• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Air susu ibu (ASI) merupakan cairan yang berisi zat penting untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Air susu ibu (ASI) merupakan cairan yang berisi zat penting untuk"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

2 A. Latar Belakang

Air susu ibu (ASI) merupakan cairan yang berisi zat penting untuk

tumbuh kembang bayi, zat ini dibutuhkan oleh bayi untuk perkembangannya.1

ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi yang berguna untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman karena mengandung protein, sehingga

pemberian ASI dapat mengurangi risiko kematian pada bayi.2 ASI memberikan

manfaat untuk bayi, ibu, keluarga dan negara. Manfaat ASI untuk bayi yaitu komposisi ASI yang sesuai kebutuhan bayi sehingga dapat melindungi bayi dari infeksi, jika ibu memberikan ASI maka akan membuat uterus ibu kembali ke bentuk semula dengan lebih cepat, menurunkan berat badan ibu, dengan adanya isapan bayi maka bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi alami bagi ibu, dan akan memberikan rasa puas, bangga dan bahagia bagi ibu karena dapat memberikan ASI kepada bayinya. Manfaat ASI untuk negara yaitu pada sisi ekonomi dengan ibu memberikan ASI maka akan mengurangi biaya pengeluaran baik untuk membeli susu maupun untuk perawatan sakit pada bayi karena dengan ASI akan mengurangi infeksi pada bayi sehingga angka kematian bayi kan menurun dan denga ASI maka akan meningkatkan kecerdasan anak bangsa. 1

Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah sebagai berikut: komitmen ibu untuk menyusui, pemberian ASI secara dini (early initiation) yang dimulai di tempat

(2)

bersalin, teknik dan posisi menyusui yang benar baik untuk ibu maupun bayi,

menyusui atas permintaan bayi (on demand), dan diberikan secara eksklusif.3

Beberapa faktor di atas menyebutkan jika teknik menyusui yang benar merupakan salah satu hal penting dalam proses menyusui. Bila seorang ibu mengetahui cara yang benar untuk memposisikan bayi pada payudaranya, menyusui sesuai waktu yang diinginkan bayi (on demand), dan memperoleh dukungan dan percaya diri tentang kemampuannya memberikan ASI maka bayi tersebut akan

terhindar dari berbagai penyulit yang mengganggu ibu dan bayi.4 Masalah menyusui

pada masa nifas dini yaitu puting susu nyeri, puting susu lecet, payudara bengkak, dan mastitis atau abses payudara.5 Puting payudara lecet, ini biasanya disebabkan karena perlekatan antara ibu dan bayi saat menyusui tidak benar. Mastitis merupakan peradangan yang biasanya terjadi karena adanya sumbatan pada saluran payudara

dan adanya pengeluaran ASI yang kurang sempurna.6 Dalam minggu-minggu awal

posisi menyusui yang baik sangatlah penting. Posisi meyusui yang baik dapat menjaga kesehatan puting payudara, menghindari dari luka serta memungkinkan bayi

menyusu dengan efisien.1 Teknik meyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan

puting susu menjadi lecet sehingga ibu merasakan nyeri, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya, dan bayi enggan menyusu. Apabila ini terjadi maka menjadi salah satu kendala dalam pelaksaan ASI eksklusif.5

ASI eksklusif menurut Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan selama 6 bulan tanpa diberikan makanan tambahan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain selain ASI (kecuali obat,

(3)

sedangkan target program ASI eksklusif nasional pada tahun 2014 sebesar 80%. Cakupan pemberian ASI eksklusif Indonesia 2014 sebesar 52,3% yaitu belum mencapai target. Menurut provinsi, hanya terdapat satu provinsi yang berhasil mencapai target yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 84,7%. Provinsi Jawa Barat, Papua Barat, dan Sumatera Utara merupakan tiga provinsi dengan capaian terendah. Sedangkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pencapaian target ASI eksklusif sebesar 70,8%, hal ini masih dibawah target cakupan ASI

eksklusif nasional.2 Angka cakupan ASI di Provinsi DIY pada tahun 2013 di

setiap Kabupaten Yogyakarta yaitu Kulonprogo jumlah bayi 3.899 ASI eksklusif 2.744 (70,4%), Bantul jumlah bayi 3.960, ASI eksklusif 2.457 (62,2%), Gunung Kidul jumlah bayi 5.352, ASI eksklusif 3.078 (56,5%), Sleman jumlah bayi 7.684 ASI eksklusif 6,195 (80,6%), Kota Yogyakarta jumlah bayi 3.061 ASI eksklusif 1.581 (51,6%).7

Faktor-faktor penyebab kegagalan dalam menyusui dari beberapa penelitian yaitu sebagai berikut, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, presentase bayi yang mendapat ASI eksklusif di Indonesia adalah 54,3%. Jumlah ibu yang menyusui ASI secara eksklusif menurut presentasi yaitu masih kurang karena masih banyak kendala yang dihadapi dalam praktek pemberian ASI eksklusif yakni kurangnya dukungan dari lingkungan dan praktisi kesehatan, kurangnya pengetahuan ibu, pemberian makanan dan minuman terlalu

dini, serta maraknya promosi susu formula untuk bayi.8 Pada tahun 2009, WHO

menyatakan bahwa ibu yang gagal menyusui bayinya ada 35,6% dan 20% diantaranya ialah ibu-ibu yang berada di negara berkembang. Menurut Riset

(4)

Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 dijelaskan bahwa 67,5% ibu yang gagal menyusui bayinya disebabkan karena kurangnya pemahaman ibu tentang teknik meyusui yang benar. Kurangnya pemahaman ini menyebabkan puting ibu lecet dan retak. Pada seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah. Sebagian besar mereka tidak mengetahui cara-cara yang sangat sederhana untuk bayinya seperti cara menaruh bayi pada payudara saat menyusui, hal ini yang menyebabkan puting nyeri dan lecet. Oleh karena itu perlu

diberikan pengetahuan tentang cara menyusui yang benar.9

Guna memberikan pendidikan kesehatan yang efektif maka pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai sasaran serta tujuan, maka diperlukan media yang menarik dan lebih mudah diterima oleh sasaran. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media audiovisual. Media audiovisual mengandalkan pendengaran dan penglihatan dari sasaran. Penggunaan audiovisual melibatkan semua alat indra pembelajaran, sehingga semakin banyak alat indra yang terlibat untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar kemungkinan isi

informasi tersebut dapat dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan.10 Media

audiovisual yaitu lebih menonjolkan fungsi komunikasi, seperti: film, cerita, iklan, dan video.11

Sekarang ini banyak informasi tentang cara menyusui yang baik dan benar yaitu berupa leaflet. Namun hal tersebut kurang efektif karena ibu tidak bisa melihat secara langsung contoh dari cara menyusui yag baik dan benar, karena di dalam leaflet tersebut hanya berupa gambar dan tulisan. Oleh karena itu peneliti di sini membuat inovasi baru yaitu berupa media audiovisual teknik

(5)

menyusui. Media ini berupa video yang berisi langkah-langkah cara meyusui yang baik dan benar. Isi video ini berupa gambar, suara, tulisan, dan juga video dari beberapa langkah cara saat menyusui. Media audiovisual teknik menyusui selain bermanfaat untuk mengubah perilaku ibu melainkan juga bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang baik dan benar. Hal ini dikarenakan di dalam video ini juga diberikan pengetahuan untuk ibu berupa pengetahuan teknik menyusui yang baik dan benar melalui audiovisual. Sehingga hal ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah media audiovisual teknik menyusui memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap peningkatan pengetahuan dan perilaku menyusui ibu postpartum?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui seberapa lebih berpengaruh media audiovisual teknik menyusui terhadap pengetahuan tentang menyusui dan perilaku menyusui ibu postpartum.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisa seberapa erat pengaruh media audiovisual teknik menyusui

(6)

b. Menganalisa seberapa erat pengaruh media audiovisual teknik menyusui terhadap perilaku menyusui ibu postpartum.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan masukan bagi dosen pada kegiatan proses belajar mengajar

terhadap mata ajaran yang berhubungan dengan ibu nifas dengan media pembelajaran menggunakan media audiovisual.

b. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa kebidanan pada khususnya,

maupun tenaga kesehatan pada umumnya tentang media belajar dengan media audiovisual.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi tentang pembelajaran dengan media audiovisual

yang berisi tentang teknik menyusui yang baik dan benar untuk ibu postpartum.

b. Menumbuhkan pengetahuan dan perilaku pada ibu postpartum untuk

senantiasa menyusui anaknya.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian sebelumnya serupa dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh Novi Indrayani dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Teknik Menyusui Terhadap Pengetahuan dan Perilaku Teknik Menyusui Pada Ibu Primipara Di BPS Kecamatan Kalibawang Kulonprogo Tahun 2011”. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan

(7)

akan peneliti lakukan pada penelitian ini yaitu “Pengaruh Media Audiovisual Teknik Menyusui Terhadapat Pengetahuan Dan Perilaku Menyusui Ibu Postpartum”. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel penelitian, metode penelitian, tempat dan waktu penelitian. Dengan demikian diharapkan penelitian ini bisa melengkapi penelitian sebelumnya.

Penelitian sebelumnya serupa dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh Widia Lestari, et al dengan judul “Efektifitas Pendidikan Kesehatan Tentang ASI terhadap Tingkat Pegetahuan, Kemampuan dan Motivasi Menyusui Primipara”. Hasil penelitian tersebut adalah pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual efektif untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan motivasi menyusui primipara.13 Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan pada penelitian ini yaitu “Pengaruh Media Audiovisual Teknik Menyusui Terhadapat Pengetahuan Dan Perilaku Menyusui Ibu Postpartum”. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada sampel yang digunakan, desain penelitian, waktu dan tempat penelitian. Dengan demikian penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat menyempurnakan penelitian sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

(3) Setiap pelaksanaan Kebijakan Instansi Vertikal tingkat Kabupaten/Kota yang berkenaan dengan Syari’at Islam dalam bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat

Hal tersebut relative error and mega cikini station and land prices in puri mega kuningan hotel bintang jatuh.. Ministry of incorporation new york city department of york county

randu yang sangat signifikan menjadi penyumbang terbesar dalam kaitan- nya dengan penurunan ketersediaan sumber pakan, mengingat bunga ran- du merupakan sumber utama pengha- sil

Apakah kamu meluangkan waktu untuk mengakui berkat-berkat yang telah kamu terima dari Allah, setelah cobaan-cobaan

Angka ini menunjukkan bahwa kadar ponceau 4R dalam saus sambal sachet B tidak melebihi batas maksimum pewarna merah sintetik ponceau 4R yang boleh ditambahkan ke

Makanan utama dan pertama bagi bayi adalah ASI, khususnya ASI eksklusif tidak dapat digantikan oleh susu manapun mengingat komposisi ASI yang sangat ideal dan sesuai kebutuhan

Pada penelitian ditemukan 5 jenis Lamun Thalassiahemprichii, Holophilaovalis, Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, dan Syringodium iseotifolium, tutupan lamun di

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud butir a,b, dan c, maka perlu ditetapkan Keputusan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian