6 - 1
B
B
a
a
b
b
6
6
Monitoring dan evaluasi capaian ssk
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan strategi sanitasi Kabupaten Pidie
dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kinerja dan
akuntabilitas institusi dalam mencapai visi dan misi sanitasi yang telah
ditetapkan. Monitoring dan evaluasi ini mencakup beberapa hal-hal
sebagai berikut:
1. Menilai kembali kerangka hasil/kerangka strategis SSK. Kerangka
hasil seperti tujuan, sasaran, input, kegiatan dan output sesuai
kaidah SMART (specific, measurable, attainable, realistic dan time-
bound) serta memiliki indikator jelas.
2. Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK di
tingkat pokja.
3. Memasukkan informasi kerangka hasil kedalam sistem monev
berbasis web Nawasis PPSP.
Dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Pidie,
perlu ada keselarasan dan kesesuaian antara pelaksanaan dan
perencanaan yang telah disusun, sehingga diperlukan strategi
pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan
secara intensif dan berkelanjutan.
Monitoring merupakan aktifitas pengamatan dan penilaian yang
dilakukan secara berkelanjutan terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan
sesuai dengan yang direncanakan dan terhadap penggunaan input dalam
menghasilkan output yang telah ditetapkan. Sedangkan evaluasi
dilakukan untuk menilai secara berkala kinerja, efisiensi dan dampak
program, sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan dan kegagalan
6 - 2
sebuah program.
Pengendalian monitoring dan evaluasi selama pelaksanaan program
dengan evaluasi dampak yang dilakukan setelah program selesai
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Waktu dan Tahapan Pelaksanaan
Monitoring evaluasi dilakukan secara berkala dan berkelanjutan pada
saat program sedang berjalan. Evaluasi dampak dilaksanakan pada
status akhir program atau pelaksanaan telah selesai.
2. Tingkat Hirarki harapan dalam kerangka kerja logis
Monitoring evaluasi ke arah tingkat keluaran (output), sedangkan
evaluasi dampak ke arah tingkat tujuan fungsional atau dampak
(purpose and goat).
3. Sifat informasi yang dibutuhkan
Monitoring dan evaluasi selektif, tertentu dan peringatan dini
terutama pada saat penentuan penyimpangan kritis dari jadwal
pelaksanaan. Sedangkan evaluasi dampak menyeluruh dan
tergantung pada kegiatan pengendalian.
4. Sifat Kebijakan yang dijalankan
Monitoring evaluasi korektif dan segera dilaporkan, sedangkan
evaluasi dampak memandang ke depan pada program lanjutan yang
akan direncanakan selanjutnya.
5. Metode Penilaian dan analisis
Metode monitoring evaluasi yaitu membandingkan antara pencapaian
realisasi dengan rencana. Sedangkan Evaluasi dampak perbandingan
antara yang diharapkan dengan dampak, pola perubahan sebelum
dan sesudah adanya program.
6. Orientasi Kegiatan
6 - 3
untuk menilai keuntungan yang diperoleh dalam kelompok sasaran.
Dalam kaitan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan
pencapaian program dari Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie terdapat
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin tercapainya
tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut yaitu: (1) obyektif dan
profesional; (2) partisipasi; (3) tepat waktu; (4) transparan; (5) akuntabel;
(6) berkesinambungan; dan (7) berbasis kinerja. Monitoring partisipatif
melibatkan masyarakat dalam mengidentifikasi, memproses dan
mengkomunikasikan informasi dan data.
Evaluasi partisipatif merupakan analisis sistematis oleh pengelola
program/kegiatan dan warga masyarakat agar mampu melakukan
penyesuaian, mereformulasi kebijakan atau tujuan, me-reorganisasi
kelembagaan dan merelokasi sumberdaya. Data yang dihimpun pada
waktu monitoring menjadi dasar dalam melakukan analisa evaluasi,
termasuk identifikasi dampak program/kegiatan bagi masyarakat yang
menjadi sasarannya. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi partisipatif
mempunyai tujuan ganda, pertama sebagai alat manajemen untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dan kedua juga sebagai proses
pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman atas
berbagai faktor yang mempengaruhi sehingga diperlukan pengawasan
terhadap proses pembangunan.
6.1 Air Limbah Domestik
Mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi/pelaksanaan strategi
sanitasi Kabupaten Pidie untuk sub sektor air limbah domestik tahun
2016 dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 6.1
Capaian Stratejik Pengelolaan Air Limbah Domestik
Tujuan :Meningkatkan Lingkungan Permukiman Masyarakat Pidie yang Bersih, Sehat dan Nyaman serta Lingkungan yang
Lestari melalui Pengelolaan Air Limbah Domestik Berwawasan Lingkungan Menuju Universal Access Tahun 2019
Tahun 2016
Rencana Realisasi
Output Belanja (Rp.) Outcome Output Belanja Outcome
1. Penyusunan SOP pengelolaan air limbah.
100 Juta Kabupaten Pidie memiliki SOP air limbah. - - -
2. Pemantauan kualitas lingkungan (Air Sungai).
200 Juta Kabupaten Pidie memiliki data kualitas lingkungan untuk air sungai.
- - -
3. Pemicuan. 30 Juta Meningkatkan kesadaran kepada masyarakat perihal menjaga lingkungan dan pengelolaan lingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Pidie.
- - -
4. Pembebasan Lahan/Tanah pembangunan IPAL Komunal Berbasis Masyarakat.
180 Juta Tersedianya Lahan/tanah 900 M2 untuk
pembangunan 1 unit IPAL Komunal.
Tabel 6.2
Capaian Kegiatan Pengelolaan Air Limbah Domestik
Tahun 2016Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan Realisasi Output Belanja (Rp.) Outcome
1. Persiapan Pembahasan Penyusunan SOP Air Limbah - - - -
2. Persiapan pemantauan kualitas lingkungan (Air
Sungai) - - - -
3. Persiapan Pemicuan - - - -
4. Persiapan pembebasan Lahan/Tanah pembangunan
IPAL Komunal Berbasis Masyarakat - - - -
Tabel 6.3
Evaluasi Pengelolaan Air Limbah
Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi 1. Terlaksananya pembahasan SOP
air limbah pemerintah kabupaten pada tahun 2016.
Penyusunan SOP Air Limbah (Rp.
100 Juta) - - - -
2. Tersedianya data kualitas
lingkungan (air sungai) kabupaten pada tahun 2016.
Pemantauan Kualitas Lingkungan
(Air Sungai) Rp. 200 Juta - - - -
3. Meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap PHBS secara bertahap sampai tahun 2019.
Pemicuan (Rp.3 Juta). - - - -
4. Komitmen pendanaan dari Pemkab untuk pengelolaan air limbah sampai dengan tahun 2019.
Pembebasan Lahan/Tanah pembangunan IPAL Komunal Berbasis Masyarakat (Rp.180 Juta)
Tabel 6.4
Pelaporan Monitoring dan Evaluasi Implementasi SSK Sub Sektor Pengelolaan Air Limbah
Objek Pemantauan Penanggung Jawab Waktu Pemantauan Pelaporan Penanggung Jawab Utama Pengumpulan Data dan Dokumentasi PengolahData/Pemantau Penerima Laporan
Tabel Capaian
Stratejik Bappeda BAPEDAL, DINKES BMCK
Oktober sampai dengan November Tahun 2016
Bupati dan Kepala SKPK terkait
Tabel Capaian
Kegiatan Bappeda BAPEDAL, DINKES BMCK
Oktober sampai dengan November Tahun 2016
Bupati dan Kepala SKPK terkait
Tabel Evaluasi Bappeda BAPEDAL, DINKES BMCK
Oktober sampai dengan November Tahun 2016
Bupati dan Kepala SKPK terkait
6.2 Pengelolaan Persampahan
Mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi/pelaksanaan strategi sanitasi Kabupaten Pidie untuk sub sektor
pengelolaan persampahan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 6.5
Capaian Stratejik Pengelolaan Persampahan
Tujuan :Meningkatkan Lingkungan Permukiman Masyarakat Pidie yang Bersih, Sehat dan Nyaman serta Lingkungan yang Lestari melalui Pengelolaan Persampahan Berwawasan Lingkungan Menuju Universal Access Tahun 2019
Tahun 2016
Rencana Realisasi
Output Belanja (Rp.) Outcome Output Belanja Outcome
1. Penyusunan SOP Pengelolaan
Persampahan 80 Juta Kabupaten Pidie memiliki SOP Pengelolaan Persampahan - - - 2. Penyusunan UKL UPL TPS 3R 80 Juta Kabupaten Pidie memiliki UKL UPL untuk
Pembangunan 1 unit TPS 3R - - -
3. Pemicuan 30 Juta Meningkatkan kesadaran kepada masyarakat perihal menjaga lingkungan yang sehat dan bersih dan pengelolaan persampahan di Kabupaten Pidie
4. Pembebasan Lahan
5. Pengadaan Kontainer 250 Juta Kabupaten Pidie memiliki 5 unit kontainer - - - 6. Pengadaan Gerobak Sampah
Bermotor.
90 Juta Kabupaten Pidie memiliki 2 unit gerobak sampah bermotor
- - -
7. Pelatihan 3R Bagi Kader Desa dan Pelatihan dan Praktek Pembuatan Pupuk Kompos Skala Rumah Tangga.
80 Juta Terselenggaranya pelatihan 3R Bagi 147 orang Kader Desa dan Pelatihan dan Praktek Pembuatan Pupuk Kompos Skala Rumah Tangga
- - -
8. Operasi dan Pemeliharaan
Amroll Truck. 120 Juta Tersedianya pemeliharaan 3 unit Amroll Truck selama 1 anggaran operasi dan Tahun
- - -
9. Operasi dan Pemeliharaan
Dump Truck. 375 Juta Tersedianya pemeliharaan 5 unit Dump Truck selama 1 anggaran operasi dan Tahun
- - -
10. Operasi dan Pemeliharaan Kontainer.
10 Juta Tersedianya anggaran operasi dan pemeliharaan 5 unit Kontainer selama 1 Tahun
- - -
11. Operasi dan Pemeliharaan
Gerobak Sampah Bermotor. 42 Juta Tersedianya pemeliharaan 2 unit Gerobak Sampah anggaran operasi dan Bermotor selama 1 Tahun
Tabel 6.6
Capaian Kegiatan Pengelolaan Persampahan
Tahun 2016Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan Realisasi Output Belanja (Rp.) Outcome
1. Persiapan Pembahasan SOP Persampahan - - - -
2. Persiapan Penyusunan UKL UPL TPS 3R - - - -
3. Pemicuan
4. Persiapan Pembebasan Lahan Pembangunan TPS 3R - - - -
5. Persiapan Pengadaan Kontainer - - - -
6. Persiapan Pengadaan Gerobak Sampah Bermotor - - - -
7. Persiapan Pelatihan 3R Bagi Kader Desa dan Pelatihan dan Praktek Pembuatan Pupuk Kompos Skala Rumah
Tangga - - - -
8. Penyiapan anggaran untuk Operasi dan Pemeliharaan
Amroll Truck - - - -
9. Penyiapan anggaran untuk Operasi dan Pemeliharaan
Dump Truck - - - -
10. Penyiapan anggaran untuk Operasi dan Pemeliharaan
Kontainer - - - -
11. Penyiapan anggaran untuk Operasi dan Pemeliharaan
Tabel 6.7
Evaluasi Pengelolaan Persampahan
Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi
1. Terlaksananya pembahasan SOP persampahan pemerintah kabupaten pada tahun 2016
Penyusunan SOP Pengelolaan
Persampahan (Rp 80 Juta) - - - -
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat secara bertahap terhadap PHBS sampai dengan tahun 2019
Pemicuan (Rp. 30 Juta) - - - -
3. Komitmen pendanaan dari Pemkab untuk pengelolaan persampahan secara bertahap sampai dengan tahun 2019
1. Penyusunan UKL/UPL Pembangunan TPS 3R (Rp 80 Juta) 2. Pembebasan Lahan Pembangunan
TPS 3R (Rp.150 Juta)
3. Pelatihan 3R Bagi Kader Desa dan Pelatihan dan Praktek Pembuatan Pupuk Kompos Skala Rumah Tangga (Rp.80 Juta)
4. Operasi dan Pemeliharaan Amroll Truck (Rp.120 Juta)
5. Operasi dan Pemeliharaan Dump Truck (375 Juta)
6. Operasi dan Pemeliharaan Kontainer (Rp.10 Juta)
7. Operasi dan Pemeliharaan Gerobak Sampah Bermotor (Rp.42 Juta)
Tabel 6.8
Pelaporan Monitoring dan Evaluasi Implementasi SSK Sub Sektor Pengelolaan Persampahan
Objek Pemantauan Penanggung Jawab Waktu Pemantauan Pelaporan Penanggung Jawab Utama Pengumpulan Data dan Dokumentasi Pengolah
Data/Pemantau Penerima Laporan
Tabel Capaian
Stratejik Bappeda PEMKAB, DINKES BAPEDAL, DKP, BMCK
Oktober sampai dengan November Tahun 2016
Bupati dan Kepala SKPK terkait
Tabel Capaian
Kegiatan Bappeda PEMKAB,DINKES BAPEDAL, DKP, BMCK
Oktober sampai dengan November Tahun 2016
Bupati dan Kepala SKPK terkait
Tabel Evaluasi Bappeda PEMKAB,DINKES BAPEDAL, DKP, BMCK Oktober sampai dengan November Tahun 2016
Bupati dan Kepala SKPK terkait
6.3 Drainase Perkotaan
Mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi/pelaksanaan strategi sanitasi Kabupaten Pidie untuk sub sektor
drainase perkotaan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 6.9
Capaian Stratejik Drainase Perkotaan
Tujuan :Meningkatkan Lingkungan Permukiman Masyarakat Pidie yang Bersih, Sehat dan Nyaman serta Lingkungan yang Lestari melalui Peningkatan Infrastruktur dan Pengelolaan Drainase Berwawasan Lingkungan Menuju Universal Access Tahun 2019
Tahun 2016
Rencana Realisasi
Output Belanja (Rp.) Outcome Output Belanja Outcome
1. Perencanaan Teknis (DED) Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tersier
60 Juta Tersedianya 3 Perencanaan Teknis (DED) Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tersier untuk Kecamatan Kota Sigli (Gampong Pasi Rawa), Kecamatan Mutiara Timur (Gampong Jojo) dan Kecamatan Delima (Gampong Dayah Beuah)
- - -
2. Pembebasan Lahan/Tanah
Saluran Drainase Tersier 75 Juta Terbebasnya pembangunan saluran drainase tersier di Lahan 1500 m2 untuk Kecamatan Kota Sigli (Gampong Pasi Rawa),
Tabel 6.10
Capaian Kegiatan Drainase Perkotaan
Tahun 2016Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan Realisasi Output Belanja (Rp.) Outcome
1. Persiapan penyusunan perencanaan teknis (DED)
Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tersier - - - - 2. Persiapan pembebasan Lahan/Tanah Saluran Drainase
Tersier - - - -
Tabel 6.11
Evaluasi Kegiatan Drainase Perkotaan
Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi
1. Tersedianya sarana dan prasarana drainase sampai tahun 2019.
1. Perencanaan Teknis (DED) Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tersier (Rp.60 Juta)
2. Pembebasan Lahan/Tanah Saluran Drainase Tersier (Rp.75 Juta)
Tabel 6.12
Pelaporan Monitoring dan Evaluasi Implementasi SSK Sub Sektor Drainase Perkotaan
Objek Pemantauan Penanggung Jawab Waktu Pemantauan Pelaporan Penanggung Jawab
Utama Pengumpulan Data dan Dokumentasi Data/Pemantau Pengolah Penerima Laporan
Tabel Capaian
Stratejik Bappeda BMCK,DINKES KSM/MASYARAKAT BMCK,
Oktober sampai dengan November Tahun 2016
Bupati dan Kepala SKPK terkait
Tabel Capaian
Kegiatan Bappeda BMCK,DINKES KSM/MASYARAKAT BMCK,
Oktober sampai dengan November Tahun 2016
Bupati dan Kepala SKPK terkait
Tabel Evaluasi Bappeda BMCK,DINKES KSM/MASYARAKAT BMCK,
Oktober sampai dengan November Tahun 2016
Bupati dan Kepala SKPK terkait