• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021 FKIP UHAMKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021 FKIP UHAMKA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021 FKIP UHAMKA Tgl Efektif : No Form : No Revisi :

Mata Kuliah : Aqidah

Dosen Pengampu : Ade Putri Muliya, S.Pd.I, M.Pd

Program Studi : PG PAUD/2

Hari/Tanggal : Senin, 26 April 2021

Durasi : 1300-14-40

Semester/Kelas : 2

Bentuk Soal : Uraian

Sifat Ujian : Close Book

Metode Ujian Nama : : Daring Annisa Tsoraya Petunjuk Umum:

1. Berdoa sebelum mengerjakan soal.

2. Bacalah pertanyaan/soal ujian dengan teliti

3. Kerjakan soal yang menurut anda mudah terlebih dahulu 4. Kerjakan soal dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab

5. Periksa kembali jawaban saudara sebelum dikirim kepada dosen pengampu

6. Jika ada jawaban yang identik (copy paste), nilai akan dibagi sebanyak jawaban yang sama

Petunjuk Khusus:

1. Petunjuk pengerjaan soal (Contoh: Kerjakan 5 soal dari 7 soal yang tersedia)

2. File jawaban yang diunggah menggunakan format PDF dengan ukuran file maksimum 5 MB

3. Untuk file selain PDF yang diunggah dengan ukuran di atas 5 MB dikumpulkan dalam bentuk link google drive

4. Nama file dituliskan dengan format: Kelas_Nama_NIM (Contoh: 2B_Isnaini Handayani_2018110521)

5. Kerjakan soal dari yang paling mudah terlebih dahulu dengan penuh kejujuran dan kepercayaan diri. Ingat bahwa Allah melahat apa yang anda kerjakan, jadi tidak boleh melihat buku, internet dan catatan atau sejenisnya.

SOAL ESSAY

(Jawablah 5 dari 7 soal essay dibawah ini dengan baik dan benar)

1. Bertauhid itu harus didasari oleh Iman, Ilmu dan Amal. Coba jelaskan satu persatu dari pernyataan tersebut? dan apa pendapat anda keterkaitan pemahaman, penghayatan dan pengamalan dengan tauhid bagi seorang muslim? (20)

Jawaban : Iman tanpa amal itu hampa, sedangkan amal tanpa iman itu percuma. Ada saja Muslim yang hanya mengaku beriman, tapi lalai menger jakan amal saleh. Padahal, jika

(2)

memang benar-benar beriman, seharusnya melaksanakan ibadah dan amal kebaikan lainnya secara berkelanjutan. iman dan amal saleh merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena, apabila salah satunya hilang, kesungguhan menjalankan Islam menjadi tidak sempurna. Iman tanpa amal itu hampa, sedangkan amal tanpa iman itu percuma.

Nabi SAW bersabda: Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman. (HR ath-Thabrani).

iman yang baik akan menimbulkan amal yang baik. Sedangkan, amal yang baik tidak akan ada kalau imannya tidak ada. hadis Nabi SAW: Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuat an tanpa iman. (HR ath- Thab rani). Suatu amal yang timbul bukan dari iman pada hakikatnya adalah menipu diri sendiri. Mengerjakan kebaikan tidak dari hati adalah dusta. Jika manusia menegakkan kebaikan tidak dari iman, akan telantar di tengah jalan. Lantaran tidak ada semangat suci yang mendorongnya. Jika seseorang telah mengakui percaya kepada Allah dan rasul- Nya, niscaya kepercayaan itu akan mendorongnya berbuat baik. Tujuannya tentu untuk menggapai ridha Allah. Hubungan antara iman dan amal adalah antara budi dan perangai. Suatu budi yang tinggi hendaklah dilatih terus agar menjadi perangai dan kebiasaan. Islam dan iman yang sebe narnya adalah pertalian di antara iman dan amal saleh. Menurut Buya Hamka, tidak ada satu ayat pun dalam Alquran yang hanya menyebut perkara iman.

2. Dalam Islam tauhid merupakan fondasi utama bagi seorang muslim. Jelaskan pentingnya tauhid bagi seorang muslim?, sebutkan nama lain dari tauhid (minimal 3)?, bagaimanacara membuktikan bahwa seorang muslim itu berpegang teguh pada tauhidnya.?, serta bagaimana langkah-langkah membentuk pribadi berbasis tauhid yang kokoh? Berikan contoh satu ayat mengenai tauhid. (20). Jawaban : Tauhid adalah pegangan pokok dan suatu hal yang sangat menentukan bagi kehidupan manusia. Menurut tuntunan Islam, hanya dengan tauhid yang akan mengantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di akhirat nanti. Dengan tauhid meyakini Allah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. a. Ilmu kalam

Ilmu yang mengungkapkan bagaimana cara menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan (Islam) dengan bukti-bukti yang menyakinkan, ia lebih menyerupai filsafat. b. ilmu ushuluddin

Ushuluddin adalah serangkai kata yang terdiri dari ushul dan ad-din. Ushul jama’ dari ashl yaitu yang berarti pokok, ataupun dasar. Sedangkan ad-din artinya agama.

c. Ilmu aqaid ( ilmu akidah )

Aqidah menurut bahasa ialah berasal dari perkataan al-aqd yaitu ikatan, menguatkan, meneguhkan dan menegakkan.

QS.Maryam : 65

(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguhhatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya?

Perhatikan ayat di atas:

(1). Dalam firman-Nya ( ) (Rabb (yang menguasai) langit dan bumi) merupakan penetapan tauhid rububiyah.

(3)

(2). Dalam firman-Nya ( ) (maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya) merupakan penetapan tauhid uluhiyah.

(3). Dan dalam firman-Nya ( ) (Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia?) merupakan penetapan tauhid asma’ wa shifat.

penjelasan ringkas tentang tiga jenis tauhid tersebut: Tauhid rububiyah.

Maknanya adalah mengesakan Allah dalam hal penciptaan, kepemilikan, dan pengurusan. Di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah:

“Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah” (Al- A’raf: 54). Tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah.

Disebut tauhid uluhiyah karena penisbatanya kepada Allah dan disebut tauhid ibadah karena penisbatannya kepada makhluk (hamba). Adapun maksudnya ialah pengesaan Allah dalam ibadah, yakni bahwasanya hanya Allah satu-satunya yang berhak diibadahi. Allah Ta’ala berfirman:

”Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya yang mereka seru selain Allah adalah batil” (Luqman: 30).

Tauhid asma’ wa shifat.

Maksudnya adalah pengesaan Allah ‘Azza wa Jalla dengan nama-nama dan sifat-sifat yang menjadi milik-Nya. Tauhid ini mencakup dua hal yaitu penetapan dan penafian. Artinya kita harus menetapkan seluruh nama dan sifat bagi Allah sebgaimana yang Dia tetapkan bagi diri-Nya dalam kitab-Nya atau sunnah nabi-Nya, dan tidak menjadikan sesuatu yang semisal dengan Allah dalam nama dan sifat-Nya. Dalam menetapkan sifat bagi Allah tidak boleh melakukan ta’thil, tahrif, tamtsil, maupun takyif. Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya:

”Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy-Syuura: 11) (Lihat Al-Qaulul Mufiiid I/7-10).

Sebagian ulama membagi tauhid menjadi dua saja yaitu tauhid dalam ma’rifat wal itsbat (pengenalan dan penetapan) dan tauhid fii thalab wal qasd (tauhid dalam tujuan ibadah). Jika dengan pembagian seperti ini maka tauhid rububiyah dan tauhid asma’ wa shifat termasuk golongan yang pertama sedangkan tauhid uluhiyah adalah golongan yang kedua (Lihat Fathul Majid 18).

Pembagian tauhid dengan pembagian seperti di atas merupakan hasil penelitian para ulama terhadap seluruh dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sehingga pembagian tersebut bukan termasuk bid’ah karena memiliki landasan dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

(4)

3. Sebutkan dan jelaskan satu persatu pokok pokok pembahasan aqidah? Jelaskan pula apa hubungannya Aqidah dengan ibadah, Muamalah dan akhlak bagi seorang muslim? (20 poin) Jawaban :

 Pengertian Aqidah

Aqidah secara etimologi; Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. Aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Jika dikatakan “Dia mempunyai aqidah yang benar” berarti aqidahnya bebas dari keraguan. Aqidah merupakan perbuatan hati yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya.

Aqidah scara syara’ yaitu iman kepada Allah, para MalaikatNya, Kitab-kitabNya, Para RasulNya dan kepada hari akhir serta kepada qadar yang baik mupun yang buruk. Hal ini disebut juga sebagai rukun iman.

 Pengertian Ibadah

Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah:

1. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya.

2. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.

3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling lengkap.

Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan. Rasa khauf (takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah (senang) dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan hati, lisan dan badan.

 Pengertian Muamalah

Dari segi bahasa, muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu, muamalat yang berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan kepentingan. Kata-kata semacam ini adalah kata kerja aktif yang harus mempunyai dua buah pelaku, yang satu terhadap yang lain saling melakukan pekerjaan secara aktif, sehingga kedua pelaku tersebut saling menderita dari satu terhadap yang lainnya.

Pengertian Muamalah dari segi istilah dapat diartikan dengan arti yang luas dan dapat pula dengan arti yang sempit. Di bawah ini dikemukakan beberapa pengertian muamlah;

Menurut Louis Ma’luf, pengertian muamalah adalah hukum-hukum syara yang berkaitan dengan urusan dunia, dan kehidupan manusia, seperti jual beli, perdagangan, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Ahmad Ibrahim Bek, menyatakan muamalah adalah peraturan-peraturan mengenai tiap yang berhubungan dengan urusan dunia, seperti perdagangan dan semua mengenai kebendaan, perkawinan, thalak, sanksi-sanksi, peradilan dan yang berhubungan dengan manajemen perkantoran, baik umum ataupun khusus, yang telah ditetapkan dasar-dasarnya secara umum atau global dan terperinci untuk dijadikan petunjuk bagi manusia dalam bertukar manfaat di antara mereka.

(5)

Sedangkan dalam arti yang sempit adalah pengertian muamalah yaitu muamalah adalah semua transaksi atau perjanjian yang dilakukan oleh manusia dalam hal tukar menukar maupun dalam hal utang piutang.

 Ibadah mempunyai hubungan yang erat dengan aqidah. Antaranya :

Ibadah adalah hasil daripada aqidah yaitu keimanan terhadap Allah sebenarnya yang telah membawa manusia untuk beribadat kepada Allah swt.

Aqidah adalah asas penerimaan ibadah yaitu tanpa aqidah perbuatan seseorang manusia bagaimana baik pun tidak akan diterima oleh Allah swt.

Aqidah merupakan tenaga penggerak yang mendorong manusia melakukan ibadat serta menghadapi segala cabaran dan rintangan.

Akidah adalah merupakan pondasi utama kehidupan keislaman seseorang. Apabila pondasi utamanya kuat, maka bangunan keimanan yang terealisasikan dalam bentuk amal ibadah orang tersebut pun akan kuat pula.

Amal ibadah tidak akan bisa benar tanpa dilandasi akidah yang benar. amal ibadah dinilai benar apabila dilakukan hanya untuk Allah semata dengan ittiba’ Rasul SAW.

 Hubungan aqidah dengan muamalah

Pola pikir, tindakan dan gagasan umat Islam hendaknya selalu bersendikan pada aqidah Islamiyah. Ungkapan “buah dari aqidah yang benar (Iman) tidak lain adalah amal sholeh” harus menjadi spirit dan etos ummat Islam. Pribadi yang mengaku muslim mestinya selalu menebar amal shalih sebagai implementasi keimanannya di manapun mereka berada. Tidak kurang 60 ayat Al Qur’an menerangkan korelasi antara keimanan yang benar dengan amal sholeh ini. Ayat-ayat tersebut menegaskan bahwa perintah beriman kepada Allah dan hari akhir selalu diikuti dengan perintah untuk melaksanakan amal shalih. Inilah makna operatif dari ungkapan “al-Islamu ‘aqidatun wa jihaadun”, bahwa kebenaran Islam itu harus diyakini sekaligus juga diperjuangkan pengamalannya secara sungguh-sungguh dalam konteks kemaslahatan dan bebas dari perilaku teror.

Apabila aqidah telah dimiliki dan ibadah telah dijalankan oleh manusia, maka kedua hal tersebut harus dijalankan dengan sebaik-baiknya, oleh karena itu diperlukan adanya suatu peraturan yang mengatur itu semua. Aturan itu disebut Muamalah. Muamalah adalah segala aturan islam yang mengatur hubungan antar sesama manusia. Muamalah dikatakan berjalan baik apabila telah memiliki dampak sosial yang baik. Untuk dapat mewujudkan aqidah yang kuat yaitu dengan cara ibadah yang benar dan juga muamalah yang baik, maka diperlukan suatu adanya

Aqidah adalah pondasi keber-Islaman yang tak terpisahkan dari ajaran Islam yang lain: akhlaq, ibadah dan Muamalat. Aqidah yang kuat akan mengantarkan ibadah yang benar, akhlaq yang terpuji dan muamalat yang membawa maslahat. Selain sebagai pondasi, hubungan antara aqidah dengan pokok-pokok ajaran Islam yang lain bisa juga bersifat resiprokal dan simbiosis. Artinya, ketaatan menuanaikan ibadah, berakhlaq karimah, dan bermuamalah yang baik akan memelihara aqidah.

4. Lawan dari tauhid yaitu syirik. Jelaskan apa yang anda pahami mengenai syirik?, Sebutkan bentuk dan praktiknya seseorang berbuat syirik besar dan berbuat syirik kecil dijaman sekarang?, dan apakah yang melakukan perbuatan syirik besar dan syirik kecil dosanya akan diampuni oleh Allah, berikan argumen anda?, (20 poin)

(6)

Jawaban : Syirik adalah itikad ataupun perbuatan yang menyamakan sesuatu selain Allah dan disandarkan pada Allah dalam hal rububiyyah dan uluhiyyah.

 Syirik Besar

Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat kepada Allah.

Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah, yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.

Bentuk-bentuk syirik besar:

1. Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga berdo'a kepada selainNya.

2. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala.

3. Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah 4. Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal

kecintaan.  Syirik Kecil

Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.

Bentuk-bentuk syirik kecil:

Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.

5. Dalam kehidupan umat manusia terdapat ragam keyakinan seperti Animisme, Dinasmisme, Politeisme, Ateisme, sebutkan satu persatu apa arti dari term-term tersebut?, Di zaman sekarang ada tidak bentuk bentuk penyimpangan tauhid yang menyerupai seperti term term di atas?, dan bagaimana islam mengoreksi atas keyakinan keyakinan penyimpangan tauhid di atas tersebut? (20 poin)

Jawaban :

 Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana (dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin.

(7)

 Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Tujuan beragama dalam Animisme adalah mengadakan hubungan baiik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka.

 Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan.

 Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.

 Penyimpangan Tauhid 1. Tathayyur

Tathayyur adalah beranggapan sial dengan waktu tertentu, tempat tertentu, atau sesuatu yang dilihat, didengar, atau diketahui. (al-Qaulul Mufid)

Di sebagian daerah, penduduk membangun rumah menghadap arah tertentu. Mereka juga memulai membangun dan menempatinya di hari tertentu, dengan keyakinan akan mendatangkan keberuntungan dan menjauhkan kesialan. Ada pula yang tidak mau berdagang di hari tertentu dan melarang pernikahan di bulan tertentu. Semua ini adalah bentuk tathayyur syirik, harus dijauhi oleh seorang muslim. Rasulullah n berkata:

“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik.” (HR. Abu Dawud no. 3910, lihat al-Qaulul Mufid)

2. Tamimah

Tamimah adalah sesuatu yang digantungkan pada seorang anak untuk menolak ‘ain atau musibah.

Sering kita melihat benda-benda yang digantungkan di rumah, mobil, toko, atau dipakaikan pada anak dengan niat menolak bala. Semua ini termasuk jenis tamimah yang syirik. Orang yang melakukannya terjatuh dalam kesyirikan. (Lihat al-Qaulul Mufid) 3. Tiwalah

Ia adalah sesuatu yang dibuat untuk membuat suami/seorang lelaki mencintai istrinya/seorang wanita atau sebaliknya.

Adapun dublah (cincin yang dipakai oleh seseorang setelah menikah) dengan keyakinan bahwa selama cincin emas tersebut dipakai maka pernikahannya akan tetap langgeng, ini adalah keyakinan yang syirik, karena tidak ada yang bisa membolak-balikan hati manusia selain Allah l.

Memakai cincin seperti ini minimal tasyabbuh (menyerupai) orang kafir, haram hukumnya. Bisa juga terjatuh ke dalam kesyirikan, jika dia berkeyakinan bahwa cincin itu bisa menjadi sebab langgengnya pernikahan. (Lihat al-Qaulul Mufid Syarah Kitabut Tauhid)

(8)

Yang dimaksud adalah ruqyah (bacaan-bacaan) yang syirik, yang mengandung permintaan bantuan kepada jin.

Rasulullah n telah melarang tiga hal di atas dalam hadits beliau:

“Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah, dan tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)

Adapun ruqyah yang dibenarkan oleh syariat adalah yang memenuhi tiga syarat berikut. – Bacaan dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan doa-doa yang baik.

– Menggunakan bahasa Arab dan dimengerti maknanya.

– Diyakini hanya semata-mata sebagai sebab, tidak bisa berpengaruh selain dengan kehendak Allah l. (Lihat Fathul Majid)

5. Perdukunan

Ini adalah musibah yang melanda banyak kaum muslimin. Banyak orang menjadi pelanggan dukun dalam keadaan senang ataupun susah, padahal ancaman bagi dukun dan yang mendatanginya sangat besar. Rasulullah n berkata:

“Barang siapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim)

Dalam hadits lain, beliau n berkata:

“Barang siapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu kemudian membenarkannya, dia telah mengkufuri apa yang diturunkan kepada Muhammad n.”

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin t menegaskan bahwa mendatangi dukun ada beberapa rincian hukum.

1. Datang dan bertanya kepadanya, maka tidak diterima shalatnya empat puluh hari. 2. Datang, bertanya kepadanya, dan membenarkan ucapannya, maka ia telah ingkar kepada apa yang diturunkan kepada Rasulullah n.

3. Datang untuk membongkar kesesatannya, diperbolehkan. (Lihat al-Qaulul Mufid) Adapun tentang kafirnya dukun, asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami menyebutkan sembilan alasan kafirnya dukun. Di antara yang beliau sebutkan adalah bahwa seorang dukun telah menjadi wali setan. Allah l berfirman:

“Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya….” (al-An’am: 121) Padahal setan tidak akan menjadikan seorang menjadi wali selain seorang yang kafir. (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 423—424)

6. Sembelihan untuk selain Allah

Adapun penyimpangan tauhid ini sudah menjadi tradisi di massyarakat kita, bahkan sangat susah sekali untuk dihilangkan dengan alasan hal ini sudah menjadi tradisi nenek moyang mereka padahal hal ini dapat merusak bahkan membatalkan tauhid mereka. Rasulullah telah memberitakan bahwa termasuk orang yang dilaknat adalah seorang yang melakukan sembelihan untuk selain Allah l.

Dari Ali bin Abi Thalib z, Rasulullah n berkata:

(9)

“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. Allah melaknat orang yang melaknat (mencerca) dua orang tuanya. Allah melaknat orang yang melindungi pelaku pelanggaran syar’i. Dan Allah melaknat orang yang mengubah-ubah batas tanah.” (HR. Muslim)

Di antara sembelihan yang dipersembahkan untuk selain Allah l adalah berbagai bentuk sembelihan untuk jin.

a. Larung (sedekah laut)

Di antara sembelihan syirik adalah sembelihan tahunan yang dipersembahkan untuk selain Allah l, baik untuk laut (sedekah laut), sungai, gunung, maupun yang lainnya.

b. Sembelihan untuk pengantin

Di sebagian tempat ada sebuah tradisi penyembelihan ketika ada pernikahan. Kedua mempelai diperintahkan untuk menginjakkan kedua kaki mereka di darah sembelihan tersebut sebelum memasuki rumahnya.

c. Sembelihan untuk rumah baru

Di sebagian daerah, ketika telah selesai membangun rumah, mereka menyembelih seekor hewan. Sebagian mereka bahkan menanam kepala hewan tersebut di rumah barunya. Ini juga termasuk sembelihan yang syirik.

d. Memenuhi keinginan jin yang masuk pada tubuh seseorang

Ketika ada orang kerasukan jin kemudian diruqyah, jin terkadang minta disembelihkan hewan untuk dirinya. Jika terjadi hal demikian, permintaan jin itu tidak boleh ditunaikan, karena hal tersebut adalah sembelihan untuk jin. (Lihat al-Qaulul Mufid, asy-Syaikh Muhammad al-Wushabi)

6. Coba anda jelaskan apa yang dimaksud hidup bahagia dengan tauhid dan hidup sengsara dengan syirik, serta bagaimana ciri ciri orang yang hidup bahagia dengan tauhid dan ciri ciri orang yang hidup sengsara dengan syirik pada masyarakat modern ini? (20 poin) 7. Inti aqidah Islam adalah tauhid (mengesakah Allah), sebagaimana yang tertera dalam surat

An Nisa ayat 48 di bawah ini, berikan pendapat anda apa maksud dari ayat tersebut, dan bagaimana cara agar kita tidak melakukan hal yang menyimpang tersebut? dan terjamahkan,

Kejujuran adalah kunci kesuksesan

Acuan Soal ini dibuat oleh

Tim Validasi Mengetahui Validator

Ka.Prodi

(10)

1. RPS Mata Kuliah AQIDAH 2. Panduan KPT Dosen Pengampu:

Ade Putri Muliya, M.Pd

Referensi

Dokumen terkait

Soal yang telah revisi dikembalikan lagi kepada coordinator ujian tengah semester untuk diperbanyak, dosen pengampu matakuliah menerima soal dari coordinator

JADWAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) PADA SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/20171. FAKULTAS

[r]

Menyembelih hewan ternak yang telah memenuhi syarat tertentu pada waktu yang telah ditetukan dengan niat ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah

STUDI KELAS MATA UJIAN NAMA DOSEN SKS JML.. Jumat 2 S1 MTD A, B Pelayanan Prima Devi Marlita,AMTrD.MM

Untuk Bisnis B2 Diaz Haryo Kusumo, SE, M.Sc... Supriyanto,

Silahkan dikoordinasikan dengan pengajarnya karena melibatkan Jurusan lain... Endang Wahyu Handamari,

No Hari/Tanggal Pukul Kode Matakuliah SKS Dosen Pengawas I Dosen Pengawas II Ruang Kelas Angk 1 07.00 - 08.30 1717304 ADMINISTRASI PERKANTORAN PENDIDIKAN 3 Dr... Dekan Wakil Dekan