• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Surakarta"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Surakarta

Effect of slower pace Quran Recitation Therapy on the Labor Pain of the first Stage of Active Phase in Surakarta

Kharuza Fikriya, Ropitasari, Fresthy Astrika Yunita

ABSTRAK

Proses persalinanpada ibu akan

mengalami nyeri, sebagai tanda

kemajuan persalinan melalui jalan

lahir. Terapi murottal Al-Qur’an

sebagai alternatif tindakan manajemen

nyeri persalinan. Tujuan untuk

mengetahui pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di Surakarta.

Menggunakan rancangan

pretest-posttest dengan kelompok kontrol.

Teknik sampling menggunakan Quota sampling. Besar sampel adalah 30 responden yang memenuhi kriteria restriksi. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data

sekunder. Teknik analisis data

menggunakan uji wilcoxon dan mann whitney.

Berdasarkan hasil analisis data

menggunakan uji wilcoxon maupun

mann whitney diperoleh nilai

p-value0,001. Hal ini menunjukkan ada

pengaruh pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di Surakarta.

Terdapat pengaruh pada pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di Surakarta.

Kata kunci : Terapi Murottal Al-Qur’an, nyeri persalinan kala I fase aktif

ABSTRACT

During the labor process, the mothers will experience pain as the indication of birth canal delivery progress. Quran recitation therapy as an alternative of labor pain care management. The objective of this research is to investigate the effect of the slower pace Quran recitation therapy on the labor pain of the first stage of active phase in Surakarta.

(2)

commit to user

This research used the pretest-posttest research design with control group. Its samples were determined through quota samplingtechnique and consisted of 30 respondents who fulfilled the restriction criteria. They included primary and secondary data and were analyzed by using the Wilcoxon’s Test and the Mann Whitney Test.

The result of the tests shows the p-value was 0,001 indicating that there was an effect of the slower pace Quran recitation therapy on the labor pain of the first stage of active phase in Surakarta.

The slower pace Quran recitation therapy had an effect on the labor pain of the first stage of active phase in Surakarta.

Keywords: Slower pace Quran recitation therapy, labor pain of the first stage of active phase

Pendahuluan

Persalinan merupakan proses

alami yang akan dialami oleh ibu hamil. Memasuki proses persalinan, maka ibu akan mengalami nyeri persalinan. Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif yang dialami oleh ibu karena adanya kemajuan persalinan melalui jalan lahir. Nyeri

persalinan merupakan bentuk dari rasa tidak menyenangkan karena adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi ini mengakibatkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut, dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan pembukaan mulut rahim

(serviks). Pembukaan serviks ini

merupakan suatu tanda dimulainya

persalinan1.

Nyeri persalinan pada ibu

bersalin dapat diminimalisir dengan memberikan tindakan manajemen nyeri

persalinan. Manajemen nyeri

persalinan terbagi menjadi dua yaitu

secara farmakologi dan non

farmakologi. Manajemen nyeri

persalinan secara farmakologi antara lain yaitu analgesik non opioid dan

analgesik opioid, sedangkan

manajemen nyeri secara non

farmakologi diantaranya yaitu

pemberian kompres panas dan dingin,

TENS (Transcutaneous Electrical

Nerve Stimulation), masase, akupresur,

distraksi visual, distraksi pendengaran (terapi musik), distraksi pernafasan,

distraksi intelektual, refarming,

hipnotis, plasebo, dan biofeedback. Salah satu teknik manajemen nyeri

(3)

commit to user

pendengaran (terapi musik) yaitu

pemberian teknik murottal2.

Murottal merupakan rekaman suara Al-Qur’an yang dilagukan oleh

seorang Qori’ atau pembaca Al −

Qur’an3. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Handayani dengan judul

“Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an untuk Penurunan Nyeri Persalinan dan Kecemasan pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif” dengan hasil terdapat

perbedaan rerata penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan terapi murottal dengan nilai p value < α (0,000 <0,05) dan perbedaan rerata penurunan intensitas tingat kecemasan ibu bersalin primigravida kala 1 fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan terapi murottal dengan nilai p value< 0,05 (p value = 0,000). Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah

pre-eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design.

Al-Qur’an selain dapat

menurunkan nyeri persalinan dan kecemasan berdasarkan hasil penelitian diatas, Al-Qur’an juga sebagai syifa’ atau obat, baik dari penyakit fisik

maupun non fisik. Sebagaimana

disebutkan dalam Surah al-Isra’: 82,

Allah berfirman yang artinya : “Dan

Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar (syifa’) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑔𝑖𝑎𝑛”4.

Studi pendahuluan yang telah

dilakukan peneliti di PKU

Muhammadiyah dan Klinik Solo

Peduli, diperoleh data bahwa ibu yang melahirkan normal di RB PKU Muhammadiyah Surakarta 16,7% yang mengalami nyeri persalinan ringan, 50% ibu yang mengalami nyeri persalinan sedang dan 33,3% ibu yang mengalami nyeri persalinan hebat terkontrol, sedangkan data ibu bersalin di Klinik Solo Peduli yang mengalami nyeri ringan sebesar 33,3%, pada nyeri sedang 50% dan pada nyeri hebat terkontrol 16,7%. Menurut penjelasan

bidan di Surakarta teknik yang

diberikan untuk mengurangi nyeri

persalinan pada ibu bersalinyaitu

dengan teknik relaksasi.

Berdasarkan uraian di atas

peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Surakarta karena belum ada

(4)

commit to user

tindakan untuk manajemen nyeri

persalinan secara non farmakologi dengan teknik murottal menggunakan surat yusuf atau surat maryam di tempat tersebut.

Metode

Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif, model rancangan

Pretest posttest dengan kelompok

kontrol (Pretest-posttest with control

group).Populasi dalam penelitian ini

adalah ibu bersalin kala I fase aktif di RB PKU Muhammadiyah Surakarta dan di Klinik Solo Peduli. Teknik

sampling yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan Quota

Sampling. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah ibu bersalin kala I fase aktif di RB PKU Muhammadiyah Surakarta dan Klinik Solo Peduli sebanyak 30 responden.

Pengumpulan data pada

penelitian ini adalah dengan

menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari responden yaitu dengan melakukan observasi pada responden. Data Sekunder adalah data

yang diperoleh dari RB PKU

Muhammadiyah Surakarta dan Klinik Solo Peduli Surakarta.

Instrumen yang digunakan

untuk terapi murottal berupa ear phone dan mp3 player, sedangkan untuk nyeri

persalinan menggunakan lembar

observasi berupa skala nyeri numerik yang dinyatakan dalam 5 kategori, yaitu 0= tidak nyeri,1-3= nyeri ringan, 4-6= nyeri sedang, 7-9 nyeri hebat terkontrol dan 10= nyeri hebat tidak terkontrol. Pemberian terapi murottal diberikan selama 30 menit dengan surat yang diperdengarkan menggunakan surat yusuf atau surat maryam.

Pengolahan data dilakukan

dengan editing (pemeriksaan data),

coding (pemberian kode), data entry

(memasukkan data), dan tabulating (pengolahan data).

Analisis data berupa analisis

univariat dab bivariat. Analisis

univariat bertujuan untuk menjelaskan

atau mendeskripsikan karakteristik

setiap variabel penelitian. Pada

penelitian ini digunakan untuk memperoleh rata-rata usia ibu, paritas ibu, dan nyeri persalinan kala I fase

aktif. Analisis bivariat untuk

mengetahui pengaruh antara satu

variabel independen dengan satu

variabel dependen.Skala pengukuran dalam penelitian ini termasuk dalam

(5)

commit to user

kategori nominal dan ordinal, sehingga

uji yang digunakan adalah uji

wilcoxondan uji Mann

whitneymenggunakan bantuan SPSS.

Hasil

A. Analisis Univariat

Tabel 1. Karakteristik usia responden

Sumber: Data primer 2016

Berdasarkan tabel1

menunjukkan bahwa frekuensi usia responden yang bersalin normal dengan persentase tertinggi yaitu pada rentang usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 26

responden (86,6%), sedangkan

persentase terendah yaitu pada ibu bersalin yang berusia 35 -45 tahun sebanyak 1 responden (3,4%).

Tabel 2. Karakteristik paritas

Sumber: Data primer, 2016

Pada tabel 2 yang

menunjukkan frekuensi jumlah paritas ibu paling banyak adalah pada ibu multipara yaitu 20 responden (66,7%), sedangkan pada ibu primipara sebanyak 10 responden (33,3%).

Tabel 3. Karakteristik

Nyeri responden pada kelompok perlakuan

Sumber: Data primer, 2016 Pada tabel 3 menunjukkan bahwa frekuensi nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok

perlakuan sebelum diberikan

perlakuan paling banyak adalah pada nyeri sedang yaitu 10 Karakte ristik usia Perlakuan N% Kontrol N % Jumlah N% 15-19 tahun 20-35 tahun 36-45 tahun Jumlah 2 13 0 15 13,4 86,6 0 100 1 13 1 15 6,7 86,6 6,7 100 3 26 1 30 10 86,6 3,4 100 Karakteristik Nyeri Pre N % Post N % Jumlah N % Tidak nyeri Ringan Sedang Hebat terkontrol Hebat tidak terkontrol Jumlah 0 1 10 4 0 15 0 6.7 66.6 26.7 0 100 0 9 5 1 0 15 0 60 33.3 6.7 0 100 0 10 15 5 0 30 0 33.3 50 16.7 0 100 Karakteris tik Paritas Perlakuan N% Kontrol N % Jumlah N% Primipara Multipara Jumlah 7 8 15 46.6 53.4 100 3 12 15 20 80 100 10 20 30 33.3 66.7 100

(6)

commit to user

responden (66,6%), sedangkan

kelompok paling sedikit pada nyeri ringan yaitu 1 responden (6,7%).

Frekuensi nyeri persalinan pada kelompok perlakuan sesudah diberikan perlakuan paling banyak adalah nyeri ringan yaitu 9

responden (60%), sedangkan

paling sedikit pada nyeri hebat terkontrol yaitu hanya 1 responden saja (6,7%).

Tabel 4. Karakteristik Nyeri

Responden pada kelompok kontrol

Sumber: Data primer, 2016

Pada tabel 4

menunjukkan bahwa frekuensi

nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok pre kontrol paling banyak adalah pada nyeri sedang yaitu 9 responden (60%), dan paling sedikit pada nyeri ringan yaitu 1 responden (6,7%).

Frekuensi nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok post kontrol paling banyak adalah pada nyeri sedang dan nyeri hebat

terkontrol yaitu 7 responden

(46,7%), dan paling sedikit pada nyeri ringan yaitu 1 responden (6,6%).

Tabel 5. Karakteristik

Pembukaan

Sumber: Data primer, 2016 Pada tabel 5 menunjukkan

bahwa frekuensi pembukaan

persalinan kala I fase aktif pada kelompok perlakuan paling banyak adalah pada fase dilatasi maksimal (pembukaan 5-9 cm) yaitu 9

responden (60%) dan paling

Karakteri stik pembuka an Perlakuan N% Kontrol N % Jumlah N% Akselera si (3-4cm) Dilatasi maksima l (5-9cm) Deselara si (9-10cm) Jumlah 6 9 0 15 40 60 0 100 5 10 0 15 33,3 66.7 0 100 11 19 0 30 36.7 63.3 0 100 Karakteristik Nyeri Pre N% Post N % Jumlah N% Tidak nyeri Ringan Sedang Hebat terkontrol Hebat tidak terkontrol Jumlah 0 1 9 5 0 15 0 6.7 60 33. 3 0 100 0 1 7 7 0 15 0 6.6 46.7 46.7 0 100 0 2 16 12 0 30 0 6.7 53.3 40 0 100

(7)

commit to user

sedikit pada fase deselerasi (9-10 cm) 0 responden (0%).

Frekuensi pembukaan

persalinan kala I fase aktif pada kelompok kontrol paling banyak adalah pada fase dilatasi maksimal (pembukaan 5-9 cm) yaitu 10 responden (66,7%) dan paling sedikit pada fase deselerasi (9-10 cm) yaitu 0 responden (0%).

B. Analisis Bivariat

Tabel 6. Mean Rank pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok sebelum dan sesudah perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks Posttest-Pretest Negative Ranks Positive Ranks Ties Total 11𝑎 0𝑏 4𝑐 15 6.00 .00 66.00 .00 a. Posttest ˂ Pretest b. Posttest ˃ Pretest c. Posttest = Pretest

Sumber: Data primer, 2016

Tabel 7 Pengaruh terapi murottal

Al-Qur’an terhadap nyeri

persalinan kala I fase aktif pada kelompok sebelum dan sesudah perlakuan 𝑇𝑒𝑠𝑡𝑆𝑡𝑎𝑡istik𝑏 Posttest-Pretest Z Asymp. Sig. (2-tailed) −3.317𝑎 .001 a. Based on positive ranks b. Wilcoxon Signed Ranks

Test

Sumber: Data primer, 2016 Berdasarkan tabel 6 diatas

menunjukkan pengaruh terapi

murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada surat Yusuf atau surat maryam. Menurut tabel diatas terlihat bahwa nilai negative ranks

adalah 11𝑎 yang artinya pada

kelompok perlakuan yang

mengalami penurunan nyeri

terdapat 11 responden sedangkan

nilai positive ranks adalah 0𝑏

artinya pada kelompok perlakuan tidak terdapat responden yang

mengalami peningkatan nyeri

persalinan setelah diberikan

perlakuan dan nilai ties adalah 4𝑐

yang artinya terdapat 4 responden yang tidak mengalami penurunan nyeri maupun peningkatan nyeri

(8)

commit to user

(tetap), sehingga hasil dari uji

wilcoxon pada tabel 7 terlihat pada

kelompok perlakuan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan adalah p-value 0,001 yang artinya nilai p ˂ α atau p-value ˂ 0,05. Tabel 8 Mean Rank pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif

sebelum dan sesudah pada

kelompok kontrol N Mean Rank Sum of Ranks Posttest-Pretest Negative Ranks Positive Ranks Ties Total 0𝑎 2𝑏 13𝑐 15 .00 1.50 .00 3.00 a. Posttest ˂ Pretest b. Posttest ˃ Pretest c. Posttest = Pretest

Sumber: Data primer, 2016 Tabel 9 Pengaruh terapi murottal

Al-Qur’an terhadap nyeri

persalinan kala I fase aktif sebelum

dan sesudah pada kelompok

kontrol 𝑇𝑒𝑠𝑡𝑆𝑡𝑎𝑡istik𝑏 Posttest-Pretest Z Asymp. Sig. (2-tailed) −1.414𝑎 .157 a. Based on positive ranks b. Wilcoxon Signed Ranks

Test

Sumber: Data primer, 2016

Berdasarkan tabel 8 diatas

menunjukkan pengaruh terapi

murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum

dan sesudah pada kelompok

kontrol. Nilai negative rank

menunjukkan hasil 0𝑎 yang artinya

pada kelompok kontrol sebelum maupun sesudah tidak terdapat

responden yang mengalami

penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif, sedangkan pada hasil

positive rank adalah 2𝑏 yang artinya terdapat 2 responden yang

mengalami peningkatan nyeri

persalinan dan nilai ties adalah 13𝑐

yang artinya terdapat 13 responden yang tidak mengalami penurunan nyeri maupun peningkatan nyeri (tetap), sehingga diperoleh hasil uji

wilcoxonpada tabel 9 dengan nilai value 0,157 yang artinya nilai p-value ˂ α atau 0,05.

Tabel 10. Mean Rank pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan

perlakuan pada kelompok

(9)

commit to user Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Pretest Perlakuan Kontrol Total Posttest Perlakuan Kontrol Total 15 15 30 15 15 30 15.03 15.97 10.57 20.43 225.50 239.50 158.50 306.50

Sumber: Data primer, 2016 Tabel 11. Pengaruh terapi murottal

Al-Qur’an terhadap nyeri

persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok perlakuan dan kontrol 𝑇𝑒𝑠𝑡𝑆𝑡𝑎𝑡istics𝑏 Pretest Posttest Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 105.500 225.500 -342 .732 . 775𝑎 38.500 158.500 -3.270 .001 .001

a. Not corrected for ties

b. Grouping Variabel:

Kelompok

Sumber: Data primer, 2016 Berdasarkan tabel 10 diatas

menunjukkan pengaruh terapi

murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum

dan sesudah pada kelompok

perlakuan dan kontrol. Terlihat bahwa nilai Mean Rank (rentan

rata-rata nyeri) antara kelompok perlakuan maupun kontrol sebelum diberikan perlakuan adalah 15,03 pada kelompok perlakuan dan 15,97 pada kelompok kontrol. Dari

hasil tersebut terlihat bahwa

rentang nyeri sebelum diberikan

perlakuan pada kelompok

perlakuan maupun kontrol tidak berbeda jauh (mendekati sama).

Namun, setelah diberikan

perlakuan baik pada kelompok

perlakuan maupun kelompok

kontrol terdapat perbedaan Mean

rank, dimana hasil mean rank dari

kelompok perlakuan adalah 10,57 dan pada kelompok kontrol adalah

20,43 yang artinya terjadi

penurunan tingkat nyeri pada

kelompok perlakuan dan

sebaliknya pada kelompok kontrol yaitu terjadi peningkatan tingkat nyeri, sehingga diperoleh hasil statistik menggunakan uji Mann

whitney pada tabel 11 yaitu

sesudah pada kelompok perlakuan dan kontrol dengan p-value 0,001 yang artinya p-value ˂ α atau 0,05.

Pembahasan

Pada penelitian ini, pembagian usia responden terbagi menjadi 3

(10)

commit to user

periode yaitu kurun reproduksi muda (15-19 tahun) merupakan tahap menunda kehamilan,kurun reproduksi sehat (20-35 tahun)

merupakan tahap

untukmenjarangkan kehamilan,

dan kurun reproduksi tua (36-45 tahun) merupakan tahap untuk

mengakhirikehamilan5. Pada

penelitian inisebagian besar

responden memiliki karakteristik usia reproduksi sehat yaitu antara 20-35 tahun baik pada kelompok perlakuan maupun pada kelompok kontrol. Usia merupakan salah faktor yang dapat mempengaruhi persepsi responden terhadap rasa nyeri, persepsi nyeri responden akan meningkat sesuai dengan

pertambahan usia. Semakin

bertambah usia responden, maka semakin baik pula pemahaman responden terhadap persepsi nyeri. Usia responden yang lebih muda

cenderung dikaitkan dengan

kondisi psikologis yang masih labil, sehingga dapat memicu

terjadinya kecemasan yang

menyebabkan nyeri yang dirasakan responden menjadi lebih kuat. Usia responden yang masih terlalu

muda akan merasakan nyeri 4 kali lebih berat dibandingkan dengan

usia ibu yang lebih tua6.

Paritas merupakan jumlah

kehamilan yang menghasilkan

janin hidup, bukan jumlah janin

yang dilahirkan7. Berdasarkan

penelitian ini, sebagian besar

responden merupakan ibu

multipara dengan nyeri sedang.

Pada primipara ostium uteri

internum akan membuka terlebih

dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis, sedangkan

pada multipara ostium uteri

internum sudah sedikit membuka, ostium uteri internum dan

eksternum serta penipisan dan

pendataran serviks terjadi dalam waktu yang sama, sehingga nyeri

pada multipara lebih ringan

dibandingkan dengan primipara. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian

Adam dan Umboh (2015)8

dengan hasil sebagian besar ibu primipara mengalami nyeri berat ketika bersalin.

Berdasarkan hasil penelitian ini responden pada kelompok perlakuan maupun pada kelompok

(11)

commit to user

kontrol berada pada kategori nyeri sedang dan hebat terkontrol, hal ini disebabkan karena persalinan telah berada pada kala I fase aktif dimana pembukaan serviks lebih atau sama dengan 4 cm. Nyeri yang dirasakan ibu bertambah

akibat bagian terendah janin

menekan vesica urinaria dan

rectum6.

Kala I fase aktif persalinan terbagi dalam 3 fase yaitu fase akselerasi dalam waktu 2 jam pembukaan 3-4 cm, fase dilatasi maksimal pada pembukaan 4-9 cm berlangsung sangat cepat dan fase

deselerasi pembukaan menjadi

lengkap yaitu pembukaan 10 cm7.

Pada penelitian ini sebagian besar responden berada pada kala I fase aktif pada akselerasi dan dilatasi maksimal, sehingga tingkat nyeri responden berada pada kategori sedang dan nyeri hebat terkontrol. Hal ini disebabkan karena semakin

mendekati lengkap pada

pembukaan serviks, maka semakin sering dan meningkat frekuensi

kontraksi pada responden.

Pendapat ini selaras dengan

penelitian yang dilakukan oleh

Maghfuroh (2015)7 dengan hasil

semakin tinggi pembukaan maka terjadi peningkatan terhadap nyeri dan kontraksi pada ibu bersalin kala I fase aktif.

Hasil penelitian ini

menggunakan uji wilcoxon untuk

mengetahui perbedaan nyeri

persalinan dengan pemberian

terapi murottal Al-Qur’an pada satu kelompok dan uji Mann

whitney untuk mengetahui

perbedaan nyeri persalinan pada dua kelompok. Pada kelompok perlakuan terlihat pada tabel 6

bahwa jumlah responden

terbanyak yaitu mengalami

penurunan nyeri persalinan dengan jumlah responden 11 responden,

dan terkecil adalah yang

mengalami peningkatan nyeri

sebanyak 0 responden. Hasil uji wilcoxon pada kelompok sebelum dan sesudah perlakuan pada tabel 7 menunjukkan hasil nilai p-value sebesar 0,001 yang artinya nilai p lebih kecil dari nilai α (5%) atau 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat pengaruh yang signifikan sebelum

(12)

commit to user

terapimurottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif menggunakan surat Yusuf atau surat Maryam.

Selain itu, terlihat pada tabel 11 Pada hasil uji Mann whitney, yaitu dengan melakukan uji pada

dua kelompok yaitu pada

kelompok perlakuan dan kontrol sesudah diberikan perlakuan. Hasil uji menggunakan Mann whitney diperoleh nilai p-value0,001 yang artinya nilai p lebih kecil dari nilai α (5%) atau 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat pengaruh yang signifikan pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok perlakuan dan kontrol sesudah diberikan terapi.

Berdasarkan tabel 10 terlihat

nilaimean rank sebelum dan

sesudah pada kelompok perlakuan dan kontrol mengalami perubahan. Pada kelompok perlakuan sebelum

diberikan perlakuan nilaimean

rank berada pada angka 15,03 dan

sesudah diberi perlakuan berada pada angka 10,57 yang artinya

terdapat penurunan tingkat

nyeripada kelompok perlakuan. Sedangkan pada kelompok kontrol

sebelum dan sesudah justru

mengalami peningkatan tingkat nyeri yaitu dengan nilai sebelum pada kelompokkontroladalah 15,97 dan nilai sesudah adalah 20,43.

Terlihat adanya peningkatan

tingkat nyeri pada kelompok kontrol. Hal ini terjadi dikarenakan

seiring dengan bertambahnya

waktu maka dapat bertambah pula pembukaan serviks. Pembukaan

serviks yang diiringi dengan

meningkatnya kontraksi rahim,

sehingga mengakibatkan ibu

mengalami peningkatan rasa nyeri.

Pada dasarnya kelompok

perlakuan juga mengalami hal demikian seperti yang dialami pada kelompok kontrol, hanya saja pada kelompok perlakuan semakin bertambahnya waktu dapat pula bertambahnya pembukaan serviks

dan meningkatnya kontraksi

uterus. Namun, pada kelompok perlakuan pada saat impuls nyeri akan disampaikan ke otak,impuls tersebut telah diblokade oleh hormon ß endorphin yang keluar

(13)

commit to user

karena diberikannya terapimurottal

Al-Qur’an pada ibu bersalin9.

Simpulan

Pada kelompok perlakuan 60%

responden berada pada nyeri

ringan, sedangkan pada kelompok kontrol 46,7% responden berada pada nyeri sedang dan hebat terkontrol, sehingga ada pengaruh pemberian terapi murottal Al-qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di Surakarta dengan nilai p-value sebesar 0,001.

Saran

1. BagiInstitusi Universitas

Sebelas Maret

Hasil penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan

literatur untuk penelitian

selanjutnya mengenai

alternatif pengurangan rasa nyeri padaibu bersalin kala I

fase aktif di Surakarta

menggunakan terapi murottal Al-qur’an.

2. Bagi Resonden

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mengurangi respon nyeri saat bersalin

sebagai tekhnik relaksasi

dengan menggunakan murottal Al-qur’an.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya a. Dapat dijadikan sebagai

salah satu sumber literatur

untuk mengembangkan

penelitian selanjutnya

mengenai terapi murottal

Al-qur’an untuk

mengurangi nyeri

persalinan kala I fase aktif.

b. Diharapkan dapat

menghomogenkan jumlah paritas responden untuk menghindari adanya bias pada tingkat nyeri. Peneliti diharapkan memilih semua responden dengan kriteria primipara untuk melihat seberapa besar pengaruh terhadap intervensi yang diberikan.

c. Diharapkan dapat

menghomogenkan

pembukaan serviks

responden untuk

menghindari adanya bias pada tingkat nyeri.

(14)

commit to user Ucapan terimakasih

Peneliti mengucapkan terima kasih atas bantuan dari semua pihak dalam memperoleh data primer pada ibu bersalin di RB PKU Muhammadiyah Surakarta dan Klinik Solo Peduli.

Daftar Pustaka

1. Judha, M. 2012. Teori pengukuran

nyeri dan nyeri persalinan.

Yogyakarta: Nuha Medika. pp. 75-79.

2. Zakiyah, A. 2015. Nyeri konsep

dan penatalaksanaan dalam praktik keperawatan berbasis bukti. Jakarta: Salemba Medika.

pp. 5-83.

3. Handayani Rohmi, Fajarsari, Asih, dan Dewi (2014). Pengaruh Terapi

Murottal Al-Qur’an untuk

Penurunan Nyeri Persalinan dan Kecemasan pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif. Jurnal Ilmiah

Kebidanan Vol 5 No 2 Edisi

Desember 2014: 1-15 [Diakses tanggal 20 November 2015 pukul

12.08 WIB] Didapatkan dari

www.portalgaruda.org

4. El-Qudsi, H. 2013. Dahsyatnya

bacaan Al-Qur’an bagi ibu hamil.

Surakarta: Al-Qudwah. pp. 39.

5. Depkes RI. 2004. Tinjauan Pustaka Kebidanan.

https://putrirahmadini91.blogspot.c o.id/2014_03_01archive.html?m=1 . Diakses Kamis 4 agustus 2016 pukul 09. 03 wib.

6. Ciwik, C.D. 2015. Pengaruh

Pemberian Terapi Musik Mozart terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di BPS HJ. Sri Lumintu

Surakarta. Jurnal

Kebidanan.[Diakses tanggal 17 November 2015 pukul 13.17 WIB]

Didapatkan dari

www.digilibuns.org

7. Maghfuroh, A. 2015. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase aktif di Ruang Bersalin Rumah Sakit

Umum Kabupaten Tangerang.

Jurnal Keperawatan. [Di akses tanggal 20 Juni 2016 pukul 11.58

WIB] Didapatkan dari

www.google.com

8. Adam J. dan Umboh J.M.L. 2015. Hubungan antara Umur, Parietas dan Pendamping Suami dengan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Deselarasi di Ruang Bersalin RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. JIKMU vol

(15)

commit to user

5 No. 2a April 2015. [Diakses

tanggal 20 Juni 2016 pukul 12.00

wib] Didapatkan dari

www.google.com

9. Hofiah, E. 2015. Hubungan

Pemberian Terapi Lantunan Surat

Ar-Rahman dengan Skala Nyeri

Persalinan Kala I Di BPM

Munawaroh Pandan Pacet

Mojokerto. [Diakses tanggal 20

Juni 2016pukul 12.25 WIB]

Gambar

Tabel 1. Karakteristik usia responden
Tabel  4.  Karakteristik  Nyeri  Responden pada kelompok kontrol
Tabel 6. Mean Rank pengaruh  terapi murottal Al-Qur’an terhadap  nyeri persalinan kala I fase aktif  pada kelompok sebelum dan  sesudah perlakuan  N  Mean  Rank  Sum of  Ranks   Posttest-Pretest  Negative  Ranks  Positive  Ranks  Ties  Total  11
Tabel  10.  Mean  Rank  pengaruh  terapi murottal Al-Qur’an terhadap  nyeri  persalinan  kala  I  fase  aktif  sebelum  dan  sesudah  diberikan  perlakuan  pada  kelompok  perlakuan dan kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan komposisi media tanam dan nitrogen berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun tanaman, luas daun tanaman

Sehingga strategi untuk meningkatkan minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 37 Purworejo adalah memanfaatkan dukungan pemerintah dan masyarakat dalam

Pola semen terdiri atas motif utama berupa meru, pohon hayat, burung, ular dan api, motif pendukung berupa bunga dan daun, serta isen-isen berupa titik atau cecek, garis

Discharge Planning sebaiknya dilakukan sejak pasien diterima di rumah sakit. Discharge Planning yang efektif seharusnya mencakup pengkajian berkelanjutan untuk mendapatkan

Dalam adat minang pakaian yang digunakan oleh kaum wanita disebut dengan nama Dalam adat minang pakaian yang digunakan oleh kaum wanita disebut dengan nama Baju Kurung sementara

Tempat/Tanggal Lahir : Makassar, 21 Desember 1968 Alamat Tempat Tinggal : Kota Kembang Depok Raya sektor. Anggrek -3 Blok F1/14, Depok, Jabar Jenis Kelamin

Kinerja keuangan dianalisis dengan periode waktu 3 tahun sebelum dan 3 tahun sesudah akuisisi, sedangkan untuk menguji abnormal return menggunakan periode pengamatan (

Bagus Tri Murni merupakan anggota departemen Olahraga, Seni, dan Budaya sekaligus ketua domisioner PAC IPNU Tuban Kota. Kesehariannya dia sibuk dengan usahanya isi ulang