• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Perkembangan koperasi diberbagai bagian dunia cenderung berbeda-beda. Perkembangan koperasi di Negara-negara Eropa Barat dan Jepang misalnya, telah memasuki tahap perkembangan yang sangat maju. Di kedua wilayah ini, koperasi telah berkembang menjadi salah satu pelaku ekonomi yang mampu bersaing secara wajar dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Kenyataan yang berlainan kita jumpai di Asia Selatan dan Tenggara. Perkembangan koperasi di wilayah ini boleh dikatakan belum mampu

bersaing secara sehat dengan badan-badan usaha yang lain.1

Pada akhir-akhir ini, koperasi merupakan badan usaha yang berkembang pesat di Indonesia baik itu di perkotaan maupun di pedesaan, di kantor, sekolah maupun di pondok pesantren, kalau dilihat dari jenisnya koperasi ada beberapa macam seperti koperasi konsumsi, koperasi produksi, dan koperasi simpan pinjam.

Pengembangan yang dilakukan oleh koperasi adalah suatu usaha konkrit untuk membuktikan, bahwa koperasi sebagai badan usaha yang dapat diterima dan diterapkan oleh semua lapisan masyarakat. Kita mungkin dapat mengambil contoh di beberapa lembaga pendidikan formal terdapat koperasi siswa (pelajar) dan koperasi mahasiswa (Kopma) bagi pendidikan tinggi atau Universitas.

1

(2)

Selain merambah ke dunia pendidikan formal, koperasi juga ternyata diminati oleh lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti pondok pesantren. Marwan Saridjo seorang pemerhati pesantren menjelaskan, bahwa dalam sejarah pertumbuhan pondok pesantren telah mengalami lima (5) fase perkembangan terutama ditinjau dari bangunan fisiknya. Pada fase keempat, dia menjelaskan bahwa selain memiliki komponen-komponen fisik (seperti masjid dan asrama), pesantren juga memilki sarana sebagai suatu tempat pendidikan keterampilan seperti: peternakan, pertukangan, sawah ladang, koperasi dan sebagainya. Koperasi merupakan salah satu dari tanda

perkembangan sebuah pesantren.2

Dari paparan di atas, maka penelitian akan keberadaan pesantren baik sebagai wadah pelatihan skill maupun sebagai badan usaha dalam sebuah lembaga pendidikan, menjadi suatu keniscayaan. Keberadaan koperasi di dalam lembaga pondok pesantren paling tidak dapat dilihat dalam dua pendekatan. Pertama, pendekatan pemberdayaan santri pondok pesantren. Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata "power" yang artinya keberdayaan atau kekuasaan. Pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana seseorang, rakyat, organisasi. dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai (berkuasa atas) kehidupannya. Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan usaha dalam rangka kompetisi dan survive. Keterlibatan para santri didalam

2

Saridjo Marwan, Abd. Rahman Saleh dan Musthafa Syarif, Sejarah Pondok Pesantren di

(3)

koperasi santri, memperlihatkan adanya indikasi pemberdayaan santri. Kedua, pembangunan dan pengembangan pesantren. Keberadaan koperasi santri seharusnya memberi kontribusi praktis terhadap pesantren sebagai sebuah

lembaga pendidikan. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, maka

pembangunan dan pengembangan pesantren merupakan suatu keniscayaan. Koperasi sangat membantu dan bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat, saling tolong-menolong antara sesama, masalah persekutuan dalam berusaha juga telah dianjurkan syarat sebagaimana dalam al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 2 Allah SWT berfirman:



















3

Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

permusuhan.”4

Pondok pesantren dalam perjalanannya selalu mengalami dinamika yang tidak pernah berhenti sejalan dengan perubahan sosial. Pada kerangka historis definisi pesantren diteorikan oleh Zamakhsyari Dhofier ada lima elemen dasar, yaitu pondok, masjid, santri, pengajaran kitab-kitab klasik dan

kiai.5 Pengertian ini dianggap tidak relevan karena tidak sesuai dengan realita

yang ada.

3

Q.S. Al-Maidah [5] : 2.

4Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta : Balai Pustaka, 2005, h. 465 5

Zamasyari Dhofier, Tradisi Pasantren Study Tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES, 1984, h. 44.

(4)

Memasuki era globalisasi saat ini banyak pesantren yang telah melakukan perubahan baik dari segi fisik maupun non fisik. Dari segi fisik misalnya adanya perubahan gedung atau fasilitas, sedangkan non fisik adanya perubahan sistem pendidikan.

Berkaitan dengan adanya respon pesantren terhadap kondisi khususnya kondisi ekonomi santri, maka koperasi pesantren mempunyai peran yang sangat penting. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berwatak sosial artinya meskipun kegiatannya ekonomi bisnis (memenuhi kebutuhan materi) namun kegiatannya semata-mata untuk kemajuan dan peningkatan

kesejahteraan anggota-anggotanya.6

Koperasi pondok pesantren mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai wahana untuk meningkatkan kesejahteraan para santri khususnya dan pesantren serta masyarakat pada umumnya, dan berfungsi sebagai wahana

untuk belajar bisnis santri dalam mengelola sebuah usaha.7

Problematika ekonomi santri merupakan salah satu faktor yang dianggap sebagai tantangan hambatan keberadaan dan kemajuan pesantren karena hal ini berkaitan dengan dana pesantren untuk mengembangkannya. Di antara problematika ekonomi santri adalah pemenuhan kebutuhan untuk membeli perlengkapan belajar, biaya hidup, keperluan pribadi dan lain-lain. Di koperasi pondok pesantren tersedia perlengkapan belajar khususnya buku-buku, alat tulis atau kitab-kitab yang diperlukan di pondok, dan juga keperluan

6

Ima Suwandi, Seluk Beluk Koperasi Pondok Pesantren dan Madrasah, Jakarta: 1982, h. 5.

7

(5)

yang menunjang pendidikan pesantren. Problem yang kedua adalah keterlambatan kiriman yang menyebabkan bertambahnya kebutuhan atau keperluan dan banyaknya tanggungan santri sehingga membutuhkan biaya yang cukup banyak.

Usaha untuk membantu mengatasi problematika ekonomi santri, maka koperasi punya peranan yang sangat penting, mengingat adanya perkembangan yang pesat di lingkungan pondok pesantren maka kebutuhan yang harus dipenuhi para santri juga banyak. Kemudian mengingat keberadaan koperasi dalam kaitannya dengan usaha membantu mengatasi problematika ekonomi santri di pesantren maka fungsi koperasi pesantren adalah membantu jalannya proses pengembangan ekonomi pesantren terhadap masyarakat pada umumnya dan santri pada khususnya.

Peneliti melakukan penelitian dan mencoba mempelajari lebih dalam tentang adanya koperasi yang ada di pondok pesantren Hidayatul Insan Palangka Raya, apakah dengan adanya koperasi ini dapat mengembangkan ekonomi santri dan bagaimana pengelolaan koperasi sehingga dapat memenuhi semua aspek kebutuhan para santri-santrinya.

Dari latar belakang tersebut, maka peneliti ingin mendalami lebih jauh tentang peran koperasi ini dengan judul PENGEMBANGAN EKONOMI SANTRI PADA KOPERASI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL INSAN KOTA PALANGKA RAYA.

(6)

B. Rumusan Masalah

1. Usaha apa sajakah yang dilakukan oleh koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan Kota Palangka Raya dalam membantu mengatasi problematika ekonomi santri?

2. Bagaimana pengelolaan koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan dalam memenuhi kebutuhan santri?

3. Bagaimana pengembangan ekonomi santri pada koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya?

C. Tujuan Penulisan

1. Ingin mengetahui apa saja usaha koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya dalam membantu mengatasi problematika ekonomi santri tersebut.

2. Ingin mengetahui bagaimana pengelolaan koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan dalam memenuhi kebutuhan santri

3. Ingin mengetahui bagaimana pengembangan ekonomi santri pada koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya.

D. Kegunaan Penulisan

1. Menambah wawasan penulis tentang koperasi dan dapat mendorong para santri dan masyarakat pada umumnya untuk dapat memahami tentang manfaat koperasi sebagai salah satu cara untuk membantu mengatasi problematika ekonomi santri.

2. Memberikan sumbangan pemikiran dari penulis sesuai dengan kemampuan yang ada dalam rangka melengkapi khasanah keilmuan Islam,

(7)

terutama mengenai pengembangan pesantren melalui koperasi pondok pesantren.

3. Sebagai masukan bagi koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan Palangka Raya pada umumnya dan pihak-pihak yang terkait dalam membantu mengatasi problematika ekonomi santri.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini, dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:

Bab pertama, pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, digambarkan secara global penyebab serta alasan-alasan yang memotivasi penulis untuk melakukan penelitian ini. Setelah itu, diidentifikasikan dan dirumuskan secara sistematis mengenai masalah yang akan dikaji agar penelitian ini lebih terarah. Kemudian dilanjutkan dengan tujuan dan kegunaan penelitian secara sistematika pembahasan.

Bab kedua, berisikan kajian pustaka dan deskripsi teoritik yang menerangkan tentang variabel yang diteliti serta menjadi landasan teori atau kajian teori dalam penelitian yang memuat dalil-dalil atau argumen-argumen variabel yang diteliti.

Bab ketiga, metode penelitian yang berisikan pendekatan dan jenis penelitian serta wilayah atau tempat penelitian ini dilakukan. Selain itu di bab ketiga ini dipaparkan mengenai tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik keabsahan data agar data yang diperoleh benar-benar dapat dipercaya.

(8)

Bab keempat, membahas tentang gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi kondisi geografis kota Palangka Raya, profil pesantren, sejarah singkat berdirinya pondok pesantren Hidayatul Insan Kota Palangka Raya, keadaan dan kegiatan koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya serta struktur organisasi koperasi pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya.

Bab kelima, membahas tentang hasil penelitian berupa analisis data serta pembahasan yang menjawab dari rumusan masalah pertama yang berisikan tentang usaha koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya dalam mengatasi problematika ekonomi santri dan menunjang segala aspek kehidupan pesantren baik pengurus ataupun para santri.

Bab keenam, membahas tentang hasil rumusan masalah kedua yang berisikan tentang pengelolaan koperasi Pesantren Hidayatul Insan dalam memenuhi kebutuhan para santri khususnya dan bagi warga pesantren serta masyarakat umumnya.

Bab ketujuh, membahas tentang hasil rumusan masalah ketiga yang berisikan tentang pengembangan ekonomi santri melalui koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan.

Bab kedelapan, penutup memuat kesimpulan terhadap permasalahan yang dikemukakan pada penelitian, kemudian diakhiri dengan saran-saran yang sifatnya membangun untuk subjek penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis.. Metode yang

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja

Guru harus menyeleksi satu persatu dalam menentukan jurusan untuk setiap siswa berdasarkan nilai akademik di kelas X, hasil psikotes dan angket keinginan (minat) siswa,

192 / 393 Laporan digenerate secara otomatis melalui aplikasi SSCN Pengolahan Data, © 2018 Badan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penalaran matematis dan partisipasi kontributif siswa kelas VII C SMP N 1 Sumbang melalui pembelajaran SAVI (Somatis Auditori

Dengan adanya perbedaan dalam caking pakeliran dan konsep garap tersebut, maka pengkarya akan meramu atau mengawinkan pertunjukan wayang pada persoalan idiom-idiom

industrijski ž ivot radnika bio u rukama njihovih predradnika.. Ona je stajala pored radnica i vrednovala kvalitetu “svako g artikla”. Sto g a je odnos s njima trebao biti

Hasil penelitian untuk faktor permintaan secara simultan ada pengaruh nyata antara tingkat pendapatan, selera, jumlah tanggungan dan harapan masa yang akan datang