• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci :Komunikasi Keluarga, Wanita Karir, Kota Gorontalo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci :Komunikasi Keluarga, Wanita Karir, Kota Gorontalo"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Sosial UNG | 1 KOMUNIKASI KELUARGA WANITA KARIR

(STUDI DESKRIPTIF DI KOTA GORONTALO 1

Dellan Niode, 2Sumarjo, 3Zulaeha Laisa 1

Mahasiswa Prodi Komunikasi, 2,3Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo

e-mail: 1dellaanniode@gmail.com, 2Sumarjo@ung.ac.id,3Zulaeha@ung.ac.id

ABSTRAK

Dellan Niode. 2015, “Komunikasi Keluarga Wanita Karir” Studi Deskriptif di Kota Gorontalo. Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Sumarjo, S.Pd.,M.Si; dan Pembimbing II Zulaeha Laisa, S.Sos.,M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi keluarga wanita karir di Kota Gorontalo dan faktor penghambat komunikasi keluarga wanita karir.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif, yaitu interaksi antara pengumpulan data dengan tiga komponen yakni reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Komunikasi keluarga wanita karir yang ada di Kota Gorontalo pertama, menggunkana pomunikasi primer yakni proses komunikasi yang proses penyampaian pesan, dilakukan secara verbal dan non verbal, kedua komunikasi sekunder yakni proses komunikasi menggunakan media sebagai sarana dalam proses penyampaian pesan, ketiga komunikasi linear yaitu komunikasi yang membutuhkan perencanaan terlebih dahulu dalam keluarga. Dan Faktor penghambat komunikasi pada keluarga wanita karir yaitu ada dua hal : (1)Karakter anak, karakter anak yang berbeda-beda dapat membuat komunikasi yang berlangsung menjadi tidak terkendali, sehingga tidak menghasilkan komunikasi yang efektif. (2) Keadaan lingkungan, keadaan yang tak terduga juga dapat menghambat komunikasi atau noice yakni kesalahan jaringan ketika sedang berkomunikasi.

(2)

Fakultas Ilmu Sosial UNG | 2 ABSTRACT

Dellan Niode. 2015, “Independent Women on Communication” descriptive study in Gorontalo city. The sis, communication science study program, faculty of social science, Gorontalo State University. 1st advisor sumarjo, S.Pd, M.Si, and 2nd advisor Zulaeha Laisa, S.Sos, M.Si.

This research is almed to find out communication of independent women in family in Gorontalo city and the communication obstacles of the independent women their family.

Descriptive qualitative method was used in this research observation, interview and documentation were used the data collection technique. Interactive analysis, that the interaction between data collection and three component, those are data reduction, data presentation and conclusion outline.

This research conculisions are : the communication of the independent in their family especially in the Gorontalo city. First, using primer communication where the process of communication in saving the messages which is done verbally and won verbally, both of the secunder communication using the media as one of tool in the process of saving the the messages. The third is linear communication where the communication requires plans in the very first place in family. The factors that caused the obstalles to the independent women in their family are categoriged into two factors : (1) children character, differet character of children may cause the communication runs uncontroll, this the communication becomes unefective ,(2) environment , unexpected condition will may also affect the communication on communication disordes in communication.

Key Words : Family communication, independent women, Gorontalo city.

PENDAHULUAN

Fenomena wanita karir memang sudah semakin banyak di setiap pekerjaan, dalam dunia kerja pada beberapa bidang pekerjaan juga diperankan oleh kaum wanita misalnya pada bidang politik, pendidikan, bisnis dan industri lainnya hal ini karena memang tak diragukan lagi keahlian kaum wanita yang banyak menghasilkan prestasi dan harapan-harapan yang terwujud. Memang menjadi wanita karir mempunyai beberapa keuntungan khususnya yang sudah berkeluarga yakni bertambahnya atau dapat membantu finansial keluarga, meluasnya jaringan, tersedianya kesempatan untuk menyalurkan bakat dan hobi, dan terbukanya kesempatan untuk mewujudkan citra diri yang positif.

Tapi hal ini harus sejalan dengan keberhasilan pekerjaan dan keluarga. Artinya berhasil pada bidang pekerjaan dan berhasil juga pada keharmonisan keluarga. Menjadi orang tua karir merupakan pilihan hidup yang mulia. Tidak ada halangan orang tua untuk bekerja, terutama ayah. Namun berbeda halnya dengan ibu, ketika ibu menetapkan pilihannya sebagai wanita karir maka hal yang perlu

(3)

Fakultas Ilmu Sosial UNG | 3 diperhatikan bagaimana dia melakukan tanggung jawabnya, dalam hal ini dimana ia memiliki peran ganda.

Sebagai seorang ibu/istri dan sebagai seorang karyawan/pegawai, hal ini perlu cara yang pas untuk menciptakan hubungan yang baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan keluarga. Akan tetapi wanita karir tetap akan mengorbankan satu hal yaitu waktu bersama keluarga, seperti wanita karir yang kurang memperhatikan atau mengatur komunikasi keluarganya sehingga tidak terjalin keakraban dalam keluarga. Tapi apalah arti semuanya jika akan mengorbankan waktu bersama keluarga dan akan berujung pada tidak akrabnya keluarga, yang ditandai dengan melemahnya fungsi keluarga yang dapat terlihat dari komunikasi yang hangat antara ayah, ibu, dan anak semakin menghilang.

Kesibukan dan waktu yang kurang berada di rumah membuat wanita/ibu menjadi sulit untuk berkomunikasi secara tatap muka dengan keluarga, sehingga kadangkala terjadi hubungan yang tidak begitu akrab karena berkurangnya pertemuan secara langsung antara wanita/ibu dengan anak-anak dan suami. Wanita yang bekerja di luar rumah tentu mengharapkan bisa terjalin hubungan komunikasi yang baik dan efektif dengan keluarga, namun tidak semuanya berjalan dengan lancar akan ada banyak faktor penghambat untuk meraih komunikasi efektif. Faktor penghambat komunikasi di setiap keluarga berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan lingkungan keluarga itu sendiri.

Melihat masalah yang ada, dimana ada beberapa hambatan untuk menjadi wanita karir yang dapat berhasil dalam pekerjaan, dan rumah tangga, maka peneliti mengangkat bagaimana komunikasi keluarga wanita karir, yang menjadi obyek penelitian ini adalah wanita karir yang berada di Kota Gorontalo dan merupakan wanita karir yang bekerja dari pukul 08.00 pagi sampai pada pukul 16.00, dan tidak bisa ditinggalkan sewaktu-waktu.

KAJIAN PUSTAKA

Wanita yang berkarir adalah wanita yang bekerja untuk mengembangkan karir, pada umumnya „wanita karir‟ adalah wanita yang berpendidikan cukup tinggi dan mempunyai status yang cukup tinggi dalam pekerjaannya, yang cukup berhasil dalam berkarya. Karir dapat juga diartikan sebagai „urut-urutan status yang diiringi oleh peningkatan prestasi seseorang‟ (Istiyanto dalam Dina Nawangningrum, 2002:7).

Keluarga adalah struktur terkecil dalam kehidupan, akan tetapi keluarga sangat berperan penting untuk kemajuan bangsa dan negara karena keluarga adalah sekolah pertama untuk setiap orang, dengan pengenalan perdana dari keluarga maka manusia dapat mengenal baik tentang kehidupan. Dalam mengasah ataupun mengatur sebuah keluarga tentu harus ada komunikasi yang baik pula, dalam keluarga mempunyai aneka macam komunikasi yang digunakan yang tentunya untuk membangun hubungan satu sma lain di dalam keluarga itu sendiri. Berikut beberapa aneka komunikasi dalam keluarga.

(4)

Fakultas Ilmu Sosial UNG | 4 Pertama komunikasi verbal adalah suatu kegiatan komunikasi antara individu atau kelompok yang mempergunakan bahasa sebagai alat perhubungan. Bahasa itu sendiri menurut Barker (dalam Djamarah 2004:43) memiliki tiga fungsi yaitu, naming atau labeling, interaksi, dan transmisi informasi. Efektif tidaknya suatu kegiatan komunikasi bergantung dari ketepatan penggunaan kata-kata atau kalimat dalam mengungkapkan sesuatu. Proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik bila komunikan dapat menafsirkan secara tepat pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui penggunaan bahasa dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Panjang pendeknya suatu kalimat, tepat tidaknya penggunaan kata-kata yang merangkai kalimat, menjadi faktor penentu kelancaran komunikasi.

Kegiatan komunikasi verbal menempati frekuensi terbanyak dalam keluarga. Setiap hari orang tua selalu ingin berbincang-bincang kepada anaknya. Canda dan tawa menyertai dialog antara orang tua dan anak. Perintah, suruhan, larangan, dan sebagainya merupakan alat pendidikan yang sering dipergunakan oleh orang tua atau anak dalam kegiatan komunikasi keluarga. Alat pendidikan tersebut tidak hanya dipakai oleh orang tua terhadap anaknya, tetapi bisa juga dipakai oleh anak terhadap anak yang lain.

Kedua komunikasi nonverbal, komunikasi yang berlangsung dalam keluarga tidak hanya dalam bentuk verbal, tetapi juga dalam bentuk nonverbal. Walaupun begitu, komunikasi nonverbal suatu ketika bisa berfungsi sebagai penguat komunikasi verbal. Fungsi komunikasi nonverbal itu sangat terasa jika komunikasi yang dilakukan secara verbal tidak mampu mengungkapkan sesuatu secara jelas.

Ketiga komunikasi kelompok, hubungan akrab antara orang tua dan anak sangat penting untuk dibina dalam keluarga. Keakraban hubungan itu dapat dilihat dari frekuensi pertemuan antara orang tua dana anak dalam suatu waktu dan kesempatan. Pertemuan anggota keluarga untuk duduk bersama dalam satu waktu dan kesempatan sangat penting sebagai simbol keakraban keluarga. Moment seperti waktu makan, menonton televisi, duduk santai, ketika anak sedang bermain-main dalam rumah, dapat membicarakan hal-hal yang bermanfaat bagi kebaikan anggota keluarga. Untuk menjalin hubungan yang akrab dalam keluarga tidak mesti harus diawali dengan pertemuan formal. Pertemuan informal juga memiliki nilai strategis dalam mengakrabkan hubungan orang tua dan anak. Bahkan terkadang via pertemuan informal pesan-pesan kebaikan dapat tersalurkan secara efektif. Ketika anak-anak duduk bersama antar sesama mereka orang tua harus pandai memanfaatkan moment tersebut untuk duduk bersama mereka, memahami mereka, bermain bersama mereka.

Keempat Komunikasi Interpersonal (antarpribadi), komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung. Baik secara verbal ataupun nonverbal. Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indra kita untuk mempertingggi daya bujuk pesan kita, sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun,

(5)

Fakultas Ilmu Sosial UNG | 5 selama manusia masih mempunyai emosi (Mulyana, 2011:81). Sedangkan menurut Verderber (dalam Budyatna, 2011:14) komunikasi antarpribadi merupakan proses melalui mana orang menciptakan dan mengelola hubungan mereka, melaksanakan tanggung jawab secara timbal balik dalam menciptakan makna.

Istilah Pola Komunikasi biasa disebut juga sebagai model, yaitu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang berhubungan satu sama lain untuk tujuan pendidikan keadaan masyarakat. Pola adalah bentuk atau model (lebih abstrak, suatu set peraturan) yang bisa dipakai untuk menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu, khususnya jika yang ditimbulkan cukup mencapai suatu sejenis untuk pola dasar yang dapat ditunjukan atau terlihat. Pola komunikasi adalah proses yang dirancang untuk mewakili kenyataan keterpautan unsur-unsur yang dicakup beserta keberlangsungan, guna memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis. Pola komunikasi terdiri atas beberapa macam yaitu: a) Pola Komunikasi Primer, merupakan suatu proses penyampaian oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol sebagai media atau saluran; b) Pola komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang pada media pertama. Komunikator yang menggunakan media kedua ini karena yang menjadi sasaran komunikasi yang jauh tempatnya, atau banyak jumlahnya. Dalam proses komunikasi secara sekunder ini semakin lama akan semakin efektif dan efisien, karena didukung oleh teknologi informasi yang semakin canggih ( DeVito, 1997); c) Pola Komunikasi Linear, linear di sini mengandung makna lurus yang berarti perjalanan dari satu titik ke titik yang lain secara lurus, yang berarti penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi, dalam proses komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka (face to face), tetapi juga kadang kala komunikasi bermedia ( DeVito, 1997).

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sesuai judul penelitian ini yaitu tentang deskripsi komunikasi keluarga wanita karir. Penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana komunikasi keluarga wanita karir yang ada di Kota Gorontalo. Dimana peneliti melakukan wawancara pada wanita karir. Pendekatan kualitatif juga akan memungkinkan peneliti mendapatkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari informan.

Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai instrumen utama yang harus beradaptasi dengan kondisi yang dilapangan untuk kepentingan penelitian. Selain itu, kehadiran peneliti sebagai pengamat partisipan artinya peneliti terlibat langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang dikumpulkan benar-benar akurat sesuai yang diperlukan peneliti.

Berkaitan dengan data dan sumber data dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari data-data yang di kumpulkan penulis dari sumber data dilokasi penelitian. Selanjutnya

(6)

Fakultas Ilmu Sosial UNG | 6 menurut Sugiyono (2009:225),”Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Oleh karena itu, yang menjadi informan utama sebagai sumber data primer adalah wanita karir itu sendiri Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi literatur, dokumen, dan catatan-catatan penting lainnya dengan mendukung keabsahan dan kebenaran dari data primer atau yang berhubungan dengan judul penelitian. Dalam hal ini data sekunder diperoleh berbagai situs internet mengenai Kota Gorontalo.

Dalam penelitian ini, dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yakni hasil wawancara dengan wanita karir, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan melalui obsevasi, dan dokumentasi dengan menelusuri data yang tersedia dalam bentuk surat-surat, buku-buku atau laporan-laporan dan catatan peristiwa. Setelah dibaca dipelajari dan ditelaah, maka langkah selanjutnya ialah mengadakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas mengenai Komunikasi Keluarga Wanita Karir (Studi Deskriptif di Kota Gorontalo) Penelti mencoba menganalisa berdasarkan data-data yang didapat melalui wawancara dengan beberapa orang narasumber atau informan. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi keluarga wanita karir dan faktor penghambat komunikasi dalam keluarga wanita karir di Kota Gorontalo.

1. Komunikasi Keluarga Wanita Karir

Komunikasi adalah penyampaian dan penerimaan pesan yang didalamnya berupa informasi, pikiran, ide yang tujuannya untuk mendapatkan tujuan bersama baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk mencapai tujuan bersama maka tentu perlu ada cara atau manajemen komunikasi sehingga terjalin tujuan bersama. Begitu halnya di dalam keluarga perlu adanya komunikasi keluarga khusunya kepada wanita karir yang mempunyai pekerjaan di luar rumah dengan waktu-waktu tertentu.

Dari hasil wawancara dengan informan maka peneliti dapat memberikan gambaran tentang komunikasi keluarga pada wanita karir yakni dengan menggunakan tiga pola atau cara komunikasi dalam keluarga pertama komunikasi primer, komunikasi sekunder, komunikasi linear. Pola komunikasi primer disini ialah adalah pola komunikasi yang digunakan oleh informan, dalam melakukan komunikasi dengan tujuan agar pesan dapat di terima dengan baik, dimana dalam proses penyampaian pesan, dilakukan secara verbal dan non –verbal. Selanjutnya pola yang di gunakan, adalah pola komunikasi sekunder, dimana pola komunikasi ini, menggunakan media sebagai sarana dalam proses penyampaian pesan yang digunakan oleh informan ketika sedang tidak berada bersama dengan keluarga, bahkan jika dalam waktu lumayan yang lama. Dan yang terakhir adalah pola komunikasi linear (perencanaan) yaitu komunikasi yang membutuhkan perencanaan telebih dahulu dalam keluarga, dengan harapan untuk mendapatkan percakapan yang berkulaitas.

(7)

Fakultas Ilmu Sosial UNG | 7 Dari uraian yang diatas maka peneliti dapat menginterpretasikan bahwa di dalam keluarga wanita karir perlu adanya komunikasi yang berlangsung antara semua anggota keluarga yaitu berkumpulnya satu keluarga yang saling berkomunikasi hal ini disebut komunikasi kelompok. Menurut Mulyana (2011:82) komunikasi kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan sama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama (adanya saling ketergantungan), mengenal satu sama lainnya dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut, meskipun setiap orang boleh jadi punya peran berbeda. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, tetangga, kawan-kawan terdekat, kelompok diskusi, kelompok pemecah masalah atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Hal ini srting dilakukan dalam keluarga yakni berkumpulnya semua anggota keluarga baik ayak, ibu, dan anak-anak pada suasana tertentu baik dalam rangka liburan nonton TV bersama, ataupun makan bersama. Dengan begitu maka anggota keluarga bisa lebih bercerita lebih luas dan dalam mengenai hubungan atau berbincang apa saja yang dapat memancing keakraban di dalam keluarga.

2. Faktor Penghambat Komunikasi Dalam Keluarga Wanita Karir

Dalam komunikasi yang dilakukan dalam keluarga untuk mencapai komunikasi yang baik tidak semuanya berjalan sesuai yang diharapkan. Ada beberapa faktor yang menghambat proses komunikasi dalam keluarga yaitu : 1. Keadaan

Keadaan yang tak terduga terjadi ketika berlangsungnya komunikasi dapat menyebabkan ketidakefektifan komunikasi, yang akhirnya hasil komunikasi yang dicapai tidak sesuai dengan yang direncanakan. Hal tak terduga tersebut misalnya kesalahan atau gangguan jaringan ketika sedang berkomunikasi melalui media sosial seperti telepon, sms, dan lain-lain. Hal ini berdasarkan hasil wawancara yang informan katakan, bahwa gangguan jaringan yang sewaktu-waktu dan tidak direncanakan dapat ,menghambat komunikasi antara ibu dan anak, suami dan istri sehingga pesan yang disampaikan informan kepada keluarga tidak sesuai dengan yang dimaksudkan.

Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver. Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif salah satunya yaitu adalah (1992,p.10-11) : Poor choice of communication channels adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.

(8)

Fakultas Ilmu Sosial UNG | 8 Karakter anak disini, yaitu perbedaan sikap, pemikiran, kepribadian antara anak satu dengan anak yang lainnya dapat mempengaruhi proses komunikasi efektif, karena wanita/ibu ketika tidak memahami karakter anaknya masing-masing otomatis akan berpengaruh pada pikiran dan pesan yang akan disampaikan kepada anak-anak, contohnya seperti anak yang satu karakternya penurut akan tetapi anak yang satunya karakternya suka melawan, dan ketika diperhadapkan dengan satu masalah maka wanita/ibu sedikit kesulitan untuk menyelesaikan.

Hal ini berdasarkan hasil wawancara kepada informan bahwa, ketika diperhadapkan dengan satu keadaan yang tidak diinginkan dimana anak-anak mempunyai kepribadian atau karakter yang berbeda-beda, maka wanita/ibu harus memahami karakter mereka, kalau tidak seperti itu sering terjadi komunikasi yang tidak sehat, emosi wanita/ibu akan berdampak pada hubungan pribadi dengan anak-anak, dan akhirnya berdampak pula pada pencapaian komunikasi efektif. Menurut Leonard R.S. dan George Strauss juga menjelaskan salah satu hambatan komunikasi yakni karakter dasar, karakter dasar manusia pada dasarnya ada 4, yaitu koleris, melankolis, plegmatis, dan sanguinis. Keempatnya memiliki karakter yang berseberangan. Koleris adalah karakter kuat yang kadang suka menyinggung perasaan. Melankolis adalah karakter yang lembut dan perasa. Sanguinis adalah karakter yang santai. Plegmatis adalah karakter yang suka mengalah. Bayangkan bila keempat karakter ini dipertemukan dalam sebuah komunitas , apa yang akan terjadi? Perbedaan karakter inilah yang memang kadang-kadang menjadi penghambat komunikasi.

Dari uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam menjaga, mempertahankan, suatu hubungan rumah tangga tidaklah mudah, apalagi dalam hal komunikasi. Berdasarkan penelitian, terdapat adanya hambatan – hambatan yang mengganggu komunikasi dalam keluarga wanita karier, seperti : pertama, hambatan faktor keadaan yakni jaringan yang membuat proses penyampaian pesan terganggu, kedua hambatan karakter yakni karakter yang berbeda antara anggota keluarga dapat mengganggu proses komunikasi ketiga faktor kelelahan, yang membuat berkurangnnya konsentrasi dalam penerimaan pesan

Meskipun ada hambatan maka peneliti menyimpulkan bahwa wanita karir di Kota Gorontalo termasuk wanita karier yang bertanggung jawab dengan keluarga, sekalipun mereka memiliki pekerjaan di luar rumah. Meskipun sulit, mereka tetap menjaga komunikasi keluarga. Mereka tetap mempertahankan hubungan yang baik sekalipun mereka memiliki dua tanggungjawab sekaligus. Dalam kondisi apapun mereka tetap menjaga komunikasi dengan keluarga, baik saat mereka berada di rumah ataupun saat mereka berada di tempat kerja. Mereka berusaha agar profesi mereka tidak akan menjadi hambatan untuk bisa berkomunikasi dengan suami dan anak.

(9)

Fakultas Ilmu Sosial UNG | 9 SIMPULAN DAN SARAN

Komunikasi Keluarga Wanita Karir

Dari uraian tentang komunikasi keluarga wanita karir, maka peneliti akhirnya memberikan kesimpulan bahwa komunikasi keluarga dalam wanita karir menggunakan tiga pola komunikasi yakni :

1) Komunikasi primer yakni adalah proses komunikasi yang digunakan oleh informan, dalam melakukan komunikasi dengan tujuan agar pesan dapat di terima dengan baik, dimana dalam proses penyampaian pesan, dilakukan secara verbal dan non –verbal

2) Komunikasi sekunder, dimana proses komunikasi ini, menggunakan media sebagai sarana dalam proses penyampaian pesan yang digunakan oleh informan ketika sedang tidak berada bersama dengan keluarga, bahkan jika dalam waktu lumayan yang lama.

3) Komunikasi linear (perencanaan) yaitu komunikasi yang membutuhkan perencanaan telebih dahulu dalam keluarga, dengan harapan untuk mendapatkan percakapan yang berkulaitas, seperti liburan bersama atau berpergian bersama.

Faktor Penghambat Komunikasi Dalam Keluarga Wanita Karir

Faktor penghambat komunikasi pada keluarga wanita karir yaitu ada dua hal :

1. Karakter anak, karakter anak yang berbeda-beda dapat membuat komunikasi yang berlangsung menjadi tidak terkendali, sehingga tidak menghasilkan komunikasi yang efektif.

2. Keadaan lingkungan, keadaan yang tak terduga juga dapat menghambat komunikasi atau noice yakni kesalahan jaringan ketika sedang berkomunikasi.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka peneliti mengemukakan saran yaitu untuk wanita karir yang mempunyai pekerjaan di luar rumah dengan waktu tertentu hubungan antarpribadi dengan anggota keluarga sangat penting didalam keluarga guna untuk menjaga komunikasi keluarga tetap baik. Untuk itu suport atau dukungan dengan suami sangat diperlukan. Selain itu saling mengerti karakter masing-masing di dalam keluarga juga mendukung terjalinnya keluarga yang berhasil.

(10)

Fakultas Ilmu Sosial UNG | 10 DAFTAR PUSTAKA

Budyatna, Muhammad, dan Leila Mona Ganiem. 2011. Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: PT Kencana.

Djamarah, Syaiful Bahri, 2004, Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga.(Sebuah Perspektif Pendidikan Islam ) Jakarta: PT Rineka Cipta Kuabtaraf Liwijaya, 2008, Komunikasi Keluarga, Bandung; Indonesia Publishing

House

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, 2007. Analisis Data Kualitatif.

Penerjemah: Tjetjep Rohendi Rohidi,Jakarta: UI-Press.

Mulyana, Deddy. 2011. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Surya Muhammad, 2003, Bina Keluarga, Semarang; Aneka Ilmu Skripsi :

Istiyanto Bekti, 2010, Pentingnya Komunikasi Yang Tepat Pada Kondisi Ibu

Bekerja (Wanita Karir) Dalam Penciptaan Keluarga Yang Harmonis. Jurnal

Sri Wulanderi Sane, 2013, Pola Komunikasi Wanita Karir Dalam

Mempertahankan Keharmonisan Keluarga di Kelurahan Bahu. Jurnal

Dwi Ispriyanti Nova1, 2012, Wanita karir dalam peran gandanya dengan regresi logistik ordinal(Studi Kasus pada Tenaga Kerja Wanita di RS. Mardi Rahayu Kudus)Tahun. Jurnal

Referensi

Dokumen terkait

Paparan asap rokok di tempat kerja (Udinus), menurut hasil wawancara dialami oleh 50% karyawan, namun sangat sulit memastikan karyawan yang merasa tidak terpapar benar-benar bebas

Jika elemen-elemen nilai kesantunan, disiplin, tangguh, adaptatif, waspada, sabar, kebersamaan, jujur, hati-hati, dan bijaksana telah ditransfer atau telah menjelma

Beberapa strategi bisnis yang didapatakan diantaranya adalah memanfaatkan ketersediaan internet untuk mengefektifkan proses bisnis; memanfaatkan semangat para staf

Vilniaus ukrainiečių bendrijos nariai atsakė į klausimyno klausimus, kurie ir padėjo sužinoti respondentų žiniasklaidos naudojimo tendencijas, tai yra: kaip

Hasil di lapangan menujukkan pengukuran lumpur pada hutan mngrove yang terdapat pada ke tiga sampel menunjukkan kedalaman rata-rata berkisar sebesar 78 cm dari

Lingkungan Internal (Internal Environment) – Lingkungan internal sangat menentukan warna dari sebuah organisasi dan memberi dasar bagi cara pandang terhadap risiko dari setiap

Berdasarkan jenis semen yang dipakai, jenis agregat kasar dan kuat tekan rata-rata silinder dan kubus beton yang direncanakan pada umur tertentu, ditetapkan nilai faktor air

Berdasarkan jenis kelamin pasien anak (Tabel 5), metode pengelolaan tingkah laku yang digunakan pada pasien anak perempuan yang berjumlah 27 orang, 4 anak (8%)