• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perencanaan pembangunan daerah, proses. penyusunan tahapan-tahapan kegiatannya melibatkan berbagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Dalam perencanaan pembangunan daerah, proses. penyusunan tahapan-tahapan kegiatannya melibatkan berbagai"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam perencanaan pembangunan daerah, proses

penyusunan tahapan-tahapan kegiatannya melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dan mewujudkan tujuan pembangunan dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu. Untuk itu, perencanaan yang terkonsep dan tersusun dengan baik tentunya sangat berpengaruh demi mencapai hasil yang optimal di masa mendatang.

Atas dasar kebutuhan tersebut, berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya melalui Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008, maka dibutuhkan suatu perencanaan sebagai langkah strategis bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku pelaksana dalam mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan yang diinginkan. Untuk itu, dilakukan penyusunan dokumen

▸ Baca selengkapnya: beberapa tahapan dalam proses kerja komputer adalah

(2)

Pendahuluan 2 perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang dinamakan Strategis (Renstra) SKPD.

Dokumen ini merupakan Rancangan Renstra SKPD yang disusun sebagai dasar awal sebelum nantinya ditetapkan sebagai Renstra SKPD. Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam hal ini Kecamatan Gedebage Kota Bandung, serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan bersifat indikatif. Perencanaan pembangunan tersebut dirumuskan dalam rangka memberikan pedoman yang jelas untuk dapat mencapai

tujuan pembangunan jangka menengah. Renstra SKPD

mempunyai kedudukan yang strategis yaitu menjembatani antara perencanaan pada Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai implementasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang menjadi satu kesatuan untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi daerah.

Perencanaan strategis menentukan “diarahkan kemana” suatu organisasi untuk tahun kedepan atau tahun-tahun berikutnya, bagaimana cara mengarahkannya dan bagaimana mengevaluasi keberhasilan dan ketidak berhasilannya. Fokus dari perencanaan strategis biasanya keseluruhan organisasi. Adapun

(3)

Pendahuluan 3 cakupan perencanaan strategis meliputi visi, misi, tujuan dan sasaran, metodologi, analisis situasi, tujuan objektivitas dan target.

Secara umum Renstra SKPD Kecamatan Gedebage Kota Bandung 2014-2018 merupakan salah satu perangkat dasar pengukuran kinerja atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang dievaluasi melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) setiap tahun. Namun tentu saja manfaat dari Renstra ini sangat ditentukan oleh segenap aparatur Kecamatan Gedebage dalam menyusun, mengorganisasikan, mengimplementasikan, mengendalikan dan mengevaluasi capaian program dan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi.

1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN 1.2.1. MAKSUD

Maksud penyusunan Rancangan Strategis Kecamatan Gedebage Kota Bandung Tahun 2014-2018 adalah untuk memberikan arah serta sebagai pedoman taktis dan strategis dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat untuk 5 (lima) tahun kedepan.

(4)

Pendahuluan 4 1.2.2. TUJUAN

Tujuan penyusunan Rancangan Strategis Kecamatan Gedebage Kota Bandung Tahun 2014-2018 adalah terwujudnya komitmen dan konsistensi perencanaan

program serta pelaksanaan kegiatan yang

dioperasionalisasikan secara konsekuen berdasarkan pada prioritas yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan

serta kemampuan daerah yang didukung sistem

pengawasan dan pengendalian yang efektif.

Secara terperinci tujuan dari penyusunan Renstra Kecamatan Gedebage Kota Bandung Tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut :

1. Sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan Kecamatan Gedebage untuk kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan;

2. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018 dengan Renstra Kecamatan Gedebage Tahun 2014-2018 untuk menciptakan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Gedebage Kota Bandung;

(5)

Pendahuluan 5 3. Memberikan pedoman dan alat pengendalian kinerja

dalam pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Gedebage pada Tahun 2014-2018.

1.2.3. SASARAN

Sasaran penyusunan Renstra Kecamatan Gedebage Kota Bandung Tahun 2014-2018 adalah:

1. Tersusunnya perencanaan strategis untuk 5 (lima) tahun kedepan;

2. Mengidentifikasikan potensi dan kendala/ permasalahan yang dihadapi;

3. Menentukan visi dan misi;

4. Menentukan strategi, kebijakan, tujuan dan sasaran dalam mencapai visi dan misi;

5. Merumuskan program dan kegiatan sesuai dengan prioritas dan kebutuhan daerah;

6. Merumuskan mekanisme pengukuran dan evaluasi kinerja.

1.3. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Gedebage Kota Bandung Tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut :

(6)

Pendahuluan 6

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah

keduakalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

(7)

Pendahuluan 7 9. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009

tentang Tata Cara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Layanan Publik;

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 159 Tahun 2004 tentang Pedoman Organisasi Kelurahan;

(8)

Pendahuluan 8 16. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 25

Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah; 17. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor

239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

18. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung;

19. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2006 tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;

20. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung;

21. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009-2013 sebagaimana diubah melalui Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2011;

22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;

(9)

Pendahuluan 9 23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011

Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009-2013;

24. Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;

1.4. TAHAPAN PENYUSUNAN

Tahapan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Gedebage Kota Bandung Tahun 2014-2018 mengacu pada Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD Kabupaten/ Kota sebagaimana tertuang dalam Lampiran IV Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dengan rincian sebagai berikut :

(10)

Pendahuluan 10 1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Rencana Strategis Kecamatan Gedebage Kota Bandung Tahun 2014-2018 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dengan penyajian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi uraian tentang latar belakang penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Gedebage Kota Bandung Tahun 2014-2018, landasan hukum, maksud, tujuan

(11)

Pendahuluan 11 dan sasaran, tahapan penyusunan serta sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN GEDEBAGE KOTA BANDUNG

Berisi uraian tentang tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi, model pelayanan dan jenis pelayanan yang terdapat di Kecamatan Gedebage Kota Bandung.

BAB III ISU-ISU BERDASARKAN TUPOKSI

Berisi uraian tentang identifikasi kekuatan,

kelemahan, tantangan dan peluang untuk

merumuskan isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Gedebage Kota Bandung.

BAB IV ARAHAN KEBIJAKAN STRATEGIS

Berisi uraian tentang visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan Kecamatan Gedebage Kota Bandung.

BAB V RENCANA INDIKATIF

Berisi uraian tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang akan dilaksanakan.

(12)

Pendahuluan 12 BAB VI URAIAN INDIKATOR KINERJA

Berisi uraian tentang indikator kinerja Kecamatan Gedebage Kota Bandung yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Kecamatan Gedebage sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP

Berisi uraian tentang penjelasan kesimpulan dokumen Rencana Strategis Kecamatan Gedebage Kota Bandung Tahun 2014-2018.

Referensi

Dokumen terkait

Mendeskripsikan teknik/ kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan lagu Mempraktikkan beberapa lagu anak berbahasa Inggris Teaching Resources (Songs) Demonstrasi dan Diskusi 

Untuk itu adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman jenis dan jumlah individu Herpetofauna di Resort Lekawai Kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit

Dalam kasus pada proses produksi Perusahaan X, produk-produk yang dihasilkan mempunyai jenis produk yang dapat langsung dijual pada titik pisah, yaitu tahu potong

Perusahaan-perusahaan yang berada pada tahap stagnant melakukan manajemen laba yang lebih kecil dibandingkan pada saat mature karena menurut Shank dan Govindarajan

Dengan demikian tersenyum dapat dimulai sejak bangun pagi setiap hari, dan tidak perlu menunggu pemicunya, ini harus ditanamkan pada setiap pegawai agar mereka

Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan efisien dan menarik dalam keseluruhan penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar digunakan dengan

Kelompok domba yang diberi pakan ampas tahu 100 g persentase bobot lemak karkasnya sangat nyata lebih rendah dari yang ditambah ampas tahu..

Dan prinsip yang keempat yakni al-mas’uliyah (accountabillty) ditunjukkan dengan cara adanya rasa tanggungjawab mitra untuk menjaga kerahasiaan resep pembuatan es krim 99