MATERI AJAR KD 3.3
PRESENTASI BISNIS A. Pengertian Presentasi Bisnis
Presentasi merupakan bentuk komunikasi dalam menyampaikan gagasan, pemikiran atau informasi kepada orang lain bisa bersifat bisnis, sosial, keagamaan, atau apa pun juga dan dengan tujuan tertentu atau memiliki manfaat bagi diri kita dan orang lain.
Menurut istilah, presentasi adalah aktivitas menunjukkan, mengambarkan, atau menjelaskan sesuatu kepada sekelompok orang. Dalam pengertian sehari-hari, presentasi adalah menyajikan sesuatu, seperti ide, pemikiran, atau usulan kepada sekelompok orang secara lisan. Misalnya, mahasiswa mempresentasikan usulan penelitian, sales mempresentasikan produk, guru menyajikan pelajaran, dosen menyampaikan materi kuliah, dan sejenisnya.
B. Tujuan dan Manfaat Presentasi Bisnis 1. Tujuan Presentasi Bisnis
Seorang presenter (pembicara) yang melakukan persentasi dihadapan pemirsa (audiens) tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang presenter perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, baik yang berkitan dengan persiapan mental, pemahaman materi yang ingin disampaikan, alat bantu yang digunakan, dan pemahaman yang baik terhadap audiens.
Secara umum, presentasi bisnis memiliki 4 tujuan pokok, yaitu: a. Menginformasikan Pesan-Pesan Bisnis Kepada Audiens
Memberikan informasi tentunya merupakan hal atau tujuan yang utama dalam presentasi. Dengan berkomunikasi, seseorang akan dapat bertukar informasi satu sama lain. Presentasi itu sendiri diperlukan, karena informasi tersebut dianggap penting untuk diketahui oleh individu atau kelompok lain. Informasi tersebut dapat berupa ide, topik tertentu, dan lain sebagainya.
b. Menghibur Audiens
Selain tujuan presentasi yang informatif dan persuasif, presentasi juga bertujuan untuk menghibur. Mengapa demikian? Misalnya contoh, presentasi yang dilakukan oleh penyiar radio, Tv, dan lainnya dalam acara hiburan bertujuan untuk menghibur penonton, Jika penonton merasa terhibur akan mengajak penonton yang lain, jika penonton semakin banyak, maka akan mengundang para pemasang iklan di tv, radio, dan lainya, yang juga sangat menguntungkan.
c. Menyentuh Emosi Audiens
Selain memberi informasi dan menghibur, presentasi bisnis juga memiiki tujuan untuk dapat menyentuh emosi (emotion) audiens. Seorang pembicara yang berpengalaman tentunya tahu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis yang mampu menyentuh emosi audiens. Dengan gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu menggugah emosi audiens. Seperti contoh, seorang pembicara bisa saja menggugah emosi audiens untuk bersemangat, terharu atau hanyut dalam keprihatinan, melalui ekspresi yang dimunculkan oleh si pembicara.
Tujuan terakhir presentasi bisnis adalah memberikan motivasi (motivation) kepada audiens untuk melakukan atau bertindak sesuatu sesuai yang dikehendaki pembicara. Dalam memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakannya secara eksplisit dan bukan menggunakan bahsa basa-basi. Dalam arti bahwa apa yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas tercakup dalam presentasi. Sebagai contoh, pembicara menghimbau para karyawan untuk mempertegas komitmennya meningkatkan disiplin kerja, meningkatkan daya saing perusahaan melalui peningkatan kualitas produk dan sejenisnya. Pendek kata, bagaimana seorang pembicara mampu memunculkan reaksi para audiens.
http://situkangtugas.blogspot.co.id/2014/10/tugas-kelompok-makalah-komunikasi.html Hal ini berarti bahwa presentasi memiliki bermacam-macam tujuan sesuai dengan isi materi yang ingin disampaikan. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, seorang presenter harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, baik yang berkaitan dengan persiapan mental, pemahaman materi yang akan disampaikan, alat bantu yang digunakan, dan pemahaman yang baik terhadap audeins.
2. Manfaat Presentasi Bisnis
Berdasarkan tujuan dari presentasi itu sendiri seperti yang telah dijelaskan diatas,
dapat kita simpulkan bahwa kegiatan presentasi itu bernilai positif dan dapat
memberikan banyak manfaat. Manfaat - manfaat dari presentasi seperti di bawah ini :
a. Bahan Paparan yang Terstruktur
Dengan presentasi, kegiatan komunikasi akan lebih efektif. hal tersebut
dikarenakan bahan yang akan dipresentasikan sudah disusun dengan jelas yang
dianggap akan dapat dengan mudah untuk dipahami oleh para komunikan.
b. Media Pembantu dalam Pemaparan
Sebelumnya, pemaparan dianggap sebagai suatu hal yang membosankan, seperti
presentasi lisan. Pengertian presentasi lisan adalah kegiatan penyampaian
informasi hanya dengan menggunakan lisan, tidak menggunakan gerakan tubuh,
visualisasi, dan lain sebagainya. Namun dengan adanya presentasi yang
terstruktur, kegiatan pemaparan lebih menyenangkan. Hal tersebut dikarenakan
terdapat komponen - komponen pelengkap presentasi seperti proyektor, microfon,
dan lain sebagainya.
c. Memunculkan Kesan Pemaparan yang Lebih Eksklusif
Dalam presentasi yang efektif, tidak sedikit perangkat atau komponen yang
digunakan untuk mendukung kegiatan tersebut. Tidak sedikit biaya yang
dikeluarkan untuk menyiapkan komponen tersebut misalnya sewa gedung,
proyektor, pembuatan bahan yang menarik, dan lain sebagainya. Komponen
presentasi yang lengkap akan memberikan kesan kegiatan pemaparan lebih
eksklusif.
d. Pemahaman yang lebih
Dengan adanya bahan pendukung seperti gambar, vidio, dan audio dalam kegiatan
presentasi, selain memberikan kesan yang lebih eksklusif, namun juga akan dapat
memberikan pemahaman yang lebih kepada para komunikan (penerima pesan).
hal tersebut dikarenakan komuikan menerima pesan tidak hanya dengan satu
panca indra, namun lebih yang akan dapat dengan mudah untuk memahami hal
-hal yang di paparkan.
C. Unsur-unsur Presentasi
Unsur-unsur dalam sebuah presentasi : a. Pesenter
4 hal yang harus dimiliki oleh seorang presenter, yaitu: a) Pengetahuan yang luas
b) Ketulusan dalam menyampaikan presentasi c) Semangat
d) Praktik b. Materi
Materi adalah bahan atau topik yang akan disampaikan dalam berpresentasi. Kriteria dalam menentukan topik :
a) Sesuaikan dengan latar belakang
b) Pilihlah topik yang menarik minat, perhatian audiens c) Sesuaikan dengan audiens
d) Sesuaikan dengan waktu dan situasi
e) Penyampaiannya dapat didukung dengan bahan atau materi lain yang masih berhubungan dengan materi yang dibahas.
c. Sarana
Sarana atau alat bantu adalah alat-alat yang digunakan agar penyampaian presentasi lebih menarik. Fungsi alat bantu antara lain:
a) Menarik perhatian audiens
b) Menunjang pengertian dan membantu pemahaman audiens c) Memperkuat pengingatan materi yang disampaikan d) Memberikan hiburan
d. Audiens
Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai audiens antara lain mengenai jumlah, usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, adat istiadat dan budaya. Pemilihan teknik presentasi agar efektif dan menunjang penyampaian informasi hendaknya disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, latar belakang audiens dan tempat dilaksanakannya presentasi. D. Struktur Presentasi
a. Pembuka
Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik perhatian audiens tentang apa yang akan disampaikan, membangun kredibilitas anda sebagai presenter bahwa anda adalah orang tepat dan patut didengarkan, dan menyampaikan garis-garis besar presentasi.
b. Isi
Isi dari presentasi yang sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun pembuka dan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk menguraikannya dalam beberapa poin utama. Kemudian dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-poin. Jangan lupa untuk memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk presentasi, kira-kira berapa menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin utama.
c. Penutup
Untuk menimbulkan kesan yang menarik, maka penutup harus menimbulkan kesan terakhir yang mendalam sehingga akan diingat oleh audiens.
E. Persiapan Dasar
Presentasi yang baik haruslah didahului dengan persiapan yang matang, karena
dengan melakukan persiapan setidaknya kita telah memiliki bahan yang akan kita
sampaikan. Persiapan-persiapan tersebut meliputi :
1.
Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan.
Penguasaan terhadap materi yang akan disampaikan merupakan hal terpenting dalam
sebuah presentasi. Berhasil atau tidaknya sebuah presentasi bergantung pa
kemampuan pembicara dalam memahami setiap detail hal-hal yang terkan dung
dalam isi materi presentasi. Ketidaksiapan terhadap materi yang akan dipresentasikan
akan menghambat penyampaian pesan kepada audiens, serta akan memberikan image
yang kurang baik bagi pembicara tersebut.
2.
Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik.
Presentasi yang baik bukan hanya terlihat dari isi materi yang disampaikan tetapi
juga dipengaruhi oleh bagaimana cara membawakannya. Apabila penyampaian
presentasi dilakukan secara menarik, maka audiens akan merasa senag. Terlebih jika
pada saat presentasi pembicara menggunakan berbagai macam alat bantu sebagai
penunjang presentasi, seperti OHP, LCD pojector, slide serta penggunaan audio
visual.
3.
Menganalisis siapa audiens.
Agar tujuan presentasi dapat tercapai, maka pembicara perlu mengenal siapa
sebenarnya yang menjadi audiens. Metode yang digunakan adalah dengan
menggunakan kata tanya seperti apa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana, maka
pembicara akan dapat menidentifikasi tentang siapa sebenarnya audiens yang
dimaksud.
4.
Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi.
Seorang pembicara harus mengenal lebih dekat dengan lingkungan lokasi atau tempat
dimana ia akan melakukan presentasi. Pengenalan terhadap lokasi ataupun tempat
akn sangat membantu pembicara dalam menyampaikan presentasi, penggunaan alat
serta menentukan teknik penyampaian presentasi.
F. Tehnik Presentasi Bisnis
Dalam melakukan presentasi tidak cukup mengandalkan kepiawaian komunikasi secara lisan, oral, atau verbal. Dalam presentasi membutuhkan elemen pendukung yang menunjang keberhasilan atau efektivitas presentasi. Elemen public speaking dan presentasi terpenting ada empat, yaitu:
1. Teknik Vokal
Teknik vokal adalah teknik mengeluarkan suara dengan baik dan benar. Unsur teknik vokal terpenting dalam public speaking antara lain:
a. Intonasi (intonation) – nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata-kata. Intonasi yang berbeda akan mengandung makna yang berbeda pula.
b. Aksentuasi (accentuation) atau logat, dialek. Lakukan stressing pada kata-kata tertentu yang dianggap penting.
c. Kecepatan (speed) disebut juga tempo. Jangan berbicara terlalu cepat juga jangan terlalu lambat.
d. Artikulasi (articulation), yaitu kejelasan pengucapan kata-kata; pelafalan kata (pronounciation)
2. Kontak Mata
Kontak mata (eye contact) dalam public speaking termasuk elemen terpenting karena akan membangun “hubungan batin” dengan audiens. Teknik kontak mata antara lain:
a. Pandang audience; tsapukan pandangan ke seluruh audience. b. Pandang tepat pada matanya.
c. Jangan melihat ke atas, ke dinding, ke bawah (menunduk), atau ke arah lain selain audiens.
3. Gesture
Gesture yaitu gerakan anggota badan. Ia bagian dari bahasa tubuh (body language). Lakukan gesture dengan baik, spontan, dan alami. Jangan dibuat-buat, apalagi bertentangan dengan perkataan. Teknik gesture dalam public speaking antara lain:
a. Alami, spontan, wajar, tidak dibuat-buat. b. Penuh, tidak sepotong-potong, tidak ragu. c. Sesuai dengan kata-kata.
d. Gunakan untuk penekanan poin penting. e. Jangan berlebihan. Less is more!
f. The most important gesture: to SMILE!
g. Gerakan tubuh meliputi: ekspresi wajah, gerakan tangan, lengan, bahu, mulut atau bibir, gerakan hidung, kepala, badan, kaki.
h. Setiap gerakan mengandung tiga bagian: Pendekatan (The Approach) – tubuh siap untuk gerak; Gerakan (The Stroke) – gerakan tubuh itu sendiri; dan Kembali (The Return) – kembali ke posisi semula atau keadaan normal.
i. Variatif, jangan monoton. Misalnya terus-menerus mengepalkan jari tangan di atas. j. Jangan melakukan gerakan tubuh yang tidak mendukung pembicaraan, seperti:
memegang kerah baju, mempermainkan mic, meremas-remas jari, dan menggaruk-garuk kepala.
k. Semakin besar jumlah audiens, semakin besar dan lambat gerakan tubuh yang kita lakukan. Jika kita berbicara di depan audiens dalam jumlah kecil, atau di videoconferencing, atau di televisi, lakukan gerakan tubuh alakadarnya (smaller gestures) 4. Humor
Humor sering diibaratkan dalam masakan. Makanan tanpa garam akan terasa hambar dan tidak enak. Demikian juga betapa hambar, membosankan, dan membuat mengantuk sebuah presentasi tanpa humor, candaan, atau lelucon. Humor adalah bagai bumbu penyedap dalam sebuah presentasi. Teknik humor antara lain:
a. Gunakan humor alamiah. Use Matural Humor!
b. Jangan terlalu banyak bercanda. Anda bukan pelawak atau mau melawak. Don’t try to be a stand up comedian!
c. Gunakan hentian (pause) untuk memberikan kesempatan kepada audiens untuk tertawa. d. Gunakan teka-teki, kata-kata lucu, atau kejadian lucu yang pernah Anda atau orang lain
alami.
Keempat elemen Public Speaking dan Presentasi tersebut, jika dilakukan dengan baik dan benar, akan menjadikan presentasi sangat efektif dan berkesan. Keempat elemen tersebut harus dilatih agar terbiasa mengatasi gugup dan membangun kepercayaan diri dengan latihan dan persiapan.
G. Cara Presentasi Bisnis yang Baik
Langkah-langkah presentasi bagi dalam tiga tahap yaitu, tahap persiapan, tahap membawakan dan tahap evaluasi. Berikut adalah penjelasan untuk tiap tahap tersebut.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya adalah menentukan topik, menetapkan tujuan, mengenali situasi dan mengenali audiens, menyusun materi, menentukan pendekatan yang digunakan, menyusun desain slide, dan latihan.
Menetapkan Tujuan
Mengenali Situasi dan Audiens Anda Menyusun Materi
Menentukan Pendekatan yang Anda Gunakan Menyusun Slide Presentasi
Jika presentasi Anda menggunakan slide, maka langkah selanjutnya adalah menyusun slide presentasi Anda semenarik mungkin. Dalam membuat slide ada beberapa prinsip yang harus Anda pahami.
Sederhana Konten yang kuat Font yang indah
Gambar yang menarik dan sesuai Penggunaan warna yang tepat
Mematuhi prinsip CRAP, yaitu contrast atau kontras, repetition atau pengulangan , Alignment atau perataan dan proximity atau kedekatan.
Latih Presentasi Anda 2. Tahap Membawakan
Dalam membawakan presentasi Anda bisa menggunakan struktur tiga bagian, yaitu pembukaan, pembahasan dan penutup.
a. Membuka Presentasi
Presentasi yang baik dimulai dengan pembukaan yang baik. Pembukaan yang baik sangat menentukan keberhasilan sebuah presentasi sebagaimana pembukaan yang buruk juga cenderung membuat presentasi menjadi gagal. Ada banyak cara untuk membuka presentasi dengan menarik, diantaranya dengan cerita, mengajukan pertanyaan, menggunakan kutipan, menunjukkan data dan fakta, menggunakan intermezzo, menjelaskan maksud dan tujuan atau menggunakan humor. Anda tinggal memilih mana yang paling cocok untuk diri Anda.
Pembahasan. Ini adalah tahap inti dari presentasi Anda. Disinilah secara keseluruhan materi Anda sampaikan. Anda harus menjelaskan materi Anda secara tersetruktur dan jelas, selain itu Anda juga harus terampil menggunakan transisi antar sub topik, supaya audiens memperoleh kejelasan alur presentasi Anda. Sampaikan materi dengan penuh antusias dan semangat, optimalkan bahasa tubuh dan intonasi suara Anda. Buat audiens Anda terlibat dalam presentasi Anda dengan mengajukan pertanyaan, mengajak audiens Anda bergerak dan mempengaruhi emosi mereka dengan cerita yang inspiratif. Jika ini Anda lakukan dengan baik, maka apa yang menjadi tujuan presentasi Anda akan tercapai. Menutup Presentasi. Jangan pernah tinggalkan audiens Anda dengan kebingungan, tapi tinggalkan mereka dengan sesuatu yang bermakna yang akan mereka ingat selama-lamanya. Tutup presentasi Anda dengan menyimpulkan inti dari presentasi Anda, buatlah dalam kalimat pernyataan, selanjutnya sampaikan call to action Anda. Satu lagi yang perlu Anda catat, jangan pernah menutup presentasi Anda dengan kalimat yang terlampau panjang dan jangan minta maaf.
3. Tahap Evaluasi
Ini adalah satu kebiasaan positif yang harus dilakukan setelah selesai melakukan presentasi. Hal ini saya maksudkan untuk mengevaluasi mana-mana yang tidak berjalan sesuai rencana,
mana yang harus mendapat perbaikan dan mana yang harus dipertahankan. Dan yakinlah ini akan memberikan dampak positif untuk presentasi Anda selanjutnya.
http://www.presentasi.net/langkah-presentasi-cerdas-meyakinkan/
H. Menyiapkan dan Menyusun Materi Presentasi Bisnis
Langkah-langkah sederhana membuat materi yang solid dapat Anda pelajari dalam ulasan berikut ini:
1. Langkah 1: Menggali ide
Ini adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Dan untuk melakukan cara ini, jangan buka internet, jangan buka buku, jangan buka komputer Anda. Pertanyaan penuntun itu bisa menggunakan teknik 2W+1H .
What (apa) Why (Kenapa) How (Bagaimana).
2. Langkah 2 Mengevaluasi ide
Setelah semua ide terkumpul barulah sekarang saatnya Anda lakukan evaluasi. Pilih ide mana yang akan Anda gunakan dan yang tidak. Anda harus ingat kalau pun semua ide Anda itu bagus dan benar, tapi Anda harus tetap menyesuaikan dengan waktu yang tersedia.
3. Langkah 3 Menstrukturkan Ide
Setelah ide-ide yang akan Anda gunakan sudah Anda temukan, selanjutnya silakan Anda strukturkan ide atau rapikan alurnya.
4. Langkah 4 Mengembangkan ide menjadi materi
Setelah semua ide utama terkumpul, Anda sudah menstrukturkan ide-ide tersebut, langkah selanjutnya adalah melengkapi ide-ide utama tersebut menjadi materi presentasi yang utuh. Anda perlu melengkapi ide-ide utama dengan penjelasan yang akurat. Anda perlu menambahkan informasi pendukung yang relevan, kutipan, data atau fakta untuk memperkuat ide-ide utama Anda. Selanjutnya silakan tulis cara anda akan membuka dan menutup penyampaian materi Anda tersebut.
https://www.ronapresentasi.com/teknik-mempersiapkan-materi-presentasi-yang-baik-dan-efektif/