• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I SPESIFIKASI PRODUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I SPESIFIKASI PRODUK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

SPESIFIKASI PRODUK

Maksud dari spesifikasi produk adalah untuk menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh sebuah produk. Beberapa perusahaan menggunakan istilah “karakteristik engineering” dalam hal ini. Untuk mendapatkan spesifikasi produk yang akan dibuat, pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan HOQ (House of Quality).

1.1 Langkah-Langkah Pembuatan HOQ (8 room):

1. Masukkan pernyataan kebutuhan pelanggan yang telah di transformasi (Voice of Customer) pada modul sebelumnya ke dalam Room 1.

2. Isikan nilai kepentingan yang ada pada Room 1 dengan skala 1-5. Nilai kepentingan merupakan nilai yang menggambarkan seberapa penting pernyataan kebutuhan yang ada menurut tim desain.

3. Tentukan daftar respon teknis yang merupakan jawaban untuk pernyataan kebutuhan. Daftar respon teknis ditentukan dengan cara menentukan spesifikasi produk yang hendak dirancang dengan pembatasan satuan, dimana setiap respon teknis haris mengandung metrics, value, dan unit. Daftar respon teknis diisikan pada Room 2.

4. Isikan nilai hubungan antara respon teknis dan kebutuhan pelanggan pada Room 3. Pastikan semua baris dan kolom setidaknya memiliki satu nilai hubungan.

5. Pada Room 4 isikan rata-rata nilai harapan dan juga nilai dari kompetitor yang didapatkan dari hasil kuisioner yang telah ditransformasi menjadi data interval.

6. Sebelum membuat Room 5, buatlah tabel yang berisi nilai marginal dan nilai ideal dari daftar respon teknis yang telah dibuat. Sebelum dapat mengisikan nilai marginal dan nilai ideal, maka isikan nilai performansi dari produk kompetitor yang sesuai dengan satuan dari masing-masing respon teknis. Nilai marginal merupakan nilai yang masih dapat diterima oleh tim desain yang biasanya merupakan interval dari nilai tertentu, skor dari nilai marginal untuk di Room 5 adalah diantara 2-4. Nilai Ideal merupakan nilai yang diharapkan oleh tim desain untuk ada diproduknya nanti. Skor dari nilai ideal adalah 5 atau nilai maksimum. Setelah sudah membuat tabel tersebut, maka isikan skor dari produk kompetitor pada Room 5.

7. Isikan korelasi dari antar respon teknis yang telah dibuat pada Room 6. Korelasi ini dapat berupa korelasi positif maupun korelasi negatif.

8. Hitunglah nilai Absolute importance pada Room 7 dengan cara mengkalikan nilai kepentingan pada Room 1 dengan nilai hubungan yang ada pada Room 3.

(2)

Importance

dengan jumlah dari nilai Absolute Importance.

10. Berilah ranking dari tiap-tiap daftar respon teknis dari nilai Relative Importance yang tertinggi.

11. Buatlah standar performansi dari produk yang nantinya akan dibuat pada Room 8 dengan mempertimbangkan Room 5,6 dan 7.

1.2 Daftar Respon Teknis

Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan HOQ (House of Quality) adalah dengan menentukan daftar respon teknis. Daftar response teknis ditentukan dengan cara menentukan spesifikasi produk yang hendak dirancang dengan pembatasan satuan, dimana setiap respon teknis harus mengandung metrics, value, dan unit seperti pada tabel berikut.

Tabel 1.1 Daftar ResponTeknis

Nomor Kebutuhan Metric Satuan (units)

1 2,3,4,5,6 Berat meja setrika Kg

2 1,2,3,4,6,7 Ukuran ( Lebar ) Cm

3 1,2,3,4,6,7 Ukuran ( Panjang ) Cm

4 1,3,4,6,7 Ukuran ( Tinggi ) Cm

5 5,7 Material alas meja setrika Subj.

6 6,7 Beban maksimum meja setrika Kg

7 1,3,4,5,6,7 Material kerangka Subj.

8 2,3,7 Material tempat setrika Subj.

9 5,7 Material pembungkus meja setrika Subj.

1.3 Relationship Matrix

Relationship Matrix merupakan bagian dari HOQ yang menampilkan hubungan antara masing-masing daftar respon teknis dengan kebutuhan pelanggan dengan menggunakan skala pengukuran yaitu berupa angka. Hubungan yang digambarkan berupa hubungan yang bernilai strong apabila antara dua variable tersebut mempunyai hubungan erat, moderate apabila hubungannya sedang, weak apabila lemah dan none apabila tidak ada hubungan diantara dua variable diatas. Berikut ini merupakan daftar relationship matrix dan skala pengukurnya.

(3)

Tabel 1.2 Relationship Matrix

Relationship Matrix Value

Strong 9

Moderate 3

Weak 1

None 0

Penentuan relationship matrix diperlukan dalam menentukan hubungan antara Customer Needs dengan daftar Technical Responses. Hubungan antara kedua variable ini digambarkan dalam Room 3, seperti yang teretera dibawah ini.

Gambar 1.1 Room 1,2 dan 3

Pada gambar Room 1,2, dan 3 yaitu Voice of Customer atau Customer Needs, Voice of Team Design atau Technical Response, dan Relationship Matrix yang membentuk hubungan. Dimana pernyataan kebutuhan konsumen dijawab oleh tim desain, dan hubungan keduanya dinyatakan dengan pemberian nilai relationship matrix.

1.4 Benchmarking

Merupakan tahapan selanjutnya dalam HOQ yakni membandingkan ekspektasi pelanggan dengan produk kompetitor yang dijadikan sebagai pertimbangan. Kompetitor

(4)

yang dilibatkan yaitu Otoped Thomas and his friends dan Otoped E-Kick Peugeot. Nilai harapan didapatkan dari rata-rata nilai yang diberikan pelanggan pada masing-masing produk dari hasil kuisioner tertutup. Berikut adalah gambar Room 4.

Gambar 1.2 Room 4

1.5 Technical Bencmarking

Benchmarking (Room 4) merupakan aktivitas untuk memperbaiki kualitas dengan aliansi antar partner untuk berbagi informasi dalam proses dan pengkuruan yang akan menstimulasi praktek inovatif dan memperbaiki kinerja.

(5)

Tabel 1.3 Technical Benchmarking

Teknis Matrix Ideal Value Marjinal Value Satuan Afgga Modera Clio

1 Berat 7 7-10 Kg 7 17 2 Ukuran (Lebar) 35 30-37 Cm 36 35 3 Ukuran (Panjang) 100 90-120 Cm 100 120 4 Ukuran (Tinggi) 95 93-120 Cm 60 120 5 Material Alas Meja Kayu + partikel board Kayu + partikel

board Subj. Kayu

Kayu + partikel board 6 Beban Maksimum 2 1 2 Kg 1 2 7 Material Kerangka Aluminium +metal Aluminium +

metal Subj. Kayu

Aluminium + metal 8 Material

tempat Aluminium Aluminium Subj. Besi Aluminium

9 Material

pembungkus Kain ateja Kain Ateja Subj.

Kain

Ateja Kain Katun

Berikut adalah gambar Room 5 yang menunjukkan perbandingan antar kompetitor produk.

(6)

1.6 Correlations

Correlations (Room 6) pada HOQ menjelaskan tentang hubungan antar respon teknis yang dibuat oleh tim desain. Hubungan korelasi antar metrik pada HOQ ditunjukkan sebagai berikut.

Tabel 1.4 Hubungan Korelasi Room 6

Simbol Hubungan korelasi

Kuat positif Positif Kuat Negatif Negatif Gambar 1.4 Room 6

(7)

1.7 Importance of Technical (Room 7 dan 8)

Importance of technical merupakan perhitungan untuk mengetahui respon teknis yang paling penting dan perlu dijadikan prioritas dalam pengempangan konsep di tahap selanjutnya. Perhitungan meliputi variabel nilai harapan pelanggan dan nilai interaksi antara pernyataan kebutuhan dengan respon teknis. Berikut merupakan hasil perhitungan Importance of Technical.

Gambar 1.5 Room 7 dan 8

Pada Gambar 4.3 ditunjukkan nilai kepentingan untuk setiap metric dan juga nilai ranking yang menunjukkan nilai prioritas dalam dilakukan pengembangan terhadap produk. Prioritas yang utama adalah metric Berat Otoped dengan nilai Relative Importance 12,48%.

1.8 House of Quality

Berikut merupakan gambar HOQ secara keseluruhan yang disusun dari 8 room yang berisi voice of customer, voice of team design, relationship matrix, benchmarking, technical benchmarking, correlations between the design characteristics, importance of each characteristic, dan percent importance.

(8)

Gambar 1.6 House of Quality Produk Meja Setrika

Berikut merupakan analisis HOQ (House of Quality) produk penyiram:

1. Room 1: pada room 1 berisi pernyataan pelanggan (Voice of Customer) yang didapat dari penyebaran kuisioner terbuka untuk perancangan produk penyiram.Pada HOQ produk meja setrika, terdapat 7 pernyataan kebutuhan konsumen salah satunya adalah meja setrika nyaman digunakan.

2. Room 2: room 2 berisi Voice of Team Design yaitu jawaban dari tim desain terkait pernyataan kebutuhan pelanggan. Untuk menjawab pernyataan kebutuhan konsumen, tim desain menentukan 9 metric, diantaranya adalah metric berat meja setrika.

3. Room 3: berisi hubungan antara Voice of Customer dengan Voice of Team Design, hubungan yang kuat ditunjukkan dengan angka 9, hubungan sedang dengan angka 3,

dan hubungan lemah dengan angka 1. Pernyataan meja setrika praktis dengan jawaban tim desain material kerangka meja setrika memiliki hubungan “kuat” sehingga dinyatakan

(9)

dengan nilai 9.

4. Room 4: room 4 adalah Benchmarking, yaitu membandingkan produk yang akan dirancang oleh tim dengan produk kompetitor. Terdapat 2 produk kompetitor meja setrika, yaitu Affga dan Modera Clio.

5. Room 5: Technical Benchmarking berisi perbandingan kemampuan teknis produk yang akan dirancang dengan kedua produk kompetitor.

6. Room 6: Correlations berisi korelasi antar metric pada Voice of Team Design. Korelasi terdiri dari korelasi kuat positif, korelasi positif, korelasi negatif dan korelasi kuat negatif. 7. Room 7: Absolute Importance menunjukkan seberapa penting respon teknis pada room 2

untuk diwujudkan. Metric berat otoped memiliki ranking tertinggi, sehingga metric tersebut penting untuk diwujudkan.

8. Room 8: menunjukkan mengenai standar performansi produk atas tiap–tiap respon teknis.

POIN PENTING

HOQ (House of Quality) merupakan matriks yang digunakan untuk mengkonversi

voice of costumer secara langsung menjadi spesifikasi teknis dari sebuah produk yang dihasilkan.

• Room 1 : Voice of Customer (Kebutuhan Pelanggan) • Room 2 : Voice of Team Design (Respon Teknis) • Room 3 : Relationship Matrix

• Room 4 : Benchmarking

• Room 5 : Technical Bencmarking • Room 6 : Correlations Matrix • Room 7 : Importance of Technical • Room 8 : Performance Standards

Nilai kepentingan pada room 1 merupakan nilai yang menggambarkan seberapa

penting pernyataan kebutuhan yang ada menurut tim desain.

Nilai marginal merupakan nilai yang masih dapat diterima oleh tim desain yang

biasanya merupakan interval dari nilai tertentu, skor dari nilai marginal adalah diantara 2-4.

Nilai Ideal merupakan nilai yang diharapkan oleh tim desain untuk ada diproduknya

(10)

Gambar

Tabel 1.1 Daftar ResponTeknis
Gambar 1.1 Room 1,2 dan 3
Gambar 1.2 Room 4
Tabel 1.3 Technical Benchmarking
+4

Referensi

Dokumen terkait

Operasional penyebaran kuisioner dilakukan dengan cara mendatangi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabanjahe kemudian memberikan kuesioner kepada Wajib Pajak Orang Pribadi

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sumber belajar IPA berorientasi NoS dalam bentuk website. Produk ini memuat deskripsi panduan aktivitas siswa

Kuisioner merupakan satu set tulisan berisi tentang pertanyaan yang sudah di formulasikan oleh peneliti untuk diberikan kepada responden, biasanya alternatif jawaban sudah

Dari hasil analisa diketahui bahwa pada pengembangan desain produk Teh Gelas Tjangkir yang paling penting diperbaiki seusai keinginan konsumen berdasarkan voice of customer adalah

Bab II berisi detail dari aplikasi yang akan dibuat seperti antarmuka pengguna, antarmuka perangkat keras, antarmuka perangkat lunak, fitur yang ada dalam aplikasi

Kuisioner yang disebarkan dibagi menjadi 2 bagian, bagian yang bertama berisi tentang pertanyaan yang berhubungan dengan profil responden itu sendiri, sedangkan bagian kedua

Secara konseptual masalah terbuka (open ended) dalam matematika adalah masalah yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga memiliki beberapa atau bahkan banyak solusi yang benar

Penetapan room rate sangat penting dalam kaitannya dengan jenis tamu, produk dan jasa yang dijual hotel, dan persaingan yang dihadapi agar penjualan produk dan jasa hotel semakin