1 1. PENDAHULUAN
Kebutuhan informasi sangat penting digunakan sutatu perusahaan untuk meingkatkan profit. Dengan kemajuan teknologi yang ada bepengaruh untuk kemjuan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Meskipun teknologi semakin maju, masih banyak perusahaan yang belum menerapkan sistem informasi akuntansi pada usahanya terutama dalam laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Sistem informasi akuntansi dapat berupa siklus penerimaan kas dan pengeluaran kas. Menurut Romney (2006) tentang siklus penerimaan kas, “Siklus
penerimaan kas adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan penjualan barang dan jasa”. Sedangkan pengeluaran kas, “Siklus pengeluaran kas adalah rangkaian kegiatan bisnis dan
operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.”
2
informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Keuntungan sistem basis data yaitu mengurangi kerangkapan data, kemanan data terjaga, serta menyediakan backup data.
Shamlan Mebel merupakan salah satu perusahaan dagang di jalan Jendral Sudirman No.15 Salatiga milik Bapak Sulaiman. Shamlan Mebel merupakan perusahaa dagang yang sedang berkembang. Barang yang dijual antara lain meja, kursi, sofa, lemari, buffet, springbed. Pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas masih dengan cara manual dengan menggunakan buku dan alat tulis. Shamlan Mebel mempunyai 2 karyawan. Sedangkan untuk pencatatan pembukuanya, pemilik sendiri yang mencatatnya. Pemilik sendiri belum memahami bagaimana pencatatan transaksi dengan baik. Serigkali pemilik lupa mencatat pengeluaran dan penerimaan kas yang terjadi. Hanya nota saja yang menjadi bukti pengeluaranya.
Bagi pemilik Shamlan Mebel informasi mengenai kondisi kas merupakan hal yang mereka butuhkan, karena hal tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan kelancaran proses bisnis sehari-hari. Maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat membantu proses bisnis dan pencatatan yang sesuai dengan kebutuhan pada Shamlan Mebel terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas.
3
harus dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan, ekonomis yaitu sistem harus harus dapat menyumbang sesuatu nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar biayanya, kehandalan yaitu keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi serta dapat beroprasi secara efektif dan efesien, kapasitas yaitu sistem harus sesederhana mungkin agar dengan mudah dimengerti, dan fleksibilitas yaitu sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan (http://artidari.blogspot.com/2012/03/kriteria-sistem-yang-baik.html).
Karena selama ini pencatatan masih dilakukan secara manual sehingga besar kemungkinan terjadinya salah catat dalam pembukuan. Karena pencatatanya masih menggunakan cara manual pemilik juga harus membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari untuk melakukan pencatatan. Dengan demikian pemilik dapat lebih cepat melihat posisi kas yang diperlukan.
Masalah penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah penelitian dalam skripsi ini adalah merancangkan aplikasi database dengan menggunakan Ms. Accsess 2007 pada siklus penerimaan dan siklus pengeluaran kas untuk Shamlan Mebel.
Persoalan penelitian
Bagaimana perancangan aplikasi database dari siklus penerimaan dan pengeluaran kas pada Shamlan mebel dengan menggunakan Ms. Accsess 2007?
4
Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan rancangan aplikasi database siklus penerimaan dan pengeluaran kas untuk Shamlan mebel dengan menggunakan Ms. Accsess 2007 sehingga dapat digunakan untuk mengolah data – data dari transaksi yang berhubungan dengan siklus penerimaan dan pengeluaran kas.
Manfaat penelitian
Hasil dari penelitian diharapkan dapat membantu pemilik dari Shamlan mebel dalam melakukan proses pencatatan transaksi yang berhubungan dengan siklus penerimaan dan pengeluaran kas, mempermudah mendapatkan informasi tentang persediaan barang, serta dapat menghemat waktu dalam menghasilkan informasi yang berhubungan dengan siklus penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi. Selain itu, penulis berharap penulisan ini dapat membantu para pembaca untuk memahami tentang aplikasi Ms. Accsess 2007 yang digunakan dalam perusahaan dagang.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi sangat dibutuhkan akuntansi dlam pengambilan keputusan. “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
5
dalam (Leitch dan Davis, 1983). Namun sebagaimana yang disebutkan oleh Suwardjono (2003:39) bahwa sistem iformasi akuntans mempelajari berbagai ancang bangun, prosedur-prosedur untuk pengumpulan, penciptaan dan pelaporan data akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan suatu perusahaan tertentu.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari informasi yang menumpulkan, memproses, dan menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan transaksi akuntansi perusahaan.
Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas
Siklus penerimaan kas adalah rangkaian aktivitas bisnis berulang dan pemrosesan data terkait, yang berhubungan dengan menyediakan barang dan pelayanan ke pelanggan dan menagih uang pembayaran untuk penjualan tersebut. Penerimaan kas berasal dari pendapatan tunai, penagihan piutang, dan berbagai sumber pendapatan lainnya (Romney, 2001). Penerimaan kas adalah transaksi yang sering terjadi. Penerimaan kas berasal dari pendapatan jasa, penagihan piutang, penerimaan bunga investasi, penjualan aktiva, dan berbagai sumber pendapatan lainnya (Mulyadi, 2001)
6
adalah menerima pesanan dari pelangganan, pengiriman barang, penagihan dan piutang usaha, dan penagihan kas.
“Pengeluaran kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan berkurangnya saldo
kas dan bank milik perusahaan yang diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran utang maupun hasil transaksi yang menyebabkan berkurangnya kas.”
Dana-dana yang dikeluarkan oleh perusahaan misalnya digunakan untuk pembelian persediaan, biaya pemeliharaan, biaya gaji atau upah karyawan dan pengeluaran lainnya (Soemarso, 2004).
Sistem akuntansi penerimaan kas
Sistem informasi penerimaan kas adalah satu jaringan proedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pneriman kas dari penjualan rutin dan tidak rutin berdasarkan ketetuan-keentuan dari perusahaan yang bersangkutan (Mulyadi, 2003). Sedangkan Abdul Halim (2007) mengungkapkan sistem auntasi penerimaan kas meliputi serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi dan kejadian keuangan hingga pelaporan keuangan.
7 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem informasi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai organisasi formulir, pencatatan, dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun secara tunai untuk mempermudh pembiayaan pengelolaan perusahaan (Soemarso, 2002). Namun sebagaimana dikatakan oleh Yusuf (2001:174) bahwa sistem akuntansi penngeluaran kas terdapat sistem akuntasi pokok yang biasa digunakan dalam sistem akuntasi penengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan tunai atau melalui dana kas kecil.
Tujuan utama dari sistem pegeluaran adalah menekan total biaya dalam memperoleh dan memelihara persediaan, peralatan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan oleh organisasi.
Perancangan Sistem
Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa
yang mesti diselesaikan. Tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari
komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi
dari sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangun yang telah ditetapkan pada
8
Jadi perancangan sistem dapat disimpulkan merupakan bentuk kegiatan yang menjabarkan rencana sistem yang akan dibuat berdasarkan identifikasi kebutuhan.Dengan melakukan analisis perencanaan sistem kita dapat memperkirakan besaran perusahaan sehingga saat pembuatan sistem dapat berjalan dengan lancar.
3.
METODE PENELITIAN
Jenis Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis simber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari objek penelitian dilakukan melalui wawancara dengan pemilik mengenai siklus penerimaan dan pengeluaran kas. Data sekunder diperoleh peneliti dengan mengumpulkan bukti-bukti dokumen seperti kuitansi dan buku kas harian langsung dari objek penelitian yang nantinya akan diolah lebih lanjut. Pengamatan langsung yaitu melakukan peninjauan atau pengamatan langsung ke tempat penelitian ke lokasi yaitu Shamlan Mebel. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh dan mengetahui data tentang gambaran untuk perancangan sistem informasi akuntasi pada perusahaan khususnya mulai dari proses perencanaan, dan penerapan sistem.
9
menganilis kebutuhan informasi yang akan menghasilkan output berupa informasi mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Tahap selanjutnya adalah perancangan proses. Kebutuhan informasi yang terkait kemudian dilakukan proses modeling yang akan menghasilkan Data Flow Diagram (DFD). Selanjutnya membuat rancangan database dengan input Data Flow Diagram (DFD) yang digunakan untuk melakukan proses data modeling dan akan menghasilkan Entity Relationship Diagram (ERD). Kemudian membuat rancangan aplikasi dengan data input Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD) yang akan digunakan untuk melakukan proses perancangan menggunakan Microsoft Access dan akan menghasilkan output yaitu aplikasi penerimaan dan pengeluaran kas pada Shamlan mebel.
Dalam peneletian ini menggunakan analisis descriptive qualitative, dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut:
1. Menganalisis kebutuhan informasi apa dalam perusahaan tersebut.
2. Membuat rancangan proses dengan data input kebutuhan informasi yang terkait penerimaan dan pengeluaran kas yang digunakan untuk proses modeling dan menghasilkan output yaitu Data Flow Diagram (DFD).
3. Membuat rancangan database dengan data input Data Flow Diagram (DFD) yang digunakan untuk proses data modeling dan menghasilkan output yaitu Entity Relationship Diagram (ERD).
10
perancangan menggunakan Microsoft Access sehingga akan menghasilkan output yaitu aplikasi penerimaan dan pengeluaran kas.
Teknik dan Analisis Penelitian:
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
11
Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan dari data yang telah diperoleh, dari analisis tersebut dapat diketahui informasi yang diperlukan pemilik terkait dengan masalah yang terjadi dalam perusahaan. Informasi yang dibutuhkan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis Kebutuhan Informasi
Permasalahan Kebutuhan Informasi
Pencatatan penerimaan kas yang kurang.
- Informasi penjualan - Informasi penerimaan kas Pencatatan pengeluaran kas hanya
ditulis dalam buku karna hanya nota saja yang menjadi bukti pembelianya.
- Informasi pembelian - Informasi pengeluaran kas. Pemilik masih mencatat transaksi
penerimaan dan pengeluaran kasnya menggunakan buku dan alat tulis.
Sarana pencatatan yang mudah dimengerti oleh pengguna.
Pemilik membutuhkan waktu yang lama dalam pencatatan transaksi secara manual.
Sarana pencatatan yang lebih efisien.
Tidak adanya pembuatan laporan keuangan
Mewajibkan pembuatan laporan untuk setiap periode.
Pemodelan Data dan Proses
Pada penelitian ini kebutuhan informasi yang ada pada Shamlan mebel dijadikan dasar dalam pemodelan data dan proses. Pemodelan data dan proses dilakukan dengan menggunakan DFD (Data Flow diagram)
DFD (Data F low diagram) level Konteks
12
pengeluaran kas pada Shamlan mebel, yaitu pelanggan, pemasok, dan internal agent adalah pemilik. Dan 2 external agent tersebut menjadi sumber dan tujuan dari sistem informasi Shamlan mebel.
Sistem penerimaan dan
FDD (F unctional Decomposition Diagram)
13
Pencatatan laporan kas, Pencatatan laporan Pencatatan kas, dan Pencatatan laoran pengeluaran kas.
Gambar 2. FDD (Functional Decomposition Diagram)
DFD (Data F low Diagram) Level 0
14
DFD (Data F low Diagram) Level 1
15 3,1
Laporan Penerimaan Kas
3,2 Laporan Pengeluaran
Kas
Pengeluaran Kas
Pemilik Penerimaan Kas
Laporan Bulanan Laporan Bulanan
Gambar 4. DFD (Data Flow Diagram) Level 1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 5. Entity Relationship Diagram (ERD) Perancangan Database
1. Tabel
16
Pada tabel barang terdapat 6 field yaitu kode barang (primary key), nama barang, ukuran, harga beli, harga jual, dan jumlah barang. Jenis data pada kode barang adalah Text, field size : 20 ; jenis data pada nama barang adalah Text, field size : 40 ; jenis data pada ukuran adalah Text, field size : 10 ; jenis data pada harga beli adalah currency ; jenis data pada harga jual adalah currency ; dan jenis data pada jumlah barang adalah Text, field size : 3. Berikut ini adalah gambar desain tabel barang dan gambar tabel barang setelah data dimasukkan:
17
Gambar 7. Gambar Isi Tabel Barang  Tabel Pembelian-Pengeluaran Kas
18
Gambar 8. Gambar Desain Tabel Pembelian-pengeluaran kas
Gambar 9. Gambar Isi Tabel Pembelian  Tabel Detail Pembelian Barang
19
Gambar 10. Gambar Desain Tabel Detail Pembelian Barang
Gambar 11. Gambar Isi Tabel Detail Pembelian Barang  Tabel Penjualan-Penerimaan Kas
penjualan-20
penerimaan kas dan gambar tabel penjualan-penerimaan kas setelah data dimasukkan:
Gambar 12. Gambar Desain Tabel Penjualan-Penerimaan Kas
Gambar 13. Gambar Isi Tabel Penjualan-Penerimaan Kas  Tabel Detail Penjualan Barang
21
Gambar 14. Gambar Desain Tabel Detail Penjualan Barang
Gambar 15. Gambar Isi Tabel Detail Pembelian Barang  Tabel Karyawan
22
Gambar 16. Gambar Desain Tabel Karyawan
Gambar 17. Gambar Tabel Karyawan  Tabel Pemasok
Pada tabel pemasok terdapat 4 field, yaitu kode pemasok (primary key), nama pemasok, alamat pemasok, kota/kabupaten. Jenis data pada kode pemasok adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada nama pemasok adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada alamat pemasok adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada kota/kabupaten adalah Text dengan field size : 20. Berikut ini adalah gambar desain tabel pemasok dan gambar tabel pemasok setelah data dimasukkan:
23
Gambar 19. Gambar Tabel Pemasok  Tabel Pelanggan
Pada tabel pelanggan terdapat 2 field, yaitu Kode pelanggan (primary key) dan nama pelanggan. Jenis data pada kode pelanggan adalah Text dengan field size : 20 ; jenis data pada nama pelanggan adalah Text dengan field size : 20. Berikut ini adalah gambar gambar desain tabel pelanggan dan gambar tabel pelanggan setelah data dimasukkan:
Gambar 20. Gambar Desain Tabel Pelanggan
Gambar 21. Gambar Tabel Pelanggan  Tabel Pengeluaran Lain
24
: 20. Berikut ini adalah gambar desain tabel pengeluaran lain dan gambar tabel pengeluaran lain setelah data dimasukkan:
Gambar 22. Gambar Desain Tabel Pengeluaran Lain
Gambar 23. Gambar Tabel Pengeluaran Lain 2. Query
Query adalah sebuah extracting data dari suatu database untuk pengolahan lebih lanjut. Dalam penelitian ini database penyimpanan yang digunakan adalah query karena dapat digunakan untuk mengambil data dari beberapa tabel sehingga dapat memberikan sebuah data baru yang terstruktur dan lengkap.
 Query Barang
25
Gambar 24. Gambar Query Barang  Query Pembelian-Pengeluaran Kas
Query pembelian-pengeluaran kas dibuat untuk mengetahui jumlah pembelian barang yang jumlahnya akan berubah berdasarkan Nomor PO (tabel pembelian), tanggal pembelian (tabel pembelian), kode pemasok (tabel pemasok), nama pemasok (tabel pemasok), kode karyawan (tabel katyawan), Nama karyawan (tabel karyawan), kode barang (tabel barang), nama barang (tabel barang), ukuran (tabel barang), dan jumlah barang yang dibeli (tabel barang). Berikut ini adalah perhitungan untuk jumlah dan total pembelian:
Jumlah : =[Harga Beli]*[Jumlah Barang Dibeli]
26
Berikut ini adalah query pembelian-pengeluaran kas:
Gambar 25. Gambar Query Pembelian-Pengeluaran Kas
 Query penjualan-Penerimaan Kas
Query penjualan-penerimaan kas dibuat untuk mengetahui jumlah barang yang terjual yang jumlahnya akan berubah berdasarkan Nomor SO (tabel penjualan), tanggal pemjualam (tabel penjualan), kode karyawan (tabel karyawan), nama karyawan (tabel karyawan), kode pelanggan (tabel pelanggan), dan nama pelanggan (tabel pelanggan), nama barang (tabel barang), ukuran (tabel barang), dan jumlah barang yang dijual (tabel barang). Berikut ini perhitungan untuk jumlah dan total penjualan:
Jumlah: =[Harga Jual]*[Jumlah Barang Dijual]
27
Gambar 26. Gambar Query Penjualan-Penerimaan Kas
 Query Stock Barang
Query stock barang dibuat untuk mengetahui jumlah stock barang yang yang tersisa yang jumlahnya akan berubah berdasarkan kode barang (tabel barang), nama barang (tabel barang), jumlah barang dibeli (query pembelian), jumlah barang dijual (query penjualan), jumlah barang (tabel barang). Berikut ini perhitungan untuk jumlah barang sisa dan stock yang tersedia:
Jumlah barang sisa : [Jumlah Barang Dibeli]-[Jumlah Barang Dijual] Stock tersedia: [Jumlah Barang]+[Jumlah Barang sisa]
28
Gambar 27. Gambar Query Stock Barang  Query Pengeluaran Lain
Query pengeluaran lain dibuat untuk mengetahui pengeluaran lain apa saja yang terjadi yang jumlahnya akan berubah berdasarkan nomor transaksi (tabel pengeluaran lain), tanggal (tabel pengeluaran lain), kode kas (tabel kas), nama kas (tabel kas), kas keluar (tabel pengeluaran lain), dan keterangan (tabel pengeluaran lain). Berikut ini adalah gambar query pengeluaran lain:
Gambar 28. Gambar Query Pengeluaran Lain 3. Form
Form (formulir) yaitu untuk digunakan oleh pemilik dalam memudahkan pemindahan data dari database. Dalam penelitian ini trdapat 10 form yaitu form barang, form pembelian-pengeluaran kas, subform detail pembelian barang, form kas, form penjualan-penerimaan kas, subform detail penjualan barang,form karyawan, form pelanggan, dan form pemasok, dan form pengeluaran lain.
Berikut ini adalah beberapa contoh gambar untuk Formulir:  FormulirBarang
29
30
Gambar 29. Gambar Formulir Barang
 Formulir Penjualan-Penerimaan Kas
31
tanggal pembelian, kode karyawan, nama karyawan, kode pelanggan, nama pelanggan, dan detail penjualan (subform).
Pengguna menginputkan nomor SO terlebih dahulu, contoh : “SO001” , lalu dilanjutkan mengisi kode karyawan dan nama karyawan otomatis akan terinput. Kemudian mengisi kode pelanggan maka secara otomatis nama pelanggan langsung terinput. Kemudian dilanjutkan mengisi detail penjualan barang (subform). Pengguna harus menginput kode barang maka nama barang,ukuran, dan harga jual otomatisakan terinput. Kemudian mengisikan jumlah barang yang dijual maka secara otomatis jumlah akan otomatis terhitung.
32
Gambar 30. Gambar Formulir Penjualan-Penerimaan Kas
33  Formulir Pembelian-Pengeluaran Kas
Manfaat dari form pembelian-pengeluaran kas ini adalah untuk memudahkan pengguna dalam menginput data transaksi pembelian-pengeluaran kas yang dilakukan dengan pemasok. Dan yang memiliki akses untuk mengisikan form ini adalah pemilik. Form ini terdiri dari nomor PO, kode pemasok, nama pemasok, kode karyawan, nama karyawan, dan detail pembelian barang (subform).
Pengguna menginputkan nomor PO terlebih dahulu, contoh : “PO001” , lalu dilanjutkan mengisi kode pemasok dan secara otomatis nama pemasok langsung terinput. Pengguna juga mengsikan kode karyawan dan nama karyawan otomatis akan terinput. Kemudian dilanjutkan mengisi detail pembelian barang (subform). Pengguna harus menginput kode barang maka secara otomatis nama barang, ukuran, dan harga beli akan terinput. Kemudian mengisi jumlah barang yang dibeli maka jumlah akan secara otomatis dapat terhitung.
34
untuk menutup form ini maka pengguna dapat menekan tombol keluar. Berikut ini adalah gambar formulir pembelian-pengeluaran kas dan gambar Gambar Subform detail pembelian barang :
35
Gambar 33. Gambar Subform Detail Pembelian Barang  Formulir Pengeluaran Lain
Manfaat dari form pengeluaran lain ini adalah untuk memudahkan pengguna dalam menginput data dari pengeluaran lain. Dan yang memiliki akses untuk mengisikan form ini adalah pemilik. Form ini terdiri dari Nomor transaksi, kode akun, tanggal, jumlah kas keluar, dan keterangan.
36
Gambar 34. Gambar Formulir Pengeluaran Lain  Form Pemasok
Manfaat dari form pemasok ini adalah untuk memudahkan pengguna dalam menginput data dari pemasok. Dan yang memiliki akses untuk mengisikan form ini adalah pemilik dan pegawai. Form ini terdiri dari kode pemasok, nama pemasok, dan alamat pemasok, kota/kabupaten.
37
pengguna dapat menekan tombol open report dan tombol print, dan untuk menutup form ini maka pengguna dapat menekan tombol keluar. Berikut ini adalah gambar formulir pemasok:
Gambar 35. Gambar Formulir Pemasok  Formulir Karyawan
Manfaat dari formulir karyawan ini adalah untuk memudahkan pengguna dalam menginput data dari Karyawan yang bekerja di Shamlan mebel. Dan yang memiliki akses untuk mengisikan formulir ini adalah pemilik. Form ini terdiri dari kode Karyawan, nama karyawan, alamat pegawai dan Kota/kabupaten.
38
Sedangkan untuk melihat record sebelumnya dan sesudahnya maka pengguna dapat menekan tombol navigasi (go to the next record atau go to the previous record dan untuk menutup form ini maka pengguna dapat menekan tombol keluar. Berikut ini adalah gambar Formulir Karyawan:
Gambar 36. Gambar Formulir Karyawan
 Formulir Pelanggan
39
Setelah semua data telah diinput lalu menekan tombol simpan untuk menyimpan data tersebut dalam database pelanggan. Untuk mengisi data pelanggan yang baru maka pengguna dapat menekan tombol tambah dan jika ingin membuang salah satu dari data pegawai maka pengguna dapat menekan tombol hapus. Sedangkan untuk melihat record sebelumnya dan sesudahnya maka pengguna dapat menekan tombol navigasi (go to the next record atau go to the previous record dan untuk menutup form ini maka pengguna dapat menekan tombol keluar. Berikut ini adalah gambar formulir pelanggan:
Gambar 37. Gambar Formulir Pelanggan 4. Report
40
pembelian-pengeluaran kas, laporan penjualan-laporan penerimaan kas, laporan pengeluaran lain, laporan daftar stock barang, dan laporan daftar pemasok.
 Laporan Daftar Barang
Laporan daftar barang berfungsi untuk melihat berapa banyak barang yang dimiliki oleh Shamlan mebel. Isi dari laoran barang adalah kode barang, nama barang, ukuran, harga beli, harga jual, dan jumlah barang. Berikut ini adalah gambar laporan daftar barang:
41  Laporan Penjualan-Penerimaan Kas
Laporan penjualan berfungsi untuk melihat jumlah barang yang telah dijual oleh Shamlan mebel. Isi dari laporan penjualan adalah No. SO, tanggal penjualan, kode karyawan, nama karyawan, kode pelanggan, nama pelanggan, kode barang, nama barang, ukuran, harga jual, jumlah barang yang dijual, jumlah dan total penjualan. Berikut ini adalah gambar laporan penjualan-penerimaan kas:
42  Laporan Pembelian-Pengeluaran Kas
Laporan pembelian berfungsi untuk melihat barang apa saja yang telah dibeli dari pemasok. Isi dari laporan barang adalah Nomor PO, tanggal pembelian, kode pemasok, nama pemasok, kode barang, nama barang, ukuran, harga beli, jumlah barang yang dibeli, jumlah dan total pembelian. Berikut ini adalah gambar laporan pembelian-pengeluaran kas:
43  Laporan Pengeluaran Lain
Laporan pengeluaran lain berfungsi untuk melihat pengeluaran lain apa saja yang dilakukan oleh Shamlan mebel. Isi dari laporan pengeluaran lain adalah nomor transasksi, tanggal, kode kas, nama kas, kas keluar, dan keterangan. Berikut ini adalah gambar laporan pengeluaran lain:
Gambar 41. Gambar Laporan Pengeluaran Lain  Laporan Daftar Stock Barang
44
Gambar 42. Gambar Laporan Daftar Stock Barang  Laporan Daftar Pemasok
Laporan ini berguna untuk mengetahui data-data pemasok dari Shamlan Mebel. Laporan ini diambil dari tabel pemasok. Berikut ini adalah gambar laporan pemasok:
45 5. Switchboard
Switchboard berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam menjalankan aplikasi yang sudah dibuat sebelumnya seperti form dan report.
Di dalam menu utama terdapat 5 bagian yaitu :
 Transaksi
Di dalam menu transaksi terdiri dari form pembelian-pengeluaran kas berguna untuk menginput transaksi terkait pembelian-pengeluaran kas yang dilakukan, form penjualan-penerimaan kas berguna untuk menginput transaksi terkait penjualan-penerimaan kas, form pengeluaran lain berguna untuk menginput transaksi terkait pengeluaran lain, dan kembali ke menu utama.
 Kas
Di dalam menu kas terdiri dari form pembelian subform yang berguna untuk menginput hasil total pembelian keseluruhan, form penjualan subform untuk menginput hasil total penjualan keseluruhan, dan kembali ke menu utama.
46  Laporan Bulanan
Pada menu laporan terdapat laporan barang yang digunakan untuk mengetahui informasi mengenai semua barang yang ada di toko tersebut, laporan pembelian-pengeluaran kas digunakan untuk melihat barang apa saja yang telah dibeli dari pemasok dan untuk melihat transaksi yang terkait dengan pengeluaran kas, laporan penjualan-penerimaan kas digunakan untuk melihat barang yang telah diual kepada pelanggan dan digunakan untuk melihat transaksi yang terkait dengan penerimaan kas, dan kembali ke menu utama digunakan untuk mengembalikan ke menu utama.
 Keluar berfungsi untuk keluar dari aplikasi ini.
Berikut adalah tampilan Switchboard Toko Shmalan Mebel: Menu utama
1. Transaksi 2. Kas 3. Data-Data 4. Laporan Bulanan 5. Keluar
47
Gambar 44. Switchboard Menu Utama 1. Transaksi
 Pembelian-Pengeluaran Kas  Penjualan-Penerimaan Kas  Pengeluaran Lain
 Kembali ke menu utama
48 2. Kas
 Total Pembelian-Pengeluaran Kas  Total Penjualan-Penerimaan Kas  Kembali ke menu utama
Gambar 46. Switchboard Menu Kas 3. Data-data
 Form Barang  Form Karyawan  Form Pemasok  Form Pelanggan
 Kembali ke menu utama
49 4. Laporan
 Daftar Barang  Daftar Pemasok  Daftar Stock Barang
 Laporan Pembelian-Pengeluaran Kas  Laporan Penjualan-Penerimaan Kas  Laporan Pengeluaran Lain
 Kembali ke menu utama
Gambar 48. Switchboard Menu Laporan Bulanan 5. Keluar
Keamanan Pada Sistem Informasi
50
Selain memberikan password, bentuk keamanan yang lain yaitu dengan backup data. Backup data dilakukan agar data-data di dalam database bisa disimpan di dalam kaset CD.
5.
KESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN
Berdasarkan pertimbangan yang dilakukan penulis terhadap Shamlan mebel maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Shamlan Mebel membutuhkan suatu software penerimaan dan pengeluaran kas berbasis database yang dapat digunakan untuk mencatat dan menampung segala macam data transaksi dan aktivitas yang terkait dengan kas. Dengan demikian pemilik juga dapat lebih efisien waktu dalam pencatatan. Sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas tersebut disertai dengan pembatasan hak akses pengguna yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Sistem informasi tersebut mampu menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pemilik Shamlan mebel untuk pengambilan keputusan dan pengendalian perusahaan.
SARAN
51
peneliti juga harus mengevaluasi apakah Shamlan mebel memperguanakan sistem tersebut selama menjalankan usahanya.
Shamlan Mebel sebaiknya mengubah sistem pencatatan transaksi yang awalnya manual menjadi terkomputerisasi dengan alasan untuk mempermudah pencatatan transaksi yang dilakukan dalam setiap aktivitas yang terjadi di toko tersebut.
Pada Shamlan mebel pemilik telah memiliki personal computer. Dengan demikian Shamlan mebel dapat menginvestasikan dan mempergunakan komputer tersebut untuk menjalankan software yang ada untuk kegiatan bisnisnya.
Pengguna harus menjaga dan berhati-hati dengan akun yang mereka miliki untuk mengakses sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Hal tersebutuntuk mencegah terjadinya kecurangan dan penyalahgunaan akun yang dilakukan oleh pihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
Keterbatasan Penelitian
52 DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. (2007). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. HM, Jogiyanto 1993, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset,
Yogyakarta.
Jogiyanto HM. Sistem Informasi Berbasis Komputer, Yogyakarta : BPFE
Yogyakarta, 1997
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : C.V Andi Offset . Mulyadi, (2001). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Robert J.Verzello, John Reuter III, 1982, Data Processing : System and Concepts, MacGraw-Hill, Tokyo
Romney, Marshal R. & Paul John Steinbart. 2006. Accounting Information Soemarso S.R, 2004, Akuntansi sebagai pengantar , salemba empat , Jakarta. Sumiyana. 1999. Pemograman Bisnis dan Akuntansi berbasis Ms. Accsess 2007.
Yogyakarta: BPFE.
Suwardjono. (2003). Akuntansi Pengantar. Yogyakarta : BPFE
Wildan. (21 Maret 2012). Unsur-unsur dan Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi. Diperoleh 27 Agustus 2014, dari