REWINDING
MOTOR INDUKSI 1 PHASA
LAPORAN PROYEK AKHIR
Oleh : AFRIZAL NIM : 3211511029
PROGRAM STUDI TEKNIK ELETRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BATAM
REWINDING MOTOR INDUKSI 1 PHASA
LAPORAN PROYEK AKHIR
Oleh :
AFRIZAL
NIM : 3211511029
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III
Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2018
iii
REWINDING MOTOR INDUKSI 1 PHASA
Nama Mahasiswa : Afrizal NIM : 3211511029
Pembimbing I : Fauzun Atabiq, S.T., M.Cs Pembimbing II : Hasnira, S.ST
Email : [email protected]
ABSTRAK
Motor induksi 1 phasa banyak digunakan di industri dan kehidupan sehari hari di rumah tangga. Motor yang ada saat ini rata rata menggunakan tembaga berukuran kecil, yaitu untuk kumparan utama berukuran 0,45mm sedangkan kumparan bantu berukuran 0,4mm pada kumparannya sehingga mengakibatkan kumparan cepat terbakar jika kelebihan beban, selain itu nilai hambatannya besar torsi dan daya mekaniknya kecil. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan analisis perubahan besar diameter tembaga untuk memperbaiki kinerja motor induksi 1 phasa, khususnya untuk nilai hambatan, torsi, daya mekanik dan efisiensinya. Untuk penelitian ini maka penulis mencoba untuk melakukan rewinding kumparan stator pada motor induksi 1 phasa.
iv
REWINDING MOTOR INDUKSI 1 PHASA
Student Name : Afrizal NIM : 3211511029
Supervisor I : Fauzun Atabiq, S.T., M.Cs Supervisor II : Hasnira, S.ST
Email :[email protected]
ABSTRACT
One phase induction motor is used in industry and everyday life today in the household. Existing induction motor at average currently using small size copper, for the main spool size is 0,45mm and extension spool size is 0,4mm on its coils resulting in fast coil burn out if overload, besides a large resistance value and small mechanically power. A solution that we can apply is to analysis the changes in diameter of copper to improve performance of induction motors are single phase, especially for the value of the resistance, mechanical power, torque and efficiency of the motor. For this research the author is trying to do the rewinding stator coils 1 phase induction motor. Keyword : 1 phase induction motor, Stator coils and rewinding.
vi
DAFTAR ISIPERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB 1 ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat ... 2
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB 2 ... 4
2.1 Motor Listrik ... 4
2.2 Motor Listrik Induksi Satu Phase ... 6
BAB 3 ... 8
3.1 Metodologi ... 8
3.2 Proses Rewinding ... 9
3.2.1 Pemeriksaan Awal ( Preliminary Inspection ) ... 10
3.2.2 Pembongkaran Motor ( Dismantling ) ... 12 3.2.3 Mengganti belitan yang lama ( Removing the old winding ) . 13
vii
3.2.4 Melilit Ulang ( rewinding ) ... 14
BAB 4 ... 15
4.1 Pengujian ... 15
4.1.1 Pengujian tahanan belitan jangkar / rugi rugi stator ... 15
4.1.2 Pengujian Tanpa Beban ... 16
4.1.3 Pengujian Berbeban ... 18 4.2 Analisa ... 22 BAB 5 ... 23 5.1 Kesimpulan ... 23 5.2 Saran ... 23 DAFTAR PUSTAKA ... 25
viii
DAFTAR TABELTabel 3.1 Data Teknis Motor ... ...11
Tabel 3.2 Hasil Pencatatan Kumparan Belitan ... ... 14
Tabel 4.1 Pengujian Tahanan Belitan Motor... ... 16
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Tanpa Beban ... ... 17
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Saat Berbeban ... ...18
Tabel 4.4 Rugi-Rugi Daya Belitan Stator ... ...19
ix
DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Diagram Kelistrikan Motor Induksi ... …… 5
Gambar 2.2 Bentangan Motor Induksi ... …… 6
Gambar 3.1 Diagram Blok ... …… 8
Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Rewinding ... ….. 10
Gambar 3.3 Data Teknis Motor ... ….. 11
Gambar 3.4 Pembongkaran Motor ... ….. 13
Gambar 3.5 Hasil Rewinding ... ….. 14
Gambar 4.1 Pengujian tahanan belitan ... ... 16
1
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era modern saat ini, kebutuhan alat produksi yang menggunakan motor listrik sangat banyak di pakai untuk kehidupan sehari hari. Sebagian besar alat industri dan rumah tangga menggunakan motor listrik sebagai penggerak utamanya. Salah satu penggunaan motor listrik yaitu motor induksi yang sering di temui yaitu terdapat di perabotan rumah tangga berupa mesin cuci, mesin pompa air dan peralatan lainnya seperti kipas angin dan AC (Air Conditioner). Motor induksi banyak di gunakan di karenakan memiliki beberapa kelebihan di banding motor DC [3]. Kelebihannya adalah desain sederahana, biaya perawatannya lebih murah.
Seiring bertambah nya umur motor, motor induksi yang bekerja secara terus menerus akan mengalami penurunan efisiensi dan bahkan mengalami kerusakan. Penyebab kerusakan motor tersebut secara umum dapat di kategorikan ke dalam tiga faktor, yaitu faktor lingkungan, mekanikal dan elektrikal. Adapun jenis kerusakan pada motor secara umum dapat di bedakan ke dalam dua kategori yaitu kerusakan mekanis dan kerusakan elektris. Untuk jenis kerusakan elektris sebagian besar kerusakannya terletak pada bagian winding (lilitan). Hal ini dikarenakan akibat terjadi nya beban berlebih pada motor (overload), rusaknya lapisan isolator pada kawat email sehingga menyebabkan terjadinya hubung singkat antar kawat lilitan[1].
2
Oleh karena itu pada proyek akhir ini di usulkan sebuah perbaikan motor listrik yang mengalami kerusakan pada bagian lilitannya. Perbaikan akan dilakukan dengan mengganti lilitan motor yang terbakar dengan cara melilit ulang atau rewinding.1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian adalah :
1. Bagaimana cara perbaikan sebuah motor dengan cara
rewinding ( melilit ulang ) ?
2. Bagaimana memenuhi standar perbaikan motor induksi ? 1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka batasan masalah pada proyek akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan pada motor induksi 1 phase kurang dari 1 HP. 2. Konsfigurasi lilitan mengacu pada konsfigurasi motor yang
diperbaiki .
3. Nilai efisiensi awal motor diabaikan. 1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian adalah melakukan perbaikan motor induksi 1 phase dengan cara melilit ulang (rewinding) secara manual. Dari penelitian ini, maka manfaat yang bisa di harapkan antara lain adalah efisiensisebuah motor listrik 1 phase yang di perbaiki dengan cara rewinding dapat di ketahui.
3
1.5 Sistematika PenulisanLaporan proyek akhir ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
2. BAB 2 DASAR TEORI
Berisi tentang uraian teori, metode dan alat yang dipakai dalam proyek akhir.
3. BAB 3 PERANCANGAN SISTEM
Berisi tentang gambaran sistem secara keseluruhan. 4. BAB 4 JADWAL KEGIATAN
Berisi uraian aktivitas dan alokasi waktu yang digunakan (per minggu) secara rinci.
5. BAB 5 ESTIMASI BIAYA
Berisi uraian biaya pembelian seluruh komponen (per komponen dan total seluruh biaya yang digunakan).
4
BAB 2LANDASAN TEORI
2.1 Motor Listrik
Motor dalam dunia kelistrikan ialah mesin yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Salah satu motor listrik yang umum digunakan dalam banyak aplikasi ialah motor induksi. Motor induksi merupakan salah satu mesin asinkronous (asynchronous motor) karena mesin ini beroperasi pada kecepatan di bawah kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron sendiri ialah kecepatan rotasi medan magnetik pada mesin. Kecepatan sinkron ini di pengaruhi oleh frekuensi mesin dan banyak nya kutub pada mesin. Motor induksi selalu berputar di bawah kecepatan sinkron karena medan magnet yang dibangkitkan stator akan menghasilkan fluks pada rotor sehingga rotor tersebut dapat berputar, namun fluks yang terbangkitkan oleh rotor mengalami lagging di bandingkan fluks yang terbangkitkan pada stator sehingga kecepatan rotor tidak akan secepat kecepatan putaran medan magnet. Berdasarkan suplai input yang digunakan motor induksi di bagi menjadi dua jenis, yaitu motor induksi 1 fasa dan 3 fasa. Dalam artikel ini hanya akan di jelaskan mengenai motor induksi 1 fasa, namun untuk prinsip kerjanya sendiri kedua jenis motor induksi tersebut memiliki prinsip kerja yang sama. Yang membedakan dari kedua motor induksi ini ialah motor induksi 1 fasa tidak dapat berputar tanpa bantuan gaya dari luar, sedangkan motor induksi 3 fasa dapat berputar sendiri tanpa bantuan gaya dari luar [4].
5
Untuk mengetahui nilai kecepatan sinkron sebuah motor induksi, maka digunakan persamaan : = . Dimana: = = = ℎSedangkan untuk mengetahui nilai efisiensi sebuah motor induksi, maka digunakan persamaan :
= 100%
Dimana:
=
Sambungan kapasitor dan diagram kelistrikan motor induksi 1 phase,
6
Gambar 2.2 Bentangan motor induksi 1 phase [1]. Keterangan :Kumparan Utama ( KU ) Kumparan Bantu ( KB )
Kapasitor dipasang antara KU dan KB 2.2 Motor Listrik Induksi Satu Phase
Terdapat 2 bagian penting pada motor induksi 1 fasa, yaitu rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang berputar dari motor dan stator merupakan bagian yang diam dari motor. Rotor umumnya berbentuk slinder dan bergerigisedangkan stator berbentuk slinder yang melingkari seluruh badan rotor. Stator harus dilengkapi dengan kutub kutub magnet dimana kutub utara dan kutub selatan pada stator harus sama dan dipasang melingkari rotor sebagai suplai medan magnet dan kumparan stator untuk menginduksi kutub sehingga menciptakan medan magnet. Stator umumnya dilengkapi dengan stator winding yang bertujuan membantu putaran rotor, dimana stator winding dilengkapi dengan konduktor berupa kumparan. Selain itu stator juga di lapisi dengan lamina berbahan dasar silikon dan besi yang bertujuan untuk
7
mengurangi tegangan yang terinduksi pada sumbu stator dan mengurangi dampak kerugian akibat munculnya arus eddy (eddycurrent) pada stator. Rotor umumnya dibuat dari alumunium dan di
buat bergerigi untuk menciptakan celah yang akan di isi konduktor berupa kumparan. Selain itu rotor juga di lapisi dengan lamina untuk menambah kinerja dari rotor yang di gunakan [1].
8
BAB 3PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metodologi
Untuk menyelesaikan penelitian ini maka secara garis besar metode atau langkah langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah seperti diagram blok, Gambar 3.1.
Oleh karena itu tahapan untuk menyelesaikan proyek akhir ini di gambarkan melalui diagram blok dibawah ini.
Gambar 3.1 Diagram blok [1]. Keterangan diagram blok di atas :
A. Persiapan, pengumpulan alat dan bahan
Dalam persiapan ini kita memahami terlebih dahulu bagaimana prinsip kerja dari motor kapasitor, bagaimana bentuk kumparan dan sambungan kumparan stator motor.
Beberapa alat dan bahan yang diperlukan untuk penelitian ini antara lain :
Motor induksi 1 phase rusak 1 Unit Isolator mika 0.08 mm ( 50 cm x 50 cm ) 4 Lembar Sirlak : 1 Kaleng Kawat Tembaga 0.4 mm dan 0.45 mm : 2 Gulung
9
Benang roll : 1 rollSelonsong isolator 1 mm dan 3 mm : 1 m Toolbox : 1 Unit Instrumen ukur : 1 Set B. Persiapan / proses rewinding
Proses rewinding ( lilit ulang ) motor listrik pada penelitian ini adalah dilakukan secara manual /konvensional tanpa menggunakan mesin.
C. Pengujian dan pengambilan data.
Setelah proses rewinding motor selesai maka akan dilakukan pengujian terlebih dahulu. Setelah melakukan pengujian maka dilakukan pengambilan data sesuai dengan data sheet motor tersebut.
D. Laporan akhir.
Setelah dilakukan pengujian dan pengambilan data, maka akan dibuat laporan akhir dari proyek akhir ini.
3.2 Proses Rewinding
Beberapa langkah untuk proses rewinding manual pada penelitian ini adalah:
10
Gambar 3.2 Diagram alir proses rewinding motor listrik [1].3.2.1 Pemeriksaan Awal ( Preliminary Inspection )
Pemeriksaan awal ini adalah pemeriksaan kondisi motor listrik yang akan di rewinding, meliputi pemeriksaan secara fisik , pencatatan data teknis dll. Gambar 3.3 adalah data teknis pada motor objek penelitian.
Start
Preliminary inspection Rewinding the motor
Dismantling the motor Mechanical repair that can affect motor
efficiency Removing the old
winding and cleaning
the core Reassembling the motor
11
Gambar 3.3 Data teknis motor pompa PH 100 ANB [6].Data teknis dari motor yang di jadikan objek penelitian adalah seperti pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data Teknis Motor [6]. Id motor Jml phase Tegan gan kerja F( Hz ) Pole RPM Po P in Eff (%) PH 100 ANB 1 Ø 220 V 50 2 2900 100 W 195 W 51,3 %
12
Pada tabel 3.1 merupakan data teknis motor yang digunakan dalam penelitian .Dalam dalam hal ini motor yang digunakan adalah motor satu phase.Selain melakukan pengamatan terhadap data teknis motor, mencatat kondisi motor termasuk konsfigurasi belitan stator dan jumlah belitan di setiap kumparan stator.
3.2.2 Pembongkaran Motor (Dismantling)
Setelah data data motor di ketahui, tahapan berikutnya adalah tahapan pembongkaran. Dalam melakukan pembongkaran motor listrik perlu berhati hati serta melakukan pencatatan, foto atau rekaman, untuk memastikan jika telah selesai diperbaiki motor dapat di pasang kembali dengan benar.
Pada tahapan pembongkaran motor listrik, pastikan untuk posisi dan sambungan pada terminal box, posisi / arah end bracket motor pada peralatan yang disupport, posisi /arah shaft rotor terhadap stator (drive
end atau opposite drive end), bearing (dudukan dan cleareance bearing), dalam melepaskan rotor perlu berhati hati supaya tidak
menyebabkan kerusakan permukaan rotor / stator (celah udara), atau belitan , inspeksi internal bagian dalam motor, kerusakan mekanis pada komponen.
13
Gambar 3.4 Proses pembongkaran motor3.2.3 Mengganti belitan yang lama (Removing the old winding) Terdapat tiga poin pada tahap ini yaitu :
a. Mencatat secara detail keterangan kumparan belitan pada motor.
b. Pelepasan kumparan lama.
c. Pembersihan inti stator dan persiapan untuk proses rewinding. Pelepasan kumparan lama dapat di lakukan dengan memotong bagian belitan yang keluar dari stator. Pemotongan di lakukan secara manual dengan menggunakan gergaji besi.
Pembersihan inti stator, inti stator terbuat dari lapisan lapisan baja tipis terlaminasi sehingga antar lapisan tersebut saling terisolasi. Pembersihan di lakukan dengan berhati hati sehingga tidak merusak inti stator. Lapisan inti stator yang rusak dapat menyebabkan inti stator cepat menjadi panas dan mengurangi efisiensi motor [1].
14
Tabel 3.2 Hasil pencatatan kumparan belitan motor [6]. Id motor Jml Kutub Konfigurasi Belitan Grouping Coil pitchTurn/ coil Size of wire PH 100 ANB 2 Konsetris, 1 layer 4 6, 8, 10 Main: 47,64,75,80 Aux : 67,84,99,109 Main : 0,45mm Aux : 0,4mm
3.2.4 Melilit Ulang (rewinding)
Dalam teknik melilit ulang atau rewinding yang digunakan adalah dengan metode copy[ 1]. Metode copy adalah metode lilit ulang dengan cara menduplikat belitan sesuai dengan bentuk asli dari pabrikan. Motor dililit ulang dengan konsfigurasi belitan bentuk kosentris, dua kutub, dan empat kelompok ( grouping ).
15
BAB 4HASIL DAN ANALISA
4.1 Pengujian
Setelah proses rewinding selesai maka selanjutnya adalah proses pengujian. Untuk memperoleh data yang di butuhkan dalam melakukan analisis efisiensi motor listrik, maka ada beberapa pengujian yang dilakukan antara lain :
a. Pengujian tahanan belitan jangkar. b. Pengujian tanpa beban.
c. Pengujian berbeban.
Pengujian dilakukan di Lab Motor Listrik W7 Politeknik Negeri Batam dari tanggal 9 s/d 14 Oktober 2017. Beberapa peralatan alat ukur yang digunakan antara lain :
a. Multi meter digital sunwa b. Tachnometer Delorenzo c. Cos phi meter Delorenzo d. Unit power supplay Delorenzo
4.1.1 Pengujian tahanan belitan jangkar / rugi rugi stator
Pengujian tahanan belitan stator adalah unutuk mengetahui rugi rugi belitan stator. Metode pengujian yang digunakan untuk mengukur tahanan belitan stator adalah menggunakan metode pengujian Volt – ampere. Pengujian tahanan belitan stator pada objek penelitian dilakukan pengambilan sampel sebanyak 10 kali pengujian. Adapun rata rata hasil pengujian tahanan belitan yang telah di lakukan rewinding adalah seperti tabel dibawah ini.
16
Tabel 4.1 Pengujian tahanan belitan motorNo Id
Rata-rata tahanan belitan stator (Ohm) Belitan
utama
Belitan bantu 1 PH 100 ANB 17,63 31,59
Gambar 4.1 Pengujian tahanan belitan stator
4.1.2 Pengujian Tanpa Beban
Pengujian tanpa beban pada objek penelitian di maksudkan untuk mengetahui rugi rugi yang terjadi pada motor yang meliputi rugi rugi belitan stator, rugi rugi inti, friksi atau gesekan dan desakan angin.Pengujian tanpa beban ini dilakukan dengan cara menjalankan motor pada tegangan kerja nya seperti yang tertera pada nameplate
17
tanpa memberikan kopel pada beban dan mengamati beberapa parameter parameter listriknya seperti tegangan, arus, faktor daya, dan rpm motor. Tabel 4.2 adalah hasil pengujian motor objek penelitian saat tanpa beban.Tabel 4.2 Hasil pengujian tanpa beban
Gambar 4.2 Pengujian motor tanpa beban Id motor Tegangan (Volt) N (RPM)
I (A) Cos Phi P in ukur (Watt) PH 100
ANB
18
4.1.3 Pengujian BerbebanPengujian berbeban pada motor objek penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai efisiensi motor hasil proses perbaikan dengan cara melilit ulang (rewinding). Pengujian berbeban dilakukan dengan cara menjalankan motor pada tegangan nominalnya dan melakukan pengereman dengan cara mengkopelkan beban dengan beban yang berbeda beda. Pengujian di lakukan sebanyak 5 kali (a s/d e) dengan beban berbeda – beda, yaitu dengan cara manual menahan rotor sehingga mencapai RPM yang diinginkan, mulai dari 2960 rpm s/d 2876 rpm. Tabel 4.3 adalah hasil pengujian motor objek penelitian saat motor berbeban.
Tabel 4.3 pengujian motor saat berbeban
Id
Beb
an
N
(RPM
)
I (A)
Cos
phi
P in ukur
(Watt)
PH 100
ANB
a
2960
0,8
0,77
97
b
2956
0,82
0,8
100
c
2930
0,83
0,85
105
d
2919
0,83
0,87
114
e
2876
0,87
0,92
128
Dengan mengacu pada hasil pengamatan tahanan belitan stator motor Tabel 4.1 dan hasil pengamatan tegangan, arus pada pengujian tanpa beban Tabel 4.2, maka rugi rugi daya pada belitan stator, rugi rugi gesekan dan desakan angin (rotational losses). Berikut merupakan tabel19
pengujian rugi-rugi daya belitan pada stator dan rotational losses dari motor yang dililit ulang.Tabel 4.4 Rugi rugi daya belitan stator dan rotational losses motor yang dilakukan lilit ulang
No
Id
Rata-rata tahanan belitan stator
(Ohm)
Belitan
utama
Belitan
bantu
1
PH 100 ANB
17,63
31,59
Dari data tabel 4.4, hasil evaluasi rugi rugi daya terhadap motor objek penelitian memperlihatkan bahwa rugi rugi daya terbesar pada motor PH 100 ANB. Rugi rugi daya tersebut diakibatkan belitan stator maupun rugi rugi daya akibat rotational losses. Dari hasil pengujian pada tabel 4.3 jika dibandingkan dengan nilai tahanan belitan dari motor Tabel 4.2, maka dapat diketahui bahwa rugi rugi pada belitan stator tidak hanya ditentukan oleh tahanan belitan stator melainkan juga faktor lain. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi inti stator yang sudah tidak baik, bearing, maupun saat proses diassembling dan reasembling motor yang tidak tepat.
Dari tabel 4.5 hasil evaluasi efisiensi motor yang setelah di
rewinding secara manual maka di dapat hasil yang tertera di tabel,
setelah melakukan lima kali pengujian dalam pengambilan data untuk nilai efisiensi motor.
20
Tabel 4.5 Hasil evaluasi efisiensi motor setelah rewindingUntuk selanjutnya dalam menentukan efisiensi motor adalah dengan menentukan daya output Pout motor melalui pendekatan
nameplate pada motor daya output maupun efisiensi motor objek
penelitian dapat di tentukan sebagai berikut :
Daya output motor adalah perkalian antara torsi T terhadap kecepatan
shaft nya [6].
Dengan nilai T lebih kecil dari pada torsi yang dihasilkan motor Td akibat rugi rugi gesekan bearing dan desakan angin, maka menggunakan pendekatan torsi T dapat ditentukan :
Tr, Ir dan r masing masing adalah torsi, arus, dan kecepatan
nominal motor, sedangkan I dan arus yang diserap motor dan
Motor
Beban
P in
ukur
(Watt)
T
(Nm)
Po
(Watt)
eff
(%)
PH 100 ANB
a
97
0,58
188,66
194,50
b
100
0,61
193,38
193,38
c
105
0,63
195,74
186,41
d
114
0,64
195,74
171,70
e
128
0,64
205,17
160,29
21
kecepatan shaft rotor motor. Seperti data teknis dari nameplate motor satu phasa objek penelitian pada Tabel 3.1, sangat terbatas. Torsi nominal dan arus nominal tidak dapat ditemukan. Oleh karena itu dalam evaluasi ini maka untuk pendekatan untuk menentukan arus dan torsi nominal pada motor objek penelitian dilakukan melalui perhitungan matematis. Torsi nominal Tr dari motor dapat ditentukan yaitu :Pr dan Nr adalah daya output dan kecepatan nominal motor, oleh
karena torsi nominal motor adalah :
Tr = 100 (W) / 2900 (rpm) = 0,034 Nm
Sedangkan untuk arus nominal motor Ir dapat ditentukan, dalam hal ini pendekatan untuk nilai faktor daya motor induksi 1 phasa yang digunakan adalah 0,85. = . . Ir = . Ir = ∗ , = 0,53 A
Setelah diketahui torsi Tr dan arus nominal Ir maka torsi torsi T pada
shaft setiap motor dapat di ketahui torsi T dapat diketahui yaitu :
T = Tr
Tr, Ir, r adalah torsi, arus dan kecepatan nominal motor sedangkan I dan adalah arus yang diserap kecepatan motor dan shaft rotor.
22
4.2 AnalisaHasil dari pengamatan dan pengujian motor 1 phase yang di lakukan perbaikan dengan cara rewinding menunjukan bahwa untuk mengevaluasi efisiensi dalam penelitian ini tidak dapat di lakuakan dengan metode pengukuran secara langsung (pengukuran mekanis). Hal ini di karenakan ketika motor 1 phase yang dijadikan objek penelitian di sambungkan ke sebuah beban untuk dilakukan pengamatan, motor 1 phase ternyata tidak mampu berputar karena torsi awal atau locked
rotor torque ( LRT ) yang di hasilkan motor 1 phase tegangan rendah
relatif kecil sehingga tidak mampu mengatasi rugi rugi yang terjadi selama proses starting. Oleh karena itu, dalam melakukan evaluasi efisiensi motor pada penelitian ini selanjutnya dilakukan menggunakan pendekatan metode nameplate motor. Evaluasi efisiensi motor dengan pendekatan metode data nameplate motor seperti arus nominal, kecepatan nominal, dan juga beberapa kegiatan pengukuran seperti kecepatan aktual motor, arus stator dll.
Selanjutnya digunakan dalam menentukan nilai efisiensi motor. Efisiensi motor adalah rasio antara daya output motor terhadap daya
input yang diserap oleh motor.
Dari tabel 4.5 hasil evaluasi efisiensi motor yang setelah di
rewinding secara manual maka di dapat hasil yang tertera di tabel,
setelah melakukan lima kali pengujian dalam pengambilan data untuk nilai efisiensi motor.
23
BAB 5KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah di lakukan dapat di ambil kesimpulan antara lain bahwa :
1. Perbaikan motor induksi khususnya motor kapasitas kecil berdaya kurang dari 1 HP dapat dilakukan dengan cara melilit ulang / rewinding secara manual.
2. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari motor induksi yang dijadikan objek penelitian dengan rewinding manual dengan sistem copy sudah memenuhi standar perbaikan motor induksi, setelah melakukan beberapa kali pengujian, pengujian tahanan belitan, pengujian tanpa beban, pengujian berbeban dan pengujian fisiensi motor. 5.2 Saran
Sesuai dengan hasil pengujian menunjukan terdapat beberapa kekurangan dalam penelitian ini, oleh karena itu beberapa hal dapat disarankan dapat untuk penelitian lebih lanjut yaitu :
1. Torsi awal atau locked rotor torque motor induksi kurang dari 1 HP relatif kecil, sehingga untuk pengujian daya output secara langsung tidak dapat dilakukan. Pendekatan lain yang dapat dilakukan dalam mengevaluasi efesiensi motor induksi kapasitas kecil (kurang 1 HP) adalah dengan pengujian tanpa beban dan pengujian hubung singkat atau locked rotor test.
24
2. Dalam perbaikan motor kapasitas kecil dengan cara melilit ulang atau rewinding dapat mempengaruhi nilai efisiensi motor, oleh karena itu proses perbaikan dengan cara yang benar dan hati hati dapat meningkatkan efisiensi motor.25
DAFTAR PUSTAKA
[1] EASA. (2003). The Effect of Repair/ Rewinding on Motor Effeciency. England: Electrical Apparatus Service Association,Inc.
[2] Hirzel, J. C. (1994). Impact of Rewinding on Motor Efficiency. Proceeding of IEEE Pulp and Paper Industry Conference, Indiana: IEEE.
[3] Obiansyah, (2002). Simulasi merakit motor listrik induksi. [4] Urip M & Hendro A.W, (2014). Metode Pembelajaran
Rewinding 1 Phasa (pompa air). Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya.
[5] El- Sharkawi, M., (2000). Fundamentals of Electric Drives. Brooks/Cole Pub. USA.
BIOGRAFI PENULIS
Nama : Afrizal
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 3 April 1983
Agama : Islam
Alamat Rumah : Perumahan Citra Batam D no 135,
Kecamatan Batam Kota, Kota Batam
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Karya Pariaman.
2. MTsN VII Koto Padang Sago.