• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEUANGAN. PT. JAYA PARI STEEL TbK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEUANGAN. PT. JAYA PARI STEEL TbK"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PT.

JAYA PARI

STEEL

TbK

LAPORAN

KEUANGAN

30

JUNI 2011 (TIDAK

DIAUDIT) DAN

31

DESEMBER

2010

(DIAUDIT)

SERTA

UNTUK

PERIODE ENAM BULAN YANG

BERAKHIR

PADA

TANGGAL

(2)

REG.165227

PT

JAYA

PARI

STEET

TbK

Jl. Mqrgpmutyo No. 4 Tondes - Surobot.n 601 86, lndoneslo

(03 1 ) 74909 40, 7 491 289 (Huntlng) (03r)7491714 trryrporl@rod.retkl I O92'Surobqlr - Indoneslo HeodOfflce Phone Folc e-rnoll PO.Box

ffim

SURAT PERNYATAAN D]REKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN

pER 30 JUN| 2011 (TIDAK D|AUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) DAN PERIODE ENAM

BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2O1I DAN 2O1O (TIDAK DIAUDIT)

PT JAYA PARI STEEL TbK/

DIRECTORS' STATEMENT LETTER RELATING TO THE RESPO'VS'BILITY ON THE FINANCIAL

STATEMEIVIS OF PT JAYA PARI STEEL TbK FOR

f,

QUNNTEA ENDED

JUNE 30, 2011 (UNAUDTTED) AND DECEMBER 31, 2010 (AUDITED

)

AND SIX MONTHS PERIOD ENDED JUNE 30,2011 AND 2010 (UNAUDITED) .

JPS-149101.2N1112011 Kami yang bertandatangan dibawah inilWe, the undersigned:

1.

Nama/Name

Af a mat kantor /Offi ce address

Alamat domisili sesuai KTP atau identitas

lairdDomicile as stated in lD Card

Nomor telepon/Ph one N u m be

r

Jabalan/Position

2.

Nama/Narne

Ala m at kanlor /O ffi ce address

Alamat domisili sesuai KTP atau identitas lain/Domicile as stated in lD Cad

Nomor telepon/Phone N u mber Jabalan/Position

Menyatakan bahwa :/State that :

Gwie Gunadi Gunawan

Jl. Margomulyo No.4, Tandes,

Surabaya

Jl. Dharmahusada Indah B/147,

RT.002 / RW.008, Mulyorejo, Surabaya 60115

031-7491288

Direktur Ulama/President Director

Drs. Yurnalis llyas, Ak

Jl. Margomulyo No.4, Tandes

Surabaya

Jl. Rungkut Kidul RK-4/J-7, RT.005 / RW. 009,

Rungkut Kidul, Rungkut, Surabaya 60293

031-7491288 Direktur/Director

9.

Bertanggung

jawab atas

penyusunan

dan

penyajian laporan keuangan Perusahaan,tWe are responsible forthe prcparation and presentation of the Company financial sfafemenfs.

10. Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum,lThe Company financial statements have been prepared and presented in accordance

with generally accepted accounting pinciples.

3.

a.

Semua informasi dalam laporan keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar/

AIt information contained in the Company financial statements are complete and conecL

b.

Laporan keuangan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar

dan tidak menghilangkan informasi atau fakta materiaEhe Company financial statements do not

contain misleading mateial information orfacts, and do not omit mateial information and facts.

8.

Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam Perusahaar/l//e are responsible for the

Company's intemal control system.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya"/This stalemenfs lefter is made truthfully.

Surabaya, 26 Juli 201 1 /Surabaya J uty 2d"1, 201 1

(3)

PT.

JAYA PARI

STEEL

TbK

DAFTAR

ISI

LAPORAN KEUANGAN

-

Podo

tonggol

30

Juni

201

I

(Tidok

Dioudit) don

3l

Desember

20.l0

(Dioudit), serto

uniuk periode

enom bulon

yong

berokhir

podo

tonggol

30

Juni

201

I

don

20i0

(Tidok

Dioudit).

Loporon

Posisi

Keuongon

Loporon Lobo

Rugi

Komprehensif

Loporon

Perubohon

Ekuitos

Loporon

Arus Kos

Cototon

Atos

Loporon Keuongon

Holomon

4

5

-27

(4)

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas

Investasi sementara Piutang usaha :

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

sebesar F.p.271.202940 pada 30 Juni

201 1 dan sebesar nihil pada 3 I Desember 2010

Pihak berelasi

Piutang lain-lain - pihak ketiga

Persediaan

Uang muka pembelian Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Piutang pajak

Pendapatan bunga yang masih akan diterima

Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR

Aset pajak tangguhan - bersih Investasi saham

Piutang pajak

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar

Rp. 55.112.278.143 pada 30 Juni

20ll

dan Rp.54.153.878.548 pada 31 Desember 2010.

Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar

JUMLAH ASET 30 JUNI 2OI I (Tidak Diaudit) 4.655.374.638 r.23s.t6r.4s3 52.847.293.778 103.r64.000.000 155.640.061 73.489.375.02r 6.637.705.040 3.327.329.118 121.461.575 245.633.340.684

12,23

22.297.997.336 32.912.t45

14

44.006.600

l3c

3.338.669.140

16

1.807 .641 .020

15

4.479.765.984

ffiqB

92.618.713.482 55.611.398 44.006.600 292.638.684 2.181.305.532 7.948.597.196

@

29.122.987.058 64.490.483.237 6l 1.150 r16.709.942.1s7 10.723.970.800 6.071.140.088 42.203.027 8.609.353.807 415.156.422

ffi

PT.

JAYA PARI

STEEL TbK

LAPORAN

POSISI

KEUANGAN

30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 20IO

3I DESEMBER20IO LIABILITAS (Diaudit)

12.552.313.9r1 36.785.927.623

LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang:

Usaha - pihak ketiga

Lainlain

Hutang dividen Hutang pajak

Biaya yang masih harus dibayar Uang muka penjualan

Jumlah Liabilitas Janska Pendek

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Kewajiban imbalan pasca kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

JUMLAH LIABILITAS

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per lembar.

Modal dasar 1.500.000.000 saham.

Modal ditempatkan dan disetor penuh

750.000.000 saham. Agio saham Saldo laba Jumlah Ekuitas Catatan 30 JUNI 2OI I (Tidak Diaudit) 3I DESEMBER2OIO (Diaudit) Catatan 2a,2f,3,23 2g,4,23 2h,5,23 2c,2h,5,23 7 2i,6 8,23 13a )i l3b

2q,17

8.645.850.871 8.645.850.871 8.006.464.443

@

40.646.843.096 tll.t47.337.335 2p,13 2k,9 l3b 2.07r.996.762 t02.879.698.646 3.221.325.480 r.875.2r4.463 t02.879.698.646 3.312.442.230 17.618.852.27s 7r.30r.302

ffiffi

t9 75.000.000.000 348.000.000 254.549.569.148

ffi{

75.000.000.000 348.000.000 224.786.260.86r

-Joo-T'r.%-0-s-6T-29,10

16.676.872.680

Zn,'ll

61.177.992

ffi

370.544.412.244 4I

I.28I.598.196

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

370.544.412.244 4l1.281.598.196

Drs. Yurnalis llyas, Ak Direktur

\

(5)

PT.

JAYA

PARI STEEL

TbK

LAPORAN

LABA RUGI KOMPREHENSIF

UNTUK PERIODE ENAM BULAN

YANG

BERAKHIR PADA

TANGGAL

30 JUNI

2011

DAN 30

JUNI

2O1O

Catatan 2o,20 21 2o,22 2o,22 2o,24 2b,25 zo 30

JUNI

201 1

(Tidak

Diaudit) 328.252.115.925 279.657.813.521 30 JUNt 2010 (Tidak Diaudit) 237.032.137.320 185.775.858.221 PENDAPATAN BERSIH

BEBAN POKOK PENJUALAN

LABA BRUTO

BEBAN USAHA Beban penjualan

Beban umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha

LABA USAHA

PENGHAST LAN (BEBAN) LAIN-LAI N

Penghasilan bunga

Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Beban bunga

Beban pajak Lain-lain - bersih

Penghasilan (Beban) lain-lain - Bersih

LABA SEBELUM PAJAK

48.594.302.404 51.256.279.099 2.402.775.427 4.627.908.622 3.205.762.193 3.456.575.256 7.030.684.049 6.662.337.449 41.563.618.355 44.593.941.650 151.145.021 (106.030.732) (1.430.535.278) (105.527.550) (273.415.321) (1.764.363.860) 39.799.254.495 10.232.728.507 (1e6.782.299) 10.035.946.208 57.396.716 2.365.482.736 (467.054.587) (63.351.544) 851.933 1.893.325.254 BEBAN

pAJAK

2p,13c Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah Beban Pajak

LABA PERIODE BERJALAN

PENDAPATAN KOMPREH ENSI F LAI N

PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN

PERIODE BERJALAN SETELAH PAJAK

TOTAL LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN

LABA USAHA PER SAHAM

DASAR

2T,18

LABA BERSIH PER SAHAM

DASAR

2T,18 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

46.487.266.904 7.863.267j22 34.296.606 7.897.563.728 29.763.308.287 38.589.703.176 29.763.308.287 38.589.703.176 55.42 39,68 59,46 51,45 Drs. Yurnalis llyas, Ak Direktur Surabaya, 26 Juli2011

(6)

PT.

JAYA PARI

STEEL

TbK

LAPORAN PERUBAHAN

EKUITAS

UNTUK

PERIODE ENAM BULAN

YANG

BERAKHIR PADA

TANGGAL

30 JUNI

2011

DAN 30

JUNI

2O1O

(TIDAK

DIAUDIT)

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 75.000.000.000 Saldo Laba

Agio

Saham

Penqqunaannya

Penggunaannva

348.000.000

-

196.340.680.353

271.688.680.353

Jumlah Ekuitas

Saldo per 31 Desember 2009

38.589.703.176 38.589.703.176

satdo Der 30

Juni2ot0

75.OOO.OOO.OOO

348.000.000

-

234.930.383.529

310.278.383.529

Saldo per 31 Desember 2010 75.000.000.000 348.000.000

-

224.786.260.861

300.134.260.861 29.763.308.287 29.763.308.287

satdoper3oJuni2oll

75.OOO.OOO.OOO

348.OOO.OOO -

254.549.569.148

329 897.569.148

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

(7)

PT.

JAYA PARI

STEEL

TbK

LAPORAN

ARUS

KAS

UNTUK

PERIODE

ENAM BULAN

YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL

30

JUNI2O11

DAN

30

JUNI2OlO

30 Juni 201

I

(Tidak Diaudit)

Btr

302.140.652.337 (338.620 .4r0

526)

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

r

288.205.208.351 (210.810.886.ss6)

ARUS

KAS DAzu

AKTIVITAS

OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan

Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnya

Kas yang dihasilkan dari oPerasi

Penerimaan bunga

Pembayaran pajak penghasilan

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi

ARUS

KAS DARI

AKTIVITAS

INVESTASI

Pencairan (penempatan) deposito Perolehan aset tetap

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi

KENAIKAN

(PENURUNAN)

BERSIH

KAS

DAN

SETARA

KAS

KAS

DAN

SETARA

KAS

-

AWAL TAHUN

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing

KAS

DAN

SETARA

KAS .

AKHIR

PEzuODE

(44.103.780.857) 71.445.r39.851 (36.479.7 s8.18e) 151.145.021 (7.77s.167.689) 77.394.32r.795 57.396.716 (6.006.s78.660) 35.497.889.868 (16.420.000) (3 s.877.8s0.000) (12.420.000) 35.481 .469.868 (3 s.890.270.000) (8.622.310.98e) 12.552.313.911 725.371.716

@

35.554.869.851 1.429.771.l3r 880.869.300

ffi

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

(8)

PT. JAYA PARI STEEL TbK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) Dan 31 Desember 2010 (Diaudit)

Serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit)

I.

UMUM

a.

Pendirian dan Informasi Umum

PT. Jaya Pari Steel

Tbk

(selanjutnya disebut "Perusahaan") didirikan dalam rangka Undang-Undang

Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang

No.

12 tahun 1970 dengan

akta notaris Eddy Wijaya, SH. No. 46 tanggal 18

Juli 1973.

Akta pendirian

ini

telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia

No.

55

tanggal

9

Juli

1976

Tambahan

No.

524.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapakali perubahan, yang

terakhir dengan akta notaris

No. 29

dan 30 tanggal

23

Juni 2008 dari Untung Darnosoewiryo, SH,

notaris

di

Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai

Perseroan Terbatas. Akta perubahan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya

No.

AHU-57886.AH.01-02. Tahun 2009

tanggal 26 November 2009.

Akta

perubahan tersebut masih dalam proses untuk diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia.

Kantor pusat dan pabrik Perusahaan beralamat di Jl. Margomulyo No. 4 Tandes Surabaya

Sesuai dengan pasal

3

Anggaran Dasar Perusahaan, ruang

lingkup

kegiatan Perusahaan terutama

meliputi Industri besi dan baja. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1976. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam negeri.

Susunan Pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2071 adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Gwie Gunawan Drs. Syaefullah,

Ak

Gwie Gunadi Gunawan Drs. Yurnalis Ilyas,

Ak

Drs. Hadi Sutjipto Gwie Gunato Gunawan

Jumlah karyawan Perusahaan sebanyak 2S2karyawan pada 30 Juni 2011 dan 285 karyawan pada

3l

Desember 2010.

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 adalah : Ketua

Anggota

:

Drs. Syaefullah,

Ak

:

Drs.Ec.Agus Mulyono, Msi

Drs. Mujiyanto,

Ak

Penowaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 16

Juni

1989 Perusahaan memperoleh persetujuan

dari

Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat

No.

SI-035/SHMA4K.10/1989, untuk menawarkan saham

di

Bursa kepada

masyarakat, sebanyak 3.360.000 lembar saham. Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham Perusahaan telah

tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Padatanggal 30 Juni 2011 dan

3l

Desember2010, seluruh saham Perusahaan sejumlah 750.000.000

(9)

KEBIJAKAN AKI.JNTANSI

Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut Perusahaan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang

berlaku umum

di

Indonesia yang

terdiri

dari Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal

(

BAPEPAM

&

LK

).

Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada

tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

P enyaj ian Lapor an Keuangan

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pemyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

No.

I

(Revisi) tentang penyajian laporan keuangan serta keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

No.

VIII.G.7

tentang "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan"

yang

terdapat dalam Lampiran Keputusan

Ketua

Bapepam

No.

KEP-061PMJ2000

tanggal

13

Maret

2000

dan

perubahannya,

Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-55 4lBLl20l0 tanggal 30 Desember 2010.

Dasar

penyusunan

laporan

keuangan,

kecuali untuk

laporan

arus

kas,

adalah

dasar akrual, Pengukurannya disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun

berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun

tersebut.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas

dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Standar Akuntansi Baru

Perubahan atas standar berikut wajib diterapkan untuk pertama

kali

untuk tahun buku yang dimulai

padatanggal

I

Januari 2011.

-

PSAKNo. 1 : PenyajianLaporanKeuangan

Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba rugi komprehensif) atau dua laporan (laporan laba

rugi

dan laporan laba

rugi

komprehensif). Perusahaan memilih untuk menyujikatr dalam bentuk satu laporan. Laporan keuangan

interim

telah disusun menggunakan

pengungkapan yang disYaratkan.

-

PSAK No. 3 : Laporan Keuangan Interim

Standar mengharuskan laporan keuangan interim berisikan laporan laba

rugi

komprehensif untuk

periode interim yang dilaporkan dan secara kumulatif untuk tahun buku berjalan dalam bentuk satu

iuporun atau dua laporan. Informasi komparatif untuk laporan laba rugi komprehensif harus disajikan

untuk perbandingan periode interim, namun informasi komparatif satu tahun untuk tahun buku terakhii tidak disyaratkan. Laporan keuangan interim

ini

telah disusun menggunakan pengungkapan

yang disyaratkan.

-

PSAK No. 5 : Segmen Operasi

Standar mengharuskan entitas

untuk

mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi

sifat

dan dampak keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan

dari

aktivitas bisnis. Standar

juga

menyempumakan

definisi

segmen operasi'

Stan-dar mengharuskan "pendekatan manajemen" dalam menyajikan informasi segmen menggunakan

dasar yang sama seperti-halnya pelaporan intemal. Hal

ini

tidak menyebabkan tambahan penyajian

segmen yang dilaporkan.

perusahaan mengoperasikan dan menjalankan bisnis

melalui

segmen tunggal dengan mengelola

infrastruktur

jaringan

yang ada. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan

iniernal yang

disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam

hal

ini

(10)

b.

-

PSAKNo. 7 : Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi

Standar menyempumakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi

dan

saldo termasuk komitmen. Standar

juga

memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen

kunci

adalah pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen

kunci untuk

masing-masing kategori. Perusahaan telah melakukan evaluasi

terhadap hubungan pihak-pihak berelasi dan memastikan laporan keuangan interim telah disusun

menggunakan persyaratan pengungkapan yang telah direvisi.

Penerapan standar-standar tersebut

tidak

berdampak material terhadap kinerja Perusahaan. Sebagai

tambahan, perusahaan telah mengungkapkan informasi

terkait

dengan penyajian laporan keuangan,

segmen operasi dan pengungkapan pihak-pihak berelasi sesuai dengan yang disyaratkan standar.

Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang

wajib

diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak

berdampak material terhadap Perusahaan :

!

PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas

!

PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

!

PSAK 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

!

PSAK

l2

(Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

I

PSAK 15 (Revisi 2009),Investasi pada Entitas Asosiasi

!

PSAK 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud

!

PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis

tr PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan

tr PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

!

PSAk 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

!

PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi

I

PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang

Dimiliki

untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

I

ISAK 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

tr ISAK 9, Perubahan Atas Liabilitas Aklivitas Pumaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa tr

ISAK

10, Program Loyalitas Pelanggan

tr

ISAK

11, Distribusi AsetNonkas Kepada Pemilik

!

ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Konstribusi Nonmoneter oleh Venturer

!

ISAK

14, Aset Tak Berwujud

-

biaya situs Web

!

ISAK

lT,LaporunKeuangan Interim dan Penurunan

Nilai

Transal<si dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam satuan mata uang

rupiah.

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat

terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan kewajiban moneter dalam mata

uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi

kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.

Transalrsi dengan Pihak

-

pihak Berelasi

Efektif tanggal

I

Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK

No. 7

(Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". PSAK revisi

ini

mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan

(11)

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaanjika:

a.Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak

(i)

mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada

di

bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan;

(ii)

memiliki

kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau

(iii)

memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;

b.Suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan;

c. Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venture;

d.Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan;

e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh

atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

g.suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau

entitas lain yang terkait dengan Perusahaan.

Transaksi

ini

dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui

oleh

kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin

tidak

sama dengan transaksi

lain

yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi.

Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset Keuangan

Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu

(i)

aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi,

(ii)

pinjaman yang diberikan dan piutang,

(iii)

investasi yang

dimiliki

hingga

jatuh tempo serta

(iv)

aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi

ini

tergantung dari tujuan

perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat

awal pengakuannya.

l.Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Aset keuangan yang diukur pada

nilai

wajar melalui laporan laba rugi adalah asset keuangan yang

ditujukan

untuk

diperdagangkan.

Aset

keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan

jika

diperoleh terutama untuk tujuan

dijual

atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.

Derivatif

diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

2.Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan

tidak

mempunyai kuotasi

di

pasar

aktif.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang

diakui

pada

nilai

wajarnya ditambah biaya transaksi dan ielanjutnya

diukur

pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

3.Investasi yang

Dimiliki

hingga Jatuh Tempo

Investasi yang

dimiliki

hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap

atau telah ditintukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi

(12)

a.Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi;

b.Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

c.Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, investasi

dimiliki

hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah

biaya transaksi dan selanjutnya

diukur

pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan

metode suku bunga efektif.

4.Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

Aset

keuangan dalam kelompok tersedia

untuk dijual

adalah aset keuangan non-derivatif yang

ditetapkan untuk

dimiliki

selama periode tertentu, dimana akan

dijual

dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman

yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok

dimiliki

hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pada saat pengakuan awal. Aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah

biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan

perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset

keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan

nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba

rugi.

Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga

efektif

dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan

nilai

tukar

dari

aset moneter yang diklasifikasikan

sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori

(i)

liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

rugi

dan

(ii)

liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan

diamortisasi.

1.

Liabilitas Keuangan yang Diukur padaNilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

Nilai

wajar liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai

wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan

sebagai diperdagangkan

jika

diperoleh terutama untuk tujuan

dijual

atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat

bukti

mengenai

pola ambil

untung dalam jangka pendek terkini.

Derivatif

diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan

kecuali

ditetapkan dan efektif

sebagai instrumen lindung nilai.

2.

Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Estimasi

Nilai

Wajar

Nilai

wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan

di

pasar

aktif

ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada laporan posisi keuangan.

Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajamya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan

Nilai

wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan

di

pasar ditentukan dengan

menggunakan

teknik

penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode arus kas terdiskonto

dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan

(13)

g.

h.

Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

di

Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi

dan

asumsi

yang

mempengaruhi

jumlah

aset dan

kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode

pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau

kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Investasi Sementara

Deposito berjangka yang

jatuh

temponya

lebih dari

tiga

bulan pada saat penempatan dan tidak

dijaminkan disajikan sebagai Investasi Sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Piutang Usaha

Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada

biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode

suku

bunga

efektif,

dikurangi penyisihan penurunan nilai.

Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektifbahwa Perusahaan tidak akan dapat

menagih semua piutang sesuai dengan persyaratan piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada

debitur, probabilitas bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan wanprestasi

atau tunggakan dalam pembayaran (lebih dari 30 hari jatuh tempo) dianggap sebagai indikator bahwa

piutang usaha telah turun nilainya. Jumlah penyisihan tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset

dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal.

Nilai

tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan, dan jumlah kerugian yang

terjadi diakui dalam laporan laba

rugi.

Ketika piutang usaha

tidak

dapat ditagih, piutang tersebut

dihapuskan terhadap akun penyisihan. Penerimaan kemudian atas

jumlah

yang sebelumnya telah

dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi.

Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah.

B iaya perolehan ditentukan dengan metode r ata-rata tertimbang.

Penyisihan penurunan

nilai

persediaan ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap

kondisi

masing-masing persediaan pada akhir tahun.

Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar

di

muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan

metode garis lurus.

Investasi Saham

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20%o yang

nilai

wajarnya tidak tersedia

dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (cost method).

Bila

terjadi penurunan

nilai

yang permanen,

nilai

tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan

tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.

(14)

l.

Aset Tetap

-

Pemilikan Lansung

Aset tetap yang

dimiliki

untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk

tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan

akumulasi kerugian penurunan nilai.

Aset tertentu telah

dinilai

kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Pada penerapan awal PSAK 16 (Revisi 2007),

nilai

aset tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya dianggap

sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah

dalam akun ekuitas direklasifikasi ke saldo laba.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis

lurus

(straightJine method) berdasarkan

taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut.

Pematangan tanah

Bangunan

Mesin dan peralatan

Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Tahun 25 25 10 5

l0

m.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh

dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

Penyusutan dihentikan lebih awal ketika aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset

dimiliki

untuk dijual

atau aset tersebut termasuk dalam kelompok aset yang tidak digunakan lagi dan diklasifikasikan sebagai

aset

dimiliki

untuk dijual serta aset yang dihentikan pengakuannya.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, Biaya-biaya

lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset

jika

dan

hanya

jika

besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan

mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Jumlah tercatat aset tetap yang dilepaskan atau sudah tidak mempunyai manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya dihentikan pengakuannya. Laba atau rugi yang

timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimaksukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset

tersebut dihentikan pengakuannya. Aset tetap yang tidak digunakan dan tidak klasifikasikan sebagai aset

dimiliki

untuk dijual, tetap disusutkan dan diklasifikasikan dalam aset tidak lancar lainnya.

Penurunan Nilai Aset

Bila nilai

tercatat suatu aset melebihi taksiran

jumlah

yang dapat diperoleh kembali (estimated

recoverable amount), maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali

tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara

nilaijual

neto dan nilai pakai.

Aset Tidak Lancar Lainnya

Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam kelompok aset di atas disajikan dalam kelompok Aset Tidak Lancar Lainya.

Akun ini meliputi aset tetap yang tidak digunakan lagi. Aset tidak lancar lainnya disajikan sebesar nilai

tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

(15)

q.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan Barans

Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:

-

Perusahaan telah memindahkan

risiko

secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan

barang kepada pembeli;

-

Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

-

Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;

-

Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada

Perusahaan tersebut; dan

-

Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

Pendapatan Bunea

Pendapatan bunga dicadangkan berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang

dan tingkat bunga yang sesuai.

Beban

Beban diakui pada saat terjadinya.

Pajak Penghasilan

Beban pajak

kini

ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif paj ak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari

perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak

aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak

dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar

kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada milsa yang akan datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan

tarif

pajak yang berlaku atau secara substansial telah

berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam

laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikeditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai

dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

Imbalan Pasca Keria

Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan

Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisikan

oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan

dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi l0% dari nilai

kini

imbalan pasti diakui

dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam

program tersebut. Biaya jasa

lalu

dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau

vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata

sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti

di

laporan posisi keuangan merupakan nilai kini

kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan

biaya jasa lalu yang belum diakui.

(16)

r.

LabaPer Saham Dasar

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan

jumlah

rata-rata tertimbang dari

jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.

.r.

Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan

penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen

sekunder adalah segmen geografis.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau

jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang

berbeda dengan

risiko

dan

imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah)

ekonomi lain.

Perusahaan menghasilkan produk-produk yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses

produksi, golongan pelanggan

dan

pendistribusian

produk

dari

masing-masing produlg sehingga

Perusahaan hanya

memiliki

satu segmen usaha. informasi segmen Perusahaan adalah berdasarkan

segmen secara geografis.

(17)

3.

KAS DAN SETARA KAS

Kas

Setara Kas

-

Pihak Ketisa :

Bank Mandiri Tbk

Bank Ekonomi Bank Lippo

Bank Panin Tbk

Bank Central Asia Tbk Dollar Amerika Serikat :

Bank Panin Tbk

Bank Mandiri Tbk

Deutsche Bank AG

Standard Chartered Bank

Bank Central Asia Tbk

Jumlah

Deposito Rupiah: Bank Mandiri Tbk

Deposito Dollar Amerika Serikat :

Bank Mandiri Tbk

Bank Panin Tbk

Bank Permata Tbk

Jumlah

Piutang usaha berdasarkan pelanggan :

Pihak Ketiga

Pelanggan dalam negeri

Penyisihan piutang ragu-ragu

Sub Jumlah

Pihak Berelasi

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Jumlah

-

bersih 30 Juni 201 1 31 Desember 2010 Rp. 13.900.365 2.999.747.158 22.890.220 5.189.868 122.987.236 27.363.218 1.072.943.8s7 110.544.696 279.808.020 Rp. r 13.136.978 1.412.040.998 7.252.213 3.290.364 4.976.025 168.109.355 20.833.856 t.213.238.257 tI5.7s0.673 9.493.685.192 4.655.374.638 t2.552.313.9tl

Penempatan kas dan setara kas dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan.

4.

INVESTASI SEMENTARA 30 Juni 201 I 31 Desember 2010 Rp. 442.750.000 792.4t1.453 Rp. 442.750.000 828.727.623 26.523.450.000 8.991.000.000 1.235.t6r.453 36.785.927.623

Tingkat bunga deposito Rupiah sebesar 7%o per tahun, sedangkan Dollar Amerika Serikat tingkat bunga

sebesar 0,5Yo - 2,3004 per tahun.

Deposito yang dijaminkan merupakan deposito dari Bank Mandiri Tbk dan berjangka waktu 12 bulan yang dijaminkan sebagai jaminan atau bank garansi kepadaPT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Penempatan deposito berjangka dilakukan pada pihak ketiga.

5.

PIUTANG USAHA 30 Juni 201 1

3l

Desember 2010 Rp. 53.118.496.718 (27r.202.e40) 52.847.293.778 103.164.000.000 Rp. 29.122.987.058 29.122.987.0s8 64.490.483.237

t4

156.011.293.778 93.613.470.295

(18)

30 Juni 201 I 31 Desember 2010

Piutang usaha berdasarkan umur (hari)

Belum jatuh tempo:

Telah jatuh tempo

I

-

30 hari 31

-

60 hari

6l

-

90 hari

9l

-

l20hari

121

-

150 hari Lebihdari 150hari Sub Jumlah

Penyisihan piutang ragu-ragu

Jumlah

-

bersih

Piutang usaha berdasarkan

mata uang sebagai berikut:

Dollar Amerika Serikat Rupiah Jumlah

-

bersih Barang jadi Bahan baku Suku cadang Bahan pembantu Jumlah t56.282.496.718 (27r.202.940) 1s6.011.293.718 Rp. 22.858.846.r29 15.t60.354.796 3.763.873.673 8.945.095.866 105.554.326.254 Rp. 77.101.r8r.992 7.800.669.641 3.499.356.475 1.579.035.436 r.306.118.825 2.0s4.378.398 272.729.528 93.613.470.295-93.6t3.470.295 30 Juni 201 I 31 Desember 2010 Rp. 103.164.000.000 s2.847.293.778 Rp. s8.613.488.478 34.999.981.817 156.011.293.778 93.613.470.295

Manajemen

telah

mengevaluasi terhadap

indikator

penurunan

nilai

pada tanggal laporan posisi

keuangan.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha kepada pihak ketiga

adalah cukup.

Manajemen

juga

berpendapat bahwa tidak terdapat

risiko

yang terkonsentrasi secara signifikan atas

piutang kepada pihak ketiga, serta tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.

6.

PERSEDIAAN Terdiri dari: 30 Juni 201 I 31 Desember 2010 Rp. 3r.7s8.263.038 38.794.772.645 2.2t8.713.367 717.625.971 Rp. 26.055.802.509 87.913.042.875 2.2t3.770.921 527.325.852 73.489.37s.02r t16.709.942.157

Persediaan

tidak

diasuransikan karena menajamen berkeyakinan bahwa internal kontrol persediaan tersebut cukup memadai

untuk

mencegah adanya persediaan

yang hilang atau

kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran dan risiko lainnya. Persediaan tersebut tidak dijaminkan.

(19)

7.

PIUTANG

LAIN- LAIN

_ PIHAK KETIGA

Terdiri dari:

PT. Baja Menara

Inti

Lain-lain

Jumlah

8.

UANG

MUKA

PEMBELIAN

Uang muka pembelian bahan baku Uang muka pembelian peralatan

Jumlah 30 Juni 201 I 31 Desember 2010 Rp. 140.088.371 r 5.551.690

6ll.l50

Rp. 155.640.061 6l 1.150 30 Juni 201 1 31 Desember 2010 Rp. 6.253.584,540 384.120.500 Rp. t0.723.970.800 6.637.705.040 10.723.970.800

Merupakan uang muka pembelian spare parts kepada

Karl

Buck

W

GMBH

pada

30

Juni 2011. Merupakan uang muka

impor

atas pembelian bahan baku

slab

kepada Stemcor (S.E.A) Pte.Ltd.

Singapura sejumlah 9.987 MT pada 30 Juni 201

I

dan 20.000 MT pada 31 Desember 2010.

9,

INVESTASI SAHAM

Merupakan penyertaan dalam bentuk saham kepada PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk (Pihak berelasi)

yang berkedudukan

di

Surabaya. Sebanyak 40.130.000 lembar saham atau 0,94o/o dari saham yang beredar. Investasi tersebut diatas dimaksudkan untuk memperoleh potensi keuntungan dalam jangka

panjang, karena

PT.

Gunawan Dianjaya Steel

Tbk

bergerak dalam

industri yang

sama dengan

Perusahaan yaitu industri baja. Pada tanggal 23 Desember 2009 PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk telah

mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal

2l

Desember 2009, Perusahaan menambah pemilikan sahamnya pada PT. Gunawan

Dianjaya Steel

Tbk

sejumlah 639.870.000 lembar saham dengan

biaya

perolehan sebesar Rp.

102.379.200.000 yang dimaksudkan untuk menambah porsi kepemilikan saham pada PT. Gunawan Dianjaya Steel

Tbk

yang pada saatnya dapat meningkatkan sinergi usaha dan dicatat sebesar biaya perolehannya (metode biaya).Transaksi tersebut merupakan transaksi

afiliasi

sebagaimana dimaksud

dalam Peraturan No. IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-412/8L12009 dan transaksi

yang

mempunyai

nilai

material

sebagaimana dimaksud

dalam

Peraturan

No.

IX.E.2

Lampiran

Keputusan Ketua Bapepam

No.

KEP-413/8L12009 tanggal

25

Nopember 2009 yang memerlukan persetujuan pemegang saham perusahaan. Persetujuan tersebut telah diperoleh melalui Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2009.

Saldo pada tanggal 30 Juni

201I

dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp. 102.879.698.646

dengan kepemilikan saham sejumlah 680.000.000lembar saham atau sebesar 8,29yo dari jumlah saham

yang beredar.

(20)

IO. ASETTETAP

Biaya

oerolehan

atau

penilaian kembali : Tanah

Pematangan tanah Bangunan

Mesin dan peralatan

Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Jumlah Akumulasi penyusutan: Pematangan tanah Bangunan

Mesin dan peralatan

Kendaraan bermotor Perlengkapan Jumlah Jumlah Tercatat

3l

Desember 2010 30 Juni 201

I

Mutasi Triwulan

ll

20l

l

Penambahan

Pengurangan

Rp.

Rp. 16.420.000 30 Juni 201 I Rp. 6.459.t72.408 23.802.592 9.s78.913.922 52.776.r9r.460 1.311.155.218 1.623.495.223 Rp. 6.459.172.408 23.802.592 9.578.913.922 52.776.19t.460 l.3l1.155.218 r.639.9r5.223 71.772.730.823 16.420.000 71.789.150.823 23.802.590 6.970.629.489 44.828.r52.941 968.883.929 1.362.409.s99 84.7tl.349 733.479.974 115.550.628 24.657.644 23.802.590 6.919.081.030 43.973.582.195 853.333.302 1.338.538.147 54.153.878.548 958.399.59s 55.r12.278.143 t7.618.852.275 16.676.872.680

3l

Desember 2010 Rp. 6.459.172.408 23.802.s92 9.578.913.922 52.776.r9r.460 1.311.155.218 r.623.495.223

3l

Desember 2009 31 Desember 2010

Penambahan

P.rggl4lgqt_

Biaya

perolehan

atau

oenilaian kembali : Tanah

Pematangan tanah Bangunan

Mesin dan peralatan

Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Jumlah Akumulasi penyusutan: Pematangan tanah Bangunan

Mesin dan peralatan

Kendaraan bermotor Perlengkapan Jumlah Jumlah Tercatat Rp. 6.459.t72.408 23.802.s92 9.578.913922 52362.426.763 1.311.155.218 1.596.27s.223 Rp.

+B.laq.agt

27.220.000 Rp. 7l.331.746.126 440.984.697 7t.772.730.823 23,802.s90 6.831.208.1l1 43.233.t40.48r 737.782.674 1.313.880.s03 139.421.378 1.595.012.460 231.r0t.255 48.529.096 23.802.590 6.970.629.489 44.828.t52.941 968.883.929 1.362.409.s99 52.r39.8r4.3s9 2.0r4.064.t89 54.153,878.548 19.r9r.931.767 17.618.852.275

t7

(21)

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :

Biaya pabrikasi

Beban usaha

Jumlah

Nilai buku aset tetap tidak digunakan Lainnya

Jumlah

Hutang usaha berdasarkan

pemasok sebagai berikut:

Stemcor (S.E.A)

fte.Ltd.

Singapura

Pemasok dalam negeri

Jumlah

Jumlah hutang usaha berdasarkan

mata uang sebagai berikut:

Dollar Amerika Serikat Rupiah Jumlah 30 Juni 201 I 30 Juni 2010 Rp. 815.318.405 143.081.190 Rp. 825.441.715 143.081.190 958.399.59s 968.522.905

Perusahaan

memiliki

sebidang bidang tanah dengan luas 19.540m2 yang terletak

di

Desa Karangpoh

Kecamatan Tandes Surabaya dengan Hak Legal berupa HGB yang berjangka waktu 20 tahun yang akan

jatuh tempo tahun2026. Selain itu Perusahaan juga memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Kecamatan Tandes, Kecamatan

Mulyorejo,

Surabaya

serta

di

Trawas,

Mojokerto

dengan luas

seluruhnya sebesar 3 .795m2 pada tanggal 30 Juni 201

I

dan 3

I

Desember 2010, dengan hak legal berupa

Hak

Milik

atas nama

pemilik

lama.

Manajemen berpendapat

tidak

terdapat masalah dengan

perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung bukti pemilikan

yang memadai.

Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi

Multi

Artha Guna, PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi

Allianz

Utama Indonesia dan PT

Asuransi

Bintang

Tbk

terhadap

risiko

kebakaran, pencurian

dan

risiko

lainnya

dengan jumlah pertanggungan sebesar Pip. 220.968.000.000. Manajemen berpendapat bahwa

nilai

pertanggungan

tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

1

I.

ASET

TIDAK

LANCAR

LAINNYA

30 Juni 201 I

3l

Desember20l0 Rp. 41.109.563 20.068.429 Rp. 51.232,873 20.068.429 61.t77.992 7r.30r.302

Aset tetap tidak digunakan terdiri dari tanah mentah, bangunan dan mesin untuk produksi besi beton.

12. HUTANG USAHA _ PIHAK KETIGA

30 Juni 201 I 31 Desember 2010 Rp. 2r.680.609.925 6t7.387.4r1 Rp. 9r.601.73r.994 1.016.981.488 22.297.997.336 92.618.7t3.482 21.680.609.92s 617.387.411 91.601.73t.994 I .016.981 .488 22.297.997.336 92.618.713.482

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu berkisar 30 sampai

l20hari. Tidak ada jaminan yang diberikan perusahaan dan tidak ada restrukturisasi hutang usaha.

(22)

13. PERPAJAKAN

a.Pajak Dibayar Dimuka

Akun

ini

merupakan pajak pertambahan nilai

Desember 2010 masing-masing sebesar Rp. Rp.

b.Piutang Pajak

Aset Lancar

Pajak penghasilan Badan 2009

Aset Tidak Lancar

Pajak penghasilan Badan 2010

Jumlah

c.Hutang Pajak

Pajak penghasilan

Pajak penghasilan pasal 21

Pajak penghasilan pasal 23

Pajak penghasilan pasal 26

Pajak penghasilan pasal 29

Jumlah

Laba sebelum pajak penghasilan

menurut laporan laba rugi

Perbedaan temporer :

Penyusutan aset tetap

Penyis ihan piutang ragu-ragu

Cadangan imbalan pasca kerja

Jumlah

Perbedaan yang tidak dapat

Diperhitungkan menurut fi skal : Representasi

Pemberian kenikmatan kepada karyawan

Sumbangan Beban bunga

Beban pajak

Pendapatan bunga danjasa giro

yang dikenakan pajak final

Lain-

lain

Laba fiskal

Kompensasi kerugian fiskal menurut SPT

Tahunan PPh tahun 2009

Laba fiskal

dibayar dimuka pada tanggal

30'Juni

2011 dan

3.327.329.11 8 dan Rp. 6.071. 140.088 30 Juni 201 I 31 Desember 2010 Rp. 8.609.353.807 3.312.442.230 3.221.325.480 1r.92r.796.037 30 Juni 201

I

31 Desember 2010

3l

Rp. 3.221.325.480 Rp. 96.574.783 8s9.850 3.24t.234.507 Rp. 114.424.125 947.509 t77.267.050 3.338.669.140 292.638.684

Perhitungan Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut :

30 Juni 201 I 30 Juni 2010 Rp. 39.799.2s4.49s (123.460.r70) 271.202.940 639.386.428 Rp. 46.487.266.904 (r37.186.423)_ 40.586.383.693 46.350.080.481 80.664.498 l18.335.s98 22.686.700 rOs.s27.550 (1s1.14s.021) 168.461.011 64.946.t55 r09.225.640 19.475.000 467.054.587 63.35t.544 (s7.396.716) 105.394.131 40.930.914.029 47.122.t30.822 (rs.669.062.334) 31.453.068.488

t9

40.930.914.029

(23)

Perhitungan beban pajak kini sbb: Tarif pajak yang berlaku

25oh xRp. 40.930.914.029 25Yo xRp. 3 1.453.068.488

Jumlah Beban Pajak

Kini

Dikurangi pembayaran pajak dimuka : Pajak penghasilan Pasal 22

Pajak Penghasilan Pasal 25

Jumlah pajak kurang bayar pada

30 Juni 201

I

dan 30 Jui 2010 Taksiran Pajak Tangguhan:

Penyusutan

Penyisihan piutang ragu-ragu

Cadangan imbalan pasca kerja

Jumlah

Aset pajak tangguhan 2009

2010

Jumlah Aset Pajak Tangguhan - Bersih

PT. Sribaja Intan

PT. Surya Megah

PT. Timur Jaya Indo Steel PT. Jaya Prima Steel

PT. Masajaya Bersama

PT. Hamasa Steel Centre

Jumlah

16.

BIAYA

YANG MASIH I{ARUS

DIBAYAR

Gaji

Gas

Ongkos angkut

Lainlain

Jumlah (3.24r.234.s07) ( 30.86s.043) 67.800.735 159.846.607 (2.s79.7r7.392) (34.296.606) r0.232.728.507 7.863.267.r22 r0.232.728.507 7,863.267.122 6.991.494.000 4.879.580.000 403.969.730 196.782.299 1.875.2r4.463 (34.296.606) 5.571.272.955 2.07r.996.762 s.536.976.349 14.HUTANG

DIVIDEN

Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan sebagaimana tercantum dalam akta No. 60 tanggal

27 Juni 2006, dari Untung Darnosoewirjo, SH, notaris

di

Surabaya, pemegang saham menyetujui untuk

pembagian dividen tunai dari tahun buku 2005 sebesar

Rp.

12.000.000.000 atau Rp. 80 per lembar

saham.

UANG

MUKA PENruALAN

Merupakan uang muka penjualan dari pelanggan :

30 Juni 201 1

3l

Desember 2010 15. Rp. 2.471.848.176 r.648.727.797 359.190.01l Rp. 2.142.215.747 t.086.s63.677 I .021.65 I .91 5 2.460.864.t39 t.236.856.627 445.09r 4.479.765.984 7.948.597.196 30 Juni 201 I 31 Desember 2010 Rp. 1.260.000.000 522.732.46s 24.908.sss Rp. 535.034.950 t.214.024.533 432.246.049 20 r.807.64r.020 2.r8r.305.s32

(24)

17.

IMBALAN

PASCA

KERIA

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan

Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut

adalah 283karyawan pada 30 Juni 2011 dan 29}karyawan pada 31 Desember 2010.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:

30 Juni 201 I

3l

Desember 2010

Biaya jasa kini

Biaya bunga

Amortisasi koreksi aktuaria Amortisasi dari beban jasa lalu

yang belum menjadi hak

Jumlah

Nilai kini liabilitas yang tidak didanai

Beban jasa lalu yang belum diakui yang

belum menjadi hak

Kerugian aktuaria yang belum diakui

Kewajiban Imbalan Pasca Kerja - Bersih

Saldo awal tahun

Beban tahun berjalan

Pembayaran manfaat

Saldo 30 Juni 201

I

dan 31 Desember 2010

Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji

Tingkat kematian Usia pensiun Rp. 13.360.982.400 (220.064.38r) (4.49s.067.r48) 8.645.850.871 Rp. 12.721.595.972 (220.064.38r) (4.49s.067.r48) 8.006.464.443 Rp. 333.963.029 480,504.206 57.533.971 10.776.904 Rp. 667.926.058 961.008.411 rr5.067.94r 21.553.809 882.778.rr0 1.765.556.219

Kewajiban imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

30 Juni 201

1

3l

Desember 2010

Mutasi kewajiban bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

30 Juni 201 I Rp. 8.006.464.443 882.778.I

l0

(243.39r.682) 8.645.850.871

3l

Desember 2010 Rp. 6.538.62t.392 1.765.556.2r9 (297.713.168) 8.006.464.443

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT BinaputraJaga Hikmah. Asumsi

utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut :

30 Juni 201 1 31 Desember 2010 8,4yo t0% TMI-11-99 58 tahun 8,404 r0% TMI-11-99 58 tahun

2l

(25)

18.

LABA

PER SAHAM

Laba per Saham Dasar

Datayangdigunakan untuk menghitung laba per saham dasar adalah sebagai berikut : 30 Juni 201

I

30 Juni 2010

Rp.

29.763.308.287

Rp.

38.589.703.176

Laba untuk perhitungan laba per saham dasar

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk perhitungan laba

per

saham dasar sebesar

750.000.000 lembar saham pada 30 Juni 201

I

dan 30 Juni 2010.

30 Juni 201

I

30 Juni 2010

Rp. Rp.

Laba per saham dasar

Laba per Saham Dilusian

Perusahaan tidak menghitung laba

berpotensi dilusi.

19. MODAL SAHAM

39.68 51.45

per saham dilusian karena Perusahaan tidak

memiliki

transaksi

30 Juni 201 1

Gwie Gunawan

Masyarakat:

International Magni fi cent

Fortune Limited

Vihara Limited

Gwie Gunadi Gunawan Masyarakat lainnya Jumlah

Pemegang Saham

Pemegang Saham Jumlah Saham

Persentase Kepemilikan 15.53% 35.70% 32.72% 0.00% r6.0s% Jumlah Modal Saham (Rp.) I 1.650.000.000 26.776.750,000 24.539.000.000 1.000.000 12.033.250.000 116.500.000 267.767.500 245.390.000 10.000 120,332.500 750.000.000 100.00% 75.000.000.000

3l

Desember 2010 Jumlah Saham

Persentase Jumlah Modal

Kepemilikan

Saham (Rp.)

1553%

I1.650.000.000

35.70%

26.776.750.000

32.72%

24.539.000.000

0.00%

1.000.000

t6.05%

12.033.250.000

100J0%

75-000.000"000 Gwie Gunawan Masyarakat :

Intemational Magnifi cent Fortune Limited

Vihara Limited

Gwie Gunadi Gunawan Masyarakat lainnya Jumlah 116.500.000 267.767.s00 245.390.000 10.000 r20.332.s00 750.000.000 22

(26)

20. PENruALAN BERSIH

Hasil produksi :

Plat

Plat non

-

standar

Waste lafvalan Lain- lain Jumlah Retur penjualan Penjualan

-

bersih Rp. t70.802.114.190 3.682.154320 22.733.394.840 13t.034.452.575 328.252.115.925 Ton Rp.

23.080

t53.97s.814.440

433

2.588.831.930

5.10s

20.932.687.660

10.083

s9.792.052.310 30 Juni 201 I 30 Juni 2010 Ton 23.336 553 1.191 20.3s8

4sl38

38.701

(41

) 237.289.386.340 (257.249.020) 45.438

328.252.1t5.925

38.660

237.032.137.320

Pada 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 terdapat penjualan bahan baku slab kepada pihak berelasi PT.

Gunawan Dianjaya Steel Tbk sebesar Rp. 130.150.050.150 atau39,65Yo dan Rp. 59.691.074.270

atat

25,l8%o dari penjualan bersih.

Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebil't110% dari jumlah penjualan sebagai berikut :

30 Juni 201 I 30 Juni 2010

Pihak berelasi:

PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Pihak ketiga:

PT. Pelita Tatamas Java

PT. Sribaja Intan

PT. Surya Megah

Jumlah

21. BEBAN POKOK PENJUALAN

Pemakaian bahan baku

Tenaga kerja langsung

Biaya pabrikasi

Jumlah Beban Produksi

Persediaan Barang Jadi :

Awal tahun

Akhir periode

Beban pokok penjualan bahan baku slab

Beban Pokok Penjualan

Rp. 130. I 50.050.1 50 8.830.647.647 29.953.737928 23.674.562.502 Rp. 59.691.074.270 30.sr3.397.072 18.213.690.130 10.998.407.133 r92.608.998.227 I19.416.568.605 30 Juni 201 I 30 Juni 2010 Rp. 165.043.436.5r0 2.826.701.200 14.312.647.983 Rp. 124.405.985928 2.406.376.800 1r.872.188.s29 182.182.785.693 26.0s5.802.509 (3 r.7s8.263.038) 103.t77.488.357 r38.684.55r.257 14.893.033.866 (20.4r 1.848.1s2) 52.610.121.250 279.657.813.521 185.775.858.221

Pembelian kepada Stemcor

(S.E.A)

fte.Ltd.

Singapura dengan

jumlah

pembelian sebesar Rp.

219.065.489.601 pada 30 Juni 2011 dan Rp. 196.287.834.775 pada 30 Juni 2010 merupakan pembelian

bahan baku yang melebihi

l\yo,

dan tidak ada pembelian dengan pihak berelasi.

(27)

22. BEBANUSAHA

Beban Penjualan

Ongkos angkut

Gaji dan upah

Lainlain

Sub Jumlah

Beban Umum dan Administrasi

Gaji, upah dan tunjangan Imbalan pasca kerja

Pajak penghasilan

Jasa profesional Asuransi tenaga kerja Penyusutan Kesejahteraan karyawan Representasi Sumbangan Listrik Administratsi saham

Pemeliharaan dan perbaikan

Lain-lain

Sub Jumlah

Jumlah Beban Usaha

Aset

Kas dan setara kas

Investasi sementara

Piutang usaha pada pihak berelasi

Uang muka pembelian

Liabilitas

Hutang usaha

Pihak ketiga

Jumlah Aset dalam Mata Uang Asing

30 Juni 201

I

30 Juni 2010 Rp. 1.830.749.897 535.890.550 36.134.980 Rp. 2.403.078.469 530.1 36.s00 272.547.224 2.402.775.427 3.205.762.193 1.725.188.500 882.778.110 580.817.349 3 18.33 I .303 r97.000.496 143.081.190 r 18.33s.s98 80.664.498 22.686.700 66.208.r45 87.034.r41 t7.739.392 388.043.200 1.651.090.6s0 537.726.864 233.429.461 l 85.376. I 36 143.081.190 r09.225.640 64.946.15s 19.475.000 64.278.999 rt3.976.2s7 t9.803.728 3r4.r65.r76 4.627.908.622 3.456.575.256 7.030.684.049 6.662.337.449

23. ASET DAN

LIABILITAS

MONETER

DALAM MATA

UANG ASING

30 Juni

2011

31 Desember 2010 USD 173,393.02 92,173.02 12,000,000.00 718,060.00 USD 1,224,040.26 4,042,173.02 6,519,128.96 12,983,626.04 1r,785,342.24 10,188,158.38 2,521,880.88 10,461,745.16 1.s97.183.86

Perusahaan melakukan kebijakan dengan mengupayakan aset dalam mata uang asing selalu tersedia atau

cukup untuk melunasi kewajiban mata uang asing.

Dalam rangka manajemen

risiko

atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing Perusahaan tidak melakukan lindung nilai (hedging), karena transaksi dalam valuta asing tersebut dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat

risiko

signifikan atas fluktuasi mata

uang asing dalam transaksi tersebut.

(28)

24. PENGHASILAN BUNGA Deposito berjangka Jasa giro Jumlah 30 Juni 201

I

30 Juni 2010 Rp. 123.780.181 27.364.840 Rp. 22.165.952 35.230.764 151.145.021 57.396.716

25. KEUNTTINGAN (KERUGIAN) KURS

MATA

UANG ASING

Keuntungan (kerugian) kurs yang

timbul

karena transaksi serta

dalam mata uang asing terdiri dari:

perbedaan kurs aset dan kewajiban

30 Juni 201 I 30 Juni 2010

Keuntungan kurs Kerugian kurs

Keuntungan ( kerugian ) kurs

-

bersih

Rp. 9.439.381.848 (9.s45.412.s80) (106.030.732) Rp. 5.582.807.407 (3.217.324.67r) 2.365.482.736 26. BEBAN BUNGA

Akun ini merupakan beban bunga kepada STEMCOR (S.E.A) Fte.Ltd Singapura atas pembelian bahan

bakuslabjumlahpada30Juni20ll

dan30Juni20l0masing-masingsebesarRp. 1.430.535.278dan Rp.467.054.587.

27. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Sifat Pihak

-

pihak Berelasi

-

PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk merupakan perusahaan yang sebagian pengurusnya

sama

dengan

Perusahaan.

-

PT. Betonjaya Manunggal

Tbk

merupakan perusahaan yang sebagian pengurusnya sama dengan

Perusahaan.

-

PT.

Surya Steel merupakan perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya merupakan Direksi

Perusahaan.

Transaksi

-

transaksi Pihak-pihak Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi yaitu:

Pada 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 terdapat penjualan bahan baku slab kepada pihak berelasi PT.

Gunawan Dianjaya Steel Tbk sebesar Rp.130.150.050.150 atau 39,65Yo dan

Rp.

59.691.074.270 atau 25,l8yo dari penjualan bersih, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga

dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya dilakukan dengan pihak ketiga.

(29)

28. INFORMASI SEGMEN

Seemen Usaha

Sejak

I

Januari 2002, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 5

(Revisi 2000) tentang Pelaporan Segmen. Perusahaan hanya menghasilkan

I

(satu) jenis produk (baja)

yang

tidak memiliki

karakteristik yang berbeda, baik dalam proses produksi, golongan pelanggan,

pendistribusian produk. Sehingga perusahaan hanya mempunyai satu segmen usaha.

Segmen Geografis

Perusahaan beroperasi di Surabaya

-

Indonesia

Berikut ini adalahjumlah penjualan perusahaan berdasarkan pasar geografis:

Pasar Geografis 30 Juni 201 1 30 Juni 2010

Pasar lokal DKI Jakarta Jawa Timur Jawa Barat Jawa Tengah Sulawesi Kalimantan Jumlah Rp. 1r7.982.627.045 208.04t.832.290 761.662.640 756.689.700 698.455.160 10.849.090 Rp. I 15.509.365.191 n8.s44.400.249 1.303.936.650 1.127.230.920 547.204.310 328.252.115.925 237.02.137.320

29. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko

nilai

tukar mata uang

asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko

ini

telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di

Indonesia dan internasional.

l.Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan

Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha,

piutang lain-lain dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat

atas akun-akun tersebut.

Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima

untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan,

yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.

2.Risiko Nilai Tukar Mata Uang

Risiko

nilai

tukar mata uang adalah risiko dimana

nilai

wajar atau arus kas masa mendatang dari

suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen

keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari

kas dan setara kas, investasi dan pinjaman.

3.Risiko Suku Bunga

Risiko

suku bunga adalah

risiko

dimana

nilai

wajar atau arus kas masa mendatang

dari

suatu

instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Perusahaan tidak memiliki risiko suku bunga karena Perusahaan tidak memiliki pinjaman.

(30)

4.Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka

pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaranjangka pendek.

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi

dalam

memenuhi

komitmen

Perusahaan

untuk

operasi

normal

Perusahaan

dan

secara rutin

mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta

jadwal

tanggal

jatuh

tempo aset dan liabilitas keuangan.

S.Risiko Harga

Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar.

Perusahaan

tidak memiliki risiko

harga karena

Perusahaan

tidak memiliki

investasi yang

diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.

Perusahaan mengelola

risiko

harga dengan secara

rutin

melakukan evaluasi terhadap kinerja

keuangan dan harga pasar atas investasinya, serta selalu memantau perkembangan pasar global.

30.

PENERAPAN

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BARU

DAN

REVISI (PSAK)

DAN INTERPRETASI STANDAR AKLTNTANSI KEUANGAN (ISAK)

Standar dan Interpretasi telah diterbitkan dan belum diterapkan Efektif untuk periode yang dimulai pada

atau setelah tanggal

I

Januari2012:

tr PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

!

PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

!

PSAK 24 (Revisi 2010),Imbalan Kerja

!

PSAK 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi

!

PSAK 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan

!

PSAK 50 (Revisi 2010),Instrumen Keuangan: Penyajian

!

PSAK 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham

!

PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

tr PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

I

ISAK

13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

!

ISAK

15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya

tr

ISAK

18, Bantuan Pemerintah

-

Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi

!

ISAK 2},Pajak Penghasilan

-

Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya. Manajemen

tidak

menerapkan

lebih

dini

revisi PSAK

dan

ISAK

tersebut dan belum menentukan

dampaknya terhadap laporan keuangan.

31. REKLASIFIKASI

AKUN

Berikut disajikan akun-akun dalam Laporan Arus Kas untuk periode enam bulan yang berakhir pada

tanggal 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) setelah dan sebelum dilakukan reklasifikasi.

Setelah Sebelum

Reklasifikasi

Akun

Reklasifikasi Akun Rp.

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan

dan lainnya

Pembayaran pajak pertambahan nilai

Rp.

210.810.886.556

r?:r..ltr?.1:rl.?r^3

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan kualitas citra subyektif antara kompresi OBDD dengan YUV 4:1:1, kompresi OBDD dengan YUV 4:2:2, dan JPEG2000 mem- berikan hasil bahwa, pada kategori natural dan tekstur

Pemukiman kembali : Kegiatan memindahkan masyarakat terdampak dari lokasi perumahan kumuh atau permukiman kumuh yang tidak mungkin dibangun kembali karena tidak sesuai dengan

Bana bu dinlediklerim­ den hiç kimseye söz etmemem gerektiği de tembihlenmiş- ti.(1951) Kemerhisarlı Apollonius'un &#34;hayatını&#34; yazmayı hep istedim. Son 35 yıl içinde

Untuk mengetahui pengaruh signifikan produk domestik bruto, nilai tukar rupiah/dollar AS, inflasi, dan tingkat suku bunga Indonesia secara simultan terhadap return saham

Sukabumi ; --- - Bahwa Terdakwa membawa Narkotika jenis shabu=shabu tersebut ke pantai Villa Amanda Ratu, setelah mendapat pemberitahuan dari saksi Nima Moradian Pour

tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas Atau Anggota Komisaris dan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Daerah (Berita Negara Republik

Pada model pembelajaran ini guru menyajikan pembelajaran dengan cara menghubungkan satu topik ke topik yang lain, satu konsep ke konsep yang lain,

Ukuran organ sistem reproduksi itik jantan setelah disuplementasi probiotik MEP+ berbagai dosis mengalami peningkatan rerata (±SD) dari semua parameter yang