• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGABDIAN PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK GULA SEMUT DI DESA BATUR KECAMATAN GADING KABUPATEN PROBOLINGGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENGABDIAN PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK GULA SEMUT DI DESA BATUR KECAMATAN GADING KABUPATEN PROBOLINGGO"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENGABDIAN

KLUSTER: KKN-PPM

(Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)

PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK GULA SEMUT

DI DESA BATUR KECAMATAN GADING

KABUPATEN PROBOLINGGO

Posko/Pesantren : Batur Blok/Dusun : Krajan Desa : Batur Kecamatan : Gading Kabupaten : Probolinggo Disusun oleh:

Ketua: Ainur Rifqi, M.Pd. (NIDN: -) 1. Ahmad Jailani Baidawi (1520801733) 2. Muzakki (1520801783) 3. M. Rifqi (1521100007) 4. Ach. Faridh Al-qadri (1610100084) 5. Lazimurrajab (1530304691) 6. Hizamuddin Syah (1530304689) 7. Fajar Maulidi (1510400334) 8. M. Syafi’i (142801602)

LEMBAGA PENERBITAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP3M)

UNIVERSITAS NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan akhir Kuliah Kerja Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Tahun 2018 di Posko/Pesantren/Wilayah: Krajan Wilayah Blok/Dusun: Krajan Desa : Batur Kecamatan: Gading Kabupaten: Probolinggo Tanggal 17 Juli s/d. 27 Agustus 2018 dinyatakan diterima dan disetujui pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 22 Agustus 2018

Disahkan oleh:

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing Lapangan

Ahmad Jailani Baidawi Ainur Rifqi, M.Pd

Mengetahui Kepala LP3M UNUJA,

(3)

DAFTAR ISI Halaman Sampul ... Halaman Pengesahan ...1 Daftar Isi...2 Abstrak...3 BAB I PENDAHULUAN A. Isu Aktual...4 B. Alasan Memilih Program...5 C. Riset Pendahuluan atau Basis Teori...6 BAB II STRATEGI AKSI DAN TARGET PROGRAM

A. Strategi Aksi...8 B. Target Program...8 BAB III KELAYAKAN PROGRAM

A. Keterlibatan Stakeholder...10 B. Resources yang sudah dimiliki...10 BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Komponen Pembiayaan...12 B. Sumber Dana...14 Jadwal pelaksanaan...15 Referensi Lampiran 1 Lampiran 2

(4)

ABSTRAK

Sebagai salah satu desa yang terletak di dataran tinggi, Desa Batur memiliki banyak potensi alam yang dapat menunjang kebutuhan masyarakt luar dalam hal kebutuhn sandang dan pangan. Desa Batur juga mempunyai potensi besar untuk menjadi salah satu desa yang dapat menunjang perekonomian daerah Kabupaten probolinggo dengan potensi pohon aren yang dapat menghasilkan legen dan menjadi produk gula aren.

Namun karena kekurangan perhatian dari pemerintah daerah serta kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pembuatan produk dari hasil pohon aren, maka potensi yang ada kurang termanfaatkan, ditambah lagi dengan kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan dan melakukan inovasi terhadap potensi yang ada.

Masalah tersebut menjadi acuan kami untuk melakukan pemanfaatan dan pemberdayaan potensi dari pohon aren dengan melakukan pelatihan dan pembuatan produk baru berbahan gula aren yaitu Gula Semut. Langkah dan Program ini diharapkan mampu memberikan efek positif kepada masyarakat dalam pemanfaatan pohon aren sebagai salah satu pohon yang banyak memiliki kegunaan dan potensi yang bisa menghasilkan dan mengangkat taraf kesejahteraan hidup masyarakat, khsususnya masyarakat petani aren.

Program tersebut kami lakukan dalam beberapa tahapan penting, seperti memberikan sosialisasi dan edukasi yang menjadi program jangka pendek, dan memberikan kegiatan pelatihan yang menjadi program jangka menengah, serta membentuk suatu kelompok yang akan menjadi penerus dari tindak lanjut program yang di lakukan.

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Isu Aktual

Sebagai salah satu desa yang terletak di dataran tinggi, desa Batur memiliki potensi alam yang cukup melimpah. Desa Batur juga mempunyai potensi besar untuk menjadi salah satu desa yang dapat menunjang perekonomian daerah kabupaten probolinggo dengan potensi pohon aren yang dapat menghasilkan legen dan menjadi produk gula aren, bahkan potensi ini sangat jarang dimiliki oleh daerah lain di kabupaten probolinggo. Namun karena kekurangan perhatian dari pemerintah daerah serta kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pembuatan produk dari hasil pohon aren, maka potensi yang ada kurang termanfaatkan, ditambah lagi dengan kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan dan melakukan inovasi terhadap potensi yang ada.

Dengan melakukan Edukasi publik dan pelatihan serta mewadahi para petani aren di desa Batur untuk melakukan inovasi diharapkan mampu menunjang kesejahteraan masyarakat desa Batur umumnya dan petani Aren khususnya, Serta memberikan manfaat bagi berkembangan desa, dan bahkan dapat memberikan efek domino bagi desa di sekitar desa Batur yang juga memiliki potensi pohon aren, juga sangat diyakini bahwa program ini akan menjadi program yang sangat berguna bagi Pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan potensi alam yang ada disekitar.

Melihat potensi yang ada di desa Batur dan melihat peluang melaui media survey dan observasi kami menemukan permasalahan yang ada di desa yaitu kurangnya kesadaran dan keinginan dari masyarakat untuk berkembang secra mandiri. Hal itu disebabkan kurangnya Ilmu dan pengetahuan warga tentang suatu bentuk potensi dan inovasi yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk pengembangan usaha dan menambah taraf pendapatan secara ekonomi. Jika hal ini dibiarkan maka akan sangat merugikan dan akan menjadi potensi yang sia-sia.

Dari beberapa masalah yang ada, masyarakat desa Batur yang bertani aren membutuhkan adanya campur tangan dari pihak yang sukarela untuk memberikan

(6)

sumbangsih tenaga dan fikiran guna memaksimalkan suatu potensi agar menjadi sesuatu yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas kehidupan. Oleh karena itu sebagai salah satu bentuk implementasi dari paradigma KKN UNUJA (Partisipatoris dan Ekologis), maka kami selaku Mahasiswa KKN UNUJA mempunyai kewajiban untuk memberikan manfaat yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat desa Batur agar mampu melakukan perubahan dan peningkatan secara materi ataupun secara pengetahuan kelola potensi.

B. Alasan Memilih Program

Masyarakat desa batur umumnya adalah petani, dan sebagai salah satu daerah yang letak dusunya berada di dataran tinggi dan pegunungan maka pohon aren menjadi salah satu tanaman yang tumbuh subur dan banyak dijadikan salah satu usaha pertanian pembuatan gula aren meskipun dengan bentuk seadanya. Dari beberapa potensi yang ada di desa Batur, Pohon aren menjadi potensi yang sangat besar untuk di ekplorasi dengan menyesuaikan pada konsep dan cita-cita masyarakat desa Batur untuk meningkatkan dan mengangkat kualitas perekonomian. Potensi yang dimiliki desa batur harus menjadi sesuatu yang bisa melahirkan suatu trobosan baru yang berdampak positif pada masyarakat luas. Bukan tidak mungkin jika program pembuatan gula semut ini terlaksana dengan baik dan berkelanjutan maka akan menjadikan desa Batur sebagai salah satu penopang dan menjadi salah satu industri yang mampu di andalkan di sektor kebutuhan pokok manusia dan mampu menunjang perekonomian di kabupaten probolinggo.

Program pembuatan gula semut ini merupakan suatu inovasi baru dalam memanfaatkan legen dari pohon aren, pada umumnya legen dari pohon aren dijadikan gula merah yang berbentuk bulat maka dalam program ini kami melakukan inovasi secara bentuk dan kemasan tetapi tidak mengurangi manfaat dan kegunaan dari gula aren. Hal ini juga bertujuan untuk mengangkat persaingan gula aren di pasaran dengan bentuk yang berbeda dan lebih menarik maka diyakini konsumen akan tertarik untuk memanfaatkan produk gula semut tersebut. Disisi lain dengan lebih mudahnya dalam mengkonsumsi gula semut ini maka akan mampu menjangkau pangsa pasar yang lebih luas sehingga dengan permintaan pasar yang meningkat maka akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat petani pohon aren.

(7)

Selama ini gula aren kurang diperhatikan dalam persaingan pangsa pasar menengah keatas, karena bentuk dan kemasan yang terbilang tidak menarik dan bentuk yang monoton, sehingga gula aren menjadi komoditi yang kurang diperhatikan dalam persaingan pasar, Bahkan seringkali gula aren di anggap sebagai salah satu produk yang tak layak konsumsi oleh kalangan menengah keatas karena cara pembuatan yang masih menggunakan cara manual dan tidak berstandart kesehatan, padahal jika dilihat dari manfaat dan kegunaanya bagi kesehatan gula aren memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada gula pasir yaitu lebih rendah kalori dan mampu mencegah diabetes dan anemia. Oleh karena itu inovasi cara pembuatan dan pengemasan perlu dilakukan untuk menjangkau pangsa pasar menengah keatas hingga mampu membuat gula aren yang diubah menjadi bentuk gula semut ini menjadi produk mampu memberikan kepuasan konsumen.

Dengan didasarkan pada beberapa masalah diatasdan juga melihat potensi desa yang mana petani aren mencapai 40%, maka kami melakukan pembuatan produk gula semut atau salah satu pengembangan dari gula aren itu sendiri.

C. Riset Pendahuluan atau Basis Teori

Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Nurul Jadid sudah sejak lama menyelenggarakan program pemberdayaan baik yang berhubungan dengan pemberdayaan komunitas, layanan komunikasi dan keagamaan, program bina desa unggul, pengembangan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan, penerbitan hak paten, dan publikasi. Karena selama ini LP3M banyak bergerak dalam bidang pembinaan desa unggul, maka dengan program ini ada beberapa hal yang diharapkan bisa mucul yaitu :

1. Terbentuk Produk baru yang bisa menjadi produk unggulan. 2. Potensi yang ada di desa termanfaatkan dengan maksimal 3. Mendongkrak pendapatan warga secara materi

4. Pemahaman tentang cara melakukan inovasi

Sesuai dengan penjelasan diatas bahwasanya warga desa batur 90 persen adalah petani dan 40 persen dari 90 persen tadi adalah petani gula aren dan tentu saja dengan pohon aren yang sangat memadai, akan tetapi kurangnya ilmu pengetahuan warga

(8)

menyababkan tidak adanya ivoasi baik bentuk ataupu kemasan yang berakibat pada harga yang murah berkisar antara Rp. 12.000-15.000 per kilonya, harga terbilang murah jika dilihat dari proses pembuatan yang cukup rumit dan memerlukan waktu yang sangat lama. Secara pendapatan terbilang kurang karena satu pohon aren hanya bisa menghasilkan paling banyak berkisar antara 2 sampai 3 kilo gula aren. Jika dibandingkan harga antara Gula aren dengan Gula semut perbandingannya sangat jauh, Gula aren bisa mencapai harga jual sampai Rp. 25.000-30.000 ribu per setengah kilo.

Secara ekonomi masyarakat desa batur bisa dikatakan kelompok menengah kebawah dikarenakan beberapa faktor yaitu: pendidikan, media informasi dan minimnya perhatian pemerintah daerah kepada masyarakat , hal yang paling menonjol adalah masalah pendidikan dimana masyarakat desa batur kususnya petani aren kurang dalam hal ilmu dan pengetahuan sehingga kurang bahkan tidak pernah mencoba melakukan inovasi terhadap produk atau kurang memanfaatkan potensi yang ada di desa yang mana itu bisa mengangkat ekonomi masyarakat.

Pendidikan, seperti dijelaskan diatas bahwasanya masyarakat desa batur kurang dalam mengenyam pendidikan bahkan sangat minim masyarakat yang berpredikat S1 (strata1), hanya 10% dari total masyarakat desa batur dan juga tidak adanya praktisi yang mampu melihat peluang dalam pemanfaatan potensi karena hampir Mencapai 99% sarjana yang ada didesa adalah Sarjana Pendidikan sehingga mereka hanya fokus dalam permberdayaan pendidikan, hal ini juga diperparah juga keidakperdulian pemuda desa akan potensi yang ada.

(9)

BAB II

STRATEGI AKSI DAN TARGET PROGRAM A. Strategi Aksi

Strategi program yang akan kami lakukan yaitu dengan melakukan inovasi dalam pemanfaatan air legen yang dijadikan sebagai Gula semut. Untuk mencapai hasil yang maksimal maka program ini kami laksanakan dengan 3 tahapan, yaitu jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

1. Strategi Jangka Pendek

Kami melakukan semacam edukasi para petani gula aren tentang inovasi tentang pemanfaatan air legen sebagai gula semut, dari segi pembuatan, pemasaran dan profit yang diperoleh, sehingga masyarakat dapat mengelola air legen secara penuh dan menjadi produsen aktif.

2. Staregi Jangka Menengah

Strategi jangka menengah yang kami lakukan adalah dengan melakukan monitoring atau pengawasan terhadap para petani aren dalam pembuatan gula semut dan Pembentukan Komonitas Perkumpulan Kewirausahaan Warga (PKW) Strategi ini kami susun untuk mencapai terget strategi jangka panjang.

3. Strategi Jangka Panjang

Pada Strategi ini kami akan melakukan kerja sama dengan lapak dagang menengah ke atas sperti mall, swalayan dan perhotelan untuk memasarkan produk yang kami buat, dan bekerjasama dengan Pemerintah Desa Batur dalam pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).

B. Target Program

Adapun target dari pelaksanaan Program ini adalah

1. Terjadinya perubahan pola pikir masyarakat petani aren terhadap suatu inovasi dalam pembuatan dan pengemasan suatu produk yang dihasilkan.

(10)

2. Menambah lapangan pekerjaan bagi warga desa batur 3. Advertising produk hingga ke luar kota

4. Pemberdayaan potensi alam di desa batur salah satunya pohon aren ini

5. Menjadi ladang solusi bagi masyarakat yang belum memiliki mata pencaharian 6. Pemberdayaan masyarakat menengah kebawah dan pemuda

7. Membantu perokonomian masyarakat

(11)

BAB III

KELAYAKAN PROGRAM A. Keterlibatan Stakeholder

1. Universitas Nurul Jadid. UNUJA merupakan lembaga perguruan tinggi yang berada di bawah Yayasan Pondok Pesantren Nurul Jadid, sebuah lembaga pesantren terbesar di Probolinggo yang berdiri di Kecamatan Paiton. Sejak dulu, UNUJA sudah terlibat dalam berbagai kegiatan lingkungan dan pembinaan desa unggul, dalam konteks program ini UNUJA utamanya melalui PKMI (Program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia), yang di prakarsai oleh LP3M dapat menyediakan basis teoritis dan aplikatif dalam melanjutkan program pengajuan pembiayaan dan tindak lanjut pengembangan program dalam bidang kewirausahaan.

2. Desa batur merupakan desa yang minim akan kelompok usaha dan industri, maka dengan program pembutan gula semut ini, Desa Batur mempunyai andil besar dalam program perkumpulan kelompok tani aren, maka desa harus mengeluarkan MOU dengan klompok tani aren untuk dapat melakukan pengawasan dan pendampingan pada warga dalam pemasaran dan produksi demi kelangsungan program petani aren

3. Pemerintah Kecamatan Gading dan Pemerintah Kapubaten Probolinggo dalam hal ini melalui program Pengembangan Ekonomi Pedesaan dan UMKM dalam hal ini memiliki kepentingan utama dalam membangun UMKM baru dan pertumbuhan produk baru yang dapat dijadikan sebagai ikon dan unguulan di daerah Pemerintahan yang bersangkutan.

B. Resources Yang Dimiliki

Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Universitas Nurul Jadid sudah sejak lama menyelenggarakan program pemberdayaan baik yang berhubungan dengan pemberdayaan komunitas, layanan komunikasi dan keagamaan, program bina desa unggul, pengembangan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan, penerbitan hak paten, dan publikasi.

Karena selama ini LP3M banyak bergerak dalam bidang pembinaan desa unggul, maka program yanng kami jalankan ini menjadi implementasi kampus UNUJA kususnya LP3M untuk menambah desa mitra yang kan menjadi desa binaan dalma bentuk peanfaatan suatu produk dan potensi yang ada di desa. Maka dengan program ini dan dengan kerjasama bilateral dengan LP3M Universitas Nurul Jadid , ada beberapa hal yang diharapkan bisa mucul yaitu :

(12)

1. Terbentuk Produk baru yang bisa menjadi produk unggulan desa. 2. Potensi yang ada di desa termanfaatkan dengan maksimal

3. Mendongkrak perekonomian warga

4. Pemahaman tentang cara melakukan inovasi 5. Menyatukan warga untuk menembus pasar luas

(13)

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN A. Anggaran Pengabdian

NO KEGIATAN ALAT DAN BAHAN HARGA SATUAN HARGA TOTAL 1 Observasi Gula Aren Bensin 3 Liter Rp 8.000 Rp. 24.000 2 Rapat Tindak Lanjut Terkait Potensi Aren Konsumsi Rp 10.000 Rp 10.000 3 Kunjunga ke Dusun Tanah Merah Bensin 3 Liter Rp 8.000 Rp. 24.000 4 Berkunjung Ke Dusun Rabunan Bensin 2 Liter Rp 8.000 Rp 16.000 5 Rapat Menentukan Produk Dari Bahan Gula Aren (Legen) Konsumsi Rp 20.000 Rp 20.000 6 Pemantapan Rencana Pelatihan Konsumsi Rp 20.000 Rp 20.000

(14)

Pembuatan Gula Semut Air Legen (8 Liter) Rp 7.000,- Rp 56.000,-Wajan Besar - -Kayu Bakar - -Tungku Buatan Sendiri Rp 50.000,- Rp 50.000,-Sodet - -Cetaan - -Papan kayu - -Pisau - -Telanan - -Mangkok besar Rp 18.000,- Rp 18.000,-Oven - -Loyang Rp 16.000,- Rp 16.000,-Kompor - -Gas elpiji Rp18.000 Rp 18.000 Lesung kecil - -Ayakan - -7 Pelatihan Pembuatan Gula Semut Mangkok besar -

(15)

-Plastik 1 Pcs Rp 16.000 Rp 16.000 Stiker label 1 m Rp 110.000 Rp 110.000 Alat pres kemasan - -B.Sumber Dana NO ALAT DAN BAHAN HARGA SATUAN KOMPONEN PEMBIAYAAN SUMBERDANA 1 Air Legen (8 Liter) Rp 7.000,- Rp 56.000,- Dana KKN

2 Wajan Besar - - Pinjaman

3 Kayu Bakar - - Sumbangan

4 Tungku Buatan

Sendiri Rp 50.000,- Rp 50.000,- Dana KKN

5 Sodet - - Pinjaman

6 Cetaan - - Pinjaman

7 Papan kayu - - Pinjaman

8 Pisau - - Pinjaman

9 Telanan - - Pinjaman

(16)

11 Oven - - Pinjaman 12 Loyang Rp 16.000,- Rp 16.000,- Dana KKN

13 Kompor - - Pinjaman

14 Gas elpiji Rp 18.000,- Rp 18.000,- Dana KKN

15 Lesung kecil - - Pinjaman

16 Ayakan - - Pinjaman 17 Stiker label 1 Meter Rp 110.000,- Rp 110.000,- Dana KKN 18 Plastik Kemasan 1 Pcs Rp. 16.000,- Rp 16.000,- Dana KKN

19 Alat pres - - Pinjaman

Jadwal Pelaksanaan MINGGU KE NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 1 Observasi Potensi Gula Aren

2 Rapat tindak lanjut terkait potensi aren

(17)

3 Kunjungan Ke dusun Tanah Merah

4 Berkunjung ke dusun rabunan

5 Rapat Menentukan Produk dari bahan Gula aren

6 Pemantapan rencana Pembuatan gula semut

7 Pelatihan Pembuatan Gula Semut

8 Rencana Produksi Gula Semut

9 Rapat Tindak lanjut Evaluasi Hasil produk

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat dikemukakan kerangka berfikir bahwa untuk dapat meningkatkan kemampuan smash maka fleksibilitas pergelangan tangan dan kekuatan otot lengan

Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air, parameter pH dan TDS masih memenuhi standar Permenkes tersebut, sehingga sangat disarankan untuk memanfaatkan sumber daya

asap cair dilakukan untuk memisahkan zat aktif pada asap cair dalam hal ini fenol, asam-asam organik dan juga karbonil sehingga didapatkan asap cair yang

ede Ahmad Ghazali dan Heri Gunawan mengemukakan dalam bukunya Studi Islam Suatu Pengantar dengan Pendekatan Interdisipliner mengemukakan bahwa hal yang terpenting dalam

Perbedaan ukuran lebar ini diduga dapat disebabkan karena jumlah individu badak jawa yang menggunakan kubangan tidak selalu sama untuk setiap lokasi pengamatan,

Kelompok Perlakuan adalah kelompok yang menggunakan NaCl dan Madu alami (kandungan air kurang dari 18%), dimana apabila luka dirawat dengan menggunakan kombinasi dari

Pada tugas akhir ini digunakan algoritma K-means Clustering yang akan menghasilkan sebuah sistem perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengelompokkan Sekolah

Sistem Nafkah Rumah Tangga Petani Kentang di Dataran Tinggi Dieng (Kasus Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah). United Nations