BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh pendidikan dan pelatihan kewirausahaan terhadap motif berwirausaha. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah tanggapan responden tentang pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dan motif berwirausaha. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa peserta Life School yang telah mengikuti kelas
entrepreneur skill di Life School Bandung tahun 2013 dari angkatan satu sampai sembilan. Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode pengembangan yang dipergunakan adalah cross sectional. Menurut Uma Sekaran dalam Mulyadi (2011:141) menjelaskan penelitian cross sectional adalah penelitian dimana data dikumpulkan hanya sekali (yang dilakukan selama periode hari, minggu, atau bulan) untuk menjawab pertanyaan penelitian.
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran.
Variabel dependen (Variabel Terikat) Menurut Sugiyono (2009:61), pengertian variabel dependen (variabel terikat) adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat. Adapun variabel terikat (dependent variable) adalah Motif Berwirausaha (Y), yang terdiri dari dimensi Kebutuhan akan kekuasaan (need for power), Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation), Kebutuhan akan keberhasilan (need for achivement).
Menurut Sugiyono (2009:60), metode penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian memiliki ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh pikiran atau penalaran manusia.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif . Menurut Sugiyono (2009:11) menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.
disimpulkan sebagai penelitian yang dirancang untuk mendeskripsikan karakteristik dari sebuah populasi atau fenomena apa adanya. Penelitian deskriptif
disini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan (X) yang memiliki dimensi 1. Proses pembelajaran meliputi: tujuan, materi, metode, sarana dan prasarana, evaluasi; 2. Kemampuan Instruktur meliputi : tujuan pembelajaran, materi, metode, evaluasi; 3. Lingkungan belajar meliputi : metode mengajar, kurikulum, relasi instruktur dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran. Bagaimana gambaran Motif Berwirausaha (Y) Kebutuhan akan kekuasaan (need for power), Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation), Kebutuhan akan keberhasilan (need for achivement) Peserta Life School di Bandung
Adapun Penelitian verifikatif diterangkan oleh Suharsimi Arikunto (2008:8)
sebagai berikut: “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran
yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis 3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2011: 31) adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
Sesuai dengan judul skripsi yaitu : “ Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan terhadap Motif Berwirausaha Peserta Bimbingan Softskill Life School di Bandung“, maka terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu : 1. Variabel Independent adalah suatu variabel tidak terikat atau bebas dimana
keberadaannya tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, bahkan variabel ini merupakan faktor penyebab yang akan mempengaruhi variabel lainnya. Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan diindentifikasi sebagai variabel yang independent (X) dengan dimensi 1. Proses pembelajaran meliputi: tujuan, materi, metode, sarana dan prasarana, evaluasi; 2. Kemampuan Instruktur meliputi : tujuan pembelajaran, materi, metode, evaluasi; 3. Lingkungan belajar meliputi : metode mengajar, kurikulum, relasi instruktur dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran.
afiliasi (need for affiliation), Kebutuhan akan keberhasilan (need for achivement).
TABEL 3.1
OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Variabel /
Subvariabel
Dimensi Indikator Ukuran Skala No
Item
1 2 3 4 5 6
Pendidikan dan Pelatihan
Kewirausahaan (X)
Proses Pembelajaran (X1)
Kaswan (2011:47) proses pembelajaran meliputi harapan (expectancy), pesepsi (perception), memori kerja (working
memory), penyandian semantic (semantic encoding),
penyimpanan jangka panjang (long-term memory), retrieval, menarik generalisasi (generalizing), kepuasan (gratification).
Tujuan Tingkat kesesuaian tujuan dengan proses
Materi Tingkat kejelasan
Variabel /
Evaluasi Tingkat ketepatan evaluasi
dengan tujuan diklat
Interval 11
Kemampuan Instruktur (X2)
Wena dalam Mulyadi (2011:107)
kemampuan-kemampuan yang baik yang diperlukan instruktur untuk mencapai keberhasilan diklat yaitu: 1. Betul-betul terampil dan memahami segala aspek di bidang kerjanya, 2. Memahami metodologi
Variabel /
Munir dalam Mulyadi (2011:108) lingkungan itu sering disebut sebagai
Kurikulum Tingkat ketepatan kurikulum dengan tujuan diklat
Pelajaran dan waktu
sekolah
tingkat ketepatan waktu diklat dengan materi diklat
Interval 25
Tingkat kesesuaian materi dengan waktu diklat belajar dengan standar
pelajaran
Variabel / yang cepat dari hasil untuk disiplin dalam untuk memiliki dorongan untuk bersaing dengan orang lain dalam berwirausaha yang cepat dari hasil
berwirausaha
Interval 33
Variabel / Subvariabel
Dimensi Indikator Ukuran Skala No
Item
1 2 3 4 5 6
menggunakan etika dan cara yang santun Sumber : merujuk pada berbagai sumber
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam dua kelompok data yaitu:
1. Data primer
Data diperoleh dari peserta Life School mengenai pendidikan dan pelatihan kewirausaha serta motif kewirausahaan yang berupa angket. Menurut Sugiyono (2011:193) menjelasakan data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah seluruh data yang diperoleh dari angket (tanggapan responden) yang disebarkan kepada sejumlah peserta yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi penelitian, yaitu peserta Life School.
2. Data sekunder
dengan masalah yang sedang diteliti serta dokumen-dokumen, laporan-laporan yang ada di dalam lembaga yang bersangkutan.
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No. Jenis Data Sumber Data Kategori
Data 1. Pertumbuhan perekonomian
Indonesia pada triwulan II/2013
Modifikasi dari www.merdeka.com Sekunder
2. Kemandirian wirausaha berdasarkan tingkat pendidikan tinggi
Modifikasi dari www.kopertis5.org Sekunder
3. Minat lulusan untuk menjadi pelaku usaha kecil
Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kementrian Koperasi 2012
Sekunder
4. Jumlah pengangguran Badan Pusat Statistik Sekunder 5. Pertumbuhan wirausaha di
indonesia
Badan Pusat Statistik Sekunder
6. Perbandingan jumlah wirausaha Indonesia dengan Negara lain
Modifikasi dari www.theglobal-review.com
Sekunder
7. Hasil pra penelitian peserta tentang rendahnya motif berwirausaha
Prapenelitian 2013 Primer
Sumber: diolah dari berbagai data 2012-2013
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.4.1Populasi
TABEL 3.3
JUMLAH PESERTA LIFE SCHOOL
No. Angkatan Peserta Bulan&Tahun Jumlah
1 Angkatan Kesatu November 2010 3
2 Angkatan Kedua Febuari 2011 9
Sumber: Proposal Life School
3.2.4.2Sampel
Penulis tidak mungkin meneliti semua populasi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya terbatasnya waktu, tenaga, dan biaya. Oleh karena itu penulis melakukan penarikan sampel yang dianggap mewakili. (Sugiyono, 2011:81). Adapun pengertian dari sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Husein Umar (2008:141), mengemukakan bahwa ukuran sampel dari suatu populasi dapat menggunakan bermacam-macam cara, salah satunya adalah dengan menggunakan teknik Slovin dengan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh jumlah sampel atau jumlah sampel minimum sebesar 84 orang/wirausaha responden.
3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel
Sugiyono (2011:116) menyatakan bahwa, “Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel”. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini penulis menggunakan teknik Simple Random Sampling. Menurut Riduwan (2012:58)
Simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dan anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut.
Adapun langkah-langkah dalam menentukan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling sebagai berikut :
1. Menentukan populasi dengan menginventarisasi peserta Life School di Bandung. Dalam penelitian ini, populasi berjumlah 105 peserta.
2. Menentukan ukuran sampel dari besarnya populasi, yaitu sebesar 84 responden (hasil perhitungan menggunakan rumus slovin).
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono ( 2011:224). Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujun utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memnuhi standar data yang ditetapkan.
Penelitian ini memperoleh data dengan menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Studi kepustakaan, yaitu suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis dari
2. Studi lapangan, yang terdiri dari :
1) Observasi, yaitu pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang sedang diteliti yaitu peserta Life School kelas
Entrepreneur skill di Bandung.
2) Wawancara, yaitu pengumpulan data melalui komunikasi langsung dengan peserta Life School kelas Entrepreneur skill di Bandung. 3) Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden, angket ditujukan kepada penerima mahasiswa wirausaha di kelas Life School
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
Penelitian ini menggunakan data interval, yaitu data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama (Riduwan, 2012:85).
suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah.
Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran Interval, perhitungan korelasi antara pertanyaan kesatu dengan skor total digunakan alat uji korelasi Pearson (product moment coefisient of corelation) dengan rumus:
(Suharsimi Arikunto 2009:170)
Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
Y = Skor total
X = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
2X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
2Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel).
Perhitungan validitas instrument dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows. Besarnya koefisiensi korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.4 dibawah ini:
TABEL 3.4
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang
Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi
Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2009:245)
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa tes ini adalah teknik korelasi biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan terhadap taraf signifikan tertentu, artinya adanya koefesien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji dengan rumus statistis t sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono (2010:250)
1. Nilai t dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikasi a = 0,05
2. Jika rhitung > rtabel
3. Jika rhitung < rtabel maka soal tersebut tidak valid
Dari penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari instrumen pendidikan dan pelatihan kewirausahaan sebagai variabel X, motif berwirausaha sebagai variabel Y. Jumlah pertanyaan untuk variabel X adalah 27 item pertanyaan, sedangkan untuk item pertanyaan variabel Y berjumlah 12 item pertanyaan. Berikut Tabel 3.5 hasil uji validitas variabel pendidikan dan pelatihan (diklat) kewirausahaan yang diuji kepada 15 responden sebagai berikut:
TABEL 3.5
HASIL UJI VALIDITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN
No Pernyataan rhitung rtabel Ket.
Proses Pembelajaran (X1)
1. Tujuan
1 Kesesuaian tujuan dengan proses pembelajaran diklat 0.835 0.361 Valid
2 Kejelasan tujuan pembelajaran 0.866 0.361 Valid
3 Keberhasilan tujuan pembelajaran 0.855 0.361 Valid
2. Materi
4 Kejelasan materi pembelajaran 0.785 0.361 Valid
5 Kesesuaian materi pembelajaran 0.789 0.361 Valid
3. Metode
6 Ketepatan metode dengan tujuan diklat 0.881 0.361 Valid
7 Keberagaman metode diklat 0.654 0.361 Valid
4. Sarana dan Prasarana
8 Ketersediaan sarana dan prasarana diklat 0.849 0.361 Valid 9 Kenyamanan sarana dan prasarana diklat 0.846 0.361 Valid 10 Kesesuaian sarana dan prasarana diklat 0.880 0.361 Valid
5. Evaluasi
11 Ketepatan evaluasi dengan tujuan diklat 0.814 0.361 Valid
Kemampuan Instruktur (X2)
1. Tujuan Pembelajaran
No Pernyataan rhitung rtabel Ket. pembelajaran diklat
2. Penguasaan Materi
13 Kemampuan instruktur menguasai materi diklat 0.903 0.361 Valid 14 Kejelasan instruktur menyampaikan materi diklat 0.895 0.361 Valid
3. Penguasaan Metode
15 Keterampilan instruktur menguasai metode diklat 0.891 0.361 Valid 16 Kemampuan instruktur memberikan variasi metode diklat 0.814 0.361 Valid
4. Penguasaan evaluasi
17 Penguasaan mengevaluasi diklat 0.896 0.361 Valid
18 Objektivitas evaluasi diklat 0.824 0.361 Valid
Lingkungan Belajar (X3)
1. Metode mengajar
19 Kesesuaian metode mengajar diklat 0.658 0.361 Valid
2. Kurikulum
20 Ketepatan kurikulum dengan tujuan diklat 0.831 0.361 Valid
3. Relasi instruktur dengan siswa
21 Keharmonisan intruktur dengan siswa 0.681 0.361 Valid
4. Relasi siswa dengan siswa
22 Keharmonisan antar siswa 0.895 0.361 Valid
23 Persaingan antar siswa 0.375 0.361 Valid
5. Disiplin sekolah
24 Kedisiplinan ditempat diklat 0.585 0.361 Valid
6. Pelajaran dan waktu sekolah
25 Ketepatan waktu diklat dengan materi diklat 0.911 0.361 Valid 26 Kesesuaian materi dengan waktu diklat 0.809 0.361 Valid
7. Standar pelajaran
27 Kesesuaian lingkungan belajar dengan standar pelajaran diklat
0.893 0.361 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 (Menggunakan SPSS 21.0 For Windows)
Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen variabel pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi pelajaran dan waktu sekolah dengan item pernyataan ketepatan waktu diklat dengan materi diklat yang bernilai 0,911. Sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi Relasi siswa dengan siswa dengan item pernyataan persaingan antar siswa yang bernilai 0.375.
Hasil uji validitas dari instrumen motif berwirausaha sebagai variabel Y dapat dilihat pada Tabel 3.6 yang disampaikan sebagai berikut.
TABEL 3.6
HASIL UJI VALIDITAS MOTIF BERWIRAUSAHA
No Pernyataan rhitung rtabel Ket.
1. Kebutuhan akan keberhasilan (Need for Achivement)
1 Mencari peluang untuk maju agar lebih optimal dalam
berwirausaha 0.878 0.361
Valid
2 Mendapatkan umpan balik yang cepat dari hasil
berwirausaha 0.821 0.361
Valid
3 Mencapai tujuan berwirausaha lebih baik dari sebelumnya 0.822 0.361 Valid 4 Memiliki dorongan untuk disiplin dalam berwirausaha 0.939 0.361 Valid
2. Kebutuhan kekuasaan (Need for Power)
5 Memiliki dorongan untuk bersaing dengan orang lain
dalam berwirausaha 0.889 0.361
Valid
6 Memiliki dorongan untuk menjadi yang terbaik dari orang
lain 0.836 0.361
Valid
7 Cepat tanggap terhadap masalah-masalah yang dihadapi 0.904
0.361 Valid 8 Mengadakan pendekatan dalam mempengaruhi orang lain
dengan menjaga prestasi kerjanya 0.880 0.361
Valid
3. Kebutuhan akan afiliasi (Need for Affiliation)
9 Membina hubungan yang saling menyenangkan dengan
orang lain 0.888 0.361
Valid
10 Menghargai prestasi kerja orang lain 0.838 0.361 Valid 11 Melakukan kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan 0.863 0.361 Valid 12 Memberikan saran pada orang lain dengan menggunakan
etika dan cara yang santun 0.857 0.361
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 (Menggunakan SPSS 21.0 For Windows)
bernilai 0.316. Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrumen motif berwirausaha dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi kebutuhan akan keberhasilan (Need for Achivement) dengan item pernyataan memiliki dorongan untuk disiplin dalam berwirausaha yang bernilai 0,939. Sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi yang sama yaitu kebutuhan akan keberhasilan (Need for Achivement) dengan item pernyataan mendapatkan umpan balik yang cepat dari hasil berwirausaha yang bernilai 0.821.
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2009:247)
Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Cronboach Alpha.
Menurut Sarwono (2008:86) reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya.Teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan adalah koefisien reliabilitas Alfa Cronbach. Rumusnya sebagai berikut :
Keterangan :
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ab2 = Jumlah Varians Butir
at2 = varian Total
Untuk mempermudah reliabilitas guna mendapatkan data yang akurat dan meminimalkan kesalahan data dilakukan dengan bantuan software SPSS. Uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai hasil dengan tabel metode yang digunakan yaitu Cronbach’s Alpha. Menurut Sarjono (2011:45) kuesioner yang dikatakan reliable jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60.Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.7 berikut:
TABEL 3.7
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS
Variabel
Cronbach's Alpha
Titik
Kritis Ket
Proses Pembelajaran (X1) 0.951
0.6
Reliabel
Kemampuan Instruktur (X2) 0.939 Reliabel
Lingkungan belajar (X3) 0.969 Reliabel
Motif berwirausaha (Y) 0.968 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 (Menggunakan SPSS 21.0 For Windows)
Tabel 3.7 menjelaskan hasil pengujian instrument tersebut adalah reliabel dikarenakan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.
3.2.7 Teknik Analisis Data
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk angket. Angket disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Menyusun data
Kegiatan menyusun data dilakukan untuk memeriksa kelengkapan data, kelengkapan identitas responden, dan isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Menyeleksi data
Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul.
3. Tabulasi data
Penelitian ini melakukan tabulasi data dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memberi skor pada tiap item
b. Menjumlahkan skor pada setiap item
c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian
4. Menganalisis dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari perhitungan statistik.
ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban
“sangat positifnya’ terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat
negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh pada
penetilitan ini adalah data interval, untuk mengukur diklat, keterampilan dan motif yang dimiliki oleh seseorang.
3.2.7.1 Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain:
1. Analisis deskriptif variabel X (Pendidikan dan Pelatihan) 2. Analisis deskriptif variabel Y (Motif Berwirausaha)
Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.8 sebagai berikut:
TABEL 3.8
KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
No Kriteria Penafsiran Keterangan
1. 0% Tidak Seorangpun
2. 1% - 25% Sebagian Kecil
3. 26% - 49% Hampir Setengahnya
4. 50% Setengahnya
5. 51% - 75% Sebagian Besar
6. 76% - 99% Hampir Seluruhnya
7. 100% Seluruhnya
3.2.7.2 Analisis Data Verifikatif Menggunakan Path Analysis
Teknik analisis verifikatif dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik dan menitikberatkan pada pengungkapan perilaku variabel penelitian. Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan korelatif dalam penelitian ini yaitu teknik analisis jalur (path analysis). Dalam memenuhi persyaratan digunakannya metode analisis jalur maka sekurang-kurangnya data yang diperoleh adalah data interval. Analisis ini digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel eksogen dimensi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan menurut 1. Proses pembelajaran meliputi: tujuan, materi, metode, sarana dan prasarana, evaluasi; 2. Kemampuan Instruktur meliputi : tujuan pembelajaran, materi, metode, evaluasi; 3. Lingkungan belajar meliputi : metode mengajar, kurikulum, relasi instruktur dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran. (X1,X2,X3) terhadap variable Y motif berwirausaha yang dirasakan peserta bimbingan belajar
softskill Life School. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggambar struktur hipotesis pada Gambar 3.1.
GAMBAR 3.1
STRUKTUR HUBUNGAN KAUSAL ANTARA X DAN Y
Keterangan:
X : Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan) Y : Motif Berwirausaha
Y X
: Epsilon (Variabel lain) = Hubungan kausalitasStruktur hubungan Gambar 3.1 mengisyaratkan bahwa diklat kewirausahaan berpengaruh terhadap motif berwirausaha. Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara X (pendidikan dan pelatihan kewirausahaan) dan Y (motif berwirausaha) yaitu variabel residu dan dilambangkan dengan Є adalah variabel lain yang berpengaruh terhadap Y tetapi variabel tersebut tidak diperhatikan.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menggambar struktur hipotesis
GAMBAR 3.2
DIAGRAM JALUR HIPOTESIS
b. Selanjutnya diagram hipotesis di atas diterjemahkan ke dalam beberapa sub hipotesis yang menyatakan pengaruh sub variabel independen yang paling dominan terhadap variabel dependen. Lebih jelasnya dapat terlihat pada Gambar 3.3 berikut ini.
GAMBAR 3.3
DIAGRAM JALUR SUBSTRUKTUR HIPOTESIS
X
1
X 2
X
3
Z
Keterangan:
X1 = Sub variabel Proses Pembelajaran X2 = Sub variabel Kemampuan Instruktur X3 = Sub variabel Lingkungan Belajar Y = Motif Berwirausaha
= Hubungan kausalitas = Hubungan korelasional
= faktor lain (epsilon)1. Menghitung matriks korelasi antar variabel bebas
X1 X2 X3
R1 =
1 rX2X1 rX3X1
1 rX3X2
1
2. Indentifikasi persamaan sub struktur hipotesis Menghitung matriks invers korelasi
X1 X2 X3
R1-1 =
C1.1 C1.2 C1.3 C2.2 C2.3
C3.3
3. Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus
X1 X2 X3
ρYX1
=
C1.1 C1.2 C1.3 rYX1
ρYX3 C3.3 rYX3
4. Hitung R²Y (X1, X2, X3) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X1, X2, X3terhadap Y dengan menggunakan rumus:
5. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung pada setiap variabel
Pengaruh X terhadap Y :
Pengruh (X1) terhadap (Y)
Pengaruh langsung = ZX1 . ZX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = ZX1 . rX1X2 . ZX2 Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = ZX1 . rX1X3 . ZX3 + Pengaruh total (X1) terhadap (Y) = ……….
Pengaruh (X2) terhadap (Y)
Pengaruh langsung = ZX2 . ZX2
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = ZX2 . rX2X1 . ZX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = ZX2 . rX2X3 . ZX3 + Pengaruh total (X2) terhadap (Y) = ……….
R²Y (X1, ... X3 ) = [
YX1, ……
YX3)rYX1
……
Pengaruh (X3) terhadap (Y)
Pengaruh langsung = ZX3 . ZX3
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = ZX3 . rX3X1 . ZX1 Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = ZX3 . rX3X2 . ZX2 + Pengaruh total (X3) terhadap (Y) = ……….
6. Menghitung pengaruh variabel lain (ε) dengan rumus sebagai berikut:
PY = 1 - R2Y (X1, X2 , X3)
7. Keputusan penerimaan atau perolehan Ho Rumusan hipotesis operasional:
Ho :
YX1 =
YX2 =
YX3 = 0Ha: Sekurang-kurangnya ada sebuah
YXi 0, i = 1, 2, dan 3.8. Statistik uji yang digunakan adalah
Hasil Fhitung dibandingkan dengan tabel distribusi F Snedector, apabila
Fhitung Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah:
Terima H0 jika thitung < ttabel 1.2.7 Pengujian Hipotesis
Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis secara statistik dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis menurut Sugiyono (2011:188) ialah:
1. Jika thitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima 2. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Pada taraf kesalahan 0,1 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
H0: 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif pendidikan dan pelatihan kewirausahaan terhadap motif berwriausaha peserta bimbingan softskill di Life School Bandung
Ha : 0, artinya terdapat pengaruh yang positif pendidikan dan pelatihan kewirausahaan terhadap motif berwriausaha peserta bimbingan softskill di Life School Bandung
Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y maka digunakan klasifikasi koefisien korelasi yang disajikan pada Tabel 3.9 berikut ini :
TABEL 3.9
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat