EFEKTIVITAS EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica
(L.)) DALAM MENINGKATKAN FUNGSI KOGNITIF
TIKUS GALUR WISTAR SEHAT
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memeroleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Oleh:
Fadhila Khairunnisa
04011381419171F A K U L T A S K E D O K T E R A N
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
iii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda-tangan di bawah ini dengan ini menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (sarjana, magister dan/atau doktor), baik di Universitas Sriwijaya maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini di bawah naungan penelitian dr. Ayeshah Augusta Rosdah, M.Biomed.Sc. dengan judul “Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L.) terhadap Fungsi Kognitif Tikus Wistar.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka Saya bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Palembang, 11 januari 2018 Yang membuat pernyataan
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Universitas Sriwijaya, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Fadhila Khairunnisa
NIM : 04011381419171
Program Studi : Pendidikan Dokter Umum
Fakultas : Kedokteran
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Hak Bebas Royalti Noneksklusif
(Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
EFEKTIVITAS EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica (L.)) DALAM MENINGKATKAN FUNGSI KOGNITIF TIKUS GALUR WISTAR SEHAT
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Palembang
Pada tanggal: 11 Januari 2018
Yang Menyatakan,
v
ABSTRAK
EFEKTIVITAS EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica (L.)) DALAM MENINGKATKAN FUNGSI KOGNITIF TIKUS GALUR
WISTAR SEHAT
(Fadhila Khairunnisa, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 47 halaman)
Latar Belakang: Kemampuan berpikir, rasionalisasi, mengingat, menilai, memperhatikan, persepsi serta proses belajar disebut juga dengan fungsi kognitif. Peningkatan fungsi kognitif bermakna sebagai peningkatan kemampuan dalam mengolah dan mengorganisir informasi menjadi lebih baik. Banyak cara untuk meningkatkan fungsi kognitif, salah satunya dengan pangan fungsional. Terdapat tumbuhan pegagan (Centella asiatica) yang memiliki banyak manfaat salah satunya untuk penyakit neurodegeneratif. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ekstrak pegagan berpotensi sebagai cognitive enhancer bagi individu sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pegagan dalam meningkatkan fungsi kognitif tikus wistar sehat.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental analitik dengan pre- and
post-test group design. Populasi penelitian ini merupakan tikus galur wistar (Rattus norvegicus). Sampel dalam penelitian ini adalah tikus galur wistar jantan sehat, dewasa dengan rincian usia 2-3 bulan, dan memiliki berat badan 200-300 gram. Data diambil menggunakan uji Novel Object Recognition (NOR). Data diolah menggunakan uji Shapiro-Wilk, Levene’s Test, One-Way ANOVA, Paired t-Test, dan Independent t-t-Test, lalu disajikan dalam bentuk narasi dan tabel.
Hasil: Hasil Paired t-Test didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara nilai preference index (PI) baik sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) perlakuan (p>0,05) maupun antara seluruh kelompok perlakuan pada nilai PI post-test pada Independent t-Test.
Kesimpulan: Ekstrak air pegagan tidak efektif dalam meningkatkan fungsi
kognitif tikus galur wistar sehat.
Kata kunci: centella asiatica, pegagan, novel object recognition, nootropik,
vi
ABSTRACT
THE EFFICACY OF Centella asiatica (L.) EXTRACT IN IMPROVING COGNITIVE FUNCTION OF HEALTHY WISTAR RATS
(Fadhila Khairunnisa, Medical Faculty of Sriwijaya University, 47 pages)
Background: The ability to think, rationalize, remember, assess, pay attention, perception and learning process is also called cognitive function. By improving cognitive function we are improving our ability to process and organize information to be better. There are many ways to improve cognitive function, one of them are through functional foods. Centella asiatica is a plant which has many benefits, one of them is for neurodegenerative disease. Several studies suggest that
centella asiatica extract has a potential as a cognitive enhancer for healthy
individuals. The purpose of this study was to determine the efficacy of centella
asiatica in improving cognitive function of healthy wistar rats.
Method: This is an experimental analytic study with pre- and post-test group design. The population of this study was wistar rats (Rattus norvegicus). The samples in this study were male healthy wistar rats, age 2-3 months, and weighing 200-300 grams. Data were taken using the Novel Object Recognition (NOR) test. The data were processed using Shapiro-Wilk, Levene's Test, One-Way ANOVA, Paired t-Test, and Independent t-Test tests, then presented in the form of narration and table.
Result: Paired t-Test results showed that there was no significant difference between pre-test preference index and post-test preference index values (p>0.05) and between treatment groups at preference index post-test on Independent t-Test.
Conclusion: Centella asiatica water extract is not effective in improving cognitive
function of healthy wistar rats.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, karya tulis yang berjudul “Efektivitas Ekstrak Pegagan (Centella asiatica (L.)) dalam Meningkatkan Fungsi Kognitif Tikus Galur Wistar Sehat” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Pendidikan Dokter Umum, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Karya tulis ini di bawah naungan penelitian dr. Ayeshah Augusta Rosdah, M.Biomed.Sc. dengan judul “Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L.) terhadap Fungsi Kognitif Tikus Wistar.
Dalam penulisan karya tulis ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan moral maupun materil. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Ayeshah Augusta Rosdah, M.Biomed.Sc. selaku dosen pembimbing 1 dan dr. Debby H. Harahap, M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan kesediaan, waktu, nasihat, masukan, dan semangat serta materil. Terima kasih kepada Prof. Dr. dr. MT. Kamaluddin, M.Sc, SpFK dan dr. Mutiara Budi Azhar, SU, M.Med.Sc., sebagai penguji proposal dan penguji skripsi, serta dr. Kemas Ya’kub Rahadiyanto, SpPK, M.Kes sebagai penguji etik yang telah memberikan masukan dalam penulisan dan penyusunan karya tulis ini.
Terima kasih kepada orang tua dan kakak yang telah banyak membantu memberikan dukungan meski terpisah jarak, baik secara moral maupun materil sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan dengan baik. Terimakasih kepada Teman-teman saya Rhazes, Afkara, Akib, dan “Menantu Rempong” atas dukungan yang diberikan dengan cara yang berbeda-beda, saran, dan kesabaran dalam mendengarkan keluh-kesah selama pembuatan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan atas segala amal yang diberikan kepada semua pihak yang telah mendukung dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
Palembang, 11 Januari 2018
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR...xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.3.1 Tujuan Umum ... 4 1.3.2 Tujuan Khusus ... 4 1.4 Hipotesis ... 4 1.4.1 Hipotesis Nol (H0) ... 4 1.4.2 Hipotesis (H1) ... 4 1.5 Manfaat Penelitian ... 4 1.5.1 Manfaat Teoritis ... 4 1.5.2 Manfaat Praktis ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Centella asiatica (Pegagan) ... 6
2.1.1 Kandungan Pegagan ... 7
2.1.2 Manfaat Pegagan ... 9
2.2 Fungsi Kognitif ... ..10
2.3 Potensi Pegagan Sebagai Obat Nootropik ... ..12
2.4 Uji Novel Object Recognition ... ..13
2.5 Kerangka Teori ... ..16
2.6 Kerangka Konsep...17
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 18
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 18
3.3 Populasi dan Sampel ... 18
3.3.1 Populasi ... 18
3.3.2 Sampel ... 18
ix
3.3.4 Besar Sampel... 19
3.3.5 Cara Pengambilan Sampel... 19
3.4 Variabel Penelitian ... 19
3.5 Definisi Operasional ... 20
3.6 Prosedur Penelitian ... 22
3.6.1 Pembuatan Ekstrak Pegagan...22
3.6.2 Perlakuan Hewan Penelitian...22
3.6.3 Prosedur Uji NOR...23
3.6.4 Prosedur Uji Fitokimia...25
3.7 Parameter Keberhasilan ... 27
3.8 Cara Pengolahan dan Analisis Data ... 27
3.9 Kerangka Operasional ... 29
BAB IV HASIL 4.1 Pelaksanaan Penelitian ... 31
4.2 Hasil Penelitian ... 31
4.2.1 Karakteristik Berat Badan Tikus...31
4.2.2 Karakteristik Pretest Preference Index...32
4.2.3 Karakteristik Post-test Preference Index...33
4.2.4 Hasil Uji Pengaruh Ekstrak Pegagan...33
4.2.5 Hasil Perbandingan Efektivitas Ekstrak Air Pegagan...34
4.2.6 Hasil Uji Fitokimia...35
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pembahasan ... 36
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 39
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 40
6.2 Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
LAMPIRAN ... 48
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Definisi Operasional ... 20
Tabel 2. Uji Normalitas Berat Badan Tikus ... 32
Tabel 3. Uji Normalitas Data Preference Index sebelum Perlakuan ...32
Tabel 4. Uji Normalitas Data Preference Index setelah Perlakuan...33
Tabel 5. Uji Pengaruh Pemberian Ekstrak Pegagan ... 34
Tabel 6. Uji Perbandingan Efektivitas Ekstrak Air Pegagan ... 34
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Tumbuhan Pegagan ... 6
Gambar 2. Struktur Kimia Triterpenik Pentasiklik ... 7
Gambar 3. Fase Habituasi Uji Novel Object Recognition ... 14
Gambar 4. Fase Familiarisasi Uji Novel Object Recognition ... 15
Gambar 5. Fase Uji Coba Novel Object Recognition... 15
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Lembar Konsultasi Skripsi ... 48
Lampiran 2. Data Penelitian... 49
Lampiran 3. Hasil Pengolahan data ... 54
Lampiran 4. Hasil Uji Fitokimia ... 64
Lampiran 5. Sertifikat Kelayakan Etik ... 65
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian ... 66
Lampiran 7. Surat Pernyataan Selesai Penelitian... 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemampuan berpikir, rasionalisasi, mengingat, menilai, memperhatikan, persepsi serta proses belajar disebut juga dengan fungsi kognitif (Herlina, 2010). Fungsi kognitif merupakan hal yang sangat penting karena fungsi ini mengarah kepada suatu kapasitas dari memproses informasi, mengaplikasikan ilmu, dan mengubah kecenderungan. Fungsi kognitif mencakup memori, perhatian, fungsi eksekutif, persepsi, bahasa, dan fungsi psikomotor (Froestl, Muhs dan Pfeifer, 2012).
Dengan meningkatkan fungsi kognitif berarti dapat meningkatkan kemampuan kita untuk dapat mengolah dan mengorganisir informasi menjadi lebih maksimal dan hal ini bisa dicapai dengan berbagai cara seperti edukasi, mental training, dan obat-obatan. Di masyarakat telah dikenal obat-obatan yang berfungsi sebagai cognitive enhancer atau suplemen bagi otak untuk individu sehat, yang dikenal dengan obat nootropik. Nootropik ini sendiri adalah kelas suplemen peningkat kognitif yang dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Zat nootropik sering disebut sebagai “smart drugs” karena berkaitan dengan peningkatan kecerdasan, motivasi, dan energi mental (Shaji, Aleyas dan Mathews, 2016).
Obat nootropik cukup banyak digunakan oleh masyarakat dengan latar belakang profesi yang berbeda. Sebanyak 0,7-4,5% pelajar Jerman sering menggunakan zat nootropik selama hidup mereka dengan tujuan meningkatkan produktivitas dalam rangka mengatasi persaingan antar pelajar (Shaji, Aleyas dan Mathews, 2016). Bahkan, sebanyak 15,6% mahasiswa Universitas Oxford diketahui membeli smart drugs seperti Modafinil tanpa resep dokter (Alec Fullerton, 2017). Selain digunakan oleh pelajar dan mahasiswa, obat nootropik
2
juga digunakan oleh profesi lain seperti pengacara dan pegawai bank dengan tujuan menghadapi kompetisi dan stress yang terdapat pada kehidupan perkantoran (Carl Cederström, 2016). Selain mudah didapat (Carl Cederström, 2016), nootropik juga bisa meningkatkan performa kerja. Akan tetapi, obat nootropik memiliki efek samping seperti kecanduan (Adderall) dan vertigo (Modafinil) (Wesensten, 2006; Dance, 2016; Shaji, Aleyas dan Mathews, 2016). Oleh karena itu, perlu mencari alternatif lain, salah satunya dengan penggunaan pangan fungsional seperti ginkgo biloba dan pegagan (Nehlig, 2010).
Pegagan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Sejak dahulu pegagan telah digunakan pada sistem pengobatan Ayuverda untuk mengobati gejala seperti sakit kepala, asma, eksim, ulcers, dan penyembuhan luka (Veerendra Kumar dan Gupta, 2002). Pegagan merupakan salah satu tanaman suku Apiaceaea (dulu dikenal dengan Umbelliferae), umumnya tumbuh di tanah yang agak lembab, cukup sinar matahari sehingga herba ini dapat ditemukan secara liar di padang rumput, sawah, maupun tepi selokan (Pramono dan Ajiastuti, 2004).
Pegagan memiliki banyak kandungan aktif seperti triterpenoid yang mengandung asam triterpenik pentasiklik dan glikosid dengan rincian senyawa seperti asam asiatic asam madecassic, madecassoid, brahmoside, asam brahmic, centalloside, flavonoid, asiatikosid. Asiatikosid merupakan salah satu antioksidan yang berasal dari tumbuhan pegagan sehingga dapat memperbaiki gangguan saraf yang diakibatkan oleh radikal bebas (Alaiya, Athiroh dan Santoso, 2015). Selain berperan sebagai antioksidan, pegagan menghasilkan efek neuroprotektif pada dosis 150 dan 300 mg/kg terhadap scopolamine-induced cognitive impairment (Sunanda et al., 2014). Selain fungsi sebagai antioksidan dan neuroprotektif masih banyak lagi manfaat dari herba pegagan seperti anxiolytic, angiogenesis, anti-ulserogenik, dan manfaat lainnya (G.K., Muralidhara dan M.S. Bharath, 2011).
Sejauh ini, pegagan digunakan sebagai alternatif dari penyakit neurodegeneratif. Tidak menutup kemungkinan bahwa pegagan berpotensi sebagai cognitive enhancer pada individu sehat. Terdapat penelitian yang bertujuan untuk melihat efek nootropik dari pegagan, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Rao, Chetana dan Umadevi (2005). Disebutkan bahwa
3
pemberian ekstrak pegagan selama masa perkembangan (postnatal period) dapat mempengaruhi morfologi neuronal dan memacu fungsi otak yang lebih tinggi pada tikus remaja dan dewasa muda. Dengan demikian, jelas bahwa pegagan berpotensi sebagai cognitive enhancer atau suplemen bagi otak individu sehat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pegagan dalam meningkatkan fungsi kognitif.
Pada penelitian ini digunakan tikus sebagai subjek penelitian dengan menggunakan uji Novel Object Recognition sebagai alat ukur fungsi kognitif pada tikus. Model hewan mempunyai peran penting dalam penelitian yang dirancang untuk menentukan basis neuronal dari kognitif dan perilaku (Demeter, Sarter dan Lustig, 2008). Selain itu, model hewan digunakan karena sebagian besar faktor eksternal dapat dikendalikan pada model hewan sehingga penelitian dapat dilakukan pada kondisi terkendali. Tikus wistar dipilih karena sebelumnya sering digunakan dalam penelitian terkait proses belajar dan memori (Granholm, 2010).
Uji Novel Object Recognition (NOR) adalah salah satu metode yang menilai fungsi kognitif hewan yang bergantung pada perilaku mengeksplorasi bawaan hewan pengerat dengan tidak adanya peraturan atau hukuman yang diterapkan secara eksternal. Pada masa kini, uji NOR sudah sangat lazim untuk digunakan pada model hewan pengerat pada penelitian yang menginvestigasi tentang perubahan memori (Antunes dan Biala, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah pemberian ekstrak pegagan efektif dalam meningkatkan fungsi kognitif tikus galur wistar sehat?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:
4
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas dari ekstrak pegagan dalam meningkatkan fungsi kognitif pada tikus galur wistar sehat.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengukur fungsi kognitif pada tikus galur wistar sehat sebelum perlakuan menggunakan uji Novel Object Recognition (NOR).
2. Mengukur efek dari 3 dosis ekstrak pegagan terhadap fungsi kognitif pada tikus galur wistar sehat.
3. Menganalisis perbedaan efektivitas ekstrak pegagan dalam meningkatkan fungsi kognitif antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol positif.
1.4 Hipotesis
Hipotesis penelitian terdiri dari hipotesis nol dan hipotesis. Hipotesis nol dan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Hipotesis Nol (H0)
Ekstrak pegagan (Centella asiatica) tidak efektif dalam meningkatkan fungsi kognitif tikus galur wistar sehat.
1.4.2 Hipotesis (H1)
Ekstrak pegagan (Centella asiatica) efektif dalam meningkatkan fungsi kognitif tikus galur wistar sehat.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis dan manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Manfaat Teoritis
Menjadi salah satu referensi dan landasan untuk tahapan penelitian selanjutnya yaitu penelitian pada hewan yang tingkatannya lebih tinggi.
5
1.5.2 Manfaat Praktis
Dalam jangka panjang pegagan berpotensi menjadi alternatif suplemen saraf yang efektif dan aman untuk dikonsumsi.
42
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, A. D., Neve, K. A. dan Lattal, K. M. 2014. Dopamine and extinction: a convergence of theory with fear and reward circuitry. Neurobiology of learning and memory, 108: 65–77.
Alaiya, S., AS, Nour A. dan Santoso, H. 2015. Peran Air Perasan Pegagan (Centella asiatica) terhadap SOD pada Tikus. Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 1(1): 37-43.
Alec Fullerton. 2017. Oxford University Student Union introduces ‘smart drug’
workshops for students.
(Http://www.telegraph.co.uk/education/2017/03/06/oxford-university-student-union-introduces-smart-drug-workshops/, Diakses: 3 Juli 2017).
Amenda Paswida Sembayang. 2008. Perbandingan efek ekstrak pegagan (Centella asiatica) dengan Ginkgo biloba yang dihambat dan tanpa skopolamin terhadap fungsi kognitif. Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya.
Antunes, M. dan Biala, G. 2012. The novel object recognition memory: Neurobiology, test procedure, and its modifications. Cognitive Processing, 13(2): 93–110.
Aziz, Z. A. et al. 2007. Production of asiaticoside and madecassoside in Centella asiatica in vitro and in vivo. Biologia Plantarum, 51(1): 34–42.
Blokland, A. 1995. Acetylcholine: a neurotransmitter for learning and memory?. Brain Research, 21(3): 285–300.
Bostrom, N. dan Sandberg, A. 2009. Cognitive Enhancement: Methods, Ethics, Regulatory Challenges. Science and Engineering Ethics, 15(3): 311–341.
Brinkhaus, B. et al. 2000. Chemical, pharmacological and clinical profile of the East Asian medical plant Centella asiatica. Phytomedicine: International Journal of Phytotherapy and Phytopharmacology, 7(5): 427–48.
43
Carl Cederström. 2016. Like It or Not, ‘Smart Drugs’ Are Coming to the Office. (Https://hbr.org/2016/05/like-it-or-not-smart-drugs-are-coming-to-the-office, Diakses: 3 Juli 2017).
Dance, A. 2016. Smart drugs: A dose of intelligence, Nature, 531(7592). (Http://www.nature.com/doifinder/10.1038/531S2a, Diakses: 3 Juli 2017).
Demeter, E., Sarter, M. dan Lustig, C. 2008. Rats and humans paying attention: cross-species task development for translational research. Neuropsychology, 22(6).
Djuwita, I. et al. 2013. Induksi Ekstrak Pegagan Secara in vitro terhadap Proliferasi dan Diferensiasi Sel Otak Besar Anak Tikus. Jurnal Veteriner, 14(2): 138–144.
Fisher, S. K. dan Wonnacott, S. 2012. Chapter 13 – Acetylcholine in Basic Neurochemistry: 258–282
Flora, S. J. S. dan Gupta, R. 2007. Beneficial effects of Centella asiatica aqueous extract against arsenic-induced oxidative stress and essential metal status in rats. Phytotherapy Research, 21(10): 980–988
Froestl, W., Muhs, A. dan Pfeifer, A. 2012. Cognitive Enhancers (Nootropics). Part 1: Drugs Interacting with Receptors. Journal of Alzheimer’s Disease, 32:793–887.
G.K., S., Muralidhara, B. S. P. dan M.S. Bharath, M. 2011. Exploring the Role of “Brahmi”(Bocopa monnieri and Centella asiatica) in Brain Function and Therapy. Recent Patents on Endocrine, Metabolic & Immune Drug Discovery, 5(1): 33–49.
Gohil, K. J., Patel, J. A. dan Gajjar, A. K. 2010. Pharmacological Review on Centella asiatica: A Potential Herbal Cure-all. Indian Journal of Pharmaceutical Sciences, 72(5): 546–56.
Gonzalezburgos, I. dan Feriavelasco, A. 2008. Serotonin/dopamine interaction in memory formation. Serotonin;Dopamine Interaction: Experimental Evidence and Therapeutic Relevance: 603–623.
Granholm, A.-C. 2010. Why do we need to use animal models to study cognition and aging?. Neuropsychopharmacology : official publication of the American College of Neuropsychopharmacology, 35(8).
44
Gray, N. E. et al. 2016. Centella asiatica modulates antioxidant and mitochondrial pathways and improves cognitive function in mice. Journal of Ethnopharmacology, 180: 78–86.
Hashim, P. et al. 2011. Triterpene Composition and Bioactivities of Centella asiatica. Molecules. Molecular Diversity Preservation International, 16(12): 1310–1322.
Herlina, H. 2010. Pengaruh Triterpen Total Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) terhadap Fungsi Kognitif Belajar dan Mengingat pada Mencit Jantan Albino (Mus musculus) yang Dihambat dengan Skopolamin. Molekul, 5(2): 89.
Holz, R. W. dan Fisher, S. K. 2012. Chapter 12 – Synaptic Transmission and Cellular Signaling: An Overview in Basic Neurochemistry: 235–257
Jahan, R. et al. 2012. Centella asiatica (L.) Urb.: Ethnomedicinal uses and their scientific validations. American-Eurasian Journal of Sustainable Agriculture, 6(4): 261–270.
Kamaluddin, M.T. 2003. Regulasi Reseptor Muskarinik M1 Korteks
Frontoparietalis dan Hipokampus Tikus Wistar oleh Pirasetam dan Piritinol dan kaitannya dengan Proses Belajar dan Mengingat. Disertasi pada Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung.
K. G. Mohandas Rao, S. Muddanna Rao dan S. Gurumadhva Rao. 2005. Centella asiatica induced behavioural changes during growth spurt period in neonatal reats in neonatal rats. Neuroanatomy.
Kumar, A., Dogra, S. dan Prakash, A. 2009. Neuroprotective Effects of Centella asiatica against Intracerebroventricular Colchicine-Induced Cognitive Impairment and Oxidative Stress, International Journal of Alzheimer’s Disease, 1–8.
Mathiasen, J. R. dan Dicamillo, A. 2010. Novel object recognition in the rat: A facile assay for cognitive function. Current Protocols in Pharmacology.
Mirza, I. et al. 2013. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella Asiatica (L.) Urban) terhadap Gambaran Darah, Aktivitas, dan Fungsi Kognitif Tikus. Jurnal Kedokteran Hewan - Indonesian Journal of Veterinary Sciences, 7(2). Mohamed, S. et al. 2008. Comparison on Cognitive Effects of Centella asiatica in
45
Healthy Middle Age Female and Male.
Mohandas Rao, K. G., Muddanna Rao, S. dan Gurumadhva Rao, S. 2006. Centella asiatica (L.) Leaf Extract Treatment During the Growth Spurt Period Enhances Hippocampal CA3 Neuronal Dendritic Arborization in Rats. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 3(3): 349–357. Mohandas Rao, K. G., Muddanna Rao, S. dan Gurumadhva Rao, S. 2007.
Enhancement of Amygdaloid Neuronal Dendritic Arborization by Fresh Leaf Juice of Centella asiatica (Linn) During Growth Spurt Period in Rats. Evidence-based complementary and alternative medicine: eCAM. Hindawi Publishing Corporation, 6(2): 203
Mora, E. dan Fernando, A. 2012. Optimasi Ekstraksi Triterpenoid Total Pegagan (Centella asiatica (Linn.) Urban ) yang Tumbuh di Riau. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia, 1(1): 11–16.
Mukhriani. 2014. Ekstraksi, pemisahan senyawa, dan identifikasi senyawa aktif. Journal Kesehatan, VII(2): 361–367.
Nehlig, A. 2010. Is Caffeine a Cognitive Enhancer?. Journal of Alzheimer’s Disease. Edited by R. A. Cunha and A. de Mendona, 20(s1): S85–S94
Neshatdoust, S. et al. 2016. High-flavonoid intake induces cognitive improvements linked to changes in serum brain-derived neurotrophic factor: Two randomised, controlled trials. Nutrition and healthy aging, 4(1): 81–93
Pramono, S. dan Ajiastuti, D. 2004. Standardisasi ekstrak herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) berdasarkan kadar asiatikosida secara KLT-densitometri densitometric method, 15(3): 118–123.
Puttarak, P. et al. 2017. Effects of Centella asiatica (L.) Urb. on cognitive function and mood related outcomes: A Systematic Review and Meta-analysis. Scientific reports,7(1).
Rao, S., Chetana, M. dan Umadevi, P. 2005. Centella asiatica treatment during postnatal period enhances learning and memory in mice. Physiology & Behavior, 86(4): 449–457.
Sari, D. C. R. et al. 2014. Ethanol extracts of Centella asiatica leaf improves memory performance in rats after chronic stress via reducing nitric oxide and increasing Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) Concentration. GSTF
46
Journal of Psychology (JPsych), 1(1): 9.
Setyopranoto, I., Lamsudin, R. dan Dahlan, P. 2000. Peranan stroke iskhemik akut terhadap timbulnya gangguan fungsi kognitif di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. (Http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=5183#, Diakses: 9 Juni 2017).
Shaji, C., Aleyas, J. dan Mathews, S. M. 2016. A Review on Nootropics. Int. J. Adv. Res. Biol. Sci, 3(2): 272–277.
Shinomol, G. K., Bharath, M. M. S. dan Muralidhara. 2012. Extract Offsets 3-Nitropropionic Acid Induced Mitochondrial Oxidative Stress and Dysfunctions in the Striatum of Prepubertal Mouse Brain. Canadian Journal of Physiology and Pharmacology, 90(5): 595–606.
Shinomol, G. K. dan Muralidhara. 2008. Prophylactic neuroprotective property of Centella asiatica against 3-nitropropionic acid induced oxidative stress and mitochondrial dysfunctions in brain regions of prepubertal mice. Neurotoxicology, 29(6): 948–957.
Somboonwong, J. et al. 2012. Wound healing activities of different extracts of Centella asiatica in incision and burn wound models: an experimental animal study. BMC Complementary and Alternative Medicine, 12(1): 103–109.
Spear, L. P. 2000. The adolescent brain and age-related behavioral manifestations. Neuroscience and Biobehavioral Reviews.
Stansfield, K. H. dan Kirstein, C. L. 2006. Effects of novelty on behavior in the adolescent and adult rat. Developmental Psychobiology, 48(1): 10–15
Steckler, T. dan Sahgal, A. 1995. The role of serotonergic-cholinergic interactions in the mediation of cognitive behaviour. Behavioural brain research, 67(2): 165–99.
Sumiyoshi, T., Kunugi, H. dan Nakagome, K. 2014. Serotonin and dopamine receptors in motivational and cognitive disturbances of schizophrenia. Frontiers in neuroscience, 8: 395.
Sunanda, B. P. V et al. 2014. Evaluation of the Neuroprotective effects of Centella asiatica against scopolamine induced cognitive impairment in mice. Indian Journal of Pharmaceutical Education and Research, 48(4): 31–34.
47
Sutcliffe, J. S., Marshall, K. M. dan Neill, J. C. 2007. Influence of gender on working and spatial memory in the novel object recognition task in the rat. Behavioural Brain Research, 177(1): 117–125
Veerendra Kumar, M. H. dan Gupta, Y. K. 2002. Effect of different extracts of Centella asiatica on cognition and markers of oxidative stress in rats. Journal of ethnopharmacology, 79(2): 253–60.
Wattanathorn, J. et al. 2008. Positive modulation of cognition and mood in the healthy elderly volunteer following the administration of Centella asiatica. Journal of Ethnopharmacology, 116(2): 325–332.
Wesensten, N. J. 2006. Effects of Modafinil on Cognitive Performance and Alertness During Sleep Deprivation. Current Pharmaceutical Design, 12: 2457–2471.
Westerink, B. H. C., de Boer, P. dan Damsma, G. 1990. Dopamine-acetylcholine interaction in the striatum studied by microdialysis in the awake rat: some methodological aspects. Journal of Neuroscience Methods, 34(1–3): 117–124
Wijeweera, P. et al. 2006. Evaluation of anxiolytic properties of Gotukola - (Centella asiatica) extracts and asiaticoside in rat behavioral models. Phytomedicine, 13(9–10): 668–676.