• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN ANALISIS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

48

BAB 4

HASIL DAN ANALISIS

4.1

Peta Penurunan Tanah Jakarta

Dari nilai penurunan tanah pada metoda GPS dan Sipat datar dapat dihasilkan peta penurunan

muka tanah wilayah Jakarta yang menunjukkan besar penurunan muka tanah tiap interval

2000 – 2011, 2009 – 2010, 2010 – 2011 seperti yang disajikan dalam Gambar 4.1, Gambar

4.2, dan Gambar 4.3.

(2)

49

Gambar 4.2 Peta penurunan tanah interval tahun 2009 – 2010.

(3)

50

Pada interval tahun 2009 – 2010 ini daerah yang mengalami penurunan muka tanah yang

paling parah terjadi di titik PP.110 A DKI, MUBA, CBA1 yang masing – masing titik

memiliki nilai penurunan tanah sebesar 15,6 cm, 12,6 cm, dan 12 cm. Titik PP.110 A DKI

dan MUBA (Muara Baru) berada di daerah Penjaringan, Jakarta Utara. Titik CBA1 berada di

daerah Cengkareng, Jakarta Barat.

Pada interval tahun 2010 – 2011 ini daerah yang mengalami penurunan muka tanah yang

paling parah terjadi di titik PP.110 A DKI sebesar 15,5 cm, titik CBA1 sebesar 14,9 cm, dan

titik ANKE sebesar 14,4 cm. Titik ANKE ini berada didaerah Muara Anke, Penjaringan,

Jakarta Utara.

Dari peta tersebut dapat kita lihat bahwa pada interval tahun 2000 – 2011 penurunan muka

tanah paling besar terjadi di daerah – daerah yang berwarna merah, seperti Penjaringan,

Tanjung Priok, Cengkareng, Cakung, Kelapa Gading, Taman Sari, dan Pademangan.

Penurunan tanah yang memiliki nilai sangat besar terjadi di daerah Penjaringan (MUBA, 1,7

m, dan PP.10 A DKI, 1,7 m), Tanjung Priok (PP NO.13 JU02, 1.3 m), Jakarta Utara, dan

Cakung (PP. 84A, 1,08 m), Jakarta Timur

Peta penurunan muka tanah rata – rata menunjukan besar penurunan muka tanah rata – rata

yang terjadi di wilayah Jakarta dari tahun 2000 sampai 2011. Dari peta tersebut dapat kita

lihat bahwa daerah yang mempunyai rata – rata penurunan muka tanah yang cukup besar

terjadi di daerah – daerah seperti Penjaringan, Tanjung Priok, Cengkareng, Cakung, Kelapa

Gading, Taman Sari, dan Pademangan.

4.2

Identifikasi Dampak Akibat Penurunan Muka Tanah di Jakarta

Penurunan muka tanah yang terjadi di wilayah Jakarta memberikan dampak negatif pada

wilayah terdampak seperti kerusakan pada rumah dan gedung, kerusakan pada infrastruktur

jalan dan jembatan, rob, intrusi air laut, serta memperparah kejadian banjir. Kerusakan akibat

penurunan muka tanah yang timbul pada rumah dan gedung dapat terlihat pada keretakan

(cracking) yang terjadi pada dinding – dinding rumah atau gedung tersebut. Dampak dari

penurunan muka tanah ini juga membuat atap rumah atau bangunan menjadi lebih rendah

sehingga harus mengeluarkan biaya untuk meninggikan kembali. Berikut ini Gambar 4.4

menunjukkan beberapa contoh atap rumah atau bangunan yang turun akibat dari terjadinya

penurunan muka tanah.

(4)

51

Gambar 4.4 Dampak penurunan tanah berupa atap rumah yang turun.

Pada Tabel 4.1 dibawah ini menjelaskan keterangan yang terjadi pada Gambar 4.4.

Tabel 4.1 Keterangan dampak rumah turun

Objek Easting (meter) Northing (meter) Lokasi Keterangan

19 690069.849 9326541.459 Dadap Rumah ditingikan bagian depannya, agar tidak kemasukan air saat banjir

22 689228.472 9326017.583 Dadap Rumah dahulu berada diatas jalan, namun karena jalan terus ditinggikan, sekarang rumah malah berada di bawah jalan, pernah kena banjir besar tahun 2007 48 707541.908 9323329.411 Warakas Bangunan mesjid terkena subsidence,air payau

50 709446.912 9324260.747 Kebon Bawang Terjadi subsidence pada bangunan 56 711044.999 9324112.58 Koja Terjadi subsidence pada bangunan sekitar 67 700227.064 9323071.336 Sunda Kelapa Rumah hanya setengah tingginya 68 700346.127 9322965.503 Sunda Kelapa Tenggelam air 20 cm, air payau

102 696076.537 9321207.74 Pejagalan Ruko berada di bawah jalan, karena jalan sudah beberapa kali ditinggikan untuk menghindari banjir 106 696249.575 9321266.477 Pejagalan Perbedaan tinggi antara bangunan lama dengan bangunan baru

181 698158.304 9324944.395 Pantai Indah Mutiara Rumah yang turun dari posisi aslinya i02 713923.848 9321714.302 Semper Barat Miring sampai 150

Gambar 4.5 menunjukkan beberapa contoh keretakan pada dinding – dinding rumah atau

bangunan akibat dari terjadinya penurunan muka tanah.

Dadap

Kebon Bawaang

Sunda Kelapa Pejagalan Pejagalan Pantai Indah Mutiara Semper Barat Sunda Kelapa

Koja

(5)

52

Gambar 4.5 Dampak penurunan tanah berupa keretakan pada rumah dan bangunan.

Pada Tabel 4.2 dibawah ini menjelaskan keterangan yang terjadi pada Gambar 4.5.

Tabel 4.2 Keterangan dampak rumah retak

Objek Easting (meter) Northing (meter) Lokasi Keterangan 28 712146.423 9322903.441 Lagoa Terdapat retakan di tiang masjid, air relative payau 42 702613.694 9321886.362 Ancol Retakan bangunan dan jalan akibat subsidence 45 707160.303 9321670.461 Sunter Agung Dinding retak, terjadi subsidence, air payau 54 710233.709 9324595.171 Koja Tembok retak,terjadi subsidence

69 700550.882 9322833.6 Ancol Retak sepanjang tembok sampai 5 meter, menggunakan penyangga agar tidak roboh 70 700439.757 9322817.724 Ancol Retak pada dinding jalan

119 697816.275 9322522.217 Pluit Dinding, pada semua gerbang, terlihat bagian pangkal dari jembatan yang menyeberangi parit ke jalan, semua mengalami retakan ke arah yang sama, lokasi bagian luar parkiran Emporium Pluit Mall

145 701275.618 9318810.096 Kebon Kelapa Dinding ruko retak – retak, daerah sawah besar

170 693750.065 9324001.192 Pantai Indah Kapuk The golf, dan waterbom Jakarta, di Pantai indah kapuk, terjadi hancur pada fondasi di dinding dan retak –retak di jalan 179 698181.844 9324927.235 Pantai Indah Mutiara Retakan-retakan pada dinding rumah di area ini

Lagoa Ancol Sunter Agung

Ancol Pluit

Ancol Koja

Pantai Indah Kapuk Pantai Indah Kapuk

Pantai Indah Mutiara

(6)

53

Gambar 4.6 menunjukkan beberapa contoh banjir yang terjadi dari meluapnya air laut ke

daratan (rob) akibat dari terjadinya penurunan muka tanah.

Gambar 4.6 Dampak penurunan tanah berupa banjir dari air laut atau rob.

Pada Tabel 4.3 dibawah ini menjelaskan keterangan yang terjadi pada Gambar 4.6.

Tabel 4.3 Keterangan dampak rob

Objek Easting (meter) Northing (meter) Lokasi Keterangan

6 690064.77 9326693.692 Dadap Kali Dadap, saat pasang besar, air dari kali masuk sampai ke jalan 38 689932.223 9325121.001 Kamal Muara Jalan tergenang air sungai

26 690805.35 9326311.629 Kamal Muara Daerah pemukiman warga yang letaknya dibawah permukaan air kali kamal, ada air sisa-sisa rob. 63 699488.992 9324089.124 Muara Baru Rob, air payau asin, penurunan tanah

64 699330.242 9325073.376 Muara Baru Rob, air payau asin, penurunan tanah

173 698173.135 9324749.557 Pantai Indah Mutiara Ketinggian air sudah hampir melewati tanggul pada keadaan normal

16 706100.068 9323341.971 Tanjung Priuk Banjir dari parit, menurut warga, di daerah itu kalau hujan besar atau pasang, air bisa mencapai ketinggian semata kaki orang dewasa 39 689932.223 9325121.001 Kamal Muara Jalan tergenang air selokan

34 689432.16 9325144.814 Kamal Muara Awal dari pembuatan gorong-gorong baru, ada genangan air di jalan

Gambar 4.7 menunjukkan beberapa contoh intrusi air laut akibat dari terjadinya penurunan

muka tanah.

Dadap Kamal Muara Kamal Muara

Muara Baru

Pantai Indah Mutiara

Tanjung Priuk Kamal Muara Muara Baru

(7)

54

Gambar 4.7 Dampak penurunan tanah menyebabkan intrusi air laut.

Pada Tabel 4.4 dibawah ini menjelaskan keterangan yang terjadi pada Gambar 4.7.

Tabel 4.4 Keterangan dampak intrusi

Objek Easting (meter) Northing (meter) Lokasi Keterangan

18 705048.749 9322535.405 Sunter Agung Pada daerah ini terdapat perbedaan tinggi antara air sungai dengan air laut sekitar 80cm. Air tanah payau, hanya beberapa tempat berair tawar 21 705505.156 9320692.579 Pademangan Timur Air tanah payau, tidak ada indudasi, terdapat penurunan tanah

22 707754.119 9320348.62 Danau Sunter Air tanah payau, air danau payau 27 712655.535 9321303.768 Semper Barat Daerah sekitar kali, air payau

47 690767.394 9323062.227 Kapuk Air dari sumur bor, payau, 100m dr no. 46 48 690.695,074 9322938.314 Kapuk Sama dng no 47

165 693956.104 9323021.955 Pantai Indah Kapuk

Di daerah perumahan di Pantai Indak Kapuk, karena ditinggikan, tidak terjadi rob atau banjir, dan pengairan menggunakan air pam karena air sumur bor berasa payau, namun yang parah adalah land subsidennya dimana hampir seluruh bangunan mengalami retakan

Gambar 4.8 menunjukkan beberapa contoh kerusakan infrastruktur akibat dari terjadinya

penurunan muka tanah.

165

Sunter Agung Pademangan Timur Danau Sunter

Semper Barat Kapuk Kapuk

(8)

55

Gambar 4.8 Dampak penurunan tanah menyebabkan kerusakan infrastruktur.

Pada Tabel 4.5 dibawah ini menjelaskan keterangan yang terjadi pada Gambar 4.8.

Tabel 4.5 Keterangan dampak kerusakan infrastruktur

Objek Easting (meter) Northing (meter) Lokasi Keterangan 1 699278.318 9322413.082 Tongkol Bukti pada well geologi, rob, dikantor Geologi Tongkol 2A 700166.658 9322375.158 Tongkol Kerusakan pada jembatan di tongkol

2C 700166.658 9322375.158 Tongkol Kemiringan gedung di tongkol

3B 700388.909 9321946.532 Gunung Sahari Kerusakan pada jembatan di gunung sahari 7A 702727.83 9321480.865 Mangga Dua Mangga dua, Jembatan turun

8A 714767.984 9324012.932 Cilincing Tiang listrik dan dinding miring

93C 698574.221 9323537.798 Pluit Di kecamatan Penjaringan, terjadi retakan yang merata pada dinding dan jalan. i07 714746.155 9324401.87 Cilincing Daerah abrasi, air payau, jalan terpotong

i11 707176.543 9317864.4 Cempaka Putih Jalan cempaka putih, Penurunan tanah, air payau, hydrant yang seakan terangkat dari tanah

Selain terjadi dampak – dampak diatas, terdapat juga daerah – daerah yang sudah terendam

olah air laut atau tenggelam. Daerah – daerah yang sudah mulai tenggelam dapat dilihat pada

Gambar 4.9, Gambar 4.10, Gambar 4.11, Gambar 4.12, dan Gambar 4.13. Bukti – bukti

tersebut menunjukkan bahwa Jakarta terutama di bagian pantai utara sudah mulai tenggelam

Tongkol Tongkol Tongkol Gunung Sahari Cilincing Pluit Cilincing Mangga Dua Cempaka Putih

(9)
(10)
(11)

Gambar

Gambar 4.1 Peta penurunan tanah interval tahun 2000 – 2011.
Gambar 4.3 Peta penurunan tanah interval tahun 2010 – 2011.
Gambar  4.5  menunjukkan  beberapa  contoh  keretakan  pada  dinding  –  dinding  rumah  atau  bangunan akibat dari terjadinya penurunan muka tanah
Tabel 4.2 Keterangan dampak rumah retak
+4

Referensi

Dokumen terkait

Ketersediaan airtanah statis di dataran aluvial adalah sebanyak 45.500.000 m³, dataran fluviomarin sebanyak 21.900.000 m³, sedangkan komplek gumuk pasir dan beting gisik

Program belajar Matematika Nalaria Realistik yang dapat diselenggarakan diberbagai sekolah, setelah guru di sekolah tersebut mendapatkan pelatihan. khusus dan izin

Oleh karena itu disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh sumber daya manusia sesuai dengan

Untuk itu penulis menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam menganalisa penyebab kegagalan yang sering terjadi serta efek yang ditimbulkan

Tri Haryani SDST.MARIA MONICA

Indikator utama keberhasilan tahap ini adalah operasional layanan IPv4 dan IPv6 secara bersamaan di jaringan operator, munculnya aplikasi dan konten lokal berbasis

Sehingga pada proses pemurnian aluminium hidroksida dengan perbandingan spent catalyst dan pelarut NaOH 1 : 3 masih harus dilakukan penelitian lebih jauh agar hasil

Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat pengetahuan secara umum, ini dikarenakan ilmu itu sendiri merupakan suatu bentuk pengetahuan dengan karakteristik