• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adipandang Yudono 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Adipandang Yudono 2011"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Nilai & Harga Lahan

Nilai & Harga Lahan

(2)

Pemahaman tentang Nilai Lahan

Nilai dapat ditafsirkan sebagai “makna” atau “arti” dari

suatu benda atau barang.

Nilai Lahan dapat ditafsirkan sebagai suatu makna yang

dibayar oleh pembeli yang mampu, bersedia dan

berkelayakan untuk membeli dari penjual yang bersedia, berkelayakan dan mempunyai hak untuk menjualnya.

(3)

NILAI PASAR TERBUKA

Adalah harga dari suatu transaksi yang memenuhi kriteria sebagai berikut

Ø Pembeli dan penjual yang ingin melakukan transaksi Ø Dalam keadaan pasar terbuka

Ø Dalam keadaan pasar terbuka

Ø Penjual dan pembeli mempunyai pengetahuan, pengalaman dan

informasi yang mencukupi

Ø Jangka waktu penawaran mencukupi

(4)

NILAI PASAR

(Standar Penilaian Indonesia 2007)

Nilai Pasar

didefinisikan sebagai estimasi

sejumlah uang pada tanggal penilaian, yang

dapat diperoleh dari transaksi jual-beli atau

dapat diperoleh dari transaksi jual-beli atau

hasil penukaran suatu lahan

, antara pembeli yang

berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan

secara layak, di mana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa

(5)

CIRI CIRI NILAI

Nilai = f ( D,U,S,T,SP )

Demand

Utility

Scarcity

Transferability

Spatial Planning

(6)

DEMAND

(Kebutuhan)

Pertumbuhan Kota (City growth):

ü Sumber-sumber daya apa saja dari populasi, pendapatan

dan kekayaan yang mempengaruhi market area?

ü Berapa jumlah pembeli potensial? Apa saja preferensi, ü Berapa jumlah pembeli potensial? Apa saja preferensi,

selera dan ekspektasi mereka? (Market Segmentation)

ü Bagaimana kemampuan untuk meminjam dana? (Mortgage

Affordability)

ü Bagaimana kondisi dan kualifikasi untuk memperoleh

(7)

UTILITY

(Kegunaan)

q Utility

merujuk pada keuntungan (benefits) dari sebuah

lahan

dan sejauh manakah sebuah lahan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pembeli potensial

q Oleh karena itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis utilitas adalah:

adalah:

Ø Peraturan dan hukum apa saja yang terkait pada penggunaan lahan Ø Hak dan batasan apa saja yang dapat diterapkan pada lahan

Ø Seberapa nyamankah lokasi dari lahan, dan bagaimanakah

lingkungannya?

Ø Bagaimana ukuran, bentuk dan kapasitas tanah dari lahan? Tipe

bangunan dan pembangunan apa saja yang mungkin untuk sebuah lahan? Bagaimana servis dan fasilitas penunjang suatu kawasan?

(8)

SCARCITY

(Kelangkaan)

Ø Konsep ini merujuk pada relativitas tingkat pemasokan lahan (Supply) yang

dapat memenuhi kebutuhan pembeli potensial

Ø Jika pembeli potensial memiliki banyak pilihan, maka nilai lahan cenderung

relatif rendah. Sebaliknya, semakin besar tingkat scarcity (dengan asumsi memiliki derajat kesamaan dengan lahan lain) semakin besar nilai lahan

Ø Analisis kelangkaan ini berarti menganalisis kompetitor yaitu menghitung

jumlah atau besarnya substitusi lahan

Ø Hal yang perlu diperhatikan dalam analisis ini adalah: üSumber potensial dari supply

üIdentikasi kompetitor langsung

(9)

TRANSFERABILITY

(Tingkat Kemudahan untuk

dipindahtangankan)

q Merujuk pada proses transfer hak lahan dari satu pihak ke pihak lain

q Proses ini terdiri dari marketing, negotiating, and closing

transaksi lahan

Hal yang perlu diperhatikan adalah:

§ Peran calo/broker dalam menentukan harga lahan

§ Konsep promosi dan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mempertemukan titik temu antara pembeli dan penjual dalam proses negosiasi

§ Tipe kontrak yang digunakan dalam transfer properti, apakah sewa, jual atau tukar?

§ Biaya transaksi dan detil lainnya yang termasuk ketika proses transaksi berakhir

(10)

Spatial Planning (Berdasarkan Tata

ruang)

• Perencanaan peruntukan tanah yang dituang dalam bentuk rencana tata ruang mengatur seseorang menggunakan tanah

seseorang menggunakan tanah

• Peruntukan penggunaan tersebut menentukan nilai jual tanah yang bersangkutan

• Apabila peruntukannya untuk penggunaan yang nilai tambahnya tinggi maka harga tanah juga

(11)

Pemahaman tentang Harga lahan

Harga tanah adalah penilaian atas nilai tanah yang diukur berdasarkan harga

nominal dalam satuan uang untuk satu

satuan luas tertentu pada pasaran lahan (Djoko satuan luas tertentu pada pasaran lahan (Djoko Sujarto,1985:18).

• Harga tanah yang tidak terkendali tersebut terjadi karena tidak adanya RTRW lengkap dengan rinciannya di kota-kota di Indonesia, membuat

masalah tanah menjadi faktor ketidakpastian paling besar dan membuat harga tanah semakin

(12)

HARGA DAN NILAI

q Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan dalam

sebuah transaksi untuk mendapatkan hak milik dari suatu benda.

benda.

q Nilai adalah apa yang “sepatutnya dibayar” oleh seorang

pembeli atau diterima oleh penjual dalam sebuah

(13)

4 Harga dan nilai tanah / Swasta atau Developer Komoditi Menguntungkan Penyediaan lahan sulit Pemerinta h Investasi sarana dan prasarna Supply terbatas dan langka 1 2 nilai tanah / lahan semakin tinggi Spekulasi Masyarakat pemakai tanah yang sangat membutuhkan Urbanisasi Kebutuhan meningkat Penyediaan lahan semakin sulit Masyaraka tpemilik lahan 3

(14)

Faktor-faktor Penyebab Timbulnya

Masalah Pada Guna Lahan

Tanah digolongkan menjadi 3 kelompok (Chapin, 1965):

1. nilai keuntungan, yang dihubungkan dengan

tujuan ekonomi, dan yang dapat dicapai dengan jual-beli di pasaran bebas;

2. nilai kepentingan umum, yang berhubungan

dengan pengaturan untuk masyarakat umum dalam dengan pengaturan untuk masyarakat umum dalam perbaikan kehidupan masyarakat;

3. nilai sosial, yang merupakan hal mendasar bagi

kehidupan ( misalnya sebidang tanah yang

dipelihara, peninggalan, pusaka, dan sebagainya), dan yang dinyatakan oleh penduduk dengan perilaku yang berhubungan dengan pelestarian, tradisi,

(15)

Faktor-Faktor Guna Lahan

Terbentuknya penggunaan lahan kota

dipengaruhi banyak faktor yang dikelompokkan menjadi beberapa sistem (Chapin,1979):

 sistem aktivitas kota (activity system)

 sistem pengembangan lahan (land development system)

(16)

• Pusat wilayah perdagangan (CBD) mempunyai nilai

tanah tertinggi dibanding wilayah lain. Wilayah tempat pusat kerja, pertokoan terletak disekeliling perbatasan pusat kota mempunyai nilai tanah tertinggi setelah CBD.

• Makin jauh keluar keliling kawasan tersebut diatas

Nilai tanah dan Struktur Kota (Chapin):

• Makin jauh keluar keliling kawasan tersebut diatas

terdapat kawasan perumahan dengan nilai tanah makin jauh dari pusat kota makin berkurang.

• Pusat-pusat pengelompokan industri dan perdagangan

yang menyebar mempunyai nilai tanah tinggi dibanding dengan sekelilingnya, biasanya kawasan ini dikelilingi perumahan.

(17)

Peningkatan Nilai Tanah ada 3 tahap (Dunkerley)

tahap pertama, keadaan tanah yang masih berupa

tanah desa.

tahap kedua, tanah desa yang telah atau baru dirubah

fungsinya menjadi bagian dari wilayah perkotaan fungsinya menjadi bagian dari wilayah perkotaan dengan sarana dan prasarana perkotaan yang belum lengkap.

tahap terakhir, tanah perkotaan yang penggunaannya

sudah lebih kompleks dengan sarana yang lebih lengkap dan pola penggunaan dengan nilai ekonomis yang tinggi.

(18)

HT

Ht. Pasar Inv.N

profit tdk wajar

drop

STRUKTUR HARGA TANAH

Ht. Pemerintah Inv.II Ht. Awal Inv.I Rp. 0/m2 drop

(19)

Investasi Pembangunan Dan Perencanaan

Kenaikan Nilai Tanah (%)

1.Pembangunan jalan dan

perluasan sarana angkutan 12.90 2.Usaha pengaturan persil

tanah (pengkaplingan) 6.60 tanah (pengkaplingan)

3.Perbaikan air minum dan

sistem pembuangan air kotor 3.38 4.Perencanaan kota dan

pematangan tanah 3.04 5.Perluasan dan pembangunan

sekolah dan pembangunan umum

0.97

6.Perluasan wilayah kota

0.56

(20)

TUJUAN PENILAIAN

q Penentuan Nilai Pasar Terbuka

q Penjualan atau Pembelian

q Penyewaan

q Pengajuan Pinjaman atau Kredit

q Asuransi q Asuransi q Penggabungan Perusahaan q Go-Public q Pajak (PBB,BPHTB,PPh,PPN) q Pembebasan Tanah q dll

(21)
(22)

Market Power Highest & Best Use Analysis

22

(23)

DEFINISI HBU

q “The reasonably probable and legal use of vacant land or an

improved property, which is phisically posible, appropriately supported, financially feasible, and that result in the highest value”

Penggunaan yang paling mungkin dan

23

q (

Penggunaan yang paling mungkin dan

memungkinkan serta diijinkan dari suatu tanah

kosong atau tanah yang sudah dibangun, yang

mana secara fisik memungkinkan

,

didukung/dibenarkan oleh aturan, layak secara keuangan dan menghasilkan nilai tertinggi)

(24)

TUJUAN ANALISIS HBU

Untuk Tanah Kosong

Ø Menentukan nilai tanah sebagaimana keadaan

senyatanya dilapangan

24

Ø Menganalisis kegunaan yang dapat dibuat di atasnya Ø Mempertimbangkan kegunaan saat ini (actual use) dan

(25)

TUJUAN ANALISIS HBU

Properti yang sudah terbangun

Ø Mengidentifikasi kegunaan dari properti yang diharapkan

dapat menghasilkan tingkat pengembalian (Ro) secara optimal dari setiap rupiah modal yang diinvestasikan

25

optimal dari setiap rupiah modal yang diinvestasikan

Ø Membantu dalam mengidentifikasi properti pembanding

(26)

KRITERIA DALAM ANALISIS HBU

q

Memungkinkan secara fisik (Phisically

Possible)

q

Diizinkan oleh peraturan yang ada (Legally

Permissible)

26

Permissible)

q

Layak secara keuangan (Financially

Feasible)

q

Menghasilkan pendapatan yang maksimal

(27)

KELAYAKAN SECARA FISIK

q Ukuran Tanah q Bentuk Tanah q Luas

q Frontage

Ketinggian dari paras

q Lokasi Tanah q Letak Tanah q Aksesibilitas q Improvement dll 27

q Ketinggian dari paras

jalan

q Kontur/Topografi

q Daya Dukung Tanah

(28)

KELAYAKAN SECARA PERATURAN

q Private Restriction /Contract q Zoning q Building Code (GSJ, GSB, FAR dll) q Aturan Keselamatan Lingkungan

q Aturan Kesehatan dan

Keamanan Hunian

28

GSB, FAR dll)

q Ketinggian Banggunan q Kontrol thd benda sejarah

(29)

KELAYAKAN KEUANGAN

q Ketersediaan Dana/Modal Sendiri q Ketersedian Dana pinjaman

q Tingkat Bunga Pinjaman q Net Operating Income

29

q Pay Back Period q Benefit-Cost Ratio q Net Present Value

q Internal Rate of Return q Return on Investment.

(30)

PRODUKTIFITAS YANG MAKSIMAL

q Kecukupan Modal

q NPV Positif dan Terbesar q IRR Positif dan Terbesar q P/B Period Paling Cepat

30

q P/B Period Paling Cepat q B/C Ratio Terbesar dan > 1

q ROI atau ROE terbesar dan >1

(31)

SITUASI-SITUASI KHUSUS DALAM HBU

q Single Use Situation q Interim Use

q Legally Non Conforming Use

q Uses That are Not Highest and Best

31

q Multiple Use

q Special Purpose Use q Speculative Use

(32)

Referensi

Dokumen terkait

“You did just fine, Thomas, once you remembered to get the coaches .…” Sir Topham Hatt chuckled.. “More important, you learned something: Really Useful Engines are patient as well

Uji kompatibilitas perlu dilakukan mengingat kemampuan yang dimiliki oleh PGPR dan PGPF tersebut sangat prospektif sehingga kedua jenis mikroorganisme yang mempunyai kemampuan

Kombinasi pra-perlakuan jamur dan gelombang mikro menyebabkan terjadinya kehilangan berat pada sampel (Gambar 4.1), dengan kehilangan berat pada inokulum 10% lebih

Fungsi dan tujuan konservasi yang melekat dalam TNBG sudah menjadi bagian dari budaya kita di masa yang lalu, bahkan dalam konteks yang terbatas masih dipraktikkan

Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian terdahulu (Amperaningrum, 2011) tentang Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Mata Uang dan Tingkat Inflasi terhadap

Apabila anda ingin secara teratur mendapatkan bulletin ini, silahkan hubungi kami atau kirim e-mail ke [email protected]... Kartu identitas yang masih berlaku ( KTP, SIM,

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi jenis bakteri patogen pada ikan mas yang dibudidayakan dalam KJA dan korelasinya dengan parameter

(2) Penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat juga dilakukan atas permintaan 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu