• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENAKSIR RASIO YANG EFISIEN UNTUK RATA-RATA POPULASI MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI ROBUST PADA SAMPING ACAK SEDERHANA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENAKSIR RASIO YANG EFISIEN UNTUK RATA-RATA POPULASI MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI ROBUST PADA SAMPING ACAK SEDERHANA."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Mia Okto Morika1, Arisman Adnan2, Haposan Sirait2

miaoktomoo@yahoo.co.id 1

Mahasiswa Program S1 Matematika 2

Dosen Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia.

ABSTRACT

The ratio estimators proposed by Kadilar, Candan and Cingi [4] for the population mean in simple random sampling using robust regression has been reviewed. This robust regression is defined by Huber M-estimators. These estimators are biased so that the Mean Square Error is calculated for each estimators to obtain which one is more efficient. This comparison shows that the ratio estimator involving of coefficient curtosis the more efficient then others.

Key words: Simple Random Sampling, Robust Regression, Mean Square Error

1. PENDAHULUAN

Metode kuadrat terkecil merupakan suatu metode penaksir parameter dengan prinsip meminimumkan jumlah kuadrat kesalahan pengamatan. Namun pada saat ditemukan adanya data pencilan dalam pengamatan, metode kuadrat terkecil akan memberikan fungsi yang kurang baik atau nilai penduga parameternya bersifat bias. Oleh karena itu, untuk memperbaiki garis regresi tersebut dapat dimanfaatkan metode regresi robust. Metode robust yang akan dibahas dalam penelitian ini merupakan suatu regresi robust dalam bentuk M-estimasi untuk meminimalkan error yang didefinisikan dalam fungsi Huber. M-estimasi Huber digunakan melalui fungsi (.)dan fungsi yang akan diduga berbentuk yabxe.

Bentuk umum penaksir rasio sederhana untuk rata-rata populasi adalah X

x y

yr  , dimana yr adalah penaksir rasio sederhana untuk rata-rata populasi, y dan

x adalah rata-rata sampel, dan X adalah rata-rata populasi X . Penaksir rasio yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penaksir yang bias. Sehingga untuk

(2)

mendapatkan penaksir rasio yang efisien adalah dengan menghitung MSE untuk masing-masing penaksir. Semakin kecil MSE yang diperoleh maka penaksir tersebut semakin efisien.

Ketiga penaksir yang akan dibandingkan yaitu

1 a y =

X x x X b yrob  (1) 2 a y =



x

x rob X C C x x X b y     (2) 3 a y =

 

x

X

 

x

x x X b y rob 2 2       (3) dengan : rob

b adalah koefisien regresi robust,

 

x

2

 adalah koefisien kurtosis,

x

C adalah koefisien variasi.

2. REGRESI LINEAR SEDERHANA

Bentuk umum model regresi linear sederhana dinyatakan dalam persamaan

i i i a bX

Y    . (4)

Dari persamaan (4) maka kekeliruan ke-i ditulis

i i

iYabX

 . (5) Dengan demikian jumlah kuadrat kekeliruan data terhadap garis regresi ditulis

     n i i i n i i Y a bX 1 2 1 2  . (6)

Dengan meminimunkan persamaan pada (6), maka didapat nilai dan bˆ yaitu : X b Y aˆ  ˆ , dan . ˆ XX XY s s b

(3)

Sehingga nilai estimasi Yi pada persamaan (4) dapat ditulis

i i a bX

Yˆ  ˆ ˆ . (7)

Persamaan (7) membentuk suatu garis regresi. Pada saat adanya data pencilan dalam pengamatan, maka garis regresi yang didapat pada (7) akan memberikan fungsi yang kurang baik. Oleh karena itu, untuk memperbaiki garis regresi tersebut dapat dimanfaatkan metode regresi robust.

3. REGRESI ROBUST LINEAR SEDERHANA

Prosedur regresi robust ditujukan untuk mengakomodir data yang kekeliruannya berdistribusi tidak normal, inilah yang disebut dengan data pencilan dalam pengamatan. Regresi robust yang akan digunakan merupakan suatu regresi robust dalam bentuk M-estimasi yang didefinisikan dalam fungsi Huber [3].

Diberikan fungsi Huber yaitu

 

            , 2 , 2 2 i i i i i i k atau k k k k k h      

Model regresi linear sederhana dalam regresi robust dinyatakan dalam persamaan

i i rob rob i a b X Y    . (8)

Dari persamaan (8) maka kekeliruan ke-i ditulis

i rob rob i iYab X  . (9)

Parameter arob dan brob dalam regresi robust dapat diselesaikan dengan

menggunakan M-estimasi melalui prosedur iterasi yang disebut iteratively reweighted least squares (IRLS).

M-estimasi berdasarkan fungsi h(i) merupakan solusi dari persamaan berikut:

 

a b j j i n i i) 0, , ( 1    

    , (10) dengan i i i d d    

( ) ( ) adalah fungsi influence Selanjutnya didefinisikan fungsi weight yaitu

i i i w     ) ( ) (  .

(4)

Dengan demikian persamaan (10) menjadi

 

a b j j w i i n i i) 0, , ( 1    

    . (11)

Dengan menggunakan fungsi weight, maka nilai koefisien arobdan brobsebagai berikut Untuk

2 ) ( i i

h   , untuk k ik Diperoleh koefisien arob dan brob yaitu

X b Y aˆrob   ˆrob ,

                          n i n i i i n i i n i n i i i i rob n X X n X Y Y X b 1 2 1 2 1 1 1 ˆ , kemudian 2 2 ) ( k k hi  i  , untuk i < k or k<i,

diperoleh koefisien arob dan brob yaitu

 

   2 2 2 i i i i i i i i i i i i i i rob Z X Z Z X Z X Z X Y k Z X Z Y k a (12) dan

 

 

   2 2 i i i i i i i i i i i i i rob Z X Z Z X Z X Z Y k Z Z X Y k b (13)

Dengan demikian koefisien arob dan pada persamaan (12) dan persamaan (13) merupakan nilai arob dan untuk yang pertama. Setelah itu dapat kembali digunakan untuk mendapatkan nilai arob dan yang baru. Cara ini terus diulangi hingga n kali pengulangan, sampai diperoleh perkiraan kesalahan antara n1 dan n mendekati sama[1]. rob b rob b rob b

(5)

4. SAMPLING ACAK SEDERHANA

Penarikan sampel acak sederhana adalah suatu metode untuk mengambil n unit dari populasi berukuran N, dimana setiap elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan pengembalian atau tanpa pengembalian.

Teorema 2.1 [2 :h.27] Apabila sampel diambil secara acak sederhana tanpa pengembalian, maka variansi dari rata-rata y dari sampel acak sederhana adalah

f

n S N n N n S y) y   y 1 ( Var 2 2 dengan N n

f  adalah fraksi penarikan sampel. Bukti. Bukti dari teorema ini dapat dilihat pada [2] .

Deret Taylor untuk Dua Variabel [6 :h.47]. Misalkan f

 

x,y adalah suatu fungsi dua variabel dan n1

f ada pada I dengan

x0,y0

I. Jika

x0a,y0b

I, maka



               0 0 0 0 0 0 , ! 1 1 , , f x y y b x a y x f b y a x f

0, 0

! 1 y x f y b x a n n            

f

x a y b

y b x a n n                   0 0 1 , ! 1 1 (14) dengan 0

1.

Deret taylor untuk dua variabel dapat ditulis

 

 

 

 

 

y Y y y x f X x x y x f Y X f y x f Y X Y X          , , , , , , (15)

5. BIAS DAN MSE PENAKSIR RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI

Untuk meningkatkan presisi penaksiran digunakan suatu metode penaksir yaitu metode rasio. Suatu penaksir dikatakan efisien apabila penaksir tersebut mempunyai MSE yang

(6)

minimum. Masing-masing penaksir yang dibahas merupakan penaksir yang bias. Kemudian akan ditentukan bias dan MSE dari masing-masing penaksir. Selanjutnya akan ditentukan penaksir yang efisien dengan membandingkan MSE dari setiap penaksir.

Bias dan MSE penaksir rasio pada sampling acak sederhana adalah

 

R 1

YCx2 YCyx

. n f y B   

 

2 2 2

2 1 y xy x R R S RS S n f y MSE    

Bias dan MSE penaksir rasio untuk rata-rata populasi menggunakan koefisien regresi robust pada sampling acak sederhana ya1 adalah

2 2

1 1 1 ) ( a BrobSx SySx RSx X n f y B    

 

2

1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 y xy a xy rob x a x a rob x rob a B S B R S R S B S R S S n f y MSE       

Bias dan MSE penaksir rasio untuk rata-rata populasi menggunakan koefisien regresi robust pada sampling acak sederhana ya2 adalah

2 2

3 3 1 1 ) ( rob x y x x a a B S S S RS X n f y B    

 

2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 y xy a xy rob x a x a rob x rob a B S B R S R S B S R S S n f y MSE       

Bias dan MSE penaksir rasio untuk rata-rata populasi menggunakan koefisien regresi robust pada sampling acak sederhana ya3 adalah

2 2

2 2 1 1 ) ( rob x y x x a a B S S S RS X n f y B    

 

2

3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 y xy a xy rob x a x a rob x rob a B S B R S R S B S R S S n f y MSE       

Selanjutnya akan ditentukan penaksir yang efisien diantara ketiga penaksir yang diajukan, yaitu

(7)

Diperoleh bahwa penaksir rasio y lebih efisien dari penaksir rasio a2 y jika a1

 1 2 2 2

2 a a

a R R

R  

Sebaliknya, penaksir rasio ya1 akan lebih efisien dari pada penaksir rasio ya2 jika

 1 2 2 a a R R  atau   2 2 2 a a R R  .

2. Penaksir rasio y dengan penaksir rasioa1 y . a3

Diperoleh bahwa penaksir rasio y lebih efisien dari penaksir rasio a3 y jika a1

 1 3 3 2

3 a a

a R R

R  

Sebaliknya, penaksir rasio ya1 akan lebih efisien dari pada penaksir rasio ya3 jika

 1 3 3 a a R R  atau   2 3 3 a a R R  .

3. Penaksir rasio y dengan penaksir rasioa2 y . a3

Diperoleh bahwa penaksir rasio y lebih efisien dari penaksir rasio a3 y jika a2

 1 3 3 2

3 a a

a R R

R  

Sebaliknya, penaksir rasio ya2 akan lebih efisien dari pada penaksir rasio ya3 jika

 1 3 3 a a R R  atau   2 3 3 a a R R  . 6. CONTOH

Pertimbangkan data dari daerah Marmara Turkey yang digunakan oleh Kadilar dan Chingi [5] . Data berkaitan dengan taraf penghasilan apel dan jumlah dari pohon apel pada 106 desa di daerah Marmara tahun 1999.

Dengan menggunakan data tersebut akan ditentukan penaksir rasio yang paling efisien untuk menaksir rata-rata produksi apel yakni dengan menggunakan syarat penaksir lebih efisien yang diperoleh sebelumnya. Secara umum dapat ditunjukkan dengan menghitung MSE dari masing-masing penaksir. Untuk itu terlebih dahulu ditentukan nilai yang dibutuhkan. Dengan bantuan Microsoft Excel diperoleh nilai-nilai sebagaimana yang tertera pada Tabel 1.

(8)

Tabel 1

Nilai-nilai yang diperlukan untuk menghitung perbandingan MSE

N 106 Sxy 663757881.2 n 30 2(x) 34.57  0.86 C x 2.09544335 rob B 5.02 Cy 5.22080683 X 27421.6981 RA1 0.08068722 Y 2212.5943 RA2 0.08068156 x S 57460.6149 R A3 0.07977981 y S 11551.5276

Dengan menggunakan informasi pada Tabel 1, diperolehlah bahwa 1. Penaksir Rasio

 

ya2 lebih efisien dari penaksir

 

ya1 , jika

    X R Y C X R Y a x a     1 2 2 2 1 1

2. Penaksir Rasio

 

ya3 lebih efisien dari penaksir

 

ya1 , jika  

 

  X R Y x X R Y a    a  1 2 3 2 3 1 1

3. Penaksir Rasio

 

ya3 lebih efisien dari penaksir

 

ya2 , jika  

 

  X R Y x X R Y a a     1 2 3 2 3 1 1 DAFTAR PUSTAKA

[1] Birkes, D. and Y, Dodge. 1993. Alternative Methods of Regression (John Wiley & Sons), New York.

(9)

[2] Cochran, W.G. 1991. Teknik Penarikan Sampling, Edisi Ketiga. Terjemahan Sampling Techniques, Oleh Rudiansyah dan E.R Osman. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

[3] Huber, P. 1981. Robust Statistics. Wiley, New York.

[4] Kadilar, C, Chandan, M. and Cingi, H. 2007. Ratio Estimator using Robust Regression. Hacettepe Journal of Mathematics and Statistics 36, 181-188. [5] Kadilar, C. & H. Cingi. 2004. Ratio Estimator in Simple Random Sampling,

Applied Mathematics and Computation 151: 893-902.

[6] Philips, G.M dan P.J, Taylor. 1972. Theory and Applications of Numerical Analysis. Second Edition. Academic Press, New York.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Kantun dkk.(2013) periode Juli-Oktober juga pada daerah rumpon tetapi tidak dipisahkan hasil tangkapan antara rumpon laut dalam dan laut dangkal,

Djuanda, Jawa Barat; Pendugaan parameter populasi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis, Linnaeus, 1758) di Samudera Hindia Selatan Jawa; Biologi reproduksi ikan cakalang

Benih ikan nila merah yang hidup pada perairan dengan salinitas 0 ppt bersifat hypertonik terhadap lingkungannya, yaitu tekanan osmotik dalam jeringan tubuhnya lebih

Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, karena keluarga merupakan tempat tumbuh dan berkembang yang pertama bagi anak, dimana anak akan mendapatkan

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah memgatakan, 5 titik yang telah selesai itu masing-masing perbatasan Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang, Kabupaten Limapuluh Kota dan

Pahl and Beitz (1996), mengemukakan bahwa suatu perancangan adalah suatu proses kreatifitas tetapi jika tidak diarahkan secara sistematis maka kemungkinan untuk

KOMPETENSI KEAHLIAN  ALOKASI WAKTU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN TM PS PI SUMBER BELAJAR dalam diagram P-V  Hukum I dan

Dalam bidang kepemudaan, organisasi-organisasi pemuda di Banyumas sebagai wadah pengembangan potensi pemuda cukup beragam, antara lain: organisasi berorientasi