• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informasi Teknik. 1. Berikut beberapa agenda yang didiskusikan pada sidang SDC 3 yang berkaitan dengan pekerjaan BKI:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Informasi Teknik. 1. Berikut beberapa agenda yang didiskusikan pada sidang SDC 3 yang berkaitan dengan pekerjaan BKI:"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 8

Informasi Teknik

No. : 050 2016

15 Februari 2016

Kepada : Semua Pengguna jasa BKI

Perihal : Laporan Singkat Sidang Sesi ke 3 dari Sub Committee on Ship Design and Construction (SDC 3)

Ringkasan

Informasi Teknik ini merupakan ringkasan hasil sidang sesi ke 3 dari Sub Committee on Ship

Design and Construction (SDC 3) yang diselenggarakan dari 18 sampai dengan 22 Januari 2016, bertempat di Kantor Pusat IMO di London.

Informasi

1. Berikut beberapa agenda yang didiskusikan pada sidang SDC 3 yang berkaitan dengan pekerjaan BKI:

Nomor

Agenda Topik

3 Amendments to SOLAS Regulations II 1/6 and II 1/8 1

4 Computerized Stability Support for the Master in Case of Flooding for Existing Passenger Ships

5 Guidelines on Safe Return to Port for Passenger Ships 6 Finalization of Second Generation Intact Stability Criteria

7 Amendments to Part B of the 2008 IS Code on Towing, Lifting and Anchor Handling Operations

8

Amendments to SOLAS And FSS Code to Make Evacuation Analysis Mandatory for New Passenger Ships and Review of the Recommendation on Evacuation Analysis for New and Existing Passenger Ships

9 Amendments to SOLAS Chapter II 1 and Associated Guidelines on Damage Control Drills for Passenger Ships

10 Revision of Section 3 of the Guidelines for Damage Control Plans and Information to the Master (MSC.1/Circ.1245) for Passenger Ships 13 Amendments to the 2011 ESP Code

14 Unified Interpretation to Provisions of IMO Safety, Security, and Environment Related Conventions

15

Revised SOLAS Regulation II 1/3 8 and Associated Guidelines (MSC.1/Circ.1175) and New Guidelines For Safe Mooring Operations for All Ships

16 Mandatory Instrument and/or Provisions Addressing Safety Standards for the Carriage of More than 12 Industrial Personnel on board Vessels Engaged

(2)

Halaman 2 dari 8 on International Voyages

17 Guidelines for Use of Fibre Reinforced Plastic (FRP) within Ship Structures

2. Lampiran singkat terkait isu teknis disampaikan pada dokumen terlampir.

3. Segala informasi maupun saran yang tersedia pada dokumen ini bukan merupakan tanggung jawab BKI dan BKI tidak dapat diperkarakan oleh siapapun dari kehilangan, kerusakan atau kerugian biaya akibat ketidakakuratan data yang disampaikan.

Informasi lebih lanjut

Pertanyaan sehubungan dengan Informasi Teknik ini dapat ditujukan ke: BKI Statutory Division

Yos Sudarso 38 40 Jakarta, 14320 Indonesia Phone : +62 21 436 1899, 436 1901, 436 1903, 436 1904 Fax : +62 21 4390 1974 Email : [email protected] Direktur Klasifikasi ttd

(3)

Lampiran Informasi Teknik No: 050 – 2016 Halaman 3 dari 8

INFORMASI SINGKAT DARI IMO SUB COMMITTEE ON SHIP DESIGN AND CONSTRUCTION SESI KE 3 (SDC 3)

A. AMENDMENTS TO SOLAS REGULATIONS II 1/6 AND II 1/8 1 (AGENDA ITEM 3)

Studi mengenai damage stability untuk kapal penumpang untuk meningkatkan indeks "A" dan memberikan justifikasi terhadap kenaikan indeks "R" telah telah banyak dilakukan. Studi EMSA 3 adalah salah satu studi yang disampaikan kepada IMO.

SDC 3 telah mencatat bahwa studi EMSA 3 tidak memiliki data untuk kapal penumpang yang membawa kurang dari 400 orang, yang membuatnya sulit untuk merancang subdivisi untuk kapal kecil. Namun setelah diskusi, SDC 3 menganggap bahwa masih mungkin untuk menemukan solusi yang dapat dikompromikan untuk kapal yang membawa penumpang hingga 400 orang. Oleh karena itu, SDC 3 sepakat untuk menaikan nilai dari indeks "R" dan formula barunya.

Sehubungan dengan peningkatan indeks "R" untuk kapal penumpang, telah disepakati bahwa amandemen SOLAS regulasi II*I/06 tidak berlaku untuk special purpose ship. Oleh karena itu, SDC 3 setuju untuk mengamandmen SPS Code dengan mengganti referensi SOLAS regulasi II*1/6.2.3 dengan formula “R” dari peraturan II*1/6 yang berlaku saat ini. Amandemen diharapkan dapat diadopsi oleh MSC 96.

B. COMPUTERIZED STABILITY SUPPORT FOR THE MASTER IN CASE OF FLOODING FOR EXISTING PASSENGER SHIPS (AGENDA ITEM 4)

MSC 94 menugaskan Sub*Komite untuk mendiskusi lebih lanjut mengenai pertimbangan untuk memperluas aturan pada SOLAS terkait kewajiban untuk memasang komputer stabilitas di kapal penumpang yang dibangun sebelum 1 Januari 2014 (existing).

Setelah mempertimbangkan usulan amandemen peraturan SOLAS, SDC 3 mencatat bahwa ada beberapa masalah yang perlu untuk dipertimbangkan, antara lain:

1. Kriteria perangkat lunak yang dapat diterima 2. Klarifikasi terkait lingkup aplikasi

3. Kemungkinan untuk merevisi dari MSC.1 / Circ.1400 mengikuti amandemen tersebut. Karena keterbatasan waktu, hal*hal tersebut di atas akan dibahas lebih lanjut di SDC 4.

C. GUIDELINES ON SAFE RETURN TO PORT FOR PASSENGER SHIPS (AGENDA ITEM 5)

Menindaklanjuti kerja dari SDC 2 untuk merevisi Guidelines on operational information for masters of

passenger ships for safe return to port by own power or under tow (MSC.1/Circ.1400), Sub*Komite

telah menginstruksikan SDS Correspondence Group untuk menyelesaikan draf revisi Guidelines tersebut.

Melalui kerja dari kelompok kerja yang dibentuk pada SDC 3 tersebut, draf revisi telah diselesaikan dan secara umumnya telah disetujui oleh Sub*Komite. Draf lengkap dari MSC.1/Circ.1400 yang telah ditulis ulang dan diperbarui diserahkan kepada MSC 96 untuk persetujuan. Selanjutnya, MSC Circular terbaru akan diterbitkan untuk kapal penumpang yang dibangun setelah tanggal penerbitan dan judul Guidelines akan menjadi "Revised guidelines on operational information for masters of passenger

(4)

Lampiran Informasi Teknik No: 050 – 2016 Halaman 4 dari 8 Revisi Guidelines tersebut meliputi hal*hal berikut:

1. Definisi onboard stability computer (komputer stabilitas yang dipasang di atas kapal). 2. Persyaratan untuk komunikasi dua arah ke dukungan darat.

3. Setidaknya dua komputer stabilitas independen harus tersedia setiap saat (baik dua di atas kapal, atau dua di darat, atau satu di atas kapal dan satu di darat).

4. Sistem di atas kapal harus memiliki uninterruptible power supply (UPS) yang terhubung ke switchboard utama dan darurat. UPS tidak dipersyaratkan untuk dukungan darat.

5. Sistem harus mampu memperhitungkan pengaruh momen yang bekerja pada kapal, seperti angin, penurunan sekoci, pergeseran kargo, dan perpindahan penumpang.

6. Sistem harus dapat memperhitungkan efek angin dengan menggunakan metode dalam SOLAS regulasi II*1/ 7*2.4.1.2 sebagai default.

7. Ketika dukungan darat tersedia sesuai dengan SOLAS regulasi II*1 / 8*1.3.2, dukungan darat tersebut harus mampu beroperasi dalam waktu satu jam.

8. Untuk kapal penumpang ro*ro, harus ada algoritma dalam perangkat lunak untuk memperkirakan efek akumulasi air pada geladak (water accumulation on deck;WOD).

D. FINALIZATION OF SECOND GENERATION INTACT STABILITY CRITERIA (AGENDA ITEM 6)

Dalam rangka untuk melanjutkan pekerjaan pada second generation intact stability criteria, SDC 3 membentuk kembali Intact Stability (IS) Working Group untuk mempertimbangkan lebih lanjut draf amandemen dari IS Code 2008 terkait draf kriteria level 1 dan 2 untuk:

a. pure loss of stability; b. parametric roll resonance; c. surf*riding / broaching; d. dead ship condition; and e. excessive accelerations

Selain itu, Working Group juga diperintahkan untuk lebih mengembangkan draf Explanatory Notes untuk semua lima failure modes tersebut diatas berdasarkan pada hasil kerja dari SDC 2.

Dengan mempertimbangkan hasil pekerjaan dari Working Group, SDC 3:

1. mencatat perbaikan kecil yang dibuat untuk memfinalisasi draf amandemen IS Code 2008 terkait kriteria vulnerability dan standar (level 1 dan 2) untuk pure loss of stability dan surf*riding/ broaching.

2. menyetujui, pada prinsipnya, draf amandemen IS Code 2008 mengenai kriteria vulnerability dan standar (tingkat 1 dan 2) dari dead ship condition dan excessive accelerations.

3. mencatat kemajuan yang dibuat oleh Working Group pada pengembangan draf Explanatory Notes untuk pure loss of stability, parametric roll, surf*riding / broaching, dead ship condition dan excessive acceleration failures

(5)

Lampiran Informasi Teknik No: 050 – 2016 Halaman 5 dari 8 4. mencatat kemajuan pada pengembangan draf Guidelines dari prosedur asesmen stabilitas

langsung dan pembatasan/panduan operasional

Hasil dari keputusan di atas akan diteruskan ke SDC 4 untuk pekerjaan lebih lanjut dan finalisasi.

E. AMENDMENTS TO PART B OF THE 2008 IS CODE ON TOWING, LIFTING AND ANCHOR HANDLING OPERATIONS (AGENDA ITEM 7)

Setelah mencatat bahwa MSC 95 telah menyetujui untuk kriteria untuk anchor handling operation, yang diharapkan mulai berlaku 1 Januari 2018, SDC 3 melanjutkan diskusi tentang kriteria untuk

towing dan lifting operation, dengan memperhatikann laporan dari IS Correspondence Grup.

SDC 3, secara umum, menyetujui draf amandemen untuk pengoperasian towing, termasuk escort

towing, dan setuju bahwa draf persyaratan terkait towing akan berlaku untuk kapal baru dan kapal

yang baru dipasang peralatan towing.

Selain itu, SDC 3 juga sepakat, pada prinsipnya, dengan draf persyaratan mengenai pengoperasian

lifting harus berlaku untuk kapal baru dan kapal yang konversi besar yang melibatkan pemasangn

crane besar pada kapal existing.

Draf amandemen Part B dari IS Code 2008 mengenai kapal terlibat dalam pengoperasian towing dan

lifting akan diserahkan kepada MSC 96 untuk persetujuan.

F. AMENDMENTS TO SOLAS AND FSS CODE TO MAKE EVACUATION ANALYSIS MANDATORY FOR NEW PASSENGER SHIPS AND REVIEW OF THE RECOMMENDATION ON EVACUATION ANALYSIS FOR NEW AND EXISTING PASSENGER SHIPS (AGENDA ITEM 8)

Seiring dengan perkembangan teknologi, telah dimungkinkan bagi seluruh kapal penumpang untuk dapat melakukan analisa saat evakuasi pada saat tahapan desain. Hal ini kemudian akan membantu awak kapal dan pemilik kapal untuk memahami pola reaksi penumpang.

Terdapat diskusi panjang mengenai kriteria dan metode yang dilakukan guna menjamin keakuratan analisa evakuasi, dan bahwa open deck area sangat diperlukan saat analisa evakuasi. Amandemen editorial untuk menjaga konsistensi terminology dan menata definisi disepakati bersama. Pengertian

open deck areas diharapkan dapat dilakukan submisi oleh anggota yang berminat pada SDC 4.

Adapun disetujui, bahwa hal – hal perubahan yang telah disepakati tidak akan berlaku bagi ro pax

passenger vessel yang telah secara sukarela melakukan analisa evakuasi sesuai mandat SOLAS dan

untuk kapal penumpang lainnya yang telah secara sukarela melakukan analisa evakuasi sesuai dua MSC Circular yang telah terbit.

(6)

Lampiran Informasi Teknik No: 050 – 2016 Halaman 6 dari 8

G. AMENDMENTS TO SOLAS CHAPTER II 1 AND ASSOCIATED GUIDELINES ON DAMAGE CONTROL DRILLS FOR PASSENGER SHIPS (AGENDA ITEM 9)

Draft amendments to SOLAS II 1/19 , III/30 dan III/37

IMO menyetujui bahwa damage control drills dapat meningkatkan keselamatan kapal penumpang, dan amandemen terhadap SOLAS harus dikembangkan bersamaan dengan petunjuk lainnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah dampak terhadap awak kapal dan terutama untuk menghindari waktu istirahat awak kapal terpakai untuk drill. Disetujui pula bahwa Sub*komite HTW diminta agar menelaah proposal tersebut dan menentukan interval.

Setelah diskusi secara berkepanjangan, amandemen kepada SOLAS II*1 regulasi 19, III/30 dan III/37 untuk mengamanatkan damage control drills, akhirnya disetujui. Sehubungan dengan sifat amandemen ini sudah cukup mendetail, maka pengembangan petunjuk tambahan tidak dirasakan perlu untuk saat ini. Namun, seiring perkembangan waktu, setelah didapatkannya pengalaman melakukan drill ini pada tipe dan ukuran kapal penumpang yang berbeda, pengembangan petunjuk tambahan mungkin diperlukan.

H. REVISION OF SECTION 3 OF THE GUIDELINES FOR DAMAGE CONTROL PLANS AND

INFORMATION TO THE MASTER (MSC.1/CIRC.1245) FOR PASSENGER SHIPS

(AGENDA ITEM 10)

Menindaklanjuti review Passenger Ship Safety yang telah dilakukan oleh MSC, disepakati bahwa diperlukan review terhadap “Guidelines for damage control plans and information to the Master” (MSC.1/Circ. 1245) untuk mencakup beberapa perkembangan. Review tersebut tidak boleh meluas dari lingkup aplikasi kapal penumpang, dan diharapkan berlaku hanya untuk bangunan baru atau bangunan lama yang mengalami modifikasi secara signifikan. Apabila terdapat usulan proposal untuk perubahan MSC.1/Circ.1245 kepada SDC 4.

I. AMENDMENTS TO THE 2011 ESP CODE (AGENDA ITEM 13)

SDC 3 menyepakati untuk mengembangkan lebih lanjut ESP Code berdasarkan usulan IACS yang merefleksikan amandemen terhadap Z10.1 (Rev.20), Z10.4(Rev.11), Z10.5(Rev.13).

Amandemen tersebut menjelaskan beberapa elemen sbb :

• Persyaratan untuk melakukan Thickness Measurements dari area yang menjadi subjek terhadap Close Up Surveys yang diharapkan dapat dimasukkan ke dalam tabel “MINIMUM REQUIREMENTS FOR THICKNESS MEASUREMENTS AT SPECIAL SURVEY…”

Pengecualian dari internal check hatch cover berbentuk box type – dimana surveyor tidak memiliki akses terhadap struktur internal dan dipertimbangkan tidak menjadi subjek korosi

(7)

Lampiran Informasi Teknik No: 050 – 2016 Halaman 7 dari 8 • Untuk menentukan minimum content dari Tank Testing guidelines

Persyaratan IACS ini akan diberlakukan pada 1 Juli 2016. Amandemen ESP Code tersebut diharapkan berlaku mulai 1 Januari 2020 atau 1 Juli 2018.

J. UNIFIED INTERPRETATION TO PROVISIONS OF IMO SAFETY, SECURITY, AND ENVIRONMENT RELATED CONVENTIONS (AGENDA ITEM 14)

SDC 3 mempertimbangkan dan menyepakati IACS UIs sebagai berikut :

UI SC246 mengenai steering gear kapal ketika kapal tidak dapat melakukan ballast hingga full load

draught saat sea trial. Hal ini juga dicatat sebagai kemungkinan amandemen terhadap

MSC/Circ.1425

• UI MODU1 terkait akses ruangan untuk MODU. Dicatat pula bahwa kemungkinan MSC.1 Circular diperlukan untuk dilakukan amandemen

• UI SC191 Rev.7 yang meliputi dimensi untuk bagian yang bersebelahan dengan tangga. Dicatat pula bahwa dimungkinkan dilakukannya amandemen terhadap MSC.1/Circ.1464/Rev.1

UI TM2 yang menyimpulkan bahwa heat exchangers adalah bagian dari permesinan dan agar diperlakukan sesuai dengan R.2(4)*9 dari TM.5/Circ.6

• UI SC273 yang menjelaskan bahwa massa media alat pemadam kebakaran agar diperhitungkan dalam kalkulasi lightweight kapal.

K. REVISED SOLAS REGULATION II 1/3 8 AND ASSOCIATED GUIDELINES (MSC.1/Circ.1175) AND NEW GUIDELINES FOR SAFE MOORING OPERATIONS FOR ALL SHIPS (AGENDA ITEM 15)

Agenda ini lebih banyak membahas mengenai pengembangan mandatory regulation yang dapat memiliki efek signifikan pada pengaturan mooring seluruh jenis kapal dengan 3000 GT dan ke atas. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, diskusi pada IMO membahas :

Kebutuhan untuk pembentukan Correspondence Group untuk memulai pekerjaan yang dapat dibahas pada SDC 4

Cakupan pekerjaan (mooring operations) dan aplikasi kriteria (kapal baru 3000 GT ke atas) telah jelas disebutkan oleh MSC

Hambatan terkait identifikasi dan sertifikasi setiap mooring lines telah dikemukakan • Bahwa diperlukan juga hubungan dengan koneksi yang terdapat di pelabuhan

Drafting Group telah dibentuk untuk melakukan terms of reference bagi correspondence group menggunakan dokumen yang telah diserahkan kepada MSC dan SDC dan komentar yang dibuat pada saat sidang plenary.

(8)

Lampiran Informasi Teknik No: 050 – 2016 Halaman 8 dari 8

L. MANDATORY INSTRUMENT AND/OR PROVISIONS ADDRESSING SAFETY STANDARDS FOR THE CARRIAGE OF MORE THAN 12 INDUSTRIAL PERSONNEL ON BOARD VESSELS ENGAGED ON INTERNATIONAL VOYAGES (AGENDA ITEM 16)

Setelah diskusi, Expert Group mencatat bahwa keputusan yang berbeda pada banyak elemen fundamental, misalnya mengubah SOLAS atau tidak, membuat koda baru atau tidak, definisi “industrial personnel”, ruang lingkup aplikasi dll telah mengakibatkan munculnya beberapa pilihan (option). Dengan maksud untuk mengatur perdebatan terkait option yang berbeda, Expert Group setuju bahwa setiap option harus mencantumkan kriteria berikut

1. Lingkup (misalnya SPS Code, OSV Code, HSC Code, MODU Code and SOLAS) 2. Time frame/interim/mandatory (Rangka waktu/sementara/wajib)

3. Existing code/new code (Koda yang telah ada/Koda baru)

4. Definition of Industrial Personnel (Definisi dari Industrial Personnel) 5. Ship type (Tipe kapal)

6. Road map (Perencanaan)

7. Advantages and disadvantages (Keuntungan dan Kerugian) 8. Potential way forward (Potensi di masa mendatang)

Secara umum, SDC 3 menyetujui untuk hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Expert Group dan akan meneruskan delapan option pada perangkat regulasi dan prosedur untuk pengangkutan industrial

personnel dan tabel perbandingan option yang diajukan, dilengkapi dengan pandangan Expert Group

di bawah kriteria " Scope", "Time frame/interim/mandatory", "Existing code/new code", "Definition of Industrial Personnel ", " Ship type ", " Road map ", "Keuntungan dan kerugian" dan "cara Potensi maju" ke MSC 96 untuk dipertimbangkan .

M. GUIDELINES FOR USE OF FIBRE REINFORCED PLASTIC (FRP) WITHIN SHIP STRUCTURES (AGENDA ITEM 17)

Interim Guidelines terkait penggunaan FRP pada struktur kapal telah diselesaikan pada saat SDC 2,

namun MSC memutuskan bahwa pekerjaan tambahan masih diperlukan karena terdapat beberapa hal yang perlu diperjelas terkait penggunaan FRP.

Intersessional correspondence group telah dibentuk dan akan mengembangkan guidelines tersebut lebih lanjut dan fokus terhadap permasalahan combustibility dan structural intergrity. Grup tersebut juga diminta untuk mempertimbangkan cakupan draft interim guidelines dan pengembangan penjelasan terkait kata “element”.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika. 2.3 Bersikap toleran dalam

Dengan demikian dapat diketahui aktifitas elektroda stainless steel dan stainless steel/Fe-Co-Ni sebagai elektroda kerja untuk produksi gas hidrogen secara elektrolisis air dalam

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan pada tanggal 7 Mei 2014 sampai tanggal 3 Juli 2014, dapat disimpulkan bahwa perkembangan dari pemahaman konsep

sebagai orang beragama, seharusnya kita bisa menjadi TemPAT YAng nYAmAn bagi orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan JAwABAn untuk setiap persoalan mereka dan justru

Anda mungkin memiliki keterampilan atau keahlian untuk melaksanakan tugas- tugas yang dituntut oleh pekerjaan yang ditawarkan, tetapi pimpinan perusahaan juga ingin mengetahui

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa jobsheet elektronik hasil pengembangan sangat layak dan sangat praktis untuk digunakan dalam

Berdasarkan data persediaan dan jumlah permintaan, maka dirancang suatu sistem penunjang keputusan menggunakan metode tsukamoto.Dalam sistem penunjang keputusan ini ada tiga