari industri pengolahan lokal seperti kelompok
Chikanos food, Wanita pesisir pantai, Haerunisa dan lainlain. Selain itu pula preferensi
konsumen Kota Kendari dalam memenuhi asupan proteinnya lebih banyak memilih ikan segar
dibanding ikan olahan.
3
Fadillah. Analisis Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap Kota Kendari. Laporan Penelitian Hibah Desentralisai Dosen pemula Kemenristek Dikti. Universitas Muhammadiyah Kendari. Kendari. 2015
4 BPS.. Kota Kendari Dalam Angka. Kendari Sulawesi Tenggara: Badan Pusat Statistik. Kendari.
Kondisi Permintaan dengan struktur pasar, persaingan, dan strategi perusahaan memiliki
hubungan keterkaitan yang saling mendukung. Hal ini didasarkan bahwa produksi ikan hasil
tangkapan Kota Kendari cukup mampu memenuhi kebutuhan bahan baku bagi perusahaan
maupun kelompok usaha pengolahan. Namun walaupun stok ikan segar sebagai bahan baku
cukup tersedia di Kota Kendari setiap perusahaan maupun kelompok usaha melakukan strategi
menjalin kerjasama dengan mem berikan bantuan modal atau pinjaman modal melaut ke
nelayan-nelayan agar ikan hasil tangkapannya dijual langsung ke perusahaan tersebut. Strategi
ini dilakukan untuk menjaga kontinuitas volume produksi dan memastikan ketersediaan bahan
baku. diperlukan strategi kemitraan untuk menjaga keberlanjutan usaha.5
Industri Terkait dan Pendukung dengan Struktur Pasar, Persaingan dan Strategi
Perusahaan memiliki hubungan keterkaitan yang tidak saling mendukung. Hal ini disebabkan
karena struktur pasar yang terbentuk adalah pasar persaingan tidak sempurna. Dalam hal ini
nelayan Kota Kendari sebagai pihak produsen utama penyedia bahan baku tidak memiliki posisi
yang kuat untuk menentukan harga sesuai keinginan mereka sehingga terjadi kegagalan pasar
dalam mentrasfer harga output atau hasil tangkapan ikan ketingkat nelayan sebagai akibat sifat
usaha perikanan yang beresiko tinggi terhadap kondisi alam. Kegagalan pasar tersebut terjadi
karena berlakunya praktek monopsoni (pembeli menguasai harga pasar), selain itu penyebab
pasar factor domestik yang tidak sempurna adalah tidak adanya lembaga yang dapat memberikan
pelayanan yang kompetitif serta informasi pasar yang lengkap. Namun persaingan antar
produsen pengolah hasil perikanan berbeda dengan nelayan karena mekanime pasar yang
terbentuk cenderung pada pasar persaingan sempurna karena harga yang diterima dari konsumen
ditentukan oleh mekanisme pasar karena adanya permintaan konsumen dan penawaran produk
dari berbagai produsen.
Selanjutnya setelah menganalisis keterkaitan antar komponen utama tersebut, maka perlu
pula menganalisis keterkaitan antara komponen penunjang dengan komponen utama daya saing
komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari. Penjelasan mengenai hal tersebut
diuraikan sebagai berikut :
1. Peran Pemerintah terhadap semua komponen utama
5
Saptana. Keunggulan Komparatif dan Kompetitif dan Strategi Kemitraan. Dalam
Peran pemerintah pada umumnya mendukung komponen utama daya saing komoditas
unggulan perikanan tangkap Kota Kendari seperti faktorfaktor sumber daya, kondisipermintaan,
industri terkait dan pendukung. Namun dari komponen utama yakni struktur pasar dan
persaingan, kebijakan pemerintah belum memberikan perlindungan terhadap nelayan yang
menjual hasil tangkapannya utamanya bagi nelayan yang melakukan kerja sama dengan pihak
perusahaan, nelayan kurang diberi kebebasan dalam menentukan harga atau keadaan posisi tawar
yang
lemah. Sehingga sangat diharapkan kebijakan pemerintah melalui regulasi yang lebih berpihak
pada nelayan utamanya dalam hal penawaran harga. Terlepas dari kekurangan tersebut,
pemerintah Kota Kendari sebagaimana telah dipaparkan pada sub pokok bahasan sebelumnya
memiliki program-program yang sangat mendukung komponen-komponen utama yang sangat
dibutuhkan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perikanan tangkap Kota Kendari.
2. Peran Kesempatan Terhadap Semua Komponen Utama
Peran kesempatan yang berkaitan dengan sektor perikanan tangkap di Kota Kendari saat
ini hanya memiliki hubungan keterkaitan dengan komponen utama kondisi faktor sumber daya,
kondisi permintaan, serta industri terkait dan pendukung dimana keterkaitan tersebut
bersifatmendukung. Sedangkan peran kesempatan yang ada tidak memiliki keterkaitan dengan
komponen utama struktur pasar, persaingan dan strategi perusahaan. Artinya peran kesempatan
tidak mempengaruhi secara langsung kondisi dari struktur pasar, persaingan dan strategi
perusahaan. Artinya peran kesempatan tidak mempengaruhi secara langsung kondisi dari struktur
pasar, persaingan dan strategi perusahaan perikanan di Kota Kendari. Peran kesempatan yang
mendukung komponen utama kondisi factor sumber daya adalah adanya perkembangan
teknologi penangkapan ikan seperti perahu berbahan dasar fiber. Terdapat pula teknologi lain
yang diperkenalkan oleh DKP Kota Kendari yakni rumah/tempat tinggal ikan yangbelakangan
disebut apartemen ikanyang diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi perikanan.
Selanjutnya peran kesempatan yang mendukung kondisi permintaan adalah meningkatnya
permintaan pasar lokal di Kota Kendari. setiap tahunnya yang mengindikasikan meningkat pula
kebutuhan akan konsumsi ikan.6
6
D. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis keunggulan kompetitif dengan menggunakan Teori Berlian Porter
maka dapat disimpulkan bahwa komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari telah
memiliki daya saing walaupun belum sepenuhnya optimal peran pemerintah dalam mendukung
nelayan sebagai produsen bahan baku. Sehingga dibutuhkan kebijakan yang tepat dari
pemerintah.
Berdasarkan analisis keterkaitann antar komponen utama dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar keterkaitan antar komponen utama saling mendukung. Dalam hal ini pemerintah
memiliki peran yang mendukung semua komponen utama kecuali komponen industri terkait dan
pendukung dengan strukturpasar, persaingan dan strategiperusahaan memiliki hubungan
E. DAFTAR PUSTAKA
Kompas. 2012. Tidak Terjual Ikan dikubur di Pasir
Lubis E, Sumiati. 2011. Pengembangan Industri Pengolahan Ikan Ditinjau dari Produksi Hasil
Tangkapan di PPN Palabuhanratu. Jurnal Marine Fisheries. 2(1): 39-49.
Fadillah. Analisis Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap Kota Kendari. Laporan Penelitian Hibah Desentralisai Dosen pemula Kemenristek Dikti. Universitas Muhammadiyah Kendari. Kendari. 2015
BPS.. Kota Kendari Dalam Angka. Kendari Sulawesi Tenggara: Badan Pusat Statistik. Kendari.
2014
Saptana. Keunggulan Komparatif danKompetitif dan Strategi Kemitraan. Dalam
www.ejournal.unud.ac.id. [20 Desember 2010].