• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tahun 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tahun 2015."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tempat penelitian.

Penelitian akan dilakukan di kantor pusat PT. Surya Madistrindo, di Jalan Ahmad Yani No. 79, Jakarta Pusat karena semua kebijakan tentang promosi dan distribusi Gudang Garam dari kantor pusat. Departemen internal audit juga berlokasi di kantor pusat PT. Surya Madistrido. Penelitian dilakukan pada tahun 2015.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah tergolong ke dalam penelitian kausal, oleh karena itu desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “desain kausal”, yaitu desain yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya (Umar, 1999;34) sifat hubungan yang mungkin terjadi diantara variabel variabel itu ada 3 kemungkinan yaitu :

a. Hubungan Simetris, apabila sebuah variabel berhubungan dengan variabel lainnya, tetapi adanya variabel tersebut bukan disebabkan atau bukan dipengaruhi oleh variabel yang lain.

(2)

b. Hubungan asimetris, sejenis hubungan antara variabel dimana satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel lainnya, tetapi hubungan tersebut tidak timbal balik.

c. Hubungan timbal balik, jika ada dua variabel X dan Y yang berhubungan, maka hubungan X dan Y mempunyai hubungan timbal balik dan hubungan 2 arah.

Sesuai karakteristik masalah dan tujuan penelitian serta hubungan variabel variabelnya dalam kerangka pemikiran, maka pola hubungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Risk Based Internal Audit (X1) berpengaruh simetris terhadap manajemen risiko (Y) artinya semakin tinggi tingkat pengendalian internal maka manajemen risiko perusahaan akan semakin baik .

b. Regulasi Rokok (X2) berpengaruh timbal balik terhadap manajemen risiko (Y) artinya semakin tinggi dan ketat regulasi rokok yang ditetapkan pemerintah maka makin buruk risiko terhadap perusahaan rokok itu sendiri.

C. Definisi dan Operasional Variabel

Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini melibatkan tiga variabel, yaitu 2 variabel dependen dan variabel independen.

(3)

Tabel 3.1 Variabel Operasional

No Variabel Dimensi Indikator

Skala Penguk uran 1 RISK BASED INTERNAL AUDIT ( X1 ) Risk Assesment

Partner dan tim inti audit aktif dalam audit plan

Skala Ordinal Tekankan skeptisisme profesional

Waktu rencana audit dalam audit plan

Komunikasi berkelanjutan Fokus identifikasi risiko yang relevan

Evaluasi cerdas tanggapan manajemen atas risiko

Penggunaan Profesional Judgment

Risk Response

Uji Pengendalian/ test of controls

Skala Ordinal Prosedur Analitikal Substantif

Pendadakan/ Upredictable examination Management Override Tuanakotta,Th eodorus M, 2013 Significant Risks Reporting

Temuan audit dilaporkan kepada

manajemen Skala

Ordinal Rumusan Opini Audit dengan

redaksi yang tepat

2

REGULASI

ROKOK Regulasi Produk

Harga dan cukai

Skala Ordinal Regulasi kandungan

Kemasan dan Pelabelan Framework Convention on Tobacco Control, 2003 Regulasi Promosi

Perlindungan dari asap rokok orang lain

Edukasi

Iklan, promosi dan sponsor Program berhenti merokok

(4)

Tabel 3.1

Lanjutan Variabel Operasional

No Variabel Dimensi Indikator

Skala Penguk uran 3 MANAJEMEN RISIKO STRATEGIK (Y) The Commitee of Sponsoring Organizations 2013 Lingkungan internal

Filosofi Manajemen Risiko

Skala Ordinal Risk Appetite

Sikap Dewan Direksi

Integritas dan nilai nilai etika Komitmen terhadap kompetensi Struktur organisasi

Penugasan wewenang dan tanggung jawab

Standar SDM Menetapkan

Tujuan

Mengembangkan sasaran strategis Menetapkan strategi

Mendefinisikan tujuan Mendefinisikan selera risiko

Identifikasi Peristiwa

Peristiwa ekononi eksternal; regulasi, alam, politik Faktor sosial

Proses internal Teknologi Penilaian

Risiko Resiko Inheren Resiko Residual Respon

Resiko

Strategi penghindaran risiko Stategi pengurangan risiko Strategi berbagi risiko Penerimaan Risiko Kegiatan Pengendalia n Pemisahan tugas Jejak audit

Keamanan dan integritas dokumentasi

Informasi dan Komunikasi

Alur sederhana yang mudah dipahami

Sistem informasi operasional Sistem informasi keuangan

(5)

Tabel 3.1

Lanjutan Variabel Operasional

No Variabel Dimensi Indikator

Skala Penguk uran 3 MANAJEM EN RISIKO STRATEGI K (Y) Pemanta uan

Pelaporan manajemen yang berkelanjutan

Skala Ordinal Periodik terkait risiko proses pelaporan

peringatan

Pelaporan berkala terkait risiko dan rekomendasi dari laporan audit

Perbarui informasi terkait regulasi, tren ekonomi

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor internal, pejabat pengambil keputusan (level Supervisor keatas) di kantor pusat PT. Surya Madistrindo. Sebanyak +/- 250 orang.

Sampel adalah bagian dari populasi (elemen-elemen populasi) yang dinilai dapat mewakili karakteristiknya. Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode Convinience sampling. Penentuan sample menggunakan metode Convinience sampling berdasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya dan mempertimbangkan besarnya respon dari responden. Oleh karena itu, sampel yang dipakai oleh peneliti adalah sebanyak 50 responden auditor internal, dan pejabat pengambil keputusan di kantor pusat PT. Surya

(6)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini studi lapangan atau teknik observasi dengan menggunakan metode penyebaran kuisioner yang telah disusun secara terstruktur, dimana sejumlah pertanyaan tertulis disampaikan pada responden untuk ditanggapi sesuai dengan kondisi yang dialami oleh responden yang bersangkutan. Pertanyaan berkaitan dengan pengalaman responden serta opini atau tanggapan terhadap keterlibatan regulasi dan audit internal dalam manajemen risiko strategik

Dalam pengukurannya, setiap responden diminta pendapatnya mengenai suatu pertanyaan, dengan skala penilaian dari 1 sampai dengan 5 Skala pengukuran persepsi responden ( skala Likert 1 s.d 5)

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat tentang respon yang diberikan oleh responden, sehingga data yang diberikan oleh responden, sehingga data yang berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode statistik.

a. Analisis Deskriptif Presentase.

Analisis deskriptif presentase adalah menyajikan data yang dikumpulkan dalam suatu penelitian (dalam bentuk tabel frekuensi

(7)

atau grafik) atau distribusi frekuensi (Djarwanto,2000:1). Analisis Deskriptif Presentase merupakan analisis data awal untuk mengetahui distribusi jawaban yang tercermin dari skor responden sehingga diketahui rata – rata skor minimal, skor maksimal dan jarak skor terendah dengan skor tertinggi responden

Untuk penskoran dari tiap jawaban yang diberikan oleh responden, peneliti menentukan sebagai berikut :

1. Untuk jawaban Sangat Setuju responden diberi skor 5 2. Untuk jawaban Setuju responden diberi skor 4

3. Untuk jawaban Cukup Setuju responden diberi skor 3 4. Untuk jawaban Tidak Setuju diberi skor 2

5. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 Menghitung persentase dengan rumus:

DP= Π × 100 N Ket:

DP: Deskriptif Persentase(%), Π : Skor Empirik,

Ν : Skor Ideal atau jumlah total nilai responden (Ali, 1993: 186).

Selanjutnya skor yang diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan dengan tabel kriteria sebagai berikut:

(8)

Tabel. 3.2 Kriteria skor

No. Presentase Kriteria 1 81% - 100% Sangat Baik 2 61% - 80% Baik 3 41% - 60% Cukup baik 4 21% - 40% Kurang baik 5 0% - 20% Tidak baik b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011).

c. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011).

d. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apalah dalam model regresi , variabel pengganggu dan residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011)

2. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011).

(9)

3. Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t1 (Ghozali, 2011).

4. Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas ( independent). e. Regresi Linear Berganda

Metode ini digunakan untuk mengetahui persamaan regresi pengaruh Risk Based Internal Audit dan Regulasi Rokok terhadap manajemen risiko, Adapun langkah langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menentukan persamaan garis regresi berganda.

Digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Risk Based Internal Audit dan Regulasi Rokok terhadap manajemen risiko. Persamaan garis regresi berganda ini dapat diperoleh dengan menggunakan program SPSS.

2. Pengujian hipotesis penelitian.

a) Pengaruh X1, X2, terhadap Y secara simultan ( Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen ( Risk Based Internal Audit dan Regulasi Rokok ) mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen ( Manajemen Risiko Strategik ) secara simultan atau bersama – sama apabila besarnya probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 maka

(10)

Ha diterima, sedangkan jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak

b) Pengaruh X1, X2 terhadap Y secara partial ( Uji t )

Tujuan dari uji t adalah untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secarain dividual terhadap variabel lain yang bersifat konstan. Apabila besarnya probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sedangkan jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak.

c) Koefisien determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. besarnya koefisien determinasi secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dari skor r2 atau

kuadrat partial correlationt dari tabel coefficient.

Koefisien determinasi secara simultan diperoleh dari besarnya R2 atau adjusted R square pada hasil uji F. Nilai adjusted R square

yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel–variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006 ; 83).

Gambar

Tabel 3.1  Variabel Operasional

Referensi

Dokumen terkait

Dalam usaha penyediaan energi listrik yang handal dan efisien inilah Unit Pembangkitan Suralaya merupakan salah satu perusahaan yang mengoperasikan mesin pembangkit listrik

Uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPAD) Kabupaten Kudus dalam promosi jabatan yang dilakukan karena sesuai kebutuhan, misalnya ada pejabat

ARB merupakan golongan obat yang bekerja sangat efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan kadar renin yang tinggi seperti hipertensi renovaskular dan

Untuk mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari sumber data, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif-kualitatif untuk dapat menghasilkan gambaran yang detail

Dalam penelitian ini pegaruh Gonda lebih banyak terlihat, J.L Swellengrebel sudah membuktikan diturunkannya satu naskah dari naskah lain yang masih ada dan dia

Pengembangan Soal Tes Potensi Akademik Numerik Penerimaan Siswa Baru SMP Berbantuan Media Berbasis Wireless Application Protocol Java 2 Micro Edition (J2ME); Indra

01/SKD/DPRD/1999 tentang Persetujuan Pengusulan Peningkatan Status Wilayah Kepulauan Mentawai Menjadi Kabupaten Daerah Otonom dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah