• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGKODEAN BENTUK SEGMEN MENGGUNAKAN KODE RANTAI SEBAGAI DASAR PENGENALAN BENTUK KARAKTER TULISAN TANGAN SECARA ON-LINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGKODEAN BENTUK SEGMEN MENGGUNAKAN KODE RANTAI SEBAGAI DASAR PENGENALAN BENTUK KARAKTER TULISAN TANGAN SECARA ON-LINE"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGKODEAN BENTUK SEGMEN MENGGUNAKAN KODE

RANTAI

SEBAGAI DASAR PENGENALAN BENTUK KARAKTER

TULISAN TANGAN SECARA ON-LINE

Nuryuliani

1

, Lulu C. Munggaran

2

, Sarifuddin Madenda

3

, Michel Paindavoine

4,2

1

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma, Jl. Margonda Raya 100, Depok,

Indonesia

2

Laboratoire Le2i - UMR CNRS 5158, Université de Bourgogne, IUT Le Creusot,

Perancis

E-mail:

{nryulia,lulu,sarif}@staff.gunadarma.ac.id,paindav@u-bourgogne.fr

Abstrak

Penggunaan kode rantai (chain code) bertujuan untuk mempermudah ekstraksi ciri dari suatu karakter tulisan tangan yang selanjutnya dapat digunakan untuk tahapan pengenalan tulisan selanjutnya. Kode rantai yang digunakan pada paper ini adalah kode rantai dengan 8 arah mata angin. Kode rantai banyak digunakan dalam pengolahan citra untuk merepresentasikan garis, kurva atau batas tepi dari suatu daerah.

Tahapan yang umum dilakukan pada sistem pengenalan tulisan tangan adalah sebagai berikut: pre-processing, segmentasi, ekstraksi ciri, klasifikasi dan post-processing. Preprocessing bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan beberapa variasi tulisan tangan yang mungkin ada dan tidak berguna untuk proses berikutnya, misalnya noise yang muncul akibat getaran tangan saat menulis. Segmentasi membagi karakter dalam beberapa bagian untuk mendapatkan ciri dari karakter tersebut. Kode rantai digunakan untuk mengkodekan bentuk segmen dari setiap karakter. Hasil ekstraksi ciri ini diharapkan dapat mempermudah dalam proses pengenalan karakter tulisan tangan. Setelah itu dilakukan proses selanjutnya yaitu klasifikasi berdasarkan kode rantai yang dihasilkan untuk setiap karakter.

Kata Kunci : Karakter/huruf, segmentasi, kode rantai, rekonstruksi

1. Latar Belakang 1.1. Tulisan Tangan

Tulisan tangan merupakan salah satu media tekstual dan visual yang digunakan manusia untuk mengkomunikasikan pesan dan gagasan antara sesamanya. Teknologi pengenalan tulisan tangan secara elektronik (on-line ) terus berkembang. Teknologi ini selain dapat digunakan untuk mengganti keyboard juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi pemilik tulisan tangan tersebut, pembelajaran bagi kemampuan anak dalam menulis serta memantau tingkat perkembangan kesembuhan bagi seseorang yang terkena penyakit stroke.

Karakter/huruf tulisan tangan digital dapat diperoleh secara on-line dan off-line . Perangkat akuisisi off-line biasanya menggunakan scanner atau kamera foto digital. Data yang dihasilkan berupa image 2 dimensi (2D) dan untuk ekstraksi dan pengenalan tulisan tangan off-line lebih banyak menggunakan algoritma pengolahan citra 2D. Perangkat akuisisi on-line adalah menggunakan tablet digital dan pena sebagai alat tulisnya. Data yang dihasilkan berupa sinyal 1 dimensi (1D) yang masing-masing terdiri dari koordinat x, koordinat y, pressure, dan kemiringan pena. Untuk ekstraksi dan pengenalan tulisan tangan on-line digunakan algoritma pengolahan sinyal 1D. Dalam paper ini hanya akan digunakan data karakter tulisan tangan

(2)

Gambar 1 memperlihatkan system yang sering digunakan untuk pengenalan tulisan tangan

on-line . Keuntungan dari peralatan ini adalah dapat mengcapture data/informasi temporal secara

dinamik dari tulisan tangan berupa koordinat x dan y, dan pressure. Contoh data tulisan tangan

on-line yang diperoleh dari digitizing tablet diperilhatkan pada Gambar 2.

Gambar 1. Tablet digitizer, input sampling dan komunikasi ke komputer.

Gambar 2-(a). Representasi 2D titik-titik sampling pergerakan pena dari huruf a, (b). Representasi kontinu (plot) dari huruf a tersebut.

1.2. Kode Rantai

Kode rantai banyak digunakan dalam pengolahan citra untuk merepresentasikan garis, kurva atau batas tepi dari suatu daerah. Kode rantai banyak digunakan karena menghemat memory. Penelitian tentang aplikasi kode rantai telah banyak dilakukan, diantaranya Zingaretti (1998), yang mengusulkan algoritma yang dapat mengekspresikan suatu nilai bitmap yang multi value menggunakan kode rantai. Koplowitz (1995) memperkenalkan metode berdasarkan kode rantai untuk mendetesi titik sudut suatu kurva.

Penelitian tentang kode rantai diperkenalkan oleh Freeman pada tahun 1961 (Freeman, 1961) yang digunakan untuk merepresentasikan kurva digital dan kode Freeman kemudian merupakan teknik yang banyak digunakan oleh peneliti. Kode Freeman bergerak sepanjang kurva digital atau batas pixel yang berurutan berdasarkan 8 konektivitas. Arah dari setiap gerakan dikodekan dengan menggunakan skema nomor {i|i=0,1,2,...,7}yang merupakan kelipatan sudut 45 derajat berlawanan arah jarum dari posisi sumbu x positif. Kadang kode freeman dengan 4 kode arah juga digunakan. Pada kode ini menggunakan skema nomor {i|i=0,1,2,3} yang merupakan kelipatan sudut 90 derajat melawan arah jarum dari posisi sumbu x positif seperti terlihat pada Gambar berikut.

Gambar 4. Kode Freeman rantai dengan skema 8-arah mata angin(a) dan skema 4-arah mata angin(b).

Paper ini membahas tentang bagaimana merepresentasikan koordinat dari suatu karakter tulisan tangan yang berasal dari gerakan pena digital ke dalam kode rantai dan mengukur tingkat keakurasian dari arah yang direpresentasikan dalam kode rantai. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengambilan ciri dari suatu karakter tulisan tangan yang diambil secara on-line dan dapat digunakan untuk tahapan pengenalan tulisan selanjutnya. Metode yang dikembangkan akan dapat diimplementasikan ke dalam hardware untuk membantu proses pengenalan tulisan tangan. Sehingga bisa didapatkan hasil analisis tulisan tangan secara on-line .

(3)

2. Metodologi Pengenalan Karakter Tulisan Tangan

Tahapan yang dilakukan dalam sistem pengenalan tulisan tangan dipresentasikan pada Gambar 4 yang terdiri dari: pre-processing, segmentasi, ekstraksi ciri berdasarkan chain kode, klasifikasi dan post-processing.

Gambar 4 Tahapan pengenalan karakter tulisan tangan

2.1. Pre-processing dan segmentasi karakter input

Karakter yang di masukkan melalui tablet digitizer selalu memiliki noise yang sangat mempengaruhi tingkat akurasi hasil proses pengenalan tulisan tangan. Untuk itu perlu dilakukan tahap pre-processingyaitu proses filterisasi terhadap karakter input. Pada penelitian ini filter yang digunakan adalah metode filter madenda (Madenda, 2006). Karakter yang telah difilter selanjutnya akan disegmentasi dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Suryarini (Suryarini, 2009). Proses segmentasi menghasilkan potongan-potongan karakter (sub-karakter). Pemotongan setiap bagian karakter didasarkan pada pergerakan naikturun maksimum dan minimum dari pena saat menulis. Contoh segmentasi karakter ”a” yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperlihatkan pada Gambar 5 berikut. Sesuai dengan pergerakan maksimum dan minimum tulisan tangan, maka karakter ”a” disegmen menjadi 4 segmen/potongan. Jumlah dan bentuk segmen antara setiap karakter bisa saja berbeda.

Input Character

Pengkodean Bentuk Segment spatio-temporal segmentation

Low Pass Filter

Database Segment Bentuk Setiap Segment Jumlah Segment tiap karakter

Gambar 5. Tahapan filterisasi dan segmentasi

2.2. Ekstraksi Ciri Menggunakan Kode Rantai

Setelah sejumlah segmen/potongan karakter diperoleh dari proses segmentasi, langka selanjutnya adalah proses ekstraksi ciri atau pengkodean bentuk segmen dengan menggunkan kode rantai. Pada penelitian ini, kode rantai yang digunakan adalah kode dengan 8 arah mata angin. Pada tahapan ini, setiap elemen dari kode rantai didapatkan dari pengukuran sudut antara titik sampling (lihat Gambar 2-a). Perubahan sudut digunakan untuk mengetahui arah dari suatu tulisan tangan.

Pre-processing Segmentasi Ekstraksi Ciri

Post-processing Klasifikasi Karakter input

(4)

90

270 (0,0)

180 0

Chain Code with 8 Direction

+ Y + X - X - Y 225 315 135 45 Code 5 Code 1 code 8 Code 7 Code 2 Code 6 Code 4 code 3

Gambar 6. Kode rantai yang digunakan untuk menentukan perubahan sudut

Untuk menghitung sudut antara dua sampling digunakan fungsi “atan2” (dalam program Matlab). Nilai yang dihasilkan dari fungsi ini berada dalam interval [-π, π]. Selanjutnya nilai pergerakan sudut ini dikonversikan menjadi kode rantai.

2.3. Pembentukan Database

Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa setiap karakter bisa saja memiliki jumlah segmen yang sama, namun pasti terdapat satu dari sejumlah segmen yang memiliki bentuk yang berbeda. Perbedaan inilah yang akan manjadikan acuan untuk pengenalan karakter. Ini berarti bahwa bila dua karakter memiliki jumlah segmen yang sama demikian pula setiap segmen memiliki bentuk yang sama, maka kedua karakter ini akan identik. Sebaliknya keduanya dianggap berbeda. Dengan demikian informasi jumlah segmen dan bentuk segmen dapat digunakan sebagai data pembentuk database. Setiap karakter akan memiliki nomor segmen dan bentuk yang dinyatakan dalam kode rantai. Database ini dibutuhkan sebagai acuan untuk pengenalan karakter tulisan tangan. Kotak dengan garis putus-putus pada Gambar 7 memperlihatkan proses pembentukan database. Di luar kotak tersebut adalah rancangan proses pengenalan karakter yang akan menjadi penelitian lanjutan dari paper ini.

Gambar 7. Proses pembentukan database dan pengenalan karakter No.urut Segment Kode kode Tidak Nomor Segment Proses Pembentukan Database

Kode Freeman Chain code Input Segme nt Peng-kodean Database Chain code Segment Database Chain code Segment Penco-cokan kode Pencocokan Urutan No. Segment Karakter Segment Selesai ? Next

Segment Urutan No.

Segment Penentuan Karakter Peng-kodean Seg-ment

(5)

3. Hasil dan Pembahasan

Pada bagian ini diuraikan hasil-hasil percobaan dan pembahasan dari metode yang telah diuraikan di atas. Percobaan dilakukan dengan menggunakan alat WACOM Tablet Digitizer yang digunakan untuk merekam tulisan tangan on-line dan perangkat lunak MATLAB versi 7 untuk pre-processing, segmentasi dan pengkodean kode rantai. Gambar 8 memperlihatkan hasil

pre-processing(filtering) dan segementasi untuk karakter “a” dan “z”.

Gambar 8. Contoh hasil pre-processingdan segmentasi karakter “a” dan “z”

Baris kedua dari Gambar 8 menunjukan hasil filtering dari karakter asli “a” dan “z”, tampak dengan jelas bahwa kedua karakter ini lebih halus dari karakter aslinya yang banyak mengandung lekukan akibat getaran tangan saat menulis. Getaran inilah yang biasa disebut

noise dan sangat mempengaruhi presisi dan akurasi segmentasi dan juga pengenalan karakter.

Pada baris ketiga menunjukan hasil segmentasi. Untuk karakter “a” memiliki 4 segment sedang “z” memiliki 5 segemen. Tampak secara visual bahwa tidak ada satu segmen pun dari kedua karakter yang memiliki bentuk yang sama.

Tabel 1 berikut menunjukan secara kuantitatif persentase munculnya kode arah dari setiap segmen dan masing-masing untuk contoh karakter “a” dan “z”. Nilai-nilai persentase kode arah ini merupakan hasil yang diperoleh dengan menggunakan kode rantai yang telah diuraikan di atas. Jumlah segmen setiap karakter dan nilai-nilai persentase kodenya inilah yang akan disimpan ke dalam database dan akan dijadikan sebagai pembanding saat dilakukan pengenalan karakter.

Tabel 1. Contoh persentase munculnya setiap kode arah dalam setiap segmen untuk karakter tulisan tangan ”a” dan ”z”.

Persentase munculnya jenis kode arah per segmen Karakter segmen 1 2 3 4 5 6 7 8 1 0.0326 0 0 0.0406 0.2277 0.2647 0.3263 0.1080 2 0.0729 0.4917 0.4334 0.0019 0 0 0 0 3 0.0835 0 0 0 0 0 0.7465 0.1700 ”a” 4 0.2386 0.7614 0 0 0 0 0 0 1 0 0.9975 0.0025 0 0 0 0 0 2 0.8930 0 0 0 0 0.0448 0.0100 0.0522 3 0 0 0 0 0 0.9863 0.0137 0 4 0.1138 0.0129 0 0 0.0599 0.0869 0.5587 0.1678 ”z” 5 0.0342 0.5519 0.1831 0.1311 0.0997 0 0 0

Pengenalan karakter dapat dilakukan secara lokal maupun secara global. Secara lokal dengan menggunakan persentase kode dalam setiap segmen dan secara global dengan menggunakan total persentase setiap kode dalam satu kesatuan karakter. Algoritma pengenalan karakter tulisan tangan sedang dalam proses pengembangan dan tidak diuraikan dalam paper ini.

(6)

4. Kesimpulan

Paper ini telah menguraikan algoritma segmentasi karakter tulisan tangan dengan bantuan

low-pass filter untuk menghilangkan atau meminimalkan noise yang terkandung dalan tulisan

tangan. Segmentasi karakter dapat mempermudah serta pengkodean bentuk segmen dengan menggunkan kode rantai dapat mempermudah analisis pengenalan karakter baik secara lokal maupun secara global. Hasil pengkodean yang diperoleh sesuai dengan pengkodean bila dilakukan secara manual. Hal ini memberikan peluang besar bagi suatu sistem komputer mampu melakukan pengenalan karakter secara otomatis.

Daftar Pustaka

Abdel-Badeeh M. Salem, Et All, 2005, A Vertex Chain code Approach For Image Recognition, Journal ICGST International Journal On Graphics, Vision And Image Processing, Vol. 5, Issue 3

C. C. Tappert, C.Y. Sun And T. Wakahara, 1990, The State Of The Art In On-line Handwriting

Recognition, IEEE Transaction On Pattern And Machine Intelligence, Vol 17, No. 8

Ernesto Bribiesca, 1999, A New Chain code, Pattern Recognition Society. Published By Pergamon

G. Ananthakrishnan, Amrik Sen, Etc.,2007, Dynamic Space Warping Of Sub-Strokes For

Recognition Of On-line Handwritten Characters, Proceeding IGS 2007, Australia

J.Koplowitz, S.Plante, 1995, Corner Detection Of Chain code Curves, Pattern Recognition 28 (6) (1995) 843–852.

L.A. Wulandhari And H. Haron, October 2008, The Evolution And Trend Of Chain code

Scheme, ICGST-GVIP, ISSN 1687-398X, Vol. 8, Issue 3

L.W. Chang And K.L. Leu, 1992, A New Method To Obtain Chain codes From Y-Axis

Representation Of A Region In A Binary Image, Multidimensional Systems And Sinyal

Processing, 3, 79-87, Kluwer Academic Publishers, Boston.

Lalu Muhammad Jaelani, ST, August 1990, Bab X. Sudut, Arah, Dan Azimut, Modul Diklat M.Maragoudakis, Et All., 10 Juli 2006, How Conditional Independence Assumption Affects

Handwritten Character Segmentation”

Madenda S., R. Missaoui, J. Vailancourt & M. Paindavoine, 2006, An Optimal Edge Detector

For Automatic Shape Extraction , SITIS 2006

P.Zingaretti,M.Gasparroni,L.Vecci, 1998, Fast Chain Coding Of Region Boundaries, IEEE Trans. Pattern Anal. Mach. Intell. 20 (4) halaman 407–414.

Suryarini, W, 2009, Metode Segmentasi Karakter Tulisan Tangan On-line Menggunakan

Karakteristik Perubahan Nilai Koordinat Y, Disertasi Doktoral, Universitas Gunadarma

Vinter, A. & Chartrel, E, 2007, The Impact Of Spatio-Temporal Constraints On Cursive Letter

Handwriting In Young Children, In Proc. Of IGS 2007

Xavier Trouillot , Michel Jourlin And Jean-Charles Pinoli, 2007, Geometric Parameters

Gambar

Gambar  1  memperlihatkan  system  yang  sering  digunakan  untuk  pengenalan  tulisan  tangan  on- on-line
Gambar 4 Tahapan pengenalan karakter tulisan tangan  2.1. Pre-processing dan segmentasi karakter input
Gambar 7. Proses pembentukan database dan pengenalan karakter
Gambar 8. Contoh hasil pre-processingdan segmentasi karakter “a” dan “z”

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa barotrauma telinga atau perforasi membran timpani banyak terjadi pada nelayan penyelam dengan waktu istirahat di permukaan < 10

(4) Baik (3) Cukup (2) Perlu Pendampingan (1) Isi teks Eksplanasi KD 3.2 Pernyataan Umum Menuliskan topik utama bacaan dengan tepat Menuliskan topik

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung terigu dan siput sawah terhadap sifat organoleptik kerupuk, ditinjau dari warna, aroma, rasa,

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan observasi ke lokasi penelitian dengan bantuan kuisioner, menggunakan data primer dan sekunder serta penilaian (skor)

Sedangkan perbedaannya terletak pada peneliti melakukan penelitian yang berpusat kepada simbol dan makna yang dijadikan identitas diri seseorang atas apa yang

dipengaruhi oleh nilai parameter kestabilan (ksd).Nilai Ksd ini digunakan untuk mencari nilai Reduction Factor Damping (Rk) yang juga mempengarugi nilai dari umur

Melalui bungkus pengembangan dan pelestarian Kebudayaan, budaya dan seni tradisi masyarakat Banyuwangi dikemas tidak saja untuk kepentingan ekonomi, tetapi juga menjadi

Jasa Prima Logistik selaku pihak penerima penghasilan mekaukan kegiatan jasa freight forwarding dikenakan PPh Pasal 23, Ini telah sesuai dengan peraturan Perpajakan