KAIDAH SIMPSON 3/8
DAN
INTEGRASI NUMERIK
ANGGOTA
•
Rian Triastuti
(4101410020)
•
Mardiyani
(4101410053)
•
Gias Atikasari
(4101410060)
•
Agil Dwijayanti
(4101410074)
•
Diah Aprilia
(4101410090)
•
Nur Khasanah
(4101410093)
1.
Kaidah Simpson 3/8
2.
Metode Integrasi
Numerik Untuk
h
yang
Berbeda-Beda
Seperti halnya pada kaidah simpson , hampiran nilai integrasi yang lebih teliti dapat ditingkatkan terus dengan menggunakan polinom interpolasi berderajat lebih tinggi pula.
Misalkan sekarang fungsi
f(x)
kita hampiri dengan polinom interpolasi berderajat 3.Luas daerah yang dihitung sebagai daerah hampiran nilai integrasi adalah daerah di bawah kurva polinom berderajat 3 tersebut parabola.
Untuk membentuk polinom interpolasi derajat 3, dibutuhkan 4 buah titik data, misalkan titik-titik tersebut (0,
f
(0)), (h
,f
(h
)), (2h
,f
(2h
)), dan (3h
,f
(3h
)).Polinom interpolasi Newton-Gregory derajat 3 yang melalui keempat buah titik itu adalah
𝑝3 𝑥 = 𝑓 𝑥0 + 𝑥 ℎ∆𝑓 𝑥0 + 𝑥 𝑥 − ℎ 2! ℎ2 ∆2𝑓 𝑥0 + 𝑥 𝑥 − ℎ 𝑥 − 2ℎ 3! ℎ3 ∆3𝑓 𝑥0 = 𝑓0 + 𝑥 ℎ∆𝑓0 + 𝑥 𝑥 − ℎ 2! ℎ2 ∆2𝑓0 + 𝑥 𝑥 − ℎ 𝑥 − 2ℎ 3! ℎ3 ∆3𝑓0
Integrasi di dalam selang [0,3p3(x)
h
] adalah:𝐼 ≈ 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≈ 𝑝3 𝑥 𝑑𝑥 3ℎ 0 3ℎ 0 ≈ [𝑓0 + 𝑥 ℎ ∆𝑓0 + 𝑥 𝑥 − ℎ 2! ℎ2 ∆2𝑓0 + 𝑥 𝑥 − ℎ 𝑥 − 2ℎ 3! ℎ3 ∆3𝑓0] 3ℎ 0
Dengan cara penurunan yang sama seperti pada kaidah Simpson 1/3 , diperoleh:
𝐼 ≈ 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 3ℎ 0 ≈ 𝑝3 𝑥 𝑑𝑥 3ℎ 0 ≈ [𝑓0 + 𝑥 ℎ∆𝑓0 + 𝑥 𝑥 − ℎ 2! ℎ2 ∆2𝑓0 + 𝑥 𝑥 − ℎ 𝑥 − 2ℎ 3! ℎ3 ∆3𝑓0] 3ℎ 0 ≈ 𝑓0𝑥 + 𝑥 2 2ℎ∆𝑓0 + 1 2ℎ2 1 3𝑥3 − 𝑥2ℎ 2 ∆2𝑓0 + 1 6ℎ3 1 4𝑥4 − ℎ𝑥3 + ℎ2𝑥2 ∆3𝑓0 3ℎ 0 ≈ 3ℎ𝑓0 + 9ℎ2 2ℎ ∆𝑓0 + 1 2ℎ2 1 327ℎ3 − 9ℎ3 2 ∆2𝑓0 + 1 6ℎ3 1 481ℎ4 − 27ℎ4 + 9ℎ4 ∆3𝑓0 ≈ 3ℎ𝑓0 + 9ℎ 2 ∆𝑓0 + 9ℎ 2 − 9ℎ 4 ∆2𝑓0 + 27 8 ℎ − 9ℎ 2 − 3ℎ 2 ∆3𝑓0 ≈ 3ℎ𝑓0 + 9 2ℎ∆𝑓0 + 9 4ℎ∆2𝑓0 + 3 8ℎ∆3𝑓0
≈ 3ℎ𝑓0 + 9 2ℎ 𝑓1 − 𝑓0 + 9 4ℎ ∆𝑓1 − ∆𝑓0 + 3 8ℎ ∆2𝑓1 − ∆2𝑓0 ≈ 3ℎ𝑓0 + 9 2ℎ 𝑓1 − 𝑓0 + 9 4ℎ 𝑓2 − 2𝑓1 + 𝑓0 + 3 8ℎ 𝑓3 − 3𝑓2 + 3𝑓1 − 𝑓0 ≈ 3ℎ𝑓0 + 9 2ℎ𝑓1 − 9 2ℎ𝑓0 + 9 4ℎ𝑓2 − 9 2ℎ𝑓1 + 9 4ℎ𝑓0 + 3 8ℎ𝑓3 − 9 8ℎ𝑓2 + 9 8ℎ𝑓1 − 3 8ℎ𝑓0 ≈ 3ℎ𝑓0 − 9 2ℎ𝑓0 + 9 4ℎ𝑓0 − 3 8ℎ𝑓0 + 9 2ℎ𝑓1 − 9 2ℎ𝑓1 + 9 8ℎ𝑓1 + 9 4ℎ𝑓2 − 9 8ℎ𝑓2 + 3 8ℎ𝑓3 ≈ 3ℎ − 9 2ℎ + 9 4ℎ − 3 8ℎ 𝑓0 + 9 2ℎ − 9 2ℎ + 9 8ℎ 𝑓1 + 9 4ℎ − 9 8ℎ 𝑓2 + 3 8ℎ𝑓3 ≈ 3 8ℎ𝑓0 + 9 8ℎ𝑓1 + 9 8ℎ𝑓2 + 3 8ℎ𝑓3 ≈ 3 8ℎ 𝑓0 + 3𝑓1 + 3𝑓2 + 𝑓3 .
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≈ 3ℎ 8
3ℎ
0
( 𝑓0 + 3𝑓1 + 3𝑓2 + 𝑓3)
Galat Kaidah simpson 3/8 adalah
𝐸 ≈ − 3
80 ℎ5𝑓0𝑖𝑣 𝑡 , 0 < 𝑡 < 3ℎ
Jika kaidah 3/8 ditambah dengan galatnya:
𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≈ 3ℎ 8
3ℎ
0
𝑓0 + 3𝑓1 + 3𝑓2 + 𝑓3 + 𝑂(ℎ5)
Sedangkan kaidah simpson gabungan adalah: 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 ≈ 𝑏 𝑎 3ℎ 8 (𝑓0 + 3𝑓1 + 3𝑓2 + 2 𝑓3 + 3 𝑓4 + 3𝑓5 + 2𝑓6 + 3 𝑓7 + 3𝑓8 + 2𝑓9+ . .. + 2 𝑓𝑛−3 + 3𝑓𝑛−2 + 3𝑓𝑛−1 + 𝑓𝑛) ≈ 3ℎ 8 𝑓0 + 3 𝑓𝑖 + 2 𝑓𝑖 + 𝑓𝑛 𝑛−3 𝑖=3,6,9,… 𝑛−1 𝑖=1 𝑖≠3,6,9,… … … … (𝑖)
Persamaan ini (
i
) mudah dihafalkan dengan mengingat pola suku-sukunya:1, 3, 3, 2, 3,3,2 3,3,2, . . . ,2,3,3,1
Namun menggunakan kaidah 3/8 simpson
Galat kaidah 3/8 simpson gabungan adalah
𝐸
𝑡𝑜𝑡≈
−3ℎ𝜀0 5 𝑛 3 𝑖=1𝑓
𝑖𝑣𝑡 ≈ −
3ℎ5 80𝑓
𝑖𝑣𝑡
𝑛 3 𝑖=1≈ −
3ℎ805.
𝑛3. 𝑓
𝑖𝑣𝑡
≈ −
ℎ805.
(𝑏−𝑎)ℎ. 𝑓
𝑖𝑣𝑡
≈ −
𝑏−𝑎 ℎ80 4𝑓
𝑖𝑣𝑡 , 𝑎 < 𝑡 < 𝑏
= 𝑂 ℎ
4Jadi, kaidah simpson ditambah dengan galatnya dapat dinyatakan sebagai 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 3ℎ 8 (𝑓0 + 3 𝑓𝑖 + 2 𝑓𝑖 + 𝑓𝑛) + 𝑂 (ℎ4) 𝑛−3 𝑖=3,6,9,… 𝑛−1 𝑖=1 𝑖≠3,6,9,… 𝑏 𝑎
Kaidah simpson 3/8 memiliki orde galat yang sama dengan orde galat 1/3.
Namun dalam praktik kaidah simpson 1/3 lebih disukai dari pada kaidah simpson 3/8 , karena
dengan tiga titik kaidah simpson 1/3 sudah diperoleh orde ketelitian yang sama dengan empat titik
(simpson 3/8).
Tetapi, untuk
n
kelipatan 3, kita hanya dapatmenggunakan kaidah simpson 3/8 dan bukan kaidah simpson 1/3.
Hitunglah exp −𝑥01 2 𝑑𝑥 dengan menggunakan kaidah 3
8
dan upselang yang digunakan adalah n = 12.
Penyelesaian:
Dipunyai: exp −𝑥01 2 𝑑𝑥 dan n = 12. ℎ = 𝑏−𝑎
𝑛 =
1−0
12 = 0,08333
tabel titik-titik di dalam selang [0,1] dengan h = 0,08333: r xr fr 0 0 1 1 0,08333 0,99308 2 0,16666 0,97261 3 0,24999 0,93942 4 0,33332 0,89485 5 0,41665 0,84064 6 0,49998 0,77882 7 0,58331 0,71159 8 0,66664 0,6412 9 0,74997 0,56981 10 0,8333 0,49938 11 0,91663 0,43162 12 1 0,36788
Nilai integrasi f(x) di dalam selang [0,1] adalah: 𝐼 = exp −𝑥2 𝑑𝑥 1 0 = 3ℎ 8 𝑓0 + 3 𝑓1 + 3 𝑓2 + 2 𝑓3 + 3 𝑓4 + 3 𝑓5 + 2 𝑓6 + 3 𝑓7 + 3𝑓8 + 2 𝑓9 + 3𝑓10 + 3𝑓11 + 𝑓12 = 3 8 . 0,0833 1 + 3.0,99308 + 3.0,97261 + 2.0,93942 + 3.0,89485 + 3.0,84064 + 2.0,7782 + 3.0,71159 + 3.0,6412 + 2.0,56981 + 3.0,49938 + 3.0,43162 + 1.0,36788 = 0,746389 .23,89886 = 0,746839
2
Hitunglah cos(𝑥) 𝑥 3 2 𝑑𝑥dengan menggunakan kaidah 38 dan upaselang yang
digunakan adalah n = 7. Penyelesaian: Dipunyai: cos(𝑥) 𝑥 3 2 𝑑𝑥 dan n = 7. ℎ = 3−2 7 = 1 7 = 0,142857
tabel titik-titik di dalam selang [2,3]
dengan h = 0,142857:
r
x
rf
r0
2
-0,29426
1
2,142857
-0,36982
2
2,285714
-0,43361
3
2,428571
-0,48537
4
2,571429
-0,52496
5
2,714286
-0,5524
6
2,857143
-0,56783
7
3
-0,57157
Nilai integrasi f(x) di dalam selang [2,3] adalah: 𝐼 = cos(𝑥) 𝑥 3 2 𝑑𝑥 = 3ℎ 8 𝑓0 + 3 𝑓1 + 3 𝑓2 + 2 𝑓3 + 3 𝑓4 + 3 𝑓5 + 2 𝑓6 + 1 𝑓7 = 3 8 . 0,142857 −0,29426 + 3. −0,36982 + 3 − 0,43361 + 2. −0,48537 + 3. −0,52496 + 3. −0,5524 + 2. −0,56783 + 1. −0,57157 = 0,053571. −0,975777 = −0,52274
Algoritma Program Kaidah
Simpson 3/8
1. Masukkannilai n (jumlahupaselang) dan (x, y) dengan x sebagaititikdan y = f(x)
2. Hitung h= (x[0] - x[n-1])/n dimana x[0] merupakan titik awal, dan x[n-1] merupakan titik akhir
3. Hitung I = y[0] + y[n-1]
4. Jika r kelipatan 3, maka sigma:= sigma + 2*y[r] dan jika tidak sigma:= sigma + 3*y[r]
Diagram Alur Program Kaidah
Simpson 3/8
BahasaPemrogaman programsimpson; useswincrt; var n,m: integer;
x,y : Array[0..30] of real; I, h, z, sigma,a,b : real; r : integer;
Begin
write(' Masukkanjumlahtitik-titik data:'); readln(n);
for m:=0 to n do begin
write('Input data x[',m:2,'] y[',m:2,']= '); read(x[m],y[m]);
end;
h:= (x[0] - x[n]) / n ; z:= x[0];
I:= y[0] + y[n]; Sigma:= 0;
for r:= 1 to (n - 1) do begin
if r mod 3 = 0 then {r = 3, 6, 9, . . . , n-3} sigma:= sigma + 2*y[r];
if r mod 3 <> 0 then {r ? 3, 6, 9, . . . , n-1} sigma:= sigma + 3*y[r];
end;
I:= (I + sigma)*3*h/8;
Writeln(' MakanilaiIntegrasiNumeriknya:',I); end.
2. Metode Integrasi Numerik
Misalkan jarak antara titik-titik data dalam selang [a, b] tidak seragam. Beberapa titik data mempunyai jarak h1, beberapa titik data lain h2, sedangkan
sisanya berjarak h3.
Integrasi numerik dalam selang [a, b] dilakukan dengan mengkombinasikan kaidah integrasi yang sudah ada, misalnya kombinasi kaidah trapesium, kaidah 1/3 simpson, dan kaidah 3/8 simpson.
Berdasarkan orde galatnya, kaidah 1/3 simpson dan 3/8 simpson lebih teliti dari pada kaidah trapesium.
Karena itu, kaidah 1/3 simpson diterapkan bila jumlah upaselang berurutan yang berjarak sama adalah genap,
sedangkan kaidah 3/8 simpson diterapkan bila jumlah upaselang berurutan yang berjarak sama adalah kelipatan tiga.
Sisanya, jika jumlah upa selang yang tidak berjarak sama dengan tetangganya, maka gunakan kaidah trapesium.
x y
y = f(x)
kaidah simpson 1/3 kaidah simpson 3/8
trap trap
Empat buah upaselang pertama berjarak sama, lebih baik menggunakan kaidah simpson 1/3 (karena
jumlah upaselang genap).
Tiga buah upaselang berikutnya berjarak sama, lebih baik menggunakan kaidah simpson 3/8 (karena
jumlah upaselang kelipatan 3).
Dua buah upaselang berikutnya masing-masing berbeda lebarnya, maka setiap upaselang dihitung integrasinya dengan kaidah trapesium .