• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Perilaku Keputusan Keuangan - Pengaruh Bauran Pemasaran dan Motivasi Terhadap Perilaku Keuangan Pengunjung Draco Waterpark Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Perilaku Keputusan Keuangan - Pengaruh Bauran Pemasaran dan Motivasi Terhadap Perilaku Keuangan Pengunjung Draco Waterpark Medan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Perilaku Keputusan Keuangan

Perilaku keputusan keuangan adalah Perilaku seseorang dalam memutuskan penggunaan uang yang dimilikinya. Dewasa ini, perilaku keputusan keuangan merupakan topik bahasan yang semakin banyak diminati terutama para pengusaha menengah ke atas. Bahkan perilaku keputusan keuangan sering menjadi satu variabel dari beberapa variabel lainnya yang diteliti baik oleh para pengusaha, investor maupun para akademisi dari beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.

Banyak penelitian yang dilakukan dalam kaitan dengan perilaku keuangan, antara lain seperti hasil penelitian Foster (2001) menyimpulkan bahwa, perilaku terhadap penggunaan uang sering diartikan sebagai motivasi terhadap uang yang dimilikinya. Artinya, uang yang berada di tangan seseorang akan mempunyai perlakuan berbeda bagi setiap orang yang memilikinya, karena dipengaruhi oleh keinginan setiap individu untuk membelanjakannya. Perilaku penggunaan uang berarti kemana dan untuk apa uang yang dimiliki itu dipergunakan sangat terpengaruh dengan keadaan uang yang dimiliki seseorang dikaitkan dengan keinginan orang yang bersangkutan.

(2)

dipenuhi rencana jangka panjang atau jangka pendek. Factor usia, status kekeluargaan (kawin/belum kawin).

Seseorang yang sudah menikah, cenderung lebih banyak memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan rumahtangganya dibandingkan dengan yang lain terutama mereka yang belum menikah. Bahkan Lim dan Teo (1997). mengelompokkan perilaku penggunaan terhadap uang oleh seseorang ke dalam beberapa kelompok. Di dalam penelitian ini Lim dan Teo menggunakan indikator perilaku penggunaan uang berdasarkan jenis kelamin dan kesulitan keuangan yang meliputi Obsession, Power, Budget, Achievement, Evaluation, Anxiety, Retention, dan Non Generous.

Indikator Obsession, seseorang yang tergolong ke dalam indikator ini beranggapan bahwa uang adalah tujuan utama dari hidup ini, biasanya ia akan melakukan apapun yang dianggap boleh dilakukan atau legal demi mendapatkan uang yang ia inginkan. Indikator Power, seseorang yang tergolong ke dalam indikator ini beranggapan bahwa uang adalah sumber kekuatan untuk dapat membantu atau mempengaruhi orang lain. Indikator Budget, seorang investor digolongkan ke dalam indikator ini jika ia lebih menyukai menyimpan uang yang dimilikinya daripada membelanjakannya. Seseorang yang tergolong ke dalam indikator ini akan benar-benar memilih barang mana dan untuk hal apa yang ia perlukan dan akan menawarnya dengan harga yang terbaik yang ia inginkan.

(3)

pendapatan yang ia terima mencerminkan kemampuan yang ia miliki. Indikator

Evaluation, di dalam indikator ini seseorang akan menganggap uang sebagai alat standar untuk membandingkan dan mengevaluasi segala sesuatu.

Indikator Anxiety, seseorang yang tergolong ke dalam indikator ini selalu merasa khawatir dan cemas ketika ditanya mengenai keuangan yang mereka miliki, selain itu seseorang yang tergolong ke dalam indikator ini selalu merasa rendah diri ketika ada seseorang dengan uang lebih berada di sekitar mereka. Indikator Retention, seseorang yang termasuk ke dalam indikator ini akan cenderung sulit untuk mengambil keputusan apakah ia akan menyimpan uangnya atau tidak. Selain itu ia juga akan merasa ketakutan ketika mengeluarkan uang. Indikator yang terakhir adalah non generous, seseorang yang termasuk di dalam indikator ini senang untuk berbagi atau memberi terhadap sesama selain itu ia juga senang memberi bantuan kepada orang lain. 2.1.2. Produk

Produk adalah semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Amstrong, 2008). Penelitian yang diusung oleh Rinaldi Bursan (2009) dan Rudi Haryadi (2009) menyatakan bahwa variabel produk memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian atau penggunaan uang.  

(4)

tahan, serviceability, keindahan dan kualitas yang dipersepsikan. Kinerja adalah karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli, fitur adalah karakteristik sekunder yang melengkapi fungsi dasar produk, reliabilitas adalah kemungkinan kecil mengalami kerusakan atau kegagalan produk, kesesuaian dengan spesifikasi adalah sejauhmana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya, daya tahan adalah seberapa lama produk tersebut dapat terus digunakan, serviceability adalah kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan direperasi, serta penanganan keluhan secara memuaskan, keindahan dimaksudkan daya tarik produk terhadap panca indera dan kualitas yang dipersepsikan adalah citra dan reputasi produk serta tanggungjawab perusahaan kepadanya.

Kotler dan Amstrong (2008) menyebut produksi sebagai semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk adalah sesuatu yang dihasilkan usaha atau perusahaan. Setiap perusahaan dalam mengeluarkan produknya sebaiknya terlebih dahulu menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pasar atau konsumen. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:701) menyebut produksi sebagai barang atau jasa yang dibuat atau ditambah nilainya diproses, produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu.

(5)

2.1.3. Promosi

Menurut Swasta dan Irawan (1981) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (1990:703) mengartikan promosi sebagai “perkenalan dalam rangka memajukan usaha, dagang dan sebagainya”, Selanjutnya Baaker dalam Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix (2010) menyatakan, promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Promosi dapat dilakukan oleh suatu perusahaan melalui periklanan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli, sasaran, dan masyarakat melalui media massa seperti radio, televise, koran, majalah, tabloid, dan direct mail lainnya.

(6)

pelanggan bahwa barang dan jasa yang ditawarkan tersebut memiliki keunggulan yang berbeda dibandingkan pesaing.

Keunggulan deferensiasi merupakan suatu kumpulan dari fitur yang unik dari suatu perusahaan dan produknya yang diterima oleh target pasar sebagai sesuatu yang penting dan  unggul dibanding pesaing. Fitur tersebut dapat meliputi produk berkualitas tinggi, pengiriman yang cepat, harga yang murah, pelayanan yang baik, atau fitur lain yang tidak ditawarkan oleh pesaing. Dengan demikian promosi merupakan bagian penting dari bauran pemasaran, menginformasikan para konsumen atas manfaat produk dan kemudian memposisikan produk dalam pasar (Lamb, 2001).

Menurut Swasta dan Irawan (2001) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang pemasaran dan bauran pemasaran. Dengan memperhatikan hal di atas maka dibutuhkan persiapan ataupun sarana promosi agar apa yang diinginkan perusahaan dapat memenuhi sasaran dan efisien.

Sarana yang dapat digunakan dalam promosi menurut Swasta dan Irawan (2001) dapat berupa:

(7)

(b). Promosi Penjualan, yaitu kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian konsumen dan efektivitas pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: peragaan, pertunjukan dan pameran, demonstrasi.

(c). Publisitas, yaitu pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung, dan   (d). Personal selling, yaitu presentasi lisan dalam suatu pembicaraan dengan

satu atau beberapa pembeli dengan tujuan untuk menciptakan penjualan. Dengan demikian promosi dapat diartikan sebagai upaya untuk menarik minat seseorang membeli, mempergunakan dan memanfaatkan sesuatu yang diproduksi guna memperoleh pelanggan dan keuntungan.

2.1.4. Harga

(8)

yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi sehingga konsumen menilai harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas produk maupun jasa yang ditetapkan.

Selain desain produk, harga merupakan variabel yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu produk oleh konsumen. Harga semata-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai hal. Murah atau mahalnya suatu produk sangat relatif sifatnya.

Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan pembelian. Sebagian konsumen bahkan mengidentifi-kasikan harga dengan nilai.

(9)

Tjiptono (1997) mengemukakan harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai bilamana indikator tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula.

Harga yang ditetapkan pada dasarnya disesuaikan dengan apa yang menjadi pengharapan produsen. Harga juga biasanya mencerminkan kualitas jasa dari produk yang menyertainya, mencerminkan prestise, dan sebagainya. Harga adalah nilai dari sesuatu barang yang dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian suatu produk atau barang tersebut.

2.1.5. Tempat

Tempat atau lokasi adalah daerah, tempat atau wilayah tertentu dari sesuatu. Faktor lokasi berpengaruh terhadap keputusan yang diambil konsumen untuk membeli atau menggunakan uangnya suatu membeli atau menikmati suatu produk. Lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen dan dekat dengan pusat keramaian merupakan lokasi yang selalu diminati para konsumen terutama tempat untuk suatu usaha, termasuk usaha permainan anak-anak seperti Draco waterpark Medan

(10)

mendatang. Lokasi yang dipilih haruslah mampu mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga usahanya dapat bertahan. Dan yang terakhir, apabila nilai lokasi memburuk akibat perubahan lingkungan yang dapat terjadi setiap waktu, mungkin saja usaha tersebut harus dipindahkan atau ditutup.

Lokasi adalah tempat dimana sesuatu berada. Menurut Lupiyoadi (2001) lokasi merupakan keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Pada lembaran lain Lupiyoadi (2001) menegaskan, bahwa lokasi merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategi. Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi.

Selanjutnya Lupiyoadi (2001), membedakan atas tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi atau tempat, yaitu:

(1) Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan) Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting, perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.

(2) Pemberi jasa mendatangi konsumen Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

(11)

lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua belah pihak dapat terlaksana.

Selanjutnya, menurut Tjiptono (2003) dalam memilih lokasi untuk menjalankan suatu usaha, para pengusaha/ pelaku usaha perlu mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya:

(1) Akses yaitu kemudahan untuk menjangkau (2) Visibilitas yaitu kemudahan untuk dilihat

(3) Lalu lintas, ada 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang yang besar terjadinya impuls buying dan kepadatan serta kemacetan bisa menjadi hambatan

(4) Tempat parkir yang luas dan aman

(5) Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan di kemudian hari. (6) Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan (7) Persaingan yaitu lokasi dengan pesaing sejenis

(8) Peraturan pemerintah

Adapun kategori tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tempat hiburan keluarga yaitu Draco Waterpark Polonia, Medan, Sumatera Utara, yang relatif mudah dijangkau oleh seluruh warga Kota Medan karena berada tepat pada pusat kota. Selain lokasi yang strategis dan dapat di jangkau oleh seluruh warga Kota Medan, Waterpark Polonia Medan juga memiliki lahan untuk parkir yang cukup luas, dan memiliki tata ruang yang menarik serta memiliki hamper seluruh jenis permainan untuk semua umur. Keadaan Waterpark Polonia

(12)

lokasi Draco Waterpark yang mudah diakses, serta memiliki desain dan fasilitas yang memuaskan pengunjung sangat tepat.

Dengan demikian maka diharapkan penggunaan keuangan pengunjung atau konsumen akan lebih merasa nyaman dengan adanya tempat yang memiliki fasilitas yang dibutuhkan pengunjung Draco Waterpark Medan.

2.1.6. Motivasi

Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mampu mendorong seseorang bertindak (Kotler dan Keller, 2009). Motivasi muncul karena ada kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Motivasi terbentuk karena adanya rangsangan yang datang dari dalam diri seseorang (kondisi fisiologis). Rangsangan terjadi karena adanya gap antara apa yang dirasakan dengan apa yang seharusnya dirasakan. Gap inilah yang mengakibatkan motivasi, sehingga konsumen merasakan adanya pengenalan kebutuhan (Sumarwan, 2003). Pengenalan kebutuhan akan menyebabkan tekanan kepada konsumen, sehingga adanya dorongan pada dirinya untuk melakukan tindakan.

(13)

dapat meningkatkan status sosial, peranan merek menjadikan pembeli menunjukkan status ekonominya dan pada umumnya bersifat subyektif dan simbolik. Pada saat seseorang akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi tersebut yaitu motivasi rasional dan emosional

2.2. Penelitian Terdahulu

Peneliti yang pernah mengadakan penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Rusydi Abubakar

Dalam penelitiannya tahun 2005 yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Jamu Di Banda

Aceh”. Menyimpulkan bahwa Produk memiliki pengaruh positif terhadap perilaku keuangan. Harga memiliki pengaruh positif terhadap perilaku keuangan. Promosi memiliki pengaruh positif terhadap perilaku keuangan. dan Tempat tidak memiliki pengaruh positif terhadap perilaku keuangan.

2. Faris Nabhan dan Enlik Kresnaini

Dalam penelitiannya tahun 2005 yang berjudul:“ Faktor- Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Melakukan Pembelian

Pada Rumah Makan di Kota Batu” menyimpulkan bahwa, Produk, Pelayanan, Harga, Tempat, Kelas Sosial, Promosi secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan.

(14)

Dalam penelitiannya tahun 2010 yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Marketing Mix Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membeli Benih

Jagung Hibrida Pioneer P21 Di Kabupaten Bantul ”. menyimpulkan bahwa, Produk berpengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan, Harga

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dan Tempat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Rinaldi Bursan

Dalam penelitiannya tahun 2009 yang berjudul “Tanggapan Konsumen Atas Bauran Pemasaran Rokok Sampoerna A MILD (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Unila). Menyimpulkan bahwa Produk, Harga, Distribusi, Promosi dan Produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku keuangan konsumen, Harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku keuangan, Promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku keuangan, dan Saluran Distribusi memiliki pengaruh terhadap perilaku keuangan.

5. Dewi Urip Wahyuni

Dalam penelitiannya tahun 2008 yang berjudul Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek ”Honda” di Kawasan Surabaya Barat, menyimpulkan bahwa Motivasi dalam diri akan mempengaruhi seseorang (konsumen) dalam melakukan pembelian karena didasarkan pada dorongan yang dimiliki misalnya penilaian terhadap

(15)

Adapun ringkasan hasil penelitian beberapa peneliti di atas dapat dilihat melalui table berikut ini.

Tabel 2.1

Ringkasan Hasil Penelitian

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Simpulan

Penelitian Promosi, Tempat Variabel

Faktor- Faktor Yang Berpengaruh

Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Pada Rumah Makan di Kota Batu Hibrida Pioneer P21 Di Kabupaten Bantul

(16)

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Simpulan Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap

Sumber: Hasil Penelitian Rusydi Abu Bakar (2005), Faris Nabhan dan Enlik Kresnaini (2005),

Siti Fatonah dan R. Sigit Soebandiono (2010) dan Rinaldi Bursan (2009), Dewi Urip Wahyuni (2008), data diolah.

2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

2.3.1. Kerangka Konseptual

Dengan mengkaji hasil penelitian terdahulu, maka dibangun kerangka konseptual sebagai berikut:

a) Produk berpengaruh terhadap perilaku keuangan pengunjung Draco Waterpark Medan (hasil penelitian Faris Nabhan dan Enlik Kresnaini, 2005)

Gambar 2.1 Produk Berpengaruh Terhadap Perilaku Keputusan Keuangan

b) Promosi berpengaruh terhadap perilaku keuangan pengunjung Draco Waterpark Medan (hasil penelitian Rinaldi Bursan, 2009)

Gambar 2.2 Promosi Berpengaruh Terhadap Perilaku Keputusan Keuangan

Produk Perilaku

Keputusan Keuangan

Promosi Perilaku

(17)

c) Harga berpengaruh terhadap perilaku keuangan pengunjung Draco Waterpark Medan (hasil penelitian Siti Fatonah dan R. Sigit Soebandiono, 2010 dan

Made Novandri SN (2010) menyatakan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian)

Gambar 2.3 Harga Berpengaruh Terhadap Perilaku Keputusan Keuangan

d) Tempat berpengaruh terhadap perilaku keuangan pengunjung Draco Waterpark Medan (hasil penelitian Siti Fatonah dan R. Sigit Soebandiono, 2010 menyatakan bahwa tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian)

Gambar 2.4 Tempat Berpengaruh Terhadap Perilaku Keputusan Keuangan

e) Motivasi berpengaruh terhadap perilaku keuangan pengunjung Draco Waterpark Medan (hasil penelitian Dewi Urip Wahyuni, 2008, menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian)

Gambar 2.5 Motivasi Berpengaruh Terhadap Perilaku Keputusan Keuangan

Harga Perilaku

Keputusan Keuangan

Tempat Perilaku

Keputusan Keuangan

Motivasi Perilaku

(18)

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa, produksi, promosi, harga dan tempat berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku keputusan keuangan pengunjung Draco Waterpark jalan W. Mongonsidi Nomor 45 Polonia, Medan.

Agar gambaran pengaruh keempat variabel X ke Variabel Y lebih jelas, dapat dilihat melalui gambar berikut:

FAKTOR EKSTERNAL

.

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber: Data diolah

PROMOSI

(X2)

PRODUK (X1)

HARGA

(X3)

TEMPAT

(X4)

PERILAKU KEPUTUSAN KEUANGAN (Y)

MOTIVASI

(19)

2.3.2. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual, maka hipotesis yang diberikan adalah terdapat pengaruh faktor produk, promosi, harga, tempat dan motivasi secara bersama-sama dan secara parsial terhadap perilaku keputusan keuangan pengunjung Draco Waterpark Medan

Gambar

Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian
Gambar 2.1 Produk Berpengaruh Terhadap Perilaku Keputusan Keuangan
Gambar 2.5 Motivasi Berpengaruh Terhadap Perilaku Keputusan Keuangan
Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran Teoritis

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang dikemukakan oleh Syah (2010, h.129), bahwa secara global faktor- faktor yang memengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

Selain penggunaan e-mail dalam pembelajaran bahasa Jerman seperti yang telah dikemukakan di atas, e-mail juga dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk mengirimkan

mau membuka diri, mau menerima kritik dan siap mengkritik, berkreasi, berinovasi, dan berimprovisasi, didukung para guru/ pendidik yang lain, lingkungan yang baik, keluarga

Penelitian yang dilakukan oleh Arif Hutoro pada program studi ekonomi Islami di Universitas Brawijaya Ide awal untuk mengajarkan ekonomi Islam di Fakultas Ekonomika dan

Kinerja Pegawai Berdasarkan hasil penelitian dan analisis diperoleh bahvv·a variabel kebijakan pemerintah daerah dan variabel motivasi kerja secara bersamasama/simultan

Ada beberapa kondisi yang mempengaruhi terbentuknya metabolit sekunder yaitu keterbatasan nutrisi yang tersedia pada media, penambahan senyawa penginduksi, dan

berdasarkan realisasi Pendapatan Negara sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan realisasi Belanja Negara sebagaimana dimaksud dalam huruf b, terdapat Defisit Anggaran Tahun

Th e most recent available published data for prostate cancer incidence in Croatia from the Croatian National Cancer Registry 10 show that there were 1708 new cases.. of