• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh terapi murottal al-qur’an terhadap nyeri persalinan kala i fase aktif di Surakarta NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh terapi murottal al-qur’an terhadap nyeri persalinan kala i fase aktif di Surakarta NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Surakarta

Effect of slower pace Quran Recitation Therapy on the Labor Pain of the

first Stage of Active Phase in Surakarta

Kharuza Fikriya, Ropitasari, Fresthy Astrika Yunita

ABSTRAK

Proses persalinanpada ibu akan mengalami nyeri, sebagai tanda kemajuan persalinan melalui jalan lahir. Terapi murottal Al-Qur’an sebagai alternatif tindakan manajemen nyeri persalinan. Tujuan untuk mengetahui pengaruh terapi murottal

Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan

kala I fase aktif di Surakarta.

Menggunakan rancangan pretest-posttest dengan kelompok kontrol.

Teknik sampling menggunakan Quota sampling. Besar sampel adalah 30 responden yang memenuhi kriteria restriksi. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon dan mann whitney.

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji wilcoxon maupun mann whitney diperoleh nilai

p-value0,001. Hal ini menunjukkan ada

pengaruh pemberian terapi murottal

Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I

fase aktif di Surakarta.

Terdapat pengaruh pada pemberian terapi murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di Surakarta.

Kata kunci : Terapi Murottal

Al-Qur’an, nyeri persalinan kala I fase

aktif

ABSTRACT

(2)

commit to user This research used the pretest-posttest

research design with control group. Its samples were determined through quota samplingtechnique and consisted of 30 respondents who fulfilled the restriction criteria. They included primary and secondary data and were analyzed by using the Wilcoxon’s Test and the Mann Whitney Test.

The result of the tests shows the p-value was 0,001 indicating that there was an effect of the slower pace Quran recitation therapy on the labor pain of the first stage of active phase in Surakarta.

The slower pace Quran recitation therapy had an effect on the labor pain of the first stage of active phase in Surakarta.

Keywords: Slower pace Quran recitation therapy, labor pain of the first stage of active phase

Pendahuluan

Persalinan merupakan proses alami yang akan dialami oleh ibu hamil. Memasuki proses persalinan, maka ibu akan mengalami nyeri persalinan. Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif yang dialami oleh ibu karena adanya kemajuan persalinan melalui jalan lahir. Nyeri

persalinan merupakan bentuk dari rasa tidak menyenangkan karena adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi ini mengakibatkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut, dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan pembukaan mulut rahim (serviks). Pembukaan serviks ini merupakan suatu tanda dimulainya persalinan .

Nyeri persalinan pada ibu bersalin dapat diminimalisir dengan memberikan tindakan manajemen nyeri persalinan. Manajemen nyeri persalinan terbagi menjadi dua yaitu secara farmakologi dan non farmakologi. Manajemen nyeri persalinan secara farmakologi antara lain yaitu analgesik non opioid dan analgesik opioid, sedangkan manajemen nyeri secara non farmakologi diantaranya yaitu pemberian kompres panas dan dingin, TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), masase, akupresur,

(3)

commit to user pendengaran (terapi musik) yaitu

pemberian teknik murottal .

Murottal merupakan rekaman suara Al-Qur’an yang dilagukan oleh

seorang Qori’ atau pembaca Al −

Qur’an . Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Handayani dengan judul

“Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an

untuk Penurunan Nyeri Persalinan dan

Kecemasan pada Ibu Bersalin Kala I

Fase Aktif” dengan hasil terdapat

perbedaan rerata penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan terapi

murottal dengan nilai p value < α

(0,000 <0,05) dan perbedaan rerata penurunan intensitas tingat kecemasan ibu bersalin primigravida kala 1 fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan terapi murottal dengan nilai p value< 0,05 (p value = 0,000). Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan rancangan one

group pretest-posttest design.

Al-Qur’an selain dapat

menurunkan nyeri persalinan dan kecemasan berdasarkan hasil penelitian diatas, Al-Qur’an juga sebagai syifa’ atau obat, baik dari penyakit fisik maupun non fisik. Sebagaimana disebutkan dalam Surah al-Isra’: 82,

Allah berfirman yang artinya : “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu

yang menjadi penawar (syifa’) dan

rahmat bagi orang-orang yang

beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah

menambah kepada orang-orang yang

dzalim selain �� ����” .

Studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di PKU Muhammadiyah dan Klinik Solo Peduli, diperoleh data bahwa ibu yang melahirkan normal di RB PKU Muhammadiyah Surakarta 16,7% yang mengalami nyeri persalinan ringan, 50% ibu yang mengalami nyeri persalinan sedang dan 33,3% ibu yang mengalami nyeri persalinan hebat terkontrol, sedangkan data ibu bersalin di Klinik Solo Peduli yang mengalami nyeri ringan sebesar 33,3%, pada nyeri sedang 50% dan pada nyeri hebat terkontrol 16,7%. Menurut penjelasan bidan di Surakarta teknik yang diberikan untuk mengurangi nyeri persalinan pada ibu bersalinyaitu dengan teknik relaksasi.

(4)

commit to user tindakan untuk manajemen nyeri

persalinan secara non farmakologi dengan teknik murottal menggunakan surat yusuf atau surat maryam di tempat tersebut.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, model rancangan Pretest posttest dengan kelompok

kontrol (Pretest-posttest with control group).Populasi dalam penelitian ini

adalah ibu bersalin kala I fase aktif di RB PKU Muhammadiyah Surakarta dan di Klinik Solo Peduli. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Quota Sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu bersalin kala I fase aktif di RB PKU Muhammadiyah Surakarta dan Klinik Solo Peduli sebanyak 30 responden.

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari responden yaitu dengan melakukan observasi pada responden. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari RB PKU Muhammadiyah Surakarta dan Klinik Solo Peduli Surakarta.

Instrumen yang digunakan untuk terapi murottal berupa ear phone dan mp3 player, sedangkan untuk nyeri persalinan menggunakan lembar observasi berupa skala nyeri numerik yang dinyatakan dalam 5 kategori, yaitu 0= tidak nyeri,1-3= nyeri ringan, 4-6= nyeri sedang, 7-9 nyeri hebat terkontrol dan 10= nyeri hebat tidak terkontrol. Pemberian terapi murottal diberikan selama 30 menit dengan surat yang diperdengarkan menggunakan surat yusuf atau surat maryam.

Pengolahan data dilakukan dengan editing (pemeriksaan data), coding (pemberian kode), data entry

(memasukkan data), dan tabulating (pengolahan data).

(5)

commit to user kategori nominal dan ordinal, sehingga

uji yang digunakan adalah uji

wilcoxondan uji Mann

whitneymenggunakan bantuan SPSS.

Hasil

A. Analisis Univariat

Tabel 1. Karakteristik usia responden

Sumber: Data primer 2016

Berdasarkan tabel1 menunjukkan bahwa frekuensi usia responden yang bersalin normal dengan persentase tertinggi yaitu pada rentang usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 26 responden (86,6%), sedangkan persentase terendah yaitu pada ibu bersalin yang berusia 35 -45 tahun sebanyak 1 responden (3,4%).

Tabel 2. Karakteristik paritas

Sumber: Data primer, 2016

Pada tabel 2 yang menunjukkan frekuensi jumlah paritas ibu paling banyak adalah pada ibu multipara yaitu 20 responden (66,7%), sedangkan pada ibu primipara sebanyak 10 responden (33,3%).

Tabel 3. Karakteristik Nyeri responden pada kelompok perlakuan

Sumber: Data primer, 2016

Pada tabel 3 menunjukkan bahwa frekuensi nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok perlakuan sebelum diberikan perlakuan paling banyak adalah pada nyeri sedang yaitu 10 Karakte ristik usia Perlakuan N% Kontrol N % Jumlah N% 15-19 tahun 20-35 tahun 36-45 tahun Jumlah 2 13 0 15 13,4 86,6 0 100 1 13 1 15 6,7 86,6 6,7 100 3 26 1 30 10 86,6 3,4 100 Karakteristik Nyeri Pre N %

Post N %

Jumlah N % Tidak nyeri Ringan Sedang Hebat terkontrol Hebat tidak terkontrol Jumlah 0 1 10 4 0 15 0 6.7 66.6 26.7 0 100 0 9 5 1 0 15 0 60 33.3 6.7 0 100 0 10 15 5 0 30 0 33.3 50 16.7 0 100 Karakteris tik Paritas Perlakuan N% Kontrol N %

(6)

commit to user responden (66,6%), sedangkan

kelompok paling sedikit pada nyeri ringan yaitu 1 responden (6,7%).

Frekuensi nyeri persalinan pada kelompok perlakuan sesudah diberikan perlakuan paling banyak adalah nyeri ringan yaitu 9 responden (60%), sedangkan paling sedikit pada nyeri hebat terkontrol yaitu hanya 1 responden saja (6,7%).

Tabel 4. Karakteristik Nyeri Responden pada kelompok kontrol

Sumber: Data primer, 2016

Pada tabel 4 menunjukkan bahwa frekuensi nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok pre kontrol paling banyak adalah pada nyeri sedang yaitu 9 responden (60%), dan paling sedikit pada nyeri ringan yaitu 1 responden (6,7%).

Frekuensi nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok post kontrol paling banyak adalah pada nyeri sedang dan nyeri hebat terkontrol yaitu 7 responden (46,7%), dan paling sedikit pada nyeri ringan yaitu 1 responden (6,6%).

Tabel 5. Karakteristik Pembukaan

Sumber: Data primer, 2016

Pada tabel 5 menunjukkan bahwa frekuensi pembukaan persalinan kala I fase aktif pada kelompok perlakuan paling banyak adalah pada fase dilatasi maksimal (pembukaan 5-9 cm) yaitu 9 responden (60%) dan paling Karakteri stik pembuka an Perlakuan N% Kontrol N %

Jumlah N% Akselera si (3-4cm) Dilatasi maksima l (5-9cm) Deselara si (9-10cm) Jumlah 6 9 0 15 40 60 0 100 5 10 0 15 33,3 66.7 0 100 11 19 0 30 36.7 63.3 0 100 Karakteristik Nyeri Pre N% Post N %

(7)

commit to user sedikit pada fase deselerasi (9-10

cm) 0 responden (0%).

Frekuensi pembukaan persalinan kala I fase aktif pada kelompok kontrol paling banyak adalah pada fase dilatasi maksimal (pembukaan 5-9 cm) yaitu 10 responden (66,7%) dan paling sedikit pada fase deselerasi (9-10 cm) yaitu 0 responden (0%). B. Analisis Bivariat

Tabel 6. Mean Rank pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok sebelum dan sesudah perlakuan

N Mean Rank

Sum of Ranks

Posttest-Pretest Negative

Ranks Positive

Ranks Ties

Total 15

6.00

.00

66.00

.00

a. Posttest Pretest

b. Posttest Pretest

c. Posttest = Pretest

Sumber: Data primer, 2016

Tabel 7 Pengaruh terapi murottal

Al-Qur’an terhadap nyeri

persalinan kala I fase aktif pada kelompok sebelum dan sesudah perlakuan

� � istik

Posttest-Pretest Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

− . 7 .001

a. Based on positive ranks b. Wilcoxon Signed Ranks

Test

Sumber: Data primer, 2016

(8)

commit to user (tetap), sehingga hasil dari uji

wilcoxon pada tabel 7 terlihat pada

kelompok perlakuan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan adalah p-value 0,001 yang artinya

nilai p α atau p-value 0,05.

Tabel 8 Mean Rank pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol

N Mean Rank

Sum of Ranks

Posttest-Pretest Negative

Ranks Positive

Ranks Ties

Total 15

.00

1.50

.00

3.00

a. Posttest Pretest

b. Posttest Pretest

c. Posttest = Pretest

Sumber: Data primer, 2016

Tabel 9 Pengaruh terapi murottal

Al-Qur’an terhadap nyeri

persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol

� � istik

Posttest-Pretest Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

− . .157

a. Based on positive ranks b. Wilcoxon Signed Ranks

Test

Sumber: Data primer, 2016

Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukkan pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol. Nilai negative rank menunjukkan hasil yang artinya pada kelompok kontrol sebelum maupun sesudah tidak terdapat responden yang mengalami penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif, sedangkan pada hasil positive rank adalah yang artinya terdapat 2 responden yang mengalami peningkatan nyeri persalinan dan nilai ties adalah yang artinya terdapat 13 responden yang tidak mengalami penurunan nyeri maupun peningkatan nyeri (tetap), sehingga diperoleh hasil uji wilcoxonpada tabel 9 dengan nilai

value 0,157 yang artinya nilai

p-value α atau 0,05.

(9)

commit to user Kelompok NMean

Rank

Sum of Ranks Pretest

Perlakuan Kontrol Total Posttest Perlakuan Kontrol Total

15 15 30

15 15 30

15.03 15.97

10.57 20.43

225.50 239.50

158.50 306.50

Sumber: Data primer, 2016

Tabel 11. Pengaruh terapi murottal

Al-Qur’an terhadap nyeri

persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok perlakuan dan kontrol

� � istics

Pretest Posttest

Mann-Whitney U Wilcoxon W

Z Asymp. Sig.

(2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

105.500 225.500 -342 .732 . 77

38.500 158.500

-3.270 .001 .001

a. Not corrected for ties b. Grouping Variabel:

Kelompok

Sumber: Data primer, 2016

Berdasarkan tabel 10 diatas menunjukkan pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan dan kontrol. Terlihat bahwa nilai Mean Rank (rentan

rata-rata nyeri) antara kelompok perlakuan maupun kontrol sebelum diberikan perlakuan adalah 15,03 pada kelompok perlakuan dan 15,97 pada kelompok kontrol. Dari hasil tersebut terlihat bahwa rentang nyeri sebelum diberikan perlakuan pada kelompok perlakuan maupun kontrol tidak berbeda jauh (mendekati sama). Namun, setelah diberikan perlakuan baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol terdapat perbedaan Mean rank, dimana hasil mean rank dari

kelompok perlakuan adalah 10,57 dan pada kelompok kontrol adalah 20,43 yang artinya terjadi penurunan tingkat nyeri pada kelompok perlakuan dan sebaliknya pada kelompok kontrol yaitu terjadi peningkatan tingkat nyeri, sehingga diperoleh hasil statistik menggunakan uji Mann whitney pada tabel 11 yaitu

sesudah pada kelompok perlakuan dan kontrol dengan p-value 0,001 yang artinya p-value α atau 0,05. Pembahasan

(10)

commit to user periode yaitu kurun reproduksi

muda (15-19 tahun) merupakan tahap menunda kehamilan,kurun reproduksi sehat (20-35 tahun)

merupakan tahap

untukmenjarangkan kehamilan, dan kurun reproduksi tua (36-45 tahun) merupakan tahap untuk mengakhirikehamilan . Pada penelitian inisebagian besar responden memiliki karakteristik usia reproduksi sehat yaitu antara 20-35 tahun baik pada kelompok perlakuan maupun pada kelompok kontrol. Usia merupakan salah faktor yang dapat mempengaruhi persepsi responden terhadap rasa nyeri, persepsi nyeri responden akan meningkat sesuai dengan pertambahan usia. Semakin bertambah usia responden, maka semakin baik pula pemahaman responden terhadap persepsi nyeri. Usia responden yang lebih muda cenderung dikaitkan dengan kondisi psikologis yang masih labil, sehingga dapat memicu terjadinya kecemasan yang menyebabkan nyeri yang dirasakan responden menjadi lebih kuat. Usia responden yang masih terlalu

muda akan merasakan nyeri 4 kali lebih berat dibandingkan dengan usia ibu yang lebih tua .

Paritas merupakan jumlah kehamilan yang menghasilkan janin hidup, bukan jumlah janin yang dilahirkan . Berdasarkan penelitian ini, sebagian besar responden merupakan ibu multipara dengan nyeri sedang. Pada primipara ostium uteri internum akan membuka terlebih

dahulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis, sedangkan pada multipara ostium uteri internum sudah sedikit membuka,

ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan

pendataran serviks terjadi dalam waktu yang sama, sehingga nyeri pada multipara lebih ringan dibandingkan dengan primipara. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian

Adam dan Umboh

dengan hasil sebagian besar ibu primipara mengalami nyeri berat ketika bersalin.

(11)

commit to user kontrol berada pada kategori nyeri

sedang dan hebat terkontrol, hal ini disebabkan karena persalinan telah berada pada kala I fase aktif dimana pembukaan serviks lebih atau sama dengan 4 cm. Nyeri yang dirasakan ibu bertambah akibat bagian terendah janin menekan vesica urinaria dan rectum .

Kala I fase aktif persalinan terbagi dalam 3 fase yaitu fase akselerasi dalam waktu 2 jam pembukaan 3-4 cm, fase dilatasi maksimal pada pembukaan 4-9 cm berlangsung sangat cepat dan fase deselerasi pembukaan menjadi lengkap yaitu pembukaan cm . Pada penelitian ini sebagian besar responden berada pada kala I fase aktif pada akselerasi dan dilatasi maksimal, sehingga tingkat nyeri responden berada pada kategori sedang dan nyeri hebat terkontrol. Hal ini disebabkan karena semakin mendekati lengkap pada pembukaan serviks, maka semakin sering dan meningkat frekuensi kontraksi pada responden. Pendapat ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh

Maghfuroh dengan hasil

semakin tinggi pembukaan maka terjadi peningkatan terhadap nyeri dan kontraksi pada ibu bersalin kala I fase aktif.

(12)

commit to user terapimurottal Al-Qur’an terhadap

nyeri persalinan kala I fase aktif menggunakan surat Yusuf atau surat Maryam.

Selain itu, terlihat pada tabel 11 Pada hasil uji Mann whitney, yaitu dengan melakukan uji pada dua kelompok yaitu pada kelompok perlakuan dan kontrol sesudah diberikan perlakuan. Hasil uji menggunakan Mann whitney diperoleh nilai p-value0,001 yang artinya nilai p lebih kecil dari nilai

α (5%) atau 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa secara statistik terdapat pengaruh yang signifikan pemberian terapi murottal

Al-Qur’an terhadap nyeri persalinan

kala I fase aktif pada kelompok perlakuan dan kontrol sesudah diberikan terapi.

Berdasarkan tabel 10 terlihat nilaimean rank sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan dan kontrol mengalami perubahan. Pada kelompok perlakuan sebelum diberikan perlakuan nilaimean rank berada pada angka 15,03 dan

sesudah diberi perlakuan berada pada angka 10,57 yang artinya terdapat penurunan tingkat

(13)

commit to user karena diberikannya terapimurottal

Al-Qur’an pada ibu bersalin .

Simpulan

Pada kelompok perlakuan 60% responden berada pada nyeri ringan, sedangkan pada kelompok kontrol 46,7% responden berada pada nyeri sedang dan hebat terkontrol, sehingga ada pengaruh pemberian terapi murottal

Al-qur’an terhadap nyeri persalinan

kala I fase aktif di Surakarta dengan nilai p-value sebesar 0,001.

Saran

1. BagiInstitusi Universitas Sebelas Maret

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan literatur untuk penelitian selanjutnya mengenai alternatif pengurangan rasa nyeri padaibu bersalin kala I fase aktif di Surakarta menggunakan terapi murottal

Al-qur’an.

2. Bagi Resonden

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mengurangi respon nyeri saat bersalin

sebagai tekhnik relaksasi dengan menggunakan murottal

Al-qur’an.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya a. Dapat dijadikan sebagai

salah satu sumber literatur untuk mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai terapi murottal

Al-qur’an untuk

mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif. b. Diharapkan dapat

menghomogenkan jumlah paritas responden untuk menghindari adanya bias pada tingkat nyeri. Peneliti diharapkan memilih semua responden dengan kriteria primipara untuk melihat seberapa besar pengaruh terhadap intervensi yang diberikan.

c. Diharapkan dapat menghomogenkan

(14)

commit to user Ucapan terimakasih

Peneliti mengucapkan terima kasih atas bantuan dari semua pihak dalam memperoleh data primer pada ibu bersalin di RB PKU Muhammadiyah Surakarta dan Klinik Solo Peduli. Daftar Pustaka

1. Judha, M. 2012. Teori pengukuran nyeri dan nyeri persalinan.

Yogyakarta: Nuha Medika. pp. 75-79.

2. Zakiyah, A. 2015. Nyeri konsep dan penatalaksanaan dalam

praktik keperawatan berbasis

bukti. Jakarta: Salemba Medika.

pp. 5-83.

3. Handayani Rohmi, Fajarsari, Asih, dan Dewi (2014). Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur’an untuk Penurunan Nyeri Persalinan dan Kecemasan pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif. Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol 5 No 2 Edisi

Desember 2014: 1-15 [Diakses tanggal 20 November 2015 pukul 12.08 WIB] Didapatkan dari www.portalgaruda.org

4. El-Qudsi, H. 2013. Dahsyatnya bacaan Al-Qur’an bagi ibu hamil. Surakarta: Al-Qudwah. pp. 39.

5. Depkes RI. 2004. Tinjauan Pustaka Kebidanan.

https://putrirahmadini91.blogspot.c o.id/2014_03_01archive.html?m=1 . Diakses Kamis 4 agustus 2016 pukul 09. 03 wib.

6. Ciwik, C.D. 2015. Pengaruh Pemberian Terapi Musik Mozart terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di BPS HJ. Sri Lumintu

Surakarta. Jurnal

Kebidanan.[Diakses tanggal 17 November 2015 pukul 13.17 WIB]

Didapatkan dari

www.digilibuns.org

7. Maghfuroh, A. 2015. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase aktif di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Jurnal Keperawatan. [Di akses tanggal 20 Juni 2016 pukul 11.58 WIB] Didapatkan dari www.google.com

(15)

commit to user 5 No. 2a April 2015. [Diakses

tanggal 20 Juni 2016 pukul 12.00 wib] Didapatkan dari www.google.com

9. Hofiah, E. 2015. Hubungan Pemberian Terapi Lantunan Surat

Gambar

Tabel 2. Karakteristik paritas
Tabel 7 Pengaruh terapi murottal
Tabel 8 Mean Rank pengaruh
Tabel 11. Pengaruh terapi murottal

Referensi

Dokumen terkait

Sistem informasi akuntansi peranannya tidak hanya sebagai pengumpulan data, mengolahnya menjadi laporan keuangan saja, tetapi mempunyai peranan yang jauh lebih penting

240 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan perbuatan, mana oleh aturan in casudiancam dengan pidana.Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang

“Pengaruh Lokasi dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen KFC Dermaga Point Palembang)” dengan tujuan meneliti ada atau

Discharge Planning sebaiknya dilakukan sejak pasien diterima di rumah sakit. Discharge Planning yang efektif seharusnya mencakup pengkajian berkelanjutan untuk mendapatkan

Dalam adat minang pakaian yang digunakan oleh kaum wanita disebut dengan nama Dalam adat minang pakaian yang digunakan oleh kaum wanita disebut dengan nama Baju Kurung sementara

Myrobalan eksraktları Hindistanda  yetişen  Terminalia Chebula  adı  verilen  bir ağacın  kurutulmuş  meyvelerinden  elde  edilir.  Myrobalan 

Subjek ND dengan Gaya kognitif FI ke 1 Pada soal nomor 1, ND bisa menjabarkan informasi yang ada dalam soal dan juga mampu menuliskan apa yang ditanyakan. Jika dilihat

Selanjutnya dilakukan penyuluhan tentang dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah, antara lain bahwa cairan lindi yang berasal dari pembusukan sampah dapat