• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HOTEL BINTANG LIMA TERBAIK DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HOTEL BINTANG LIMA TERBAIK DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

395

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HOTEL BINTANG

LIMA TERBAIK DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN

METODE PROMETHEE

Yodi Syahriandi Pasaribu

Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun, Medan

ABSTRAK

Sistem pendukung keputusan adalah sebuah proses memilih tindakan untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan memalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Hotel adalah suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian usaha bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Ciri khusus dari hotel adalah mempunyai restorant dan fasilitas yang lengkap ya ng dikelola langsung diabawah manajemen hotel tersebut. Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, dan kestabialan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outrangking.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Hotel Bintang Lima, Metode Promethee, Visual Basic 2008.

I. PENDAHULUAN

Hotel adalah suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian usaha bangunan yang di sediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Ciri khusus dari hotel adalah mempunyai restorant dan fasilitas yang lengkap yang dikelola langsung di bawah manajemen hotel tersebut.

Sistem pendukung keputusan adalah sebuah proses memilih tindakan untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Masalah yang sering terjadi adalah banyaknya hotel bintang lima di kota Medan dengan berbagai fasilitas dan keunggulannya masing-masing, membuat wisatawan bingung dalam menentukan hotel bintang lima yang sesuai dengan kriteria sehingga di perlukan suatu system pendukung keputusan, yang dapat membantu user dalam menentukan kriteria hotel bintang lima yang ingin dikehendaki pengunjung.

Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outrangking. Metode ini termasuk metode peringkat yang cukup sederhana dalam konsep aplikasi dibandingkan dengan metode lain untuk analisis multikriteria. Untuk setiap kriteria fungsi preferensi menerjemahkan perbedaan antara

dua alternative menjadi derajat preferensi mulai dari nol sampai satu.

Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode Promethee yang akan di pakai dalam pengambilan keputusan pemilihan hotel bintang lima di kota Medan. Di harapkan wisatawan / pengunjung tidak lagi bingung dalam menentukan pilihan hotel bintang lima yang ingin digunakan wisatawan untuk tempat tinggal.

II. TEORITIS

A. Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan adalah Sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data.Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi tidak terstruktur, dimana tidak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. [2]

Aplikasi sistem pendukung keputusan menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil keputusan. Sistem pendukung keputusan lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas.

B. Multi Criterion Decision Making (MCDM) Multi Criterion Decision Making (MCDM) adalah suautu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu. MCDM memiliki dua kategori yakni Multiple Objective Decision Making (MODM) dan Multiple Attribute Decision Making(MADM).

(2)

396 Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk

menyelesaikan masalah Multiple Attribute Decision Making (MADM) antara lain: [2]

1. AHP (Analytical Hierarchy Process)

2. MAUT/MAVT (Multi Attribute Utility Value Theory)

3. Promethee (Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation)

4. SAW (Simple Additive Weighting Method) 5. TOPSIS (Technique for Order Preference by

Similarity to Ideal Solution) 6. WP (Weighted Product) 7. ELECTRE

C. Preference Rangking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) Promethee adalah salah satu dari beberapa metode penentuan urutan atau prioritas dalam MCDM ( Multi Criterion Decision Making ) atau pengambilan keputusan kriteria majemuk yang merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam pengambilan keputusan atas suatu masalah yang memiliki lebih dari satu kriteria (multikriteria ). Promethee berfungsi untuk mengolah data, baik data kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Dimana semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian atau survey. [4]

Langkah-langkah metode Promethee adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Nilai fungsi dan Tipe fungsi preferensi criteria: P(a,b) = P( f (a) f (b) )...( 1) Dimana: P = Preferensi F = Alternatif 𝐻(𝑑) = 0 𝑗𝑖𝑘𝑎𝑑 ≤ 0 𝑑𝑝𝑗𝑖𝑘𝑎 0 < 𝑑 ≤ 𝑝 1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑 > 𝑝 ,,,,,,,,,,,,………... ...(2) Dimana: d = selisih

2. Perhitungan nilai indeks preferensi kriteria : δ (a,b) = ∑in=1 π Pi (a,b) ;  a , b ε A

………...(3) Dimana : δ (a,b) = intensitas preferensi

3. Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan

berdasarkan nilai

indeks leaving flow( Ф+ ) , entering flow ( Ф- ) ,

dan net flow mengikuti

persamaan:

Leaving flow : Ф+ (a) = 1

n−1 ∑ δ (a,x) x ε A ………. (4)

Entering flow : Ф- (a) = 1

n−1 ∑ δ (x,a) x ε A ….……….(5)

Net flow : Ф(a) = Ф+ (a) – Ф

-(a)……….………..(6)

III. ANALISA DAN PERANCANGAN

A. Penerapan Metode Promethee

Tujuan analisis ini adalah untuk menetukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam metode promethee. Dalam pemilihan hotel terbaik di Kota Medan, terdapat beberapa kriteria yang bisa menjadi acuan sebagai bahan pertimbangan penyeleksian, yaitu tata letak, kenyamanan, fasilitas, akses keluar-masuk, danprice list. Untuk mendapatkan hasilnya, terlebih dahulu dilakukan pembobotan dalam melakukan pemilihan sales terbaik ini.

Dengan menggunakan data sales, fungsi preferensi kriteria yang telah disisipkan beserta parameter dibandingkan dengan sales yang lain untuk menghasilkan nilai persial (Promethee I). Hasil dari proses Promethee I yang akan berupa nilai leaving flow dan entering flow kemudian dikurangkan kemudian menghasilkann net flow yang berupa urutan lengkap atau Promethee II.

Berikut merupakan contoh kasus yang dilakukan terhadap enam salesman menggunakan metode promethee:

Tabel 1. Kriteria dan Nilai Bobot

No. Kriteria Nilai Bobot

(%) 1 Price list 25 2 Fasilitas 20 3 Kenyamanan 15 4 Tata letak 10 5 Akses keluar-masuk 10 6 Keamanan 10 7 Pelayanan 10 Tabel 4.2

Nilai Sales dari masing-masing kriteria

No. Kriteria Sales

A B C D E F 1 PL 25 24 22 23 24 25 2 FSL 18 19 19 20 20 19 3 KYN 5 7 9 12 5 8 4 TL 9 10 5 7 10 8 5 AKM 7 9 10 9 8 10 6 KMN 10 10 9 10 10 9 7 PLYN 10 9 10 8 9 10 Keterangan : PL = Price List FSL = Fasilitas KYN = Kenyamanan TL = Tata Letak

AKM = Akses Keluar-Masuk KMN = Keamanan

PLYN = Pelayanan A = Hotel Grand Aston B = Hotel Swiss Bell C = Hotel JW Marriot

(3)

397 D = Hotel Grand Angkasa

E = Hotel Danau Toba F = Hotel Emerald Garden

Langkah-langkah menghitung nilai kriteria dengan metode Promethee:

1. MenghitungNilai fungsi dan Tipe fungsi preferensi criteriasehingga akan didapat selisih H(d) dari kriteria dan index preferensi.

P(a,b) = P( f (a) – f (b) ) 1. f1 = EA f1 (A,B) d = f(A) - f(B) d = 25 -24 d = 1 Maka H (d) = 1 f1 = LK f1 (A,B) d = f(A)-f(B) d = 9 - 10 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = EA f1 (B,A) d = f(B) - f(A) d = 24 - 25 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = EC f1 (A,B) d = f(A) - f(B) d = 18 - 19 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = EC f1 (B,A) d = f(B) - f(A) d = 19 - 18 d = 1 maka H (d) = 1 f1 = NO f1 (A,B) d = f(A) - f(B) d = 5 - 7 d = -2 maka H (d) = 0 f1 = NO f1 (B,A) d = f(B) - f(A) d = 7 - 5 d = 2 maka H (d) = 1 f1 = LK f1 (B,A) d = f(B) - f(A) d = 10 - 9 d = 1 maka H (d) = 1 f1 = AL f1 (A,B) d = f(A) - f(B) d = 7 - 9 d = -2 maka H (d) = 0 f1 = AL f1 (B,A) d = f(B) - f(A) d = 9 - 7 d = 2 maka H (d) = 1 f1 = SK f1 (A,B) d = f(A) - f(B) d = 10 - 10 d = 0 maka H (d) = 0 f1 = SK f1 (B,A) d = f(B) - f(A) d = 10 - 10 d = 0 maka H (d) = 0 f1 = KR f1 (A,B) d = f(A) - f(B) d = 10 - 9 d = 1 maka H (d) = 1 f1 = KR f1 (B,A) d = f(B) - f(A) d = 9 - 10 d = -1 maka H (d) = 0 2. f1 = EA f1 (A,C) d = f(A) - f(C) d = 25 - 22 d = 3 maka H (d) = 1 f1 = EA f1 (C,A) d = f(C) - f(A) d = 22 - 25 d = -3 maka H (d) = 0 f1 = EC f1 (A,C) d = f(A) - f(C) d = 18 - 19 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = EC f1 (C,A) d = f(C) - f(A) d = 19 - 18 d = 1 maka H (d) = 1

(4)

398 f1 = NO f1 (A,C) d = f(A) - f(C) d = 5 - 9 d = -4 maka H (d) = 0 f1 = NO f1 (C,A) d = f(C) - f(A) d = 9 - 5 d = 4 maka H (d) = 1 f1 = LK f1 (A,C) d = f(A) - f(C) d = 9 - 5 d = 4 maka H (d) = 1 f1 = LK f1 (C,A) d = f(C) - f(A) d = 5 - 9 d = -4 maka H (d) = 0 f1 = AL f1 (A,C) d = f(A) - f(C) d = 7 - 10 d = -3 maka H (d) = 0 f1 = AL f1 (C,A) d = f(C) - f(A) d = 10 - 7 d = 3 maka H (d) = 1 f1 = SK f1 (A,C) d = f(A) - f(C) d = 10 - 9 d = 1 maka H (d) = 1 f1 = SK f1 (C,A) d = f(C) - f(A) d = 9 - 10 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = KR f1 (A,C) d = f(A) - f(C) d = 10 - 10 d = 0 maka H (d) = 0 f1 = SP f1 (C,A) d = f(C) - f(A) d = 10 - 10 d = 0 maka H (d) = 0 3. f1 = EA f1 (A,D) d = f(A) - f(D) d = 25 -23 d = 2 maka H (d) = 1 f1 = EA f1 (D,A) d = f(D) - f(A) d = 23 - 25 d = -2 maka H (d) = 0 f1 = EC f1 (A,D) d = f(A) - f(D) d = 18 - 20 d = -2 maka H (d) = 0 f1 = EC f1 (D,A) d = f(D) - f(A) d = 20 -18 d = 2 maka H (d) = 1 f1 = NO f1 (A,D) d = f(A) - f(D) d = 5 - 12 d = -7 maka H (d) = 0 f1 = NO f1 (D,A) d = f(D) - f(A) d = 12 - 5 d = 7 maka H (d) = 1 f1 = LK f1 (A,D) d = f(A) - f(D) d = 9 - 7 d = 2 maka H (d) = 1 f1 = LK f1 (D,A) d = f(D) - f(A) d = 7 - 9 d = -2 maka H (d) = 0 f1 = AL f1 (A,D) d = f(A) - f(D) d = 7 - 9 d = -2 maka H (d) = 0 f1 = AL f1 (D,A) d = f(D) - f(A) d = 9 - 7 d = 2 maka H (d) = 1

(5)

399 f1 = SK f1 (A,D) d = f(A) - f(D) d = 10 - 10 d = 0 maka H (d) = 0 f1 = SK f1 (D,A) d = f(D) - f(A) d = 10 - 10 d = 0 maka H (d) = 0 f1 = KR f1 (A,D) d = f(A) - f(D) d = 10 - 8 d = 2 maka H (d) = 1 f1 = KR f1 (D,A) d = f(D) - f(A) d = 8 - 10 d = -2 maka H (d) = 0 f1 = LK f1 (D,E) d = f(D) - f(E) d = 7 - 10 d = -3 maka H (d) = 0 f1 = LK f1 (E,D) d = f(E) - f(D) d = 10 - 7 d = 3 maka H (d) = 1 f1 = AL f1 (D,E) d = f(D) - f(E) d = 9 - 8 d = 1 maka H (d) = 1 f1 = AL f1 (E,D) d = f(E) - f(D) d = 8 - 9 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = SK f1 (D,E) d = f(D) - f(E) d = 10 - 10 d = 0 maka H (d) = 0 f1 = SK f1 (E,D) d = f(E) - f(D) d = 10 -10 d = 0 maka H (d) = 0 f1 = KR f1 (D,E) d = f(D) - f(E) d = 8 - 9 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = KR f1 (E,D) d = f(E) - f(D) d = 9 - 8 d = 1 maka H (d) = 1 4. f1 = EA f1 (D,F) d = f(D) - f(F) d = 23 - 25 d = -2 maka H (d) = 0 f1 = EA f1 (F,D) d = f(F) - f(D) d = 25 - 23 d = 2 maka H (d) = 1 f1 = EC f1 (D,F) d = f(D) - f(F) d = 20 - 19 d = 1 maka H (d) = 1 f1 = EC f1 (F,D) d = f(F) - f(D) d = 19 - 20 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = NO f1 (D,F) d = f(D) - f(F) d = 12 - 8 d = 4 maka H (d) = 1 f1 = NO f1 (F,D) d = f(F) - f(D) d = 8 - 12 d = -4 maka H (d) = 0 f1 = LK f1 (D,F) d = f(D) - f(F) d = 7 - 8 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = LK f1 (F,D) d = f(F) - f(D) d = 8 - 7 d = 1 maka H (d) = 1

(6)

400 f1 = AL f1 (D,F) d = f(D) - f(F) d = 9 - 10 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = AL f1 (F,D) d = f(F) - f(D) d = 10 - 9 d = 1 maka H (d) = 1 f1 = SK f1 (D,F) d = f(D) - f(F) d = 10 - 9 d = 1 maka H (d) = 1 f1 = SK f1 (F,D) d = f(F) - f(D) d = 9 - 10 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = KR f1 (D,F) d = f(D) - f(F) d = 8 - 10 d = -2 maka H (d) = 0 f1 = KR f1 (F,D) d = f(F) - f(D) d = 10 - 8 d = 2 maka H (d) = 1 5. f1 = EA f1 (E,F) d = f(E) - f(F) d = 24 - 25 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = EA f1 (F,E) d = f(F) - f(E) d = 25 - 24 d = 1 maka H (d) = 1 f1 = EC f1 (E,F) d = f(E) - f(F) d = 20 - 19 d = 1 maka H (d) = 1 f1 = EC f1 (F,E) d = f(F) - f(E) d = 19 – 20 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = NO f1 (E,F) d = f(E) - f(F) d = 5 - 8 d = -3 maka H (d) = 0 f1 = NO f1 (F,E) d = f(F) - f(E) d = 8 - 5 d = 3 maka H (d) = 1 f1 = LK f1 (E,F) d = f(E) - f(F) d = 10 - 8 d = 2 maka H (d) = 1 f1 = LK f1 (F,E) d = f(F) - f(E) d = 8 - 10 d = -2 maka H (d) = 0 f1 = AL f1 (E,F) d = f(E) - f(F) d = 8 - 10 d = -2 maka H (d) = 0 f1 = AL f1 (F,E) d = f(F) - f(E) d = 10 - 8 d = 2 maka H (d) = 1 f1 = SK f1 (E,F) d = f(E) - f(F) d = 10 - 9 d = 1 maka H (d) = 1 f1 = SK f1 (F,E) d = f(F) - f(E) d = 9 - 10 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = KR f1 (E,F) d = f(E) - f(F) d = 9 - 10 d = -1 maka H (d) = 0 f1 = KR f1 (F,E) d = f(F) - f(E) d = 10 - 9 d = 1 maka H (d) = 1

(7)

401 2. Langkah selanjutnya menghitung index

preferensi kriteria (A,B) = 1/7 (1+0+0+0+0+0+1) = 0.285 (B,A) = 1/7 (0+1+1+1+1+0+0) = 0.571 (A,C) = 1/7 (1+0+0+1+0+1+0) = 0.428 (C,A) = 1/7 (0+1+1+0+1+0+0) = 0.428 (A,D) = 1/7 (1+0+0+1+0+0+1) = 0.428 (D,A) = 1/7 (0+1+1+0+1+0+0) = 0.428 (A,E) = 1/7 (1+0+0+0+0+0+1) = 0.285 (E,A) = 1/7 (0+1+0+1+1+0+0) = 0.428 (A,F) = 1/7 (0+0+0+1+0+1+0) = 0.285 (F,A) = 1/7 (0+1+1+0+1+0+0) = 0.428 (B,C) = 1/7 (1+0+0+1+0+1+0) = 0.428 (C,B) = 1/7 (0+0+1+0+1+0+1) = 0.428 (B,D) = 1/7 (1+0+0+1+0+0+1) = 0.428 (D,B) = 1/7 (0+1+1+0+0+0+0) = 0.285 (B,E) = 1/7 (0+0+1+0+1+0+0) = 0.285 (E,B) = 1/7 (0+1+0+0+0+0+0) = 0.142 (B,F) = 1/7 (0+0+0+1+0+1=0) = 0.285 (F,B) = 1/7 (1+0+1+0+1+0+1) = 0.571 (C.D) = 1/7 (0+0+0+0+1+0+1) = 0.285 (D,C) = 1/7 (1+1+1+1+0+1+0) = 0.714 (C,E) = 1/7 (0+0+0+0+1+0+1) = 0.285 (E,C) = 1/7 (1+1+1+1+0+1+0) = 0.714 (C,F) = 1/7 (0+0+1+0+0+0+0) = 0.142 (F,C) = 1/7 (1+0+0+1+)+0+0) = 0.285 (D,E) = 1/7 (0+0+1+0+1+0+0) = 0.285 (E,D) = 1/7 (1+0+0+1+0+0+1) = 0.428 (D,F) = 1/7 (0+1+1+0+0+1+0) = 0.428 (F,D) = 1/7 (1+0+0+1+1+0+1) = 0.571 (E,F) = 1/7(0+1+0+1+0+1+0) = 0.428 (F,E) = 1/7(1+0+1+0+1+0+1) = 0.

Tabel 3. Promethee Tahap

A B C D E F A 0.28 5 0.42 8 0.42 8 0.28 5 0.28 5 B 0.57 1 0.42 8 0.42 8 0.28 5 0.28 5 C 0.42 8 0.42 8 0.28 5 0.28 5 0.14 2 D 0.42 8 0.28 5 0.71 4 0.28 5 0.42 8 E 0.42 8 0.14 2 0.71 4 0.42 8 0.42 8 F 0.42 8 0.57 1 0.28 5 0.51 7 0.57 1 3. Selanjutnyamenghitung arah preferensi

leaving flow: Ф+ (a) = 1

n−1 ∑ δ (a,x) x ε A δ (a,b) = ∑in=1 π Pi (a,b) ;  a , b ε A A = 1/ (7 – 1) (0.285+0.428+0.428+0.285+0.285) = 0.285 B = 1/ (7 – 1) (0.571+0.428+0.428+ 0.285+0.285) = 0.332 C = 1/ (7 – 1) (0.428+0.428+0.285+0.285+0.142) = 0.261 D = 1/ (7 – 1) (0.428+0.285+0.714+0.285+0.428) = 0.356 E = 1/ (7– 1) (0.428+0.142+0.714+0.428+0.428) = 0.356 F = 1/ (7– 1) (0.428+0.571+0.285+0.571+0.571) =0.404

Entering Flow: Ф- (a) = 1

n−1 ∑ δ (x,a) x ε A A = 1/ (7 – 1) (0.571+0.428+0.428+0.428+0.428) = 0.380 B = 1/ (7 – 1) (0.285+0.428+0.285+ 0.142+0.571 ) = 0.285 C = 1/ (7 – 1) (0.428+0.428+0.714+0.714+0.0.285) = 0.428 D = 1/ (7 – 1) (0.428+0.428+0.285+0.428+0.517) = 0.347 E = 1/ (7 – 1) (0.285+0.285+0.285+0.285+0.571) = 0.285 F = 1/ (7 – 1) (0.285+0.285+0.142+0.428+0.428) = 0.261

Net Flow : Ф(a) = Ф+ (a) – Ф- (a)

A = 0.285 – 0.380 = -0.095 B = 0.332 – 0.285 = 0.047 C = 0.261 – 0.428 = -0.167 D = 0.356 – 0.347 = 0.009 E = 0.356 – 0.285 = 0.071 F = 0.404 – 0.261 = 0.143

Tabel 4. Promethee Tahap II Alternatif Net Flow Ranking

A -0.095 V B 0.047 III C -0.167 VI D 0.009 IV E 0.071 II F 0.143 I

Berdasarkan nilai Net Flow dari Tabel 4. diperoleh nilai rangking berdasarkan karakter net flow, sebagai berikut :

1. F = Hotel Grand Aston, menempati urutan I 2. E = Hotel Danau Toba, menempati urutan II 3. B = Hotel Swiss Bell, menempati urutan III 4. D = Hotel Grand Angkasa, menempati urutan IV 5. A = Hotel Emerald Garden, menempati urutan V 6. C = Hotel JW Marriot, menempati urutan VI IV. IMPLEMENTASI

A. Implementasi Sistem

Adapun hardware dan software yang akan dibutuhkan adalah sebagai berikut :

a. Perangkat Keras ( Hardware ) 1. Harddisk mimimal 50 Gb 2. SDRAM minimal 100 Gb

3. Processor Pentium minimal core 2 4. Monitor minimal SVGA

(8)

402 5. Mouse

6. Keyboard

b. Perangkat Lunak (Software)

1. Sistem operasi dengan menggunakan Windows 7

2. Microsoft Visual Basic 2008

Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang muncul setelah menjalankan program untuk sistem pendukung keputusan. Tampilan Menu utama dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Form Menu Utama

Tampilan Awal menu Login adalah menu untuk melakukan proses penginputan data Username dan password. Menu ini merupakan tampilan berguna untuk melakukan proses Input. Tampilan Awal Menu dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Form Menu Login

Tampilan awal menu Data lokasi adalah menu untuk melakukan proses pengimputan data lokasi. Menu ini merupakan tampilan berguna untuk melakukan proses pengimputan.

Gambar 3. Form Tampilan Data Lokasi Adapun proses pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4. Form Pengujian

Adapun proses hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 5. Hasil Pengujian

V. KESIMPULAN

Dari hasil yang penulis lakukan terhadap penelitian ini penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yang terkait dengan proses penelitian maupun dengan isi penelitian itu sendiri,

(9)

403 kesimpulan-kesimpulan yang didapatkan dalam

penulisan ini adalah:

1. Proses penentuan pembobotan dan kriteria dalam pemilihan best sales yang ditetapkan berdasarkan urutan prioritas tertinggi ke yang terendah.

2. Penerapan metode Promethee pada sistem pendukung keputusan dalam pemilihan hotel terbaik dilakukan untuk mengetahui urutan mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah dengan menghitung nilai tipe fungsi preferensi, index preferensi, leaving flow, entering flow dan net flow.

3. Perancangan aplikasi ini digunakan dengan Visual Basic Net 2008 dan database MySQL dikarnakan dapat digunakan untuk membangun aplikasi sistem pendukung keputusan.

REFERENCES

[1] Irwan Isa, Evaluasi Pengontrolan Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

[2] Tata Sutabri, Sistem informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi, 2004.

[3] Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi, Lingga Jaya, Ed. Bandung, 2013.

[4] Sutarman , Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

[5] Alter , Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Bandung: Informatika, 2002.

[6] Iwan Setia Budi, Sistem Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Sous Chef

De Partie Dengan Menggunakan Metode SAW pada Restoran Goela Batoe., 2016.

[7] Kusrini , Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi, 2007.

Gambar

Tabel 1. Kriteria dan Nilai Bobot  No.  Kriteria  Nilai Bobot
Tabel 4. Promethee Tahap II
Gambar 3. Form Tampilan Data Lokasi  Adapun  proses  pengujian  dapat  dilihat  pada  gambar di bawah ini:

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, jarak dari jalan dan intensitas cahaya tidak berpengaruh terhadap sebaran jumlah individu tumbuhan asing invasif Clidemia hirta di Taman Hutan Raya Bung

Pengolahan data dimulai dengan mengalokasikan jumlah serta kode kendaraan mana yang akan digunakan untuk melakukan pendistribusian tabung gas ke konsumen dengan

Pembatasan ruang yang baik dapat membantu pengguna untuk memahami isi narasi dengan lebih baik, pergerakan kamera (zoom in-zoom out, cepat-lambat) membuat elemen dinamisme

Jaenudin, S.Pd Nurlatifah,S.Farm. Frisca Anggita

Melakukan penyusunan instrumen hukum Mahkamah Agung yang berfungsi untuk memberi petunjuk bagi hakim pengadilan tingkat pertama dan banding tentang penanganan perkara banding

Setiap laporan akan diserahkan pada pihak-pihak yang ikut serta membantu dalam pelaksanaan acara sebagai bentuk pertanggungjawaban pada kepercayaan yang diberikan

Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembanding 1 yang telah menguji dan membimbing

Dengan dilakukannya penilaian kinerja di Dinas Penerangan Jalan Umum dan Sarana Jaringan Utilitas Daerah Khusus Ibukota Jakarta maka diharapkan akan mengetahui komitmen