• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KAPASITAS DUKUNG PONDASI TIANG PADA PROYEK GEDUNG K UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KAPASITAS DUKUNG PONDASI TIANG PADA PROYEK GEDUNG K UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

427

ANALISIS KAPASITAS DUKUNG PONDASI TIANG

PADA PROYEK GEDUNG “K”

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

ANALYSIS OF PILE CAPACITY IN "K" BUILDING PROJECTS

UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

1)Amris Azizi, 2) M. Agus Salim

1,2)Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sains Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Jl. K.H. Ahmad Dahlan PO Box 202 Dukuh Waluh Purwokerto *Email: amris.azizi@gmail.com

ABSTRAK

Gedung “K” Universitas Muhammadiyah Purwokerto dirancang menggunakan pondasi tiang bor dengan kedalaman ujung mencapai 16 meter. Dalam pelaksanaannya, pekerjaan pondasi tiang ini banyak mengalami kendala teknis. Hal ini dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaan, ketercapaian kedalaman pondasi yang direncanakan, kualitas dan kapasitas dukung pondasi.

Penelitian ini menganalisis kapasitas dukung pondasi tiang menggunakan metode statik (pendekatan teoritis) kemudian dibandingkan dengan kapasitas dukung pondasi tiang hasil uji beban metode PDA. Analisis diperlukan untuk memastikan kapasitas dukung pondasi terpasang masih mampu mendukung beban yang dipikul.

Hasil analisis menunjukkan karakteristik tanah dibawah permukaan sampai kedalaman ujung tiang merupakan tanah berlapis dengan kepadatan yang cukup baik atau keras. Pada kedalaman 4,00 meter lapisan tanah berupa lanau kepasiran padat (dense silty sand) dan pada kedalaman 10.00 – 30.03 meter jenis tanah bervariasi antara very dense sandy gravel dan very dense sandy silt trace gravel. Kapasitas dukung (ijin) pondasi hasil analisis statik lebih besar dibandingkan dengan hasil uji PDA, CAPWAP dan perkiraan perencanaan. Kapasitas dukung hasil analisis statik pada Titik DB-1 367,64 ton dan Titik DB-2 374,34 ton. Sedangkan kapasitas dukung perencanaan 105 ton, PDA 306 ton dan CAPWAP 301,4 ton.

Kata kunci: kapasitas dukung, pondasi tiang

ABSTRACT

The "K" building of the University of Muhammadiyah Purwokerto was designed using a bored pile foundation with the depth of the reaching 16 meters. This of course can affect the smooth work, the achievement of the planned depth of the foundation, the quality and capacity of the foundation's support.

This study analyzed the pile foundation capacity using the static method (theoretical approach) and then compare it to the capacity of the pile foundation load results of the PDA method. Analysis is needed to ensure the capacity of the installed foundation is still able to support the burden carried.

The results of the analysis show that the characteristics of the soil below the surface to the depth of the pile end are layered soils with sufficiently good or hard density. At a depth of 4.00 meters the soil layer is dense silty sand and at 10.00 - 30.03 meters the soil type varies between very dense sandy gravel and very dense sandy silt trace gravel. The supporting capacity (permit) of the foundation of the results of the static analysis is greater than the results of the PDA, CAPWAP test and planning estimates. The carrying capacity of the static analysis results at point DB-1 367.64 tons and point DB-2 374.34 tons. While the planning support capacity is 105 tons, PDA 306 tons and CAPWAP 301.4 tons.

Keywords: pile capacity, foundation PENDAHULUAN

Pondasi dibedakan menjadi dua, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pemilihan jenis pondasi tergantung kepada jenis struktur dan letak kedalaman tanah yang cukup keras. Konstruksi bangunan dengan beban ringan dan tanah dengan kondisi yang baik letaknya dangkal, menggunakan pondasi dangkal cukup

(2)

428

memadai. Untuk bangunan dengan beban berat (high-rise building) dan letak tanah keras cukup dalam, pilihan pondasinya adalah pondasi dalam (tiang) (Noor dan Shella, 2014).

Dalam perencanaan pondasi terlebih dahulu harus dihitung dan ditentukan kapasitas dukung rencana yang harus dicapai oleh setiap tiang yang biasanya masih harus dikoreksi. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan kapasitas dukung dan pengujian pada pondasi tiang. Hal ini untuk memastikan bahwa kapasitas dukung tiang pondasi di lapangan memenuhi kapasitas dukung tiang yang didasarkan pada perhitungan teoritis (Putri, dkk.,2018).

Untuk menghitung kapasitas dukung pondasi tiang, Coduto (1994) membagi dalam tiga metode. Metode pertama dengan uji skala penuh di lapangan (Static Loading Test, SLT), kedua, metode statik dengan menggunakan prinsip-prinsip mekanika tanah, dan ketiga, metode dinamik atau sering disebut Pile Driving Analyzer (PDA).

Penelitian ini menentukan kapasitas dukung pondasi tiang menggunakan metode statik (pendekatan teoritis) kemudian dibandingkan dengan kapasitas dukung pondasi tiang hasil uji beban metode PDA. Analisis dilakukan pada pondasi tiang bor Gedung “K” Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

METODE

Analisis kapasitas dukung pondasi tiang metode statik dihitung secara empiris dari nilai N hasil uji SPT. Data hasil uji SPT didapatkan dari PT. T.W. Cipta yang melakukan uji di lapangan.

Untuk pondasi tiang yang terletak di dalam tanah pasir, kapasitas dukung dihitung berdasarkan persamaan yang disarankan Meyerhof (1956) (Hardiyatmo, 2001).

Qu = 4 Nb Ab + 1/50 N As

dengan,

Qu = Daya dukung ultimit (ton) Ab = Luas ujung tiang (ft2)

As = Luas selimut tiang (ft2)

Nb = Nilai N dari uji SPT pada tanah disekitar dasar tiang

N = Nilai N rata-rata uji SPT di sepanjang tiang

Data hasil uji pembebanan PDA dianalisis untuk mendapatkan kapasitas dukung termobilisasi pada tiang apakah telah mencapai kapasitas dukung ultimit. Data hasil uji PDA didapatkan dari PT Ageotescon. Hasil analisis data PDA dan hasil perhitungan perencana akan dibandingkan dengan hasil analisis metode statik yang disarankam Meyerhof.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Lapisan Tanah Permukaan

Perkiraan lapisan tanah berdasarkan uji Standard Penetration Test (SPT) pada titik bor dalam DB-1, jenis tanah pada kedalaman 0,00 – 10.00 meter dijumpai tanah soft silty clay sampai dense sandy gravel. Pada kedalaman 10.00 – 30.03 meter jenis tanah bervariasi antara very dense sandy gravel dan very dense sandy silt trace gravel.

Pada titk uji SPT DB-2, jenis tanah pada kedalaman 0,00 – 10,00 meter tanah bervariasi dari medium silty clay trace sand sampai dense sandy gravel. Pada kedalaman 10.00 – 20,12 meter jenis tanah bervariasi antara dense sandy gravel dan very dense sandy silt trace gravel.

(3)

429

Nilai N-SPT

Hasil uji bor dalam dan SPT pada 2 titik, memberikan ilustrasi nilai N-SPT dan lapisan tanah pada Tabel 1 dan 2.

Tabel 1 Perkiraan Lapisan Tanah Berdasarkan Standard Penetration Test (SPT) pada Titik Bor DB-1

Titik Bor Depth (m) N-SPT Jenis Tanah Keterangan

DB-1

0.00 – 3.00 3 Soft silty clay GWL berada pada

kedalaman -5.15 3.00 – 6.00 14 Medium dense silty sand

6.00 – 8.00 15 Medium dense sand

trace gravel

8.00 – 10.00 45 Dense sandy gravel

10.00 – 12.00 60 Very dense sandy gravel

12.00 – 14.00 5 Loose silty sandy gravel

14.00 – 16.00 60 Very dense sandy silt

trace gravel

Lapisan tanah keras sebagai laisan tanah pendukung (bearing

layer) dengan ketebalan lapisan

±16 m 16.00 – 30.03 60 Very dense sandy gravel

Sumber: Cipta, PT (2017)

Tabel 2 Perkiraan Lapisan Tanah Berdasarkan Standard Penetration Test (SPT) pada Titik Bor DB-2

Titik Bor Depth (m) N-SPT Jenis Tanah Keterangan

DB-2

0.00 – 4.00 4 - 5 Medium silty clay trace

sand

GWL berada pada kedalaman -5.00 4.00 – 6.00 29 Medium dense sand

trace gravel

6.00 – 8.00 23 Medium dense silty sand

8.00 – 10.00 41 Dense sandy gravel

10.00 – 20.12 60 Very dense sandy gravel

Lapisan tanah keras sebagai laisan tanah pendukung (bearing layer) dengan ketebalan lapisan ±10 m Sumber: Cipta, PT (2017) Pilihan pondasi

Untuk struktur sedang sampai dengan berat, dari uji SPT diatas, pilihan pondasi adalah pondasi tiang bor. Ujung tiang bertumpu pada lapisan tanah keras sebagai lapisan tanah dasar pendukung (bearing layer) seperti ditunjukkan oleh N-SPT > 50 yang cukup stabil pada rentang kedalaman -14.00 - 15.00 meter di bawah muka tanah eksisting. Perkiraan kapasitas dukung ijin aksial (tekan) dan tarik pondasi tiang ditunjukkan pada Tabel 3 dan 4.

Tabel 3 Rekomendasi Perkiraan Kapasitas Dukung Ijin Axial Load (tekan) Pondasi Tiang Bor Berdasarkan Hasil Uji N-SPT

Titik Bor

Depth (m)

Qall axial load

(ton) Remarks

ϕ 60 cm ϕ 80 cm ϕ 100 cm

(4)

430

DB-2 14.00 69 115 173

Sumber: Cipta, PT (2017)

Tabel 4 Rekomendasi Perkiraan Kapasitas Dukung Ijin Pull Out (tarik) Pondasi Tiang Bor Berdasarkan Hasil Uji N-SPT

Titik Bor

Depth (m)

Qall axial load

(ton) Remarks

ϕ 60 cm ϕ 80 cm ϕ 100 cm

DB-1 15.00 26 39 54

DB-2 14.00 31 46 63

Sumber: Cipta, PT (2017)

Hasil Uji PDA dan Analisis CAPWAP

Perkiraan kapasitas dukung pondasi tiang berdasarkan uji PDA dan analisis CAPWAP terlihat dalam Tabel 5. Hasil match yang diperoleh dalam analisis CAPWAP menghasilkan distribusi friksi yang tidak biasa. Hal ini kemungkinan terjadi akibat kondisi dan dimensi tiang bor yang tidak seragam.

Tabel 5. Kapasitas Dukung Tiang Hasil Uji PDA dan Analisis CAPWAP

ID tiang

Daya Dukung Tiang (ton)

Keterangan

PDA Analisis CAPWAP

Total Friksi Tahanan Ujung

#50 306,0 301,4 279,7 21,7 Refusal*)

Sumber: Ageotescon, 2019

*) Refusal berarti kapasitas dukung termobilisasi belum mencapai kapasitas dukung maksimum saat pengujian

Kapasitas Dukung Tiang Hasil Analisis Statis

Analisis statis kapasitas dukung tiang dilakukan dengan persamaan Meyerhof (1956). Analisis dan perhitungan dilakukan menggunakan data hasil uji SPT pada titik DB-1 dan DB-2 dengan nilai N seperti pada Tabel 6.

Tabel 6 Nilai N SPT Titik DB-1 dan DB-2

Titik Bor Nb N Diameter tiang (m) Kedalaman ujung tiang (m) Luas permukaan ujung tiang Ab (ft2) Luas selimut tiang As (ft2) DB-1 60 28,85 0,60 16,00 3,04 328,43 DB-2 60 31,40 0,60 16,00 3,04 328,43

Sumber: data sekunder dan hasil analisis (2020)

Hasil perhitungan kapasitas dukung pondasi tiang di titk DB-1 dan DB-2 terlihat dalam Tabel 7.

Tabel 7 Kapasitas Dukung Pondasi Metode Statik Pada Titik DB-1 dan DB-2

Titik Bor

Kapasitas Dukung Ultimit Tiang

Qu

(ton)

Kapasitas Dukung Ijin Tiang

Qijin

(ton)

DB-1 919,10 367,64

DB-2 935,85 374,34

(5)

431

Kapasitas dukung pondasi (pile capacity) adalah kapasitas dukung tiang dalam mendukung beban (Hardiyatmo, 2001). Kapasitas dukung tiang terpasang dilapangan diuji dengan Pile Driving Analyzer (PDA) dan di analisis dengan software CAPWAP. Pengujian dilakukan terhadap satu tiang yang dipilih secara random. Kapasitas dukung pondasi hasil perencanaan, uji PDA, CAPWAP dan analisis metode statik dapat dilihat dalam Tabel 8.

Tabel 8 Kapasitas Dukung Pondasi hasil Perencanaan, PDA, CAPWAP dan Analisis Metode Statik.

Metode Uji Kapasitas Dukung Ijin Pondasi

(ton)

Perencanaan 105

PDA 306

CAPWAP 301,4

Analisis Statik Titik DB-1 Titik DB-2

367,64 374,34

Sumber: data sekunder dan hasil analisis, 2020

Dalam Tabel 8 diatas terlihat kapasitas dukung ijin hasil analisis statik lebih besar dibanding hasil uji PDA, CAPWAP, dan perencanaan. Hasil ini menggambarkan bahwa kapasitas dukung pondasi terpasang lebih besar dari kapasitas dukung perkiraan perencanaan.

KESIMPULAN

Kapasitas dukung (ijin) pondasi hasil analisis statik lebih besar dibandingkan dengan hasil uji PDA, CAPWAP dan perkiraan perencanaan. Kapasitas dukung hasil analisis statik pada Titik DB-1 367,64 ton dan Titik DB-2 374,34 ton. Sedangkan kapasitas dukung perencanaan 105 ton, PDA 306 ton dan CAPWAP 301,4 ton. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pondasi terpasang cukup aman terhadap beban yang struktur yang bekerja diatasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ageotescon, M.,PT. (2019). Laporan Pengujian PDA dan Analisis CAPWAP Proyek Pembangunan Gedung “K” Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jakarta.

Cipta, T.W.,PT. (2017). Field Test Report Soil Investigation, Proyek Pembangunan Gedung “K” Universitas

Muhammadiyah Purwokerto, Jakarta.

Coduto, D.P. (1994). Foundation Design Principles and Practices, Prentice Hall International, Inc., New Jersey.

Hardiyatmo, H., C. (2001). Teknik Fondasi II, Edisi ke 1, Jurusan Teknik Sipil, Fakutas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Noor, A., dan Shella Octaviani. (2014). Evaluasi Perkiraan Daya Dukung Teoritis Terhadap Daya Dukung Aktual Tiang Berdasarkan Data Sondir dan Loading Test, Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No.1, Mei 2014.

Putri, M.S., Yayuk Apriyanti, dan Ferra Fahriani. (2018). Analisis Perbandingan Daya Dukung dan Penurunan Tiang Pancang Tunggal Dengan Metode Statik dan Uji Beban, Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Universitas Bangka Belitung. Pangkalpinang.

Gambar

Tabel 1 Perkiraan Lapisan Tanah Berdasarkan Standard Penetration Test (SPT)  pada Titik Bor DB-1
Tabel 4 Rekomendasi Perkiraan Kapasitas Dukung Ijin Pull Out (tarik)  Pondasi Tiang Bor Berdasarkan Hasil Uji N-SPT
Tabel 8 Kapasitas Dukung Pondasi hasil Perencanaan, PDA,   CAPWAP dan Analisis Metode Statik

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan model pembelajaran guided discovery dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan

Persyaratan dan ketentuan pembukaan Deposito Berjangka rupiah di Bank BTN IAIN Sunan Ampel Surabaya.. Dalam pembukaan Deposito Berjangka Rupiah di Bank BTN IAIN

Selain itu, penulis juga ingin mengetahui cara penyelesaian dari konflik tersebut dalam skripsi yang berjudul “Peristiwa Sendoreng di Kecamatan Samalantan Kabupaten

Kegelisahan filosofisnya ikhwal Tuhan, agama, makna hidup, dan perjuangan politik untuk menegakkan Daulah Islamiyah, yang kerap ia sodorkan lewat berbagai

Berdasarkan beberapa pengertian bimbingan belajar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar adalah seperangkat uasaha bantuan kepada peserta didik

- Bahwa kemudian sekira bulan Oktober 2013, terdakwa menjemput korban dengan menggunakan motor di rumah Seni kemudian terdakwa mengajak korban jalan-jalan ke daerah

Ditinjau dari penelitian terdahulu tentang empati dan pemaafan individu, penelitian yang dilakukan oleh Allemand, dkk 2007 mengenai “The Role of Trait Forgiveness and

Pembangunan dan peningkatan pelayanan sarana dan prasarana pengolahan air limbah pada kawasan permukiman. (B1) di